jaringan distribusi tegangan rendahFull description
Distribusi Tegangan IFull description
Sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik kekonsumen (beban), merupakan hal penting untuk dipelajari. Mengingat penyaluran tenaga listrik ini, prosesnya melalui beberap…Full description
Konsep tegangan efektif berhubungan dengan butiran tanah yang saling bersentuhan. dan tegangan efektif ini berarah vertikal.
Sondir SPTFull description
teknik sipilDeskripsi lengkap
Full description
mengenai jaringan distribusiDeskripsi lengkap
MEKANIKA TANAH II Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Staf Pengajar: Reza P. Munirwan, S.T, M.Sc
Outline Mengajar Mektan II: 1. Pendahuluan 2. Distribusi Tegangan dalam Tanah (beban titik, garis, jalur) 3. Distribusi Teg. Dalam Tanah (beban bentuk lingkaran, persegi dan diagram Newmark) 4. Kuat Geser Tanah (Pengujian laboratorium) 5. Kuat Geser Tanah (Lingkaran mohr & stress path) 6. Rembesan (Constant head & falling head) 7. Rembesan (Flow net & seepage force) 8. Konsolidasi (pengujian laboratorium) 9. Konsolidasi (parameter konsolidasi)
Penilaian Kehadiran
10 %
Quiz (2x)
25 %
Midterm Review
25 %
Final
30 %
Tugas / Responsi
10 %
Kehadiran < 75% = X Misal: Kehadiran 10x dari total
Distribusi Tegangan Dalam Tanah Tegangan yang terjadi di dalam massa tanah dapat disebabkan oleh beban yang bekerja di permukaan
atau
sendiri tanah Tegangan akibat
oleh
beban
berat
akibat
sendiri
berat tanah
bertambah bila kedalaman bertambah Tegangan akibat beban di permukaan tanah berkurang bila kedalaman bertambah
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Tegangan Akibat Berat Sendiri Tanah Tegangan akibat berat sendiri tanah bertambah bila kedalaman bertambah Contoh: Lapisan pasir sedalam 3m dengan γsat = 18 kN/m3. 4m lapisan lempung berada dibawahnya dengan γsat = 20kN/m3. Jika muka air tanah berada 2m dibawah muka tanah, tentukan besar tegangan total dan tegangan efektif yang bekerja di tengah lapisan lempung.
Tegangan Akibat Berat Sendiri Tanah
Tegangan Akibat Beban di Permukaan Tanah • Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885) • Beban Garis
q/satuan panjang
• Beban Lajur B
∆p
q= beban/satuan luas
β
z α
∆p A
x
x
z
Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885)
Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885)
Rumus diatas dapat disederhanakan menjadi:
Dimana K adalah influence factor Nilai K diperoleh dari grafik 4.5 (Berdasarkan teori Boussinesq)
Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885)
Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885) Contoh: Diketahui beban P = 100lb. Gambarkan kenaikan tegangan tanah akibat beban P pada titik x = 3ft dan y = 4ft dari permukaan sampai kedalaman tertentu.
Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885) Penyelesaian: r = √ x2 + y2 = √ 32 + 42 = 5ft r (ft)
z (ft)
r/z
K
σz = KP / z2
5
0 2 4 6 10 15 20
~ 2.5 1.25 0.83 0.2 0.33 0.25
0 0.0034 0.00424 0.1195 0.2733 0.3753 0.4103
0 0.85 2.65 3.60 2.73 1.65 1.03
Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885) σz (lb/ft2)
Depth(m)
Beban Garis q/satuan panjang
∆p
x
z
Beban Garis Contoh: Beban garis q = 500 lb/ft. Tentukan tambahan tegangan vertikal di titik A yang mempunyai koordinat x = 5ft dan z = 4ft. Penyelesaian:
∆P = 12.12 lb/ft2
Beban Garis Soal: q1 = 300 lb/ftq2 = 500 lb/ft
∆p
6ft
4ft
5ft
Beban Lajur Lebar terbatas dan panjang tak terhingga B
q= beban/satuan luas
β
z α
∆p A
x
Beban Lajur Contoh: Sebuah pondasi lajur memanjang dengan lebar 2m mendukung beban terbagi rata 250kN/m2. Pondasi terletak pada lapisan pasir jenuh dengan γsat = 19.81 kN/m3. Tentukan besar tegangan vertikal efektif pada kedalaman 3m dibawah pusat pondasi sebelum dan sesudah pembebanan.
Beban Lajur Sebelum pembebanan σz (P) = z x γ’ = z (γsat – γw) =
P = 30kN/m2
Sesudah pembebanan
β=?
β=0
γ=?
γ = 36o52’ ∆P = 99kN/m2
Total pembebanan = P + ∆P
Psetelah pembebanan = 129kN/m2
Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat Persegi Panjang Tambahan tegangan akibat beban persegi panjang dengan ukuran panjang L dan lebar B dapat dihitung dengan persamaan hasil penjabaran teori Boussinesq sebagai berikut: ∆σ = q x I Dimana: q = tegangan akibat beban pondasi I = faktor pengaruh yang tergantung nilai B, L dan z
Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat Persegi Panjang Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah sudut luasan empat persegi panjang akibat beban terbagi rata (Fadum, 1948)
Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat Persegi Panjang Contoh: Pondasi empat persegi panjang dengan ukuran 4m x 6m mengalami pembebanan terbagi rata sebesar 120 kN/m2. Tentukan tambahan tegangan akibat beban pondasi pada kedalaman 2m dititik A, B, 6m
dan C A
B
C
4m
Beban Terbagi Rata Berbentuk Lingkaran
Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah pusat beban terbagi rata berbentuk lingkaran flexibel (Foster dan Ahlvin, 1954)
Teori Newmark (1942) untuk Hitungan Tambahan Tegangan Vertikal
Dapat digunakan untuk berbagai bentuk pondasi
Teori Newmark untuk Hitungan Tambahan Tegangan Vertikal Sembilan lingkaran, lingkaran ke sepuluh r =~ Terdapat 200 elemen Nilai faktor pengaruh = 1/200 = 0.005
Cara perhitungan teori Newmark: 1. Tentukan kedalaman z yang akan dihitung. Buat z = AB. 2. Gambar denah pondasi sesuai skala satuan garis AB. 3. Letakkan titik tegangan yang akan dihitung ditengahtengah pusat lingkaran Newmark 4. Hitung jumlah elemen yang tertutup jumlah pondasi. Misal n elemen. 5. Gunakan rumus berikut untuk menghitung tegangan pada kedalaman z. ∆σz = n q I dimana:
q = beban terbagi rata pada fondasi n = jumlah elemen tertutup denah pondasi I = faktor pengaruh
Contoh: Tentukan penambahan tegangan vertikal pada pondasi bujur sangkar dengan ukuran 4.5m x 4.5m pada kedalaman 5m dibawah muka tanah. q = 200 kN/m2.
Penyelesaian: Karena z = 5m, maka panjang AB pada grafik = 5m. Karena ukuran pondasi yang simetris, maka hanya ¼ ukuran pondasi yang digambar. Dari gambar, n = 13.9 Maka: σz = 4 x 13.9 x 200 x 0.005 = 56 kN/m2.
Isobar tegangan (Bulbs of pressure) menurut teori Boussinesq
Isobar tegangan (Bulbs of pressure) menurut teori Boussinesq
Isobar tegangan (Bulbs of pressure) menurut teori Boussinesq
Tugas Gambar menggunakan kertas grafik ukuran A3 isobar tegangan (Bulbs of pressure) menurut teori Boussinesq untuk pondasi bujur sangkar seperti di gambar. Diketahui B = 1.5m dan q = 180kN/m2. Jarak antar as kolom pondasi = 2m.