DATABASE JALAN KECAMATAN MAKASSAR KOTA MAKASSAR
Disusun oleh : Aan Ferdiansyah Miftahaeriah Ru!aiyyah Ainuddin Dhiya Fithiyani A"hari Muh As#ar $esty %usnita TEKN&K 'ERENCANAAN (&LA%A$ DAN KOTA FAK)LTAS SA&NS DAN TEKNOLO*& )N&+ERS&TAS )N&+ERS&TAS &SLAM NE*ER& ALA)DD&N MAKASSAR ,-./
Kata 'en0antar
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Data1ase Jalan di Ke2a3atan Maassar ” . Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. leh karena itu pada kesempatan ini penulis mengu!apkan terima kasih k asih yang sebesar-besarnya kepada " #.
$apak %&bu se sebagai gai dosen mat mataa ku kuliah Pe Pengantar Transp nsport ortasi
'.
Serta rek rekaan-rekan da dan se semua pihak ya yang tidak da dapat dis disebu ebutkan satu atu pe per satu yang telah memberikan berbagai kontribusi yang berguna dalam penyusunan laporan ini. Penuli Penuliss menyad menyadari ari bah(a bah(a dalam dalam penyusu penyusunan nan lapora laporan n ini masih masih banyak banyak
kekurangan. )ntuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan dan peningkatan pengetahuan penulis dalam hal penyusunan laporan ini. Serta besar harapan penulis agar laporan ini dapat berman*aat bagi pemba!a dan khususnya penulis sendiri.
Samata +o(a, ' Noember '/# 0elompok
DAFTAR &S&
0ATA P1N+ANTA2 44444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444i 3A4TA2 &S&444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444ii $A$ & P1N3A5)L)AN4444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444. A. Latar $elakang........................................ .........................................................# $. Tujuan dan 6an*aat.................................................. .......................................' 7. 2uang Lingkup Penelitian....................................................... ........................' 3. Sistematika Pembahasan................................. .................................................8 $A$ && T&N9A)AN P)STA0A444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444445 A. 3e*inisi 9aringan 9alan...................................................................................: $. 0lasi*ikasi 9alan.............................................................................................. 7. 0a(asan Perkotaan......................................................................................#/ 3. 0ebijakan-kebijakan tentang penyelenggaraan prasarana jalan....................#8 $A$ &&& 61T3L+& P1N1L&T&AN...........................................................#; A. Lokasi Penelitian.................................................... .......................................#; $. Waktu Penelitian.................................................. .........................................#; 7. 9enis dan Sumber 3ata............................................. .....................................#; 3. Teknik Pengumpulan 3ata.............................................. ..............................#; 1. 6etode Analisis 3ata.............................................. .....................................#< $A$ &= 5AS&L 3AN P16$A5ASAN...........................................................#< A. Tinjuan )mum 0ota 6akassar.................................................... ................'/ $. Tinjauan )mum 0e!amatan 6akassar.........................................................'' 7. Penggunaan Lahan 0e!amatan 6akassar.....................................................': 3. 3atabase 9alan 0e!amatan 6akassar.................................................. .........' $A$ = P1N)T)P...........................................................................................>: A. 0esimpulan............................................................... ..................................>: $. Saran............................................................................................................>: 3A4TA2 P)STA0A.......................................................................................>
BAB & 'ENDA$)L)AN A Latar Belaan0 Sistem 9aringan 9alan menurut Permen 2& nomor 8: tahun '//> tetang
9alan pasal > adalah satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Pada Paragra* ' Persyaratan Teknis 9alan pasal #' Persyaratan teknis jalan meliputi ke!epatan ren!ana, lebar badan jalan, kapasitas, jalan masuk, persimpangan sebidang, bangunan pelengkap, perlengkapan jalan, penggunaan jalan sesuai dengan *ungsinya, dan tidak terputus. Persyaratan teknis jalan sebagaimana dimaksud pada ayat ?#@ harus memenuhi ketentuan keamanan, keselamatan, dan lingkungan. Pasal #8 9alan arteri primer didesain berdasarkan ke!epatan ren!ana paling rendah >/ ?enam puluh@ kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit ## ?sebelas@ meter. 9alan arteri primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari olume lalu lintas rata-rata Pada jalan arteri primer lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan kegiatan lokal. 9umlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi sedemikian rupa. 9alan arteri primer yang memasuki ka(asan perkotaan dan%atau ka(asan pengembangan perkotaan tidak boleh terputus, sesuai dengan Pasal #: 9alan kolektor primer didesain berdasarkan ke!epatan ren!ana paling rendah :/ ?empat puluh@ kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit ?sembilan@ meter. 9alan kolektor primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari olume lalu lintas rata-rata. 9alan lokal primer didesain berdasarkan ke!epatan ren!ana paling rendah '/ ?dua puluh@ kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit ;, ?tujuh koma lima@ meter. Penyediaan prasarana transportasi perkotaan merupakan suatu tantangan yang harus dipe!ahkan di sebagian besar kota-kota di dunia. 0ota-kota tersebut akan selalu menemui masalah-masalah baru yang timbul dari sistem transportasi mengingat penyediaan prasarana transportasi dipengaruhi oleh berbagai *aktor yang selalu berubah-ubah. 0ota-kota utama di negara berkembang termasuk di &ndonesia se!ara umum sangat bergantung kepada
pelayanan sistem transportasi khususnya bergantung pada
jalan dan
jalan. 0ota-kota tersebut yang
akan menemui kesulitan-kesulitan sosial dan
ekonomi sebagai akibat dari meningkatnya populasi penduduk dan penggunaan kendaraan di perkotaan. Pertumbuhan (ilayah kota perlu diren!anakan jika diketahui atau diharapkan bah(a penduduk disuatu tempat akan bertambah dan berkembang pesat dan juga jika tingkat pertumbuhan penduduk meningkat, karena hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan dan perumahan. 0emudian kondisi lalu lintas perlu ditinjau kembali, apabila kepadatan dan kema!etan di jalan meningkat serta sistim pergerakan dalam suatu (ilayah tidak ekonomis lagi. Pada (aktunya perluasan kota perlu dikendalikan, bila diperkirakan sistem transportasi sudah tidak mampu lagi mendukung perluasan kota tersebut. 6enurut 2T2W dalam 2en!ana Pengembangan Sistem 9aringan Transportasi 3arat,Laut,dan )dara bagian Transportasi 3arat Sistem 9aringan 9alan dan Lalu Lintas 0endaraan Pada umumnya sistem jaringan jalan yang ada di 0ota 6akassar berpola linear yang menghubungkan area Pusat 0ota 6akassar yang berada di bagian barat (ilayah kota dengan bagian 0ota lainnya yang berada di bagian selatan dan timur (ilayah 0ota yang umumnya area permukiman pola jalan menggunakan sistem grid.
6enurut Analisis
0ebutuhan 9aringan Prasarana di 0ota 6akassar 0ebutuhan rambu lalu lintas di masa yang akan datang adalah rambu lalu lintas pada jalan nasionalsebanyak #./<; buah, jalan 0ota sebanyak '.>>; buahB 0ebutuhan marka jalan di masa yang akan datang adalah pada jalan nasional sepanjang :8,>8# km, pada jalan 0ota sepanjang ##,;<# kmB 0ebutuhan lampu penerangan jalan di masa yang akan datang adalah pada jalan nasional sebanyak #.<> buah, pada jalan 0ota sebanyak :.#/ buah, kebutuhan tempat pemberhentian angkutan umum atauhalte di masa yang akan datang adalah pada jalan nasional sebanyak 8/ buah, sedangkan pada jalan 0otasebanyak >8 buahB 0ebutuhan *asilitas pejalan kaki di masa yang akan datang adalah Cebra !ross sebanyak :# buah, jembatan penyebrangan sebanyak < buahB 0ebutuhan alat pemberi isyarat lalu lintas di masa datang adalah pada simpang empat sebanyak : unit dan pada ruans jalan sebanyak : unitB 0ebutuhan *asilitas
ruang parkir di masa yang akan datang adalah pada jalan nasional // S2P, sedangkan pada jalan 0ota sudah terpasang sebanyak '.// satuan ruang parkir ?S2P@B 0ebutuhan 9alan Lingkar untuk ren!ana pengembangan prasarana transportasi darat dalam #/ tahun mendatang akan dibangun sepanjang #; km. 0ebutuhan trotoar jalan di masa yang akan datang pada jalan nasional sepanjang 8,8: km, jalan 0ota sepanjang :/,: kdam. 3engan berbagai kebutuhan yang ada pada koridor jalan kota makassar sebagai jaringan jalan perkotaan , *enemomena yang terjadi selanjutnya yaitu tidak terpenuhinya berbagai kebutuhan , dan ketentuan syarat atau teknis tan terdapat pada Permen pemerintah ataupun 2T2Wyang ada. 3ikarenakan berbagai *enomena jalan yang terjadi di jalan perkotaan yang
sistem jaringan
melayani aktiitas perkotaan, maka kami mengambil
sampel ruas 9alan yang ada di 0e!amatan 6akassar sebagai studi kasus mengingat bah(a daerah ini juga merupakan pusat perkotaan dan merupakan 0e!amatan terpadat di 0ota 6akassar , tak bisa dipungkiri bagaimana permasalahan jaringan jalan yang terjadi.
B
Tu6uan dan Manfaat . Tu6uan 'enelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu" a. 6engidenti*ikasi dan menganalisis klasi*ikasi jaringan
jalan
berdasarkan *ungsi atau peran jaringan jalan di 0e!amatan 6akassar dan karakteristik 9aringan 9alan di 0e!amatan 6akassar. b. 6engidenti*ikasi dan menganalisis klasi*ikasi jaringan jalan berdasarkan kondisi jaringan jalan di 0e!amatan 6akassar dan karakteristik 9aringan 9alan di 0e!amatan 6akassar. !. 6engidenti*ikasi dan menganalisis klasi*ikasi jaringan
jalan
berdasarkan lebar jaringan jalan di 0e!amatan 6akassar dan karakteristik 9aringan 9alan di 0e!amatan 6akassar. d. 6engidenti*ikasi dan menganalisis klasi*ikasi jaringan
jalan
berdasarkan panjang jaringan jalan di 0e!amatan 6akassar dan karakteristik 9aringan 9alan di 0e!amatan 6akassar.
e. 6engidenti*ikasi dan menganalisis klasi*ikasi jaringan
jalan
berdasarkan konstruksi jaringan jalan di 0e!amatan 6akassar dan karakteristik 9aringan 9alan di 0e!amatan 6akassar. ,
Manfaat 'enelitian
Adapun man*aat dilakukannya penelitian ini, yaitu" a
Penelitian ini dapat dijadikan pemerintah 0ota 6akassar sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan pembangunan 9alan di
b
masa yang akan datang. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
C Ruan0 Lin0u7 'enelitian Adapun ruang lingkup penelitian kompilasi dari data ini yaitu se!ara garis
besar meliputi ' kajian pokok, yaitu" # 2uang Lingkup Wilayah 2uang lingkup (ilayah dalam penulisan laporan ini dibahas mengenai batasan (ilayah databse jalan yang berada di 0e!amatan '
6akassar , 0ota 6akassar. 2uang Lingkup Pembahasan Pada tingkat pembahasan materi pada skala makro dan mikro se!ara umum dibahas mengenai" a
b
0lasi*ikasi 9alan 6embahas tentang klasi*ikasi jalan tersebut berdasarkan *ungsi meliputi jalan arteri, kolektor dan lokal. 0onstruksi 9alan 0onstruksi jalan tersebut termasuk aspal, beton, pengerasan, paing blok dan tanah.
!
0ondisi 9alan 0ondisi jalan tersebut termasuk baik, rusak ringan, dan rusak berat.
D Siste3atia 'e31ahasan
Se!ara garis besar, laporan surey ini terdiri dari lima bab yang se!ara garis besarnya akan diuraikan dalam sistematika pembahasan berikut ini" BAB &
: 'ENDA$)L)AN
$erisi uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan man*aat, dan sistematika pembahasan. BAB &&
: T&NJA)AN ')STAKA
Pengertian
Sistem
Transportasi,
0arakteristik
dan
Pengelompokkan jaringan jalan, dan 0lasi*ikasi jalan. BAB &&&
: METODOLO*& 'ENEL&T&AN
$erisi tentang lokasi penelitian, (aktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan metode analisis. BAB +&
: $AS&L DAN 'EMBA$ASAN
$erisi tentang +ambaran )mum Wilayah, analisis 0ebijakan dan analisis deskripti* BAB +
: 'EN)T)'
$ab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis mengenai isi pokok dari ke!amatan data yang dikumpulkan, serta menurut pengamatan penyusun di lapangan.
BAB && T&NJA)AN ')STAKA
A4 Definisi Jarin0an Jalan 9aringan merupakan serangkaian simpul-simpul, yang dalam hal ini
berupa persimpangan%terminal, yang dihubungkan dengan ruas-ruas jalan%trayek. )ntuk mempermudah mengenal jaringan maka ruas-ruas ataupun simpul-simpul diberi nomor atau nama tertentu. Penomoran% penamaaan dilakukan sedemikian sehingga dapat dengan mudah dikenal dalam bentuk model jaringan jalan. 6odel jaringan jalan merupakan penyederhanaan dari model ikonis jaringan jalan yang ada. 6odel ini dapat disederhanakan berbentuk ruas-ruas yang lurus, ataupun mengikuti keadaan sebenarnya. 9alan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,diba(ah permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, ke!uali jalan kereta api dan jalan kabel ?)) No. 8< tahun '//: tentang 9alan@. 9alan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalulintas umum, jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi,badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. $agian-bagian jalan meliputi ruang man*aat jalan, ruang milik jalan, dan ruang penga(asan jalan 9aringan se!ara umum adalah suatu konsep matematis yang dapat digunakan untuk menerangkan se!ara kuantitati* suatu sistem yang mempunyai karakteristik ruang. Pola jaringan jalan dalam hal ini sangat dipengaruhi ?dapat dibentuk dan%atau ditentukan se!ara *isik@ oleh sebaran lokasi aktiitas budidaya dan%atau lokasi umber daya alam serta dibatasi oleh kondisi *isik dasar (ilayah ?geogra*is, topogra*is, bentang alam, dan lain sebagainya@. 3engan demikian jelas bah(a, dalam upaya e*isiensi dan e*ektiitas perjalanan, penentuan pola jaringan jalan harus dibatasi oleh aspek lokasi
produksi dan distribusi%pemasarannya, baik di tingkat lokal maupun di tingkat regionalnya. Adapun penetapan struktur dan hierarkhi jaringan jalan dalam hal ini dibatasi oleh aspek administrasi dan aspek operasionalnya, dimana dari aspek administrasi penetapan struktur dan hierarkhi jaringan jalan ditentukan berdasarkan klasi*ikasi *ungsional jalan tersebut ?arteri, kolektor atau lokal@ serta berdasarkan (e(enang pembinaannya ?jalan nasional, propinsi atau kabupaten@, sedangkan dari aspek operasionalnya dibatasi oleh sistem layanan angkutannya ?angkutan umum, barang atau pribadi, atau lalu lintas ter!ampur%miDed tra**i!. B4 Klasifiasi Jarin0an Jalan
$erdasarkan undang-undang 2& no. 8< tahun '//: tentang jalan, undang-undang 2& no. ': tahun #' tentang penataan ruang, peraturan pemerintah ?pp@ no. :; tahun #; tentang ren!ana tata ruang (ilayah nasional, dan peraturan pemerintah
no. '> tahun #< tentang jalan,
antara lain menyatakan bah(a klasi*ikasi jalan dapat dibagi berdasarkan sistem
jaringan,
peranan,
dan
(e(enang
pembinaannya.?adnal
sha*ir ,'//<@. #. 0lasi*ikasi 9alan 6enurut 4ungsinya a. 9alan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, menurut *ungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan. b. 9alan arteri merupakan jalan umum yang ber*ungsi melayani angkutan utama dengan !iri perjalan jarak jauh, ke!epatan rata-rata tinggi dan jumlah ajalan masuk dibatasi se!ara berdaya guna !. 9alan kolektor merupakan jalan umum yang ber*ungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan !iri perjalanan jarak sedang dengan ke!epatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi d. 9alan lokal merupakan jalan umum yang ber*ungsi melayani angkutan setempat dengan !iir perjalanan jarak dekat, ke!epatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi e. 9alan lingkungan merupakan jalan umum yang ber*ungsi melayani angkutan lingkungan dengan !iri perjalanan jarak dekat dan ke!epatan
rata-rata rendah '. 0lasi*ikasi 9alan 6enurut Statusnya a. 9alan umum menurut statusnya dikelompokkan kedalam
jalan
nasional,
jalan
proinsi dan jalan strategis
nasional
serta jalan tol b. 9alan proinsi merupakan kolektor sistem
jalan dalam jaringan
jalan primer yang menghubungkan ibukota proinsi dengan ibukota kabupaten%kota, atau antar ibukota kabupaten%kota dan jalan strategis proinsi !. 9alan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk pada jalan nasional dan proinsi yang menghubungkan
ibukota
kabupaten
dan
ibukota
ke!amatan,
antaribukota ke!amatan dengan pusat kegiatan lokal d. 9alan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan
antar
pusat
pelayanan
dalam
kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat permukiman yang berada dalam kota e. 9alan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan ka(asan dan%atau antar permukiman dalam desa, serta jalan lingkungan 8. 0lasi*ikasi 9alan 6enurut 6uatan Sumbu yang juga disebut 0elas 9alan a. 9alan kelas &, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui 0endaraan $ermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi '.// ?dua ribu lima ratus@ milimeter, ukuran panjang tidak melebihi #<./// ?delapan belas ribu@ milimeter, ukuran paling tinggi :.'// ?empat ribu
dua ratus@ milimeter, dan muatan sumbu terberat #/ ?sepuluh@ tonB b. 9alan kelas &&, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui 0endaraan $ermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi '.// ?dua ribu lima ratus@ milimeter, ukuran panjang tidak melebihi #'./// ?dua belas ribu@ milimeter, ukuran paling tinggi :.'// ?empat ribu dua ratus@ milimeter, dan muatan sumbu terberat < ?delapan@ tonB !. 9alan kelas &&& terbagi atas 8 yaitu " #@ 9alan kelas &&& A, jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan maksimal lebar '.// mm, panjang #<./// mm, dan muatan sumbu terberat maksimal < tonB '@ 9alan kelas &&& $, jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan maksimal lebar '.// mm, panjang #'./// mm, dan muatan sumbu terberat maksimal < tonB 8@ 9alan kelas &&& 7, jalan lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan maksimal lebar '.#// mm, panjang ./// mm, dan muatan sumbu terberat maksimal < tonB d. 9alan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui 0endaraan $ermotor dengan ukuran lebar melebihi '.// ?dua ribu lima ratus@ milimeter, ukuran panjang melebihi #<./// ?delapan belas ribu@ milimeter, ukuran paling tinggi :.'// ?empat ribu dua ratus@ milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih dari #/ ?sepuluh@ ton. :. 0lasi*ikasi 9alan 6enurut Peranannya a. 9alan arteri Adalah jalan melayani angkutan jarak jauh, ke!epatan ratarata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi se!ara e*isien. #@ 9alan arteri primer, menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua. a@ 0e!epatan ren!ana E >/ km%jam b@ Lebar badan jalan minimal < meter. !@ 0apasitas lebih besar daripada olume lalu lintas rata-rata. d@ Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal. e@ 9alan masuk dibatasi se!ara e*isien sehingga ke!epatan ren!ana dan kapasitas jalan dapat ter!apai. *@ 9alan persimpangan dengan pengaturan
tertentu
tidak
mengurangi ke!epatan ren!ana dan kapasitas jalan. g@ 9alan arteri primer tidak terputus (alaupun memasuki kota '@ 9alan arteri sekunder, menghubungkan ka(asan primer dengan sekunder kesatu atau ka(asan kesatu dengan ka(san sekunder kedua. a@ 0e!epatan ren!ana E 8/ km%jam. b@ Lebar badan jalan minimal < meter. !@ 0apasitas jalan sama atau lebih besar dari olume lalu lintas rata-rata. d@ Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat. e@ Persimpangan dengan pengaturan tertentu, tidak mengurangi ke!epatan dan kapasitas jalan. b. 9alan kolektor Adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan !iri-!iri perjalanan jarak dekat, ke!epatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. #@ 9alan kolektor primer, menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga. a@ 0e!epatan ren!ana E :/ km%jam. b@ Lebar badan jalan minimal ; meter. !@ 0apasitas jalan lebih besar atau sama dengan olume lalu lintas rata-rata. d@ 9alan masuk dibatasi, diren!anakan sehingga tidak mengurangi ke!epatan ren!ana dan kapasitas jalan. e@ 9alan kolektor primer tidak terputus (alaupun memasuki kota. '@ 9alan kolektor sekunder, menghubungkan ka(asan sekunder dengan ka(asan sekunder kedua atau ka(asan sekunder kedua dengan ka(asan sekunder ketiga. a@ 0e!epatan ren!ana minimal '/ km%jam. b@ Lebar jalan minimal ; meter. !. 9alan lokal Adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan !iri-!iri perjalanan jarak dekat, ke!epatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. #@ 9alan lokal primer, menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil atau jenjang kedua dengan persil, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang di ba(ahnya, kota jenjang ketiga dengan persil atau kota di ba(ah kota jenjang ketiga sampai
persil. a@ 0e!epatan ren!ana E '/ km%jam. b@ Lebar badan jalan minimal > meter. !@ 9alan lokal primer tidak terputus (alaupun memasuki desa. '@ 9alan lokal sekunder, menghubungkan ka(asan sekunder kedua dengan perumahan atau ka(asan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan. a@ 0e!epatan ren!ana E #/ km%jam. b@ Lebar badan jalan minimal meter. !@ Lebar badan jalan tidak diperuntukkan bagi kendaraan beroda tiga atau lebih, minimal 8, meter. d@ Persyaratan teknik tidak diperuntukkan bagi kendaraan beroda tiga atau lebih. . 0lasi*ikasi 9alan 6enurut 0emampuan 3aya 3ukung 9alan a. 9alan 0elas & yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi ', m, panjang tidak melebihi #< m dan muatan sumbu terberat yang diijinkan E#/ ton. b. 9alan 0elas && yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi ', m, panjang tidak melebihi #< m dan muatan sumbu terberat yang diijinkan #/ ton. !. 9alan 0elas &&& A yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi ', m, panjang tidak melebihi #< m dan muatan sumbu terberat yang diijinkan < ton. d. 9alan 0elas &&& $ yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi ', m, panjang tidak melebihi #' m dan muatan sumbu terberat yang diijinkan < ton. e. 9alan 0elas &&& 7 yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi ',# m, panjang tidak melebihi m dan muatan sumbu terberat yang diijinkan < ton. C4 Ka#asan 'erotaan 0a(asan perkotaan adalah ka(asan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan *ungsi ka(asan sebagai tempat
permukiman
perkotaan,
pemusatan
dan
distribusi
pelayanan
jasa
pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. 0a(asan primer adalah ka(asan kota yang mempunyai *ungsi primerB *ungsi primer sebuah kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap (arga kota itu sendiri yang lebih berorientasi ke dalam dan jangkauan lokalB *ungsi primer dan *ungsi sekunder harus tersusun teratur dan tidak terbaurkanB *ungsi primer, *ungsi sekunder kesatu, *ungsi sekunder kedua dan seterusnya terikat dalam satu hubungan hierarki. 0a(asan sekunder adalah ka(asan kota yang mempunyai *ungsi sekunderB *ungsi sekunder sebuah kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap (arga kota itu sendiri yang lebih berorientasi ke dalam dan jangkauan lokalB *ungsi ini dapat mengandung *ungsi yang terkait pada pelayanan jasa yang bersi*at pertahanan keamanan yang selanjutnya disebut *ungsi sekunder yang bersi*at khususB *ungsi primer dan *ungsi sekunder harus tersusun teratur dan tidak terbaurkanB *ungsi primer, *ungsi sekunder kesatu, *ungsi sekunder kedua dan seterusnya terikat dalam satu hubungan hierarki. 4ungsi primer adalah *ungsi kota dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota, dan (ilayah pengembangannya. 4ungsi sekunder adalah *ungsi kota dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan penduduk kota itu sendiri. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geogra*is beserta segenap unsur terkait pada yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrati* dan%atau aspek *ungsional.” Fundangundang ri no. ': tahun #'G. 9alan
perkotaan
merupakan
segmen
jalan
yang
mempunyai
perkembangan se!ara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan ?609&, #;@. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.
#. 9alan dua lajur dua arah tak terbagi ?'%' )3@ Tipe ini meliputi semua jalan perkotaan dua lajur dua arah dengan lehar jalur lalu lintas lebih ke!il dari dan sama dengan #/, meter. )ntuk jalan yang lebih lebar dari ## meter, jalan sesungguhnya selama beroperasi pada kondisi arus tinggi sebaiknya diamati sebagai dasar #' pemilihan prosedur perhitungan jalan perkotaan dua atau empat lajur tak terbagi. 0ondisi dasar tipe jalan ini dide*inisikan sebagai berikut" a. Lebar jalur lalu lintas tujuh meter. b. Lebar bahu e*ekti* paling sedikit ' m pada setiap sisi. !. Tidak ada median. d. 5ambatan samping rendah. e. )kuran kota #,/ - 8,/ 9uta. *. Tipe alinyemen datar. '. 9alan empat lajur dua arah ?:%'@ Tipe jalan ini meliputi semua jalan dua arah dengan lebar jalur lalu lintas lebih dari #/, meter dan kurang dari #>,/ meter. Tipe jalan ini terdiri dari dua jenis, yaitu " a. 9alan empat lajur dua arah terbagi ?:%' 3@ 0ondisi dasar tipe jalan ini dide*inisikan sebagai berikut" #@ Lebar lajur 8, m ?lebar jalur lalu lintas total #:,/ m@. '@ 0ereb ?tanpa bahu@. 8@ 9arak antara kereb dan penghalang terdekat pada trotoar H' m. :@ Ada median. @ 5ambatan samping rendah. >@ )kuran kota #,/ - 8,/ 9uta. ;@ Tipe alinyemen datar. b. 9alan empat lajur dua arah tak terbagi ?:%' )3@ 0ondisi dasar tipe jalan ini dide*inisikan sebagai berikut" #@ Lebar lajur 8, m ?lebar jalur lalu lintas total #:,/ m@. '@ 0ereb ?tanpa bahu@. 8@ 9arak antara kereb dan penghalang terdekat pada trotoar H' m. :@ Tidak ada median. @ Pemisahan arah lalu lintas / - /. >@ 5ambatan samping rendah. ;@ )kuran kota #,/ - 8,/ 9uta. <@ Tipe alinyemen datar. 8. 9alan enam lajur dua arah terbagi ?>%' 3@
Tipe jalan ini meliputi semua jalan dua arah dengan lebar jalur lalu lintas lebih dari #< meter dan kurang dari ': meter. 0ondisi dasar tipe jalan ini dide*inisikan sebagai berikut" a. Lebar lajur 8, m ?lebar jalur lalu lintas total '#,/ m@. b. 0ereb ?tanpa bahu@. !. 9arak antara kereb dan penghalang terdekat pada trotoar H' m. d. 6edian. e. Pemisahan arah lalu lintas / -/. *. 5ambatan samping rendah. g. )kuran kota #,/ - 8,/ 9uta. Tipe alinyemen datar. :. 9alan satu arah ?# - 8%#@ Tipe jalan ini meliputi semua jalan satu arah dengan lebar jalur lalu lintas dari ,/ meter sampaidengan #/, meter. 0ondisi dasar tipe jalan ini dide*inisikan sebagai berikut" a. b. !. d. e.
Lebar jalur lalu lintas tujuh meter. Lebar bahu e*ekti* paling sedikit ' m pada setiap sisi. Tidak ada median. 5ambatan samping rendah. )kuran kota #,/ - 8,/ 9uta.
D4 Ke1i6aan8e1i6aan tentan0 7enyelen00araan 7rasarana 6alan
Perundangan mengenai penyelenggaraan prasarana jalan yang terakhir ditetapkan adalah " )) no. 8< tahun '//: tentang jalan. Sesuai dengan pasal ; ?8@ uu no. 8< tahun '//:, maka pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat perkotaan dilakukan oleh sistem jaringan jalan sekunder. 3i dalam sistem jaringan jalan sekunder tersebut terdapat sejumlah *ungsi jalan yang masing-masing adalah ?pasal < ?'-@ uu no. 8< tahun '//:@" a
9alan arteri " merupakan jalan umum yang ber*ungsi melayani angkutan utama dengan !iri perjalanan jarak jauh, ke!epatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi se!ara berdaya guna.
b
9alan kolektor " merupakan jalan umum yang ber*ungsi mela yani angkutan pengumpul atau pembagi dengan !iri perjalanan jarak sedang, ke!epatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
!
9alan lokal " merupakan jalan umum yang ber*ungsi melayani angkutan setempat dengan !iri perjalanan jarak dekat, ke!epatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. )ntuk menjalankan peran sebagai pusat kegiatan ?baik pusat kegiatan
nasional, (ilayah maupun lokal@, kota membutuhkan suatu sistem transportasi perkotaan yang khusus, yang berbeda dengan sistem transportasi antar kota. Sistem transportasi perkotaan yang dibutuhkan adalah sistem transportasi mampu memperlan!ar pergerakan orang dan atau barang untuk keluar%masuk ka(asan perkotaan maupun yang melayani aktiitas masyarakat di dalam ka(asan perkotaan sendiri. 3engan semakin berkembangnya suatu kota, dimana harga lahan di pusat kota !enderung semakin mahal, maka mulai bermun!ulan pusat-pusat permukiman dan pusat kegiatan di pinggiran kota ?sub urban@. Tingginya ketergantungan masyarakat yang tinggal di sub urban dengan aktiitas di pusat kota yang jaraknya relati* jauh berdampak pada perubahan pola perjalanan masyarakat harian. 9arak perjalanan yang jauh, (aktu tempuh yang semakin panjang, pelayanan angkutan umum yang terbatas, dan kema!etan pada jam pun!ak menjadi hal yang selalu dihadapi masyarakat kota sehari-hari. 3isisi lain, perkembangan kota yang !enderung tidak teren!ana ?urban spra(l@ dan ketidak konsistenan dalam melaksanakan ren!ana induk pembangunan kota ?rtr(@ serta perubahan pola peman*aatan lahan yang begitu !epat belum mampu diantisipasi dengan penataan sistem jaringan transportasi. 0ondisi ini berdampak pada ketidak seimbangan antara kesediaan ?prasarana@ dengan permintaan perjalanan akibat pengembangan ka(asan yang begitu !epat. 3isisi lain pemberlakuan otonomi daerah sejak tahun # mempunyai dampak terhadap pengelolaan sektor transportasi di daerah. 3engan persepsi dan pemahaman yang berbeda-beda tentang transportasi perkotaan, banyak daerah yang memandang transportasi perkotaan sebagai sumber pendapatan asli daerah ?pad@ bukan sebagai tugas untuk melayani masyarakat. 5al yang
sama juga terjadi pada operator dan masyarakat umum yang melihat transportasi perkotaan sebagai sumber kehidupan. Penanganan transportasi perkotaan mempunyai perbedaan dengan penanganan transportasi antar kota, karena keduanya mempunyai karakteristik yang spesi*ik. Adanya perbedaan antara karakteristik transportasi antar kota dengan karakteristik transportasi perkotaan merupakan pertimbangan utama perlunya transportasi perkotaan dikelola se!ara khusus. Titik sentral transportasi perkotaan di masa mendatang adalah bagaimana melakukan “integrasiI ,yang bermakna " a
6emadukan pemikiran dan aksi lintas semua kebijakan sektor terkait dan pada semua tingkatan pembuatan keputusan.
b
Semua kebijakan terkait transportasi bersinergi menuju kualitas hidup yang lebih baik.
!
0ebijakan lokal dan regional tetap seirama dengan kebijakan lokal dan regional.
d
6emastikan sektor publik ?masyarakat dan pemerintah@ dan s(asta saling bekerjasama. 3engan demikian diharapkan ke depan akan didapatkan suatu sistem
transportasi yang e*ekti*, ramah lingkungan, handal dan memegang peranan ital dalam meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh masyarakat. Tantangan transportasi perkotaan ke depan adalah transportasi jalan akan tumbuh dua kali lipat dalam dua puluh tahun ke depan, meningkatnya keme!etan dan polusi udara. $erbagai permasalahan transportasi perkotaan tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak manapun, bahkan oleh pemerintah saja. Pemerintah memiliki peranan kun!i dalam peme!ahan masalah transportasi perkotaan, namun masyarakat, pelaku bisnis, pengusaha transportasi dan pengguna jalan mampu memberikan sumbangan berarti dalam peme!ahan masalah transportasi perkotaan.
BAB &&& METODOLO*& 'ENEL&T&AN
A Loasi 'enelitian Lokasi penelitian yang dilakukan oleh Penulis berlokasi di 0e!amatan
6akassar, 0ota 6akassar, Sula(esi Selatan. B (atu 'enelitian 0egiatan Penelitian ini berlangsung selama # bulan. Waktu penelitian tersebut men!akup tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, tahap penyusunan laporan hingga tahap presentasi. C Jenis dan Su31er Data 3ata yang diperoleh kaitannya dengan penelitian ini bersumber dari
beberapa instansi dengan jenis data sebagai berikut" #. 3ata primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung di lapangan. 3ata-data tersebut seperti" Panjang dan Lebar jaringan jalan, kondisi jaringan jalan, *ungsi
jaringan jalan, jenis
konstruksi jaringan jalan yang ada di lokasi penelitian. '. 3ata Sekunder yang diperoleh pada instansi terkait dengan salah satu teknik penyaringan data D Teni 'en0u37ulan Data )ntuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dilakukan suatu teknik pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut" #
bserasi Lapangan. bserasi lapangan dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat dan sekaligus membandingkan atau men!o!okkan data dari instansi
terkait dengan data yang sebenarnya di lapangan. Adapun data-data yang diperoleh dari hasil obserasi lapangan yaitu" 0ondisi *isik dasar lokasi penelitian ?eksisting dan pola penggunaan dan jenis jaringan jalan yang terdapat di lokasi penelitian@. E Studi 'ustaa 3okumentasi dilakukan untuk meperoleh bukti yang akurat dari
pen!atatan sumber-sumber in*ormasi. 3okumentasi bisa menjadi penolong saat terjadi suatu masalah, dokumentasi akan menjadi re*erensi untuk memandu kita dalam melakukan atau men!ari penyelesaian suatu masalah. Selain itu, dokumentasi juga memegang peran yan sangat penting dalam suatu kegiatan. F Metode Analisa Data Sesuai dengan rumusan masalah, maka metode analisis yang digunakan dalam menganalisis masalah yaitu 3atabase jaringan jalan yang ada di 0e!amatan 6akassar, 0ota 6akassar sebagai berikut " .
Analisis Ke1i6aan
Analisis menjabarkan
kebijakan
merupakan
kebijakan-kebijakan
suatu
alat
pembangunan
analisis
pada
lokasi
dengan yang
merupakan (ilayah studi. Analisis kebijakan ini berisi konten atau poin poin penting dalam sebuah kebijakan. 6isalnya dalam 2T2W se!ara hierarki. 2P9 Panjang 2P9 6enegah, 2P9 Pendek sesuai dengan hierarki. ,
Analisis Desri7tif Kualitatif 6etode deskripti* adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristi(a pada masa sekarang dan bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan se!ara sistematis, *aktual, dan akurat mengenai *akta-*akta, si*at-si*at serta hubungan antar *enomena yang diselidiki. 9enis analisis ini digunakan untuk menganalisa data dengan menggambarkan hasil responden, data tabulasi serta pengidenti*ikasian
*aktor-*aktor yang paling berpengaruh dalam penggunaan lahan yang terdapat di sepanjang jalan di 0e!amatan 6akassar.
BAB &+ $AS&L DAN 'EMBA$ASAN
A Tin6auan )3u3 Kota Maassar . *a31aran )3u3 (ilayah Kota Maassar 0ota 6akassar terletak di ujung selatan Pulau Sula(esi dan
merupakan &bu 0ota Proinsi Sula(esi Selatan, dengan !akupan (ilayah merupakan (ilayah pesisir . 0ota 6akassar berbatasan langsung dengan dua kabupaten, yaitu sebelah utara dan timur berbatasan dengan kabupaten 6aros, kemudian sebelah selatan berbatasan dengan 0abupaten +o(a dan sebelah barat adalah selat 6akassar. $atas administrasi (ilayah 0ota 6akassar berbatasan dengan" a
Sebelah )tara berbatasan dengan 0abupaten Pangkajene 0epulauan
b
Sebelah Timur berbatasan dengan 0abupaten 6aros
!
Sebelah Selatan berbatasan dengan +o(a
d
Sebelah $arat berbatasan dengan Selat 6akassar. Se!ara administrati* luas (ilayah kota 6akassar ter!atat #;,;; km'
yang meliputi #: ke!amatan dan terbagi dalam #:8 kelurahan, ;# 2W dan :.;< 2T dimana 0e!amatan $iringkanaya mempunyai luas (ilayah yang sangat besar :<,'' km atau luas ke!amatan tersebut merupakan ';,:8 persen dari seluruh luas 0ota 6akassar dan yang paling ke!il adalah 0e!amatan 6ariso #,<' km atau #,/: persen dari luas (ilayah 0ota 6akassar. $erikut dapat kita lihat pada tabel :.# tentang jumlah kelurahan menurut ke!amatan dan luas (ilayah serta persentase terhadap luas (ilayah menurut ke!amatan di 0ota 6akassar "
Ta1el 54.4 Ju3lah Menurut Ke2a3atan Dan Luas (ilayah Serta 'ersentase Terhada7 Luas (ilayah Menurut Ke2a3atan Maassar 'resentase
No4
Ke2a3atan
Kelurahan
Luas 93,
# ' 8 : > ; <
6ariso 6amajang Tamalate 2appo!ini 6akassar )jung Pandang Wajo $ontoala )jung Tanah
#8 #/ #/ #: #/ < #' #'
#,<' ',' '/,'# ,'8 ',' ',>8 #, ',#/ ,:
luas 9; #,/: #,'< ##,/ ,' #,:8 #,/ #,#8 #,# 8,8<
#/
Tallo
#
,<8
8,8'
## #' #8 #:
Panakukkang 6anggala $iringkanaya Tamalanrea
#;,<8 ':,#: :<,'' 8#,<:
,;/ #8,;8 ';,:8 #<,#' #;,;;
## > ; > 9umlah #:8 Sumber : Makassar dalam Angka 2014
,
Tin6auan )3u3 Ke2a3atan Maassar A4 *a31aran )3u3 (ilayah Ke2a3atan Maassar
0e!amatan 6akassar merupakan salah satu dari #: 0e!amatan di 0ota 6akassar, terdiri dari #: kelurahan 8> 2T dan > 2W, dimana jumlah 2T terbesar ?#',<'J@ berada di 0elurahan 6a!!ini yaitu :: 2T,
dengan 2W. Tingkat klasi*ikasi desa%kelurahan di 0e!amatan 6akassar tahun '/#: terdiri atas kelurahan dengan klasi*ikasi s(akarya dan kelurahan yang temasuk klasi*ikasi s(asembada. 9umlah penduduk di 0e!amatan 6akassar tahun '/#: sebanyak <: /#: orang dengan kepadatan penduduk sebesar 88 88 ji(a % kmK. 9umlah Penduduk terbesar berada di 0elurahan 6a!!ini +usung yaitu < '>; orang ?,<:J@ terhadap jumlah penduduk 0e!amatan 6akassar dengan kepadatan penduduk 88 88 kmK .4 Leta *eo0rafis dan Adi3istrasi
Se!ara administrasi, 0e!amatan 6akassar berbatasan dengan " Sebelah )tara " 0e!amatan $ontoala Sebelah Timur " 0e!amatan Panakkukang dan 0e!amatan 2appo!ini Sebelah Selatan " 0e!amatan 6amajang Sebelah $arat " 0e!amatan )jung Pandang
,4 As7e De3o0rafi 9umlah penduduk di 0e!amatan 6akassar tahun '/#: sebanyak <:
/#: orang dengan kepadatan penduduk sebesar 88 88 ji(a % kmK. 9umlah Penduduk terbesar berada di 0elurahan 6a!!ini +usung yaitu < '>; orang ?,<:J@ terhadap jumlah penduduk 0e!amatan 6akassar dengan kepadatan penduduk 88 88 km . 3ari <: /#: orang penduduk di 0e!amatan 6akassar :# ;; orang ?:,:J@ laki-laki dan :' :8; orang ?/,#J@ adalah perempuan dengan seD ratio atau perbandingan laki-laki dan perempuan sebesar ;,; persen lihat tabel 8.', sedangkan berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk terbesar berada pada kelompok umur '/-': yaitu sebanyak <> orang atau ##,<; J dari total penduduk 0e!amatan 6akassar
Ta1el 54,
Ju3lah 'endudu < Luas (ilayah dan Ke7adatan 'endudu Menurut Kelurahan dan Jenis Kela3in di Ke2a3atan MaassarTahun ,-.5
No.
0elurahan
Luas ?0mK@
#
.6ari!aya
/,'>
'
6ari!aya $aru
Penduduk
0epadatan Per 0mK
.;;
''.'';
>.:8
88./>'
/,##
'./88
#<.:<'
/,#:
;.'<>
'./:8
/,#>
>.>#
:#.<#
/,'#
6aradekaya Selatan $ara-baraya Selatan $ara-baraya
>
6aradekaya
/,#8
:.#<:
8'.#<
;
6aradekaya )tara $ara-baraya )tara $ara-baraya Timur 6a!!ini Parang 6a!!ini
/,#:
8.#;<
''.;//
/,##
>.'8<
>.;/
/,#
>.;':
::.<';
/,'8
;.8>
8:./:
/,'>
;.#>
';.>;;
/,'/
<.'>;
:#.88
#8
6a!!ini gusung $arana
/,''
;.'/
8'.;><
#:
Lariang $angi
/,'/
8/
'#.;/
0e!amatan
','
#<./:#
88.88
8 :
< #/ ## #'
Sumber : Kecamatan Makassar Dalam Angka Tahun 2014 =4 'en00unaan Lahan di Ke2a3atan Maassar Penggunaan lahan di 0e!amatan 6akassar dapat kita lihat pada tabel penggunaan lahan sebagai berikut " Ta1el 54= 'en00unaan Lahan di Ke2a3atan Maassar
P1N+)NAAN LA5AN
L)AS ?5a@
Lapangan
/,';
Taman
/,/>
+enangan
/,#:
Sungai%0anal
<,/
Permukiman
'<,::
TTAL
'<,<#
Sumber:Hasil Calculate Gemetr! "Arcgis#$ 201%
Penggunaan Lahan di 0e!amatan 6akassar meliputi lapangan,taman,genangan sungai%kanal dan permukiman. 3engan penggunaan lahan terbesar yaitu lahan untuk permukiman dengan luas '<,:: 5a dan hampir mengambil semua lahan yang ada.Sedangkan penggunaan lahan terke!il yaitu taman dengan luas lahan /,/> 5a.
54 Data Jalan Ke2a3atan Maassar
0e!amatan 6akassar merupakan ke!amatan salah satu ke!amatan terpadat yang ada di 0ota 6akassar. 3imana ke!amatan ini memiliki kepadatan penduduk