SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ ANALISIS KASUS ZUMWALD AG “ Dosen Pengampu : Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak.
Disusun Oleh : KELOMPOK 1 1. AJENG CITRA DEWI
12812141007
2. LISTIYA NURAINI
12812141012
3. DINAR WAHYUDIATI
12812141021
4. HENDRAWAN QONIT MEKTA
12812141037
5. RIZKA ARDHI PRADIKA
12812141044
AKUNTANSI- A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
LATAR BELAKANG Zumwald AG, yang berkantor pusat di Cologne, Jerman dengan direktur perusahaan yang bernama Mr Rolf Fettinger adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual berbagai sistem pencitraan diagnostik medis, alat uji biomedis dan instrumentasi. Total pendapatan tahunan lebih dari €3 miliar. Perusahaan memiliki struktur divisional yang sangat terdesentralisasi. Masing-masing manajer divisi memiliki banyak otonomi dalam pengambilan keputusan dan mereka diberi kompensasi berdasarkan prestasi masing-masing divisi dari target yang dianggarkan untuk pengembalian modal yang diinvestasikan (ROIC). Selain itu, dalam perusahaan Zumwald beberapa divisi memproduksi komponen yang penting untuk divisi yang lain. Jadi tiga divisi yang terlibat dalam masalah saling bergantung karena kedua divisi yaitu Heidelberg dan ECD dapat memproduksi komponen untuk produk baru ISD. Divisi yang terlibat dalam sengketa adalah tiga divisi perusahaan, yaitu: Divisi Sistem Pencitraan (ISD), Divisi Heidelberg (Heidelberg), dan Divisi Komponen Elektronik (ECD).
ISD menjual USG kompleks dan sistem pencitraan resonansi magnetik. Sistem ini mahal, biasanya dijual €500,000-1.000.000.
Heidelberg menjual monitor resolusi tinggi, pengendali grafis, dan layar subsistem. Sekitar setengah dari penjualan dibuat untuk pelanggan di luar. ISD adalah salah satu dari pelanggan dalam utama Heidelberg.
ECD menjual sirkuit terpadu-aplikasi spesifik dan subperakitan. ECD pada awalnya didirikan sebagai pemasok tawanan divisi Zumwald lainnya, tetapi dalam sepuluh tahun terakhir manajernya telah menemukan pasar eksternal untuk beberapa produk divisi. Karena itu, manajer ECD yang diberi tanggung jawab profit center.
Mengenai biaya komponen yang dipertaruhkan, Display Technologies Plc jauh lebih kompetitif dibandingkan Heidelberg. Heidelberg tidak mampu menurunkan harga produknya di bawah biaya tawaran terendah karena akan menghancurkan ROIC. Dengan cara yang sama, Mr Bauer tidak ingin membeli tampilan dengan tingkat harga di atas pasar.
ANALISIS KASUS
Harga transfer adalah harga produk atau jasa yang dijual secara internal di dalam perusahaan antar pusat tanggung jawab. Harga transfer penting karena harga transfer memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. Transfer harga juga membantu pengukuran kinerja manajer dari terjadinya jual beli antar pusat tanggungjawab.
Masalah dalam kasus tersebut adalah ISD yang membeli sistem tampilan dari pemasok eksternal, bukan pemasok internal. ISD membeli sistem tampilan dari Display Technologies Plc yang merupakan pemasok eksternal dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pemasok internal yaitu Heildeberg division dengan harga yang lebih tinggi. Dari hal ini, timbul masalah, manajer divisi Heildeberg marah kepada manajer divisi ISD karena tidak membeli atau tidak memasok barang dari divisi Heildeberg. Alasan dari manajer divisi ISD tidak memasok barang dari divisi Heildeberg karena harga transfer nya lebih mahal dibandingkan dengan harga transfer dari pemasok eksternal. Oleh karena itu, terjadi perselisihan antar divisi. Alasan manajer divisi memberikan harga transfer yang lebih mahal karena jika manajer divisi heildeberg memberikan harga transfer murah maka divisi heildeberg akan hilang dari pasar. Untuk itu, direktur perusahaan harus mengambil suatu keputusan untuk penyelesaian masalah antar divisi perusahaan tersebut. Menurut kelompok kami, masalah tersebut muncul disebabkan oleh :
Kurangnya kerjasama antara divisi untuk membuat keputusan yang menguntungkan Zumwald. Jadi setiap divisi harus mementingkan keuntungan keseluruhan yang diperoleh perusahaan Zumwald AG tanpa mementingkan keuntungan antar divisi.
Kebutuhan untuk menentukan kebijakan harga transfer
Ketidaksesuaian antara divisi dan harapan masing-masing divisi untuk memaksimalkan ROIC sendiri.
PENYELESAIAN MASALAH
Keputusan dalam suatu perusahaan harus selalu dibuat dengan memikirkan manfaat yang diperoleh perusahaan secara keseluruhan. Untuk Zumwald, keputusan yang harus dipentingkan adalah meminimalkan biaya keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan.
Menurut kelompok kami, penyelesaian untuk kasus tersebut adalah sebaiknya divisi ISD memasok barang atau membeli sistem tampilan dari pemasok internal yaitu dari divisi Heildeberg. Karena jika memasok barang dari divisi heildeberg, keuntungan akan diperoleh tidak hanya untuk divisi-divisi perusahaan tetapi keuntungan akan diperoleh untuk perusahaan Zumwald AG secara keseluruhan. Jika dihitung-dihitung, perusahaan akan lebih untung jika memasok barang dari pemasok internal atau dari divisi heildeberg karena dengan membeli sistem tampilan dari Heidelberg division akan memberikan kontribusi yang baik untuk divisi Heidelberg dan juga untuk divisi ECD.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan Zumwald secara keseluruhan akan lebih menguntungkan jika membeli dari divisi Heidelberg. Biaya variabel untuk Heidelberg €50.000. (Biaya tetap tidak relevan jika digunakan untuk keputusan tingkat perusahaan). Jadi divisi Heidelberg mendapatkan kontribusi €90,000 (€140.000 €50.000). Selain itu divisi ECD juga mendapatkan kontribusi sebesar €12.600 dari (€21.600 - €9000 (€9000 didapat dari setengah €18.000)). Keuntungan yang diperoleh perusahaan Zumwald AG dari total kontribusi divisi adalah €102.600.
Zumwald juga perlu mempertimbangkan hubungan baik dengan Borgadus NV yang merupakan pemasok terbesar sebelum menerima tawaran lain. Misalnya, jika ada penawaran strategis atau lebih menguntungkan bagi perusahaan Zumwald jika memasok dari Borgadus NV, maka mereka dapat mempertimbangkan menerima
kesepakatan dengan Bogardus dalam rangka untuk meningkatkan hubungan kepada pemasok agar dapat terjalin hubungan yang erat dengan pemasok besar seperti Bogardus NV namun jika memang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Zumwald AG.
Komunikasi antar divisi juga harus terjalin dengan baik agar antar divisi tidak terjadi pertikaian atau salah paham antar divisi. Antar divisi harus mengutamakan keuntungan yang diperoleh perusahaan secara keseluruhan bukannya mementingkan keuntungan antar divisi tersebut.