ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.´S´ DENGAN KISTA OVARIUM DI RUANG F-2 RS.AL
Oleh :
PRODI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA 2009/2010
LANDASAN TEORI KISTA
A. DEFINISI
Kista adalah petumbuhan abnormal berupa kantung yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi darah, nanah, udara, cairan atau bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau semisolid yang tumbuh pada sekitar ovarium.
B. KLASIFIKASI Ada
beberapa jenis kista ovarium, yaitu :
1. Kista Fungsional
kista yang paling sering dijumpai
2. Kista Folikel
dapat hilang sendiri
3. Kista Lutein
dapat hilang sendiri
4. Kista dermoid
berasal dari jaringan, ectoderm, mesoderm, bahkan
endoderm, sehingga dapat berisi jaringan lemak, rambut, gigi, tulang dan kulit. 5. Kista Coklat atau Endometrium
adanya jaringan endometrium yang tumbuh
pada ovarium , kista ini sangat mempengaruhi fertilitas seseorang 6. Kista Multiple
terdapat pada wanita yang menstruasinya bersifat on-
ovulasi.
C.
PATOFISIOLOGI
Setiap hari ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut folikel de graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2,8cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 ± 2cm dengan kista di tengah-tengah, bila tidak terjadi fertilitas pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresit. Namun bila terjadi fertilisasi korpus luteum mula-mula akan membesar dan kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan. Kista ovari dapat
distimulasi oleh Gonadotorpin, termasuk
FSH & HCG. Pada neoplasia trofoblastik
gestasional dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCG menyebabkan kondisi hiperaktif lutein. Pada pasien dengan terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan Gonadotorpin atau terkadang Cleuphene Citrate dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovary, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.
D. TANDA & GEJALA
a) Gangguan Haid b) Konstipasi c) Sering kencing d) Nyeri spontan atau dapat juga disparem e) Merasa sesak
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laparoskopi b. USG c. Foto Rontgen d. Parasintesis
F. PENANGANAN
a. Operasi salptugektomi ( pengangkatan tuba ) b. Injeksi berkala
G. KOMPLIKASI
a) Ruptur b) Perdarahan c) Potensi menjadi ganas
TINJAUAN KASUS
Tanggal
Pengakajian : 30±7-2010
Tempat
Jam : 11.00 WIB
: R.F-2
I. PENGKAJIAN A. DATA SUBYEKTIF 1. Biodata
Nama Istri
: Ny. ³S´
Nama SuamiTn.: ³A´
Umur
: 53 th
Umur
: 50th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: S-2
Pendidikan
: S-1
Pekerjaan
: guru
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Sidoarjo
Alamat
: Sidoarjo
2. Status Perkawinan
Kawin ke
3.
:1
Kawin ke
:1
Umur kawin : 50 th
Umur kawin : 47 th
Lama kawin : 3 th
Umur kawin : 3 th
Keluhan Utama
Ibu mengatakan perut terasa sesak seperti kekenyangan, dan sejak 3 hari lalu, sejak di buat miring perut terasa sedikit nyeri.
4.
Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Haid y
Umur menarche
: 15 th
y
Siklus haid
:
Teratur
: ya
Lama haid rata-rata : 7 hari Siklus
: 28 hari
Jumlah darah haid
: Ganti kotek pd hari ke 1-4 sebanyak 2-3kali/hari, Ganti kotek pd hari ke 5-7 sebanyak 1-2kali/hari.
y
Gangguan haid
: Dismenorhea 5
y
Flour albus
:5
y
HPHT
: 07-09-2009
b. Riwayat KB Ibu mangatakan ibu tidak atau belum pernah ber-KB. c. Riwayat Hubungan Seksual Ibu mengatakn pertama kali melakukan hubungan seksual dengan suaminya pada umur 50 tahun. d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kwn
Kehamilan
persalinan
anak
nifas
KB
ke Ke
UK
jns
pnlg
tmp
pnylt
BBL
sex
N
Y
A
hdp
mati
penylt
ASI
A
N
A
t 1
TI
DAK
P
U
K
5.
Riwayat Sosial Budaya
Ibu dan suami berasal dari suku Jawa, dalam keluarga terdapat budya minum jamu ± jamuan dan pijat perut. Tetapi ibu tidak mengikuti budaya tersebut, 6. Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat Kesehatan Yang Lalu Ibu mengatakan tidak pernah atau menderita penyakit menular ( TBC, HIV/AIDS, Hepatitis ) menahun ( jantung, hipertensi ) menurun ( DM,
Asma
), ibu juga tidak
pernah operasi. b.
Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarga Ibu, tidak ada yang pernah atau menderita penyakit menular TBC, Hepatitis, HIV/AIDS ) menahun ( Jantung, Hipertensi ), menurun ( DM, Asma ).
7.
Pola Kebiasaan Sehari - hari
a.
Pola Nutrisi Sebelum sakit : Makan 3x/hari ( nasi, lauk, sayur ) Minum
1500 liter/hari
Selama di RS : Makan 3x/hari ( diet yang disajikan habis ) Minum
b.
1500/hari
Pola Eliminasi Sebelum sakit : BAB 1x/hari ( lembek, tidak ada keluhan ) BAK 5-6x/hari ( kuning, jernih, tidak ada keluhan ) Selama di RS : BAB 1X/hari ( lembek, tidak ada keluhan ) BAK 5-6x/hari ( kuning, jernih, tidak ada keluhan )
c.
Pola Aktivitas Sebelum sakit : Ibu berangkat kerja pada pukul 06.45 ± 15.00 WIB Selama di RS : Ibu tidak bakerja
d.
Pola Istirahat Sebelum Hamil : Siang ± 2 jam/hari, malam 7-8 jam/hari Selama di RS
e.
: Tidur siang
2 jam/hari, malam
7-8 jam/hari
Pola Personal Hygiene Sebelum Sakit : Mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, keramas 2x/minggu, ganti celana dalam 2x/hari, ganti baju 2x/hari. Selama di RS : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 1x.
f.
Pola Seksual Sebelum Sakit : ibu melakukan hubungan seksual
2
Selama di RS : Ibu tidak melakukan hubungan seksual
3 bulan sekali
B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik Umum
a.
Keadaan umum Kesadaran
: Composmentis
Cara berjalan : Normal b.
TTV T
:
D : 120/80 mmHg
N
S
: 82 x/mnt
o
: 36 C RR : 20 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a. Inspeksi Kepala
: Rambut hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih.
Muka
: Tidak pucat, tidak oedem.
Mata
: Simetris, sklera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis, palpebra tidak oedem
Hidung
: Lubang hidung simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
Mulut
: Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, lidah bersih.
Telinga
: Simetris, tidak ada serumen dan purulen, pendengaran baik.
Leher
:
T idak
ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis. Ketiak
:
Dada
: Simetris, tidak terdapat tarikan intracostae.
A
bdomen
Tidak
terdapat pembesaran kelenjar linfe
Tidak : terdapat
simetris.
linera alba dan nigra, tidak ada bekas luka operasi,
Genetalia
: Tidak terdapat condiloma akuminata dan condiloma lata.
Anus
: Tidak ada hemoroid, bersih
Ekstermitas atas : Tidak ada nyeri pergerakan, tidak oedem. Ekstermitas bawah : Tidak ada gangguan gerak, tidak odem, tidak ada varices
b. Palpasi Leher
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak teraba bendungan vena jugularis.
Ketiak
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
Payudara
: Tidak terdapat benjolan abnormal
A
bdomen
Genetalia
: Asimetris
kanan ± kiri, +/-
: Tidak ada pembesaran kelenjar bartholin
Ekstermitas atas dan bawah :
T idak
odem, kaki tidak nyeri di gerakkan secara dorsol
flexi c.
Auskultrasi
Dada : Tidak terdengar Wheezing dan Ronchi
d. Perkusi Tidak
3.
di lakukan
Pemeriksaan Dalam Tidak
di lakukan
4.
Pemeriksaan Inspekulo
Tidak
5.
dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
PP Test : 5 HB : 12.01 USG A bdomen + benjolan pada ovarium kanan.
6. Kesimpulan :
Ny. ³S´ usia 53 tahun dengan kistoma ovari.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx
: Ny. ³S´ usia 53 tahun dengan kistoma ovari.
Ds
: ibu mengatakan perut terasa sesak seperti kekenyangan dan jika dibuang miring perut tarasa sakit.
Do
: - keadaan umum baik TTV
:
TD
A bdomen
: 120/80 mmHg Nadi
: 82x/menit
S
: 36°C RR
: Asimetris kanan +/ kiri
Masalah : perut terasa seperti kekenyangan Kebutuhan : his tentang rencana terapi yang akan dilakukan atau diberikan.
: 20X/menit
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi keganasan
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi dengan Dr. Obgyn untuk dilakukan perawatan selanjutnya yaitu Operasi.
V. INTERVENSI Tanggal
: 30 - 07 ± 2010
Dx
Jam : 11.30 WIB
: Ny. ³S´ usia 53 tahun dengan kistoma ovari
Tujuan
: Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama
30 menit diharapkan pasien
bersedia untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. Kriteria
:
TTV
:
TD
: 120/80 mmHg Nadi
: 82x/menit
S
: 36°C RR
: 20X/menit
Intervensi : 1. Lakukan pendekatan terapeutik dengan pasien dan keluarga. R/ dengan melakukan pendekatan dapat terjalin hubungan yang baik dan pasien dapat koooperatif dengan semua tindakan petugas. 2. Beriahu hasil pemeriksaan pada pasien R/ dengan menjelaskan hasil pemeriksaan, pasien mengetahui keadaaannya dan penyakit yang dideritanya saat ini. 3. Memberitahu pada pasien tentang rencana asuhan yang akan diberikan selanjutnya R/ dengan memberitahu rencana asuhan, pasien dapat mengerti dan bersedia
dilakukan asuhan. 4. Kolaborasi dengan dokter obgyn R/ dengan kolaborasi dengan doktter obgyn, pasien dapat memperoleh perawatan selanjutnya yaitu operasi.
VI. IMPLEMENTASI Tanggal
: 30 ± 07 - 2010
Dx
: Ny. ³S³ usia 53 tahun dengan kista ovari pre ops.
Jam 11.15
Jam
: 11.35 WIB
: - Melakukan pendekatan terapeutik dengan pasien dan keluarga - Melakukan inform consent
Jam 11.20
: - Melakukan pemerikasaan - Memberitahu hasil pemeriksaan
TTV
:
TD
A
Jam 11.30
bdomen
: 120/80 mmHg
Nadi
: Asimetris
: 82x/menit
S
: 36°C RR
: 20X/menit
kanan +/ kiri -
: - Memberitahu pasien bahwa operasi dilaksanakan pada tanggal 01-8±2010 - Memberitahu pasien bahwa akan diberi dulcolac pada tanggal 30-7-2010 untuk membersihkan saluran pencernaan. - Memberitahu bahwa pasien mulai tanggal 31-7±2010 pada Jam 22.00 WIB
Jam 11.45
: Melakukan kolaborasi dengan Dr. SPOG untuk memberikan asuhan lebih lanjut.
VII. EVALUASI Tanggal
: 30±7±2010
Jam : 12.00 WIB
Dx
: Ny. ³S³ usia 53 tahun dengan kistoma ovarii
S
: Ibu mengatakan nyeri dan sesak sudah berkurang.
O
: k/u Ibu baik
Kesadaran
: Composmentis
TTV
:
TD
A
5
P
bdomen
Asimetris :
: 120/80 mmHg Nadi : 82x/menit kanan + / kiri ±
: kistoma ovarii pre operasi : Operasi tanggal 01 - 08 ± 2010
y
Persiapan pre operasi : makan bubur kecap dan air putih.
y
Puasa pada tanggal 31 - 07 - 2010 Pukul : 22.00 WIB.
S
: 36°C RR
: 20x/menit