KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah Bahan Pembelajaran Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2011
Bahan Pembelajaran Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah
Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Pengarah
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Dr. Dr. Abi Sujak Prof. Dr, Siswandari, M.Stats
Penanggung Jawab
Dr. Dr. Abdul Kamil Marisi
Tim Penulis
Drs. Wiyono, M.Pd Drs. Joko Wardjojo, MT Dra. Yusnaini Yusnaini Agustina, M.Pd
Tim Produksi
Ady Saefudin, S.Pd Ghandi Kusuma Jaya, S.Thhhh Indah Mustika Rini, S.Pd Siti Budiyah, S.Si
Kepala BPSDMP-PMP Kepala Pusbangtendik Kepala LPPKSh
Diterbitkan Oleh LPPKS, Karanganyar @2011
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari LPPKS.
KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/ madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signifikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional. Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua. s emua.
Surakarta, Juni 2011 Kepala LPPKS
Prof. Dr. Siswandari, M.Stats
Pengelolaan Sarana Prasarana
i
ii
Pengelolaan Sarana Prasarana
DAFTAR ISI
KATA KATA PENG PENGANTAR ANTAR
i
DAFTAR DAFTAR ISI
iii iii
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
1
Kompetensi yang Diharapkan
1
Ruang Lingkup Materi
2
Langkah-langkah Langkah-langkah Pembelajaran Pembelajaran
2
Kegiatan Pembelajaran 1
4
Pengidenti�ikasian Pengidenti�ikasian Sarana dan Prasarana Sekolah
4
Materi
4
Studi Kasus
8
Latihan
10
Kegiatan Pembelajaran 2
12
Pemahaman Standar Pelayanan Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan Sarana dan Prasarana Sekolah
12
Materi
12
Studi Kasus
13
Latihan
14
Kegiatan Pembelajaran 3
17
Penyusunan Rencana Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Sesuai Standar Standar Pelayanan Minimal
17
Materi
17
Studi Kasus
21
Latihan
22
Re�leksi
23
Pengelolaan Sarana Prasarana
iii
iv
Pengelolaan Sarana Prasarana
Tentang Bahan Pembelajaran Ini Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran pembelaja ran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Bahan pembelajaran ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang Cara mengidentifikasi sarana dan prasarana sekolah, dan penyusunan rencana pemanfaatannya sesuai standar pelayanan minimal, sebelum mereka menjadi kepala sekolah/madrasah sekolah/madrasah..
Kompetensi yang Diharapkan Pada akhir pembahasan materi Pengelolaan Sarana dan Prasarana, peserta diharapkan dapat: 1. Mengidenti�ikasi standar pelayanan minimal mengenai sarana dan prasarana sekolah 2. Membuat rencana pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
Pengelolaan Sarana Prasarana
1
Ruang Lingkup Materi Ruang lingkp materi yang dibahas dalam bahan pembelajaran ini, adalah: 1. Pengidenti�ikasian sarana dan prasarana sekolah. 2. Pemahaman standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan sarana dan prasarana sekolah. 3. Penyusunan rencana pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
Langkah-langkah Pembelajaran Bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana dirancang untuk dipelajari oleh calon kepala sekolah/madrasah sebagai bahan bacaan baik dalam pelatihan calon kepala sekolah (In ( In Service Learning) Learning) maupun dalam tugas On the Job Learning (OJL). Sumber referensi pendukung pada bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana dapat diakses pada folder 4 referensi bahan sarana prasarana. Alokasi waktu dalam pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana dalam diklat penyiapan calon kepala sekolah ini adalah 14 (empat belas) jam pelajaran. Waktu yang dialokasikan dalam aktivitas In Service Learning Learning pertama selama 4 x 45 menit. Pelaksanaan On the Job Learning Learning 8 x 45 menit. Sedangkan dalam aktivitas In Service Learning kedua Learning kedua (Insel -2) adalah 2 x 45 menit. Aktivitas In Service Learning Learning pertama (Insel-1) antara lain, adalah Mengidenti�ikasi Sarana dan
2
Pengelolaan Sarana Prasarana
Prasarana Sekolah, Memahami standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan sarana dan prasarana sekolah, dan Menyusun rencana pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan minimal. Aktivitas pada saat On the Job Learning (OJL) adalah mengimplementasikan hasil pemahamannya pemahamannya selama In-1, dengan cara melakukan pengkajian terhadap Perencanaan pengadaan, Pemeliharaan, Inventarisasi, dan penghapusan sarana dan prasarana. Aktivitas In Service Learning kedua (Insel -2) adalah mempresentasikan hasil OJL pengelolaan sarana prasarana.
Pengelolaan Sarana Prasarana
3
Kegiatan Pembelajaran 1
Pengidentifikasian Sarana dan Prasarana Sekolah Kegiatan pembelajaran 1 (satu) ini memfasilitasi calon Kepala Sekolah untuk memahami de�inisi sarana dan prasarana, macam-macam sarana dan prasarana, dan komponen sarana dan prasarana. Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung pada masing-masing sub pembahasan dapat diakses melalui sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan). Selain membangun pemahaman konsep tentang sarana dan prasarana melalui sumber bacaan, dalam kegiatan pembelajaran ini juga dirancang penugasan-penugasan.
Materi 1. De�inisi Prasarana dan Sarana Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan . misalnya misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dan sebagainya. sebagainya. Sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan .misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dan sebagainya. 2. Macam-macam Sarana Pendidikan Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar yaitu : a. Bangunan dan perabot sekolah, b. Alat pelajaran pelajaran yang yang terdiri terdiri dari pembukuan , alatalat peraga dan laboratorium. c. Media pendidikan pendidikan yang dapat di kelompokkan kelompokkan
4
Pengelolaan Sarana Prasarana
menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil. Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah: a. Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. b. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dandari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan. c. Ruang laboratorium (tempat praktek): tempat siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan . d. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan keterampilan tertentu. e. Ruang kesenian: adalah adalah tempat berlangsungnya berlangsungnya kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan seni f. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olah-raga. 3. Komponen-komponen sarana dan prasarana pendidikan a. Lahan Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai dengantanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (serti�ikat), adapun jenis lahantersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :a Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan ,b Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya. 1) Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaankegiatan pelaksanaankegiatan praktek
Pengelolaan Sarana Prasarana
5
2) Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembanganbangunan dan kegiatan praktek.Lokasi praktek.Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengancakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencanaalam dan lingkungan yang kurang baik. b. Ruang Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam: 1) Ruang pendidikan Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses k kegiatan egiatan belajar mengajar mengajar teori dan praktek antara lain : a) Ruang teori sejumlah sejumlah rombel rombel b) Ruang perpustakaaan c) Ruang Laaboratorium Laaboratorium d) Ruang kesenian e) Ruang Olah raga f) Ruang keterampilan 2) Ruang administrasi Ruang Administrasi Administrasi berfungsi untuk melaksanakan melaksan akan berbagai kegiatan kegiatan kantor, kantor, yang terdiri dari: a) Ruang kepala sekolah b) Ruang tata usaha c) Ruang guru d) Gudang 3) Ruang penunjang Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain : a) Ruang Ibadah b) Ruang serbaguna c) Ruang koperasi sekolah d) Ruang UKS e) Ruang OSIS
6
Pengelolaan Sarana Prasarana
f ) Ruang WC/ kamar mandi g) Ruang BP c. Perabot Secara umum perabot sekolah mendukung 3 (tiga) fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: 1) Perabot pendidikan Perabot Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk u ntuk proses kegiatan belajar mengajar. mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu sendiri. 2) Perabot administrasi Perabot administrasi administ rasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. Jenis perabot ini banyak sekali ragam dan jenisnya. 3) Perabot penunjang Perabot Perabot penunjang adalah perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang, seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dan sebagainya. d. Alat dan media pendidikan Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki satu jenis alat peraga peraga praktek praktek yang yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran,sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal. 1) Buku atau bahan bahan pembelajaran pembelajaran Bahan pembelajaran adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatanproses belajar mengajar. 2) Buku pegangan Buku pegangan pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan dan produktif. produktif.
Pengelolaan Sarana Prasarana
7
3) Buku pelengkap Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi. 4) Buku sumber Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu suatu bidang ilmu ilmu / keterampilan. keterampilan. 5) Buku bacaan Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai sebagai bahan bacaan tambahan (non �iksi) �iksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan (�iksi ) yang bersifat relatif. Sumber bacaan 1. Ref A3 Sumber Pembelajaran Sarana dan Prasarana hal 1 s/d hal 6 2. Ref A4 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan hal 1 s/d 11 3. Ref B3 Lampiran Lampiran Standar Sarana dan Prasarana Prasarana semua halaman
Studi Kasus A. Studi Kasus 1 1. Permasalahan Sebagai Kepala SD/MI, SMP/MTs yang baru, Anda menghadapi permasalahan tentang sarana dan prasarana sekolah yang kondisinya sudah memprihatinkan, selain usianya sudah tua juga
8
Pengelolaan Sarana Prasarana
jumlahnya kurang memadai baik untuk keperluan praktek dan proses pembelajaran maupun untuk kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Pada hal di lingkungan sekolah Anda ada banyak stakeholder yang berminat untuk bekerjasama dan membantu. 2. Tugas Bagaimana usaha Anda menghadapi masalah tersebut? Untuk itu diskusikan dalam kelompok untuk mencari cara penyelesainnya dengan jalan ada yang bertindak sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, guru, dan stakeholder. 3. Rumuskan Tentang entan g • Pembuatan pemetaan rencana kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan sekolah. • Pembuatan skala prioritas kebutuhan sarana dan prasarana sekolah berdasarkan standar dalam lampiran Permen 24 tahun 2007. B, Studi Kasus 2 1. Permasalahan Sebagai kepala sekolah, Anda diminta untuk membuat perencanaan pengadaan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, akan tetapi anda banyak menemukan peralatan yang kurang terurus dan tidak terinventarisasi dengan baik sehingga pada waktu akan dipergunakan dipergunakan sebagai acuan analisa kebutuhan keadaannya hilang, pindah tempat, tidak siap pakai bahkan sudah rusak, begitu pula diperlukan waktu yang lama untuk menemukannya. Bagaimana usaha Anda sebagai kepala sekolah menghadapi masalah tersebut?
Pengelolaan Sarana Prasarana
9
2. Tugas Diskusikan dalam kelompok untuk mencari caracara penyelesainnya agar peralatan tersebut selalu siap pakai. 3. Rumuskan Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing kelompok melaporkan dengan cara menuliskan atau menempelkan rumusan hasil diskusinya diskusinya tentang: • Bentuk-bentuk kegiatan inventarisasi inventarisasi yang perlu dilakukan.
Latihan 1. Tugas pertama menyimak tayangan video (20 menit) Individual a. Menyimak Tayangan video sarana prasarana. b. Membuat komentar secara umum dari penayangan. 1) Berkaitan dengan dengan sarpras 2) Pentingnya sarpras 3) Kegunaan sapras 4) Tujuan sarpras c. Komentar disampakan secara lisan, setiap individu siap bila diminta komentarnya. komentarnya. d. Master Trainer memberikan memberikan umpan balik 2. Tugas kedua mengidenti�ikasi sarana dan prasarana yang diperlukan disekolah. (15 menit) Individual a. Berdasarkan Tayangan Tayangan video, peserta diminta mengidenti�ikasi sarana dan prasarana yang harus ada disekolah. b. Hasil identi�ikasi dikelompokkan dikelompokkan kedalam kedalam dua bagian, yaitu:
10
Pengelolaan Sarana Prasarana
1) Kelompok Sarana 2) Kelompok Prasarana c. Hasil identi�ikasi identi�ikasi dituliskan di Lembar Kerja Peserta, diserahkan kepada Master Trainer. d. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta. 3. Tugas ketiga melakukan diskusi kelompok tentang unsur-unsur kelengkapan dalam tiaptiap sarana dan prasarana.(45 menit) Diskusi 15 menit, presentasi 4 kelompok 30 menit) a. Peserta dikelompokkan dengan anggota 4 s/d 5 orang. b. Topik yang didiskusikan did iskusikan bersumber bersumbe r dari da ri hasil identi�ikasi peserta pada tugas kedua diatas.(Contoh: R. Kelas; R. Guru, R. Kasek, R. Tata Usaha, R. Lab; R. UKS, Fas. MCK dst) c. Setiap kelompok mengerjakan topik yang berbeda. d. Hasil diskusi berupa kesimpulan tentang unsur-unsur kelengkapan dalam tiap-tiap sarana dan prasarana tersebut, ditulis di Lembar Kerja Peserta, dikumpulkan kepada Master Trainer. e. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta. f. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. 7,5 menit.
Pengelolaan Sarana Prasarana
11
Kegiatan Pembelajaran 2
Pemahaman Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan Sarana dan Prasarana Sekolah Kegiatan pembelajaran 2 (dua) ini memfasilitasi calon Kepala Sekolah untuk memahami isi yang terdapat pada Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah tentang Sarana dan Prasarana. Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung pada Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah Sarana dan Prasarana dapat diakses melalui sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan). Selain membangun pemahaman Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah Sarana dan Prasarana melalui sumber rujukan dalam bentuk aturan, dalam kegiatan pembelajaran ini juga dirancang penugasanpenugasan.
Materi Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal yang diselenggarakan oleh daerah kabupaten/kota.
12
Pengelolaan Sarana Prasarana
Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana. Evaluasi Diri Sekolah tentang Sarana dan prasarana merupakan penilaian terhadap kondisi riil tentang sarana dan prasarana dibandingkan dengan instrumen evaluasi diri yang mengacu pada standar pelayanan pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan sarana prasarana. Sumber bacaan 1. Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar. 2. Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan prasarana. prasarana. 3. Instrumen Evaluasi Diri D iri Sekolah khusus Sarana dan prasarana.
Studi Kasus 1. Permasalahan Di sekolah yang Anda pimpin, berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah Daerah, Komite Sekolah, dan Dinas Pendidikan akan dilakukan penambahan kelas baru disemua jenjang dan program. Untuk kelancaran pelaksanaan proses pembelajarandengan adanya penambahan kelas baru tersebut maka diperlukan berbagai peralatan sarana dan prasarana yang baru.
Pengelolaan Sarana Prasarana
13
2. Tugas Diskusikan pada masing-masing kelompok (tiap kelompok 5 – 10 orang) untuk menentukan langkah-langkah pengadaan peralatan/barang yang diperlukan untuk menunjang KBM di kelas baru tersebut. 3. Rumuskan Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing kelompok menuliskan/ menempelkan di �lip chart rumusan langkah-langkah pengadaan peralatan/ barang yang telah disepakati dari hasil diskusi.
Latihan 1. Tugas pertama melakukan diskusi kelompok tentang kondisi riil keberadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Alokasi waktu 15 (lima belas) menit a. Sarana dan prasarana yang didiskusikan , diantaranya adalah: 1) ruang kelas, 2) ruang perpustakaan, 3) laboratorium laboratoriu m IPA, IPA, 4) ruang pimpinan, 5) ruang guru, 6) tempat beribadah, 7) ruang UKS, 8) jamban, 9) gudang, 10) ruang sirkulasi, 11) tempat tempat bermain/berolahraga. bermain/berolahraga. b. Hasil diskusi berupa catatan kondisi riil terhadap sarana prasarana tersebut di atas yang ada di sekolah masing-masing. c. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
14
Pengelolaan Sarana Prasarana
2. Tugas Kedua melakukan diskusi kelompok tentang standar pelayanan minimal standar nasional pendidikan sarpras. (25 menit) Diskusi 10 menit, presentasi 2 kelompok 15 menit) a. Peserta di buat kelompok kelompok berdasarkan satuan jenjang SD, SMP, SMA, SMK) dengan anggota 4 s/d 5 orang. b. Topik yang didiskusikan didiskusi kan adalah hasil diskusi pada tugas pertama diatas, diantaranya adalah; 1) ruang kelas, 2) ruang perpustakaan, 3) laboratorium laboratori um IPA, IPA, 4) ruang pimpinan, 5) ruang guru, 6) tempat beribadah, 7) ruang UKS, 8) jamban, 9) gudang, 10) ruang sirkulasi, 11) tempat tempat bermain/berolahraga. bermain/berolahraga. Catatan: Topik yang diskusikan tersebut diatas didasarkan pada kondisi disekolah masingmasing menurut satuan jenjang. Lalu dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal atau Standar Nasional Pendidikan. Sarana Prasarana. c. Hasil diskusi berupa analisis komparasi komparasi antara sarana dan prasarana sesuai kondisi sekolah di setiap satuan jenjang dengan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan hasilnya ditulis di Lembar Kerja Peserta, dikumpulkan kepada Master Trainer.
Pengelolaan Sarana Prasarana
15
d. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta. e. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan mempresentasikan di depan kelas. 7,5 menit.
16
Pengelolaan Sarana Prasarana
Kegiatan Pembelajaran 3
Penyusunan Rencana Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Sesuai Standar Pelayanan Minimal Kegiatan pembelajaran 3 (tiga) ini memfasilitasi calon Kepala Sekolah dalam menyusun rancangan program pemanfaatan pemanfaat an sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran harus dikelola secara baik dan benar. Pengelolaan terhadap sarana dan prasarana diantaranya menyangkut hal-hal sebagai berikut; 1) Ketersediaan sarana dan prasarana, prasarana, 2) Inventarisasi Inventarisasi sarana dan prasarana, prasarana, 3) Jadwal Penggunaan sarana dan prasarana, 4) Jadwal Pemeliharaan sarana dan prasarana, 5) Penataan sarana dan prasarana, 6) Penyimpanan sarana dan prasarana. Selain membangun pemahaman konsep terhadap rancangan program pemanfaatan pemanfaata n sarana dan prasarana, dalam bahan pembelajaran ini juga dikembangkan dikembangkan penugasan-penugasan. Guna membantu mempermudah pemahaman konsep dan penyelesaian tugas-tugas dapat diakses sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan).
Materi Rancangan program pemanfaatan pemanfaata n sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan standar pelayanan minimal menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
Pengelolaan Sarana Prasarana
17
Pengadaan adalah segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang bagi keperluan pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pengadaan barang sebenarnya tidak terlepas dari perencanaan pengadaan yang telah dibuat sebelumnya baik mengenai jumlah maupun jenisnya. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan dengan cara menghadirkan menghadirkan atau dari tidak ada menjadi ada sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan hasil perencanaan. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan ke dalam suatu daftar inventaris barang secara teratur dan menurut ketentuan yang berlaku. Kegiatankegiatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi inventarisasi adalah: 1. Mencatat semua barang inventaris di dalam buku induk inventaris dan buku pembantu, buku golongan inventaris. inventaris. 2. Memberi koding pada barang-barang yang diinventarisasikan. 3. Barang-barang Barang-barang inventaris inventaris sekolah harus diberi tanda dengan menggunakan kode-kode barang sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam Manual Administrasi barang. Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif. Pelaksanaan inventarisasi adalah: 1. Pencatatan di dalam buku induk inventaris dan di buku golongan inventaris. 2. Memberikan koding. 3. Membuat laporan triwulan tentang mutasi barang.
18
Pengelolaan Sarana Prasarana
4. Membuat daftar isisan inventaris. inventaris. 5. Membuat daftar rekapitulasi tahunan. Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan siap pakai. Maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus menerus untuk menghindarkan adanya adanya unsur-unsur pengganggu/perusaknya. pengganggu/perusakn ya. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula disebut pemeliharaan atau perawatan. perawatan. Pemeliharaan adalah kegiatan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliaharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar barang tersebut dalam keadaan baik. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penempatan diantaranya adalah; 1) Mudah dijangkau, 2) Jauh dari keramaian, 3) Jauh dari tempat berbahaya, 4) Lingkungan yang aman dan kondusif. Penataan sarana dan prasarana pendidikan dapat dibagi menjadi: 1. Penataan barang bergerak Yang dimaksud dengan barang bergerak adalah barang yang dapat dipindahkan dari penempatan sebelumnya, misalnya kursi, meja, dan lain-lain.
Pengelolaan Sarana Prasarana
19
2. Penataan barang tidak bergerak Barang tidak bergerak adalah barang yang tidak dapat dipindahkan, seperti tanah, gedung, halaman, lapangan, dan lain-lain. Dalam hal ini sebelum dibangun, terlebih dahulu dilakukan perencanaan yang matang agar tidak terjadi perbaikan yang menimbulkan pemborosan. 3. Penataan barang habis pakai Barang habis pakai adalah barang yang tidak tahan lama, cepat susut, dan habis setelah digunakan atau dipakai, contoh kertas, karbon, kapur, spidol, dan lain-lain. 4. Penataan barang barang tidak habis pakai Yaitu dengan cara mengatur barang yang ada dengan memberikan nomor dan kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang berlaku. Hal ini dilakukan agar petugas dan pemakai lebih mudah memakai dan mengawasi pemakaiannya. Setelah pengadaan barang, kegiatan selanjutnya adalah menampung barang demi kemanan. Kegiatan penyimpanan meliputi: 1. Penerimaan barang 2. Penyimpanan barang 3. Pengeluaran barang Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil pengadaan dan umumnya barang tersebut adalah milik negara pada wadah/ tempat yang telah disediakan. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat tulis kantor, surat-surat maupun barang elektronik dalam keadaan baru ataupun sudah rusak yang dapat dilakukan oleh seorang beberapa orang yang ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan.
20
Pengelolaan Sarana Prasarana
Sumber bacaan 1. Ref A2. Bahan Tambahan Administrasi Sarana dan Prasarana 2. Ref A3 Sumber Pembelajaran Pembelajaran Sarana dan Prasarana hal 1 s/d hal 6
Studi Kasus A. Studi Kasus 1 1. Permasalahan Sebagai kepala sekolah, di sekolah Anda banyak menemukan peralatan yang kurang terurus sehingga pada waktu akan dipergunakan keadaannya keadaannya tidak siap pakai bahkan sudah rusak. Bagaimana usaha Anda sebagai kepala sekolah menghadapi masalah tersebut? 2. Tugas Diskusikan dalam kelompok untuk mencari caracara penyelesainnya agar peralatan tersebut selalu siap pakai. 3. Rumuskan Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing kelompok melaporkan dengan cara menuliskan atau menempelkan rumusan hasil diskusinya tentang: • Bentuk-bentuk kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan. B. Studi Kasus 2 1. Permasalahan Peralatan/barang di sekolah Anda sudah cukup banyak yang usang dan ketinggalan zaman, sehingga perlu adanya analisa biaya dan anlisa
Pengelolaan Sarana Prasarana
21
fungsi serta kemanfaatan yang menyebabkan upaya pemeliharaan sudah tidak seimbang dengan manfaat yang dapat diperoleh. Sebagai kepala sekolah Anda bertanggung jawab terhadap pendayagunaan pendayagunaan peralatan/barang peralatan/barang tersebut. 2. Tugas Untuk mengatasi hal tersebut di atas lakukan diskusi kelompok ±45 menit dalam rangka merumuskan cara-cara penghapusan peralatan/ barang. 3. Rumuskan Setelah berdiskusi ±45 menit, masing-masing kelompok melaporkan dengan cara menuliskan atau menempelkan rumusan hasil diskusinya pada papan atau �lip chart.
Latihan Tugas anda melakukan diskusi kelompok tentang rencana pemanfaatan sarpras, dalam waktu 45 (empat puluh lima) menit. Diskusi 15 menit, presentasi 2 kelompok 25 menit. 1. Peserta di buat kelompok dengan dengan anggota 4 s/d 5 orang. 2. Topik yang didiskusika d idiskusikan n adalah rencana pemanfaatan; a) ruang kelas, b) ruang perpustakaan, c) laboratorium laboratori um IPA, IPA, d) ruang pimpinan, e) ruang guru, f ) tempat beribadah, g) ruang UKS, h) jamban, i) gudang,
22
Pengelolaan Sarana Prasarana
3.
4. 5. 6.
j) ruang sirkulasi, k) tempat bermain/berolahraga. Hasil diskusi berupa Rancangan program pemanfaatan sarana dan prasarana, yang didalamnya didalamnya mengandung elemen; a) Inventarisasi. b) Jadwal Penggunaan. c) Jadwal Pemeliharaan. Pemeliharaan . d) Penataan e) Penyimpanan Hasilnya ditulis di Lembar Kerja Peserta, dikumpulkan kepada Master Trainer. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan mempresentasikan di depan kelas. ± 8 menit.
Refleksi A. Re�leksi Mohon untuk mengisi lembar re�leksi di bawah ini berdasarkan materi yang Bapak/Ibu sudah pelajari. Nama: _____________________ Tanggal: _______________ • Apa saja yang telah saya saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
• Bagaimana pikiran/perasaan pikiran/perasaan saya saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Pengelolaan Sarana Prasarana
23
• Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
• Materi apa yang ingin saya saya tambahkan?
• Bagaimana kelebihan dan kekurangan kekurangan materi kegiatan ini?
• Manfaat apa saja yang saya saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
• Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
• Apa yang akan saya lakukan?
24
Pengelolaan Sarana Prasarana
B. Kegiatan On The Job Learning 1. Alokasi waktu On the Job Learning adalah Learning adalah 8 x 45 menit. 2. Topik untuk On the Job Learning (OJL) Learning (OJL) : a. Pengkajian Pengkajian terhadap Perencanaan Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana. prasarana. b. Pengkajian Pengkajian terhadap Pemeliharaan Pemeliharaan sarana sarana dan prasarana. c. Pengkajian Pengkajian terhadap Inventarisasi Inventarisasi sarana dan prasarana. d. Pengkajian terhadap penghapusan sarana dan prasarana. 3. Yang harus anda lakukan saat On the Job Learning, Learning, adalah melakukan analisis terhadap: a. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana. b. Pemeliharaan Pemeliharaan sarana sarana dan prasarana. c. Inventarisasi Inventarisasi sarana dan prasarana. prasarana. d. penghapusan sarana dan prasarana. prasarana.
Pengelolaan Sarana Prasarana
25