MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH BAGIAN I
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK VIII
JAMES ARTHUR RAPA D21116011
MUH. RACHMAD IMANUDDIN U. D21116503
MUH. HARDIANZAH HAMZAH D21116507
NIKSON FAWAN D21116701
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK MESIN
2016/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Gowa, 12 September 2016
DAFTAR ISI
SAMPUL ……………………………………………………..…………………………………..……….i
KATA PENGANTAR……………………..................................………....……….................ii
DAFTAR ISI ………………………….................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………......................……....….…..……………………iv
B. Rumusan Masalah …………............................……………....………………………v
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ……………………................….............................v
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ……………..…............................................................................ vi
B. Pengertian Artikel ……..…………………………...............……………………….....vi
C. Pengerian Makalah …………………………………….................…………………. vi
D. Bagian Makalah dan Pengertiannya…...............………………………………….. vii
Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Baik dan Benar……….……………………...xiii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….................……….… xvi
B. Saran ……………………………………………………………...................………. xvi
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………............……………….. xvii
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………xviii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
TUJUAN PENULISAN
Didalam penulisan karya tulis ini tentunya memiliki tujuan, yaitu:
Memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta pembaca tentang penulisan ilmiah.
Memberikan pengertian tentang apa itu karya ilmiah, artikel ilmiah, makalah ilmiah
Memberikan pemahaman tentang bagaimana prosedur pembuatan suatu karya ilmiah.
Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi setiap pembaca
MANFAAT
Melalui pemaparan topik ini diharapkan:
Penulis dapat memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta pembaca tentang penulisan ilmiah.
Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana prosedur pembuatan karya ilmiah, artikel ilmiah, makalah ilmiah
Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi pembaca.
Mampu membuat karya ilmiah, artikel, makalah
Mendapatkan ilmu yang bermafaat dan menambah wawasan kita tentang penulisan ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI
Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seseorang yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui pemikiran, ide, kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan penengetahuan orang sebelumnya.
ARTIKEL
Artikel merupkan jenis karya tulis tulis ilmiah yang di publikasikan
Kepada umum. Atrikel merupakan karangan ilmiah yang sudah di kemas dengan mengunakan bahasa yang di perkirakan akan dapat di pahami oleh para pembaca dalam lingkup yang lebih luas. Artikel bisanya merupakan opini yang dikemas dalam bentuk karangan ilmiah populer. Dan masalah yang di sajikan dalam artikel biasanya persoalan yang sangat faktual dan sejalan dengan headline berita dari satu surat kabar atau majalah.maka dari itu Artikel baisanya mengangkat topik-topik sedahana dan factual.
MAKALAH.
Makalah merupakan jenis karangan ilmiah yang paling populer.Namun dalam penyusunannya sangat bergantung pada peruntukan sajian makalah tersbut. Berdasarkan kepentingannya, terdapat jenis makalah untuk
Pertemuan ilmiah seperti seminar,simposium,atau lokakarya.Untuk keperluan studi sering di kenal tulisan ilmiah berbentuk makalah baik sebagai tugas studi dalam bidang tertentu maupun sebagai tugas akhir dari satu mata kuliah.Makalah sebagai tugas studi biasanya di susun berstruktur atau tugas mandiri yang di serahkan.Dalam perkembangan pula terdapat jenis makalah untuk kepentingan orasi ilmiah.Makalah jenis ini biasa di susun ketika seorang dosen din nobatkan atau menduduki jabatanya fungsional sebagai guru besar yang dapat kesempataan untuk menympaikan pidato pengukuhannya,selain itu terdapat pula makalah yang berhubungan dengan studi,pengajaran tugas ahir studi .
Bagian- bagian makalah hasil studi dapat disusun sebagaimana contoh dibahawa ini :
Bab I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Maksud Penulisan
Bab II LANDASAN TEORI
Bab III METODE DAN PEMBAHASAN
Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAGIAN MAKALAH DAN PENGERTIANNYA
Berikut ini merupakan cara-cara membuat point-point penting dalam suatu karya ilmiah :
A. MENGIDENTIFIKASI MASALAH TULISAN
Setelah mendapatkan topik atau judul penelitian yang akan anda lakukan, hal selanjutnya yang dilakukan adalah merumuskan pertanyaan masalah penelitian tersebut. Setelah sumber diperoleh, dibuat rumusan masalah dan penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan dan menggambarkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan secara tertulis. Oleh karena itu,perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik agar tidak terjadi salah tafsir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.
2. Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang.
3. Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman
Contoh rumusan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada uraian berikut ini:
Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang
Judul : pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar
Variabel : kepribadian siswa dan prestasi belajar
Subjek/Populasi : Siswa
Rumusan masalah :
a. Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi timbulnya lepribadian yang tidak tenang?
b. Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi belajar?
c. Bagaimanakah cara menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak tenang agar tidak mengganggu siswa yang lain?
Pertanyaan-pertanyaan :
a. Apakah ada faktor-faktor dari dalam yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa?
b. Apakah ada faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa (contoh : teman dan lingkungan sekitar)?
c. Benarkah kepribadian tidak tenang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar?
d. Bagaimana sikap seorang guru jika menghadapi siswa yang memilliki kepribadian tidak tenang?
Rumusan pertanyaan di atas, dapat dikembangkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan, seperti : angket atau kuesioner, atau pedoman wawancara. Teknik yang dipakai dalam sebuah penelitian sangat tergantung pada data yang ingin diperoleh. Misalnya, apabila data tersebut bersifat pribadi atau sensitif, maka teknik yang dipakai adalah wawancara.
MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam latar belakang masalah, peneliti harus mengemukakan masalah alasan dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Mengapa masalah itu perlu diteliti dan apa yang melatarbelakanginya. Dalam latar belakang masalah dikemukakan juga fakta-fakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi kepustakaan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga.
Dalam membuat latar belakang masalah, pertanyaan yang perlu ada dalam benak peneliti adalah "kenapa masalah itu penting?". Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti akan memulainya dari sesuatu yang umum hingga pada akhirnya menyempit pada titik permasalahan.
Contohnya, peneliti ingin meneliti tentang pendidikan alternatif, maka peneliti akan memulai dari tingkat kemiskinan di Indonesia, kemudian menjelaskan HDI (Human Development Indeks) Indonesia, hingga pada akhirnya masuk pada keterkaitan antara kemiskinan dengan pendidikan berupa rendahnya akses pendidikan bagi masyarakat miskin, perlu juga menjelaskan data-data pendukung.
MENULIS TUJUAN TULISAN
Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh :
- Rumusan masalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa di TK. Tadika Mesra
- Tujuan penelitian : ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa TK. Tadika Mesra
Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh.
MENULIS MANFAAT TULISAN
Manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui penelitian tersebut. Misalnya, membantu pemerintah menemukan alternatif kebijakan yang lebih bagus. Selain bersifat praktis, manfaat penelitian juga bersifat teoritis.
BAGIAN ISI
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis.
Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
PENGERTIAN KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil analisa, pembahasan, dan pengujian hipotesa dalam sebuah penelitian. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
Pada bagian kesimpulan dan saran, peneliti berusaha memperlihatkan benang merah antara keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara masalah penelitian, hipotesa, dan analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada bagian ini peneliti berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti.Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.
Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.
Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.
F. Langkah-Langkah Menyusun Kesimpulan Dan Saran
Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian member ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang peneliti untuk mengetahui cara atau teknik menarik kesimpulan atas data-data yang diperolehnya. Umumnya terdapat dua logika penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif.
Kesimpulan Dengan Logika Deduktif
Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang dimulai dari sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses pengambilan keputusan ini dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif, dimulai dengan teori yang digunakan, kemudian teori tersebut dikaitkan dengan data yang diperoleh sehingga peneliti memperoleh kesimpulan.
Contoh :
Premis 1 : langit mendung maka hari akan hujan.
Premis 2 : hari ini langit mendung.
Kesimpulan : maka hari ini akan hujan.
Kesimpulan Dengan Logika Induktif
Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga dapat dilihat pola yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi sebuah penelitian proses logika berpikir ini dapat digunakan untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Contoh :
Bukti 1 : senin hujan
Bukti 2 : selasa hujan
Bukti 3 : rabu hujan
Kesimpulan : maka kemungkinan hari kamis hujan.
BAGIAN AKHIR MAKALAH
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan. Sumber
kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainya.
b. Lampiran-lampiran
Lampiran ini berisikan tentang tabel-tabel yang tidak tercantum dalam teks atau perincian perhitungan, gambar-gambar, bagan, peta, instrument penelitian, transkripsi, dan lain-lain.
CARA ATAU SYARAT PENULISAN KARYA ILMIAH YANG BAIK
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.
Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa "semua mahluk hidup membutuhkan oksigen"
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
BAB III
PENUTUP
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah digunakan untuk melaporkan atau mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah, yang dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah. Karya ilmiah dan non-ilmiah sangatlah berbeda, karya ilmiah ditulis berdasarkan fakta atau data – data yang diperoleh melalui tahap penelitian sedangkan karya non–ilmiah, merupakan suatu bentuk karangan dari hasil pemikiran atau imajinasi seseorang yang terkadang tidak masul akal (khayal).
Karya ilmiah harus disajikan dalam bahasa ilmiah, yang antara lain memiliki ciri :
1) Bersifat lugas artinya, apa yang mau diutarakan, dikatakan saja secara langsung, apa adanya.
2) Mematuhi kaidah – kaidah gramatika artinya kalimat – kalimat dan paragraf sesuai dengan kaidah tata bahasa.
3) Efektivitas kalimatnya terpenuhi.
4) Kosakata yang digunakan selain kalimat efektif juga menggunakan kaidah pemilihan kata (diksi).
5) Kalimat – kalimatnya bebas dari ambiguitas.
6) Bebas dari makna kias atau figura bahasa.
7) Mematuhi persyaratan penalaran.
8) Mematuhi atau menerapakan kaidah – kaidah EYD.
Jika, penulisan karya ilmiah memenuhi setidaknya delapan kriteria tersebut, maka besar kemungkinan penyampaian atau tujuan akhir dari tahapan penelitian dapat tercapai, yaitu mengkomunikasikan atau menginformasikan pada pembaca.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
- Objektif
- Pola berfikir deduktif – induktif
- Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
- Karya tulis
- Makalah
- Skripsi
- Thesis
- Disertasi
- Laporan hasil penelitian
SARAN
Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan hanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.
DAFTAR PUSTAKA
UPT MKU Universitas Hasanuddin . 2014. Himounan Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Makassar: .
http://contohmakalahdocx.blogspot.co.id/
https://www.academia.edu/
http://czifa24.blogspot.co.id/
http://www.contohdaftarfacebookbuatemail.com/
LAMPIRAN
Artikel NARKOBA
"Apa itu Narkoba"
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis / over dossis.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
vi