BAB 2 OFFSHORE PLATFORM
2.1 SIS SISTE TEM M MOO MOORI RING NG
Susunan mooring line dalam pelaksanaannya dapat dilihat pada gam-bar3.33 dan 3.34. Yang pert pertam amaa konf konfig igura urasi si rant rantai ai yang yang sanga sangatu tumu mum m dipe diperg rgun unak akan an pada pada semi semi-submersible vessels, sedangkan yang kedua merupakan gabungan antara wire rope dan ranta rantai. i. Kedua Keduanya nya memili memiliki ki perlengk perlengkapan apan-- perlengk perlengkapan apan antara antara lain : jangka jangkarr, tali tali kabel, rantai, end fitting, handling equipment dan pelam pelampu pung ng.. a. Jangkar (Anchor)
entuk-bentuk !angkar sangat beragam, "ambar #.$ sampai dengan gambar #.3 merupakan bentuk-bentuk !angkar moderen yang sering dipakai.
"ambar #.$ %enis-!enis %angkar
"ambar #.# %enis-!enis %angkar
%angkar %angkar &avy &avy 'ight 'ight (eight eight )'(*+ )'(*+ dan anfort anforth h merupak merupakan an !angkar !angkar- !angkar terbaik dimana fluke akan menanap dalam den-gan sudut yang tepat di dasar laut. *etapi sangat lemah engkraman-nya pada dasar lumpur. Sebagai bentuk perbaikan dari !angkar &(* .S &avy mengembangkan !angkar Stato yang memiliki tripping palm lebar pada pad a dasar fluke.
%angkar %angkar-!an -!angkar gkar terbaru terbaru menggun menggunakan akan disain disain single single fluke fluke dengan dengan luas permukaan/fluke maksimal serta ter!adi perbaikan holding power. Sudut fluke untuk single stream line pada umumnya dibuat tetap )mati+ gunanya untuk menghindari gan!alan )!amming+ dan kesalahan tripping di dalam dasar lumpur.
*entu entu sa!a sa!a kerugian kerugian sank tidak dapat dapat diturun diturunkan0 kan0 dimasukkan dimasukkan ke fluke fluke sehingga dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
1SS2 25*62& 25*62& 1S1758 5297&Y 5297&Y telah mengembangkan bentuk single fluke anhor untuk mendapatkan holding power yang sempurna untuk menghadapi berbagai kondisi dasar laut. 2SS adalah hasil disain 1sso dimana sudut fluke dapat diatur sebesar 34 pada kondisi dasar pasiran dan ;< untuk kondisi dasar lumpur lunak )gambar #.3+. %angkar 1'* 1'*7 sebenarnya hampir serupa dengan den gan 2SS, mempunyai fluke runing dan relatif tipis agar dapat masuk dengan kapasitas penggalian )digging+ maksimal namun soil disturbane-nya minimal )gambar #.4+.
"ambar #.3 2SS 7nhor
"ambar #.4 %angkar elta
6nspeksi terhadap semua !angkar selalu dilakukan agar dapat diketa-hui kerusakan-kerusakan yang akan mengakibatkan tidak beker%anya fungsi !angkar ketika dilakukan mooring.
b. Rana! ("ha!n)
Seluruh rantai yang dipergunakan untuk mooring pada drilling vessel ber!enis S*-'6&K seperti ditun!ukkan gambar #.4. 9aksud utama dari pada bentuk stud ini adalah untuk menghindari ter!adinya kekakuan )kinking+. Selain itu bentuk stud dapat mengh-entikan distorsi yang ter!adi pada sambungan pada saat mendapat beban tegangan penuh. ada umumnya rantai yang dipergunakan pada drilling vessel mempunyai kekuatan yang sama dengan tali kawat )wire rope+ berdiameter # atau 3 inh.
"ambar #.; antai untuk Sistem 9ooring
ua !enis sambungan rantai mooring adalah 6-'25K S* '6&K dan ='7S8-** (1'1 5876& )gambar #.>+. i-'ok dikembangkan oleh .S &avy dibuat terpisah bagian male dan female kemudian disatukan seara hydrauli. ntuk pemakaian pada operasi pengeboran stud harus dilas dalam link sehingga tidak mudah lepas. aya regang )streth+ !enis i-'ok menapai #.? kali flush utt. roof load adalah harga kekuatan beban yang sedikit lebih tinggi dari pada yield strength ba!a. Kekuatan retak adalah kekuatan beban dimana rantai akan lepas terpisah. i-'ok dan 2il-ig stud link 3@ mempunyai proofload >A3.<<< 6bs. dan breaking strength sebesar $.<4;.<<< 6bsB kriteria design beban maksimum yang diiC-inkan adalah 3; D dari breaking strength atau 3;<.<<< 6bs. 7kan tetapi untuk keadaan khusus diperbolehkan menapai ;< D.
"ambar #.> Sistem Sambungan antai
9asing-masing tali0rantai mooring akan menanggung beban rata-rata yang besarnya tergantung disain pola yang dipakai. ada kondisi lingkungan yang buruk seperti 'aut tara akan ter!adi puntiran pada tension bagian
u!ung atas, sehingga lebih epat patah akibat fatigue long mendahului proses korosi ataupun abrasi.
=atigue0kelelahan-material merupakan hal yang amat buruk pada rantai mooring. emilihan material dan Euality ontrol pada saat pembuatan di pabrik akan sangat menentukan hal tersebut. Standard fabrikasi dan testing rantai mooring telah dibuat oleh 7merian etroleum 6nstitute )76+ dengan nomor 76 Spe. #=. a!a yang dipergunakan harus mempunyai komposisi kimia tertentu dengan kualitas ukuran halus, harus memenuhi persyaratan tensile strength serta persyaratan test dutility. engelasan sambungan )link+ harus bebas rak, bersih dari slag dengan permukaan yang halus, tanpa aat. *empat-tempat yang memungkinkan ter!adinya fatigue atau stress harus dihilangkan dengan memanaskan seara merata atau harus dilakukan normal-isasi. 7khirnya penanganan selama penyimpanan, pemindahan dan pemakaian harus sebaik mungkin.
c. Ta#! $ab%# (&!r% Ro'%)
enggunaan wire rope pada mooring line mempunyai keuntungan lebih dari pada rantai karena rasio strength to weight-nya lebih tinggi. 8anya wire rope memerlukan penanganan yang lebih is-timewa untuk menegah ter!adinya kekusutan dan abrasi ataupun korosi.
ntuk menghindari korosi diperlukan galvanisasi hanya sa!a akan menaikkan harga wire rope sekitar #< D. enyimpanan wire rope adalah dengan menggulung rapi pada peralatan rumah penggulung yang disebut winh dan winh drum terletak di atas dek. 6ni ukup memberi beban yang berat pada vessel dan tentu sa!a mengurangi stabilitas drilling vessel ketika dipindah-pindah.
"ambar #.? memperlihatkan bagian-bagian wire rope dan susunan yang dibuat oleh pabrik. 9ula-mula menyatukan satuan-satuan kawat dalam
puntiran kemudian satuan- satuan kawat puntiran ini dililitkan melingkari sebuah inti seara sistimatis. ada umumnya wire rope yang dipergunakan pada drilling vessel adalah dari klas >F$A atau > F 3?. 7ngka > menun!ukkan angka standar tiap rope sedangkan angka $A atau 3? menun!ukkan !umlah kawat pada tiap untaian puntiran )standar+.
"ambar #.? agian-bagian *ali Kabel
"ambar #.G memperlihatkan klasifikasi dari wire rope. %umlah kawat perstrand dapat bervariasi dalam tiap klas. Klas > F $A mempunyai variasi lebih banyak sehingga mempunyai resistensi lebih baik terhadap korosi dan abrasi selain lebih fleksibel )lentur+. Klas >F3? yang berukuran keil mempunyai fleksibilitas dan fatigue life yang sangat baik akan tetapi
korosif dan mudah ter!adi abrasi. ua wire rope yang terkenal adalah (arrington dan Seale.
"ambar #.G Klasifikasi (ire ope
ua !enis inti wire rope adalah independent -wire rope ore )6(5+ dan Hvire standard ore )(S5+. 6(5 menambah berat rope sebesar $< D dan
breaking strength ? D tentu sa!a memperbesar resistansinya terhadap abrasi dan rushing )himpitan+.
(ire rope harus selalu diminyaki )lubrikasi+ untuk memperpan!ang umur pemakaiannya. *ension yang lama beker!a dan bervariasi di dalam air menurut S.9. 757S*1 )$A#?+, dapat merupakan proses @pemompaan@ air ke dalam inti wire rope. Sehingga minyak lubrikasi harus mampu menembus masuk ke permukaan0sela-sela rope.
alam pembuatan wire rope sering dipakai dua grade ba!a karbon, yaitu 6mproved low Steel )6S+ dan 1Ftra-6mproved low Steel )I6S+. I6S mempunyai breaking strength dan abrasion resistane lebih tinggi akan tetapi fatigue resistane-nya rendah.
. E#%%n P%n*ab+ng ("onn%c!ng E#%%n,)
*empat-tempat sambungan merupakan titik-titik terlemah pada sistem mooring.
ada
umumnya
kerusakan
rantai
ter!adi
pada
alat-alat
penyambung seperti shakel, swivel ataupun detahable links. 1lemen penyambung yang harus dibuat dari forged steel bukan ast steel serta harus selalu diinspeksi dan ditest. (ire rope enderung kusut dan fatigue di dekat fitting. Sehingga untuk menegah kerusakan-kerusakan dini tersebut harus di-lakukan ara @ut-bak@ sepan!ang kurang lebih $; ft pada u!ung-u!ung fitting setiap rig berpindah.
%. "ha!n F!!ng,
%enis Kenter 5onneting link lebih lebar dan pada aldt etahable akan tetapi Kenter 5onneting kurang banyak diminati. %uga bentuk swivel yang !arang dipakai dalam sistem mooring rig vessel karena pengalaman selama ini swivel mempun-yai fatigue life pendek serta mempunyai problem titik kritis pada bagian thread. elian 8ook lebih banyak dipergunakan pada anhor handling boats untuk menguatkan tali pendant dan rantai !angkar.
Kelebihan pelian karena dapat dikendorkan pada saat gaya tegangan beker!a.
-. &!r% Ro'% F!!ng,
=itting pada u!ung-u!ung wire rope harus dibuat dengan sempurna untuk mendapatkan kekuatan penuh dalam sistem mooring. *erda-pat dua !enis soket fitting yang umum, yaitu swaged seket dan Cin-poured soket. Swaged soket dihubungkan ke tali kabel dengan memasukkan kabel ke dalam shank hole kemudian
dipress
dengan alat khusus. ntuk
menyambung Cin- poured soket maka u!ung rope harus diurai )frayed+ untuk menegah agar supaya pegangan strand tidak lepas.
!ung yang telah @di-broomed out@ atau terurai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam soket dan diisi penuh dengan molten Cin.
g. &!nch%, (R+ah $ab%#)
(inh adalah tempat untuk handling dan menyimpan wire rope yang pada umumnya mempunyai drum atau gulungan ganda. kuran winh tergantung pada pan!ang pendeknya tali yang diperlukan atau disimpan. Sebuah winh harus mampu menarik setengah dari breaking strength mooring line dan oleh sebab itu harus dilengkapi dengan peralatan mehanial breaks yang dapat memegang breaking strength penuh.
7nhor winh pada sebuah drilling rig pada umumnya di!alankan dengan tenaga motor listrik 5 yang tenaganya berasal dari mesin rig. (inh dengan mesin tersendiri akan sangat mahal dan pada saat ter!adi blow out beberapa mesin khusus harus dihidupkan untuk mengurangi ter!adinya lonatan api listrik. an emergeny untuk melepas sistem mooring harus dipasang agar dapat segera lepas men!auhi daerah blowout. Selain itu gas yang terbawa dalam air akan mampu mengangkat vessel sehingga terbalik.
8al yang sangat penting dalam sistem mooring adalah membelitkan kabel pada drum sebaik mungkin, dan belitan yang benar akan tergantung kepada arah putaran dan bentangan rope. (inh drum harus dibuat alur sehingga tidak akan saling memotong antara lapisan satu dengan yang lain agar tidak menambah tekanan !epit dan abrasi sehingga umur rope lebih pan!ang.
h. &!n#a,,%, (M%,!n $%r%k)
(indlasses adalah peralatan yang dipergunakan untuk menarik rantai ke dalam drum dan sebaliknya melepaskannya. Sebetulnya lebih berfungsi mengendalikan tali mooring.
(indlasses bukan tempat untuk menyimpan rantai, tempat meny-impan rantai berada di bawah windlasses yang disebut hain loker. "ambar #.A memperlihatkan susunan windlasses dan ara beker-!anya. agian utama dari windlass adalah semaam gear khusus yang disebut wildat. "iginya dapat memegang rantai dengan kuat disebut dengan @whelps@. isinilah tegangan mooring line harus dilawan dan diatur.
"ambar #.A (indlass
5hain stopper berada didepan windlass yang berfimgsi sebagai alat penghenti setiap saat untuk membantu beker!anya windlass. kuran yang tepat antara dimensi rantai dengan whelps sangat penting untuk menghindari ter!adinya kerusakan windlass. *eknik yang dapat dipakai untuk mengeek keookan tersebut dapat dilihat pada gambar #.$<. kuran yang diperlukan untuk persyaratan dimensi windlass merupakan ukuran bagi dimensi winhes. Sebuah windlass yang akan dipasang hams mampu menarik satu-setengah breaking strength rantai yang akan dipakai. (indlass pada umumnya mendapat sumber tenaga dari motor listrik 5.
"ambar #.$< engeekan (indless
!. P%r#%ngka'an P%ng+k+ran Ga*aGa*a T%gangan Moor!ng L!n%
esarnya gaya tegangan tali-tali mooring harus selalu dimonitor terutama bila sedang dipasang di lingkungan laut beruaa buruk. %ika besarnya tegangan di mooring line lebih besar dari pada sepertiga breaking strength arah ikat )windward+ maka harus diken-dorkan tali arah keluar )leeward+. engukuran besarnya tension tali mooring akan sangat mempengaruhi langkah-langkah 0tindakan yang diambil. *entu sa!a ara pengukuran gaya tegangan untuk tali kawat berbeda dengan tali rantai.
P%ng+k+ran T%gangan Ta#! Rana!
engukuran tegangan tali rantai sebenarnya sederhana, yaitu berdasarkan prinsip gaya keseimbangan dan aksi- reaksi. *egangan tali yang berarah ke sumbu yang beker!a melalui lengan pengungkit.. *egangan tali yang diwakili pengungkit 7 mendapat ounterbalane dari gaya pada load ell yang ditun!ukkan oleh lengan-pengungkit )lever arm+. engan demikian besarnya gaya load ell dapat diukur dan dikalikan dengan rasio dari 07 untuk memberikan gaya tegangan rantai.
engan meletakkan perlengkapan winh dan hain stopper di atas poros dan load ell. rantai meman!ang ke bawah menu!u swivel fair lead )gambar #.$$+.
"ambar #.$$ engukuran *egangan *ali
P%ng+k+ran Ga*a T%gangan $ab%# (Ro'%)
engukuran tegangan pada wire rope biasanya dilakukan dengan ara mengukur besarnya gaya yang diperlukan untuk membe-lokkan tali dari keadaan lurus.
Sudut defleksi tali dan gaya pada penghimpit defleksi )Sheave+ akan sangat bergantung. Kedua sheave di luar dan defletion sheave didisain untuk membuat sudut tertentu sehingga bentuk geometrinya tetap. 9aka dapat dilakukan kalibrasi terhadap load ell reading untuk mengetahui besarnya tegangan wireline.
/. P%nan L!n%, 0an Moor!ng B+o*,
endant line merupakan tali yang dipergunakan untuk mengangkat dan menurunkan !angkar, dimana u!ung atasnya di!aga di per-mukaan laut oleh se!enis pengapung )mooring buoys+. iameter pendant line biasanya bervariasi antara $-304 inhi dan #-$04 inhi. an!ang pendant line harus tepatB bila terlalu pan!ang pelampung akan tertarik ke dalam air dan mudah rusak, sebaliknya bila terlalu pendek akan memberi beban dan dapat mengangkat !angkar. ada umunya pan!ang pendant line ;< hingga $<< feet, lebih pan!ang dari pada kedalaman air laut. i laut dangkal perlu ditambah pan!ang ekstra kurang lebih #; D dari kedalaman laut.
Keenderungan pendant line untuk men!adi kusut atau nyangkut !angkar dapat diketahui dengan beberapa ara. Salah satunya dengan memakai rown hain yaitu memasang rantai antara rown !angkar dengan bagian yang paling bawah pendant line. 5ara lain dan biasanya dilakukan adalah dengan mengikat bagian u!ung bawah pendant line dengan peralatan apung yang disebut @Spring uoy@. "ambar #.$#
"ambar #.$# emasangan %angkar
agian kulit )eel+ mooring buoy biasanya terbuat dari ba!a dan rongga di dalamnya diisi semaam foam @polyurethane@ dan pada kondisi-kondisi khusus harus dilengkapi dengan ahaya reflektor radar ataupun hal-hal lain yang perlu.
k. Anchor Han#!ng Boa,
(alaupun anhor handling boat )kapal penarik+ tidak termasuk dalam bagian kesatuan dari sistem mooring, akan tetapi tetap meru-pakan alat installasi dan penempatan yang menentukan. ertama kapal-kapal tersebut harus mampu menarik dan memberikan !arak ukup untuk merenanakan pan!ang mooring line. ermasalahan ini akan ukup berarti
bila
dipergunakan rantai karena beban berat-nya ukup besar.
oat pengangkat !angkar sangat erat hubungannya dengan shaft horse power )S8+ seara kontinyu yang dapat dihadapi oleh baling-baling kapal. esarnya terikan per S8 dapat diperbaiki dengan menggunakan @5ontrollable pith propeler@, @Kort noCCles@ dan disain badan kapal yang efisien.
Kapal penarik !angkar pada drilling vessel harus memiliki kom-partemen air. adan kapal dan bagian dek harus dibuat kuat untuk menghadapi pukulan, hentakan mendadak pada saat operasi mooring. engaturan ruang dek harus seefisien mungkin dan menghin-dari kemungkinan tabrakan, himpitan atau pukulan balik tali yang putus.
ada saat !angkar ditarik atau dilepaskan beban berat !angkar di-tanggung oleh pendant line yang dibentangkan melalui *ail- roller, melewati hydrauli pins dan terus masuk ke dalam winh drum. iameter tali roller sebaiknya
dibuat
besar
untuk
menghindari
gesekan
yang
dapat
mengakibatkan luka pada pendant line. iameter yang baik kurang lebih > ft. 8ydrauli pins diperlukan untuk men!aga agar pend mt line tetap berada di tengah-tengah tail- roller.
Kapasitas atau daya tarikan winh harus sebesar #<<.<<< sampai 3<<.<<< 6bs dan harus mempunyai mehanial brakes pada bagian drumnya. ntuk
melepaskan pendant line dari winh dan menghubungkannya dengan pelampung maka pendant line harus di!epit atau dikaitkan pada elian 8ook. 7ir *ugger dipasang pada /posisi biasa yang memiliki ruangan ukup untuk menghandle barang-barang berat seperti pelampung ketika dibawa di atas dek.
5rane dipersiapkan diatas tail roller untuk mengangkat peralatan-peralatan berat dan harus dipindahkan0digerakkan ke arah depan bila sedang tidak dipakai untuk menghindari benturan-benturan.
2.2 P%n%'aan an P%ngab!#an Moor!ng a. P%r%ncanaan an Organ!,a,!
ntuk dapat melaksanakan operasJ mooring dengan baik dan suk-ses maka sangat diperlukan perenanaan dan pengorganisasian yang betul-betul baik. 'okasi sumur harus disurvey dan ditandai dengan tepat dan keadaan dasar lautnya telah dipastikan sebelum rig bergerak menu!u lokasi. engan kedalaman yang telah diketa-hui maka pendant line dapat diperkirakan pan!angnya dengan tepat.
Sebelumnya seluruh komponen peralatan yang mendukung operasi mooring harus diienventarisasi dan diinspeksi untuk memastikan keberadaan alat dan dalam kondisi yang baik. eralatan yang men-galami kerusakan dapat se/gera diperbaiki atau diganti. an seluruh personel yang terlibat dalam operasi yang meneliti ulang )review+ prosedur dan perlengkapan yang akan dipakai agar operasi ber!alan efektif dan efisien serta aman.
Koordinasi antara rig dan kapal pembawa !angkar tidak boleh berhenti dan selalu berdekatan. =rekwensi komunikasi harus dipastikan lebih dahulu serta
sign-sign utama operasional harus disetu!ui atau distandarisir agar tidak ada salah paham ataupun kekeliruan dan kesalahan !e!ak selama operasi mooring berlang-sung atau saling melaporkan perkembangan peker!aan.
*ugas ini ternyata tidak mudah karena harus melibatkan paling tidak empat perusahaan berbeda. ertama, operator atau perusa-haan minyak yang merupakan perusahaan pemilik sumur. *entu sa!a pihak operator harus menempatkan orangnya selama peker!aan berlangsung walaupun tidak terlibat seara, langsung. erusahaan kedua yang terlibat adalah drilling ontrator, pemilik rig. rilling Superintendent, arge 1ngineer, dan Kapten kapal merupakan orang- orang yang terlibat dipihak rig. rilling superintendent harus selalu siaga dalam memimpin seluruh rew drilling, sedangkan barge engineer bertanggung!awab terhadap stabilitas dan integritas kapal0vessel. Kapal pendukung0penarik !angkar bertindak sebagai pihak ketiga. an terakhir adalah rew pelaksana mooring yang harus betul betul memiliki skill tinggi. engan demikian integritas pihak-pihak yang terlibat operasi mooring system harus dapat di-wu!udkan.
b. B%rg%rak M%n+/+ Loka,!
Sebuah boat harus melakukan survey lokasi sumur yang akan dibor dan ditandai dengan pelampung sebelum rig tiba. apat pula diper-gunakan sistem radar untuk memastikan lokasi hanya ara ini malah kurangpraktis.
ntuk perpindahan rig lokal dengan !arak yang dekat )in- field move+, rig dapat ditarik langsung mempergunakan salah satu dari pendant line. ila kondisi uaa buruk harus dipergunakan tali kabel yang lebih berat dan lebih kuat.
elepasan atau penambatan !angkar untuk rig S152-$3; diperli-hatkan oleh gambar #.$3. ada saat rig bergerak menu!u lokasi dua !angkar disisi
buritan )no > dan ?+ dilepaskan tepat pada tanda pelampung dan rantai mooring dilepaskan dari windlass persis pada waktu rig bergerak ma!u. (indlass kemudian dihentikan bila rig sudah sampai di lokasi. oat penarik !angkar kemudian kembali menu!u rig dan memasang0menempatkan !angkar di sisi depan )haluan+ no.#. Sedangkan!angkar-!angkar yang lain baru kemudian menyusul dipasang.
"ambar #.$3 emasangan %angkar alam Satu latform
c. M%#%'a,kan Jangkar
alam memasang !angkar, handling boat harus tiba lebih dahulu di lokasi dimana pendant line direnanakan dan dapat dilalui dari rig ke handling boat. 9aneuver boat berangkat dari rig ke arah pelam-pung seara radial. Setelah pendant line dilepaskan melalui tali roller dan telah benar-benar dipegang di
dek winh maka handling boat memberitahukan kepada rig bahwa !angkar siap dilepaskan. %angkar kemudian diturunkan, tali mooring dikendurkan dan boat langsung menarik sambil men!auh.
Kesuk Kesukse sesan san opera operasi si pelaks pelaksana anaan an mo moori oring ng ini sanga sangatt terg tergant antung ung pada pada besarnya tenaga tenag a dan peralatan yang dipersiapkan serta ke-mampuan skill dan integritas pelaksana. ahaya yang paling besar dalam operasi penambatan !angkar adalah kemungkinan ter!adinya tabrakan antara handling boat deng dengan an rig. rig. ntu ntuk k memb memban antu tu pela pelaksa ksana naan an mane maneuv uver er boat boat bias biasan anya ya dile dileng ngka kapi pi deng dengan an bow bow thru thrust ster er atau atau pena penari rik k khus khusus us.. an an pada pada saat saat maneuve maneuverr boat tidak tidak diperbol diperbole-hk e-hkan an memuta memutarr )harus )harus tetap tetap lurus+ lurus+ karena karena dapat menyangkut ke baling- baling boat.
Keepat Keepatan an boat pada saat menemp menempatka atkan n !angkar !angkar harus harus selalu selalu dik-ontr dik-ontrol ol dengan keepatan putar winh atau windlass windlass di rig. %ika dipergunakan dipergunakan rantai keepatan yang terlalu tinggi akan dapat men-gakibatkan tumpang tindih di dasar. ahaya akibat kekusutan karena membesarnya drag di handling boat harus dihindari dan dapat dikurangi dengan teap men!aga !angkar selalu ditarik ke atas di bagian buritan dan di!aga sedekat mungkin. Keepatan yang pas akan dapat diterapkan oleh pelaksana yang mempunyai ukup banyak pengalaman terutama operator winh dalam mengontrol tegangan rantai0tali mooring.
. M%n%'akan M%n+r+nkan Jangkar
ada saat handling boat sampai di tanda pelampung, !angkar ke-mudian diturunk diturunkan an ke dasar, dasar, seperti ditun!u ditun!ukkan kkan gambar gambar 3.>G. 3.>G. ila ila tali tali mooring mooring sudah sud ah rapi, rapi, pemb pembera erata tan n dila dilakuk kukan an sedik sedikit it lagi lagi sambi sambill ditar ditarik ik men!a men!auh. uh. Sehingga fluke !angkar akan masuk semakin dalam menengkram di dalam dasar laut.
"ambar #.$4 enempatan %angkar
%. Pr%#oa !ng 0an Pr%%n,!on!ng
Setelah seluruh !angkar beradapadaposisi sebagaimanapolasistem mooring yang direnan direnanakan akan,, atau atau telah telah selesai selesai melakuk melakukan an setting setting !angkar !angkar,, maka maka
dilakuka dilakukan n pembeba pembebanan nan awal awal dengan dengan menegan menegangkan gkan sedikit sedikit demi demi sedikit sedikit hingga kekuatan maksimumnya yaitu sebesar setengah dari breaking strength tali. 6ni masih berada diatas disain @working load@ atau beban ker!a mooring line yang seharusnya beker!a untuk mengimbangi engkraman !angkar di dalam dasar laut.
*egangan penuh harus dilakukan selama $< atau $; menit untuk memastikan bahwa !angkar telah menengkram kuat dan dalam. Kadang-kadang holding power !angkar dapat diperkuat lagi dengan memberikan hentakan sebentar, karena tanah dasar laut terganggu dan kemudian kembali berkonsolidasi.
Setelah seluruh !angkar dilakukan preloading dan dites, maka tali mooring ditegang ditegangkan kan dengan dengan gaya statik, statik, retens retension ion ini besarnya besarnya tergant tergantung ung pada kedalaman kedalaman laut dan kondisi lingkungan0uaa lingkungan0uaa setempat. iasanya ;<.<<< 6bs merupakan harga minimum dan bisa naik sampai #<<.<<< 6bs di daerah yang berlingkungan uaa u aa buruk.
-. P!gg*back!ng Anchor
ila ternyata !angkar tidak mau menengkram dasar laut ketika dilakukan preloading, perlu dilaksanakan pemasangan !angkar kedua yang disebut @ig @iggy gyba bak kin ing@ g@.. .. 8and 8andli ling ng
boat boat me-m me-mas asan angk gkan an
!ang !angka karr
kedu keduaa
dan dan
ditempat ditempatkan kan pada posisi ter!auh ter!auh dari mooring line tersebu tersebut. t. rosedu rosedurr di lapangan dapat bervariasi untuk kontraktor yang berbeda.
g. P%nar!kan Jangkar
ig
har harus mengend gendur urk kan
belum
dilakukan
penarikan
selu eluruh tali ali !angkar.
moori oring 8andling
lebih boat
dahul hulu segera
sesemen-
deka dekati ti tand tandaa pela pelamp mpun ung g mele melewa watk tkan an tali tali di seki sekita tarr simp simpan anga gan n atas atas dan dan
menar enarik ik pela pelam mpung pung deng dengan an winh inh mela melalu luii
tail tail roll roller er..
Kabe Kabell
tali
pendant
di!epit
dengan
pelian
hook
kemudian
pelampung
dilepas dan disimpan di atas dek.
*erdapat dua ara penarikan !angkar. rosedur pertama tidak baik dan berbahaya karena dapat menimbulkan shok pada pendant line dan bisa terbelit. rosedur kedua yang dian!urkan dimana boat menarik sambil men!auh sehingga !angkar betul-betul lepas dan langsung ditarik keatas.
=luke harus dipastikan tidak menghadap boat ketika !angkar menapai permukaan. Sebab dapat dimungkinkan terkena baling- baling atau terlempar oleh semburan. Setelah !angkar betul-betul nyata bersih di permukaan, maka rig segera mengenangkan mooring line sampai !angkar dapat digantungkan di raknya.
h. M%n!ngga#kan T!!k Loka,!
*ata ara pengambilan anhor pada dasarnya kebalikan dari urutan pemasangannya.
elaksanaan
yang
pasti
akan
tergantung
kondisi
laut setempat.
2. OFFSHORE PLATFORM
embuatan suatu platform pertama kali dimulai pada tahun $G>A oleh 21S'7& 7*1&*, merupakan suatu %ak-up drill ship, dan 1arly drilling tender patent )4 mei $G>A+.
erkembangan teknologi lepas pantai ini ukup pesat, dan pada tahun $A?4 sudah ada ?<<< platform produksi dan 4#< platform pemboran, dan #<<< ka-pal-kapal tender )pensupley+ serta 3<< kapal-kapal khusus untuk )untuk seismi, pemindahan platform, dll+.
Sedangkan minyak yang dapat diproduksi pada tahun $A?4 sekitar ?;< 99 )!uta+ ton0tahun, atau sekitar #;D produksi total dunia. iaya pemboran di laut ukup mahal, yaitu sekitar $< !uta L S, sedangkan biaya pemboran di darat hanya sekitar $-3 !uta L S.
ada tahun $A$< kedalaman air yang dibor hanya $< meter, dan saat sekarang telah menapai kedalaman $G< meter air laut. ada tahun $A4A baru ada submersible di "ulf 9eFio, dan se!ak saat itu perkembangan platform men!adi sangat pesat sekali. eberapa kriteria yang di!adikan dasar pemilihan suatu !enis platform, yaitu : kedalaman air laut, batasan )kondisi+ lingkungan, mobilitas dari alat tersebut, posisi yang harus ditahan, serta kebutuhan dan fungsi peralatan yang akan diiiunakan.
ua komponen unit penting yang merupakan hasil perkembangan teknologi lepas pantai, yaitu unit pemboran dan unit produksi. Sehingga dalam perkembangan selan!utnya unit-unit tersebut dapat dikelompokkan kedalam unit pemboran, unit produksi atau merupakan gabungan unit pemboran dan produksi.
9erupakan satu kesatuan sistim peralatan pemboran yang beroperasi di lepas pantai. Klasifikasi umum unit pemboran lepas pantai adalah sebagai berikut : a. nit yang bertumpu pada dasar laut
Submersible
%ak-p
7n!ungan fiFed )fiFed platform+
b. nit terapung, meliputi :
Semi-Submerible nit kapal emboran )drilling ship+
nit 7n!ungan *ethered dan *ension 'eg.
2.1 F!3% P#a-or
enggunaan fiFed platform biasanya terbatas hanya sampai beberapa puluh meter kedalaman air sa!a, walaupun mampu sampai 3<< meter seara teknik. 8arganya sangat mahal. yaitu sekitar 3<< !uta LS. =iFed latform menggu-nakan struktur penun!ang yang dipanangkan ke dasar laut, untuk men!aga kestabilan an!ungan. erkembangan fiFed platform sesuai dengan peningkatan kemampuan operasinya terhadap kedalaman laut yang lebih besar. ada gambar #.$; dapat dilihat perkembangan dari fiFed platform.
nit an!ungan ini umumnya dipasang pada lapangan pengembangan, sehingga fungsinya sekaligus sebagai an!ungan pemboran, an!ungan produksi dan an!ungan pemrosesan, serta beberapa !enis mempunyai tangki penyim panan minyak berkapasitas banyak.
Sebagai perkembangan untuk kemampuan operasionalnya pada kedalaman laut yang lebih dalam dan ragam konstruksinya, sehingga dewasa ini dikenal ada 4 !enis perkembangan fiFed platform, yaitu : $. 7n!ungan dengan tiang panang #. 7n!ungan berdasarkan gravitasi 3. 7n!ungan dengan guyed wire 4. 7n!ungan hybrid
"ambar #.$; erkembangan *eknologi latform
2.1.1 S%%# Jack%, an P!#%, P#a-or
*erdiri dari dek dan struktur tiang panang dari pipa ba!a. ntuk men!aga kedudukan seluruh unit, maka tiang panang diikat dengan tiang panang
lain yang dibenamkan ke dalam dasar laut. "ambar #.$>, gambar #.$? dan gambar #.$G memperlihatkan an!ungan tiang panang.
"ambar #.$> *iang anang yang ibenamkan dalam asar 'aut
"ambar #.$? *iang anang 7n!ungan
"ambar #.$G Salah Satu 5ontoh latform
%aket biasanya dibuat di darat dan ditransponasikan ke lokasi pemasangan dengan menggunakan launh barge seperti terlihat pada gambar #.$A. Sedangkan gambar #.#< memperlihatkan ara memuat !aket ke atas launh barge. alam operasi pemuatan harus diperha-tikan sistem keseimbangan barge dengan mengarur pengisian ballast.
"ambar #.$A emasangan %aket
"ambar #.#< Salah Satu 5ara engangkutan %aket
ntuk penarikan dengan !arak yang !auh atau dalam badai, studi khusus harus dilakukan terhadap kelakuan uaa, respon barge dan kombinasi gaya-gaya yang mempengaruhi. iasanya digunakan model khusus dengan skala $:;< )barge yang sangat besar+.
8ampir semua !aket dilunurkan melalui launhing )transport+ barge. kuran !aket yang pernah dilunurkan dengan berat lebih dari 3<<<< ton dan pan!ang lebih dari #;< meter. "ambar #.#$ memperlihatkan ara pelunuran !aket dan ara pemasangannya.
"ambar #.#$ 5ara elunuran %aket
Selama pelunuran ke dasar laut !aket akan mengalami beberapa gaya yang dapat merusak konstruksi !aket, seperti ter!adinya impat pada kaki !aket
yang
pertama
menyentuh
tidak/menukupi )gambar #.##+.
dasar
laut
bila
kedalaman
laut
"ambar #.## elunuran %aket
*ransportasi dan pelunuran !aket dapat dilakukan dengan menggu-nakan twin barge, seperti terlihat pada gambar #.#3. elunuran pertama dilakukan pada aft barge )barge yang menyangga pangkal !aket+ yang kemudian dilan!utkan dengan pelunuran dan forward barge. %aket ada yang dilengkapi dengan self-floating !aket. Sistem transportasi dan pelunuran !aket dapat dilihat pada gambar #.#4 dan gambar #.#;.
"ambar #.#3 elunuran %aket
"ambar #.#4 elunuran %aket
5ara pendirian kerangka platform dilakukan dengan mengatur pemompaan dan pengeluaran air laut dari self- floating !aket, se-hingga ter!adi upending moment yang dapat memutar konstruksi )lihat gambar #.#;+. 5ara pendirian !aket kadang memerlukan bantuan kapal-kapal tunda untuk melakukan manuver-manuver dalam pendirian dan penentuan lokasi terpanangnya !aket.
"ambar #.#; elunuran %aket
ntuk meyakinkan bahwa !aket telah terpasang pada lokasi, biasanya dilakukan survey yairu dengan survey elektronik, sehingga mampu menahan beban kombinasi dari gaya-gaya seperti angin, arus laut dan gelombang.
Setelah !aket berdiri dengan sempurna maka dilan!utkan dengan pemasangan bagian dek dengan semua perlengkapannya.
2.1.2 Gra4!* Ba,% P#a-or
Struktur tiang panangnya terbuat dari beton bertulang yang didalam-nya berongga untuk tempat lewatnya riser. Sebagai pemberat dibuat tangkitangki beton melekat pada u!ung bawah tiang panang. *angki pemberat )ballast ellM ini dapat !uga digunakan sebagai tempat peny-impanan minyak. ek biasanya terbuat dari ba!a berukuran luas, sehingga dapat menampung seluruh fasilitas pemboran. produksi dan akomodasi.
Kestabilan an!ungan ini dibentuk oleh bentuk dan dimensi dari berat-nya sendiri, dengan demikian an!ungan ini mampu beroperasi pada kondisi laut yang paling keras sekalipun seperti di 'aut tara.
'ima belas
)$;+ langkah )stage+ pendirian konstruksi dan pemasangan
"ravity base platform. 9asing-masing stage mempunyai beberapa substage yang harus diperhatikan dan dianalisa dengan ermat.
Stage-$, 5onstrution of ase aft Skirt in asin Yaitu pemasangan dan pembuatan konstruksi kaki dan sistem pengapungan dari gravity based platform.
Stage-#, =loatout ila struktur siap. maka struktur diapungkan untuk pengeekan berat dan displaement untuk meyakinkan terapungnya struktur sesuai dengan toleransi draft dan heel
Stage-3, 9ooring at eep-(ater Site Yaitu penambatan )moor ing system+ pada laut yang lebih dalam, untuk persiapan pembangunan struktur berikutnya di atas struktur yang sudah dibangun,
Stage-4 5onstrution at eep-(ater Site Yaitu melakukan pembangunan struktur berikutnya )floating sistem+ yang lebih tinggi bagian dari bangunan konstruksi tersebut.
Stage-5 Completion of Base Caisson
enyelesaian pada bagian sistem pengapung, merampungkan kubah bagian atas, meletakkan solid ballast, memasang pralatan dan per-lengkapan serta riser shaft.
Stage-6 Shaft Construction
embangunan se!umlah shaft )tiang penyangga+ yang biasanya ber-!umlah antara $ sampai 4 buah. ntuk mengukur dan mengeek kelurusannya digunakan laser sebagai penuntun dalam pembangunan ini, 5ontoh bentuk platform lihat gambar 4.34 (oango steel gra!it"-based platform, #orth Sea$.
Stage-% &o'ing to eep-)ater *ating Site
ada stage ini struktur ditarik ke tempat lain dengan air yang lebih dalarn yaitu untuk persiapan pemasangan struktur penyangga dek.
Stage-+ Construction ofect Structure
ersamaan dengan pembangunan bagian sub-struture maka dibangun pula bagian deknya.
Stage- eck &ransport
Yaitu proses penarikan dan pengiriman dek ke tempat penyambun-gan antara sub-struture dengan bagian dek. 5ara pengangkutan dek struture memerlukan analisa dan evaluasi yang ermat untuk menapai penggabungan yang baik.
Stage- Submergence of Sub-structure for eck *ating Sebelum kedatangan
bagian dek, maka sub-struture mengalami dua buah test. *est tahap satu adalah pengukuran standard inlination, yaitu untuk mengetahui posisi ketinggian metacentric dan center of gra!it". *est tahap dua adalah pengukuran ballasting dan debalasting, serta mengontrol semua sistem untuk mengu!i
integritas bagian kedap air dari struktur.
Stage-$$ ek 9ating Yaitu operasi penggandengan bagian sub-struture dengan bagian dek
Stage-$# 8ook-p 2perasi berikutnya adalah pemasangan dan penyambungan semua perlengkapan platform dan melakukan testing terhadap semua perala-tan yang berada di atas platform.
Stage-$3 *owing to 6nstallation Site Struktur ditarik ke tempat0lokasi yang telah ditentukan. engan mem perhatikan semua persyaratan penarikan dan keadaan uaa. maka penarikan ke lokasi dilaksanakan.
Stage-$4 6nstallation at Site Setelah tiba di lokasi dan sesuai dengan koordinat yang telah ditetap-kan, maka struturte ditenggelamkan sampai bagian sub-struture menapai dasar laut.
Stage-$; 6nstallation of 5ondutors *ahap akhir pemasangan gravity base platform ini adalah pemasangan 5ondutor.
2.1. G+*%To&%r P#a-or
Konstruksinya lebih sederhana dan ringan dibandingkan dengan an-!ungan konvensional. erupa struktur ba!a yang bertumpu di atas landasan ba!a template,
sambungan
antara
penyangga
dan
landasan
merupakan
sambungan yang fleksible, sehingga struktur penyangga dapat bergrak pada batas toleransi yang dii!inkan.
ntuk men!aga posisi tegak struktur penyangga dapat bergerak pada batas toleransi yang dii!inkan.
ntuk men!aga posisi tegak struktur penyangga terikat dengan pu-luhan kabel ba!a yang dipanangkan ke dasar laut. ada gambar #.#> memperlihatkan sistim an!ungan guy wire )guyed tower+.
"ambar #.#> Sistem 7n!ungan "uy wire
Konsep dari guyed tower ini adalah penyambungan atau persendian kolom dengan tanpa momen bending pada pondasi di atas tanah. eaksi dari beban gelombang diambil alih oleh guyline yang umum-nya ber!umlah $> buah, yang men!angkar pile pada sekelompok !angkar yang tergabung dalam sistem. Spud an atau pile support pada bagian bawah struktur memberikan transfer geseran ke tanah dan menyediakan titik masuk untuk konduktor gambar #.#?.
"ambar #.#? 7n!ungan "uy wire
"uyed tower mempunyai profile seperti empat persegipan!ang, umumnya 4< m atau mendekati bu!ursangkar. Konstruksi ini didesain untuk laut dalam, #<<-?<< m atau bahkan lebih dalam 5ara pemasangan guyed tower dapat dilihat pada gambar #.#G. H dengan mengatur buoyany tank
"ambar #.#G 5ara emasangan 7n!ungan "uy wire
2.1.5 T%n,!on L%g P#a-or
Sistem penambatan pada tension leg platform menggunakan material dengan kekuatan dan ketahanan terhadap kelelahan yang tinggi. vaitu dengan menggunakan kawat !alinan ba!a berdiameter yang ukup besar. )"ambar #.#A+
"ambar #.#A *ension 'eg latform
2.1.6 H*br!Gra4!* P#a-or
Konstruksi penyangga sama dengan unit konstruksi tiang panang, tetapi kaki-kakinya diletakan ke dasar laut oleh pondasi atau ballast ell beton bertulang, seperti yang diranang oleh tenomare untuk operasi di laut tara
2.5 P#a-or T%n%r
*ender adalah se!enis barge atau kapal yang dilengkapi dengan peralatan pemboran serta peralatan pembantu lainnya. iasanya tender ini di!angkar dengan menggunakan empat sampai delapan !angkar, yang ditambatkan sekitar duapuluhan feet dari platform,
Semua peralatan seperti mud line, !aringan daya listrik, air bahkan saluran bahan bakar
yang
menghubungkan
antara
tender
dan
platform
menggunakan
pipa0saluran seara fleksibel, sehingga mempunyai kemampuan gerak yang disebakan oleh gelombang, angin dan arus laut.
eberapa inspeksi umurn yang harus dilakukan adalah : 1.
erat dari tender sama dengan berat air yang dipindahkan. 9aksimum ekstra load yang boleh ditempatkan di atas tender sebelum tenggelam adalah sama dengan volume air yang hampir menyentuh bagian teratas dari tender.
2.
*ender harus di!angkar berdasarkan kekuatan angin dan gelombang yang umum ter!adi untuk memperkeil ter!adinya roll pada kapal.
3.
*ender harus selalu berada dalam keadaan setimbang. 8al ini dapat diapai dengan loading dan ballasting yang tepat.
4.
ulkhead )dinding pemisah+, pintu-pintu, hathes )lubang palka+ harus kedap air. intu-pintu dan lubang palka harus tertutup sebagai tindakan preventif sebelum ter!adi serangan badai. ompa ballast harus beker!a dengan sernpurna.
5.
'ebih baik bila tanki ballast penuh atau kosong dari pada dalam berisi
sebagian. *anki yang berisi sebagian akan menurunkan sistem kestabilan kapal. 6.
Yang paling penting adalah ara penyimpanan barang- barang pada dek argo. Kestabilan tender akan berkurang bila beban tidak tersimpan seara sernpurna dan berimbang.
7.
%angkar dan tali0rantai !angkar tidak didesain untuk mengurangi gerakan kapal. 8al ini akan menyebabkan ter!adinya over-stressing pada mooring line dengan konsekwensi putusnya tali0rantai !angkar atau ter!adi pergeseran !angkar )anhor dragging+.
2.6 Jack7' P#a-or
Self-elevating drilling unit atau unit pemboran yang dapat mengangkat dirinya sendiri diperlihatkan pada gambar #.3< dan #.3$. adan unit drilling mampu mengapung dan membawa seluruh perlengkapan terutama @kaki-kakinya@ yang dapat diangkat. nit pemboran ini berpindah dari lokasi pemboran satu ke tempat yang lain dengan ditarik oleh kapal-kapal penarik khusus. Selama perpindahan badan unit harus benar-benar tegar dan stabil karena harus menanggung beban kaki !ak-up yang ukup berat dan men!ulang tinggi.
"ambar #.3< %ak p ig
"ambar #.3$ 5ontoh %ak p ig
ntuk menaik-turunkan kolom-kolom kaki unit pemboran ini dipergunakan sistem pengangkat tenaga listrik, hydrauli maupun sistem pneumatik. en-tuk kolom kaki terbuat dari struktur kerangka dibentuk silendris, persegi empat atau sesi tiga. embuatannya dapat dari bahan-bahan kerangka besi terbuka aiau
dengan dinding tertutup )blok+. %adi bila kolom kaki hendak diturunkan ke dasar pada saat bersamaan badan unit dinaikkan. an bila telah benar-benar bertumpu baik di dasar laut maka badan tersebut dinaikkan di alas permukaan air.
engan demikian perlu diberikan @ballast@ atau pemberat pada badan unit sampai pada normal working loadnya. 8al ini untuk mendapatkan kapasitas pendukungan dasar pi!akan kolom-kolom kaki hingga pada kondisi yang mapan dan kuat. Keadaan ini dapat diketahui dari sudut elevasi yang harus disesuaikan dengan gaya-gaya lingkungan seperti angin, ombak dan arus.
ila lokasi pi!akan merupakan tanah lumpur lunak maka unit self-elevating ini harus dilengkapi dengan sebuah @mat@ atau se!enis alas seolah-olah berfungsi seperti @tatakan@ dibawah tiap-tiap kolom.
nit pemboran swa-angkat didisain untuk berbagai kedalaman laut hal mana menyangkut perenanaan kolom kaki ataupun @mat@, pan!ang kolom kaki, kondisi tanah atau dasar laut, kekuatan angin dan ombak ataupun arus laut serta kondisi musim selama unit pemboran melangsungkan operasinya.
%ak p merupakan unit pemboran yang kontruksinya menyerupai badan kapal atau barge, dan mempunyai kaki- kaki penyangga yang dapat diatur ketinggiannya, sesuai dengan kedalaman laut di lokasi pemboran.
%umlah kaki bervariasi dari 3 sampai $4 buah. entuk penampang horiContal badannya bermaam-maam. antara lain bentuk kapal, triangular, retangular dan 0regular.
emindahan lokasinya diavvali dengan mengangkat kaki-kakinya, sampai badan kapal turun dan menyentuh permukaan air dan mengapung. Selan!ut-nya unit ini ditarik dengan kapal tunda ke lokasi baru, dan ada !uga beberapa unit dilengkapi
dengan propeler sehingga mampu bergerak dengan tenaga sendiri, dengan demikian sekaligus mmpunyai mobilitas dan stabilitas yang ukup.
Kedalaman air untuk operasinya sampai $;< meter, bentuknya hampir sama dengan fiFed platform, harganya ?; !uta LS, dan ongkos sewanya 4<-G< ribu SS0hari.
apat ditempatkan pada dasar laut yang lunak : 2 dipasang di permukaan sehingga tidak perlu riser dan tahan terhadap angin. Kerugian dari !enis %ak p ini adalah harus ditarik dengan kapal lain dan bahan-bahan makanan dan material pemboran harus dikirim dari suatu tempat lain, sehingga penggu-naannya tidak boleh terlalu !auh dari daratan. %enis %ak p dapat dibagi men!adi # katagori utama, yaitu : indenpendent leg %ak p, dan mat supported.
2.6.1 In%n'%n%n Jack 7'
Kaki-kakinya tidak saling tergantung, ketinggian masing-masing dapat diatur bebas sesuai dengan bentuk permukaan dasar laut yang tidak rata. Sebagai alas kakinya dipasang spud ans, yang berupa landasan besi runing untuk memudahkan kaki-kaki !ak p menem-bus lapisan dasar yang lunak, sampai menyentuh lapisan yang lebih keras. entuk penampang spud ans, bulat, persegi, segitiga dan polygon.
Seluruh beban unit disangga oleh spud ans pada masing- masing kakinya,@ sehingga beban yang diterima lapisan ukup besar, antara ;<<< sampai ><<< pound per feet persegi, dan dapat menembus dasar laut sampai 4< feet.
2.6.2 Ma S+''or% Jack 7'
ada u!ung bawah kaki-kakinya, dipasang landasan besi luas berben-tuk huruf 7. 'andasan ini mengikat ketiga kakinya men!adi satu kesatuan kaki. engan demikian seluruh unit dibagi merata ke dasar laut dalam daerah yang relatif luas,
sehingga beban yang diterima di dasar laut relatif keil. alam praktek umumnya sekitar ;<< sampai ><< pound per feet kwadrat dan menembus dasar laut ; sampai > feet. "ambar #.3#, memperlihatkan kedua!enis !ak p tersebut.
nit ini diranang untuk dasar laut yang lunak, tetapi hanya mampu beroperasi pada daerah yang mempunyai dasar laut rata dimana kemir-ingannya tidak lebih dari $.;
"ambar #.3# 9at Supported %ak p ig
2.8 S+b%r,!b#% P#a-or
nit pemboran dengan kolom penstabil dapat dibagi duayaitu unit @Submersible@ dan @Semi-Submersible@. Kadang- kadang disebut !uga @fiFed-dek units@ oleh karena !arak antara badan bagian bawah dengan dek drilling bagian atas tetap. %adi dek bagian atas tidak dapat diangkat atau dirurunkan.
nit ukup lebar dan luas dengan kolom-kolom mengitari drilling dek sebagai pendukung langsung. ila berpindah ke lokasi pemboran yang lain unit ini dapat mengapung dan ditarik. ntuk submersible unit: setelah men-apai lokasi maka langsung menambah berat atau melakukan @ballast@ dengan air laut sehingga bagian bawahnya menempel di dasar laut, seperti ditun!ukk!an oleh gambar #.33..
"ambar #.33
Submersible latform
Stabilitas unit seara keseluruhan di!aga dengan ara ballast yang sangat hati-hati. Setelah dapat diperoleh tekanan yang sesuai untuk kondisi setempat maka unit baru dapat memulai operasi pengeboran. ek atas harus berada pada elevasi dimana hantaman ombak laut tidak sampai. "ambar #.34 menun!ukkan ollumnstabiliCed unit yang dikenal dengan @Semi-Sub-mersible igs@.
"ambar #.34 Semi - Submersible latform
nit pemboran ini dibenamkan sampai kedalaman dengan gaya angkat tertentu sambil tetap mengapung untuk melangsungkan operasi drilling lepas pantai. ada umumnya semi-submersible rig dilengkapi dengan sistem mooring, sedangkan
sebagian lain diperlengkapi dengan sistem baling-baling untuk men!aga tetap dalam posisi statis di titik lokasi sumur yang dibor.
erpindahan unit ini dari lokasi pemboran satu ke tempat lain biasanya ditarik oleh kapal, akan tetapi terdapat beberapa yang dilengkapi dengan baling-baling sehingga dapat melaksanakan perpindahan sendiri seperti kapal.
*erdapat tiga keuntungan utama pemakaian unit semi-submersible ini, yaitu: $.
9empunyai kemampuan respon antisipasi yang lebih besar terhadap beban eksternal, sehingga memiliki righting moment dan ketinggian metentri yang lebih rendah dibandingkan !enis-!enis barge standard.
#.
9emiliki top side argo apaity yang lebih rendah, sehingga kestabilannya ter!amin
3.
engontrol ballast lebih mudah karena terdapat bagian yang tenggelam.
Kontruksinya tersusun atas dua bagian utama. yaitu badan kapal bawah dan badan atas, antara keduanya dihubungkan oleh tiang-tiang penopang berupa struktur entrelever. Kedudukannya diperoleh dengan ara menenggelamkan badan bawah bila diisi air, dalam keadaan demikian bagian badan bawah berfungsi sebagai landasan seluruh unit.
Sebaliknya !ika air dipompa keluar, bagian badan bawah akan mengapung dan mengangkat seluruh unit di atasnya. alam keadaan terapung unit ini mudah dipindahkan dengan ara ditarik oleh kapal lain.
osisinya selalu tidak berubah, dikarenakan badan bawah duduk di dasar laut. agian badan atas merupakan dek, untuk meletakan rig dan perlengkapan-nya, sedang untuk fasilitas akomodasi disebut teFas dek
%enis Submersible ini tidak perlu dekat dengan pantai, karena ukup luas untuk menyimpan bahan-bahan makanan )akomodasi+ dan material pembo-ran.
Submersible ini dapat beroperasi pada kedalaman laut sekitar $< sampai $<< feet, dan kedalaman membornya dapat sampai kedalaman #;<<< ft.
2.9 S%!S+b%r,!b#% P#a-or
7dalah perkembangan dari submersible, yang diranang untuk op-erasi pada laut yang lebih dalam. Keuntungan dari semi submersible ini, yaitu dapat digunakan untuk kedalaman lebih dari ;<< meter, dan sangat aman. 9empunyai karakteristik gerakan yang sangat baik )$0$< - $#0$; dari gerak ombak+, karena pusat gaya berat terletak rendah di bawah air, dan ada kemungkinan dikembangkan pemasangan mesin penggerak sendiri, sehingga tidak perlu alat tarik untuk mobilitasnya.
Kerugian dari penggunaan platform !enis ini harganya relatif mahal, sekitar $3< !uta LS, dan ongkos sewanya G< - $;< ribu LS0hari. isamping itu mempunyai daya angkut yang lebih keil, dan untuk operasi pemborannya diperlukan riser sebagai pengganti ondutor asing.
Strukturnya tersusun dari ponton atau badan kapal yang penyangga beberapa kolom vertial stabiliCer yang berfungsi menyangga dek beserta peralatan rig. Kemampuan operasi dibatasi oleh pan!angnya kabel !angkar, dan dengan metoda pengendalian posisi dinami maka kemampuan operasinya dapat ditingkatkan sampai tiga kali lebih dalam. 7da # !enis yang umum dari type semi-submersible ini, yaitu type pontoon dan type twin-hull )lihat gambar #.3;+
"ambar #.3; Semi - Submersible latform
2.: F#oa!ng 7n! (0r!##!ng Sh!')
erbeda dengan konstruksi kapal biasa, pada kapal pemboran tepat pada puasat titik beratnya dibuat lubang pada dasar kapal sebagai !alan masukpipa bor, kemudian disekeliling lubang dibuat dinding vertial keatas lubang. 'ubang ini disebut dengan drilling slot atau moon pool. errik lengkap dengan peralatannya dibangun tepat di atas moon pool ini.
apat digunakan sampai dengan kedalaman laut #<<< meter air. ynami posisioning dapat dipasang, sehingga tidak perlu dipasang kawat dan mooring. 9enggunakan alat dorong )gerak+ sendiri untuk mobilitasnya, harganya relatif lebih murah dari yang lain, yaitu sekitar ?; !uta LS, dan harga sewanya >< - A< ribu L S0hari.
ntuk lebih !elasnya dapat dilihat pada gambar #.3>. 9empunyai daya angkut yang besar, sehingga dapat lebih lama di offshore dan tidak perlu suplay tambahan
dari darat, dan mempunyai daya simpan yang besar sehingga ement, lumpur dapat disimpan dalam !umlah yang banyak.
"ambar #.3> Semi - Submersible latform
Kerugian penggunaan !enis platform ini adalah gerakannya !elek, tidak sebaik semi-submersible, dan dalam melakukan operasi pemborannya menunggu uaa baik.
Kapal-kapal pemboran merupakan unit pemboran yang hanya mangandalkan apungan di permukaan laut, seperti terlihat pada gambar #.3? dan #.3G. Kapal pemboran harus didisain tegar dengan pusat gaya berat di bagian paling bawah untuk men!amin kestabilan badan kapal terhadap lingkungan laut. ada umumnya mempunyai baling-baling sendiri akan tetapi terdapat beberapa yang hanya bentuk dan ukurannya menyerupai kapal, misalnya barge drilling unit.
"ambar #.3? 5ontoh Kapal emboran
"ambar #.3G 5ontoh Kapal emboran
Semua unit kapal pemboran selalu dilengkapi dengan sistem mooring untuk men!aga agar tetap berada pada posisi yang sama selama operasi pemboran berlangsung.
Selain kapal pemboran, !enis peralatan yang sering digunakan adalah arge. 8al ini disebabkan barge mempunyai kemampuan untuk menghadapi respon pit dan surge yang disebabkan oleh gelombang. ukup luas dan datar sehingga
memperkeil kemungkinan ter!adinya penggulingan )rollN. arge bila digunakan pada kedalaman yang relatif dangkal, untuk memperbesar stabilitasnya, barge dapat ditenggelamkan ke dasar laut.
erikut ini model barge yang sering dipergunakan : a. "ran% Barg%
5rane barge digunakan untuk mengangkat, memindahkan dan memasang peralatan-peralatan berat di lepas pantai, yang mempunyai daya angkat berkisar dari ;<< -$#<<< tons.
enah atau posisi peralatan yang terdapat pada rane barge dapat dilihat pada gambar 4.>>.
b. La+nch Barg%
'aunh
barge
dipergunakan
untuk
transportasi
dan
pemasangan
)pelunuran+ !akets. %uga dapat digunakan untuk transportasi dan pemasangan sub-sea template.
'auh barge biasanya berukuran dengan pan!ang dan lebar yang besar dan dibangun dengan konstruksi yang kuat, disesuaikan dengan lungsinya untuk mengangkut peralatan konstruksi.
c. O--,hor% 0r%g%, ($a'a# $%r+k)
7dalah barge yang berfungsi sebagai kapal keruk, untuk mengeruk dasar laut dari pendangkalan.
. P!'%#*!ng Barg%,
arges yang berfungsi untuk pemasangan pipa di tengah laut.
2.; T%h%r% Bo+*an 7n!,
nit ini hampir sama dengan semi submersible, dan konstruksinya terbuat dari beton bertulang ringan atau ba!a. Komponennya meliputi suatu ruangan apung, konstruksi penyangga dan dek beserta perlengkapan di atasnya. Skema dari unit an!ungan tethered bouyant ini.
Kemudian serangkaian kabel mengikat tegang seluruh unit dengan landasan beton yang/tertanap di dasar laut, sehingga an!ungan ini menerima beban stress lebih keil dari an!ungan fiFed. edanya dengan unit terapung lain, pada unit ini diranang untuk sumur pengembangan, dan terus berada pada satu lokasi selama masa produksi. nit ini dibangun ukup besar sehingga mampu menampung fasilitas pemboran, produksi, pemrosesan dan akomo-dasi.
iranang untuk beroperasi di laut tara, dan atas pertimbangan ini struktur penyangganya dibuat lebih tinggi dari punak badai terbesar agar seluruh fasilitas terlindung dari !angkauan ombak.
2.1<
"onoh Mo!-!ka,! P#a-or
eberapa ontoh platform peralatan pemboran dan produksi dapat dilihat pada "ambar-gambar sebagai berikut :
"ambar #.3G nit 'epas antai untuk 2perasi emboran dan roduksi )*. 5&225 di 'aut %awa+
"ambar #.3A nit 'epas antai untuk 2perasi emboran dan roduksi
)*. 5&225 di 'aut %awa+
"ambar #.4< Station engumpulan 9inyak umi di aratan di *engah 'aut )*. 5&225 di 'aut %awa+
"ambar #.4$ =ailitas latform %ak p ig )*. K2152 di 'aut %awa+
"ambar #.4# 9at Supported %ak p ig )*. K2152 di 'aut %awa+
"ambar #.4# =asilitas latform untuk emboran di Sal!u
"ambar #.43 9enara ig untuk emboran di Sal!u