45
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan hasil hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan, dipergunakan sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan penelitian (Nursalam, 2013: 80). Desain dalam penelitian ini adalah pra-eksperimental yaitu menggunakan one-group pre-post test design design yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan suatu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi. Pada penelitian ini, peneliti melakukan terapi bermain flashcard, kemudian dinilai pengaruhnya pada pengujian kedua ( post ( post test). test). Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui adakah
Pengaruh terapi bermain flashcard untuk
meningkatkan interaksi sosial pada anak autisme di Yayasan Pendidikan Melati Ceria Kota Palangka Raya.
3.2
Kerangka Kerja
Kerangka kerja atau kerangka operasional merupakan langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah, mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal dilaksanankannya penelitian (Nursalam, 2013: 49). Kerangka kerja juga merupakan bagan kerja rancangan kegiatan penelitian yang akan dilakukan, meliputi penetapan populasi sampai analisa data (Hidayat, 2008: 31).
46
Populasi Seluruh Anak Yang Menderita Autisme Di Yayasan Pendidikan Melati Ceria Kota Palangka Raya Sebanyak 29 Orang Sampel 15 Anak Yang Menderita Autisme Di Yayasan Pendidikan Melai Ceria Kota Palangka Raya
Sampling Purposive Sampling (non probability sampling)
Informed Concent
Variabel Independen Terapi Bermain Flashcard
Variabel Dependen Interaksi Sosial
Observasi
Observasi
Pre
Interaksi Sosial
Post
Analisa Data
Menggunakkan coding, editing, scoring, tabulating, analisis dan ditentukan dengan uji statistik regresi logistik
Penyajian Hasil
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Pengaruh Terapi Bermain Flashcard Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Pada Anak Autisme Di Yayasan Pendidikan Melati Kota Ceria Palangka Raya.
47
3.3
Identifikasi Variabel
Menurut Nursalam (2013: 177), variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain). Variabel independen merupakan variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. 3.3.1 Variabel Independent
Variabel independent (variabel bebas) adalah variabel yang memengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam,2013: 177). Variabel independent dalam penelitian ini adalah terapi bermain. 3.3.2 Variabel Dependent
Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan variabel lain (Nursalam, 2013: 178). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah interaksi sosial.
3.4
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014: 79).
48
49
50
51
3.5
Populasi, Sampel, dan Sampling
3.5.1 Populasi
Menurut Sugiono (2004) dalam Hidayat (2011: 68) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpilannya, jadi populasi tidak hanya terbatas pada orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek tersebut. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasinya adalah seluruh anak yang ada Di Yayasan Pendidikan Melati Ceria Kota Palangka Raya Sebanyak...........orang yang mengalami autisme.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2011: 92). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah anak yang mengalami autisme Di Yayasan Pendidkan Melati Ceria Kota Palangka Raya sebanyak 15 orang. 3.5.2.1 Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2009: 92). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1)
Anak yang mengalami autisme di SLB melati ceria Palangka Raya
2)
Anak yang bersedia menjadi responden.
3)
Anak autis yang berusia 2-5 tahun
4)
Berada di tempat saat dilakukan penelitian
3.5.2.2 Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi karena berbagai hal (Nursalam, 2009: 92).Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: 1)
Anak yang tidak bersedia untuk menjadi responden.
52
2)
Anak yang tidak di tempat saat dilakukan penelitian. Sampel dihitung melalui rumus untuk mentukan besar sampel minimal
dengan: n=
N 1 + N()2
n Keterangan:
= Besar sampel
N = Besar populasi d
= Tingkat signifikansi (0,05)
3.5.3 Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari suatu populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2011: 93). Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan untuk penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keselurahan populasi yang ada. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik porpusive sampling , artinya sampel yang digunakan adalah total populasi metode ini diperoleh karena jumlah populasi yang terbatas atau sedikit yaitu 15 responden, sehingga dari jumlah tersebut dijadikan sampel dalam penelitian. Pada penelitian ini anak yang mengalami autis.
3.6
Waktu Dan Tempat Penelitian
3.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian pengaruh terapi bermain flashcard untuk meningkatkan interaksi sosial pada anak autis yang akan dilakukan di Yayasan Pendidikan Melati Ceria Kota Palangka Raya.
3.6.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada anak yang mengalami autis Di Yayasan Pendidikan Melati Ceria Kota Palangka Raya, yang dilakukan pada sekitar bulan april 2017.
53
3.7
Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Validitas
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmojo, 2010: 164). Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur skala data (Isgiyanto, 2009). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (konten) yang mewakili semua aspek sebagai kerangka konsep (Isgiyanto, 2009). Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrument dalam mengumpulkan data. (Nursalam, 2008).
3.7.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoadmojo, 2010: 168). Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan adalah nilai r hitung diwakili dengan nilai Alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Uji reliabilitas tidak dilakukan secara manual tetapi menggunakan alat bantu program komputer.
3.7
Pengolahan Data dan Analisa Data
3.7.1 Proses Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data pada penelitian ini dengan meminta izin ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya untuk mengadakan penelitian. Kemudian Peneliti melakukan pendekatan dengan responden dan meminta persetujuan untuk
54
menjadi responden. Apabila responden bersedia untuk menjadi responden dan berpartisipasi dalam penelitian, maka mengisi lembar persetujuan menjadi responden yang di tanda tangan oleh responden dan tidak boleh di wakili. Peneliti memberikan terapi bermain flashcard kepada klien kemudian setelah itu peneliti tiga hari peneliti akan melakukan observasi kepada klien yang telah di berikan terapi bermain flashcard.
3.7.2 Instrument Pengumpulan Data
Instrumen atau alat ukur adalah alat guna mengumpulkan data penelitian. Instrumen dibuat dalam suatu penelitian bela peneliti telah menentukan kerangka konsep dan menyusun variabel-variabelnya (Machfoedz, 2007). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Flashcard
2.
Lembar observasi
3.7.3 Pengolahan Data
Data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi yang dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya (Hidayat, 2009: 107). 1.
Editing (Penyuntingan) Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2009: 107). Menurut Arikunto (2013: 278), proses ini meliputi. 1)
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisian.
2)
Mengecek kelengkapan data, apabila ada kekurangan halaman atau isi maka perlu dikembalikan atau diulang ke responden.
3)
Mengecek nama-nama isian data jika di dalam instrument atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain tidak dikehendaki oleh peneliti
55
padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel maka item perlu didrop. 3.4.1.1 Coding (Pengkodean) Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer (Hidayat, 2009: 108). Kode yang digunakan berupa angka yang selanjutnya akan diproses dengan komputer. 3.4.1.2 Scoring (Penilaian) Scoring merupakan kegiatan memberikan skor terhadap semua item yang telah diisi oleh responden (Notoatmodjo, 2012: 177). Kegiatan memberikan skor dilakukan pada setiap lembar kuesioner sesuai dengan skor pada definisi operasional 3.4.1.3 Tabulating (Tabulasi) Tahap ini cara yang sudah lengkap ditabulasi, kemudian diklasifikasikan ke dalam masing-masing variabel, kemudian dimasukan ke tabel sehingga akan mempermudah dalam menganalisa. Untuk mempermudah tabulasi data dengan memasukan program atau software komputer. Salah satu yang digunakan untuk entri data penelitian adalah menggunakan program SPSS (Arikunto, 2013: 279).
3.7.4 Analisa Data
Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2013: 199). Analisa data dapat dibagi dalam analisa univariat, bivariat, dan multivariat, Notoatmodjo (2010: 182): 1.
Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya, untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Analisa univariat pada penelitian ini termasuk dalam tahapan analisis deskriptif proporsi persentase dimana tidak hanya mencari nilai frekuensi atau jumlah, tetapi juga
56
melihat nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012: 182). 2.
Analisa Multivariat Analisis multivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan atau pengaruh lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Notoatmodjo, 2012: 184). Penelitian ini menggunakan analisis multivariat karena lebih dari dua variabel independen (terapi bermain) dan satu variabel dependen (interaksi sosial).
3.8
Etika Penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut.
3.8.1
I nformed Consent (Lembar Persetujuan Menjadi Responden) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent terebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan peneliti dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati dan menghargai hak responden (Hidayat, 2014: 83). Lembar persetujuan yang ada dalam penelitian dibuat sebelum responden mengisi kuesioner. Dalam lembar persetujan peneliti mencantumkan identitas diri, berasal dari institusi mana, serta maksud dan tujuan peneliti sendiri. Sehingga responden benar-benar memahami dan memaklumi dilakukannya penelitian. Responden diberi hak dalam penelitian dengan menjamin kerahasiaan identitias diri responden. Responden yang menandatangi lembar persetujuan adalah responden benar-benar yang bersedia menjadi responden dalam penelitian.
57
3.8.2
Anonimity (Tanpa Nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2008). Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada masing-masing lembar observasi yang telah dibagi dan dirahasiakan.
3.8.3
Confidentiality (Kerahasiaan) Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2009: 83). Responden dalam penelitian ini dijamin kerahasiaan identitas dan pendapatnya. Data yang didapat hanya akan dipergunakan untuk perkembangan ilmu keperawatan dan tidak akan digunakan untuk maksud lain.
3.8.4
Right to justice (Prinsip Keadilan) Responden dilakukan secara adil baik sebelum, selama, atau sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi. Responden berhak meminta data yang diberikan harus dirahasiakan.