ZEROSICKS merupakan istilah yang sangat berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. ZEROSICKS merupakan singkatan dari haZard, Environment, Risk, Observation, Opportuniy, Occupational, Solution, Implementation, Culture, Climate, Control, Knowledge, and Knowhow, Standaritation. Berikut merupakan uraian tentang zerosick yang berkaitan dengan laboratorium dan bengkel praktik jurusan elektro. elektro. 1. Hazard (bahaya) dapat (bahaya) dapat didefinisikan sebagai potensi yang dapat menyebabkan kerusakan, kerusakan, meliputi: material, kegiatan dan proses yang terjadi saat melakukan kerja Berdasarkan sumbernya, hazard dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: Occupational Health Hazard (OHH) dan Occupational Safety Hazard (OSH). 1. Occupational Health Hazard (OHH), merupakan potensi bahaya di lingkungan kerja yang mengakibatkan mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan, kesakitan, kesakitan, dan penyakit akibat kerja (PAK). Kelompok OHH terdiri dari:
Physical Hazard (Bahaya Fisis)
Chemical Hazard (Bahaya Kimia)
Biological Hazard (Bahaya Biologi) Ergonomic (Aspek Ergonomi)
Maka dari itu kita dapat mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan pada saat pengoprasian mesin bubut sebagai berikut : a. Physical Hazard (Bahaya Fisis), merupakan potensi bahaya yang berupa energi, misalnya: thermis (panas udara, panas mesin, radiasi, ledakan), dinamis (motor, roda gigi, pemotong), debu, bising. Dalam penggunaan mesin bubut potensi bahaya yang dapat ditimbulkan berdasarkan bahaya fisis adalah gram atau potongan besi yang terkikis,pahat terkikis,pahat yang digunakan untuk mengulir benda kerja,dan suara dari mesin bubut yang menyebabkan kebisingan.
b. Chemical Hazard (Bahaya Kimia), merupakan potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan kimia dalam bentuk gas, cair dan padat yang mempunyai sifat toksik dan beracun, misalnya: zat kimia (antiseptik, aerosol, insektisida), insektisida), bahan radioaktif, minyak, limbah B3 (limbah eletroplating, limbah pabrik kimia), uap gas, debu, dll Dalam penggunaan mesin bubut terdapat potensi bahaya kimia dari oli atau minyak yang digunakan sebagai pendingin benda kerja saat pengoprasian mesin bubut agar pahat tetap tajam, dan juga dari debu hasil pengikisan benda kerja. c.Ergonomic (Aspek Ergonomi), merupakan potensi bahaya yang diakibatkan dari ketidaksesuaian desain lingkungan kerja dengan pekerja, misalnya: sikap kerja (posisi duduk), ukuran alat, desain tempat (posisi letak peralatan, desain ruang), sistem kerja, cara kerja, dll Dalam pengoprasian mesin bubut terdapat potensi bahaya yang dapat timbul apabila operator tidak paham dengan sistem kerja dan cara kerja mesin bubut serta penggunaan alat seperti pemasangan pahat yang sesuai dan pemasangan benda kerja.
2. Occupational Safety Hazard (OSH), merupakan potensi bahaya yang terdapat di lingkungan kerja yang mengakibatkan terjadinya incident, injury, cacat, gangguan proses, kerusakan alat bagi pekerja maupun proses kerja. Kelompok OSH terdiri dari:
Mechanical Hazard (Bahaya Mekanik)
Chemical Hazard (Bahaya Kimia) Electrical Hazard (Bahaya Elektrik) Psychological Hazard (Bahaya Psikologis)
Dari ini kita dapat mengidentifikasi mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh mesin bubut,antara lain : a. Mechanical Hazard (Bahaya Mekanik), merupakan potensi bahaya yang berasal dari benda atau proses yang bergerak yang dapat menimbulkan dampak seperti benturan, terpotong, tertusuk, tersayat, tergores, jatuh,
terjepit, dll Dalam penggunaan mesin bubut juga terdapat bahaya mekanik yang diakibatkan oleh pahat yang digunakan untuk menyayat benda kerja,jika kurang berhati hati pahat dapat menusuk atau melukai operator selain itu juga dapat terjepit eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat.
b. Chemical Hazard (Bahaya Kimia), merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan kimia dalam bentuk gas, cair dan d an padat yang mempunyai sifat mudah terbakar, mudah meledak, dan korosif, Dalam penggunaan mesin bubut terdapat potensi bahaya kimia dari oli atau minyak yang digunakan sebagai pendingin benda kerja saat pengoprasian mesin bubut agar pahat tetap tajam, dan juga dari debu hasil pengikisan benda kerja. c. Electrical Hazard (Bahaya Elektrik), merupakan potensi bahaya yang berasal dari arus listrik, seperti arus kuat, arus lemah, listrik statis, elektron bebas, karena mesin bubut bekerja dengan menggunakan listrik maka tidak menutup kemungkinan terjadinya potensi bahaya arus listrik yang terjadi apabila operator tidak berhati-hati. Berdasarkan faktor penyebabnya, hazard dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: faktor manusia, faktor luar dan sistem manajemen. a. Faktor Manusia, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh manasia pekerja, seperti: human factor (perilaku, kondisi fisik, mental), human error,faktor error,faktor
manusia dapat menjadi penyebab adanya potensi bahaya dalam penggunaan mesin bubut apabila pengguna tidak memperhatikan pola kerja, seperti bercanda pada saat bekerja, mengobrol dan melakukan kegiatan yang lain seperti bermain handphone dll.
2.
Environtment (Lingkungan)
Identifikasi terhadap lingkungan yang memungkinkan terjadi potensi bahaya sangat penting, untuk mengerti apa penyebab adanya hazard , sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara menyeluruh. Pengenalan lingkungan (Environment ) bertujuan untuk mengetahui sumber bahaya yang dapat Ditimbukan, dalam penggunaan mesin bubut potensi bahaya yang dapat ditimbulkan antara lain : Bisingnya suara yang dihasilkan mesin bubut dapat membuat orang disekitar kurang nyaman dan dapat mengganggu pendengaran orang disekitar, minyak atau oli yang digunakan sebagai pendingin dapat mengotori lingkungan kerja dan berbahaya jika terinjak pekerja dapat terpleset dan jatuh. 3.Risk (Resiko) adalah konsekuensi dari suatu kejadian, dalam penggunaan mesin bubut resiko yang dapat ditimbulkan adalah tergores, tersayat pahat,terjepit, gangguan pendengaran, gangguan pernapasan, gangguan penglihatan dll
4. S olution
Solution atau solusi dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam bengkel mesin bubut. Antara lain : a.Edukasi, merupakan usaha memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya-bahaya serta cara mencegah kecelakaan kerja, materi pengetahuan harus sesuai dengan jenis pekerjaan. b. emergency, merupakan pemberian tanda bahaya agar pekerja lebih berhatihati. c. evakuasi, merupakan pembuatan jalur pemindahan untuk mengurangi adanya kecelakaan kerja. d. evaluasi, merupakan kegiatan penilaian terhadap kegiatan dan sarana penunjang proses kerja e. otomasi, penggunaan peralatan mesin-mesin secara otomatis (misalnya mesin CNC) f. Dengan poster sebagai tanda peringatan pekerj agar lebih berhati hati. 5. Culture pembudayaan K3 di lingkungan kerja, kemudian Culture melakukan pembudayaan dilakukan kontrol, monitoring dan evaluasi secara berkala, dalam pengoprasian mesin bubut membudayakan selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah yang sangat diutamakan dalam pembubutan karena terdapat banyak potensi baahaya yang dapat ditimbulkan 6. K nowleg nowleg de dan Knowhow Pengetahuan terhadap sistem kerja dan cara kerja mesin sangat diperlukan saat membubut apabila terjadi trouble maka pekerja harus tau cara mengantisipasi nya, selain itu pengetahuan juga dibutuhkan untuk menantisipasi potensi bahaya.