Uraian Tugas Kepala IPSRS TUGAS UTAMA : 1. Perencanaan:
Menyusun standar kebutuhan sarana, tenaga, alat dan bahan kegiatan untuk insatalasi.
Melakukan upaya peningkatan jumlah, jenis dan keuntungan pemeriksaan.
Mengupayakan penyederhanaan prosedur pembelian alat/bahan habis pakai.
Merencanakan peremajaan dan pemeliharaan alat.
Melaksanakan upaya agar instalasi terakreditasi 2. Pelaksanaan:
Merumuskan masalah yang dihadapi instalasi dan melaporkan ke atasan langsung.
Mengupayakan efisiensi penggunaan bahan habis pakai. 3. Penilaian:
Melaksanakan orientasi bagi pegawai baru.
Mengupayakan peningkatan disiplin kerja.
Menyusun hasil kegiatan dalam bentuk laporan: 1. Menyusun rencana kegiatan pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Gedung. 2. Menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung. 3. Melaksanakan perbaikan kerusakan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung. 4. Membuat laporan hasil kegiatan pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Pengolahan Sampah Medis dan Gedung. 5. Kerjasama dengan pihak ke III berkaitan dengan pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Incenerator dan Gedung.
TANGGUNG JAWAB 1.
Mengatur pembagian tugas rutin dan isidentil untuk seluruh petugas instalasi.
2.
Mengiventarisasi sarana, tenaga, alat dan bahan untuk instalasi.
3.
Melakukan pemeriksaan jumlah dan kesiapan alat dan bahan yang akan dipakai.
4.
Melakukan pemeriksaan waktu daluwarsa bahan.
WEWENANG 1.
Memberikan pemahaman visi, misi dan uraian tugas seluruh petugas.
2.
Membuat bahan organisasi dengan uraian tugasnya.
3.
Melaksanakan rapat koordinasi instalasi.
4.
Mengkoordinasikan peningkatan pasar diluar pasien BRSU, dokter/RS Swasta.
5.
Mengkoordinasikan perbaikan tempat kerja.
6.
Mengkoordinasikan perbaikan fasilitas pendukung.
7.
Mengkoordinasikan pelatihan dan penyegaran teknis.
8.
Melaksanakan koordinasi pelaksanaan rekam medis.
9.
Melakukan koordinasi dengan instalasi terkait untuk melaksanakan penelitian.
10.
Memastikan Instalasi Penyediaan Air Bersih beroperasi dengan baik.
11.
Memastikan kualitas Air bersih memenuhi persyaratan kesehatan.
12.
Memastikan Instalasi Pengolahan Air Limbah beroperasi dengan baik.
13. Memastikan kualitas air buangan memenuhi persyaratan standar baku mutu lingkungan. 14.
Memastikan Instalasi Pengolahan sampah medis beroperasi dengan baik.
15.
Memastikan bangunan/ gedung dalam keadaan baik (layak pakai).
16.
Merencanakan & mengelola SDM yang ada.
17. Mengusulkan anggaran biaya untuk pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung. 18. Mengusulkan sarana dan prasarana untuk kelancaran tugas pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung. 19. Pendataan dan Analisis kebutuhan pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung. 20.
Melakukan koordinasi dengan unit terkait.
21. Memonitoring operasional Instalasi Penyediaan Air bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengelolaan Sampah Medis dan Gedung IPSRS adalah singkatan dari Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Disinilah kantornya para teknisi Rumah Sakit bekerja. IPSRS merupakan organisasi dalam Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi
perbaikan sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi RS. Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja Rumah Sakit, IPSRS sangat penting fungsi dan perannya dalam menunjang sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit. Dengan kata lain, IPSRS adalah salah satu faktor syarat suatu RS bisa diakreditasi levelnya menjadi lebih tinggi.Perkembangan teknologi alat-alat kedokteran yang semakin hari semakin pesat menyebabkan pengelolaan IPSRS harus mendapatkan perhatian, karena betapapun canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenance dan operator utility yang benar. Tugas dan Kegiatan Umum IPSRS Operator Utility, menjadi operator suatu alat medis atau mengadakan training kepada tenaga kesehatan yang lain untuk petunjuk pemakaian (SOP) alat medis yang benar. Maintenance, perawatan rutin. Perencanaan kegiatan pemeliharaan. Pengukuran dan kalibrasi. Rekayasa dan rancang bangun. Manajemen informasi dan pemeliharaan. Rujukan pemeliharaan. Pengawasan pelaksanaan pengadaan barang dan tenaga kerja. Pengawasan fasilitas dan keselamatan kerja. Sebagai tekhnisi kita harus punya peralatan yang memadai sebelum melakukan suatu maintenance ataupun perbaikan, yaitu senjata harus ada sebelum berperang ! ! ! Tapi suatu yang menjadi khas sebagai tekhnisi yaitu membawa testpen. Peralatan yang lain, minimal : obeng plus minus multimeter tang IPSRS dibagi dalam beberapa unit bagian, yaitu : Unit Administrasi Unit Sarana dan Prasarana Unit Bangunan Unit Biomedical (teknisi elektromedik) Unit IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan sampah medis Unit Listrik dan AC Unit Telekomunikasi Sistematika Tugas IPSRS Direktur mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian teknis dalam menyelenggarakan kegiatan IPSRS. Kepala IPSRS, mempunyai tugas sebagai penanggungjawab semua kegiatan IPSRS.
Administrasi, mempunyai tugas mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Sie Medis, mempunyai tugas menangani jenis pemeliharaan dan perbaikan alat-alat medis. Sie Non Medis, mempunyai tugas menangani jenis pemeliharaan dan perbaikan alat-alat non medis. Sie Bangunan, mempunyai tugas menangani segala bentuk tentang bangunan. Sie Sanitasi, mempunyai tugas menangani tentang kebersihan, pengairan dan limbah Rumah Sakit. Infection Control Infection control yaitu pengendalian infeksi di lingkungan Rumah Sakit. Karena RS itu adalah tempatnya orang sakit, maka banyak virus dan bakteri yang dibawa. Kami sebagai teknik elektromedik, sebagai salah satu staff atau pegawai pasti akan menjaga untuk infection control agar kita sebagai tenaga kesehatan tidak terkena infeksi ataupun sebagai carrier (pembawa infeksi) atau malah menjadi sumber infeksi bagi orang lain. Memang secara tidak langsung dan secara frekuensi, kita tidak berhadapan langsung dengan pasien. Tapi peralatan kesehatan ataupun hal-hal lain bisa menjadi sumber infeksi yang infeksius, maka dari itu parameter untuk infection control sangat diperlukan. Biaya yang diperlukan untuk infection control memang sangat tinggi dan pengawasannya haruslah ketat, karena hal tersebut demi kepentingan bersama (bagi pasien ataupun pengunjung juga bagi tenaga kesehatan).