BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Anatomi Fisiologi Fisiologi Ginjal Ginjal Ginj Ginjal al adal adalah ah sepa sepasa sang ng orga organ n terletak terletak di rongga rongga
salu salura ran n kemih emih yang yang
retro retroperit peritoneal oneal bagian bagian atas. atas. Berbentuk Berbentuk
meny menyer erup upai ai kacan acang g deng dengan an sisi sisi cek cekung ung meng mengha hada dap p ke medi medial. al. Cek Cekunga ungan n ini ini dise disebu butt seba sebaga gaii hilu hilus s renal enalis is yang yang didalamny didalamnya a terdapa terdapatt apeks apeks pelvis renalis dan struktur struktur lain yang merawat ginjal, yaitu pembuluh darah, sistem limfatik dan sistem syaraf. Besar dan berat ginjal sangat bervariasi tergan tergantun tung g pada pada jenis jenis kelamin, elamin, umur, umur, serta serta ada tidakn tidaknya ya ginjal pada sisi yang lain. Ukuran rerata ginjal orang dewasa antara 1! " 1#! gram atau kurang lebih !,$% dari berat badan &'urnomo, !11(. )ecara anatomis ginjal terbagi menjadi bagian, yaitu korteks dan medulla ginjal. *idalam korteks ginjal terdapat berjuta+juta nefron yang merupakan unit fungsional terkecil dari dari ginj ginjal al.. )eda )edang ngk kan didal didalam am medu medull lla a ginj ginjal al ter terdapa dapatt banyak banyak duktu duktuli li atau atau salura saluran n kecil ecil yang yang menga mengalir lirka kan n hasil hasil ultr ultra alt ltra rasi si beru berupa pa urin urin.. -efr -efron on ter terdiri diri atas atas glom glomer erul ulus us,, tubulus tubulus kontor kontortus tus &C( &C( proksim proksimalis, alis, tubulus tubulus kontortu kontortus s &C( &C( distalis dan duktus kolegentes. *arah yang membawa sisa hasil
meta etabolism
tubuh
diltrasi
&disaring(
didalam
glomerulus dan setelah sampai di tubulus ginjal beberapa /at yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan /at hasi hasill
metab etabol olis isme me
yang yang
tida tidak k
dipe diperl rluk ukan an
oleh oleh
tubu tubuh h
mengalami sekresi membentuk urin &'urnomo, &'urnomo, !11(. )upl )uplai ai dara darah h ginj ginjal al dipe dipera rank nkan an oleh oleh arte arteri ri dan dan vena vena renalis. 0rteri renalis merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis dan vena renalis bermuara langsung ke dalam vena vena kava kava inferi inferior or.. Ginjal Ginjal adala adalah h organ organ yang yang mempun mempunyai yai pemb pembul uluh uh dara darah h yang yang sang sangat at bany banyak ak &san &sanga gatt vask vaskul uler er((
tugasnya pada dasarnya adalah menyaring 2 membersihkan membersihkan3 3 darah. 0liran darah ke ginjal adalah 1, liter 2 menit atau 1.#!! liter 2 hari, darah tersebut disaring menjadi cairan ltrat sebanyak 1! ml 2 menit &1#! liter 2 hari( ke ubulus. Cairan ltrat ltrat ini diproses diproses dalam tubulus tubulus sehingga sehingga akhirnya akhirnya keluar keluar dari kedua ginjal menjadi urin sebanyak 1+ liter 2 hari. Ginjal mendapatkan persyarafan melalui pleksus renalis, yang seratnya berjalan bersama dengan arteri renalis. )araf ini berf berfun ungs gsii untu untuk k meng mengat atur ur juml jumlah ah dara darah h yang yang masu masuk k kedal edalam am
ginja injal, l,
saraf araf
ini ini
berja erjala lan n
ber bersamaa amaan n
pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
den dengan gan Ginjal
memerankan memerankan berbagai fungsi tubuh yang sangat penting bagi kehidupan, yakni4 1( 5emega 5emegang ng perana peranan n pentin penting g dalam dalam pengel pengeluar uaran an /at+/a /at+/att toksik atau racun. ( 5emp 5emper erta taha hank nkan an
kesei eseimb mban anga gan n cair cairan an dan dan elek elektr trol olit it
tubuh. 6( 5emp 5emper erta taha hank nkan an kesei eseimb mban anga gan n kada kadarr asam asam dan dan basa basa dari cairan tubuh. $( 5engel 5engeluar uarka kan n sis sisa+s a+sisa isa metab metaboli olism sme e akhir akhir dari dari prote protein in ureum, kreatinin dan amoniak. 7( 5eng 5engak akti tifk fkan an vita vitami min n * untu untuk k meme memeli liha hara ra keseh esehat atan an tulang. 8( 'roduksi 'roduksi hormon hormon yang yang mengontrol mengontrol tekanan darah. #( 'roduksi
hormon
erythro hropoietin
yang
membantu
pembuatan sel darah merah &'urnomo, &'urnomo, !11(. 2.2 Penger Pengertia tian n 9idronefrosis 9idronefrosis merupakan suatu keadaan pelebaran dari pelvis ginjal dan kalises &5utta:in ; )ari, !11(. 9idronefrosis yakni dilatasi abnormal pada pelvis ginjal dan kaliks di satu atau kedua ginjal akibat obtruksi aliran urine di
saluran genitourinari dan dapat bersifat akut maupun kronis &Corwin, !!<(. 2.3 Etiologi Banyak faktor yang memungkinkan terbentuknya kondisi hidronefrosis, diantaranya sebagai berikut &5utta:in ; )ari, !11(4 Ureter =ntrinsik >ungsional ?kstrinsik Uretropelvic =nfeksi gram @etroperitonial junction stricture negatif lymphoma Uretrovesical -eurogenik @etroperitoneal junction bladder sarcoma Aanker serviks obstruction Aanker prostat 'apillary necrosis @etroperitoneal Ureteral folds Ureteral valves brosis Ureteral sticture 0ortic aneurysm =nammatory &iatrogenic( Blood clot bowel disease Benign @etrocaval ureter Uterine prolapse broepithelial Aehamilan polyps =atrogenic ureteral Ureteral tumor >ungus ball ligation varian cysts Ureteral calculus *iverticulitis Ureterocele uboovarian ?ndometriosis uberculosis abscess @etrocaval ureter @etroperitoneal hemorrhage Aandung Aemih =ntrinsik >ungsional ?kstrinsik 1. 'elvic lipomatosis Aarsinoma -eurogenic
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• •
• •
• •
• • • •
• • •
•
•
•
•
•
• •
•
•
• •
• •
•
kandung kemih Bladder calculi Bladder neck contracture Cystocele 'rimary bladder neck hypertrophy
•
bladder Desicouretral reuE
Bladder diverticula Uretra =ntrinsik . Urethral stricture 6. Urethral valves $. Urethral diverticula 7. Urethral atresia 8. Fabial fusion •
?kstrinsik #. Benign prostatic hyperplasia dan prostate cancer
2.4 Patosiologi 9idronefrosis
merupakan
respons
hasil
dari
proses
anatomis atau fungsional dari suatu gangguan aliran urine. Gangguan ini dapat terjadi dimana saja di sepanjang saluran urine dari ginjal sampai ke meatus uretra. Aenaikkan tekanan ureter menyebabkan perubahan yang ditandai diltrasi glomelural, fungsi tubular, dan aliran darah ginjal.
Faju
signikan
ltrasi
dalam
glomerulus
hitungan
jam
&G>@( setelah
menurun obstruksi
secara akut.
'enurunan signikan G>@ dapat bertahan selama berminggu+ minggu setelah relief obstruksi. )elain itu, kemampuan tubular ginjal untuk mengangkut natrium, kalium, dan proton serta berkonsentrasi dan untuk mencairkan urine sangat terganggu. ingkat gangguan fungsional secara langsung berkaitan dengan
durasi
dan
luasnya
obstruksi.
'ada
gangguan
fungsional yang terjadi bersifat reversibel dengan sedikit peribahan anatomis. )ementara itu, pada kondisi gangguan kronis akan mengakibatkan atro tubulus mendalam dan kehilangan nefron pemanen. 'eningkatan tekanan ureter juga menghasilkan reuks pyelovenous dan pyelolymphatic. 'erubahan bruto dalam saluran kemih bergantung pada durasi, derajat, dan tingkat
obstruksi. *alam sistem pengumpulan intrarenal, derajat dilatasi dibatasi oleh parenkim ginjal &5utta:in ; )ari, !11(.
2.! "ani#estasi Klinis Manifestasi klinis hidronefrosis menurut Smeltzer (2002), adalah sebagai berikut: 1. Pasien mungkin asimtomatik jika aitan terjadi se!ara bertaha". 2. #bstruksi akut da"at menimbulkan rasa sakit di"anggul dan "inggang. 3. $ika terjadi infeksi maka disuria, menggigil, demam dan n%eri tekan serta "iuria akan terjadi. 4. &ematuri dan "iuria mungkin juga ada. !. $ika kedua ginjal kena maka tanda dan gejala gagal ginjal kronik akan mun!ul, se"erti: a. &i"ertensi (akibat retensi !airan dan natrium)' b. agal jantung kongestif' !. Perikarditis (akibat iritasi oleh toksik uremi)' d. Pruritis (gatal kulit)' e. utiran uremik (kristal urea "ada kulit)' f. *noreksia, mual, muntah, !egukan' g. Penurunan konsentrasi, kedutan otot dan kejang' h. *menore, atrofi testikuler.
8. Hika penyumbatan timbul dengan cepat &hidronefrosis akut(, biasanya akan menyebabkan kolik renalis & nyeri yang luar biasa di daerah antara tulang rusuk dan tulang panggul( pada sisi ginjal yang terkena. #. Hika
penyumbatan
berkembang
secara
perlahan
&hidronefrosis kronis(, bisa tidak menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul(. I. -yeri
yang
sementara
hilang pelvis
timbul renalis
terjadi atau
karena
karena
pengisian
penyumbatan
sementara ureter akibat ginjal bergeser ke bawah. <. 0ir kemih dari 1!% penderita mengandung darah. 1!.
)ering ditemukan infeksi saluran kemih &terdapat
nanah di dalam air kemih(, demam dan rasa nyeri di daerah kandung kemih atau ginjal
11.
Hika aliran air kemih tersumbat, bisa terbentuk batu
&kalkulus(. 1.
9idronefrosis
bisa
menimbulkan
gejala
saluran
pencernaan yang samar+samar, seperti mual, muntah dan nyeri perut. 16.
Gejala ini kadang terjadi pada penderita anak+anak
akibat cacat bawaan, dimana sambungan ureteropelvik terlalu sempit 1$.
Hika tidak diobati, pada akhirnya hidronefrosis akan
menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa terjadi gagal ginjal &)melt/er dan are, 2002). )edangkan menurut Corwin &!!<(, gejala hidronefrosis yakni4 1. 'enurunan haluaran urin . -yeri panggul. 2.$ Pemeri%saan &iagnosti% 1. Faboratorium Urinalisis. 'yuria menunjukkan adanya infeksi. 9ematuria mikroskopik dapat menunjukkan adanya batu atau tumor. 9itung jumlah sel darah lengkap4 leukositosis mungkin menunjukkan infeksi akut. Aimia serum4 hidronefrosis bilateral dapat mengakibatkan peningkatan kadar BU- dan kreatinin. )elain itu, hiperkalemia dapat menjadi kondisi yang mrngancam kehidupan. . Ultrasonogra &U)G( Ultrasonogra adalah metode yang cpat, murah, dan cukup akurat untuk mendeteksi hidronefrosis, namun akurasi dapat bergantung pada pengguna. Ultrasonogra umunya berfungsi sebagai tes skrining pilihan untuk menetapkan diagnosis dari hidronefrosis. 6. 'yelography =ntravena &=D'( 'yelography intravena berguna keberadaan
dan
penyebab
untuk
mengidntikasi
hidronefrosis.
=ntraluminal
merupakan
penyebab
paling
mudah
diidentikasi berdasarkan temuan =D'. $. C )can C )can memiliki peran penting hidronefrosis.
'roses
yang
dalam
retroperitonial
dapat
evaluasi
menyebabkan
obstruksi ekstrinsik dari ureter dan kandung kemih dapat dievaluasi dengan sangat baik pada C )can. 2.' Penatala%sanaan 'eran
pengobatan
hidronefrosis
terbatas
untuk
mengontrol rasa sakit dan pengobatan atau pencegahan infeksi. )ebagian besar kondisi pasien memerlukan tindakan invasif atau intervensi bedah dengan prognosis pascabedah yang baik. =ntervensi bedah. eknik yang dilakukan pada pasien dengan
hidronefrosis
bergantung
pada
etiologi.
)ecara
umum, intervensi bedah dilakukan segera bila terdapat adanya tanda+tanda infeksi pada saluran perkemihan karena infeksi dengan hidronefrosis memberikan predisposisi penting terjadinya sepsis. 1. -efrostomi a. *rainase -efrostomi )elang nefrostomi dimasukkan langsung ke dalam ginjal untuk pengalihan aliran urin temporer atau permanen secara percutan atau melalui luka insisi. )ebuah selang tunggal atau selang nefrostomi sirkuler atau U+loop yang dapat
tertahan
sendiri
dapat
digunakan.
*rainase
nefrostomi diperlukan utuk drainase cairan dari ginjal sesudah
pembedahan,
memelihara atau memulihkan
drainase dan memintas obstruksi dalam ureter atau traktus urinarius inferior. )elang nefrostomi dihubungkan ke sebuah system drainase tertutup. b. -efrostomi 'erkutaneus
'emasangan sebuah selang melalui kulit ke dalam pelvis ginjal. indakan ini dilakukan untuk drainase eksternal urin dari ureter yang tersumbat, membuat suatu jalur pemasangan stunt ureter, menghancurkan batu ginjal, melebarkan striktur, menutup stula, memberikan obat, memungkinkan penyisipan alat biopsy bentuk sikat dan nefroskop atau untuk melakukan tindakan bedah tertentu. *aerah
kulit
yang
akan
diinsisi
dipersiapkan
serta
dianestesi, dan pasien diminta untuk menarik nafas serta menahannya pada saat sebuah jarum spinal ditusukkan ke dalam pelvis ginjal. Urin diaspirasi untuk pemeriksaan kultur dan media kontras dapat disuntikkan ke dalam system
pielokaliks.)eutas
kawat
pemandu
kateter
angiogra disisipkan lewat jarum tersebut ke dalam ginjal. Harum dicabut dan saluran dilebarkan dengan melewatkan selang
atau
kawat
pemandu.
)elang
nefrostomi
dimasukkan dan diatur posisinya dalam ginjal atau ureter, diksasi dengan jahitan kulit serta dihubungkan dengan system drainase tertutup. )edangkan
menurut
jenisnya,
penatalaksanaan
hidronefrosis dibagi menjadi yakni 9idronefrosis 0kut dan 9idronefrosis Aronis. 1. 9idronefrosis akut a. Hika fungsi ginjal telah menurun, infeksi menetap atau nyeri yang hebat, maka air kemih yang terkumpul diatas
penyumbatan
segera
dikeluarkan
&biasanya
melalui sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit(. b. Hika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu, maka bisa dipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara waktu. . 9idronefrosis kronik a. *ilatasi dengan mengobati penyebab dan mengurangi penyumbatan air kemih.
b. Ureter yang menyempit atau abnormal bisa diangkat melalui
pembedahan
dan
ujung+ujungnya
disambungkan kembali. c. *ilakukan pembedahan untuk membebaskan ureter dari
jaringan
brosa.
Hika sambungan ureter dan kandung kemih tersumbat, maka dilakukan pembedahan untuk melepaskan ureter dan menyambungkannya kembali di sisi kandung kemih yang berbeda d. Hika uretra tersumbat, maka pengobatannya meliputi4 1( terapi hormonal untuk kanker prostat ( pembedahan 6( pelebaran uretra dengan dilator 2.( Kom)li%asi $ika hidronefrosis teta" tidak diobati, "eningkatan tekanan di dalam ginjal bisa menurunkan kemam"uan ginjal untuk men%aring darah, mengeluarkan "roduk sam"ah, dan membuat urin serta mengatur elektrolit dalam tubuh. &idronefrosis bisa men%ebabkan 1. +nfeksi ginjal ("%elone"hrosis) 2. agal ginjal . Se"sis -. injal kehilangan fungsi (dalam bebera"a kasus), atau kematian.
5enurut Corwin &!!<(, komplikasi yang mungkin muncul akibat hidronefrosis adalah batu ginjal dan sepsis. 2.* As+,an Ke)era-atan 1. Peng%ajian a. +dentitas lien 1) /ama /ama klien sangat dibutuhkan sebagai identitas klien 2) mur an%ak ditemukan "ada usia diatas 0 tahun. ) $enis kelamin ebih ban%ak terjadi "ada "erem"uan dari"ada laki3laki. -) Pekerjaan Pekerjaan klien da"at ber"engaruh terhada" "en%ebab klien menderita hidronefrosis, misaln%a so"ir atau sekretaris %ang "ekerjaann%a ban%ak untuk duduk sehingga meningkatkan statis urine. b. 4ia%at esehatan 1) 4ia%at esehatan 5ahulu
4ia%at "asien terdahulu mungkin "ernah mengalami "en%akit batu ginjal, tumor, "embesaran "rostat, atau"un kelainan kongenital. 2) 4ia%at esehatan Sekarang 4ia%at kesehatan sekarang ialah status kesehatan klien saat ini se"erti klien berkemih sedikit tergantung "eriode "en%akit, n%eri saat berkemih,n%eri "anggul. ) 4ia%at esehatan eluarga
@iwayat kalkulus dalam keluarga, penyakit ginjal, gout, diabetes c. *ata fokus berdasarkan klasikasi *oenges dkk. &!!!( riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah4 1( 5akanan2cairan Gejala a( 5ual2muntah, nyeri tekanan abdomen b( Aetidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum air dengan cukup anda a( *istensi abdominal, penurunan2tidak ada usus b( 5untah ( 0ktivitas dan istirahat Gejala a( 'ekerjaan monoton, pekerjaan dimana pasien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi b( Aeterbatasan aktivitas sehubungan dengan kondisi sebelumnya 6( ?liminasi Gejala4 riwayat adanya =)A kronis, obstruksi sebelumnya, penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh anda4 oliguri, hematuri, pluria, perubahan pola berkemih $( )irkulasi anda 4 peningkatan *2nadi &nyeri, ansietas, gagal ginjal(, kulit hangat dan kemurahan, pucat 7( -yeri2 kenyamanan Gejala a( episode akut4
ank pain &nyeri sangat berat(, lokasi
seperti pada kolik renal yaitu punggung dan tidak
dapat terlokalisir hingga menyebabkan mual, muntah serta hematuria. b( ?pisode kronis4 nyeri terjadi intermiten, tidak hebat, lokasi tergantung pada lokasi obstruksi, contoh pada panggul diregio sudut kortovertebral dan menyebar ke punggung, abdomen dan turun kelipatan paha juga kadang disertai dengan malaise. anda 4 melindungi perilaku distriksi, nyeri tekan pada area ginjal yang dipalpasi 8( Aeamanan Gejala 4 menggigil, demam #( 'ersepsi diri Gejala 4 kurang pengetahuan, gangguan body image d. 'emeriksaan penunjang 1( Faboratorium a( *arah 4 hematologi G* =2==, BG0 b( Urine 4 kultur urine, urine $ jam ( @adiodiagnostik a( U)G2C@ abdomen b( B- =D' c( @enogram 2 @'G d( >oto thoraE
2. &iagnosa Ke)era-atan a. 'reoperatif 1( -yeri berhubungan dengan adanya tekanan di ginjal yang meningkat. ( @etensi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kemih. 6( 'erubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat mual, muntah .
$( @esiko tinggi infeksi berhubungan dengan statis urine di pelviks ginjal. 7( 0nsietas
berhubungan dengan hospitalisasi, prosedur
pembedahan, kurang pengetahuan tentang penyakit. b. 'ostopertif 1( -yeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan akibat pembedahan ( 'erubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi sekunder dari )achse berupa bekuan darah dan edema. 6( @esiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entree dari luka pembedahan. $( @esiko tinggi trauma berhubungan dengan kerusakan jaringan pasca prosedur pembedahan. 3. Interensi Ke)era-atan a. 'reoperatif 1. -yeri berhubungan dengan adanya tekanan ginjal yang meningkat ujuan 4 nyeri terkontrol 2 berkurang Ariteria hasil 4 a( pasien mengatakan nyeri berkurang dengan spasme terkontrol b( tampak rileks c( mampu istirahat dengan tepat d( D0)4 1+6 =ntervensi4 a( Catat
lokasi,
lamanya,
intensitas
dan
penyebaran,
pertahankan @asional4 bantu
D mengevaluasi tempat obstruksi
dan
kemajuan gerakan kalkulus. b( Bantu dan dorong penggunaan nafas, berfokus bimbingan imajinasi dan aktivitas terapeutik.
@asional4
memberikan
kesempatan
untuk
perhatian dan membantu relaksasi otot. c( *orong dengan ambulasi sesuai indikasi @asional4 hidrasi kuat meningkatkan
pemberian
lewatnya
batu,
mencegah statis urine dan mencegah pembentukan batu . d( 'erhatikan keluhan penambahan 2 menetapnya nyeri abdomen. @asional4 obstruksi dapat menyebabkan perforasi dan ekstravasasi urine ke dalam arca perianal. e( Berikan obat sesuai indikasi. @asional4 biasanya diberikan sebelum episode akut untuk meningkatkan relaksasi otot 2 mental. f( Aolaborasi dalam tindakan pembedahan &nefrostomi( @asional4 memperlancar aliran urine sehingga mengurangi tekanan pada ginjal. . @etensi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kemih. ujuan4 dapat berkemih dengan jumlah normal dewasa J " 1 ml2kgbb2jam Ariteria hasil4 a( idak mengalami tanda obstruksi. b( Urine lancar =ntervensi a( Bantu klien untuk meningkatkan pemasukan cairan bila tidak ada kontra indikasi. @asional4 peningkatan hidrasi membilas bakteri darah dan membantu lewatnya batu. b( entukan pola berkemih normal dan perhatikan variasi. @asional4 biasanya frekuensi meningkat bila kalkulus mendekati pertemuan uretrovesikal. c( bservasi perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran. @asional4
akumulasi
sisa
berkemih
dan
ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik di ssp. d( Catat 'E laboratorium, ureum, creatinin. @asional4 peningkatan ureum, creatinin mengindikasikan disfungsi ginjal
e( 0mati
keluhan
Du
penuh,
palpasi
untuk
distensi
suprabubik, pertahankan penurunan keluaran urine. @asional4 retensi urine dapat terjadi, menyebabkan distansi jaringan dan resiko infeksi, gagal ginjal. f( Aolaborasi dalam pemasangan kateter @asional4 =KF catether dapat membantu
dalam
meminimalkan injury, serta koreksi urine dalam $ jam. 6. 'erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, mual, muntah. ujuan4 kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi. Ariteria hasil4 a( -afsu makan meningkat b( idak mengalami tanda malnutrisi lebih lanjut c( Alien tidak mual dan muntah d( Alien mampu menghabiskan porsi makan yang diberikan. =ntervensi4 a( Aaji dan catat pemasukan diet. @asional 4 membantu mengidentikasi desiensi dan kebutuhan diet. b( Berikan makan sedikit tapi sering. @asional 4 meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik. c( imbang BB setiap hari. @asional 4 perubahan
kelebihan
!,7
kg
dapat
menunjukkan perpindahan keseimbangan cairan. d( 0wasi 'E lab, contoh BU-, albumin serum, natrium, kalium @asional
4
indikator
kebutuhan
nutrisi,
pembatasan
aktivitas terapi. e( Berikan 2 Aolaborasi obat antidiuretik. @asional 4 menghilangkan mual, muntah, meningkatkan pemasukan oral. $. @esiko tinggi infeksi berhubungan dengan dengan statis urine di pelviks ginjal. ujuan4 tidak terjadi infeksi. Ariteria hasil4 tidak menunjukkan tanda dan gejala infeksi.
a( ingkatkan cuci tangan yang baik pada pasien dan perawat. @asional4 menurunkan resiko kontaminasi silang. b( Bantu nafas dalam, batuk dan pengubahan posisi. @asional4 mencegah atelektosis dan kemobilisasi secret untuk menurunkan resiko infeksi. c( Aaji integritas kulit. @asional4 ekskorisasi akibat gesekan dapat menjadi infeksi sekunder. d( 0wasi tanda vital. @asional4 demam
dengan
peningkatan
nadi
dan
pernafasan adalah tanda peningkatan laju metabolik dan proses inamasi. 7. 0nsietas berhubungan
dengan
hospitalisasi,
prosedur
pembedahan, kurang pengetahuan tentang penyakit ujuan4 Cemas berkurang 2 hilang sehingga klien mau kooperatif dalam tindakan perawatan. Ariteria hasil4 a( Alien melaporkan cemas menurun 2 berkurang. b( Alien memahami dan mau mendiskusikan rasa cemas. c( Alien dapat menunjukan dan mengidentikasi cara yang sehat dalam menghadapi cemas. d( Alien tampak rileks dan dapat beristirahat yang cukup. e( anda + tanda vital dalam batas normal. =ntervensi4 a( Bina hubungan saling percaya dengan klien atau keluarga. @asional4 5enunjukan perhatian dan keinginan untuk membantu dalam mendiskusikan masalah klien b( *orong klien atau keluarga untuk menyatakan perasaan atau masalah. @asional4 5engidentikasi
masalah,
memberikan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan, memperjelas kesalahan konsep dan solusi pemecahan masalah. c( Beri informasi tentang prosedur atau tindakan yang akan dilakukan.
@asional4 5embantu klien yang
dilakukan
dan
memahami tujuan dari apa
mengurangi
masalah
karena
ketidaktahuan. d( Helaskan pentingnya peningkatan asupan cairan. @asional4 Aelancaran produksi urine dapat menghambat pembentukkan klot. e( Helaskan pembatasan aktitas yang diharapkan 4 1( irah baring untuk hari pertama post operasi. ( 0mbulasi progresif yang dimulai hari pertama post operasi dan hindari aktitas yang mengencangkan daerah kandung kemih. @asional4 'emahaman klien dapat membantu mengurangi cemas yang berhubungan dengan kecemasan akibat ketidaktahuan.
b. 'ostoperatif 1. -yeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan akibat pembedahan ujuan4 -yeri berkurang atau hilang. Ariteria hasil 4 a( Alien mengatakan nyeri berkurang 2 hilang. b( ?kspresi wajah klien tenang. c( Alien akan menunjukkan ketrampilan relaksasi. d( Alien akan tidur 2 istirahat dengan tepat. e( anda + tanda vital dalam batas normal. =ntervensi4 a( Helaskan pada klien tentang gejala dini spasmus kandung kemih. @asional4 Untuk mendeteksi gajala dini spasmus kandung kemih b( 'emantauan klien pada interval yang teratur selama $I jam, untuk mengenal gejala + gejala dini dari spasmus kandung kemih. @asional4 5enentukan terdapatnya spasmus sehingga obat + obatan bisa diberikan. c( Helaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi nyeri akan berkurang dalam $ sampai $I jam. @asional4 5eberitahu klien bahwa ketidaknyamanan hanya temporer..
d( 0jarkan penggunaan teknik relaksasi, termasuk latihan nafas dalam, visualisasi. @asional4 5enurunkan tegangan
otot,
memfokuskan
kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping. e( Hagalah selang drainase urine tetap aman dipaha untuk mencegah peningkatan tekanan pada kandung kemih. =rigasi kateter jika terlihat bekuan pada selang. @asional4 )umbatan pada selang kateter oleh bekuan darah
dapat
menyebabkan
distensi
kandungkemih
dengan peningkatan spasme. f( bservasi tanda + tanda vital. @asional4 5engetahui perkembangan lebih lanjut. g( Aolaborasi dengan dokter untuk memberi obat + obatan & analgesik atau anti spasmodik (. @asional4 5enghilangkan nyeri dan mencegah spasmus kandung kemih. . 'erubahan pola eliminasi
urine
berhubungan
dengan
obstruksi sekunder dari )achse berupa bekuan darah dan edema. ujuan4 ?liminasi urine normal dan tidak terjadi retensi urine. Ariteria hasil4 a( Alien akan berkemih dalam jumlah normal tanpa retensi. b( Alien akan menunjukan perilaku yang meningkatkan kontrol kandung kemih. c( idak terdapat bekuan darah sehingga urine lancar lewat kateter. =ntervensi4 a( Aaji output urine dan karakteristiknya. @asional4 5encegah retensi pada saat dini. b( 'ertahankan irigasi kandung kemih yang konstan selama $ jam pertama. @asional4 5encegah
bekuan
darah
yang
dapat
menghambat aliran urine c( 'ertahankan posisi dower kateter dan irigasi kateter. @asional4 5encegah bekuan darah yang bisa menyumbat aliran urine. d( 0njurkan intake cairan 7!!+6!!! ml sesuai toleransi.
@asional4 5elancarkan aliran urine yang berguna dalam proses pembilasan kuman disaluran kemih. e( )etelah kateter diangkat, pantau waktu, jumlah urine dan ukuran aliran. 'erhatikan keluhan rasa penuh kandung kemih, ketidakmampuan berkemih, urgensi atau gejala + gejala retensi. @asional4 5endeteksi dini gangguan miksi. 6. @esiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entree dari luka pembedahan. ujuan 4setelah dilakukan asuhan keperawatani infeksi tidak terjadi. Ariteria hasil 4 a( tidak tampak tanda+tanda infeksi dan peradangan pada area luka pembedahan. b( 'emeriksaan leukosit dalam batas normal c( bservasi D dalam batas normal =ntervensi4 a( Aaji jenis pembedahan, hari pembedahan dan apakah ada pesanan khusus dari tim dokter bedah dalam melakukan perawatan luka. @asional4 5engidentikasi kemajuan dan penyimpangan dari tujuan yang diharapkan. b( Fakukan perawatan luka dengan teknik aseptik. @asional4 5enurunkan kontak tindakan dengan luka yang dalam kondisi steril sehingga mencegah kontaminasi kuman ke jaringan luka. c( 5onitor adanya tanda+tanda infeksi dan peradangan disekitar luka operasi. @asional4 =nfeksi luka operasi memberikan manifestasi adanya tanda+tanda peradangan disekitar luka seperti kemerahan ,bengkak, atau panas lokal dan nyeri.anda " tanda infeksi seperti keluarnya pus da permukaan luka operasi, peningkatan suhu tubuh dan leukositosis menjadi parameter dalam memonitor kondisi luka operasi. d( ?valuasi kondisi luka setiap melakukan perawatan luka. @asional4 5emantau penyembuhan terhadap luka operasi
$. @esiko
tinggi
trauma
berhubungan
dengan
kerusakan
jaringan pasca prosedur pembedahan. ujuan 4 *alam waktu 7E$ jam tidak mengalami trauma pasca bedah. Ariteria hasil 4 a( idak ada keluhan subjektif seperti disuria dan urgensi. b( ?liminasi uurine tanpa menggunakan kateter. c( 'asca bedah tanpa ada komplikasi. =ntervensi4 a( 5onitor adanya keluhan subjektif eliminasi urine. @asional4 'arameter
penting
pada saat melakukan dalam
mengevaluasi
intervensi yang telah dilaksanakan. b( =stirahatkan pasien setelah pembedahan. @asional4 Alien dianjurkan tirah baring selama $+$I jam, tergantung pada sejauh mana
prosedur yang telah
dilakukan. c( Fepas kateter pada hari ke+1+6 pascaoperasi. @asional4 5enurunkan resiko cedera pada uretra. d( ?valuasi pasca intervensi pelebaran uretra. @asional4 Aekambuhan striktur uretra dari intervensi pelebaran uretra adalah komplikasi yang paling umum, tetapi meskipun jarang,
intervensi untuk melebarkan
uretra dapat menyebabkan trauma uretra. e( Aolaborasi untuk pemberian antibiotik intravena pasca operasi dan agen antimuskarinik. @asional4 5enurunkan resiko
infeksi
yang
akan
meningkatkan respons trauma jaringan pasca bedah dan mencegah kejang kandung kemih.
BAB 3 WEB of CAUTATION /0
>aktor
>aktor
>aktor
bstruksi pada saluran kemih
=ritas
Ne
Gangguan aliran
'elebaran pelvis ginjal ;
tekanan pelvis ginjal
Ne
6esti
Urin statis di pelvic ginjal
5I&6NEF6SI
'eL tekanan cairan dalam pelvis ginjal
6etensio
@euk
bstruksi
5enekan serabut aferen di torakal 1
0kumulasi urine dalam 0kumulasi
indakan
're+
Aurang pengetahu
Aerusaka n integritas
Ne
*iscontinuitas 6esti
Gangguan motilitas
Ne
Fuka post+
5ual ;
0bdomen Ansiet
'ort de entry 6esti
*ilakukan
Per+7a,an n+trisi %+rang 8ari
bstruksi
Bekuan darah M Per+7a,an eliminasi
&a#tar P+sta%a Corwin, ?. H., !!<. Buku Saku Patofsiologi. 6 penyunt. Hakarta4 ?GC. 5utta:in, 0. ; )ari, A., !11. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Hakarta4 )alemba 5edika. 'urnomo, B. B., !11. Dasar-Dasar Uroogi. Hakarta4 )agung )eto.