1. Tujuan Mengukur kadar klorofil dari suatu tanaman yang umurnya berbeda-beda. 2. Dasar Teori Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang bersama-sama dengan karoteniod dan xantofil pada semua makhluk hidup untuk berfotosintesi s. Dengan proses fotosintesis, terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu yg pertama pertama memanfaatkan energy matahari, kedua memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan yang ketiga menyediakan dasar energetik bagi ekosistem secara keseluruha n. Dan karbohidrat yang dihasilkan fotosintesis melalui proses anabolisme diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat, dan molekul organik organik lainnya. Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a dan b. Struktur kimia klorofil :
Klorofil dapat dihitung dengan menggunakan spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk menganalisa suatu senyawa baik kuantitatif maupun kualitatif, dengan cara mengukur transmitan ataupun absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi . Suatu spektrofotometer standar terdiri atas spektrofotometer untuk menghasilkan cahaya caha ya dengan panjang gelombang terseleksi yaitu bersifat monokromatik serta suatu fotometer yaitu suatu piranti untuk mengukur intensitas berkas monokromati, penggabungan bersama dinamakan sespektrofotometer. Penggabungan alat optik ini merupakan elektronika sifat kimia
dan fisiknya dan detektor yang digunakan secara langsung mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak lansung cahaya yang diabsorbsi (Ia). Kemampuan ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb ( serap) oleh benda. (Khopkar 2007) Setelah diketahui absorbansinya dan kemudian digunakan rumus. Penghitungan kadar klorofil a dan b dengan rumus dari Wintermans dan de Mots. Klorofil a (mg/l) : 13,7 (OD 665) – 5,76 (OD 649) Klorofil b (mg/l) : 25,8 (OD 649) – 7,7 (OD 665) Total klorofil (mg/l) : 20 (OD 649) + 6,1 (OD665) 3. Alat dan Bahan Alat : -
Mortar dan pisitil
-
Spektrofotometer
-
Kertas saring
-
Gelas piala
-
Labu takar
-
Kuvet
-
Pipet
Bahan : -
Daun dengan umur yang berbeda-beda
-
Alkohol 96%
4. Prosedur Kerja Daun pada suatu tanaman diambil dan ditimbang dengan ukuran 0,2 g. Kemudian daiun dipotong kecil-kecil dan digerus dengan mortal dan pistil. Diekstrak dengan alkohol 96% sebanyak 20 ml hingga seluruh klorofilnya larut. Disaring ekstrak klorofil tersebut, dan dimasukkan ke dalam kuvet. Kemudian blanko diatur absorbansinya 0 (T = 100%). Setelah blanko diatur,dimasukkan ekstrak klorofil pada kuvet dan diukur absorbansinya dengan panjang gelombang 665 dan 649. Dicatat absorbansinya dan dihitung kadar kklorofil dengan rumus dari Wintermans dan de Mots. 5. Data Pengamatan
Perlakuan
Panjang gelombang 665
649
Lengkap
0,574
0,556
-KNO3
0,770
0,738
-MgSO4
0,560
0.512
-KH2PO4
0,634
0,620
-Fe.EDTA
0,656
0,632
-CaCl2
0,412
0,373
6. Analisis Penghitungan kadar klorofil a dan b dengan rumus dari Wintermans dan de Mots. Klorofil a (mg/l) : 13,7 (OD 665) – 5,76 (OD 649) Klorofil b (mg/l) : 25,8 (OD 649) – 7,7 (OD 665) Total klorofil (mg/l) : 20 (OD 649) + 6,1 (OD665)
Lengkap Panjang gelombang 665 = A = 0,574 Panjang gelombang 649 = A = 0,556 Klorofil a = 13,7 (0,574) – 5,76 (0,556) = 7,8638 – 3, 20256 = 4,66124 Klorofil b = 25,8 (0,556) – 7,7 (0,574) = 14,3448 - 4,4198 = 9,925 Total klorofil = 20 (0,556) + 6,1 (0,574) =11,12 +3,5014 = 14, 6214 – KNO3 Panjang gelombang 665 = A= 0,770 Panjang gelombang 649 = A= 0,738 Klorofil a = 13,7 (0,770) – 5,76 (0,738) = 10,549 – 4,25088 = 6, 29812 Klorofil b = 25,8 (0,738) – 7,7 (0,770) = 19,0404 – 5,929 = 13,1114 Total klorofil = 20 (0,738) + 6,1 (0,770) = 14,76 + 4,697
= 19,457
– MgSO4
Panjang gelombang 665 = A= 0,560 Panjang gelombang 649 = A= 0,512 Klorofil a = 13,7 (0,560) – 5,76 (0,512) = 7,672 – 2,94912 = 4,72288 Klorofil b = 25,8 (0,512) – 7,7 (0,560) = 13,2096 – 4,312 = 8,8976 Total klorofil = 20 (0,512) + 6,1 (0,560) = 10,24 + 3,416 = 13,656 – KH2PO4 Panjang gelombang 665 = A = 0,634 Panjang gelombang 649 = A = 0,620 Klorofil a = 13,7 (0,634) – 5,76 (0,620) = 8,6858 – 3,5712 = 5,1146 Klorofil b = 25,8 (0,620) – 7,7 (0,634) = 15,996 – 4,8818 = 11,1142 Total klorofil = 20 (0,620) + 6,1 (0,634) = 12,4 + 3,8674 = 16,2674 – Fe.EDTA Panjang gelombang 665 = A= 0,656 Panjang gelombang 649 = A= 0,632 Klorofil a = 13,7 (0,656) – 5,76 (0,632) = 8,9872 – 3,64032 = 5,34688 Klorofil b = 25,8 (0,632) – 7,7 (0,656) = 16,3056 – 5,0512 = 11,2544 Total klorofil = 20 (0,632) + 6,1 (0,656) = 12,64 + 4,0016 = 16,6416 – CaCl2 Panjang gelombang 665 =A= 0,412 Panjang gelombang 649 = A= 0,373 Klorofil a = 13,7 (0,412) – 5,76 (0,373) = 5,6444 – 2,14848 = 3,49592 Klorofil b = 25,8 (0,373) – 7,7 (0,412)
= 9,6234 – 3,1724 = 6,451 Total klorofil = 20 (0,373) + 6,1 (0,412) = 7,46 + 2,5132 = 9,9732 7. Pembahasan Klorofil merupakan salah satu macam pigmen pada tumbuhan. Terdapat berbagai macam klorofil pada tumbuhan diantaranya klorofil a dan klorofil b. Daun dari suatu tanaman yang umumnya berbeda mempunyai kadar klorofil yang berbeda pula. Kadar klorofil daun dapat ditentukan oleh rumus dari Wintermons dan de Mots. Pada praktikum ini menggunakan tumbuhan yang sama yaitu kecambah dar i kacang merah yang diberi nutrisi yang berbeda-beda. -
Pada percobaan pertama diambil daun dari tumbuhan tersebut yang diberi perlakuan nutrisi KNO3, MgSO4, KH2PO4, Fe.EDTA, CaCl 2. Dari perhitungan rumus klorofil diperoleh hasil untuk kadar klorofil a dan b masing-masing sebanyak 4,66124 dan 9,925 dengan total klorofil 14, 6214.
-
Pada percobaan kedua yang diberi perlakuan -KNO 3 diperoleh hasil klorofil a dan b masing-masing 6, 29812 dan 13,1114 dengan total klorofil 19,457.
-
Pada percobaan ketiga dengan perlakuan -MgSO 4 diperoleh hasil klorofil a dan b masing-masing 4,72288 dan 8,8976 dengan total klorofil 13,656.
-
Pada percobaan keempat dengan perlakuan – KH2PO4 diperoleh hasil klorofil a dan b masing-masing 5,1146 dan 11,1142 dengan total klorofil 16,2674.
-
Pada percobaan kelima dengan perlakuan – Fe.EDTA diperoleh hasil klorofil a dan b masing-masing 5,34688 dan 11,2544 dengan total klorofil 16,6416.
-
Pada percobaan keenam dengan perlakuan – CaCl2 diperoleh hasil klorofil a dan b masing-masing 3,49592 dan 6,451 dengan total klorofil 9,9732.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perlakuan kedua yaitu - KNO3 mendapatkan nilai total klorofil yang paling tinggi dan perlakuan – CaCl2 paling rendah. Perbedaan antara setiap perlakuan satu de ngan yang lainnya sehingga membuat perbedaan jumlah klororfil dalam tumbuhan tersebut adalah kadar nutrisi yang diberikan. Elemen-elemen nutrisi yang harus ada pada tumbuhan membuat perkembangan dari tumbuhan tersebut tumbuh secara sempurrna. Faktor lain yang mempengaruhi perbedaan jumlah klorofil yaitu penangkapan cahaya
oleh tanaman tersebut, bisa saja letak suatu tanaman yang berbeda juga berpengaruh dalam jumlah kadar klorofil. 8. Diskusi a. Mengapa blanko yang digunakan pada percobaan ini alkohol 96%? Jawaban: alkohol 96% digunakan sebagai blanko karena alkohol dapat melarutkan klorofil dengan sangat baik sehingga data yang diperoleh menjadi valid.
b. Jelaskan mengapa sebelum mengukur absorbansi ekstrak, blanko diukur absorbansinya dan dibuat nilai ansorbansiny 0 (T=100%) Jawaban:
c. Mengapa ekstrak klorofil diukur pad apanjang gelombang 665 dan 649 Jawaban: Karena, klorofil paling banyak menyerap warna merah dan penelitian dari Wintermans dan de Mots telah membuktikan bahwa pada panjang gelombang tersebut klorofil menyerap warna tersebut secara maksimal.
d. Faktor apa yang berpengaruh terhadap kadar klorofil? Jawaban: Pada pengujian kadar klorofil faktor yang berpengaruh antara lain yaitu: umur daun, jenis daun, warna daun dan juga kualitas daun. 9. Kesimpulan Pengukuran kadar klorofil yaitu dengan metode pengukuran menggunkan alat spektrofotometer.
Prinsip
kerja
dari
spektrofotometer
sendiri
yaitu
dengan
membandingan hasil pengukuran intensitas radiasi cahaya sebelum melewati sampel dan setelah melewati sampel. Untuk menentukan kadar klorofil a dan klorofil b dapat digunakan rumus dari Wintermans dan de Mots. Kadar klorofil pada setiap tumbuhan sangatlah berbda-beda tergantung dengan jenis daun, warnna daun, kualitas daun dan juga umur daun. 10. Daftar Pustaka Dahlia, Lukiati,B. 2010. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi. FMIPA UM. Malang
Khopkar S. 2007. Konsep Dasar kimia Analitik. Jakarta : UI Press. Hopkins,G.W. 2008. Introduction of Plant Physiology 4th ed. London
LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN PRNENTUAN KADAR KLOROFIL DENGAN SPEKTROFOTOMETER
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan Yang dibina oleh Ibu Nungrahaningsih dan Ibu Betty Lukiati
Disusun oleh: Kelompok 6 1. Fatiyatur R.
(160342606
2. Retno Elvinawati (160342606 3. Rika Nu Azizah
(160342606265)
4. Sumardi
(160342606238)
5. Tasafima Tesari
(160342606
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI OKTOBER 2017