2. General Weakness 2.1 Definisi Kelelahan merupakan salah satu keluhan yang paling sering diutarakan oleh pasien pas ien.. Kel Kelela elahan han dik dikore orelas lasika ikan n den denga gan n tin tingka gkatt ten tenaga aga yan yang g ren renda dah h dan tid tidak ak spesifik, spes ifik, atau perasaan mudah letih setelah melak melakukan ukan akivitas. akivitas. Kelel Kelelahan ahan atau fatigu fat igue e per perlu lu dib dibeda edakan kan den dengan gan wea weakne kness ss ata atau u kel kelema emahan han,, dim diman ana a we weakn akness ess merupakan penurunan fungsi normal dari satu atau lebih otot manusia. Fatigue dan weakness walaupun disebabkan hal yang berbeda, sering terjadi pada golongan pasien tua (Harrison, 20!". 2.2 Etiologi Kelelahan memiliki banyak faktor penyebab, sehingga diperlukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang yang #ermat, sehingga penyebab dari kelelahan dapat diidentifikasi dengan tepat. $raktisi kesehatan perlu menanyakan mulai kapan kelelahan mun#ul, bagaimana perkembangannya, sudah berapa lama, aktivitas sehari%hari, nafsu makan, olah raga, kehidupan seksual, dan riwayat tidur pasien pas ien..
&apat &ap at jug juga a dit ditany anyaka akan n fak faktor tor str stress ess,, dem dement entia, ia, riw riway ayat at per perjala jalanan nan dan
faktor%faktor penyebab infeksi dan juga riwayat pengobatan. &alam pemeriksaan fisik, juga diperlukan pengamatan terhadap berat badan, status nutrisi, limfadenopati, hepatosplenomegali, masa di abdomen, pallor, kemerahan, murmur, kardiomegali, sendi%sendi yang sakit, dan juga fungsi neurologis (Harrison, 20!". &isease #ategory )nfe#tion -an#er $sy#hiatri# etaboli# 'le# 'le#tr trol olyt yte e imbal imbalan an#e #e utrition, vitamin
'amples H)*, +, hepatitis, sinusitis, fungal, malaria ung, /), breast, prostate, leukemia, lymphoma, metastases depression, al#oholism, #hroni# aniety hypothyroidsm, hyperthyroidism, 1ddison disease hype hyper# r#al al#e #emi mia, a, hypo hypoka kale lemi mia, a, hypon hyponat atre remi mia, a, hypo hypoma magn gnes esia ia starvation, obesity, iron defi#ien#y, vitamin ,foli# a#id
defi#ien#y eurologi# -ardia#
defi#ien#y, s#urvy, beriberi multiple s#lerosis, myasthenia gravis, dementia Heart failure, -1&, valvular disease, #ardiomyopathy -3$&, pulmonary hypertension, #hroni# pulmonary emboli,
$ulmonary 4le 4leep dis distu turb rba an#es n#es /astrointestin tinal
sar#oidosis 4leep eep ap apnea, inso insomn mniia, re restl stless leg sy syndro drome -elia# di disease, -h -hrons di disease, ul ul#erativ tive #o #olitis, #h #hroni#
26
Hematologi# 5enal edi#ation )nflammatory disease
hepatitis, #irrhosis 1nemia renal failure sedatives, antihistamines, nar#oti#s, blo#ker 51, #hroni# fatigue syndrome +abel . $enyakit yang menimbulkan kelelahan
2.3 Tatalaksana 2.3.1 Tatalaksana Diagnosa &iagnosa medis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan penunjang, walaupun beberapa penyakit dapat ditegakkan dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik. $emeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan darah lengkap, gula darah, serum elektrolit, ureum kreatinin, kalsium,dan fungsi faal lainnya. -hest 6%ray juga bisa digunakan untuk menghilangkan diagnosis banding se#ara #epat. 4ebagai #ontoh7 anemia akan pasti dideteksi dengan adanya penurunan kadar besi, hiponatremi dikaitkan dengan 4)1&H, hypotiroid, hingga insufisiensi adrenal, dan peningkatan leukosit yang dikorelasikan dengan infeksi (Harrison, 20!". 2.3.2 Tatalaksana Pengobatan $engobatan didasarkan dengan diagnosis, apabila diketahui. Kondisi%kondisi kelainan metabolik,nutrisi, dan endokrin, dapat dikoreksi dengan mengobati faktor penyebab, $engobatan spesifik diperlukan untuk infeksi seperti +, pneumonia, atau sinusitis. $ada pasien dengan keganasan, kelelahan dapat timbul karena faktor kemoterapi atau radioterapi. $enangan anemia, defek nutrisi, hiponatremia, dan hiperkalsemia dapat meningkatkan level energi pada pasien. $engobatan pada pasien tua
memerlukan penghitungan dosis
yang
disesuaikan (biasanya dengan penurunan dosis" dan pembatasan regimen obat yang diberikan karena perubahan fungsi tubuh pada pasien yang lanjut usia. $erubahan fungsi antara lain penurunan absopsi obat, penurunan distribusi obat, penurunan metabolisme, penurunan fungsi ekskresi, dan sensitivitas jaringan terhadap obat (Harrison, 20!". 2.3.3 Tatalaksana Monitoring
27
$engawasan terhadap perkembangan kondisi pasien geriatri memiliki peran penting dalam rangkaian pengobatan penyakit yang dihadapi. $engawasan dapat berupa observasi perbaikan keadaan umum, tanda%tanda vital, keluhan subjektif, produksi urine, keseimbangan #airan, hingga pemeriksaan penunjang berkala untuk melihat perjalanan kondisi pasien selama mendapat perawatan. $engawasan dari caregiver atau
pendamping
pasien
juga
diperlukan
baik
apabila
pasien
diperbolehkan rawat jalan. $ada pasien geriatri, caregiver berperan besar agar program yang diberikan dapat berhasil dan tidak terjadi penelantaran dari pasien (Harrison, 20!". 2.3.4 Tatalaksana Edukasi $asien memiliki hak dalam menerima informasi terkait penyakit yang mereka dapati. 'dukasi membantu rangkaian ren#ana pengobatan dokter dapat berjalan dengan baik, dikarenakan diperlukan kerja sama antara pasien, keluarga atau pendamping pasien, dan juga dari pihak tenaga kesehatan yang terkait. )nformasi yang dapat diberikan antara lain penyakit yang diderita pasien, ren#ana pengobatan yang akan diberikan, efek samping pengobatan yang mungkin terjadi, kemungkinan prognosa penyakit yang diderita, dan juga kewenangan pasien untuk menyetujui tindakan medis yang akan dilakukan dan second opinion apabila pihak pasien berkehendak. eberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menambah kepatuhan pasien (Kane, 2008" . embuat regimen obat dan instruksi sesederhana mungkin a.
enggunakan jadwal minum obat yang sama (satu atau dua kali sehari"
b.
4esuaikan waktu minum obat dengan rutinitas sehari%hari
2. emberitahu caregiver tentang obat yang diberikan !. emberitahu tenaga kesehatan lain yang berhubungan
28
8. $astikan pasien bisa mengakses apotik untuk mengambil obat, atau bahkan #ara memakai obat. 9. emakai kalender atau #atatan minum obat :. 5eview pengetahuan tentang obat dan kepatuhan meminum obat setiap kontrol erikut beberapa penyebab kelelahan yang umum ditemukan pada pasien usia lanjut, antara lain penurunan kesadaran, infeksi, dan penurunan intake makanan. $enurunan Kesadaran $enurunan
kesadaran
pada
awalnya
dapat
menyebabkan
kelelahan
dikarenakan faktor asupan nutrisi yang menjadi berkurang, metabolisme yang meningkat, hingga menyebabkan kematian. $enyebab dari penurunan kesadaran antara lain faktor metabolit (obat%obatan, hipoglikemi, hiperglikemi, septi#emia, myedema, hepati#;uraemi# en#ephalopathy" dan faktor neurologis (trauma, infeksi, stroke, epilepsy".
29
/ambar . 1lgoritma +atalaksana $enurunan Kesadaran
$ada /ambar dijelaskan bagaimana tatalaksana penurunan kesadaran se#ara umum. $eran dari primary survey sangat penting pada tahap ini. 4etelah primary survey dilakukan, tenaga kesehatan bisa memeriksa hal lain yang terkait dengan penyebab penyakit, mulai dari head to toe eamination hingga pemeriksaan penunjang. $enurunan kesadaran oleh sebab metaboli# yang paling banyak ditemui pada pasien tua antara lain kondisi hipoglikemia dan hiperglikemia. Hipoglikemia kerap disebabkan oleh penggunaan obat golongan gliben#lamide se#ara berlebihan, dan juga pasien yang lupa untuk makan. &iagnosa terkait hipoglikemia ialah adanya tanda%tanda
30
/ambar 2. +atalaksana &iabetik Ketoasidosis
)nfeksi )nfeksi merupakan salah satu penyebab mun#ulnya kelelahan pada pasien berusia lanjut. )nfeksi memiliki banyak penyebab, mulai dari bakteri, virus, parasit, jamur, hingga, penurunan sistem imun tubuh yang menyebabkan agen%agen oportunistik dapat menimbulkan gejala infeksi. $anas badan pada yang sering mun#ul pada kasus infeksi #enderung tidak ada pada pasien geriatri (20%!9= kasus", karena adanya penurunan respon interleukin%, faktor nekrosis tumor, dan interleukin%: terhadap adanya pirogen endogen. $roduksi panas yang berkurang juga merupakan indikasi buruk, bahwa sistem pertahanan tubuh sudah berkurang. orman dan >oshikawa mengusulkan kriteria baru untuk panas pada usia lanjut7 . $eningkatan suhu badan lebih atau sama dengan 2 derajat fahrenheit yang menetap dari suhu normal 2. +emperatur oral ?
[email protected] derajat #el#ius setelah pengukuran berulang !.+emperatur rektal ?
[email protected] derajat #el#ius setelah pengukuran berulang ($1$&), 200A".
31
)nfeksi dapat memun#ulkan kegawatan apabila sudah memasuki tahap sepsis, septi# sho#k, dan juga 4)54 (4ystemi# )nflammatory 5esponse 4yndrome". 4epsis terjadi dengan adanya hipoperfusi organ, seperti hypoemia, oliguria, la#ti# a#idosis, atau penurunan kesadaran. 4epti# sho#k didefinisikan dengan sepsis dengan hipotensi (sistolik BA0mmHg atau 1$ B :0" walaupun sudah dilakukan resusitasi
#airan
adekuat,
atau
membutuhkan
vasopressor;inotropik
untuk
menyeimbangkan tekanan darah. 4)54 memiliki gambaran antara lain7 temperatur ?!C atau B!:, takikardia ?A0;menit, laju respirasi meningkat ?20;menit atau $a-32 B8,! k$a, <- ?20A; atau B80A;, atau adanya bentuk immature (band" (ongmore, 208". $enurunan )ntake akanan Kelelahan merupakan keadaan dimana tubuh memiliki tingkat tenaga yang rendah. $ada pasien lanjut usia hal ini dapat terjadi dikarenakan penurunan intake makanan yang seharusnya dikonsumsi. $enyebab penurunan intake makanan bisa dikarenakan terjadi masalah sistem gastrointestinal pada geriatri, dyspepsia syndrome, depresi, hingga penurunan kesadaran (ongmore,208". 3bat%3batan >ang enyebabkan Kelelahan eberapa obat memiliki efek samping menimbulkan kelelahan dan kelemahan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama. &okter kerap meresepkan obat%obat ini dikarenakan indikasi pengobatan terhadap kondisi%kondisi yang dialami pasien yang memang dibutuhkan penangan farmakologis. erikut merupakan obat%obat yang dapat menimbulkan kelelahan. . 3bat $enurun +ekanan &arah, obat%obat ini dapat menurunkan aktivitas jantung dan juga dapat mendepresi sistem syaraf pusat, diuretik dapat menyebabkan pengurangan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi. 2. 4tatin dan Fibrates, obat%obat ini dapat menurun produksi energy pada level seluler, menyebabkan lemasnya otot dan menyebabkan serat otot masuk ke pembuluh darah yang berbahaya bagi ginjal.
32
!. $roton $ump )nhibitor, pasien yang mendapat $$) selama minimal ! bulan berturut%turut memiliki resiko hipomagnesia yang menyebabkan gangguan nafsu makan dan kelelahan. 8. enDodiaDepines, dengan mempengaruhi sistem syaraf pusat, obat ini dapat menyebabkan sedasi dan lemas. 9. 1ntihistamin, -4 depressants. Kebanyakan rasa lelah dan mengantuk mun#ul sebagai efek samping obat ini. :. 1ntidepressan, menyebabkan kelelahan pada minggu%minggu awal pemakaian, dengan mempengaruhi hormon dan neurotransmitter sehingga gejala mun#ul. 1ntidepressan juga dapat menyebabkan hipokalemi yang berujung pada kelemahan otot. @. 1ntipsikotik, obat%obat ini merupakan -4 depressan yang kuat, pemberian obat ini juga menyebakan kadar dopamine menurun sehingga pasien lebih sering mengantuk dan tidur. C.
1ntibiotik,
beberapa
antibiotik
seperti
sulfamethoaDole;trimetophrim
menyebabkan kelelahan bila digunakan, akan tetapi masih belum diketahui se#ara pasti bagaimana mekanisme yang mendasari (115$, 209".
33