Kasus Pemalsuan Transaksi Satyam ComputersFull description
Audit
kasus satyamFull description
Satyam CaseDeskripsi lengkap
satyamDeskripsi lengkap
Audit for Satyam by PwCDeskripsi lengkap
Roles and Responsibilities of Independent directors
Full description
Analisis OECD Prinsip 5 Pada Kasus Satyam Computer ServiceFull description
A case study on Satyam Computers
Full description
kasusDeskripsi lengkap
kasusFull description
kasusDeskripsi lengkap
kasus farmokotrerapi
pernafasan
Prinsip 5 (Keterbukaan (Keterbukaan dan T Transparansi) ransparansi) dan 6 (Tanggung (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
Ringkasan Kasus Skandal Satyam
Satyam adalah salah satu perusahaan IT terbesar di India yang telah mencatatkan perkembangan di bidang keuangan yang cukup pesat pada periode 2008. Perusahaan ini mempunyai 50 ribu karyawan yang tersebar di berbagai pusat pengembangan IT-nya IT-nya di negara-negara sia! merika! "ropa! dan ustr ustral alia. ia. #en$ #en$ad adii reka rekana nan n dari dari %5& %5& peru perusah sahaan aan glob global al!! terma termasu suk k 'ene 'eneral ral "lectric! (estle! )antas irways! irways! *u$itsu! dan dan +85 perusahaan lainnya. Sahamnya listed di India,s (ational Stock "change! The (ew ork Stock "change dan "uronet di "ropa. didirikan dan dipimpin oleh /amalinga /a$u! lulusan # "uronet 1hio ni3ersity dan alumnus 4ar3ard ni3ersity.
Kronologi Kasus Satyam
+. Pada Pada #aret #aret 2008 2008!! Saty Satyam am melap melapor orka kan n kena kenaik ikan an re3en re3enue ue sebesa sebesarr &%! &%! perse persen n men$ad men$adii 2!+ milyar milyar dolar dolar S. S. 6i 1ktobe 1ktoberr 2008! 2008! Satyam Satyam mengat mengataka akan n bahwa bahwa re3enue-nya akan meningkat sebesar +7-2+ persen men$adi 2!55-2!57 milyar dolar pada bulan #aret 2007. #elihat semua reputasinya! pantas sa$a $ika Satyam dinobatkan men$adi raksasa IT terbesar keempat di India. 2. Pada Pada 9anuari 9anuari 2007! 2007! /amaling /amalingaa /a$u /a$u tiba-tiba tiba-tiba mengat mengataka akan n bahwa sekitar sekitar +!0& milyar dolar saldo kas : bank Satyam Sat yam adalah palsu ;$umlah itu setara dengan 7&< nilai nilai kas kas : bank bank Saty Satyam am di akhi akhirr Sept Septem embe berr 2008 2008=. =. 6ala 6alam m sura suratny tnyaa yang yang dikirimkan dikirimkan ke $a$aran direksi Satyam! /amalinga /amalinga /a$u $uga mengakui bahwa dia mema memals lsuk ukan an nila nilaii pend pendap apat atan an bung bungaa dite diteri rima ma di muka muka (accrued (accrued interest) interest)!! mencatat kewa$iban lebih rendah dari yang seharusnya (understated seharusnya (understated liability) dan liability) dan menggelembungkan nilai piutang (overstated debtors). debtors). Pada Pada awaln awalnya ya!! Saty Satyam am >rau >raud d dilak dilakuk ukan an deng dengan an meng mengge gelem lembu bung ngka kan n nilai nilai keuntungan keuntungan perusahaan. perusahaan. Setelah Setelah dilakukan dilakukan selama beberapa beberapa tahun! tahun! selisih antara keuntu keuntunga ngan n yang yang sebena sebenarny rnyaa dan yang yang dilapo dilaporkan rkan dalam dalam laporan laporan keuang keuangan an semakin lama semakin besar. . Pada +& 9anuari 9anuari 2007! 2007! auditor auditor Satyam Satyam selama 8 tahun tahun terakhir terakhir ? Price @ate @aterhous rhousee India mengumumkan bahwa laporan auditnya berpotensi tidak akurat dan tidak reliable reliable karena karena dilakukan dilakukan berdasarkan in>ormasi in>ormasi yang diperoleh dari mana$emen mana$emen
1
Prinsip 5 (Keterbukaan dan Transparansi) dan 6 (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
Satyam. Institusi akuntan di India IAI! meminta PwA memberikan $awaban resmi dalam 2+ hari terkait skandal Satyam. Satyam selama enam tahun terakhir melakukan pelaporan yang salah. 4al ini bermula dari keinginan /amalingga /a$u untuk mendapatkan i$in perolehan dana dari bank untuk melakukan ekspansi Satyam. Sehingga /a$u melakukan beberapa manipulasi! seperti di$elaskan di bawah iniB a. Saldo kas dan bank sebesar 50!&0 miliar adalah >ikti> $ika dibandingkan b. c. d. e.
dengan /S 5!%+ milyar dalam pembukuan Piutang bunga >ikti> sebesar /S !% miliar tang yang understated senilai /S +2! miliar Piutang yang terlalu tinggi ;o3erstated= senilai /S &!70 miliar. ntuk )2 September! pendapatan lebih besar /S 5!88 milyar dan operating margin yang dilaporkan senilai /s %!&7 miliar seharusnya bernilai /s %+0 $uta. 4al ini mengakibatkan adanya saldo kas >ikti> senilai /s 5!88 miliar.
#enyusul skandal >raud dalam laporan keuangan Satyam! pada +0 9anuari 2007 harga saham Satyam $atuh men$adi ++!5 rupees! atau hanya senilai 2< dari harga saham tertingginya di tahun 2008 sebesar 5&& rupees.
Pembahasan Terkait OECD Prinsip 5 dan 6 Keterbukaan dan Tranparansi
Cerangka
ker$a
corporate
governance
harus
memastikan
bahwa
keterbukaan in>ormasi yang tepat waktu dan akurat dilakukan atas semua hal yang material berkaitan dengan perusahaan! termasuk di dalamnya keadaan keuangan! kiner$a! kepemilikan dan tata kelola perusahaan. Selain itu in>ormasi harus disa$ikan dan diungkapkan sesuai dengan standar akuntansi yang berkualitas tinggi dan keterbukaan keuangan dan non-keuangan. udit tahunan harus dilakukan oleh auditor yang independen! kompeten dan memenuhi kuali>ikasi! dalam rangka menyediakan $aminanDkepastian eksternal dan ob$ekti> kepada pengurus dan pemegang saham bahwa laporan keuangan perusahaan menya$ikan secara wa$ar dalam semua hal yang material! posisi keuangan dan kiner$a perusahaan. 6alam kasus >raud Satyam! pihak yang berwenang dalam hal melakukan audit tersebut adalah P@A. Price @aterhouse Aoopers India ;PwA=
2
Prinsip 5 (Keterbukaan dan Transparansi) dan 6 (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
sebagai akuntan publik tidak memiliki kode etik akuntan publik. 6iantaranya adalah sebagai berikutB +. Independensi 6alam S Seksi 220! pada paragraph 02! independensi adalah auditor mempertahankan sikap yang tidak memihak dalam melaksanakan perker$aannya. (amun dalam kenyataannya! PwA mengacuhkan bukti-bukti penggelembungan dana. #isalnya dalam saldo kas dan bank itu >ikti> sebanyak /s 50!&0 miliar dibandingkan dengan /s 5!%+ miliar yang ditun$ukkan dalam pembukuan. Independensi penampilan merupakan independensi yang dipandang dari pihak pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang diaudit dan pihak tersebut mengetahui hubungan antara auditor dan kliennya. PwA India praktis telah melanggar independensi penampilan karena PwA memiliki hubungan istimewa dengan Satyam! yakni kemitraan strategis hingga akhir tahun 2007 meski aturan internasional .S Securities and "change Aomission dan standar audit India melarang kemitraan semacam itu. 2. Integritas dan 1b$ekti3itas kuntan Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap $u$ur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima $asa! pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. I ntegritas dapat menerima kesalahan yang tidak disenga$a dan perbedaan pendapat yang $u$ur! tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip ;#ulyadi=. Tetapi dari dokumen sec yang memeriksa kasus ini! terdapat bukti bahwa PwA melanggar integritas! seperti PwA yang meskipun mengetahui sistem pengendalian internal Satyam yang lemah! tetapi tid ak melakukan tindakan untuk melaporkan hasil temuannya itu. 1b$ekti3itas mengharuskan akuntan publik bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan >aktor salah sa$i material yang diketahuinya dan mengalihkan pertimbangan kepada pihak lain. PwA $elas melanggar benturan kepentingan karena tidak memperhatikan independensi penampilan dengan memiliki hubungan kemitraan strategis dengan Satyam. . Standar mum da beberapa standar yang harus dipatuhi akuntan publik! yakni kompetensi pro>esional! kecermatan
dan keseksamaan
pro>essional! perencanaan
dan
3
Prinsip 5 (Keterbukaan dan Transparansi) dan 6 (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
super3isi! dan data rele3an yang memadai. PwA $uga melanggar standar umum akuntan publik. 6ari hasil bukti kasus Satyam! diketahui bahwa PwA tidak memperhatikan kompetensi! kecermatan dan keseksamaan pro>essional dengan tidak memeriksa secara keseluruhan se$umlah in3oice dalam transaksi Satyam. PwA $uga melanggar standar perencanaan dan super3isi karena tidak melakukan dengan benar pemeriksaan dari awal perikatan audit hingga akhir perikatan audit. &. Cepatuhan Terhadap Standar PwA melanggar aturan Indian udit and ccounts Ser3ice ;IS=! yaitu basic postulate dimana akuntan publik harus mengikuti standar auditing yang berlaku dan melaporkan hasil temuannya terhadap laporan keuangan. Sedangkan PwA $ustru menutupi laporan pemeriksaan audit tersebut. 5. Prinsip-Prinsip kuntansi Prinsip akuntansi mengharuskan akuntan publik untuk
memeriksa
dan
menemukan ke$anggalan dalam laporan keuangan penerima $asa. 6alam perikatan umum! auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengu$ian! bukan atas dasar pemeriksaan terhadap seluruh bukti. (amun auditor internal Satyam tidak melakukan pengu$ian! meneliti atas 3eri>ikasi setiap transaksi mulai dari awal ter$adinya transaksi setiap tahun hingga berakhirnya tahun laporan. Selain itu! auditor $uga tidak mem3eri>ikasikan cash and bank balance. %. *ee Pro>esional esarnya fee anggota ber3arasi tergantung risiko penugasan! komplesitas $asa yang diberikan! tingkat keahlian! biaya yang bersangkutan dan hal-hal lannya. Tetapi ada ke$anggalan dalam audit >ee PwA yang dibayarkan oleh Satyam. 6ari hasil perbandingan audit >ee yang sama-sama menggunakan $asa PwA! yaitu Satyam! @ipro dan In>osys didapat bahwa pendapatan PwA 200 sebagai berikut. SatyamB @iproB In>osys E 0!057< B 0!00%< B 0!00&<. Sedangkan pendapatan PwA tahun 2008 adalah SatyamB @iproB In>osys E 0!0&%< B 0!00%< B 0!005<. isa dilihat bahwa >ee yang dibayarkan oleh Satyam tidak wa$ar dan berkali-kali lipat dibanding pesaing Satyam.
4
Prinsip 5 (Keterbukaan dan Transparansi) dan 6 (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
Pelanggaran Prinsip GCG Pengertian 'A' menurut ank 6unia ;@orld ank= adalah kumpulan hukum!
peraturan! dan kaidah-kaidah yang wa$ib dipenuhi yang dapat mendorong kiner$a sumber-sumber perusahaan beker$a secara e>isien! menghasilkan nilai ekonomi $angka pan$ang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Satyam $uga melakukan pelanggaran prinsip 'A' antara lainB +. Transparansi ;transparency= adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan mengemukakan in>ormasi materil yang rele3an mengenai perusahaan. /a$u tidak terbuka dalam mengemukakan in>ormasi materil perusahaan. 4al ini bisa dilihat dari tindakan /a$u yang memalsukan saldo sebesar /s 50!&0 miliar! piutang bunga sebesar /s !% miliar dan utang yang tidak dinyatakan sebesar /s +2! miliar. 2. Pengungkapan ;disclosure= adalah penya$ian in>ormasi kepada stakeholders! baik diminta maupun tidak diminta! mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kiner$a operasional! keuangan! dan resiko usaha perusahaan.
/a$u $uga menya$ikan
in>ormasi palsu dengan bukti seperti poin diatas. . Cemandirian ;independence= adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara pro>esional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhDtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. PwA India tidak seharusnya men$adi auditor eksternal Satyam karena keduanya memiliki benturan kepentingan berupa kemitraan strategis dalam bentuk $asa IT. &. kuntabilitas ;accountability= adalah ke$elasan
>ungsi!
pelaksanaan
dan
pertanggung$awaban mana$emen perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara e>ekti> dan ekonomis. ksi A"1 Satyam! /a$u tentu kebalikan dari prinsip akuntabilitas. /a$u melebih-lebihkan dana sebesar /s 5!%+ miliar.
5
Prinsip 5 (Keterbukaan dan Transparansi) dan 6 (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
Tindakan tidak benar itu diketahui sistem pengendalian internal Satyam yang hanya mengabaikan /a$u dan $ustru mengindahkan >aktur->aktur palsu dalam transaksi Satyam. Pelaksanaan tugas masing-masing pihak men$adi tidak $elas. 5. Pertanggung$awaban ;responsibility= adalah kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip prinsip korporasi yang sehat. 9ika dilihat dari standar aturan Indonesia! ada pelanggaran yang dilakukan uditor Satyam dan PwA. #isalnya dalam Pasal 55 khususnya ayat ;b= dan Pasal 5% /I (omor 5 Tahun 20++ tentang kuntan Publik yang di$adikan sebagai sub$ek u$i materiil Pemohon dinyatakan bahwa akuntan publik yang dengan senga$a melakukan manipulasi! memalsukan! danDatau menghilangkan data atau catatan pada kertas ker$a! atau tidak membuat kertas ker$a yang berkaitan dengan $asa yang diberikan. 6alam hal ini! auditor satyam dan PwA bersalah karena tidak melakukan pengu$ian dan 3eri>ikasi dari awal ter$adinya transaksi hingga pelaporan tiap tahun $uga mengabaikan bukti-bukti berupa in3oice palsu dalam transaksi. /a$u $uga melanggar Pasal 5% dinyatakan bahwa pihak terasosiasi yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55! dipidana dengan pidana pen$ara paling lama lima tahun dan denda paling banyak 00 $uta rupiah.
Tanggung a!ab De!an Komisaris dan Direksi
Cerangka ker$a corporate governance harus memastikan pedoman strategis perusahaan! monitoring yang e>ekti> terhadap mana$emen oleh dewan! serta akuntabilitas dewan terhadap perusahaan dan pemegang saham. Setahun sebelum munculnya skandal tersebut! Satyam memenangkan penghargaan 'olden Peacock untuk kesempurnaan dalam corporate go3ernance dari @orld Aouncil >or Aorporate 'o3ernance. 6ewan tersebut kemudian membatalkan penghargaan dan mengeluhkan kegagalan perusahaan Satyam untuk mengungkap >akta->akta materi sebenarnya. (amun! reporter usiness @eek e3erly ehan menulis bahwa dewan Satyam $elas-$elas mencemooh praktik-praktik corporate go3ernance yang baik. Para wartawan dapat mengetahui dengan menelaah komposisi dewan bahwa dewan direksi Satyam kurang memiliki keahlian ekonomi! hampir sama sekali tidak independen dan gagal untuk memenuhi syarat mana$emen yang independen 6
Prinsip 5 (Keterbukaan dan Transparansi) dan 6 (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
dimana hal ini berlawanan dengan praktik-praktik corporate go3ernance yang baik. Seperti yang diperlihatkan kasus Satyam! penghargaan bisnis yang mengesankan dan laporan tahunan yang mengkilap bukanlah $aminan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi secara legal dan penuh etika. anyak
bisnis
keluarga
yang
menun$uk
dewan
keluarga
untuk
menyelaraskan kepentingan mereka dan bertindak sebagai penghubung utama antara keluarga! dewan dan mana$emen senior. 6ewan $uga menga$ukan kandidat untuk keanggotaan dewan dan membuat rancangan kebi$akan atas hal-hal seperti mempeker$akan keluarga! kompensasi dan kepemilikan saham. Cemandirian 6ewan merupakan isu utama dalam kelan$utan skandal Satyam Aomputer Systems Ftd. di India. Faporan usiness@eek menghitung sinyal-sinyal masalah yang tidak terdeteksi pada kasus Satyam sebagai berikutB +. 6ewan di Satyam memiliki enam direktur non-mana$emen! tetapi empat diantaranya akademisi dan satu adalah seorang mantan sekretaris kabinet pada pemerintahan. 4anya satu anggota dewan yang sebelumnya pernah men$abat eksekuti> puncak di suatu perusahaan teknologi. 2. Perusahaan tersebut tidak memiliki pakar keuangan pada komite auditnya. . #eskipun Satyam membedakan posisi A"1 dan kepala dewan! dua posisi tersebut diduduki oleh bersaudara yang memiliki kepentingan utama dalam perusahaan dan anggota mana$emen. &. 6ewan tidak memiliki kepemimpinan dewan independen.
erdasarkan Pasal 72 ayat ;+= (o &0 Tahun 200 tentang Perseroan Terbatas tugas
6ireksi
adalah men$alankan
pengurusan
Perseroan
untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tu$uan Perseroan. 6ireksi PT dapat terdiri atas + orang atau lebih. Sedangkan! tugas dari 6ewan Comisaris adalah melakukan pengawasan atas kebi$akan pengurusan! $alannya pengurusan pada umumnya! baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan! dan memberi nasihat kepada 6ireksi ;Pasal +08 ayat G+H PT=. 6ewan Comisaris dapat terdiri dari + ;satu= orang atau lebih ;Pasal +08 ayat GH PT=.
7
Prinsip 5 (Keterbukaan dan Transparansi) dan 6 (Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi) dalam OECD
ila melihat dua ketentuan mengenai 6ireksi dan 6ewan Comisaris tersebut! sudah dapat diketahui bahwa tugas utama 6ireksi adalah melakukan pengurusan PT! sedangkan tugas utama 6ewan Comisaris adalah melakukan pengawasan atas pengurusan PT. 9ika di dalam suatu PT 6ireksi merangkap sebagai 6ewan Comisaris! terlebih lagi bila dipegang oleh satu orang! maka akan berakibat munculnya benturan kepentingan. enturan kepentingan ini karena $alannya pengurusan PT dikhawatirkan tidak terkendali sebab kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pengurusan dipegang oleh orang yang sama. Caitannya dalam kasus Satyam! meskipun posisi 6ireksi dan Comisaris dipegang oleh orang yang berbeda! namun kedua posisi tersebut diduduki oleh bersaudara yang memiliki kepentingan utama dalam perusahaan dan anggota mana$emen. Penyalahgunaan wewenang dan sistem pengendalian internal Satyam yang lemah. 4al ini men$adi salah satu >aktor yang memungkinkan kasus >raud Satyam ter$adi. Casus kecurangan yang menyangkut masalah praktek tranparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan perusahaan harus mendorong pro>esi akuntan! pengguna laporan keuangan! dan pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap pentingnya keberadaan komite audit dan mekanisme gcg men$adi suatu kebutuhan di dunia bisnis sebagai barometer akuntabilitas dari suatu perusahaan.