Berilah contoh berdasarkan pengalaman karakteristik umum peserta didik dari aspek : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Saudara
dalam
melakukan
identifikasi
Gender Etnik Usia Kultural Status sosial Minat
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru untuk menigkatkan kualitas belajar
peserta didik adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta
didik
dan
pengelolaan
pembeajaran
mulai
dari
merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi ( Modul 2 KB 1). Berkaitan dengan hal ini, salah satu inti kompetensi pedagogik yaitu memahami karakteristik peserta didik. Menurut Smaldino ( 2015: 40) karakteristik umum peserta didik meiliputi gender, etnik, usia, kultural, status sosial dan minat. Berdasarkan pengalaman saya baik sebagai wali kelas maupun sebagai guru mata pelajaran Matematika, dapat ditemukan berbagai macam karakteristik peserta didik yang saya temui. Dari aspek gender, semua kelas yang saya ampu terdiri dari gender yang heterogen. Namun komposisi antara banyaknya jumlah peserta didik laki-laki dengan jumlah peserta didik perempuan mempunyai perbedaan suasana yang tercipta pada kelas tersebut. Peserta didik perempuan biasanya lebih dapat diajak kerjasama dalam hal memperhatikan guru yang sedang mengajar dibanding peserta didik laki-laki. Peserta didik perempuan biasanya lebih tekun belajarnya
dibanding peserta didik laki-laki namun lebih tergantung dengan temannya untuk berdiskusi sedangkan peserta didik laki-laki mampu berdiri sendiri. Peserta didik lakilaki
dalam
pembelajaran
matematika
untuk
materi
geometri
lebih
baik
kemampuannya dibanding peserta didik perempuan dikarenakan kemampuan interpretasi terhadap suatu bangun datar maupun bangun ruang lebih baik. Dari aspek etnik, secara umum peserta didik yang saya bimbing terdiri dari dua etnik yaitu Jawa dan Sumatera. Namun, perbedaan etnik tersebut menurut saya tidak begitu berpengaruh dikarenakan sebagian besar yang ber etnik jawa sudah lama menetap di sumatera sehingga komunikasi yang tercipta di kelas juga tidak adanya ketimpangan. Namun pada saat awalnya saya mengajar di lingkungan yang berbeda dengan tempat tinggal saya (beda kabupaten) ada beberapa bahasa daerah yang tidak saya mengerti tetapi sekarang komunikasi yang sudah dibangun baik antar peserta didik maupun guru dan peserta didik sudah berjalan dengan baik. Terkadang juga, perbedaan desa yang di suatu kelas masih adanya kelompok yang membeda-bedakan dan sebagai guru saya mengarahkan untuk menghargai perbedaan tersebut bukan malah mendiskriminankannya. Dari aspek usia, peserta didik SMA pada setiap kelas memang tidak hanya ada satu macam usia tapi berbeda-beda. Namun perbedaan usia yang dimiliki peserta didik SMA masih dalam rentang yang tidak terlalu jauh jaraknya sehingga jika dilihat dari pendapat Piaget maka berada pada fase operasional formal. Jika melihat fase perkembangan kognitif anak menurut Piaget maka semestinya peserta didik usia SMA sudah mampu mempelajari materi yang bersifat abstrak dan mampu mengoordinasikan dua macam ragam kemampuan kognitif baik secara serentak maupun berurutan.Namun, untuk mata pelajaran Matematika yang seharusnya pada usia SMA sudah dapat melakukan operasi pembagian bersusun tetapi tidak menutup kemungkinan terkadang saya jumpai masih ada saja yang tidak bisa melakukan operasi hitung untuk pembagian bersusun. Berdasarkan pengalaman saya untuk aspek kultural hampir sama dengan etnik sehingga sebagian besar suatu kelas tersebut memiliki budaya yang sama. Secara umum semua peserta didik mempunyai kesamaan budaya walaupun berasal dari desa yang berbeda. Namun, saya sebagai guru yang harus memahami budaya di daerah tempat saya mengabdi sekarang karena ada beberapa perbedaan budaya yang harus saya hargai keberadaannya.
Dari aspek status sosial tentunya ada perbedaan baik dari segi sosial maupun ekonomi peserta didik dalam suatu kelas. Berdasarkan pengalaman saya jika dilihat dari latar belakang pekerjaan orang tua peserta didik di kelas berbeda-beda yaitu pedagang, pegawai negeri dan sebagian besar masyarakat disini adalah sebagai petani karet. Dari segi ekonomi juga terdapat perbedaan yaitu ada yang berasal dari keluarga ekonomi mampu dan kurang mampu. Perbedaan variasi status sosial ekonomi ini berdasarkan pengalaman saya tidak terlalu menghambat untuk pelkasanaan proses belajar mengajar karena secara keseluruhan peserta didik mampu mengharai perbedaan tersebut. Dari aspek minat, tentunya berdasarkan pengalaman saya dalam suatu kelas memiliki variasi minat dalam pembelajaran matematika dimulai dengan yang memang memiliki minat yang tinggi terhadap pelajaran matematika maupun yang kurang berminat dalam pembelajaran matematika. Untuk mengatasi hal tersebut, sebagai guru diperlukannya perhatian khusus untuk peserta didik yang kurang berminat bisa dengan cara berkonsultasi dengan anaknya apakah ada masalah atau bertanya mengenai kesulitannya pada saat berlangsungnya pembelajaran. Selain hal itu, saya sebagai guru harus tahu secara umum minat peserta didik pada kelas tersebut sehingga dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan semangat belajarnya. Berdasarkan yang saya amati perbedaan karakteristik peserta didik bukan menjadi penghambat proses pembelajaran selagi sebagai guru mampu memahami karakteristik umum peserta didik yang meliputi enam aspek tersebut.