POSTING RULES SIMAK BMN
Aplikasi SAS
Aplikasi SIMAK BMN
Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya, Beban Persediaan, Beban Penyusutan, Beban Amortisasi, Koreksi Ekuitas
Aplikasi di KPPN SPAN
DIPA, SSBP, SPM, SP2D Rekonsiliasi
Aplikasi SAIBA Penggabungan
Data Persediaan
Aplikasi Persediaan
Overview Aplikasi
Aplikasi di Wilayah SAIBA-W/E1
Barang Milik Negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh
-
atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. -
hibah/sumbangan/ sejenisnya pelaksanaan perjanjian/kontrak berdasarkan ketentuan undang-undang putusan pengadilan (inracht)
-
Terkait BAS, Penganggaran dan Realisasi Belanjanya Terkait Menu Transaksi, Persediaan (Pembelian); SIMAK-BMN (Pembelian, Penyelesaian Pembangunan Langsung, Pengembangan Langsung, Perolehan KDP dan Pengembangan KDP) Akun yang digunakan sesuai jenis akun BMN yang dihasilkan (52xxxx dan 57xxxx BMN Persediaan; 53xxxx BMN Aset Tetap/Aset Lainnya)
Overview BMN
Penyajian BMN dalam Neraca Aset Lancar • Persediaan
Aset Tetap • Tanah • Peralatan dan Mesin • Gedung dan Bangunan • Jalan Irigasi dan Jaringan • Aset Tetap Lainnya • KDP • Akumulasi Penyusutan AT
Aset Lainnya
CALK
• Kemitraan dengan Pihak Ketiga • Aset Tak Berwujud • Aset Tetap yang Dihentikan Penggunaan Aktif Pemerintah • Aset Lainnya yang Dihentikan Penggunaan Aktif Pemerintah • Akumulasi Amortisasi ATB
• Persediaan Rusak/Usang • BMN Ekstrakomptabel • Aset Bersejarah • Penjelasan atas BMN yang disajikan di Neraca
Penyajian BMN dalam Laporan Operasional Kegiatan Operasional • Beban Persediaan • Beban Pemeliharaan • Beban Barang yang Diserahkan untuk Masyarakat • Beban Bantuan Sosial • Beban Penyusutan dan Amortisasi
Kegiatan Non Operasional • Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar • Beban Pelepasan Aset Non Lancar
Penyajian BMN dalam Laporan Perubahan Ekuitas Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan
Penyesuaian Nilai Aset
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar
Koreksi Nilai Persediaan
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Transaksi Antar Entitas
Transfer Masuk Transfer Keluar
DDEL DKEL
Mapping Klasifikasi BMN ke Akun Neraca Tanah 02.01
Tanah
Peralatan dan Mesin 03.01
Alat Besar
03.11
Alat Eksplorasi
03.01
Alat Angkutan
03.12
Alat Pengeboran
03.03
Alat Bengkel dan Alat Ukur
03.13
Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian
03.04
Alat Pertanian
03.14
Alat Bantu Eksplorasi
03.05
Alat Kantor dan Rumah Tangga
03.15
Alat Keselamatan Kerja
03.06
Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar 03.16
Alat Peraga
03.07
Alat Kedokteran dan Kesehatan
03.17
Peralatan Proses/Produksi
03.08
Alat Laboratorium
03.18
Rambu-rambu
03.09
Alat Persenjataan
03.19
Peralatan Olah Raga
03.10
Komputer
Mapping Klasifikasi BMN ke Akun Neraca Gedung dan Bangunan 04.01
Bangunan Gedung
04.03
Bangunan Menara
04.02
Monumen
04.04
Tugu Titik Kontrol/Past
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 05.01
Jalan dan Jembatan
05.03
Instalasi
05.02
Bangunan Air
05.04
Jaringan
Aset Tetap Lainnya 06.01
Bahan Perpustakaan
06.04
Ikan
06.02
Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan/Olahraga
06.05
Tanaman
06.03
Hewan
06.06
Aset Tetap dalam Renovasi
Mapping Klasifikasi BMN ke Akun Neraca Konstruksi Dalam Pengerjaan 07.01
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tidak Berwujud 08.01
Aset Tak Berwujud
08.02
Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Saldo Awal (100) Merupakan transaksi perolehan Barang Milik Negara (BMN) sebelum Tahun Anggaran Berjalan, yang belum dibukukan pada Aplikasi SIMAK BMN baik diperoleh dengan pembelian, hibah, transfer masuk, reklas masuk atau perolehan lainnya yang sah. Berdasarkan rekomendasi BPK atas audit Laporan Keuangan Tahun 2015, agar dilakukan pencatatan aset berupa peralatan mesin senilai Rp100,- yang diperoleh tahun 2014 pada Neraca pada tahun anggaran 2016. Atas rekomendasi tersebut, operator merekam pada Aplikasi SIMAK-BMN dengan tanggal buku 2 Januari 2016 pada menu saldo awal. D K D K
Peralatan dan Mesin
100
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
Neraca 100 LPE
xxx
LPE xxx Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Pembelian (101) Merupakan transaksi perolehan BMN dengan pembelian dari DIPA APBN pada Tahun Anggaran Berjalan. Pencatatan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang dilengkapi dengan faktur/nota pembelian barang dengan SPM/SP2D baik UP maupun LS, SP3B-BLU/SP2B-BLU, SP3, termasuk dari SP2HL/SPHL (Hibah Langsung berupa uang). Satker A membeli hak paten senilai Rp100,- pada tahun anggaran berjalan. D K
Paten Aset Lainnya yang Belum Diregister
100
Neraca 100 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Transfer Masuk (102) Merupakan transaksi untuk mencatat penerimaan Aset Tetap/Aset Tetap Lainnya dari UAKPB lain dimana UAKPB tersebut masih dalam satu entitas pelaporan akuntansi Pemerintah Pusat. Pencatatan transaksi ini dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima (BAST) satker pemberi dan satker penerima persediaan. Satker penerima BMN melakukan perekaman berdasarkan Arsip Data Komputer (ADK) file kiriman transfer dari satker pengirim BMN ke satker penerima BMN. Satker A memberikan P.C. Unit sebanyak 5 unit senilai masing-masing Rp5,- kepada Satker B. Oleh Satker B, P.C. unit tersebut direkam dalam Aplikasi Simak BMN. Nilai Total P.C. Unit tersebut sebesar Rp25,-, akumulasi penyusutan sebesar Rp5,-. Pencatatan oleh Satker B D
Peralatan dan Mesin
K
Transfer Masuk
D K
Transfer Masuk Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
25
Neraca 25 LPE
5
LPE 5 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Transfer Keluar (302) Merupakan transaksi untuk mencatat penyerahan Aset Tetap/Aset Tetap Lainnya ke UAKPB lain dimana UAKPB tersebut masih dalam satu entitas pelaporan akuntansi Pemerintah Pusat. Pencatatan transaksi ini dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima (BAST) satker pemberi dan satker penerima persediaan. Satker penerima BMN melakukan perekaman berdasarkan Arsip Data Komputer (ADK) file kiriman transfer dari satker pengirim BMN ke satker penerima BMN. * Total nilai transfer keluar harus sama dengan total nilai transfer masuk * Periode dilakukannya transfer keluar dan transfer masuk harus sama Pencatatan oleh Satker A D K D K
Transfer Keluar
25
Peralatan dan Mesin Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Transfer Keluar
LPE 25 Neraca
5
Neraca 5 LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Hibah (Masuk) (103) Merupakan transaksi perolehan aset yang bersumber dari hibah dan diterima dari pihak ketiga di luar Kementerian Negara/Lembaga. Pencatatan aset tersebut sebagai BMN dilakukan berdasarkan BAST, tanpa menunggu adanya register ke DJPPR dan pengesahan ke KPPN (MPHL-BJS). Satker A menerima hibah berupa kapal motor dari Pemda guna menunjang kelancaran transportasi dan pengamanan penyeberangan. Nilai kapal motor tersebut sebesar Rp100,-. Dokumen penyerahan berupa BAST dengan melampirkan rincian dan spesifikasi teknis kapal motor. D K
Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin Belum Diregister
100
Neraca 100 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Hibah (Keluar) (303) Merupakan transaksi untuk mencatat BMN yang berkurang di tahun berjalan karena dihibahkan ke pihak lain di luar Instansi Pemerintah Pusat. Jenis Satuan Kerja yang memakai menu ini adalah Kantor Pusat (KP) dan Kantor Daerah (KD). Satker mencatat di menu ini apabila izin hibah telah disetujui oleh Pengelola Barang (DJKN/KPKNL). Badan A telah memperoleh persetujuan hibah dari KPKNL untuk menghibahkan 1 unit ambulance senilai Rp10,- kepada Yayasan B. D K
Beban Kerugian Pelepasan Aset Peralatan dan Mesin
100
LO 100 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penyelesaian Pembangunan Langsung (113) Merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil penyelesaian pembangunan berupa bangunan/ gedung dan BMN lainnya yang telah diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima serta aset yang diperoleh melalui proses konstruksi pembangunan dengan pembayaran sekaligus (1 termin pembayaran). Satker A membangun sebuah bangunan pos satpam semi permanen senilai Rp 100,. Bangunan tersebut telah diserahterimakan dengan BAST Nomor 06/BP/04/16 tanggal 1 April 2016. Pembayaran dilakukan sekaligus 100% kepada PT X, dengan menyerahkan jaminan pemeliharaan / retensi 5% kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Pembayaran tersebut diajukan ke KPPN Y dan terbit SP2D nomor 160371303002045 tanggal 8 April 2016. Satker A membukukan pada Aplikasi SIMAK BMN tanggal 8 April 2016. D K
Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Belum Diregister
100
Neraca 100 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Pembatalan Penghapusan (106) Merupakan transaksi untuk memunculkan kembali aset tetap/aset lainnya yang sudah dihapuskan disebabkan antara lain berupa temuan oleh APIP dan BPK. Operator baru menggunakan menu ini setelah diterbitkannya Berita Acara Pembatalan Penghapusan oleh Kuasa Pengguna Barang. Pembatalan Penghapusan akan memunculkan aset yang sudah dihapuskan dengan NUP baru (seakan-akan membeli) dan nilai yang dimasukkan sebesar Berita Acara Pembatalan Penghapusan. Ditemukan sebuah komputer di gudang penyimpanan satker A oleh APIP dan tidak terdaftar di Daftar Barang Ruangan (DBR) tersebut. Setelah diidentifikasi, ternyata komputer tersebut masih dalam kondisi baik, nilai perawatannya tidak terlalu besar dan masih bisa untuk operasional kantor akan tetapi sudah masuk dalam daftar penghapusan barang. APIP menyarankan agar komputer tersebut dibatal hapus dan setelah ditelusuri nilai kewajarannya didapat nilai sebesar Rp 100,-. D K
Peralatan dan Mesin Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
100
Neraca 100 LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Reklasifikasi Masuk (107) Merupakan transaksi untuk mencatat perubahan transaksi BMN atas jenis penggolongan dan kodefikasi BMN yang sebelumnya telah dicatat dengan penggolongan dan kodefikasi BMN yang lain (Kode Barang terdiri dari golongan, bidang, kelompok, sub kelompok dan sub-sub kelompok). Pada tanggal 1 Mei 2016, Satker A melakukan pembelian satu notebook merek Toshiba dengan harga perolehan Rp100,- sesuai dengan BAST, berdasarkan pemeriksaan fisik dan data laporan BMN yang dilakukan oleh petugas ternyata terdapat kesalahan input kodefikasi notebook yang seharusnya merupakan kodefikasi jenis PC Workstation sehingga diterbitkan Surat Keterangan Perbaikan Pencatatan Laporan Barang Milik Negara yang ditandatangani KPA atas kesalahan catat tersebut pada tanggal 30 November 2016. D
Peralatan dan Mesin (PC Workstation)
K
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
D K
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
100
Neraca 100 LPE
xxx
LPE xxx Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Reklasifikasi Keluar (304) Merupakan transaksi untuk mencatat perubahan transaksi BMN atas jenis penggolongan dan kodefikasi BMN yang sebelumnya telah dicatat dengan penggolongan dan kodefikasi BMN yang lain (Kode Barang terdiri dari golongan, bidang, kelompok, sub kelompok dan sub-sub kelompok). * Total nilai reklasifikasi keluar harus sama dengan total nilai reklasifikasi masuk * Periode dilakukannya reklasifikasi keluar dan reklasifikasi masuk harus sama D K
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
100
Peralatan dan Mesin (Laptop)
D
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
K
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
LPE 100 Neraca
xxx
Neraca xxx LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Perubahan Kondisi (203) Merupakan transaksi untuk mencatat perubahan kondisi BMN. Perubahan kondisi BMN dilakukan agar terdapat kesesuaian antara pencatatan pada aplikasi SIMAK BMN dengan kondisi fisik BMN yang sebenarnya. Berdasarkan sensus BMN yang dilakukan KPPN Denpasar, terdapat 1 buah PC Unit senilai Rp10,- pada ruang “Mini TLC” yang sudah tidak dapat digunakan lagi, sehingga ditetapkan perubahan kondisi menjadi Rusak Berat dengan surat nomor 02/PK/05/2016 tanggal 13 Mei 2016. *Tidak terbentuk jurnal atas transaksi ini. Jurnal baru terbentuk apabila perubahan kondisi kemudian langsung diikuti dengan penghentian penggunaannya (kode transaksi 401). D K
-
-
- -
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penghentian BMN (401) Merupakan transaksi untuk mencatat penghentian BMN sebelum dilakukan proses/langkah penghapusan BMN karena BMN tersebut tidak dipergunakan lagi dalam operasi normal satker yang bersangkutan. BMN berupa Aset Tetap akan berubah klasifikasinya menjadi Aset Lainnya. Dari transaksi Perubahan Kondisi (203) PC tersebut langsung dihentikan penggunaannya. D K D K
Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintah
10
Peralatan dan Mesin Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintah
Neraca 10 Neraca
xxx
Neraca xxx Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penggunaan Kembali BMN yang Dihentikan (402) Merupakan transaksi untuk mencatat BMN yang dipergunakan kembali setelah sebelumnya dilakukan penghentian BMN dari penggunaan dikarenakan perubahan kondisi. BMN tersebut dapat dipergunakan kembali setelah mendapat perbaikan, baik dengan atau tanpa biaya tambahan. Dari transaksi Penghentian BMN (401) PC tersebut diperbaiki sehingga dapat digunakan kembali. D
Peralatan dan Mesin
K
Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintah
D
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintah
K
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
10
Neraca 10 Neraca
xxx
Neraca xxx Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas (204) Merupakan transaksi untuk mencatat perubahan-perubahan pada BMN, baik berupa nilai ataupun kuantitas, yang disebabkan oleh kesalahan dalam perekaman dan/atau penyesuaian. Operator Satker A salah merekam nilai kipas angin sehingga lebih kecil/besar Rp10,dari nilai sebenarnya. * Transaksi ini memungkinkan terjadinya perubahan dari aset intrakomptabel menjadi aset ekstrakomptabel atau sebaliknya. Perlu diperhatikan akumulasi penyusutannya (jika ada). a.
Koreksi yang menambah nilai/kuantitas
D
Peralatan dan Mesin
K
10
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Neraca 10 Neraca
b. Koreksi yang mengurangi nilai/kuantitas D K
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Peralatan dan Mesin
10
Neraca 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi (206) Merupakan transaksi untuk mencatat aset berupa aset tetap renovasi. Aset tetap renovasi adalah renovasi yang dilakukan oleh penyewa (bukan pemilik) terhadap aset yang disewa dengan dibiayai oleh pihak penyewa. Pada saat masa sewa BMN tersebut berakhir dan diserahterimakan, tambahan nilai tersebut harus dicatat sebagai penambah nilai aset. Badan A memanfaatkan gedung yang berada di bawah pengelolaan Kementerian B sebagai kantor operasional. Pada tahun 2015, Badan A melakukan renovasi atas gedung tersebut dengan menggunakan DIPA Badan A 2015. Pada akhir tahun 2015, Badan A menyerahterimakan aset renovasi tersebut ke Kementerian B. Dengan demikian, pada kasus ini Kementerian B menerima aset dari pengembangan Aset Renovasi. D
Gedung dan Bangunan
xxx
Neraca
K
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (jika ATR menambah masa manfaat)
xxx Neraca
K
Transfer Masuk
xxx LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Pengembangan Langsung (202) Merupakan transaksi untuk untuk mencatat pengembangan BMN yang sudah ada pada Neraca tahun anggaran berjalan. Pengembangan BMN yang dimaksud adalah pengembangan yang memenuhi syarat/ketentuan untuk dapat dikapitalisasi dan langsung selesai (tanpa melalui tahapan KDP/termin pembayaran). Satker A pada tahun 2010 membangun sebuah gedung yang telah selesai 100% pada tahun 2010. Pada tahun 2016, satker A ingin mengembangkan gedung tsb. yang menambah masa manfaat gedung. Pengembangan tersebut selesai dalam 1 tahap dan langsung dibayar lunas 100% senilai Rp10,-. D K
Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Belum Diregister
10
Neraca 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Pengembangan dengan KDP (208) Merupakan transaksi untuk mencatat pengembangan BMN yang sudah ada pada Neraca tahun anggaran berjalan. Pengembangan BMN yang dimaksud adalah pengembangan yang memenuhi syarat/ketentuan untuk dapat dikapitalisasi dan melalui tahapan KDP/termin pembayaran. Satker A pada tahun 2010 membangun sebuah gedung yang telah selesai 100% pada tahun 2010. Pada tahun 2016, satker ABC ingin mengembangkan gedung tsb. yang menambah masa manfaat gedung. Pengembangan tersebut melalui 3 tahap/termin pembayaran. Termin pertama senilai Rp10,-. D K
Konstruksi Dalam Pengerjaan Gedung dan Bangunan Belum Diregister
10
Neraca 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penghapusan (301) Merupakan transaksi untuk mencatat penghapusan BMN dari pembukuan berdasarkan suatu surat keputusan penghapusan oleh instansi yang berwenang. Satker A mempunyai rencana akan melakukan penghapusan BMN berupa alat mesin hitung uang, setelah mengajukan surat izin ke pihak DJKN cq KPKNL. Setelah terbit SK penghapusan, operator SIMAK BMN Satker A melakukan melakukan penghapusan melalui menu ini. D K D K
Peralatan dan Mesin
10
Beban Kerugian Pelepasan Aset Beban Kerugian Pelepasan Aset Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
Neraca 10 LO
xxx
O xxx Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Koreksi Pencatatan (305) Merupakan transaksi untuk mencatat penghapusan BMN yang disebabkan oleh kesalahan pencatatan lebih kuantitas BMN pada perekaman sebelumnya. Operator Satker A melakukan kesalahan perekaman jumlah PC Unit yang dibeli yang seharusnya hanya 3 unit dicatat sebanyak 4 unit, sehingga NUP aset yang terakhir harus dilakukan koreksi pencatatan. Nilai Aset Tetap akan berkurang sebesar nilai buku aset bersangkutan. D K
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
10
Peralatan dan Mesin
D
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
K
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
LPE 10 Neraca
xxx
Neraca xxx LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi ATR [Menambah Masa Manfaat] Saldo Awal (100) Merupakan transaksi untuk mencatat ATR yang menambah masa manfaat yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran Yang Lalu, namun baru diinput pada tahun anggaran berjalan. Pada tahun anggaran yang lalu dilakukan Renovasi senilai Rp10,- berupa menambah lantai gedung yang dipinjam dari satker lain, yang semula 2 tingkat menjadi 3 tingkat. Untuk itu harus dilakukan perubahan pondasi gedung. Pelaksanaan diatas diselesaikan pada tahun anggaran lalu dan belum dicatat sampai dengan Laporan Keuangan Audited. D K
Aset Tetap Renovasi Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
10
Neraca 10 LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi ATR [Menambah Masa Manfaat] Pembelian(101) Merupakan transaksi untuk mencatat perolehan Aset Tetap Renovasi yang berasal dari pembelian yang menambah masa manfaat. Apabila suatu satker membeli barang yang digunakan untuk merenovasi Aset Tetap yang bukan miliknya, maka pembelian tersebut dicatat sebagai Aset Tetap Renovasi. Pada tahun ini dilakukan Renovasi senilai Rp10,- berupa menambah lantai gedung yang dipinjam dari satker lain, yang semula 2 tingkat menjadi 3 tingkat. Untuk itu harus dilakukan perubahan pondasi gedung. Pelaksanaan diatas diselesaikan pada tahun anggaran berjalan D K
Aset Tetap Renovasi Aset Lainnya yang Belum Diregister
10
Neraca 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi ATR [Menambah Masa Manfaat] Penyelesaian Pembangunan Langsung (113) Merupakan transaksi untuk mencatat perolehan Aset Tetap Renovasi yang berasal dari Pembangunan Langsung. Apabila suatu satker melakukan pengembangan gedung bukan miliknya yang pembayarannya dilakukan sekaligus dan pekerjaan tersebut menambah masa manfaat aset tetap yang bukan miliknya, maka Penyelesaian Pembangunan Langsung tersebut dicatat sebagai Aset Tetap Renovasi. Satker A menempati gedungnya Pemda B. Pada bulan November Satker A merenovasi gedung yang bukan miliknya yang menambah masa manfaat dengan total biaya sebesar Rp10,-. Pekerjaan renovasi tersebut dilakukan dalam satu kali pembayaran (pembayaran sekaligus). D K
Aset Tetap Renovasi Aset Lainnya yang Belum Diregister
10
Neraca 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi ATR [Menambah Masa Manfaat] Penyelesaian Pembangunan KDP (105) Merupakan transaksi untuk mencatat perolehan perolehan BMN hasil penyelesaian pembangunan hasil dari pekerjaan melalui tahapan Konstruksi Dalam Pengerjaan, baik berupa bangunan/gedung maupun BMN lainnya. Pada menu ini Aset BMN yang tercatat sebagai aset KDP (Misalnya : Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan) akan direklasifikasi menjadi Aset Tetap Renovasi (Misalnya : Gedung dan Bangunan Dalam Renovasi). Pada tanggal 10 April 2015, perbaikan pondasi gedung kantor (ATR) Satker A yang telah dicatat dalam KDP (Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan) telah mencapai pengerjaan 100 %. Telah diterima serah terima asetnya dengan dokumen BAST dengan nilai total aset Rp10,-. D K
Aset Tetap Renovasi Konstruksi Dalam Pengerjaan
10
Neraca 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi ATR [Menambah Masa Manfaat] Perolehan Lainnya (112) Merupakan transaksi untuk mencatat perolehan ATR yang sah secara ketentuan/undang-undang, selain diperoleh dari saldo awal dan pembelian maupun penyelesaian pembangunan (baik langsung maupun melalui KDP). Satker A memperoleh suatu ATR dari selain transaksi di atas. D K
Aset Tetap Renovasi Pendapatan Perolehan Lainnya
10
Neraca 10 LO
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Saldo Awal KDP (501) Merupakan transaksi untuk mencatat KDP yang diperoleh sebelum tahun anggaran berjalan. KDP tidak disusutkan. Berdasarkan rekomendasi BPK, terdapat temuan aset KDP berupa Gedung dan Bangunan senilai Rp75,- (Progres penyelesaian 75% dari nilai kontrak Rp 100,-) yang belum dicatat pada tahun anggaran sebelumnya. Atas dasar temuan tersebut, Satker A mencatat pada menu Saldo Awal KDP. D K
Konstruksi Dalam Pengerjaan Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
75
Neraca 75 LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Perolehan KDP (502) Merupakan transaksi untuk mencatat (1) KDP yang mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan periode waktu tertentu dan belum selesai serta (2) perekaman SPM/SP2D pertama kali untuk pembayaran pertama dalam rangka memperoleh aset tetap yang pembayarannya dilakukan per termin dan SPM/SP2D tersebut di tahun anggaran berjalan Pada tahun 20X1, Satker A pada Kementerian B berencana membangun sebuah gedung dengan kontrak konstruksi. Pada tanggal 1 September 20X1 Satker A menandatangani kontrak konstruksi dengan nilai Kontrak Rp5.000,- dalam jangka waktu 15 bulan dengan masa pemeliharaan 3 bulan. Ketentuan pembayaran menurut kontrak adalah sebagai berikut: Uang Muka : 20% dari Nilai Kontrak, dibayarkan setelah kontrak ditandatangani (SP2D pertama kali) sebesar Rp1.000,Termin I : 50% dari nilai kontrak setelah pekerjaan fisik mencapai 60% Termin II : 95% dari nilai kontrak setelah pekerjaan fisik mencapai 100% Retensi : 5% dari nilai kontrak setelah selesai masa pemeliharaan disertai dengan Berita Acara Serah Terima terakhir.
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Perolehan KDP (502) D K
Konstruksi Dalam Pengerjaan Gedung dan Bangunan Belum Diregister
1000
Neraca 1000 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Pengembangan KDP (503) Merupakan transaksi untuk mencatat penambahan KDP setelah perolehan awal sampai dengan penambahan KDP terakhir dan siap dioperasikan untuk menjadi aset tetap yang definitif. Melanjutkan ilustrasi diatas. a.
Pembayaran Termin I: 50% x Rp5.000,- – (50% x 20% x Rp5.000,-)
D
Konstruksi Dalam Pengerjaan
K
2000
Gedung dan Bangunan Belum Diregister
Neraca 2000 Neraca
b. Pembayaran Termin II: (95% - 50%) x Rp5.000,- - (50% x 20% x Rp5.000,-) D K
Konstruksi Dalam Pengerjaan Gedung dan Bangunan Belum Diregister
c.
Retensi: 5% x Rp5.000,-
D
Konstruksi Dalam Pengerjaan
K
1750
Gedung dan Bangunan Belum Diregister
Neraca 1750 Neraca
250
Neraca 250 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penyelesaian Pembangunan dengan KDP (105) Merupakan transaksi untuk mencatat BMN yang diperoleh pada tahun anggaran berjalan, berasal dari aset yang telah selesai proses pembangunan melalui mekanisme KDP (telah selesai 100% pekerjaan fisiknya), dan dalam hal ini biasanya pencairan dananya melalui beberapa termin pembayaran. Melanjutkan ilustrasi diatas, setelah ada BAST 100% dilakukan pen-definitif-an KDP menjadi Aset Tetapnya. D K
Gedung dan Bangunan Konstruksi Dalam Pengerjaan
2000
Neraca 2000 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Transfer Masuk KDP (506) Merupakan transaksi untuk mencatat perolehan KDP yang bersumber dari unit UAKPB lain pada Pemerintah Pusat. Transaksi ini juga hanya satu kali saja pencatatannya ketika menerima transfer masuk KDP, selanjutnya akan dicatat pada menu pengembangan KDP sampai proses KDP selesai jika proses KDP tersebut akan dilanjutnya oleh unit penerima transfer KDP. Satker A menerima KDP Aset Tetap senilai Rp10,- kepada Satker B. BAST dibuat ketika KDP tersebut diterima oleh satker A. Oleh satker A, KDP Aset Tetap direkam dalam aplikasi SIMAK BMN pada menu Transaksi KDP-Transfer Masuk KDP, sesuai dengan kode dan nilai aset sesuai yang tertera pada BAST. D K
Konstruksi Dalam Pengerjaan Transfer Masuk
10
Neraca 10 LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Hibah Masuk KDP (508) Merupakan transaksi untuk mencatat perolehan KDP yang diperoleh dari pihak ketiga diluar Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Pusat. Satker A mendapat hibah suatu Gedung Serbaguna dari Pemda B yang belum diselesaikan pembangunannya senilai Rp10,-. Transaksi kemudian direkam sesuai dengan kode barang yang akan dihibahkan pada Gedung dan Bangunan Konstruksi Dalam Pengerjaan, Nomor Urut KDP dan Lokasi KDP, Nilai Aset, Tanggal Pembukuan dan Surat Keputusan yang melandasi hibah tersebut. D K
Konstruksi Dalam Pengerjaan Gedung Bangunan Belum Diregister
10
Neraca 10 LPE
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Koreksi Perubahan Nilai KDP (504) Merupakan transaksi untuk mencatat koreksi perubahan Nilai KDP yang sudah terinput sebelumnya. Bangunan Konstruksi dalam Pengerjaan dari perolehan dan pengembangan sampai bulan April senilai Rp50,-. Ternyata setelah dilakukan inventarisir lapangan nilainya seharusnya Rp40,-. Maka dilakukan perekaman sesuai dengan kode barang dan nomor urut KDP. Direkam sesuai dengan nilai seharusnya seperti yang tercantum dalam dokumen pendukungnya. D
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
K
Konstruksi Dalam Pengerjaan
10
LPE 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Transfer Keluar KDP (507) Merupakan transaksi untuk mencatat KDP yang diserahkan ke Satker lain atau Kementerian Lain dalam lingkup Pemerintah Pusat. Transfer Keluar diinput ke dalam Aplikasi SIMAK BMN apabila Berita Acara Serah Terima dari kedua belah pihak telah ditandatangani. Pada bulan Maret Tahun 2016 Satker A menyerahkan KDP Gedung dan Bangunan kepada Satker B sebesar Rp10,-. Berita Acara Serah Terima Dibuat pada saat KDP tersebut diserahkan kepada Satker B. Oleh Satker A, KDP Gedung dan Bangunan yang telah diserahkan kepada Satker B tersebut diinput sesuai kode dan nilai aset sesuai dengan yang tertera dalam Berita Acara Serah Terima aset tersebut. D K
Transfer Keluar Konstruksi Dalam Pengerjaan
10
LPE 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Hibah Keluar KDP (509) Merupakan transaksi untuk mencatat KDP yang diberikan kepada entitas di luar Pemerintah Pusat, pada tahun berjalan. Satker Dekonsentrasi A telah memperoleh persetujuan dari Pengelola Barang untuk menghibahkan tanah kepada Pemda setempat dan telah diserahkan berdasarkan BAST pada tanggal 1 Mei 2015. Tanah tersebut senilai Rp10,-. D K
Beban Kerugian Pelepasan Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan
10
LO 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penghapusan/Penghentian KDP (505) Merupakan transaksi untuk mencatat aset-aset KDP yang telah disetujui untuk dilakukan penghapusan/penghentian dikarenakan beberapa alasan. Dokumen sumber yang digunakan adalah surat keputusan penghapusan/ penghentian atas KDP. Kementerian A memiliki aset KDP berupa Kompleks Olahraga senilai Rp10,- yang telah berhenti beberapa tahun. KDP ini dapat diusulkan untuk dihapuskan bilamana sesuai dengan berbagai aspek pertimbangan dari berbagai kalangan dan ahli tidak layak untuk dilanjutkan proses pengerjaannya. Atas dasar hal tersebut, maka dapat diterbitkan surat keputusan untuk menghentikan/menghapuskan KDP. D K
Beban Kerugian Pelepasan Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan
10
LO 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Penyusutan Merupakan transaksi untuk mengalokasikan secara sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Kementerian A melakukan penyusutan atas kendaraan operasionalnya yang memiliki harga perolehan Rp140,-. D K
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
10
LO 10 Neraca
Jurnal BMN Non Persediaan Transaksi Amortisasi Merupakan transaksi untuk mengalokasikan harga perolehan ATB secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya. Kementerian A melakukan amortisasi atas hak paten sederhana yang memiliki harga perolehan Rp200,-. D K
Beban Amortisasi Paten Akumulasi Amortisasi Paten
10
LO 10 Neraca
Akun Neraca dan ATB Lama
Akun Neraca ATB
ATB
Masa Manfaat (Semester)
Goodwill
-
-
Hak Cipta
Hak Cipta (Copyright)
-
Royalti
-
-
Paten
Paten
-
Software
Software Komputer
-
Lisensi
Lisensi
-
Hasil Kajian/ Penelitian
Hasil Kajian/Penelitian
-
ATB Lainnya
Franchise
-
Hak Lainnya
-
ATB Lainnya
-
ATB Dalam Pengerjaan
-
Akun Neraca dan ATB Baru
Akun Neraca ATB
ATB
Masa Manfaat (Semester)
Goodwill
-
-
Hak Cipta
Hak Cipta atas Hak Cipta Gol. I
140
Hak Cipta atas Hak Cipta Gol. II
100
Hak Cipta Karya Seni Terapan
50
Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan
100
Hak Ekonomi Produser Fonogram
100
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran
40
Royalti
-
-
Paten
Hak Paten Sederhana
20
Paten Biasa
40
Merek
20
Software Komputer
8
Software
Akun Neraca dan ATB Baru
Akun Neraca ATB
ATB
Masa Manfaat (Semester)
Lisensi
Lisensi
20
Hasil Kajian/ Penelitian
Hasil Kajian/Penelitian
Tidak ada
ATB Lainnya
Franchise
10
Hak Lainnya
Tidak ada
Desain Industri
20
Rahasia Dagang
20
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
20
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim
40
Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan
50
ATB Dalam Pengerjaan
Tidak ada
ATB Dalam Pengerjaan