ANEMIA
A. Konse Konsep p Dasar Dasar 1.
Anatomi Anatomi-Fis -Fisiolo iologi gi
Darah Darah merupak merupakan an bentuk bentuk jaring jaringan an ikat ikat khusus khusus,, terdir terdirii atas atas elemen elemen pembentuk yaitu sel-sel darah, trombosit dan plasma darah. Volume darah pada manusia dewasa sehat kurang lebih lima liter dan bila dibandingkan darah meliputi sekitar 8% berat badan. Darah terdiri dari tiga sel utama yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Setiap jenis sel darah menjal menjalani ani beberap beberapaa tahap tahap kematan kematangan gan dan difere diferensi nsiasi asi yang yang komple kompleks ks ketika berkembang dari sel induk menjadi sel matur (matang). Pada orang dewasa, pembentukan sel darah terutama berada di dalam sumsum tulang. Sel Sel dara darah h mera merah h meru merupa paka kan n sel sel yang yang berd berdif ifer eren ensi sias asii jauh jauh dan dan memp mempuny unyai ai fungs fungsii trans transpo porr oksi oksige gen. n. Sel Sel dara darah h putih putih adala adalah h sel sel yang yang mengandung mengandung inti, melindungi melindungi tubuh dari invasi bakteri dan reaksi melawan melawan terhada terhadap p benda benda atau atau jaring jaringan an asing, asing, sedangka sedangkan n platel platelet et berper berperan an dalam dalam pelepasan sel-sel koagulasi. 2.
Peng Penger erti tian an
Secara Secara umum anemia anemia adalah adalah pengura pengurangan ngan jumlah jumlah sel darah darah merah, merah, kuantitas hemoglobin dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Menurut Fenstermacher dan Hudson (1997), anemia adalah berkurangnya secara signifikan massa sel darah merah sehingga kapasitas darah yang membawa oksigen menjadi berkurang. Secara fisiologis, fisiologis, anemia terjadi terjadi apabila apabila terdapat terdapat kekurangan kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan sehingga tubuh akan meng mengal alam amii hipo hipoks ksia ia.. Anem Anemia ia buka bukan n suat suatu u peny penyak akit it atau atau diag diagno nosi siss melain melainkan kan merupak merupakan an pencerm pencermina inan n ke dalam dalam suatu suatu penyaki penyakitt atau atau dasar dasar perubah perubahan an patofi patofisil silogi ogiss yang yang diurai diuraikan kan oleh oleh anamnes anamnesee dan pemerik pemeriksaa saan n fisik yang teliti serta didukung oleh pemeriksaan laboratorium. 3.
Etio Etiolo logi gi
Anemi Anemiaa dise disebab babkan kan oleh oleh berb berbaga agaii jeni jeniss peny penyaki akit, t, namu namun n semu semuaa kerusakan tersebut secara signifikan akan mengurangi banyaknya oksigen yang yang ters tersedi ediaa untuk untuk jari jaring ngan. an. Menur Menurut ut Brunn Brunner er dan dan Sudd Suddar artt (200 (2001) 1),, beberapa penyebab anemia secara umum antara lain :
1
a.
Seca Secara ra fisi fisiol olog ogis is anem anemia ia terj terjad adii bila bila terd terdap apat at keku kekura rang ngan an juml jumlah ah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
b.
Akibat Akibat dari dari sel sel darah darah merah merah yang prema prematur tur atau atau penghanc penghancura uran n sel darah darah merah yang berlebihan.
c.
Produks Produksii sel sel darah darah mera merah h yang yang tidak tidak menc mencukup ukupi. i.
d.
Fakt Faktor or lain lain meli melipu puti ti kehi kehila lang ngan an dara darah, h, keku kekura rang ngan an nutr nutris isi, i, fakt faktor or keturunan, penyakit kronis dan kekurangan zat besi.
4.
Klasi Klasifik fikasi asi
Anemia Anemia dapat dapat diident diidentifi ifikasi kasikan kan menuru menurutt morfol morfologi ogi sel darah darah merah merah serta indeks-indeksnya dan menurut etiologinya. Pada klasifikasi anemia menurut morfologi sel darah merah dan indeks-indeksnya terbagi menjadi : a.
Menurut Menurut ukuran ukuran sel darah darah merah merah
Anem Anemia ia normos normosit itik ik (uku (ukura ran n sel sel darah darah mera merah h norma normal) l),, anemi anemiaa mikros mikrositi itik k (ukura (ukuran n sel darah darah merah merah kecil) kecil) dan anemia anemia makrosi makrositik tik (ukuran sel darah merah besar). b.
Menurut kandungan dan warna hemoglobin hemoglobin
Anem Anemia ia
norm normok okro romi mik k
(war (warna na
hemo hemogl glob obin in
norm normal al), ),
anem anemia ia
hipokromik (kandungan dan warna hemoglobin menurun) dan anemia hiperkromik (kandungan dan warna hemoglobin meningkat). Men Menurut urut Brunner Brunner dan Suddart Suddart (2001), (2001), klasifikasi klasifikasi anemia menurut
etiologinya secara garis besar adalah berdasarkan defek produksi sel darah merah (anemia hipoproliferatifa) dan destruksi sel darah merah (anemia hemolitika). a.
Anemia Anemia Hipopro Hipoprolife liferatif ratifa a
Sel Sel dara darah h mera merah h bias biasany anyaa berta bertahan han dalam dalam jang jangka ka wakt waktu u yang yang normal, tetapi sumsum tulang tidak mampu menghasilkan jumlah sel yang adekuat jadi jumlah retikulositnya menurun. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang akibat obat dan zat kimia atau mungkin karena kekurangan hemopoetin, besi, vitamin B12 atau asam folat. Anemia hipoproliferatifa ditemukan pada : 1). 1). An Anem emia ia apla aplast stik ik
Pada anemia aplastik, aplastik, lemak menggantikan menggantikan sumsum sumsum tulang, tulang, sehingga menyebabkan pengurangan sel darah merah, sel darah puti putih h dan dan plat platel elet et.. Anem Anemia ia aplas aplasti tik k sifa sifatn tnya ya kongen kongenit ital al dan dan idiopatik.
2
2). Ane Anemia mia pada pada pen penyak yakit it ginj ginjal al
Secara umum terjadi pada klien dengan nitrogen urea darah yang lebih dari 10 mg/dl. Hematokrit menurun sampai 20 sampai 30 %. Anemia ini disebabkan oleh menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun defisiensi eritropoetin. 3). Ane Anemia mia pada pada pen penyak yakit it kron kronik ik
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukur ukuran an dan dan warn warnaa yang yang norm normal al). ). Apab Apabil ilaa dise disert rtai ai deng dengan an penurunan kadar besi dalam serum atau saturasi transferin, anemia akan berbentuk hipokrom mikrositik. Kelainan ini meliputi arthritis reumato reumatoid, id, abses abses paru, paru, osteom osteomiel ieliti itis, s, tuberk tuberkulo ulosis sis dan berbaga berbagaii keganasan. 4). Ane Anemia mia defis defisien iensisi-be besi si
Anemia defisiensi besi adalah keadaan dimana kandungan besi tubuh total turun dibawah tingkat normal dan merupakan sebab anemia tersering tersering pada setiap negara. Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 3 - 5 gram besi, tergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya. Peny Penyeb ebab ab ters terser erin ing g
dari dari anem anemia ia defi defisi sien ensi si besi besi adal adalah ah
perdarahan pada penyakit tertentu (misal : ulkus, gastritis, tumor pad padaa
salu salura ran n
penc pencer erna naan an), ),
malab alabssorbs orbsii
dan dan
pada pada
wani wanitta
premenopause premenopause (menorhagia). (menorhagia). Menurut Pagana dan Pagana (1995), pada anemia defisiensi besi, volume corpuscular rata-rata (Mean
Corpuscular Volume atau MCV), microcytic Red Blood Cells dan hemo hemogl glob obin in
corp corpus uscu cula larr
rata rata-r -rat ataa
(Mea (M ean n
Corp Corpus uscu cula lar r
Haemoglobine atau MCH) menurun. 5). 5). An Anem emia ia me mega galo lobl blas asti tik k
Anemia yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam fola folat. t. Terj Terjad adii
penu penuru runa nan n
mikr mikros osit itik ik sel sel dara darah h
volu volume me corp corpus uscu cula larr rata rata-r -rat ataa
mera merah. h. Anem Anemia ia mega megalo lobl blas asti tik k
dan dan
kare karena na
defisiensi defisiensi vitamin B12 disebut disebut anemia anemia pernisi pernisiosa osa.. Tidak Tidak adanya adanya faktor instrinsik pada sel mukosa lambung yang mencegah ileum dalam penyerapan vitamin B12 sehingga vitamin B12 yang diberikan melalui oral tidak dapat diabsorpsi oleh tubuh sedangkan yang kita
3
tahu tahu vitami vitamin n B12 sangat sangat penting penting untuk untuk sintes sintesaa deoxyribonucleic
acid (DNA). Anemia Anemia megalob megaloblas lastik tik karena karena defisi defisiens ensii asam asam folat, folat, biasa biasa terjadi pada klien yang jarang makan sayur-mayur, buah mentah, masukan makanan yang rendah vitamin, peminum alkohol atau penderita malnutrisi kronis. b.
Anemia Anemia Hemolit Hemolitika ika
Pada anemia ini, eritrosit memiliki rentang usia yang memendek. Sumsum Sumsum tulang tulang biasan biasanya ya mampu mampu berkom berkompens pensasi asi sebagi sebagian an dengan dengan memproduksi sel darah merah baru tiga kali atau lebih dibandingkan kecepatan normal. Ada dua macam anemia hemolitika, yaitu : 1). Anemia hemolitika hemolitika turunan turunan (Sferositosis (Sferositosis turunan)
Merupakan suatu anemia hemolitika dengan sel darah merah kecil dan splenomegali. 2). An Anem emia ia sel sel sabit sabit
Anemia sel sabit adalah anemia hemolitika berat akibat adanya defek pada molekul hemoglobin dan disertai dengan serangan nyeri. Anemia sel sabit adalah kerusakan genetik dan merupakan anemia hemoli hemolitik tik heredi herediter ter resesi resesif. f. Anemia Anemia sel sabit sabit dikare dikarenaka nakan n oklusi oklusi vaskul vaskuler er dalam dalam kapiler kapiler yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh Red Red Blood Blood Cells Cells
Sickled(RBCs)
dan dan
keru kerusa saka kan n
sel dara darah h
mera merah h
yang ang cepa cepatt
(hemol (hemolisi isis). s). Sel-se Sel-sell yang yang berisi berisi moleku molekull hemoglo hemoglobin bin yang yang tidak tidak sempurn sempurnaa menjad menjadii cacat, cacat, kaku dan berbent berbentuk uk bulan bulan sabit sabit ketika ketika bersirkulasi melalui vena. Sel-sel tersebut macet di pembuluh darah kecil kecil dan memper memperlam lambat bat sirkul sirkulasi asi darah darah ke organ-o organ-orga rgan n tubuh. tubuh. RBCs berbentuk bulan sabit hanya hidup selama 15-21 hari. 5. Patofisi Patofisiolog ologii
Timbul Timbulnya nya anemia anemia mencerm mencermink inkan an adanya adanya kegagal kegagalan an sumsum sumsum atau atau kehilangan kehilangan sel darah merah berlebihan berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik dan invasi tumor. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi). Pada destruksi, masalahnya dapat diakibatkan karena defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor di luar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
4
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi dalam sel fagositik atau dalam sistem sistem retiku retikuloe loendot ndoteli elial al teruta terutama ma dalam dalam hati hati dan limpa. limpa. Sebagai Sebagai hasil hasil samping proses ini, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit, akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan produksi plasma. Hal ini tercermin dalam anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi disebabkan cacat pada sintesis hemoglobin atau dapat dikatakan kurang pembebasan besi dari makrofag ke serum, sehingga kandungan besi dalam hemoglobin berkurang. Sedangkan yang kita tahu sebag sebagia ian n besa besarr besi besi dalam dalam tubuh tubuh dikan dikandun dung g dala dalam m hemog hemoglo lobi bin n yang yang beredar beredar dan akan digunakan digunakan kembali kembali untuk sintesis sintesis hemoglobin setelah sel darah darah merah merah mati. mati. Bila Bila defisi defisiens ensii besi besi berkemb berkembang, ang, cadangan cadangan retiku retikuloloendotelial (haemosiderin dan ferritin) menjadi kosong sama sekali sebelum anemia terjadi. Apabil Apabilaa sel darah darah merah merah mengal mengalami ami penghanc penghancura uran n dalam dalam sirkul sirkulasi asi,, seperti yang terjadi pada berbagai kelainan hemolitik, maka hemoglobin akan akan munc muncul ul dala dalam m plas plasma ma (hem (hemogl oglobi obinem nemia) ia).. Apabi Apabila la kons konsent entra rasi si plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dl), hemoglobin akan terdifusi dalam glomerulus ginjal dan ke
dalam
urin
hemog hemoglo lobi binem nemia ia
(hemoglo globinu binurria). dan dan
hemogl hemoglob obin inur uria ia
Jadi
ada ada
dapat dapat
atau
tidak dak
memb member erik ikan an
adany anya info inform rmas asii
menge mengenai nai lokas lokasii pengha penghancu ncura ran n sel sel dara darah h mera merah h abnor abnorma mall pada pada klie klien n dengan hemolisis dan dapat merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat proses hemolitik tersebut. Anemia pada pasien tertentu disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang tidak mencukupi, biasanya diperoleh dengan dasar : a.
Hitu Hitung ng reti retikul kulos osit it dala dalam m sirk sirkul ulas asii darah. darah.
b. b.
Dera Deraja jatt prol prolif ifer eras asii sel sel dara darah h mera merah h muda muda dalam dalam sumsum sumsum tulang tulang dan cara pematangannya.
c. 6.
Ada atau atau tida tidak k adanya adanya hiper hiperbil biliru irubine binemia mia dan dan hemogl hemoglobi obinemi nemia. a.
Manifes Manifestasi tasi Klinis Klinis
Pada anemia, anemia, karena karena semua semua sistem sistem organ organ dapat dapat terlib terlibat at maka maka dapat dapat menimbulkan manifestasi klinik yang luas. Manifestasi ini bergantung pada: a.
Kece Kecepa pata tan n kej kejad adia ian n anem anemia ia
5
b.
Durasi
c.
Kebut Kebutuha uhan n metabo metaboli lism smee klien klien bers bersan angku gkuta tan n
d.
Adany Adanyaa kela kelain inan an lai lain n atau atau kec kecaca acata tan n
e.
Kompli Komplikasi kasi tert tertent entu u atau keadaa keadaan n penyert penyertaa kondisi kondisi yang yang menye menyebabk babkan an anemia. Karena jumlah sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit oksigen
yang dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang cepat sebanyak 30% dapat dapat menyeb menyebabka abkan n kolaps kolaps vaskul vaskuler er pada individ individu u yang yang sama. sama. Namun Namun penuru penurunan nan hemoglo hemoglobin bin dan hematok hematokrit rit tanpa tanpa gejala gejala yang yang tampak tampak atau atau ketida ketidakmam kmampuan puan yang yang jelas jelas secara secara bertah bertahap ap biasan biasanya ya dapat dapat ditole ditoleran ransi si sampai 50%. Mekanisme kompensasi tubuh bekerja melalui : a.
Peni Pening ngka kata tan n cura curah h jant jantun ung g dan dan pern pernap apas asan an,, kare karena na itu itu mena menamb mbah ah pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan oleh sel darah merah.
b.
Meningk Meningkatk atkan an pelepas pelepasan an oksigen oksigen dan hemoglo hemoglobin bin..
c.
Mengemb Mengembangk angkan an volume volume plas plasma ma dengan dengan menar menarik ik caira cairan n dari sela-s sela-sela ela jaringan.
d.
Redistr Redistribu ibusi si aliran aliran darah darah ke ke organorgan-org organ an vit vital. al. Individu Individu yang telah mengalami mengalami anemia selama selama waktu yang cukup lama
dengan kadar hemoglobin antara 9 –11 g/dl, hanya mengalami sedikit gejala atau tidak ada gejala sama sekali selain takikardi ringan selama latihan. Takikardi menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang meningkat. Dispnea pada latihan biasanya terjadi bila kadar hemoglobin dibawah 7,5 g/dl g/dl yang yang meru merupak pakan an mani manife fest stas asii berkur berkuran angny gnyaa pengi pengiri rima man n oksig oksigen en.. Kelemahan hanya terjadi bila kadar hemoglobin dibawah 6 g/dl. Dispnea istirahat bila dibawah 3 g/dl dan gagal jantung hanya pada kadar sangat rendah 2-2,5 g/dl, hal ini disebabkan karena otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan beban kerja jantung yang meningkat. Salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah puca pucat. t. Ini Ini diaki diakibat batkan kan berk berkur urang angny nyaa volum volumee darah, darah, hemog hemoglo lobi bin n dan vasokontriksi untuk memperbesar pengiriman oksigen ke organ-organ vital. Warna kuku, telapak tangan, memban mukosa mulut dan konjungtiva konjungtiva dapat digunakan untuk menilai kepucatan. 7.
Pemerik Pemeriksaan saan diagnost diagnostik ik
Data diagnosis didasarkan atas hasil :
6
a.
Penentu entua an klini liniss
1). Anamnes Anamnesee (karena (karena defek produks produksii sel darah darah merah atau atau destruksi destruksi sel darah merah). 2). 2). Peme Pemeri riks ksaan aan fisi fisik. k. b.
Peme Pemerik riksaa saan n tam tambah bahan an / labo laborat ratori orium um
Berbaga Berbagaii uji hematol hematologi ogiss dilakuk dilakukan an untuk untuk menent menentukan ukan jenis jenis dan peny penyeba ebab b anem anemia ia.. Uji Uji ters tersebu ebutt meli meliput putii kadar kadar hemo hemogl globi obin n dan hematokrit, indeks sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar besi serum, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, kadar vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin dan waktu tromboplastin parsial. Sela Selain in
itu, itu,
perl perlu u
dila dilaku kuka kan n
peme pemeri riks ksaa aan n
diag diagno nost stik ik
untu untuk k
menentukan menentukan adanya penyakit penyakit akut atau kronis serta serta sumber kehilangan kehilangan darah kronis. 8.
Penat Penatal alaks aksana anaan an
Penat Penatal alak aksa sanaa naan n anemi anemiaa ditu dituju jukan kan untuk untuk menca mencari ri peny penyeb ebab ab dan mengg menggant antii dara darah h yang yang hila hilang ng.. Penat Penatal alak aksa sanaa naan n anem anemia ia berdas berdasar arkan kan jenisnya, yaitu : a.
Anemia ap aplastik
Penatalaksanaannya meliputi transplantasi sumsum tulang dan terapi
immunosupresif dengan antithimocyte antithimocyte globulin (ATG) yang diperlukan mela melalu luii jalu jalurr sent sentra rall sela selama ma 7-10 7-10 hari hari.. Prog Progno nosi siss buru buruk k jika jika transp transplan lantas tasii sumsum sumsum tulang tulang tidak tidak berhas berhasil. il. Bila Bila diperlu diperlukan kan dapat dapat dibe diberi rika kan n tran transf sfus usii RBC RBC rend rendah ah leuk leukos osit it dan dan plat platel elet et (Phi (Phipp pps, s, Cassmeyer, Sanas & Lehman, 1995). b.
Anem An emia ia defi defisi sien ensi si besi besi
Diatas Diatasii dengan dengan mengoba mengobati ti penyebab penyebabnya nya dan menggan mengganti ti zat besi besi secara secara farmak farmakolo ologis gis selama selama satu satu tahun. tahun. Laki-l Laki-laki aki membut membutuhka uhkan n 10 mg/har mg/hari, i, wanita wanita yang yang menstr menstruasi uasi 15 mg/har mg/harii dan postmen postmenaupo aupouse use membutuhkan 10 mg/hari.
c.
Anem An emia ia me mega galo lobl blas asti tik k
Untuk Untuk anemia anemia megalo megalobla blasti stik k yang yang disebab disebabkan kan karena karena defisi defisiens ensii vitami vitamin n B12 (anemi (anemiaa pernis pernisios iosa) a) dan defisi defisiensi ensi asam asam folat folat diobat diobatii dengan pemberian vitamin B12 dan asam folat oral 1 mg/hari.
7
d.
Anemia se sel sa sabit
Pengobatannya mencakup pemberian antibiotik dan hidrasi dengan cepat dan dengan dosis yang besar. Pemberian tambahan asam folat setiap setiap hari hari diperl diperlukan ukan untuk untuk mengisi mengisi kekuran kekurangan gan asam folat folat yang yang dise diseba babk bkan an
kare karena na
adan adanya ya
hemo hemoli lisi siss
kron kronik ik..
Tran Transf sfus usii
hany hanyaa
diperlukan selama terjadi krisis aplastik atau hemolitik. Pendidikan dan bimbingan yang terus-menerus termasuk bimbingan genetik, penting dilakukan untuk pencegahan dan pengobatan anemia sel sabit. 9.
Komp Kompli lika kasi si
Ada tiga tiga kompl komplik ikas asii yang yang umum umum terj terjadi adi pada pada anem anemia ia yait yaitu u gagal gagal jantu jantung, ng, kejang kejang dan parest parestesi esiaa (peras (perasaan aan yang yang menyim menyimpang pang sepert sepertii rasa rasa terbakar dan kesemutan).
B. Asuhan Keperawatan Proses keperawatan adalah suatu pendekatan holistik problem solving yang memerlukan ilmu, teknik dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga (Iyer et. Al., 1996). Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang saling berhubungan yang terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 1.
Peng Pengka kaji jian an
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses proses yang sistematik sistematik dalam pengumpulan pengumpulan data dari berbagai berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status klien (Iyer et. al., 1996). Proses pengkajian meliputi tiga komponen tahap pengkajian yaitu: a.
Pengum gumpulan ulan dat data
Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi yang sistimatis tent entang ang
kli klien
term termas asuk uk
kele kelema maha han n
dan dan
keku kekuat atan an
klie klien. n.
Dat Data
dikump dikumpulk ulkan an dari dari klien, klien, keluar keluarga, ga, orang orang terdeka terdekat, t, grafik grafik dan rekam rekam medi medik. k. Meto Metode de pengum pengumpul pulan an data data yang yang utam utamaa adal adalah ah obse observ rvas asi, i, wawancara dan pemeriksaan fisik. b.
Validasi da data
c.
Iden Identi tifi fika kasi si pola pola atau atau divi divisi si
Data Data yang yang terk terkum umpul pul memb membent entuk uk data data dasa dasarr klie klien. n. Data Data dasar dasar selanjutnya selanjutnya akan digunakan digunakan untuk perbandingan perbandingan nilai-nilai nilai-nilai klien dan
8
standar untuk memastikan keefektifan pengobatan, asuhan keperawatan dan pencapaian kriteria hasil. Data dasar adalah data yang berisikan tentang: a. Identitas Identitas klien klien secara secara umum meliputi meliputi nama, nama, alamat, alamat, usia, usia, pekerjaan, pekerjaan, suku dan tingkat pendidikan. b. b. Riwa Riwaya yatt kes kesehat ehatan an pada pada wakt waktu u yang ang lamp lampau au bai baik yang ang ada ada hubungannya dengan kondisi sakit klien saat ini (anemia) maupun meng mengen enai ai peny penyak akit it lain lain yang yang pern pernah ah dide dideri rita ta oleh oleh klie klien n dan dan bagaimana cara penanganannya. c. Riwayat Riwayat kesehatan kesehatan sekarang sekarang yang berisi berisikan kan tentang tentang alasan alasan apa yang yang menyebabkan klien harus mendapat perawatan di rumah sakit. d. Aspek Aspek psikol psikologi ogis, s, sosial sosial dan spiri spiritua tuall klien klien berhubungan berhubungan dengan dengan keadaan sakitnya seperti tingkat kecemasan dan pandangan klien secara spiritual tentang penerimaan terhadap kondisinya. e. Kebiasa Kebiasaan an sehari sehari-har -harii yang yang berisi berisikan kan tentang tentang kebiasa kebiasaan an klien klien dalam dalam hal nutrisi, eliminasi, istirahat/tidur, personal hygiene serta aktivitas sehari-hari. f. Hasil Hasil pemeriksa pemeriksaan an fisik yang yang digambark digambarkan an secara sistem sistemati atiss dengan dengan menggunakan menggunakan metode inspeksi, inspeksi, palpasi, palpasi, perkusi perkusi dan auskultasi dari rambut sampai kaki. Dasar Dasar data data pengkaj pengkajian ian klien klien anemia anemia pada aktivi aktivitas tas dan istira istirahat hat dite ditemu mukan kan adany adanyaa taki takikar kardi dia/ a/ta taki kipne pnea, a, disp dispnea nea pada pada beker bekerja ja atau atau istira istirahat hat,, kelemah kelemahan an otot, otot, penurun penurunan an kekuata kekuatan, n, postur postur lungkai lungkai,, lesu, lesu, berjalan lambat dan tanda-tanda lain yang menunjukkan keletihan. Pada sist sistem em sirk sirkul ulas asii dite ditemuk mukan an adany adanyaa kulit kulit pucat pucat,, begit begitupu upula la pada pada membran mukosa (konjungtiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku, pengisian pengisian kapiler kapiler melambat, melambat, hipotensi hipotensi postural, rambut kering, kuku mudah mudah patah. patah. Pada Pada sistem sistem elimin eliminasi asi ditemu ditemukan kan disten distensi si abdomen abdomen,, ungkapan adanya hematemesis hematemesis,, melena, dan penurunan penurunan haluaran haluaran urine. urine. Pada status nutrisi dan cairan ditemukan adanya penurunan berat badan, anor anorek eksi sia, a, mual mual,,
munt muntah ah..
Pada Pada sist sistem em neur neuros osen enso sori ri dite ditemu muka kan n
ungka ungkapan pan saki sakitt kepal kepala, a, pusin pusing, g, ketid ketidakm akmam ampua puan n
berkon berkonse sent ntra rasi si,,
insomnia, kelemahan dan keseimbangan buruk. Pada sistem pernapasan ditemukan napas pendek pada istirahat dan aktivitas, takipnea, dispnea.
9
Dalam hal keamanan juga dilakukan dilakukan pengkajian dan ditemukan demam rendah, menggigil dan berkeringat malam. 2.
Diagnosa Diagnosa keperaw keperawatan atan
Diagnos Diagnosaa keperaw keperawata atan n adalah adalah suatu suatu pernya pernyataa taan n yang yang menjel menjelaska askan n respon manusia yang berupa status kesehatan atau risiko perubahan pola dari individu dimana perawat secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurunkan membatasi dan mencegah morbiditas dan mortilitas (Carpenito, 2000) Adapun diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada klien dengan anem anemiia,
menu menurrut
Mari Marily lynn nn
E.
Dong Dongoe oess
dal dalam
Renc Rencan anaa
Asuh Asuhan an
Keperawatan (1999) antara lain : a.
Peru Perubah bahan an perfu perfusi si jari jaringa ngan n perif perifer er berhu berhubun bungan gan dengan dengan penur penuruna unan n komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
b. b.
Into Intole lera rans nsii akti aktivit vitas as berh berhubu ubunga ngan n dengan dengan keti ketidak dakse seim imban bangan gan antar antaraa suplai oksigen dan kebutuhan.
c.
Peru Perubah bahan an nutr nutris isii kuran kurang g dari dari kebut kebutuha uhan n tubuh tubuh berhu berhubun bungan gan dengan dengan kegagal kegagalan an untuk untuk mencer mencerna, na, ketida ketidakmam kmampuan puan mencer mencerna na makanan makanan// absorpsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal.
d.
Risiko Risiko tinggi tinggi terh terhadap adap kerus kerusakan akan inte integri gritas tas kulit kulit berhubu berhubungan ngan dengan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis, gangguan mobilitas, defisit nutrisi.
e.
Konst Konstip ipas asii atau atau diare diare berhu berhubun bungan gan dengan dengan penuru penurunan nan masuka masukan n diit diit,, perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat.
f.
Risi Risiko ko tingg inggii ter terhada hadap p
infek nfeksi si ber berhubu hubung ngan an deng dengan an penu penuru runa nan n
hemoglobin, prosedur invasif, kerusakan kulit. g.
Kurang Kurang penget pengetahua ahuan n (kebutuh (kebutuhan an belaja belajar) r) tentan tentang g kondisi kondisi prognos prognosis is dan kebutuhan pengobatan.
3.
Perenca Perencanaan naan (Interve (Intervensi) nsi)
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung pada klien yang dilaksanakan oleh perawat (Bulecheck & Mc. Closkey, 1989). Tahapan dalam membuat intervensi adalah: a.
Membuat Membuat priori prioritas tas urutan urutan diagnos diagnosaa keperawa keperawatan tan
b. b.
Mene Meneta tapk pkan an tuju tujuan an yang yang ingi ingin n dica dicapa paii sesu sesuai ai deng dengan an kond kondis isii dan dan masalah.
10
c.
Meny Menyus usun un rencan rencanaa keper keperawa awata tan n sesu sesuai ai dengan dengan diagnos diagnosaa yang yang telah telah ditegakkan. Rencana tindakan yang disusun untuk Tn. A dengan Anemia Suspect
Hemoroi Hemoroid d Intern Internaa disesu disesuaik aikan an dengan dengan kondisi kondisi klien. klien. Adapun Adapun rencana rencana asuhan keperawatan menurut Marilynn E. Dongoes dalam Rencana Asuhan Keperawatan (1999) antara lain : a.
Perubaha Perubahan n perfusi perfusi jaringan jaringan perifer perifer berhu berhubun bungan gan denga dengan n penurun penurunan an komponen
seluler
yang
diperlukan
untuk
pengiriman
oksigen/nutrien ke sel.
Tujuan
: Perfusi jaringan adekuat
Krit Kriter eria ia hasi hasill : 1). 1). Tand Tandaa vita vitall stab stabil il 2). Membran Membran mukosa mukosa warna warna mera merah h muda muda 3). 3). Pengi Pengisi sian an kapi kapile lerr baik baik Intervensi
:
1). 1). Ukur Ukur tanda tanda vita vital, l, kaji kaji pengi pengisi sian an kapi kapile ler, r, warn warnaa kuli kulit/ t/me memb mbran ran mukosa, dasar kuku. Rasional
:
Memberikan kead keadek ekua uata tan n
informasi perf perfus usii
tentang
jari jaring ngan an
dan dan
derajat/ memb memban antu tu
menentukan kebutuhan intervensi. 2). Tinggikan Tinggikan kepala kepala tempat tempat tidur tidur sesuai sesuai toleran toleransi. si. Ras Rasional nal
:
Men Meningkat katkan kan ekspa kspan nsi par paru dan dan memaksi ksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler.
3). Awasi upaya pernapasa pernapasan, n, auskultasi auskultasi bunyi napas, perhatikan perhatikan bunyi bunyi adventisius. Ras Rasional nal
:
Dis Dispnea nea, gemericik menun nunjukkan kan gag gagal jan jantung kanan karena regangan jantung lama/ peningkatan kompensasi curah jantung.
4). Selidi Selidiki ki keluhan keluhan nyer nyerii dada, dada, palpita palpitasi si Rasional
:
Iskemia
seluler
mempengaruhi
jaringan
miokardial/potensial risiko infark. 5). Catat Catat keluhan keluhan rasa dingin, dingin, pertahan pertahankan kan suhu lingkun lingkungan gan dan tubuh hangat sesuai indikasi. Rasional
: Vasokontriksi
(ke
organ
vital)
menurunkan
sirkulasi perifer.
11
6). 6). Awasi Awasi hasi hasill pemer pemerik iksa saan an labor laborat ator oriu ium, m, misa misaln lnya ya hemo hemogl globi obin/ n/ hematokrit dan jumlah sel darah merah, analisa gas darah Rasional
:
Mengidentifikasi
definisi
dan
kebutuhan
pengobatan/respon terhadap terapi. 7). 7). Berik Berikan an sel sel dara darah h mera merah h dara darah h lengk lengkap/ ap/pac packed ked,, produ produk k dara darah h sesuai indikasi. Awasi ketat untuk komplikasi transfusi. Rasional
:
Meningkatkan
jumlah
sel
memp memper erba baiiki
defi defisi sien ensi si
pembawa untu untuk k
oksigen,
menu menuru runk nkan an
perdarahan. b.
Intolera Intoleransi nsi aktiv aktivitas itas berhu berhubun bungan gan dengan dengan ketidaks ketidakseimb eimbanga angan n antara antara suplai oksigen dan kebutuhan.
Tujuan
:
Peningkatan to toleransi ak aktivitas (t (termasuk ak aktivitas sehari-hari)
Kriteria hasil
:
1). Tanda-t Tanda-tanda anda vital vital dalam dalam batas batas norma normall 2). Tak ada ada kelu keluhan han dala dalam m berakt beraktivi ivitas tas Intervensi
:
1). 1). Kaji Kaji kema kemamp mpua uan n klie klien n untu untuk k mela melaku kuka kan n tuga tugass norm normal al,, cata catatt laporan kelelahan, keletihan dan kesulitan menyelesaikan tugas. Rasi Rasion onal al
:
Memp Mempen enga garu ruhi hi pili piliha han n int inter erve vens nsii at atau ban banttuan uan
2). 2). Awas Awasii teka tekana nan n dara darah, h, nadi nadi,, pern pernap apas asan an sela selama ma dan dan sesu sesuda dah h aktivi aktivitas tas,, catat catat respon respon terhada terhadap p aktivi aktivitas tas (misal (misal:: peningka peningkatan tan denyut jantung, tekanan darah, disritmia, pusing dan sebagainya). Rasi Rasion onal al
:
Mani Maniffest estasi asi kor kordipu dipullmona monall dari dari upa upay ya jant jantun ung g dan dan paru-paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
3). Berika Berikan n lingkun lingkungan gan tenang. tenang. Pertahan Pertahankan kan tirah tirah baring. baring. Pantau Pantau dan batasi pengunjung. Rasional
:
Meningkatkan
istirahat
untuk
menurunkan
kebutuhan oksigen tubuh. 4). Ubah posisi posisi klien dengan perlaha perlahan n dan pantau terhadap terhadap pusing. pusing. Ras Rasional nal
:
Hip Hipote otensi nsi pos postura ural atau hipo hipok ksia serebral dapat pat menyebabkan menyebabkan pusing, pusing, berdenyut berdenyut dan peningkatan peningkatan risiko cedera.
12
5). Berikan
bantuan
dalam
aktivitas/ambulasi
bila
perlu,
memungkinkan klien untuk melakukan sebanyak mungkin. Rasi Rasion onal al
:
Memb Memban antu tu bil bilaa perl perlu, u, har harga ga di diri di diting tingka kattkan kan bil bila klien melakukan sesuatu sendiri.
6). Tingkatkan Tingkatkan tingkat tingkat aktivitas aktivitas sesuai sesuai toleransi. toleransi. Ras Rasional nal
:
Men Meningkat katkan kan secara ara bertahap hap tingk ngkat akti ktivitas tas sampai
normal
dan
memperbaiki
turus
otot/stamina, tanpa kelemahan. 7). Anjurka Anjurkan n klien klien untuk menghenti menghentikan kan aktivita aktivitass bila bila palpit palpitasi asi,, nyeri nyeri dada, napas pendek, kelemahan atau pusing terjadi. Rasi Rasion onal al
:
Rega Regang ngan an//stre stress ss kardi kardiop opul ulmo mona nall berl berleb ebiihan/ han/ stres tresss dapat menimbulkan dekompensasi/ kegagalan.
c.
Peru Peruba baha han n nu nutr tris isii kuran urang g dari dari kebu kebutu tuha han n tubu tubuh h berh berhub ubun unga gan n dengan dengan kegagala kegagalan n untuk untuk menc mencerna erna,, ketidakm ketidakmampu ampuan an men mencern cerna a makanan/ absorpsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal.
Tujuan
:
Kriteria hasil
:
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
1). 1). Bera Beratt bada badan n stab stabil il 2). 2). Membr Membran an muk mukosa osa lemb lembab ab 3). Peningka Peningkatan tan tolera toleransi nsi aktivi aktivitas tas Intervensi 1)
:
Kaji Kaji riwaya riwayatt nutris nutrisi, i, term termasu asuk k makanan makanan yang yang disuka disukai. i. Rasi Rasion onal al
:
Meng Mengid iden enttifik ifikas asii defin definis isi, i, mend mendug ugaa kemun kemungk gkiinan nan intervensi.
2)
Observa Observasi si dan catat catat masukan masukan makanan makanan klien. klien. Rasional
:
Mengawasi
masukan
kalori
atau
kualitas
kekurangan konsumsi makanan. 3)
Timb Timban ang g bera beratt bad badan an set setia iap p hari hari.. Rasio Rasional nal
:
Mengaw Mengawas asii penur penurun unan an bera beratt badan badan atau atau efekt efektif ifit itas as intervensi nutrisi.
4)
Berika Berikan n makanan makanan sediki sedikitt dan dan frekue frekuensi nsi sering sering.. Rasi Rasion onal al
:
Masu Masuka kan n sed sediikit kit dap dapat at menu menurrunka unkan n kel kelemah emahan an dan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster.
13
5)
Berika Berikan n dan bantu bantu hygie hygiene ne mulut mulut yang yang baik baik sebelum sebelum dan dan sesuda sesudah h makan Ras Rasional nal
:
Men Meningkat katkan kan nafsu maka makan n dan pem pemasuka ukan oral, menurunkan pertumbuhan bakteri.
d.
Risi Risiko ko terh terhad adap ap keru kerusa saka kan n inte integr grit itas as kuli kulitt berh berhub ubun unga gan n deng dengan an perubah perubahan an sirkulasi sirkulasi dan neu neurolo rologis, gis, ganggua gangguan n mobilit mobilitas, as, defisit defisit nutrisi.
Tujuan
:
Kriteria hasil
:
Integritas kulit dapat dipertahankan
1). 1). Membr Membran an muk mukosa osa lemb lembab ab 2). Elasti Elastisit sitas as kulit kulit kembali kembali dalam dalam satu satu detik. detik. 3). 3). Pengi Pengisi sian an kapi kapile lerr baik baik.. Intervensi
:
1). 1). Kaji Kaji inte integr grit itas as kuli kulit, t, cata catatt peruba perubahan han turg turgor or,, gangg ganggua uan n warn warna, a, hangat lokal, eritema, ekskoriasi. Rasi Rasion onal al
:
Kond Kondis isii kul kulit it dipe dipeng ngar aruh uhii ole oleh h sir sirku kula lasi si,, nut nutri risi si dan dan mobil mobilis isas asi. i. Jari Jaring ngan an dapat dapat menj menjadi adi rapuh rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak.
2). Ubah posisi posisi secara secara periodi periodik k dan pijat pijat permukaa permukaan n tulang bila bila klien tidak bergerak atau di tempat tidur. Rasional
:
Meningkatkan sirkulasi ke semua area kulit, memb membat atas asii
iske iskemi miaa
jari jaring ngan an/m /mem empe peng ngar aruh uhii
hipoksia selular. 3). Ajarkan agar permukaan permukaan kulit kulit tetap bersih bersih dan kering kering Ras Rasional nal
:
Are Area lembab terkont ontami aminasi membe emberrikan media yang yang sangat sangat baik baik untuk untuk pertum pertumbuha buhan n organis organisme me patogenik.
4). Bantu Bantu untuk untuk latihan latihan rentan rentang g gerak pasi pasiff atau atau aktif aktif Rasional
:
Menghindari
kerusakan
mence ncegah gah/menur nurunka unkan n
kulit tekanan nan
dengan terhadap dap
permukaan kulit. e.
Kons Konsti tipa pasi si atau atau diar diaree berh berhub ubun unga gan n deng dengan an penu penuru runa nan n masu masuka kan n diet, perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat.
Tuju Tujuan an
:
Fung Fungsi si usus usus kemb kembal alii norm normal al
14
Kriteria hasil
:
1). 1). Tida Tidak k ada ada gangg gangguan uan usus usus 2). 2). Peni Peningk ngkat atan an naf nafsu su maka makan n Intervensi
:
1). Observasi Observasi warna warna feses, feses, konsistensi, konsistensi, frekuensi frekuensi dan dan jumlah. jumlah. Rasional
:
Membantu
mengidentifikasi
penyebab/faktor
pemberat dan intervensi yang tepat. 2). 2). Auskul Auskulta tasi si bis bisin ing g usus. usus. Rasi Rasion onal al
:
Buny Bunyii usu ususs sec secar araa umu umum m men menin ingk gkat at pada pada diar diaree dan dan menurun pada konstipasi.
3). 3). Awas Awasii masu masuka kan n dan dan halu haluar aran an deng dengan an perh perhat atia ian n khus khusus us pada pada makanan/cairan. Rasional
:
Dapat
mengidentifikas kasi
dehidrasi,
kehilangan
berlebihan berlebihan atau alat dalam identifikas identifikasii defisiensi defisiensi diit. 4). Dorong Dorong masukan masukan cair cairan an 2500-300 2500-3000 0 ml/har ml/hari. i. Ras Rasional nal
:
Mem Membantu dal dalam memperbaik aiki kons konsiistensi nsi feses bila bila konsti konstipas pasii dan membant membantu u memper mempertah tahanka ankan n status hidrasi pada diare.
5). Hindari Hindari makanan makanan yang yang membe membentu ntuk k gas. gas. Rasi Rasion onal al f.
:
Menu Menuru runk nkan an dist distre ress gast gastri rik k dan dan dist disten ensi si abdo abdome men. n.
Risik Risiko o tinggi tinggi infeks infeksii berhu berhubun bunga gan n dengan dengan penurun penurunan an hemogl hemoglob obin, in, prosedur invasif, penyakit kronis.
Tujuan
:
Kriteria hasil
:
Mencegah/menurunkan risiko infeksi
1). Luka bebas bebas drain drainase ase,, purulen purulen atau atau eritema eritema dan demam demam 2). 2). TandaTanda-ta tanda nda vit vital al norm normal al 3). Hemoglo Hemoglobin bin normal normal (14 (14 – 16 g%) g%) Intervensi
:
1). 1). Tingk Tingkat atkan kan cuci tang tangan an yang yang baik baik oleh oleh pember pemberii perawa perawata tan n dan klien. Rasional
:
Mencegah ko kontaminasi si silang.
2). Pertahankan Pertahankan teknik teknik asepti aseptik k ketat pada prosedur prosedur/peraw /perawatan atan luka. luka. Ras Rasional nal
:
Men Menurunka nkan ri risiko in infeksi ba bakte kteri.
15
3). Dorong Dorong perubahan perubahan posisi posisi atau ambulas ambulasii yang sering, sering, latihan latihan batuk dan napas dalam. Ras Rasional nal
:
Men Meningkat katkan kan ven ventilasi asi semua segmen paru aru dan membat membatu u memobi memobilis lisasi asi sekres sekresii untuk untuk mencega mencegah h pneumonia.
4). Tingkat Tingkatkan kan masu masukan kan cairan cairan adekuat adekuat.. Ras Rasional nal
:
Mem Membantu dalam pengen gencer ceran sek sekret per pernapas pasan untuk untuk memper mempermuda mudah h pengelu pengeluara aran n dan mencega mencegah h stasis cairan tubuh.
5). Pantau Pantau suhu, catat catat adanya adanya menggigil menggigil dan takika takikardi rdiaa dengan atau atau tanpa demam. Ras Rasional nal
:
Ada Adanya nya prose oses infl nflamasi/infeks eksi membutuh utuhk kan evaluasi atau pengobatan.
6). Amati Amati eritem eritema/ca a/caira iran n luka. luka. Rasional
:
Indikator in infeksi lo lokal.
7). Beri Beri antibio antibiotik tik oral oral selam selamaa indikas indikasi. i. Rasi Rasion onal al g.
:
Ant Antibio ibiottik dapa dapatt men menur urun unka kan n ri risiko siko infek nfeksi si..
Kurang Kurang penger pengerahu ahuan an (kebutu (kebutuhan han belaja belajar) r) tentang tentang kond kondisi isi progno prognosis sis dan kebutuhan pengobatan.
Tujuan
:
Pemahaman p ro roses pe p enyakit, p ro rosedur di d iasnogtik dan rencana keperawatan meningkat.
Intervensi
:
1). Berikan Berikan informas informasii tentang tentang anemia secara spesifik. spesifik. Rasional
:
Memberikan dasar pengetahuan sehingga klien dapat dapat membuat membuat piliha pilihan n yang yang tepat, tepat, menuru menurunkan nkan ansietas dan dapat meningkatkan kerja sama dalam program terapi.
2). Tinjau tujuan dan persiapa persiapan n untuk untuk pemeriks pemeriksaan aan diagnosti diagnostik. k. Rasional
:
Ansietas/takut
tentang
ketidaktahuan
mening-
katkan katkan tingkat tingkat stress stress,, yang yang selanj selanjutny utnyaa mening mening-katkan beban jantung. 3). Diskusikan Diskusikan penting pentingnya nya hanya hanya meminum meminum obat obat yang yang dianjurka dianjurkan. n. Rasi Rasion onal al
:
Kel Kelebi ebihan han dos dosiis oba obatt dap dapat at menj menjad adii tok toksi sik. k.
16
4). 4). Disk Diskus usik ikan an peni peningk ngkat atan an kerent kerentana anan n terh terhad adap ap infe infeks ksi, i, tanda tanda dan gejala gejala yang yang memerl memerluka ukan n interv intervensi ensi medis, medis, misal: misal: demam, demam, sakit sakit tenggorokan, eritema/luka basah. Rasi Rasion onal al
:
Penu Penurrunan unan prod produk ukssi leuk leukos osiit pot potensi ensial al ri risiko siko unt untuk uk infeksi.
4.
Implementasi
Implem Implementa entasi si adalah adalah inisia inisiatif tif dari dari rencana rencana tindaka tindakan n untuk untuk mencapa mencapaii tujuan yang spesifik (Iyer et. al., 1996). Selama tahap implemetasi, perawat mela melaks ksan anaka akan n
renca rencana na
asuha asuhan n
keper keperawa awata tan. n.
Inst Instru ruks ksii
keper keperawa awata tan n
diim diimpl plem ement entas asik ikan an untu untuk k memb memban antu tu klie klien n meme memenuh nuhii krit kriter eria ia hasil hasil.. Komponen tahap implementasi antara lain : a.
Tind Tindak akan an kepe kepera rawa wata tan n mandi mandiri ri..
b. b.
Tinda Tindakan kan keper keperaw awat atan an kol kolabo abora rati tif. f.
c.
Dokumen Dokumentas tasii tindaka tindakan n keperawat keperawatan an dan respon respon klien klien terha terhadap dap tindak tindakan an keperawatan. Implementasi yang akan dilakukan sesuai intervensi yang telah disusun
adalah sebagai berikut : a.
Diagn Diagnosa osa peruba perubaha han n perfus perfusii jaring jaringan an perifer perifer berhubu berhubunga ngan n denga dengan n penurun penurunan an kompone komponen n seluler seluler yang diperluk diperlukan an untuk untuk pengirim pengiriman an oksigen/nutrien ke sel. Implementasi yang dilakukan antara lain :
1). 1). Meng Menguk ukur ur tand tandaa
vit vital, al,
meng mengka kaji ji peng pengiisian sian kapi kapile ler, r, warn warnaa
kulit/membran mukosa, dasar kuku. 2). Meninggikan Meninggikan kepala kepala tempat tempat tidur tidur sesuai toleransi. toleransi. 3). 3). Meng Mengaw awas asii upay upayaa pern pernap apas asan an,, meng mengau ausk skul ulta tasi si buny bunyii napa napas, s, memperhatikan bunyi adventisius. 4). Menyeli Menyelidik dikii keluhan keluhan nyeri nyeri dada, palpit palpitasi asi.. 5). 5). Menc Mencat atat at kelu keluha han n rasa rasa ding dingin in,, pert pertah ahan anka kan n suhu suhu ling lingku kung ngan an dengan tubuh hangat sesuai indikasi. 6). 6). Meng Mengaw awas asii
peme pemeri riks ksaa aan n
labor aborat ator oriium, um,
misa misall
hemo hemogl glob obiin,
hematokrit, sel darah merah, analisa gas darah. 7). 7). Membe Memberi rikan kan sel sel darah darah mera merah h lengk lengkap/ ap/pac packed ked,, produ produks ksii dara darah h sesuai indikasi. Awasi ketat untuk komplikasi tansfusi. b.
Diagnosa
intoleransi
ketid ketidaks akseim eimban banga gan n
antar antara a
aktivitas
berhubungan
suplai suplai oksige oksigen n
dengan
dengan dengan kebut kebutuha uhan. n.
Implementasi yang dilakukan antara lain :
17
1). 1). Meng Mengka kaji ji kema kemamp mpua uan n klie klien n untu untuk k mela melaku kuka kan n tuga tugass norm normal al.. Mencat Mencatat at lapor laporan an kelel kelelaha ahan, n, kelet keletih ihan an dan kesul kesulit itan an dalam dalam menyelesaikan tugas. 2). Mengawa Mengawasi si tekanan tekanan darah, darah, nadi, frekuen frekuensi si pernapa pernapasan san selama selama dan sesudah aktifitas. Mencatat respon terhadap aktivitas. 3). 3). Memb Member erik ikan an ling lingku kung ngan an yang yang tena tenang ng,, memp memper erta taha hank nkan an tira tirah h baring, memantau dan membatasi pengunjung. 4). Menguba Mengubah h posisi klien klien dengan dengan perlahan perlahan dan memanta memantau u terhada terhadap p pusing. 5). 5). Memb Member eriikan kan
bant bantua uan n
dal dalam
akti aktivi vita tas/ s/am ambu bullasi asi
bila bila
perl perlu, u,
memungkinkan klien untuk melakukan sebanyak mungkin. 6). Meningkatkan Meningkatkan tingkat tingkat aktivita aktivitass sesuai sesuai toleransi. toleransi. 7). Menganj Menganjurka urkan n klien klien untuk untuk menghentik menghentikan an aktivi aktivitas tas bila palpitas palpitasi, i, nyeri dada, napas pendek, kelemahan atau pusing terjadi. c.
Diagnosa
perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna, ketidakmampuan menc me ncer erna na
maka makana nan/ n/ab abso sorp rpsi si
nutr nu trie ien n
yang yang
dipe diperl rluk ukan an
untu un tuk k
pembentukan sel darah merah normal. Implementasi yang dilakukan antara lain :
1). Mengkaji Mengkaji riwayat riwayat nutrisi, nutrisi, termas termasuk uk makanan makanan yang yang disukai. disukai. 2). Mengobs Mengobserv ervasi asi dan dan mencatat mencatat masuk masukan an makanan. makanan. 3). Menimba Menimbang ng berat berat badan badan setia setiap p hari. hari. 4). Memberi Memberikan kan makanan makanan sedikit sedikit dan frekuen frekuensi si sering. sering. 5). Memberikan Memberikan dan membant membantu u oral hygiene hygiene mulut mulut yang baik sebelum sebelum dan sesudah makan. d.
Diag Diagno nosa sa kons konsti tipa pasi si atau atau diar diaree berh berhub ubun unga gan n deng dengan an penu penuru runa nan n masukan masukan diit, diit, perubaha perubahan n proses proses pencerna pencernaan, an, efek samping samping terapi terapi obat.
1). Mengobservasi Mengobservasi warna feses, feses, konsistensi, konsistensi, frekuensi frekuensi dan dan jumlah. jumlah. 2). Mengaus Mengauskul kultas tasii bising bising usus. usus. 3). Mengawa Mengawasi si masukan masukan dan haluaran haluaran dengan dengan perhati perhatian an khusus khusus pada makanan/cairan. 4). Mendoro Mendorong ng masukan masukan cairan cairan 2500-30 2500-3000 00 ml/har ml/hari. i. 5). Menghin Menghindar darii makanan makanan yang yang memb membent entuk uk gas. gas.
18
e.
Diagno agnosa sa
risi risik ko
tinggi nggi
terh terha adap dap
kerus rusaka akan
integ ntegri rita tass
kuli ulit
berhubungan berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis, gangguan mobilitas, mobilitas, defisit nutrisi. Implementasi Implementasi yang dilakukan antara lain :
1). Mengkaj Mengkajii integr integrita itass kulit, kulit, mencatat mencatat perubahan perubahan turgor, turgor, gangguan gangguan warna, hangat lokal, eritema, ekskoriasi. 2). Menguba Mengubah h posisi posisi secara secara periodi periodik. k. 3). Mengajarkan Mengajarkan agar agar permukaan permukaan kulit tetap kering kering dan bersih. bersih. 4). Membantu Membantu untuk latihan latihan rentang rentang gerak gerak pasif pasif atau atau aktif. aktif. f. f.
Diag Diagno nosa sa risi risiko ko ting tinggi gi terh terhad adap ap infe infeks ksii berh berhub ubun unga gan n dena denagn gn pen penur urun unan an
hem hemoglo oglobi bin, n,
prose rosedu durr
inva invasi sif, f,
peny penyak akit it
kron kronis is..
Implementasi yang dilakukan antara lain :
1). Meningka Meningkatka tkan n cuci tangan tangan yang baik oleh oleh pemberi pemberi perawata perawatan n dan klien. 2). 2). Mempe Mempert rtaha ahanka nkan n tekn teknik ik asept aseptik ik keta ketatt pada pada prose prosedur dur/p /per eraw awat atan an luka. 3). Mendoro Mendorong ng perubaha perubahan n posisi posisi atau atau ambula ambulasi si yang sering, sering, latiha latihan n napas dalam dan batuk efektif. 4). Meningka Meningkatka tkan n masukan masukan cairan cairan adeku adekuat. at. 5). Memantau Memantau suhu, mencatat mencatat adanya adanya menggigi menggigill dan takikardia takikardia dengan atau tanpa demam. 6). Mengama Mengamati ti erit eritema ema atau atau cair cairan an luka. luka. 7). Memberi Memberikan kan antibio antibiotik tik oral oral selama selama indikasi indikasi.. g.
Diagnosa Diagnosa kuran kurang g pengeta pengetahuan huan (kebu (kebutuha tuhan n belajar belajar)) tentang tentang kondi kondisi, si, prognosis dan kebutuhan pengobatan. Implementasi yang dilakukan antara lain :
1). 1). Mengka Mengkaji ji pema pemaham haman an klie klien n tent tentan ang g penya penyaki kitt yang yang dider diderit itaa dan dan harapan untuk hidup. 2). Memberi Memberikan kan infor informas masii tentan tentang g anemia. anemia. 3). Meninjau Meninjau tujuan tujuan dan persiapan persiapan untuk untuk pemerikas pemerikasaan aan diagnosti diagnostik. k. 4). Mendiskusikan Mendiskusikan pentingnya pentingnya hanya hanya meminum meminum obat yang dianjurk dianjurkan. an. 5). Mendiskusikan Mendiskusikan peningkatan peningkatan kerentana kerentanan n terhadap terhadap infeksi, infeksi, tanda dan dan geja gejala la yang yang meme memerl rluk ukan an inte interv rven ensi si medi medis, s, misa misall : dema demam, m, eritema/luka basah.
19
5.
Eval Evalua uasi si
Evalu Evaluas asii
adala adalah h
tind tindaka akan n
inte intele lekt ktual ual uint uintuk uk mele melengk ngkapi api pros proses es
keperaw keperawata atan n yang yang menanda menandakan kan sebera seberapa pa jauh jauh diagnos diagnosaa keperaw keperawaat aatan, an, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil dicapai (Ignatanicius & Bayne, 1994). Evaluasi Evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui mengetahui keefektifan keefektifan dari rencana dan tindakan keperawatan. keperawatan. Setiap diagnosa mempunyai kriteria kriteria yang harus dipenuhi : a.
Diag Diagno nosa sa peru peruba baha han n perf perfus usii jari jaring ngan an peri perife ferr berh berhub ubun unga gan n deng dengan an penu penuru runan nan kompo komponen nen selu selule lerr yang yang dipe diperl rluka ukan n untuk untuk pengi pengiri rima man n oksi oksige gen/ n/nut nutri rien en ke sel. sel. Renca Rencana na tinda tindaka kan n dikat dikataka akan n berhas berhasil il bila bila mencapai kriteria hasil yang telah ditetapkan yaitu tanda vital stabil, membran mukosa warna merah muda, pengisian kapiler baik.
b.
Diagnos Diagnosaa intolera intoleransi nsi aktivit aktivitas as berhubung berhubungan an dengan ketida ketidak-s k-seim eimbang bangan an antara antara suplai suplai oksigen oksigen dan kebutuh kebutuhan. an. Rencana Rencana tindak tindakan an dikata dikatakan kan berhasil berhasil bila mencapai mencapai kriteria kriteria hasil yang telah ditetapkan ditetapkan yaitu yaitu tandatanda vital dalam batas normal, tak ada keluhan dalam beraktivitas dan peningkatan aktivitas secara bertahap.
c.
Diagnos Diagnosaa perubah perubahan an nutris nutrisii kurang kurang dari dari kebut kebutuhan uhan tubuh tubuh berh berhubun ubungan gan denga dengan n
kegag kegagal alan an
untu untuk k
menc mencer erna, na, keti ketidak dakma mamp mpuan uan
menc mencer erna na
makanan makanan// absorp absorpsi si nutrie nutrien n yang yang diperl diperlukan ukan untuk untuk pembent pembentukan ukan sel dara darah h mera merah h norma normal. l. Rencan Rencanaa tind tindaka akan n dikat dikataka akan n berh berhas asil il bila bila mencapai kriteria hasil yang telah ditetapkan yaitu berat badan stabil, membran mukosa lembab dan peningkatan toleransi aktivitas. d.
Diag Diagno nosa sa risi risiko ko terh terhad adap ap keru kerusa saka kan n inte integr grit itas as kuli kulitt berh berhub ubun unga gan n dengan perubahan sirkulasi sirkulasi dan neurologis, neurologis, gangguan mobilitas mobilitas defisit nutrisi. Rencana tindakan dikatakan berhasil bila mencapai kriteria hasil yang telah ditetapkan yaitu membran mukosa lembab, elastisitas kulit kembali dalam satu detik dan pengisian kapiler baik.
e.
Diag Diagno nosa sa kons konsti tipa passi atau atau diar diaree berh berhub ubun unga gan n deng dengan an penu penuru runa nan n masukan diit, perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat. Rencana tindakan dikatakan berhasil bila mencapai kriteria hasil yang telah ditetapkan yaitu tidak ada gangguan usus dan peningkatan nafsu makan.
20
f.
Diag Diagno nosa sa risi risiko ko tingg inggii infek nfeksi si ber berhubu hubung ngan an deng dengan an penu penuru runa nan n hemogl hemoglobi obin, n, prosedu prosedurr invasi invasif, f, penyaki penyakitt kronis. kronis. Rencana Rencana tindaka tindakan n dikatakan berhasil bila mencapai kriteria hasil yang telah ditetapkan yaitu hemoglobin normal (14 – 16 g%), luka bebas drainase, purulen atau eritema dan demam serta tanda-tanda vital normal.
g.
Diag Diagno nosa sa kura kurang ng peng penget etah ahua uan n (keb (kebut utuh uhan an bela belaja jar) r) tent tentan ang g kond kondis isii progno prognosis sis dan kebutuha kebutuhan n pengobat pengobatan. an. Rencana Rencana tindaka tindakan n dikata dikatakan kan ber berha hasi sill bila bila menc mencapa apaii krit kriter eria ia hasil hasil yang yang tela telah h dite diteta tapka pkan n yait yaitu u pemahaman tentang proses penyakit, prosedur diagnostik dan rencana keperawatan meningkat Klien Klien keluar keluar dari siklus siklus diagnos diagnosaa keperaw keperawata atan n apabila apabila kriter kriteria ia hasil hasil
telah tercapai dan akan masuk kembali ke dalam siklus keperawatan apabila kriteria hasil belum tercapai.
21
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J. (2001). Buku saku diagnosa keperawatan (edisi kedelapan). Jakarta : EGC. Doengoes, Marillyn E., Mary Frances Moorhouse., & Alice C. Geissler. (1999). Rencana asuhan keperawatan (edisi ketiga). Jakarta : EGC. Hoffbrand, A.V., J.E. Pettit., Mary Frances Moorhouse., & Alice C. Geissler.(1996) Kapita selekta hematologi (edisi kedua). Jakarta : EGC. Leeson, C. Rolland., Thomas s. Leeson., & Anthony A. Paparo. (1996) Buku ajar histologi (edisi kelima). Jarta : EGC. Mansjoer, Mansjoer, Arif., Supiohaita., Supiohaita., Wahyu Ika Wardhani., Wardhani., & Wiwiek Wiwiek Setiowulan. Setiowulan. (2000). Kapita selekta kedokteran 2 (edisi ketiga).Jakarta : Media Aesculapius. Price, Sylvia. A., Lorraine M. Wilson. (1994) Patofisiologi konsep klinis proses proses penyakit 1 (edisi keempat). Jakarta : EGC.
Keperawatan medikal Reeves, Charlene Charlene J., Gayle Roux., & Robin Lockhart. (2001). Keperawatan bedah (edisi pertama). Jakarta : Salemba Medika. Buku ajar keperawatan keperawatan medikal Smeltzer, Suzanne C., Brenda G. Bare. (2001 ). Buku bedah Brunner-Suddart (edisi kedelapan). Jakarta : EGC. Buku ajar ajar ilmu ilmu penya penyakit kit dalam dalam 2 (edisi Tjokronegoro. Tjokronegoro.,, Hendar Utama. (2001 ). Buku ketiga). Jakarta : Balai penerbit FKUI.
22