BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Be Bela lakan kang g
Kematian klinis (mati somatis) menurut Tanatologi adalah kematian yang terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler dan sistem pernafasan secara menetap (ireversibel ). ). Secara Secara klinis klinis tidak tidak ditemu ditemukan kan reflek refleks-r s-refl efleks eks,, ! mendata mendatarr, nadi tidak tidak teraba teraba,, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada pergerakan pernafasan dan suara nafas tidak terdengar pada auskultasi " #$T%T$&' #$T%T$&' $dr *l + . ika kematian klinis terjadi di suatu rumah sakit tentunya akan di catat di surat keterangan kematian. Surat keterangan kematian berisi pernyataan yang menyatakan bah/a seseorang telah meninggal secara klinis, k linis, selain itu mencangkup juga identitas pasien, saat kematian dan penyebab kematian. Surat keterangan kematian adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas pemeriksaan terhadap seseorang yang telah hilang tanda-tanda kehidupannya dan atau didapatkan tanda-tanda kematiannya surat keterangan legal ini diperlukan untuk berbagai kepentingan0
+
1
+.
2ntuk
meyakinkan
bah/a
seorang
telah
meninggal
dunia,
sebagai
penghormatan secara individu, untuk urusan perkantoran, statistik dan tujuan legal 1.
Sebagai data bah/a seseorang dengan identitas tertentu telah meninggal dunia untuk kepentingan adminstrasi dan upacara pemakaman
.
3encairan klaim legal dan obligasi yang berhubungan dengan kekayaan, perumahan, serta utang-piutang
4.
3encairan klaim asuransi ji/a, pensiun dan hal- hal keuangan lainnya " #$T%T$&' Sau4 *l + %tas kepentingannya, maka surat keterangan kematian harus dibuat berdasarkan
hasil pemeriksaan dokter yang secara teknis medis relevan, memadai dan benar serta memperhatikan kelengkapan dan keakuratan data penyebab kematian. Sebagai seorang dokter harus mampu membuat dan melaporkannya kepada keluarga atau pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Kelengkapan dan keakuratan data penyebab dari surat keterangan kematian klinis diperlukan rumah sakit untuk evaluasi mengenai deferensial penyakit, memonitoring penyebab penyakit, data statistik dan untuk meningkatkan kualitas suatu rumah sakit dengan perecanaan program-program intervensi penyakit. Selain untuk kepentingan rumah sakit surat keterangan kematian juga berfungsi untuk pemakaman, pensiun, asuransi, /arisan, hukum.
5ata penyebab kematian yang disusun berdasarkan $#5-+ merupakan sumber data yang dapat dipakai untuk menghitung angka harapan hidup, angka kematian menurut penyebab dan umur. Selain itu data penyebab kematian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan terkait dengan upaya pencegahan dari penyakit atau kasus yang mematikan (preventif primer ) sehingga status kesehatan masyarakat menjadi lebih baik " #$T%T$&' 6en7 *l + . $#5-+ digunakan sebagai dasar dalam mempersiapkan data statistik kematian. 89& menyusun sertifikat kematian yang merupakan sumber utama data mortalitas dan digunakan sebagai dasar pembuatan laporan penyebab kematian.laporan tentang penyebab kematian sangatlah berguna agar rumah sakit dapat membuat klasifikasi tentang penyebab kematian utama yang dapat digunakan untuk evaluasi kualitas pelayanan, kebutuhan tenaga medis dan alat-alat medis " #$T%T$&' 3ra+ *l + . :S23 5:. Sardjito merupakan :S 3endidikan Kelas % dan juga merupakan rujukan tertinggi untuk daerah 5$; dan a/a Tengah bagian Selatan. :ujukan yang diberikan
adalah
rujukan
pelayanan
medis,
rujukan
pengetahuan
maupun
keterampilan medis dan non medis. 5engan didukung oleh tenaga medis yang berkualitas serta tersedianya peralatan yang canggih dengan penanganan medis yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran, maka :S23 5:. Sardjito akan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan rujuan yang prima. 5alam kegiatan rujukan ini :S23 5:. Sardjito berifat pro aktif mengikuti perkembangan dan menjalin hubungan kerja dengan rumah sakti di 5$;, luar 5$;
4
maupun luar negeri dan juga dengan
erdasarkan latar belakang tersebut
peneliti
tertarik
mengambil
judul
penelitian ”Kelengkapan
Dan
Keakuratan Pengisian Data Surat Keterangan Penyebab Kematian Klinis Di RSUP DR. Sar!it" #a$un %&'()%&'*” (Sardjitohospital.co.id, 1+?)
B. Perumusan +asala$
@
>erdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut0 +. >agaimana pelaksanaan dalam pengisian kelengkapan dan keakuratan data surat keterangan penyebab kematian klinis di :S23 5:. Sardjito Tahun 1+41+AB 1. >erapa persentase dari pengisian kelengkapan dan keakuratan data surat keterangan penyebab kematian klinis di :S23 5:. Sardjito Tahun 1+41+AB
,. #u!uan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah 0 +.
Tujuan 2tama 6engetahui kelengkapan dan keakuratan pengisian data surat keterangan penyebab kematian klinis di :S23 5:. Sardjito tahun 1+4- 1+A
1.
Tujuan Khusus a. 6enganalisis persentase kelengkapan dan keakuratan pengisian data surat keterangan penyebab kematian klinis b. 6engetahui pelaksanaan dalam pengisian kelengkapan dan keakuratan data surat keterangan penyebab kematian klinis
A
D. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis, penelitian ini belum pernah diteliti, namun ada penelitian yang serupa yaitu0 +. 3enelitian oleh Kinanti %yu 'urlayli (1+?) dengan judul erkas :ekam 6edis :a/at $nap 3asien Kusta di :S Kusta Kediri. 6etode 3enelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian menggunakan studi kasus. 9asil penelitian menunjukkan bah/a dari 7A berkas rekam medis ra/at inap pasien kusta diperoleh hasil persentase ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis yaitu komponen identifikasi pasien diperoleh keterisian tidak lengkap sebanyak +?,@4C dan keterisian tidak ada sebanyak +@,7C, komponen laporan yang penting diperoleh keterisian tidak lengkap sebanyak ,4C dan keterisian tidak ada sebanyak +,A?C dan komponen autentikasi diperoleh keterisian tidak lengkap sebanyak ,1AC dan keterisian tidak ada sebanyak A,C. Komponen pendokumentasian yang benar diperoleh keterisian namun tidak benar pada komponen identifikasi sebanyak 7,AAC, komponen diagnosis sebanyak ,@@C dan komponen pembetulan kesalahan sebanyak 7,AC. 1. 3enelitan oleh ;udha 'urhantari (1A) dengan judul Kajian Surat Keterangan Kematian yang 5ikeluarkan $nstalasi Kedokteran
?
observasional deskriptif, dengan cara membandingkan bentuk formulir surat keterangan kematian yang dikeluarkan $nstalasi Kedokteran
dokter,
komunikasi
antara
dokter
dengan
yaitu
pera/at,
ketidakmauan pera/at mencari informasi ri/ayat kehamilan dan tidak
7
diadakannya analisis kuantitatif pada surat keterangan penyebab kematian perinatal. 5ilihat dari unsur metode yaitu tidak adanya S&3 pengisian surat keterangan penyebab kematian perinatal dan S&3 analisis ketidaklengkapan surat keterangan penyebab kematian perinatal. 3ersamaannya yaitu menggambarkan kelengkapan pengisian data keterangan penyebab kematian dan juga membahas tentang rekam medis, 3erbedaannya yaitu perbedaan pada tempat penelitian, perbedaan jumlah sampel dan perbedaan pada tahun penelitian.
E. +an-aat Penelitian
5ari penelitian ini di harapkan memberikan manfaat antara lain 0 +. >agi :umah Sakit 5i harapkan dari penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk evaluasi mengenai kelengkapan dan keakuratan pengisian data surat keterangan penyebab kematian klinis di :S23 5r. Sardjito guna meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan.
1. >agi 3enulis
a.
3enulis dapat menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang rekam medis serta surat keterangan penyebab kematian
b.
5apat mengetahui pelaksanaan pengisian data penyebab kematian klinis
. >agi 3eneliti Dain 5apat dijadikan referensi jika ingin melakukan penelitian tentang rekam medis atau surat keterangan penyebab kematian.