TUGAS KARYA ILMIAH MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGENAI KASUS HAM YANG TERJADI DI INDONESIA
Alice Fitri Maulita (23020113190053) Asharina Nabila (23020113190063) Jundina Muthia Zakiy (23020113190068) M. Johan Adhibuana (23020113140039) Nafisa Frida Aulia (23020113120031) Nasya Nauli Cesarea (23020113140046) Yudhistira Denta Elygio (2302011340076) Yessy Laurea Febri Yanti (23020113190085)
Karya ilmiah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Ratna Herawati, Dr., S.H., M.H.
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
DAFTAR ISI
Sampul depan .................................................................................................. i Daftar isi .......................................................................................................... ii Kata Pengantar ................................................................................................ iii BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 2 1.3. Tujuan .......................................................................................... 2 BAB II : PEMBAHASAN .............................................................................. 3 2.1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia ................................................. 3 2.2. Upaya Penyelesaian Kasus Hak Asasi Manusia .......................... 5 2.3. Hubungan Hukum di Indonesia terhadap HAM .......................... 6 BAB III : KESIMPULAN ............................................................................... 8 Daftar Pustaka ................................................................................................. 9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini dan mengumpulkan tepat pada waktunya. Diharapkan dengan dibuatnya tugas karya ilmiah ini, pembaca dapat lebih mengetahui dengan jelas apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM, hubungan hukum di Indonesia dengan kasus – kasus pelanggaran HAM, serta bagaimana kita mencegah dan mengatasi berbagai pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Tentunya tugas karya ilmiah ini tidak akan selesai tanpa campur tangan bapak/ibu dosen dan juga teman – teman semua. Maka dari itu tidak lupa kami ingin mengucapkan trimakasih yang sebesar – besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Anang Legowo M.Sc selaku ketua jurusan prodi Teknologi Pangan. 2. Ibu Ratna Herawati, Dr., S.H., M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. 3. Teman – teman mahasiswa yang telah membantu menyelesaikan tugas karya ilmiah ini 4. Seluruh pihak – pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu – persatu. Tentunya banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam tugas karya ilmiah ini. Maka dari itu kami ingin meminta maaf yang sebesar – besarnya jika terdapat kesalahan yang terdapat dalam tugas karya ilmiah ini. Kami sangat memohon kepada pembaca untuk dapat memberi masukan serta kritikannya agar kami dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi supaya kedepannya kami dapat mengerjakan tugas karya ilmiah ini dengan lebih baik lagi.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Hak asasi manusia merujuk kepada hak yang dimiliki oleh semua insan. Konsep hak
asasi manusia adalah berdasarkan memiliki suatu bentuk yang sama sebagaimana yang dimiliki oleh semua insan manusia yang tidak dipengaruhi oleh asal, ras, dan warga negara. Oleh karena itu secara umum hak asasi manusia dapat diartikan sebagai hak-hak yang telah dimiliki seseorang sejak ia lahir dan merupakan pemberian Tuhan. Ruang lingkup hak asasi manusia itu sendiri adalah: 1.
Hak untuk hidup
2.
Hak untuk memperoleh pendidikan
3.
Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain
4.
Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama
Dari segi perundangan, hak asasi manusia diartikan sebagai seperangkat hak yang melekat pada keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang. Dasar-dasar hak asasi manusia di Indonesia terletak pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945. Namun akhir-akhir ini banyak terjadi kasus ham seperti pembunuhan, penyiksaan dan kekerasan. Salah satu adalah kasus pemukulan pejabat terhadap seorang pramugari. Di dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang ham dan penyimpangannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apa saja bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia 1.2.2 Mengapa kita harus menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia 1.2.3 Bagaimana hukum Indonesia mengatur Hak Asasi Manusia
1.3 TUJUAN 1.3.1 Untuk memenuhi nilai tugas Pendidikan Kewarganegaraan 1.3.2 Agar pembaca dapat memahami tentang HAM dan kasus – kasusnya 1.3.3 Mengetahui bagaimana hukum di Indonesia mengatur Hak Asasi Manusia
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pelanggaran Hak Asasi Manusia Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Tiap tahunnya selalu ada Pelanggaran HAM di Indonesiabaik yang terjadi di keluarga maupun yang terjadi di jalanan. Pada tahun 2012 saja tercatat 40 kasus pelanggaran HAM yang masuk ke dalam catatan LBH. Contoh Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini adalah Kasus Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air oleh Pejabat. Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Bangka Belitung Zakaria Umar Hadi diduga telah memukul pramugari Sriwijaya Air, Nur Febriani, sebanyak dua kali dengan keras. Zakaria didakwa memukul Nur Febriani setelah diperingatkan untuk tidak menyalakan telepon seluler saat pesawat dari Jakarta hendak terbang ke Pangkalpinang pada 5 Juni lalu. Ia memukul Nur dengan menggunakan gulungan koran ke bagian pipi. Menurut Zakaria, sebelum memukul, dia sempat meminta Nur menegur dengan sopan karena dirinya adalah penumpang. Ia juga membantah keterangan Nur dan rekannya, Ulya Wulandari, di persidangan bahwa ia menunjukkan ponselnya ke wajah Nur ketika ditegur agar dimatikan. Zakaria mengaku mendapat perlakuan tak pantas dari Nur. Dalam sidang yang dipimpin oleh hakim ketua Albertina Ho, Nur mengaku Zakaria telah memukulnya dua kali. Ia juga membantah ada permintaan maaf langsung dari Zakaria
Kepala Divisi Legal Sriwijaya Air, Samuel Ginting Hormatorong, yang mendampingi Nur mengatakan perusahaannya sudah memaafkan tindakan terdakwa. Zakaria resmi ditahan di Polsek Pangkalanbaru, wilayah hukum Polres Pangkalpinang, Bangka, setelah menjalani pemeriksaan sejak Rabu malam hingga Jumat, 7 Juni 2013. Menurut Kabag Ops Polres Pangkalpinang Kompol AB Arifin atas nama Kapolres Pangkalpinang AKBP Bariza Sulfi Resmi ditahan pukul 00.30 WIB pada Jumat, 7 Juni 2013. Arifin mengatakan, tersangka dijerat Pasal 351 KUHP Ayat 1 jo Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan. Penyimpangan-penyimpangan HAM (Hak Asasi Manusia) yang terjadi pada kasus diatas adalah: 1. Hak untuk dihargai, saat Nur Febriani mengingatkan Zakaria untuk mematikan handphonenya zakaria malah memnyodorkan layar handphonenya ke wajah Nur Febriani bahkan sampai memukul pipinya, 2. Hak atas rasa aman, karena dipukul oeh Zakaria Nur Febriani merasashock dan trauma, sehingga beberapa saat dari wakru kejadian belum bisa diajak bicara 3. Hak negatif aktif, saat Nur Fqebriani menegur Zakaria namun malah di pukul merupakan pelanggaran dari hak negatif aktif.karena menghalangi hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti orang kehendaki 4. Hak atas nama baik
2.2.Upaya Penyelesaian Kasus Hak Asasi Manusia Upaya penanganan pelanggaran HAM di Indonesia yang bersifat berat, maka penyelesaiannya dilakukan melalui pengadilan HAM, sedangkan untuk kasus pelanggaran HAM
yang
biasa
diselesaikan
melalui
pengadilan
umum.
Upaya-upaya penegakkan HAM di Indonesia dapat diwujudkan melalui perilaku berikut ini :
1. Menghormati setiap keputusan yang ditetapkan oleh pengadilan dalam kasus-kasus pelanggaran HAM.
2. Membantu pemerintah dalam upaya penegakkan HAM.
3. Tidak menyembunyikan fakta yang terjadi dalam kasus pelanggaran HAM. 4. Berani mempertanggungjawabkan setiap perbuatan melanggar HAM yang dilakukan diri sendiri.
5. Mendukung, mematuhi dan melaksanakan setiap kebijakan, undang-undang dan peraturan yang ditetapkan untuk menegakkan HAM di Indonesia.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk menghargai dan menegakkan HAM antara lain dapat dilakukan melalui perilaku sebagai berikut :
1. Mematuhi instrumen-instrumen HAM yang telah ditetapkan. 2. Menggunakan hak asasi yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab. 3. Memahami bahwa selain memiliki hak asasi, setiap orang juga memiliki kewajiban asasi yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. 5. Menghormati hak-hak orang lain. Upaya-upaya penyelesaian pelanggaran HAM pada umumnya ada 2 cara yaitu : 1. Diselesaikan secara kekeluargaan 2. Diselesaikan melalui jalur hukum Apabila pelanggaran yang dilakukan masih termasuk pelanggaran ringan, biasanya akan diselesaikan dengan berdiskusi antara kedua belah pihak dan menentukan penyelesaian yang paling baik Sedangkan penyelesaian melalui jalur hukum biasanya dilakukan apabila pelanggaran yang dilakukan termasuk pelanggaran berat atau yang melibatkan institusi atau yang mengakibatkan kerugian besar pada salah satu pihak.Jalur hukum diselesaikan dengan pengadilan.
Pada contoh kasus diatas, penyelesaian dilakukan melalui jalur hukum karena biarpun pelanggaran yang dilakukan termasuk ringan, pelanggaran tersebut melibatkan institusi karena sang pramugari dianiaya saat dia sedang menjalankan profesinya.Sedangkan dia hanya berusaha untuk menjalankan pekerjaannya sebaik mungkin dengan mengingatkan untuk tidak menggunakan handphone saat pesawat sedang terbang.
2.3Hubungan Hukum di Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia Didalam mengatur dan menegakkan Hak Asasi Manusia maka perlu Aspek hukum pidana terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia dan penegakan hukumnya yaitu : Berupa Pengaturan ketentuan pidana terhadap perlindungan Hak Asasi Manusia, Peran serta Komisi Hak Asasi Manusia dalam bidang penegakan hukum, serta Tindakan pemerintah dalam penegakan hukum dalam rangka perlindungan Hak Asasi manusia. Dalam UUD 1945, BAB XA mengatur tentang Hak Asasi Manusia yang mennunjukan bahwa Indonesia sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.Pasal-pasal yang mengatur Hak Asasi Manusia mulai dari pasal 28A sampai pasal 28J Suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (“HAM”) dapat diproses secara hukum melalui Pengadilan HAM. Akan tetapi, Pengadilan HAM hanya dapat mengadili pelanggaran HAM yang berat sebagaimana diatur Pasal 1 angka 3 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (“UU 26/2000”).
Kemudian, yang dimaksud dengan pelanggaran HAM berat adalah kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan (Pasal 7 UU 26/2000)
Undang-undang yang juga mengatur tentang Hak Asasi Manusia adalah UU no 39 tahun 1999. UU ini menjelaskan mengenai Hak Asasi Manusia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan bentuk-bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia serta pengadilannya. Tetapi tidak ada keterangan yang menjelaskan mengenai pelanggaran ringan HAM. Kemungkinan hal ini dikarenakan pelanggaran ringan masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Untuk Kasus Pemukulan pramugari sriwijaya air oleh pejabat, hukum yang berlaku untuk kasus tersebut adalah pasal 28 A “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya” Lalu pasal 28D ayat 1 “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”. Pasal 28 G ayat 1 “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi” Pasal 28 G ayat 2 “setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh oleh suaka politik dari negara lain” Jadi, Hak Asasi Manusia sangat dilindungi oleh hukum di Indonesia dan dijunjung tinggi. Karena untuk mewujudkan kehidupan kenegaraan yang harmonis dibutuhkan sikap menghormati HAM satu sama lain
BAB III KESIMPULAN Hak Asasi Manusia adalah hak yang diberikan oleh Tuhan sejak lahir. Oleh karena itu seseorang tidak diperbolehkan melanggar hak asasi orang lain karena hak asasi bukan diberikan oleh manusia. Pelanggaran hak asasi manusia dibagi 2 yaitu pelanggaran ringan dan berat.Pelanggaran ringan sebagian besar bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Apabila pelanggaran berat atau tidak bisa didiskusikan secara baik-baik, maka bisa mengajukan penuntutan melalui pengadilan. Hak Asasi Manusia juga tidak dapat berdiri sendiri. HAM harus berdiri berdasarkan atas pancasila dan norma yang berlaku ndi masyarakat. Karena kalau HAM berdiri sendiri, maksud dan tujuan HAM akan disalahmengertikan. Yang tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia, malah menjadi hal yang sebaliknya. Sebagai negara hukum, Indonesia melindungi hak asasi manusia dengan mengaturnya melalui UUD 1945 atau dalam UU. Namun, tidak cukup hanya dengan peraturannya saja, tetapi masyarakat juga harus mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita harus menghormati hak asasi orang lain dan berani membela hak asasi diri sendiri juga orang lain. Hal ini diperlukan untuk membangun kehidupan bernegara yang damai dan harmonis
DAFTAR PUSTAKA http://www.komnasham.go.id/informasi/images-portfolio-6/2013-03-18-05-44-20/nasional/254uu-no-39-tahun-1999-tentang-hak-asasi-manusia http://www.researchgate.net/publication/42353785_Aspek_Hukum_Pidana_Terhadap_Pelangg aran_Hak_Asasi_Manusia_Dan_Penegakan_Hukumnya http://kuchingbaeg.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html