TUGAS MAKALAH “PERAN KONSULTAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi & Kewirausahaan Teknik Sipil Oleh : 21010113130137 21010113130138 21010113130140 21010113130141 21010113130142 21010113130143 21010113130144 21010113130147 21010113130148 21010113130150 21010113130151 21010113130152
Dani Lukmito Utomo Rifqi Raganata Elroy Roberto Romi Nugroho Puspania Okpatiasari Andhika Widi R Anisa Ashari Amelia Firdausy Prayudha Widwicahyo Sarah Salsabila F.I. Tubagus Naufal Dzaki Dimas Syahputra
21010113130153 21010113130154 21010113130155 21010113130156 21010113130157 21010113130158 21010112130145 21010112130148 21010112130168 21010113120042 21010113120064 21010113120065
Luthfi Aziz Dolly Anugrah Sanggabuana Satria K. Bugi Mahendra Martinus A. Anggara Samuel D. Manalu Lucky Rahadian Duanpry Adriel S. Sindu Naramukti Feby Adryan Apriandre Diputra Okta Valencia
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Konsultan Manajemen Konstruksi memegang peranan yang sangat penting
di dalam keberhasilan sebuah proyek. Tugas sebuah perusahaan konsultan adalah mengawal Owner pada tahap awal proyek (tahap perencanaan dan perancangan) untuk mempersiapkan tahap selanjutnya, serta pada masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik). Job description konsultan secara umum adalah menerjemahkan keinginan dan kebutuhan owner dengan mendampingi konsultan perencana dalam proses desain yang dituangkan ke dalam dokumen gambar, perhitungan, dan dokumen pendukung lainnya.Kemudian melakukan pengawasan dan pendampingan kontraktor pada fase pelaksanaannya. Perencanaan di awal proyek yang matang akan menghasilkan sebuah produk pedoman pelaksanaan yang akurat, yang nantinya akan sangat turut menentukan kesuksesan sebuah proyek. Konsultan merupakan industri jasa konstruksi yang memiliki peran sangat penting dalam pembangunan dinegara ini apalagi pembangunan gedung bertingat yang membutuhkan perhitungan yang matang. Selain itu, jumlah industri jasa konstruksi terus bertambah sedangkan jumlah proyek fisik yang ditenderkan tidak sebanding dengan jumlah jasa konstruksi. Persaingan antar industri jasa konstruksi pun sangat ketat sebab jumlah proyek dengan jumlah industri jasa konstruksi tidak sebanding sebab jumlah proyek lebih sedikit. Sedangkan pada tahun 1980-an jumlah proyek lebih banyak dari pada jumlah industri jasa konstruksi. Hal inilah yang yang menyebabkan beberapa industri jasa konstruksi. Walaupun demikian masih banyak industri jasa konstruksi yang bertahan hingga sekarang hal ini membuktikan bahwa visi dan misi mereka untuk terjun dibidang industri jasa konstruksi sangat kuat. dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai tentang konsultan. Tema Makalah ini “industri jasa kontruksi” dengan judul ”Peran konsultan dalam bidang konstruksi” ini membahas tentang peranan industri jasa konstruksi khususnya dibidang konsultan. 1
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu : Bagaimana peranan Konsultan dalam Industri Jasa Konstruksi?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah: a. Pembaca mengerti dengan peranan konsultan dalam bidang konstruksi b. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi & Kewirausahaan Teknik Sipil
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1.
Industri Jasa Konstruksi Dunia industri konstruksi mungkin adalah merupakan salah satu dunia
yang paling dinamis dibandingkan dengan dunia industri lainnya, terutama dinegara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Kondisi pasar yang selalu berubah, periode konstruksi yang relatif sangat singkat, serta adanya fluktuasi harga material yang sangat sulit diprediksi membutuhkan suatu kemampuan manajerial yang handal serta pengetahuan yang baik. Peranan jasa konstruksi semakin meningkat tetapi belum optimal sebagaimana terlihat pada kenyataan bahwa pangsa jasa konstruksi asing di Indonesia masih cukup besar, juga proses pembangunan yang belum efektif dan efisien. Peran industri konstruksi dalam ekonomi juga dapat dilihat dari segi potensi lapangan kerja, kebutuhan material dan dampaknya, peraturan publik yang mendukung ekonomi, dan termasuk dampak perluasan industri konstruksi terhadap ekonomi, distribusi pendapatan bagi masyarakat lapisan bawah. Jalan, bendungan, pekerjaan irigasi, perumahan, sekolah, dan pekerjaan konstruksi lain adalah landasan fisik dimana usaha pengembangan dan peningkatan standar hidup dibentuk. Dimana pada sebagian besar negara berkembang, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas konstruksi adalah penting, termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi. Sebagai usaha yang menghasilkan produk berupa prasarana dan sarana fisik, industri konstruksi mempunyai peran yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian nasional sehingga perlu diperhatikan berbagai permasalahan yang sering terjadi yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan jasa konstruksi. Tolak ukur kesuksesan perusahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang dihasilkannya. Semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut maka akan semakin sukses juga perusahaannya.
3
2.1.1. Karakteristik Industri Jasa Konstruksi Karakteristik jasa konstruksi adalah sangat spesifik sekali karena sifatnya sangat berbeda dengan jasa industri-industri yang lain. Sifat spesifik tersebut ditandai oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Merupakan suatu bisnis dengan resiko yang sangat tinggi yang penuh dengan ketidak pastian dengan laba yang rendah. 2. Pasar sangat dikuasai oleh pembeli karena kepentingan pembeli sangat dilindungi dengan adanya : konsultan pengawas, bank garansi, asuransi, prosedtir kompetisi dan adanya sangsi-sangsi penalti terhadap kontraktor, dilain pihak kepentingan kontraktor hampir tidak dilindungi sama,sekali. 3. Harga jual atau nilai kontrak bersifat sangat konservatif Sedangkan biaya produksi mempunyai sifat yang sangat fluktuatif. 4. Standard mutu dan jadwal waktu pelaksanaan ditetapkan oleh pembeli. 5. Proses konstruksi yang selalu berubah akibat dari lokasi dan hasil karya perencanaan yang selalu berbeda karakteristiknya. 6. Reputasi dari kontraktor sangat mempengaruhi pengambilan keputusan dari pembeli.
2.1.2. Industri Jasa Konstruksi di Indonesia Industri jasa konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri. Jasa konstruksi adalah jasa yang menghasilkan prasarana dan sarana fisik. Jasa tersebut meliputi kegiatan studi, penyusunan rencana teknis/rancang bangun, pelaksanaan dan pengawasan serta pemeliharaannya. Mengingat bahwa prasarana dan sarana fisik merupakan landasan pertumbuhan sektor-sektor dalam pembangunan nasional serta kenyataan bahwa jasa konstruksi berperan pula sebagai penyedia lapangan kerja, maka jasa konstruksi penting dalam pembangunan nasional.
4
Sebelum terjadi krisis moneter, sektor jasa konstruksi mengalami pertumbuhan yang cukup fantastik. Sehingga tak heran apabila sektor itu disebut sebagai motor penggerak sektor perekonomian yang utama. Saat ini kontraktor nasional masih sangat kesulitan untuk bersaing dengan kontraktor asing yang mampu memperoleh finansial dengan bunga rendah di negaranya. Sementara kontraktor Indonesia, fasilitas jaminan bank-nya saja masih sering ditolak oleh pemilik proyek di luar negeri. Pemberian fasilitas khusus bagi kontraktor yang berupaya mendapatkan tender diluar negeri sudah banyak dilakukan di negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Cina dan Korea, dengan harapan usaha jasa konstruksinya dapat menghasilkan devisa bagi negara. Fasilitas tersebut disebabkan kontraktor di Korea atau Jepang digandeng investor swasta maupun pemerintah dari negaranya sendiri. Selain itu ada beberapa kelemahan kontraktor nasional, antara lain dalam hal manajemen organisasi. Kelemahan lainnya adalah minimnya pengalaman terjun ke luar negeri, sehingga bisa dikatakan bahwa “lapangan” di mancanegara itu masih asing bagi kontraktor nasional. Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan beberapa cara, misalnya dengan menjalin kerja sama kemitraan dengan perusahaan kontraktor asing, memperbaiki profesionalitas dan manajemen usaha, serta terus menerus mempelajari karakteristik bisnis konstruksi di berbagai negara. Untuk lebih mencermati kondisi jasa konstruksi Indonesia dalam era globalisasi tersebut maka dilakukan proses analisis SWOT. Dimana era globalisasi akan membuka selebar-lebarnya kesempatan kepada kontraktor lain untuk berusaha di Indonesia.
2.2.
Peran Konsultan dalam Industri Konstruksi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa
kepenasihatan (Consultancy Service) dalam bidang keahlian tertentu. Dalam bidang konstruksi, konsultan dibedakan menjadi dua macam yaitu Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
5
2.2.1. Konsultan Perencana Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Saat pelaksanaan pembangunan berlangsung, pihak konsultan perencana dapat membuat jadwal pertemuan rutin dengan kontraktor untuk membahas hal-hal yang mungkin perlu mendapat pemecahan dari perencana, misalnya saat aproval material atau pembuatan gambar shop drawing sebagai pedoman pelaksanaan proyek. Peran Konsultan Perencana : 1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan. 2. Membuat gambar kerja pelaksanaan. 3. Membuat Rencana Kerja dan Syarat Pelaksanaan Bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan. 4. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB). 5. Memproyeksikan keinginan atau ide-ide pemilik ke dalam desain bangunan. 6. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud diwujudkan. 7. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi. 2.2.2. Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang
6
ahli di bidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik, dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien. Peran Konsultan Pengawas : 1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja. 2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek. 3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek. 4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan. 5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek. 6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
2.3.
Frequently Asked Question (FAQ) Pada bagian ini akan dipaparkan pertanyaan dan jawaban yang muncul
ketika diskusi dalam kuliah Ekonomi dan Kewirausahaan Teknik Sipil (Jum’at, 27 Mei 2016 pukul 14.00-15.30 WIB) dengan tema “Peran Konsultan dalam Industri Konstruksi”. FAQ : 1. Posisi seorang konsultan pengawas, konsultan perencana dalam pelaksanaan proses kontruksi? Jawab : Sewaktu owner mempunyai ide untuk suatu konstruksi sampai ke dalam tahapan pengeluaran gambar DED, ini disebut pra-konstruksi
7
dimana konsultan perencana berperan. Sedangkan ketika memulai dan selama masa kontruksi, disini peran konsultan pengawas lebih besar. 2. Misal dalam pelaksanaan proses pemancangan tiang pondasi, kedalaman tanah keras tidak sesuai dengan yang tertera di gambar, dan harus direvisi. Berakibat pada menganggur nya alat, apakah ada penggantian kerugian terhadap kontraktor? Jawab : Dilakukan penyelidikan menyeluruh mulai dari proses perencanaan, seperti data sondir tanah nya. Jika memang ada kelalaian yang menyebabkan kerugian, maka dapat dituntut ganti rugi 3. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara pelaksana dan perencana, siapakah yang akan bertanggung jawab? Jawab : Kontraktor dan konsultan pengawas. Karena seharusnya kontraktor dalam melaksanakan harus sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. 4. Apabila bangunan rusak tetapi masih dalam masa pemeliharaan, kepada siapakah owner mengajukan tuntutan? Konsultan atau kontraktor? Jawab : Kontraktor, berarti kontraktor membangun tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. 5. Antara konsultan pengawas dan perencana, mengapa berbeda? Jawab : Untuk mencegah bentuk penyimpangan dalam masa perencanaan sampai masa kontnruksi selesai. 6. Menguntungkan mana, menjadi seorang konsultan pengawas, perencana, atau konsultan MK dalam pelelangan konsultan? Jawab : Umumnya owner menggunakan jasa konsultan MK ketika membangun proyek-proyek besar. Antara konsultan pengawas dan perencana kedua nya dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Ketika bicara biaya, tergantung kepada nilai proyeknya karena semua nya punya tanggung jawab yang sama
8
7. Siapa yang mengeluarkan SKA? Jawab : Lembaga Penyedia Jasa Kontruksi (LPJK) 8. Apa peran INKINDO? Jawab : Memfasilitasi konsultan seluruh Indonesia, menyediakan informasi terbaru yang berhubungan dengan konsultan.
9
BAB III PENUTUP 3.1.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsultan Perencana Suatu badan perorangan atau badan usaha yang dipilih oleh pemilik proyek / kontraktor pelaksana untuk melakukan perencanaan. 2. Konsultan Pengawas Badan usaha / perorangan yang ditunjuk oleh owner untuk melakukan pekerjaan pengawasan sehingga suatu proyek dapat dibangun dengan kualitas baik dalam waktu cepat dan efisien sesuai rencana. Jadi, seorang konsultan itu memberikan analisis atau kajian, opini atau pendapat, serta penjabaran (detail) atas suatu fenomena yang menjadi fokus perhatian seorang pembuat keputusan atau sebuah organisasi. Satu hal yang pasti, konsultan tidak pernah membuat keputusan untuk klien, dia hanya memberikan analisis, opini, dan penjabaran. Keputusan tetap di tangan klien.
3.2.
Saran Semakin berkembangnya dunia industri konstruksi, maka kegiatan
tinjauan terhadap Konsultan juga harus dilakukan perubahan dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, tinjauan pustaka atau referensi sebaiknya didasarkan pada peraturan terkini yang diterbitkan pemerintah atau asosiasi terkait.
DAFTAR PUSTAKA https://trinela.wordpress.com/2009/03/14/industri-jasa-konstruksi/ https://ilmusipil.com/
10