ABSTRAK Counter (pencacah) adalah alat rangkaian digital yang berfungsi menghitung banyaknya pulsa clock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner Gray. Pada counter asinkron, sumber clock hanya diletakkan pada input Clock di Flip-flop terdepan (bagian Least Significant Bit / LSB), sedangkan input-input clock Flip-flop yang lain mendapatkan catu dari output flip-flop sebelumnya. pencacah ripple menghitung dalam bilangan biner dari 0000 sampai 1111,kemudian terjadi reset. Mulai lagi dari 0000 dan seterusnya.Disebut pencacah ripple karena bentuk ragam gelombang diagram pewaktuan proses pemindahan bit melalui flip-flop seperti riak dalam air. Piranti tampilan yang digunakan untuk melihat hasil cacahan yaitu berupa Seven Segment yang terdiri dari 7 nyala LED yang dapat membentuk angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Dalam rangkaian Counter Asinkron dapat pula dilakukan perhitungan bergantian yaitu dengan Rangkaian Up/Down Counter Asinkron.
Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock
BAB I LATAR BELAKANG Latar Belakang Salah satu rangkaian logika sequensial dalam meneruskan dan merespon suatu even yang berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa yang masuk pada bagian input dan output berupa digit biner yang disebut counter. Counter terdiri dari flip-flop yang diserikan dimana keadaan arus keluarannya ditahan sampai ada clock. Counter dibagi menjadi dua tipe yaitu synchronous dan Asynchronous. 1.1
Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah kondisi dari “0” ke “1” dan sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya berasal dari masingmasing flip-flop sebelumnya. 1.2
Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Memahami cara kerja Counter Asinkron 2. Mengetahui rangkaian Counter Asinkron
1.1
Sistematika Makalah Sistematika laporan pada makalah Counter Asinkron adalah Bab I yang terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan, dan sistematika makalah. Bab II yang berisi dasar teori.n dan Bab III berisi kesimpulan.
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Rangkaian Counter Counters (pencacah) adalah alat/rangkaian digital yang berfungsi menghitung/mencacah
banyaknya pulsa cIock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner Gray.Karakteristik penting daripada pencacah adalah: kerjanya sinkron atau tak sinkron, mencacah maju atau mundur, dan
sampai beberapa banyak ia dapat mencacah
(modulo pencacah), dapat berjalan terus (free running) ataukah dapat berhenti sendiri (seIf stopping). Ada 2 jenis pencacah pencacah sinkron (syncronuous counters) atau pencacah jajar dan
pencacah tak sinkron (asyncronuous counters) yang kadang-kadang disebut juga
pencacah deret (series counters) atau pencacah kerut (rippIe counters). Langkah-Langkah
dalam
merancang
pencacah
adalah
menentukan: Karakteristik
pencacah (tersebut diatas). Jenis flip-flop yang diperlukan/digunakan (D-FF, JK FF atau RSFF). Prasyarat perubahan logikanya (dari flip-flop yang digunakan).Counter atau pencacah dapat dibentuk menggunakan rangkaian flip-flop, umumnya adalah flip-flop jenis J-K, seperti yang ditunjukan Gambar 2.1, dengan tabel kebenaran seperti tertera dalam Tabel 2.1
Gambar 2.1 Simbol flip-flop J-K dengan preset dan reset.
Tabel 2.1 Tabel kebenaran dari flip-flop J-K.
2.2
Counter Asinkron Pada Counter Asinkron, sumber clock hanya diletakkan pada input Clock di Flip-flop
terdepan (bagian Least Significant Bit / LSB), sedangkan input-input clock Flip-flop yang lain
mendapatkan catu dari output Flip-flop sebelumnya. Konfigurasi ini didapatkan dari gambar timing diagram Counter 3-bit seperti ditunjukkan pada gambar 2.9. Dengan konfigurasi ini, masingmasing flip-flop di-trigger tidak dalam waktu yang bersamaan. Model asinkron semacam ini dikenal juga dengan nama Ripple Counter.
Gambar 2.2 Timing Diagram Up Counter Asinkron 3-bit Tabel 2.2. Tabel Kebenaran dari Up Counter Asinkron 3-bit
Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output dari flip-flop C menjadi clock dari flipflop B, sedangkan output dari flip-flop B menjadi clock dari flip-flop A. Perubahan pada negatif edge di masing-masing clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop sesudahnya berganti kondisi (toggle), sehingga input-input J dan K di masing-masing flip-flop diberi nilai ”1” (sifat toggle dari JK flip-flop). Bentuk dasar dari Counter Asinkron 3-bit ditunjukkan pada gambar 2.10
Gambar 2.3 Up Counter Asinkron 3 bit.
Suatu piranti pencacah terdiri dari beberapa flip-flop JK, dalam keadaan Toglgle yaitu masukan J dan K diberi sinyal 1. Karena masukan J dan K terpasang pada tingkat tegangan tinggi (J=1 dan K=1) maka setiap flip-flop JK akan mengalami Toggle, ketika masukan pencacah menerima pulsa pendetak. Keluaran Qo dari flip-flop yang pertama(FFo) akan diumpankan ke masukan yang selanjutnya dan demikian seterusnya. Ini akan mengakibatkan flip-flop yang pertama lebih sering mengalami keadaan Toggle daripada flip-flop kedua. Flip-flop yang kedua (FF1) lebih sering Toggle daripada flip-flop yang ketiga (FF2) Dan yang paling jarang mengalami Toggle adalah flip-flop yang keeempat / yang terakhir(FF3).
Setiap pendetak datang, jika keluaran Q dari semua flip-flop (Ffo dampai FF3) kalau diamati dengan cermat akan kita lihat adanya suatu aturan tertentu yaitu aturan sistem bilangan biner. Jadi secara tak langsung piranti digital initelah melaksanakan suatu proses perhitungan biner yang disebut dengan pencacahan bilangan biner.
Gambar 2.4 Pencacah yang dibangun dari keadaan flip-flop ; dan ragam gelombang diagram pewaktuannnya
Ragam gelombang diagram pewaktuannya. Terlihat bahwa pencacah ripple menghitung dalam bilangan biner dari 0000 sampai 1111,kemudian terjadi reset. Mulai lagi dari 0000 dan seterusnya.Disebut pencacah ripple karena bentuk ragam gelombang diagram pewaktuan proses pemindahan bit melalui flip-flop seperti riak dalam air. Pencacah ripple bekerja dalam mode Asinkron , karena sinyal pendetak pada pencacah adalah serial bukan paralel ( serentak) Pemindahan sinyal pendetak mode asinkron dilakukan secara serial. 2.3
Proses pencacahan Pencacah ripple (Counter Asinkron) adalah pencacah yang paling sederhana. Counter
Asyncronous disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dari “0” ke “1” ) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flipflop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal Clock untuk flipflop lainnya diambilkan dari masing-masing flip-flop sebelumnya. Perhatikan rangkaian pencacah ripple di atas beserta ragam gelombangnya. Misalkan Q adalah sebuah data biner:
Q = Q3Q2Q1Q0 Q3 adalah bit yang paling berarti ( Most Significant Bit atau MSB) sedangkan Qo adalah bit yang paling kurang berarti ( Least Significant Bit atau LSB). Apabila sinyal kendali HAPUS atau CLEAR menjadi rendah (Low) , semua flip-flop akan direset. Ini akan menghasilkan data digital. Q = 0000 Bila sinyal kendali CLEAR ke logika tinggi atau HIGH , pencacah telah siap melaksanakan operasi. Karena flip-flop Ffo (yang pertama) adalah LSB, yang pertama kali menerima pulsa-pulsa detak secara langsung, maka Q0 akan mengalami Toggle terlebih dahulu. Sekali setiap tepi pulsa pendetak tiba, Flip-flop lain akan mengikuti kejadian yang sama. Karena flip-flop yang selanjutnya menerima pulsa pendetak yang berasal dari keluaran flip-flop yang pertama, makanya flio-flop yang lebih jarang bertoggle sebab tepi negatif pulsa yang diterima berasal dari flip-flop sebelumnya. Dan flip-flop FF1 ( yang kedua) akan mengalami toggle setiap dua kali sinyal pendetak berdenyut. Demikian seterusnya terjadi pada flip-flop yang selanjutnya. Sebagai contoh, bila Q0 berubah dari 1 menuju 0 , maka flip-flop Q1 akan menerima sebuah tepi negatif pulsa dan menimbulkan toggle paa keluaran Q1. Demikian pula jika Q1 berubah dari 1 menjadi 0 , maka flip-flop maka flip flop Q2 akan menerima tepi pulsa pencetak dan menimbulkan toggle pada keluaran flip-flop ini, begitu pula seterusnya. Dengan kata lain, ketika suatu flip-flop mengalami reset menjadi 0 , hal ini akan menimbulkan toggle pada flip-flop berikutnya. Pada dasarnya, dalam kinerja pencacah ripple terdapat dua operasi yaitu Reset dan Pemindahan ( Carry) 2.4
Hasil Keluaran dari Pencacah
Jika sinyal kendali CLEAR diberi sinyal masukan rendah ( 0) lalu dikembalikan ke sinyal keadaan tinggi(1) , maka isi pencacah menjadi: Q0=0 Q1=0 Q2=0 Q3=0 Dinyatakan sebagai , Q0Q1Q2Q3 = 0 0 0 0 Untuk pembahasan selanjutnya disingkat, Q=000 0 Jika pulsa pendetak pertama memasuki flip-flop LSB (FFo), Q0 akan menjadi 1 . Jadi data keluaran pertama : Q= 0 0 0 1 Ketika pulsa pendetak kedua tiba, Q0 mengalami reset dan pemindahan, maka data keluaran berikutnya:
Q =0 0 1 0 Pulsa pendetak ketiga mengubah Q0 menjadi 1 dan keluaran pencacah menjadi : Q= 0 0 1 1 Pada pulsa pendetak yang keempat , Q0 mengalami reset dan pemindahan , demikian pula Q1 dan Q2, sedangkan Q3 berubah menjadi 1. Ini akan menghasilkan keluaran: Q=0100 Pada pulsa detak yang kelima keluaran pencacah menjadi: Q= 0 1 0 1 Pada pulsa detak yang keenam keluaran pencacah menjadi: Q=0110 Pada pulsa detak yang ketujuh keluaran pencacah menjadi: Q=0111 Pada pulsa detak yang kedelapan keluaran pencacah menjadi: Q=1000 Pada pulsa detak yang kesembilan keluaran pencacah menjadi: Q=1001 Pada pulsa detak yang kesepuluh keluaran pencacah menjadi: Q=1010 Dan seterusnya, Angka terakhir yang dapat dihitung adalah : Q=1111 Ketika pulsa pendetak yang kelima belas hadir, akan terjadi sesuatu, yaitu pulsa detak yang berikutnya akan mereset seluruh flip-flop. Dengan demikian, pencacah akan direset menjadi: Q=0000 Dan selanjutnya siklus yang sama akan diulangi. Rangkuman dari operasi pencacah diperlihatkan pada tabel di bawah ini. Angka pada jalur cacahan menyatakan jumlah pulsa detak yang telah dihitungnya. Seperti kita lihat, keluaran pencacah merupakan ekivalen biner dari hasil cacahan dalam desimal.
Tabel 2.3 Tabel Pencacahan
Cacahan
Q3
Q2
Q1
Q0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
2
0
0
1
0
3
0
0
1
1
4
0
1
0
0
5
0
1
0
1
yang
6
0
1
1
0
melakukan proses penghitungan
7
0
1
1
1
dalam
biner
8
1
0
0
0
disebut pencacah biner. Jika kita
9
1
0
0
1
ingin melihat hasil keluaran Q dari
10
1
0
1
0
pencacah
pada
11
1
0
1
1
digunakan
12
1
1
0
0
sebuah dekoder biner ke desimal
13
1
1
0
1
yaitu 7447 ( common Anode) dan
14
1
1
1
0
7448 (common kathode). Hasilnya
15
1
1
1
1
Pencacah sistem
keluaran
bilangan
ripple Q
ripple
maka
harus
berupa keluaran Seven Segment. Decoder ini sering disebut sebagai decoder BCD ( Binary Coded Desimal), yang berfungsi sebagai penerjemah kode. Decoder ini mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal, yang kita pakai sehari-hari. Pencacah ripple disebut juga pencacah Modulus 16 ( MOD 16) karena dapat menghitung bilangan o sampai 16 (0000 sampai 1111). Sekarang telah sedikit terkuak rahasia dari pencacah, bagaimana caranya piranti ini mampu melakukan proses perhitungan. 2.5
Sinyal Kendali COUNT : Menghentikan (Menahan) dan Melanjutkan Pencacahan Piranti pencacah ripple dilengkapi dengan sinyal kendali COUNT (HITUNG atau CACAH).
Jika kita inginkan pencacah menghitung, maka sinyal kendali COUNT harus berada dalam keadaan tinggi dengan cara dipanjar dengan sinyal 1 secara terus menerus. Maka pencacah akan melakukan proses pencacahan dari 0 0 0 0 sampai 1 1 1 1, mengalami reset. Kemudian kembali ke 0 0 0 0 dan mulai lagi sampai 1 1 1 1 dan seterusnya.
Jika sewaktu pencacah sedang melakukan proses pencacahan , tiba-tiba sinyal kendali COUNT diubah dari keadaan tinggi (1) ke keadaan rendah (0), maka proses pencacahan akan berhenti. Data yang dihitung akan tetap tertahan sampai waktu yang tak terbatas.
(a)
(b)
Gambar 2.5 (a) Sinyal kendali count mengendalikan laju proses perhitungan (b) sinyal kendali count dapat menghentikan dan melanjutkan proses pencacahan tetapi tidak menghapuskan data isi pencacah.
2.6
Sinyal Kendali Clear ( HAPUS): Mereset Pencacah Selain dilengkapi dnegan sinyal kendali COUNT, pencacah ripple juga dilengkapi dengan
sinyal kendali CLEAR atau HAPUS. Sinyal kendali CLEAR bekerja dalam mode operasi aktif rendah. Sinyal kendali CLEAR tersebut akan mereset dan memadamkan semua keluaran pencacah. Tidak peduli dalam keadaan apa pencacah tersebut. Juga tidak peduli dalam keadaan apa sinyal kendali COUNT.
Sewaktu sinyal kendali CLEAR diaktifkan, pencacah akan padam
(tidak aktif). Semua isi data dalam pencacah akan hilang seketika.
Gambar 2.5 Sinyal kendali CLEAR berfungsi untuk menghapuskan isi data pencacah, sesudah dihapus jika
sinyal
kendali
CLEAR
dikembalikan
menjadi
tinggi(1),
maka pencacah akan menghitung mulai dari awal lagi.
Sesudah sinyal kendali CLEAR diaktifkan, pencacah akan padam. Setelah itu sinyal kendali CLEAR diubah menjadi tak aktif(1), maka pencacah akan mulai mmenghitung kembali dari 0000 sampai 1111
Gambar 2.6 Sinyal kendali CLEAR memiliki prioritas utama dalam bekerja, karena bekerja secara tak sinkron terhadap sinyal pendetak.
Sinyal kendali CLEAR tersebut akan mereset dan memadamkan semua keluaran pencacah. Tidak peduli dalam keadaan apa pencaah tersebut. Juga tidak peduli dalam keadaan apa sinyal kendali COUNT. Sewaktu sinyal kendali CLEAR diaktifkan, pencacah akan padam (tidak aktif) 2.7
Decoder Binary Coded Decimal (BCD): Melihat Hasil Cacahan) Dinamakan penccah riak karena ragam gelombang, seperti riak dalam air. Pencacah ripple
bekerja dnegan menghitung dlam bilangan biner. Lalu bagaimana kita dapat mengetahui proses dan hasil cacahan bilangan biner atau Decoder Binary Coded Decimal (BCD) dan piranti tampilan tujuh ruas Seven Segment Display yang terdiri dari tujug LED dengan format dasar angka 8. Dengan piranti – piranti ini hasil cacahn dari pencacah ripple dapat kita lihat secara langsung.
Piranti decoder yang digunakan ada dua jenis, yaitu IC TTL 7447 atau IC TTL 7448. IC TTL 7447 adalah decoder BCD Common Anode, artinya keluaran dari IC TTL 7447 ini yaitu, a,b,c,d,e,f,dan g berupa aktif rendah. Karena decoder 7447 bekerja dalam aktif rendah maka tampilan Seven Segment pun harus jenis common Anode yang bekerja dalam aktif rendah juga. Jadi piranti tampilan ini, tegangan sumbernya adalah positif +Vcc sebesar +5 V. Satu tegangan sumber tunggal +5V dapat dipakai secara bersama-sama untuk menyalakan LED Seven Segment. Sehingga disebut Common Anode atau Anode Bersama (positif bersama) Demikian pula sebaliknya , jika menggunakan piranti decoder IC TTL 7448 yang merupakan decoder BCD Common Cathode, , artinya keluaran dari IC TTL 7448 ini yaitu, a,b,c,d,e,f,dan g berupa aktif tinggi. Karena decoder 7448 bekerja dalam aktif rendah maka tampilan Seven Segment pun harus jenis common Cathode yang bekerja dalam aktif tinggi juga. Sehingga pada tampilan , tegangan sumbernya 0V atau ground. Satu tegangan sumber tunggal 0 V dapat dipakai bersama-sama untuk menyalakan LED Seven Segment, sehingga disebut Common Cathode ( (negatif atau ground bersama)
Gambar 2.6 Fungsi rangkaian di atas adalah sebagai penerjemah, sehingga keluaran dari pencacah ripple dapat dimengerti oleh orang awam.
Piranti tampilan yang digunakan berupa Seven Segment yang terdiri dari 7 nyala LED yang dapat membentuk angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 ditambah dot atau dp. Ukuran fisik piranti tampilan ini di pasaran komersil sangat beragam jenis ukurannya. Mulai dari yang kecil , sedang hinggga yang besar dan tentunya denga berbagai warna Menggunakanpiranti-piranti
penerjemah
caranya
sangat
mudah,
cukup
dengan
menghubungkan bagian dari masukan dari input BCD yaitu A0,A1,A2 dan A3 dengan keluaran dari pencacah ripple yaitu Q0,Q1,Q2, dan Q3 Dalam melakukan percobaan dapat melihat proses pencacahandalam bilangan desimal, piranti ini dapat menghitung mulai dari 0, 1 ,2,3,4,5... dan seterusnya.
2.8
Counter Asinkron Mod-N Counter Mod-N adalah Counter yang tidak 2n. Misalkan Counter Mod-6, menghitung : 0, 1,
2, 3, 4, 5. Sehingga Up Counter Mod-N akan menghitung 0 s/d N-1, sedangkan Down Counter MOD-N akan menghitung dari bilangan tertinggi sebanyak N kali ke bawah. Misalkan Down Counter MOD-9, akan menghitung : 15, 14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 15, 14, 13,.. Sebuah Up Counter Asinkron Mod-6, akan menghitung : 0,1,2,3,4,5,0,1,2,... Maka nilai yang tidak pernah dikeluarkan adalah 6. Jika hitungan menginjak ke-6, maka counter akan reset kembali ke 0. Untuk itu masing-masing Flip-flop perlu di-reset ke nilai ”0” dengan memanfaatkan input-input Asinkron-
nya
. Nilai ”0” yang akan dimasukkan di PC didapatkan dengan me-NAND kan
input A dan B (ABC = 110 untuk desimal 6). Jika input A dan B keduanya bernilai 1, maka seluruh flip-flop akan di-reset.
Gambar 2.7 Rangkaian Up Counter Asinkron Mod-6
2.9
Rangkaian Up/Down Counter Asinkron
Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up Counter dan Down Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada rangkaian Up/Down Counter ASinkron, output dari flip-flop sebelumnya menjadi input clock dari flip-flop berikutnya, seperti ditunjukkan pada gambar 2.12
Gambar 2.8 Rangkaian Up/Down Counter Asinkron 3 bit.
BAB III KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah “Counter Asynchronous”adalah : 1. Counter Asynchronous merupakan pencalah satu jenis pencacah dimana output dari
masing-masing flip-flop akan bergulingan 0 ke 1 atau sebaliknya, secara berurutan (serial) 2. Pada counter asinkron ini, ketika pulsa pendetak terakhir hadir, maka pulsa detak yang
berikutnya akan mereset seluruh flip-flop. Dengan demikian, pencacah akan direset kembali, dan siklus yang sama akan diulangi. 3. Ada beberapa sinyal kendali dalam counter asinkron, seperti COUNT untuk menahan atau melanjutkan pencacahan dan CLEAR untuk mereset pencacah. 4. Hasil dari pecacahan dari counter asinkron ini dapat dilihat melalui Decoder Binary
Coded Decimal (BCD) dan piranti tampilan tujuh ruas Seven Segment Display 5. Counter asinkron dibagi menjadi dua berdasarkan penghitungan bilangan baik dari bilangan tertinggi (n) atau terendah(0) yaitu Down Counter MOD-N dan Up Counter MOD-N. 6. Dalam rangkaian Counter Asinkron dapat pula dilakukan perhitungan bergantian yaitu dengan Rangkaian Up/Down Counter Asinkron.