Cara Menggunakan Jangka Sorong - Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur dari besaran pokok panjang. Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang rahangnya bisa digeser Alat ukur ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm. Buat sobat hitung yang masih di kelas x sma sewaktu belajar fisika pasti akan melakukan praktek pengukuran dengan jangka sorong.Berikut ini sedikit panduan mengenai cara menggunakan jangka sorong dan bagaimana membacanya.
Bagian-bagian Jangka Sorong
sumber gambar : BSE
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius (renvier*) di rahang gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan mm sedangkan skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.Sobat hitung pahami betul bagian-bagian ini karena akan memudahkan sobat tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.
Fungsi Jangka Sorong
Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)
Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam beberapa langkah.
1.Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya.
2. Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser)
Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong, sekarang bagaimana cara membaca jangka sorong (pengukurannya)? Berikut
Cara Membaca Jangka Sorong
Lihat skala utama, sobat lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm
Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
Jumlahkan
Selagi sobat benar cara menggunakan jangka sorong dan tau cara membacanya, sobat akan mendapatkan nilai pengukuran yang akurat.
Contoh Soal
Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut
Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 "sekian" cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran "merah"
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya = 5,35 cm
Saat ini sudah ada yang namanya jangka sorong digital. Cara menggunakan jangka sorong ini sangat mudah, tingal mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital akan menampilkan hasil pengukuran dengan akurat. Sedikit tentang cara menggunakan jangka sorong ini semoga cara menggunakan jangka sorong tadi bisa dipahami dan bermanfaat.
Mikrometer Sekrup
Mikrometer Sekrup adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.
1. Bagian Penyusun
Gambar 1 Bagian Penyusun Mikrometer Sekrup
Keterangan :
1. Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
2. Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle.
3. Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
4. Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur benda.
5. Sleeve
Tempat skala utama.
6. Thimble
Tempat skala nonius berada
7. Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.
2. Skala Pembacaan Mikrometer Sekrup
Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:
1. Skala Utama,
Terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
2. Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm
Cara membaca mikrometer sekrup:
1. Posisikan mikrometer skrup tegak lurus terhadap arah pandangan.
2. Bacalah skala utama pada mikrometer skrup. Garis bagian atas menunjukan angka bulat dalam mm contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm, dst. Sedangan garis skala bagian bawah menunjukan bilangan 0,5. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 2 Skala Pembacaan Mikrometer Sekrup
Dari gambar tersebut, garis skala atas menunjukan angka 7 mm dan garis skala bagian bawahnya menunjukan 0,5 mm maka skala utama pada mikrometer skrup tersebut menunjukan angka 7,5 mm.
3. Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala nonius menunjukan 0,01 mm. Pada gambar di atas, skala nonius menunjukan angka 22 dikalikan dengan 0,01 mm sehingga skala noniusnya menunjukan 0,22 mm.
4. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran dari skala nonius. Sehingga dari gambar diatas diperoleh hasil pengukuran 7,5 mm + 0,22 mm = 0,72 mm.
3. Cara menggunakan mikrometer sekrup:
1. Membuka pengunci mikrometer skrup kemudian membuka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari benda yang akan diukur dengan cara memutar Ratchet Knob
2. Masukan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil.
3. Geserkan spindle ke arah benda dengan cara memutar ratchet knob sampai terdengar bunyi klik. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja.
4. Kunci mikrometer skrup agar spindle tidak bergerak.
5. Baca skalanya.
4. Fungsi Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup umumnya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda kecil seperti kawat kecil, dengan ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,0001 cm.
MISTAR
Pengertian Mistar
Pengertian Mistar – Mistar adalah/ Mistar yaitu/ Mistar merupakan/ yang dimaksud Mistar/ arti Mistar/ definisi Mistar.
Mistar adalah penggaris, berdasarkan skalanya ada beberapa jenis penggaris. Namun, penggaris yuang umum digunakan adalah penggaris berskala mm, yaitu penggaris yang skala terkecilnya adalah 1mm atau 0,1 cm, sehingga ketidakpastian x adalah:
x= ½ x 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
Untuk menghindari kesalahan dalam membaca skala pada mistar, maka kedudukan/ posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan skala yang dibaca. Ketidaktepatan hasil pengukuran akibat posisi mata yang tidak tepat disebut kesalahan paralaks.