Analisis Kasus Kecelakaan Kerja dan Kaitannya dengan Kepmen nomor 555.k/26/m.pe tahun 1995 tentang K3 di P. Antam !k. "#P$ Pongkor
%leh&
Ali 'is!ahul 'ua44an
+#+ 113 1
#udi amhot inaga
+#+ 113 15
'artoni etiady
+#+ 113 156
ahat 0anda ampu!olon
+#+ 113 162
amula #erkatnu
+#+ 113 19
K$'$($)*A( P$(+*+*KA( +A( K$#"+A,AA( "(*-$)*A PAA(0KA)A,A AK"A AK"A $K(*K $ K(*K ")"A(/P)%+* $K(*K P$)A'#A(0A( 215
7ontoh Kasus dari P. Antam Kesan Acuh terhadap karyawan ketika mengalami kecelakaan kerja nampaknya tidak hanya dilakukan oleh perusahaan kecil seperti apa yang kita tahu selama ini. Perusahaan skala Nasional, bahkan perusahaan yang masuk dalam Badan Usaha Milik Negara juga melakukan hal tersebut. Karyawan BUMN P. Antam bk.
Mustaman yang kehilangan sebagian ari ten ahn a.
UBP! Pongkor beberapa bulan yang lalu mengalami kecelakaan kerja. Karyawan bagian "russing pada Biro Pengolahan, bernama Mustaman #$%&. 'ejak mengalami kecelakaan kerja pada bulan (esember )*+$ lalu itu, Mustaman mengaku tidak diperhatikan oleh perusahaan. Padahal dirinya sudah beberapa kali menunggu perhatian dari pihak menejemen, akan tetapi hingga saat ini belum mendapat santunan.
Mustaman menceritakan kronologis peristiwa kecelakaan yang menimpanya. Ketika itu saya sedang berupaya mencongkel batuan yang menghambat perjalanan proses penggilingan batu di areal crusing, tiba-tiba tanpa saya sadari jari tengah tangan kanan saya tergencet batu sehingga terpotong sepanjang kurang lebih ) sentimeter, sambil menunjukkan jari tengah sebelah kiri yang nampak hilang sebagian. alu saya dibawa ke poliklinik P. Antam bk. Kemudian dirujuk ke /' Medika0. 1a menambahkan,0saya merasa di2holimi, selain santunan asuransi yang hingga saat ini belum ada, saya ketika 3 hari usai kecelakaan dijemput atasan saya untuk tetap masuk kerja. Meskipun di tempat kerja saya tidak melakukan kegiatan apapun asalkan mengisi absensi cap jari sebagai tanda kehadiran. Padahal saat itu kondisi saya masih sangat lemah dan sock akan tetapi s aya mengikuti apa kata pimpinan dengan rasa terpaksa menahan rasa sakit. (an saya rasa ini adalah akal-akalan
perusahaan untuk menutupi kecelakaan yang saya alami agar masuk dalam katagori kecelakaan ringan0.
45ingga saat ini sa ya belum mendapatkan santunan kecelakaan kerja dari perusahaan maupun jamsostek padahal hilangnya sebagian jari tengah tangan kiri saya yang terjepit batu saat saya menjalankan pekerjaan masuk dalam kategori kecelakaan berat dan sesuai aturan saya layak mendapat santunan,0ungkap Mustaman kepada Kobra Post pada #*36*$6)*+%& yang lalu.
Praktek acuh terhadap karyawan yang mengalami kecelakaan kerja yang dilakukan oleh P. Antam ini menunjukkan sikap yang tidak pro7esional P. Antam dalam memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi pekerjanya, terkuak beberapa waktu yang lalu melalui salah satu karyawannya yang bernama Mustaman ini. Mustaman menambahkan,0bila permohonan saya tidak dikabulkan oleh perusahaan maka saya akan mengadukan hal ini kepada (inas enaga Kerja Bogor. Patut diduga apa yang dilakukan P. Antam Pongkor bertujuan untuk beberapa hal diantaranya yang pertama adalah untuk menutupi loss time injury0 #hilang hari kerja setelah kecelakaan&. Kedua, untuk menutupi citra buruk pimpinan perusahaan di mata umum untuk kepentingan berbagai hal misalnya sanksi administrasi6karir dari pimpinan perusahaan di atasnya serta untuk mempertahankan per7orma di mata umum dengan tujuan mempertahankan harga saham P. Antam ataupun hal yang lainnya.
Padahal sesuai dengan UU no.+ thn +89* ttg K3 pasal ++ ayat + menyatakan Pengurus dalam waktu ):)$ jam diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri enaga Kerja0.
Pajarmajalah.blogspot.co.id
Analisis Kasus Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. idak terduga, oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan. idak diharapkan, oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai ke yang paling berat. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan seringkali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam kegiatan pertambangan atau yang berkaitan dengannya.
Kecelakaan ini termasuk kecelakaan kerja karena berdasarkan Kepmen %%% tahun +88% tentang keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan umum pasal 38, telah memenuhi kriteria kecelakaan tambang, yaitu; benar-benar terjadi, mengakibatkan cidera pada pekerja, di dalam kegiatan penambangan, dan terjadi pada jam kerja, serta terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan.
'edangkan ditinjau dari perusahaannya, yaitu P. Antam bk, pihak perusahaan terkesan kurang sepenuhnya bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. (alam pasal +) tentang kewajiban pengawas operasional disebutkan tanggung jawabnya atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya, tetapi dalam prakteknya atasan dari Pak Mustaman malah menyuruh beliau untuk kembali akti7 bekerja dengan kondisi yang belum pulih benar a tau dari kecelakaan yang didapatnya, walaupun telah dirujuk ke rumah sakit seaiknya ada pemulihan lebih lanjut agar karyawan yang bersangkutan dapat bekerja dengan normal kembali.
Kesimpulan dari peristiwa kecelakaan kerja di P. Antam UBP! Pongkor yang menimpa Bapak Mustaman adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya budaya sa7ety dengan tidak menggunakan alat keamanan untuk menunjang ataupun memperlancar pekerjaan yang dilakukan. Karena disadari atau tidak bahaya yang ada tidak dapat disepelekan karena sedikit saja bahaya tersebut muncul maka akan menghambat pekerjaan dan tentu saja akan mengurangi produkti>itas dari perusahaan. (ari perstiwa tersebut juga dapat dilihat bahwa kurangnya sikap pro7esional dari P. Antam dalam memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi pekerjanya, 'empat muncul dugaan apa yang dilakukan P. Antam Pongkor bertujuan untuk beberapa hal diantaranya yang pertama adalah untuk menutupi loss time injury0 #hilang hari kerja setelah kecelakaan&. Kedua, untuk menutupi citra buruk pimpinan perusahaan dimata umum untuk kepentingan berbagai hal misalnya sanksi administrasi6karir dari pimpinan perusahaan di atasnya serta untuk mempertahankan per7orma di mata umum dengan tujuan mempertahankan harga saham P. Antam ataupun hal yang lainnya.
'aran dari kami adalah perusahaan dalam hal ini terutama manajer '(M harus membuat atau merencanakan program sosialisasi tentang pentingnya K3 pada setiap apapun bidang pekerjaan yang ada di pertambangan. Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang termasuk bagian dari pekerjaan, untuk itu perusahaan hendaknya melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan proteksi atau perlindungan berupa kompensasi yang tidak hanya dalam bentuk imbalan, tapi juga memperhatikan kesejahteraan pekerja dengan penuh, seperti misaln ya pemberian santunan setelah pekerja mengalami kecelakaan dan asuransi yang merupakan hak dari setiap pekerja. (engan sigapnya perusahaan maka karyawan akan merasa s eperti dipedulikan penting oleh perusahaan, karena karyawan atau para pekerja adalah suatu aset perusahaan yang tidak kalah pentingnya.
Sekian.......