ANALISIS RENCANA STRATEGI (SWOT) PUSKESMAS PUTER JL. PUTER NO. 3, KECAMATAN COBLONG
oleh Kelompok 2
Ai Siti Aisah
(1111041)
Nina Juwita
(1111020)
Anggi Ismail
(1111033)
Rabbani Shalihah
(1111025)
Asri Prima Oksanti
(1111007)
Resti Purnama Sari
(1111066)
Dewi Fauziyah
(1111045)
Rika Diana
(1111067)
Diah Komalasari
(1111046)
Rini Rismawati
(1111027)
Erma Sulistianingrum
(1111010)
Santy Rahayu
(1111029)
Futri Nur Apriyanti
(1111012)
Sari Rosniawati
(1111030)
Indira Eka Oktaviana
(1111050)
Shandy Suparman
(1111031)
Irma Suryani
(1111052)
Siti Aisyah Rusmana
(1111033)
Marni Apriani
(1111056)
Siti Khodijah
(1111074)
Melisa Hardianti
(1111057)
Siti Robiah
(1111075)
Mina Ayu Wandhira
(1111058)
Zilla Hasanah N
(1111040)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG 2014
PUSKESMAS PUTER
VISI
Terciptanya Puskesmas Puter sebagai pilihan pertama mas yarakat dalam memperoleh
“
pelayanan kesehatan dasar dan persalinan
”
MISI
1. Menggalang persamaan persepsi dan komitmen internal anggota organisasi secara berkesinambungan 2. Meningkatkan pemanfaatan puskesmas bagi seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh pembinaan dan pelayanan kesehatan 3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan persalinan 4. Menjalin kerjasama dengan lintas sektor dan kemitraan dengan pihak Swasta
KLASIFIKASI SWOT BERDASARKAN PRINSIP 5M 5M
S
SWOT
MAN
W
O
T
a. Tenaga
a. Tenaga
perawat
perawat
kebijakan
yang
sudah
berpendidikan
dari
lainnya
mengikuti
S-1 hanya 1
pemimpin/
lebih
beberapa
orang,
Dinkes
banyak
pelatihan
perawat masih
untuk
berpendidik
yang
dalam
memberikan
an S-1
diselenggara
pendidikan D-
izin
belajar
kan
3 (4 orang)
atau
tugas
oleh
Dinkes/luar Dinkes
b. Kepala
a. Adanya
a. Perawat
belajar
ruangan/kepal b. Adanya a
program
kebijakan
masih
dari
berpendidikan
pemimpin/
D3
Dinkes untuk
mengikuti pelatihan alat a. Peralatan medis
a. Adanya teknologi
dan
dan
yang
tidak
lengkap
periksaan
dan
tidak beroperasi
yang
sesuai
lengkap dan
MATERIAL
ruangan
dengan
standarnya
canggih serta melayanani pasien dengan cepat, dan murah. a.
Merupakan
a.
salah satu dari
Umum tidak 24
6
jam pelayanan
Puskesmas
dengan pelayanan
24
Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan Puskesmas
METHOD
Pelayanan IGD
Perkotaan dan memiliki pelayanan Rawat
Inap
Persalinan/PO NED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) Pelayanan
dan
Sore a.
MONEY
Uang
gaji
pokok
dan
a.
a. Memiliki
Intensiv
peluang untuk
perawat
uang
mendapatkan
harus
pendanaan
Insentiv
ditingkatkan
Puskesmas
perawat
bersumber dari
pelayanan
menjaga
Dinas
sore
kesejahteraa
dari
Kesehatan
untuk
n perawat
langsung
a. Letak
a. Adanya
Puskesmas terletak
G
di
sama
Poli Klinik
dengan
dan Sarana
rumah sakit
Kesehatan
Bandung
terdekat (RS
Swasta
(Letak sangat
Salamun, RS
yang
lebih
strategis)
Pindad,
baik
dan
pusat
MARKETIN
kerja
a. Adanya
Kota
RS
Hasan
lebih cepat
Sadikin, dll
menanggani
dan
penyakit
adanya
kerja
sama
dengan Instansi Keperawatan/ Kebidanan (STIKes Rajawali, FK UNPAD, Dll)
ANALISIS SWOT A. FAKTOR INTERNAL
1. Kekuatan a. Tenaga perawat sudah mengikuti beberapa pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinkes/luar Dinkes b. Merupakan salah satu dari 6 Puskesmas dengan pelayanan 24 Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan Puskesmas Perkotaan dan m emiliki pelayanan Rawat Inap Persalinan/PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Pelayanan Sore
c. Letak Puskesmas terletak di pusat Kota Bandung (Letak sangat strategis) 2. Kelemahan a. Tenaga perawat berpendidikan S-1 hanya 1 orang, perawat masih
dalam
pendidikan D-3 (4 orang) b. Peralatan medis dan ruangan yang tidak lengkap dan tidak beroperasi sesuai dengan standarnya c. Pelayanan IGD Umum tidak 24 jam pelayanan
B. FAKTOR EKSTERNAL
1. Peluang a. Adanya kebijakan dari pemimpin/ Dinkes untuk memberikan izin belajar atau tugas belajar b. Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore c. Adanya kerja sama dengan rumah sakit terdekat (RS Salamun, RS Pindad, RS Hasan Sadikin, dll dan adanya kerja sama dengan Instansi Keperawatan/Kebidanan (STIKes Rajawali, FK UNPAD, Dll)
2. Ancaman a. Perawat yang lainnya lebih banyak berpendidikan S-1 b. Intensif perawat harus ditingkatkan untuk menjaga kesejahteraan perawat c. Adanya Poli Klinik dan Sarana Kesehatan Swasta yang lebih baik dan lebih cepat menanggani penyakit
Komparasi Urgensi Faktor Internal
Tabel 1
: Penilaian Komparasi Urgensi Faktor Internal
NO.
FAKTOR INTERNAL
A
B
C
D
E
F
NF
BF%
B
C
A A
A
3
0,20
B
B
B
B
5
0,33
C
C
C
4
0,27
E
F
0
0
E
2
0,13
1
0,07
15
100
Tenaga perawat sudah mengikuti A
beberapa
pelatihan
yang
diselenggarakan oleh Dinkes/luar Dinkes Merupakan
salah
satu
dari
6
Puskesmas dengan pelayanan 24 Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan B
Puskesmas Perkotaan dan m emiliki pelayanan
Rawat
B
Inap
Persalinan/PONED
(Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Pelayanan Sore
Letak Puskesmas terletak di pusat C
Kota
Bandung
(Letak
sangat
C
B
A
B
C
A
B
C
E
A
B
C
F
strategis) Tenaga perawat berpendidikan S-1 D
hanya 1 orang, perawat masih dalam pendidikan D-3 (4 orang) Peralatan medis dan ruangan yang
E
tidak lengkap dan tidak beroperasi sesuai dengan standarnya Pelayanan IGD Umum tidak 24
F
jam pelayanan Total
E
Komparasi Urgensi Faktor Eksternal
Tabel 2 : Penilaian Komparasi Urgensi Faktor Eksternal
NO.
FAKTOR EKSTERNAL
A
B
C
D
E
F
NF
BF%
B
C
D
E
F
0
0
B
D
E
F
1
0,13
D
E
F
1
0,07
D
D
5
0,33
F
3
0,20
4
0,27
15
100
Adanya kebijakan dari pemimpin/ A
Dinkes
untuk memberikan izin
belajar atau tugas belajar Memiliki B
peluang
untuk
mendapatkan Insentiv perawat dari
B
pelayanan sore Adanya kerja sama dengan rumah sakit C
terdekat (RS Salamun, RS
Pindad, RS Hasan Sadikin, dll dan
C
B
adanya kerja sama dengan Instansi Keperawatan/Kebidanan
(STIKes
Rajawali, FK UNPAD, Dll)
Perawat D
yang
lainnya
lebih
banyak berpendidikan S-1
D D D
Adanya Poli Klinik dan Sarana Intensiv perawat harus ditingkatkan E
untuk
menjaga
kesejahteraan
E
E
E
D
baik dan lebih cepat menanggani A
F
F
F
perawat Kesehatan Swasta F
yang
lebih F
penyakit Total
TABEL 3 EVALUASI FAKTOR INTERNAL & EXTERNAL
Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perlu dilanjutkan dnegan memilih dan menetapkan faktor kunci keberhasilan sebagai faktor-faktor strategis. Suatu faktor disebut strategis apabila memiliki nilai lebih dari faktor yang lainnya. Faktor yang telah memberikan nilai dukungan (kontribusi) tinggi dan keterkaitan tinggi terhadap berbagai keberhasilan yang diraih organisasi selama ini dan untuk yang akan datang dianggap sebagai faktor strategis dan selanjutnya disebut menjadi faktor kunci keberhasilan.
Faktor INT & EKST
BF
ND
No
NB D
Nilai KETERKAITAN 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 1
1 2
NRK
NBK
TN B
Faktor INTERNAL KEKUATAN ( S)
Tenaga perawat sudah mengikuti 1.
beberapa
pelatihan
yang
diselenggarakan
oleh
0,0 0,20
7,2
4
4
3
3
2
3
5
3
3
3
4
3
36
7,2
8
8
1.6
14,
Dinkes/luar Dinkes Merupakan salah satu dari
6
Puskesmas
dengan pelayanan 24 Jam, Santun
Puskesmas Lansia,
dan
Puskesmas Perkotaan 2.
dan
memiliki
0,33
5
pelayanan Rawat Inap
4
4
3
2
3
4
4
4
3
4
3
38
12,54
5
19
1.0
10,
Persalinan/PONED (Pelayanan Neonatal
Obstetri Emergensi
Dasar) dan Pelayanan Sore Letak 3.
Puskesmas
terletak di pusat Kota Bandung sangat strategis)
(Letak
0,27
4
4 8
4
4
3
2
2
3
3
3
3
4
35
9,45 53
31, TOTAL (S) 77 KELEMAHAN Tenaga
perawat
berpendidikan 4.
hanya
S-1
1
orang,
0
3
0
3
4
3
3
2
4
3
3
3
2
2
32
0
0
perawat masih dalam pendidikan
D-3
(4
orang) Peralatan medis dan ruangan yang tidak 5.
lengkap
dan
tidak
beroperasi
sesuai
0,1
4,9 2
0,26
2
2
2
4
4
3
4
4
3
4
4
36
4,68
3
4
0,0
2,5
dengan standarnya Pelayanan 6.
IGD
Umum tidak 24 jam pelayanan
2
0,14
3
3
2
4
3
2
3
4
3
4
3
34
2,38
7
2 7,4 TOTAL (W)
6 PELUANG ( O ) Adanya dari 7.
kebijakan pemimpin/
Dinkes
untuk
memberikan belajar
0
3
0
5
4
2
4
3
2
4
5
3
3
3
43
0
0
izin
atau
tugas
belajar Memiliki 8.
untuk
peluang mendapatkan
Insentiv perawat dari
0,1
5,3 2
0,26
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
39
5,07
3
3
0,0
2,6
pelayanan sore
9.
Adanya
kerja
sama
dengan
rumah sakit
terdekat (RS Salamun, RS Pindad, RS Hasan
3 7
0,21
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
35
2,45 6
Sadikin,
dll
adanya
kerja
dengan
dan sama Instansi
Keperawatan/Kebidan an (STIKes Rajawali, FK UNPAD, Dll)
7,9 TOTAL (O)
9 ANCAMAN ( T ) Perawat
yang
lainnya lebih banyak 10. berpendidikan S-1
Adanya Poli Klinik
0,3
12, 4
1,32
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
35
11,55
3
87
dan Sarana Intensiv perawat harus 11.
ditingkatkan
untuk
menjaga kesejahteraan
0,2 4
0,8
4
4
3
2
4
4
3
4
4
4
4
40
0,8
1,6
0
perawat Kesehatan 12
Swasta
yang lebih baik dan lebih
cepat
0,2
11, 4
1.08
3
3
4
2
7
4
3
3
4
3
4
4
40
10,8 88
menanggani penyakit
26, TOTAL (T)
35
MENETAPKAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN Jumlah Nilai S
: 31,77
Jumlah Nilai O
: 7,99
Jumlah Nilai W
: 7,46
Jumlah Nilai T
:26,35
PETA KEKUATAN ORGANISASI Nilai x (S-W)
: (31,77 – 7,46) = 24,31
Nilai y (O-T)
: (7,99 – 26,35) = - 18,36
S=31,77
Kuadran II
Y (24,31)
T=26,35 X (18,36)
Kuadran IV
Kuadran I
O=7,99
Kuadran III
W=7,46 Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan hasil bahwa Puskesmas Puter berada pada Kuadran II, dimana dijelaskan bahwa Puskesmas pada posisi ini meskipun menghadapi
berbagai ancaman, Puskesmas Puter masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi yang diverifikasi baik pelayanan atau SDM nya.
FORMULASI STRATEGI SWOT
Internal Eksternal
Peluang (O) Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore,
Kekuatan ( S ) Merupakan salah satu dari 6 Puskesmas dengan pelayanan 24 Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan Puskesmas Perkotaan dan memiliki pelayanan Rawat Inap Persalinan/PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Pelayanan Sore STRATEGI SO salah satu dari 6 Puskesmas dengan pelayanan 24 Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan Puskesmas Perkotaan dan memiliki pelayanan Rawat Inap Persalinan/PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Pelayanan Sore sehingga Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore STRATEGI ST salah satu dari 6 Puskesmas
Ancaman (T) Perawat
yang
lainnya
lebih dengan
pelayanan
24
Jam,
Kelemahan (W) Peralatan medis dan ruangan yang tidak lengkap dan tidak beroperasi sesuai dengan standarnya
STRATEGI WO Peralatan medis dan ruangan yang tidak lengkap dan tidak beroperasi sesuai dengan standarnya sehingga Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore,
STRATEGI WT Peralatan medis dan ruangan
yang tidak lengkap dan tidak
banyak
Puskesmas Santun Lansia, dan beroperasi
berpendidikan S-1
Puskesmas
Adanya Poli Klinik dan Sarana
memiliki pelayanan Rawat Inap
Perkotaan
dan
sesuai
standarnya dan Perawat lainnya
lebih
dengan yang banyak
Persalinan/PONED
(Pelayanan berpendidikan S-1
Obstetri
Emergensi Adanya Poli Klinik dan Sarana
Neonatal
Dasar) dan Pelayanan Sore dan Perawat
yang
lainnya
lebih
banyak berpendidikan S-1 Adanya Poli Klinik dan Sarana