DESKRIPSI MATERI PERTEMUAN 14:
Antisipasi Risiko Studi Kelayakan Bisnis Dosen Pengampu: Zulftra, S.Si, MM
PENGANTAR Dalam studi kelayakan bisnis, yang dipandang hendaknya bukan hanya sisi optimismenya saja, melainkan sisi pesimistismenya juga, yaitu berupa risiko-risiko bisnis yang mungkin terjadi. Ini dimaksudkan agar analisisnya menjad menjadii berim berimban bang. g. Paparan aparan analis analisis is risik risiko o bis bisnis nis dapat dapat dikaji dikaji seara seara kuant kuantita itati! ti! maupun maupun kualita ualitati! ti!.. Di pertem pertemuan uan akan akan memap memapark arkan an seara seara ringkas dengan pendekatan kualitati!. kualitati!. "isiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi dan bagaimana renana untuk mengendalikannya. Pemba embah hasan asan akan akan dim dimulai ulai den dengan gan penje enjela lasa san n meng engenai enai pengertian risiko. Pendapat Pendapat para ahli mengenai risiko ukup banyak. Salah satunya adlah pendapat Silalahi #$%%&', yang mengartikan bah(a:
"isiko adalah kesempatan timbulnya kerugian. "isiko adalah probabilitas timbulnya kerugian. "isiko adalah suatu ketidakpastian. "isiko adalah penyimpangan atual dari yang diharapkan. "isiko adalah suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan.
Selanjutny Selanjutnya, a, Silalahi Silalahi pun menjelask menjelaskan an perihal perihal manajemen manajemen risiko. risiko. Menuru Menurutt dia,ma dia,manaj najeme emen n risik risiko o adalah adalah system system penga( penga(asa asan n risik risiko o dan perlindungan harta benda, hak milik, dan keuntungan badan usaha atau perora peroranga ngan n terhad terhadap ap kemungk emungkina inan n timbul timbulnya nya kerugia erugian n kar karena suatu suatu risi risik ko, dima dimana na dalam dalam us usah aha a ketid etidak akpa pasi sian an ini ini dihu dihubu bung ngk kan deng dengan an penghasilan perusahaan, arus keluar masuk uang, dan harta benda yang telah ada atau yang dubutuhkan di masa datang. Selanjutnya, risiko perusahaan dapat dibagi ke dalam ) tipe. *ipe partama, dan yang lebih tradisional, adalah risiko yang sulit dikendalikan manajem manajemen en perusa perusahaa haan, n, sepert sepertii risik risiko o kebaka ebakaran ran kare karena na hubung hubungan an pendek arus listrik dan penipuan oleh pihak-pihak tertentu. Perusahaan biasanya melindingi dirinya misalnya dengan ara membeli asuransi. *ipe kedu edua adal adalah ah risi risik ko yang ang dapat apat diken ikenda dali lik kan oleh oleh manaj anajem emen en perusa perusahaa haan. n. "isik "isiko o ini dapat dapat terjad terjadii misal misalnya nya pada pada saat saat perusa perusahaa haan n memb memban angu gun n pabr pabrik ik baru baru,, melu melun nur urk kan prod produk uk baru baru,, atau atau memb membel elii perusahaan lain. *elah *elah dipaparkan pada beberapa bagian terdahulu bah(a peru perusa saha haan an ter terdiri diri atas atas bebe bebera rapa pa aspe aspek k !ung !ungsi sion onal al,, sepe sepert rtii aspe aspek k
keuangan, SDM, pemasaran, produksi, dan operasi serta sistem in!ormasi. +erkaitan dengan risiko, akan dipaparkan apa saja, di mana saja, dan bagaimana risiko diantisipasi dari tiap bidng !ungsionalnya.
. "ISI "ISI PD PD SP/ SP/ SDM SDM Sengaja penulis mendahulukan pemaparan mengenai risiko SDM karena SDM, yang menggerakkan roda perekonomian dan bisnis termasuk dalam peman!aatan sumber daya yang ada, memiliki banyak perma permasal salaha ahan n yang yang sudah sudah tentu tentu memili memiliki ki risik risiko. o. 0ima 0ima hal utama utama yang yang akan dipaparkan berkaitan dengan risiko-risiko dalam aspek SDM dalam hubungannya dengan perenanaan strategi perusahaan, yaitu:
"isiko pada top eksekuti! dan pekerja inti. "isiko pada karya(an. "isiko dalam hubungan industry dan perselisihan. "isiko stress dan kesehatan yang buruk. "isiko bila tidak beretika.
Sering kali hal-hal di atas bukanlah merupakan risiko bisnis yang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an perusa perusahaa haan n jatuh, jatuh, tetapi tetapi jika jika manaje manajemen men gagal gagal dalam mengendalikan perusahaan, maka perusahaan akan berada pada kondisi yang berat untuk dapat bertahan, apalagi berkembang. berkembang. $. "isiko "isiko pada para para eksekuti! eksekuti! dan peke pekerja rja inti da beberapa risiko yang hendaknya diperhatikan pada kelompok orang dengan jabatan sebagai eksekuti! eksekuti! tingkat atas. "isiko-risiko "isiko-risiko tersebut antar lain:
Memili Memiliki ki eksek eksekuti uti!! kepala epala yang yang kuran kurang g memili memiliki ki sense sense of leader leadersip sip,, penget pengetahu ahuan an yang yang luas, luas, tidak tidak tajam tajam dalam dalam berpik berpikir, ir, serta serta bertin bertindak dak tidak !ous. Memiliki eksekuti! kepala yang sulit dikendalikan dikendalikan oleh de(an komisaris. Memiliki direktur keuangan yang lemah. etidakmampuan manajeman untuk menja(ab perubahan lingkungan usaha dengan epat dan tepat. Stru Strukt ktur ur orga organi nisa sasi si yang yang tida tidak k e!ek e!ekti ti!! sehi sehing ngga ga tena tenaga ga ting tingk kat mana manaje jeri rial al seri sering ng meng menger erja jak kan halhal-ha hall yang yang si!a si!atn tnya ya tekn teknis is yang yang seharusnya dikerjakan oleh tenaga sta!.
Masalah mengenai lemahnya de(an direksi merupakan hal yang serius karena dapat membuat perusahaan terlena sehingga kehilangan kesempatan-kesempatan emas, memperbesar kelemahan-kelemahan yang ada, menghambat inisiati! karya(an yang sudah tentu akan berakibat pada 1hengkang-nya karya(an yang baik karena pindah ke parusahaan lain. 2endaknya chairman dan anggotanya mampu memilih orang-orang yang tepat untuk duduk sebagai anggota de(an direksi. Mereka yang ternyata tidak mampu bekerja hendaknya digantikan oleh yang mampu. +erikutnya adalah yang berkaitan dengan beberapa pekerja inti. +eberapa perusahaan bergantung pada para pekerja inti atau pekerja senior dan anggota dereksi yang bertanggung ja(ab untuk melakukan perubahan, mengendalikan bisnis dan menjaga pelanggan. 3ika para pekerja inti4 senior ini pindah ke perusahaan pesaing, jelas perusahaan akan berisiko dikuasai oleh pesaing. Pesaing kini dapat membujuk pekerja utama yang lain untuk bergabung, menuri renana-renana strategis sampai kepada membujuk konsumen untuk pindah kepada perusahaan pesaing. ). "isiko Menangani arya(an Perusahaan perlu meniptakan kondisi kerja yang baik bagi para karya(annya, termasuk gaya manajemen yang lebih terbuka dan layak, serta kejelasan mengenai reward bagi seluruh pekerja. Selain itu juga perlu diperhatikan mengenai kultur yang dapt menilai kerja sama dan keunggulan, serta kondisi seperti extime, !asikitas pera(atan anak, dan kerja paruh (aktu yang membantu pekerja (anita. Pelatihan dan pelatihan ulang perlu dilakukan jika perusahaan harus mengembangkan tenaga kerja yang sanggup untuk memproduksi barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dapat berubah dengan epat. Perusahaan yang peduli pada para pekerjanya digambarkan dengan keinginannya untuk mendengarkan dan mempelajari, serta melaksanakan perubahanperubahan yang dapat meningkatkan kondisi tenaga kerja. Saling berbagi in!ormasi mengenai in!ormasi mengenai perusahaan dengan tenaga kerja, termasuk mengenai penjualan dan biaya, merupakan sesuatu yang diperlukan jika ingin menjadi perusahaan yang berkelas dunia. Melibatkan tenaga kerja dalam pembuatn keputusan adalah tanda dari perusahaan yang sukses. 2al ini akan menakup keputusan-keputusan mengenai strategi perusahaan jangka panjang dan penempatan karya(an sesuai tingkatannya. Masalah-masalah kesejahteraan sering kali menyegbabkan krisis. Masalah-masalah tersebut menakup seperti amarah karya(an karena pemutusan hubungaan kerja yang tidak adil, penghasilan tambahan yang tidak transparan, perjanjian tentang (anita halim, pengurangan !asilitas
seperti ibadat dan kantin, serta situasi kerja yang tidak aman. +eberapa dari ontoh ini mungkin kelihatan seperti tidak pernting bagi manajemen, tetapi hal ini sebenarnya dapat menimbulkan masalah besar. Proses rekrutmen tenaga kerja dengan kualitas tidak memadai alan menambah risiko bagi kinerja perusahaan kelak. Sampai sekarang ini, penarian tenaga kerja di banyak perusahaan masih dikelola dengan kurang baik. 2al ini sebagian disebabkan oleh adanya pertimbanganpertimbangan pribadi serta sulitnya penilaian seara e!ekti!. Pengukuran I5 sama sekali tidak mengidentifkasikan apakah alon pekerja itu akan bekerja dengan baik atau tidak seara sistematis. 6. "isiko dalam 2ubungan Industri dan Perselisihan Perusahaan harus melakukan penilaian-penilaian mengenai kemungkinan adanya pemogokan, memikirkan kerusakan apa yang dapat terjadi, dan menganalisis bagaimana hal ini dapat diantisipasi, termasuk di dalamnya perihal membangun buer stocks dan memindahkan produksi pada pabrik-pabrik yang lainnya. ebanyakan perselisihan dapat diramalkan. 2al ini dapat terlihat dari hubungan antar manajemen dan serikat kerja yang seara perlahanlahan memburuk. eluhan-keluhan dapat menumpuk selama bertahuntahun, dan tenaga kerja yang loyal dan peraya merasa telah diperlakukan seara tidak adil.perusahaan hendaknya memiliki mekanisme untuk mamastikan bah(a keluhan-keluhan karya(an didengan dan ditanggapi seara serius. Manajemen harus berusaha menyampaikan alas an-alasan untuk memperbaiki dan memperoleh persetujuan dari serikat tenaga kerja sebelum perubahan-perubahan dilaksanakan. 7. Stress dan Pelayanan esehatan yang +uruk etegangan, bersamaan dengan kebiasaan makan yang buruk dan merokok, dapat menyebabkan penyakit jantung oroner. ebiasaan bolos kerja menjadi suatu indiator dari seorang tenaga kerja yang merasa kee(a. *ingkat kekee(aan dikatakan disebabkan oleh komunikasi yang buruk dan kegagalan untuk memoti!asi para karya(an. Menurut sur8ei yang dikutip Sadgro8e diin!ormasikan bah(a ketegangan pikiran karena pekerjaan akan membuat seseorang mengambil (aktu istirahat. Menurut sur8ey yang dilakukan oleh 2aris "esearh, ada sebanyak )9 pekerja 2ong ong yang mengaku biasa bolos kerja, seperti yang terjadi pada )& orang-orang merika, dan ); penduduk +ritania "aya. Di Spanyol,
melintasi selutuh tingkatan manajemen, dengan )> pada tingkat direktur dan )$ managing director di mana mereka tidak akan memilih pekerjaan yang sama setelah mereka mulai bekerja lagi. Stress paling berat berada pada tingkatan manjer. Perusahaan mungkin lupa bah(a karya(an yang menggunakan (aktu istirahat justru akan meningkatkan beban kerja bagi mereka yang tetap tinggal. +erikut diontohkan beberapa kasus pekerja yang menuntut perusahaan ke pengadilan berkaitan dengan stress yang berlebihan. Pada tahun $%%7, seorang pekerja soial menjadi orang pertama di Inggris yang berhasil menuntut manjikannya karena memberikan pekerjaan yang berlebihan. Di *okyo, 3apan *obao In, membayar ?)7>.;;; kepada keluarga Saburo Sanada, seorang manajer yang berusia =7 tahun yang meninggal karena bekerja seara berlebihan. Saburo telah bekerja selama 7;; jam sebulan dalam pekerjaannya sebagai pengontrol konstruksi hotel. Pekerja yang kesehatannya terganggu tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga bagi perusahaan serta bagi orang lain. eelakaan kereta api @lapham yang terjadi pada tahun $%99 yang mene(askan 6= penumpangnya menurut dugaan penyebabnya adalah karena kesalahan pekerjaan oleh teknisi yang hanya mengambil satu hari libur pada $6 minggu sebelumnya. Para majikan sekarang perlu menangani lingkungan kerja seara menyeluruh, tidak hanya peralatan dan ruangan. In!ormasi yang lebih baik, pelatihan yang baik, system pemberian penghargaan yang adil, seta perhatian lain akan meminimalkan risiko-risiko kebiasaan bolos kerja. +eban kerja yang tertanggulangi, garis laporan yang terbuka, gambaran kerja yang jelas, dan pelatihan manajemen akan membantu menegah terjadinya stress dari isu yang serius.
=. /tika Pelanggaran etika makan lama makin dirasakan sebagai suatu risiko bisnis yang utama. +erita banyak melansir perihal pelanggaran etika selain kasus pelanggaran pidana dan perdata lainnya yang memiliki konsekuensi serius bagi reputasi perusahaan serta keuntungan-keuntungan masa depan. Di ba(ah ini dapat diihat bagaimana perusahaan dapat meningkatkan dan menangani etika-etika perusahaannya. a. Konik di dalam bisnis +anyak isu mengenai konAik di dalam bsinis. Seperti diketahui bah(a tujuan bisnis adalah memperbesar keuntungan dan memperkeil biaya. +ila dijabarkan seara dangkal hal ini berarti perusahaan memberikan
kualitas produk4layanan termurah bagi harga tertinggi. +erikut adalah ) ontoh !ator-!aktor yang mendukung perusahaan yang melalaikan etika. ebutuhan akan memenangkan kontrak dapat menggoda perusahaan untun melanggarnya. Perasaan dari Bus against the worldC jug adapt mengarah kepada penghalalan segala ara. Menurut sur8ei yang dilakukan 0e Monde, >7 pimpinan perusahaan di Pranis peraya bah(a korupsi selalu terjadi di perusahaan. b. Perubahan Kultur Perusahaan +eberapa perusahaan menyatakan untuk berusaha seara benar, baik menurut aturan legal maupun moral, akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Mengapa demikian arena suddah terbiasa dengan budaya perusahaan yang hanya mementingkan memaksimalisasi keuntungan fnansial, seorang manajer yang menyatakan bah(a penegakkan etika adalah sesuatu yang penting hanya akan dianggap sepele, negati8e, merintangi, dan tidak setia yang mengakibatkan sang manajet sulity dipromosikan. Pada saat perekonomian sedang mengalami resesi atau perusahaan tidak mengalami keuntungan yang diharapkan, anaman P2 bagi sang manajer sudah di depana matanya. Sulit untuk mengharapkan etika dapat diimplementasikan jika perusahaan belum mempunyai kulturnya sendiri. 3ika manajemen punak menganggap dirinya sendiri sebagai ontoh bagaimana beretika di perusahan, maka perusahaan berada pada risiko perilaku perusahaan yang tidak layak. 3ika manajemen senior melihat etika-etika hanya berman!aat bagi mereka yang berkeimpung di bidang politik dan perguruan tinggi saja dari pada sebagai suatu yang !undamental di dalam perusahaan, maka hanya bahaya-bahaya di dalam perusahaan akan menjadi kenyataan karena terjadinya pelanggaran hukum.
+. "ISI PD SP/ /E
+iaya produksi yang berlebihan +iaya perusahaan. Etang.
Pinjaman yang berlebihan.
Penjelasan risiko-risiko di atan dipaparkan berikut ini. $. +iaya Produksi yang +erlebihan +iaya produksi yang tinggi akan mengakibatkan harga jual produk yang tinggi pula, sehingga produk akan sulit bersaing di pasar. @ara pengurangan biaya dapat dilakukan dengan beberapa ara, misalnya melalui efsiensi dan otomatisasi. /fsiensi yang ditingkatkan dapat mengurangi biaya-biaya, tetapi hal ini merupakan erenanaan yang baik. @ontohnya adalah produk selalu tersedia pada saat diperlukanG tenaga kerja meningkatkan kualitas kerja mereka sehingga dapat memperkeil (aste. tomatisasi merupakan salah satu jalan keluar untuk mengurangi biaya produksi, yaitu dengan menggantikan peran manusia dengan mesin. Sebelum penggantian itu, sudah tentu perusahaan harus menghitung untung-rugi dengan ara membandingkan biaya mesin terhadap penghematan pada buruh dan bahan baku. ). +iaya !erhead yang *inggi +agi perusahaan berskala besar, biasanya biaya per unit produk yang dihasilkan lebih rendah dari perusahaan yang lebih keil, hal ini karena misalnya pangsa pasar yang dimiliki lebih besar. Perusahaan yang berkembang ukup pesat pun membutuhkan biaya-biaya tambahan #seperti pega(ai, asset, dan lain-lain' untuk membantu mendapatkan pasar yang lebih besar pula.
Penegahan utang. Pada masa perekonomian sedang tumbuh, banyak perusahaan ingin mengembangkan usahnya seepat-epatnya karena takut akan tertinggal oleh para pesaing mereka. ebijakan-kebijakan perusahaan yang telah ada kadangkala dilanggar oleh semangat spekulasi yang mempengaruhi sietem kerja yang ada. ondisi seperti ini sangat berisiko bagi kebijakan keuangan perusahaan. +agi perusahaan yang memiliki kebijakan keuangan yang ketat enderung dapat bertahan dari pada yang lemah. 0ebih baik membatalkan usaha-usaha yang berisiko dapada menanggung utang nantinya. Penagihan utang. Penagihan utang yang tidak senditi! dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Itulah sebabnya mengapa menyerahkan penagihan utang kepada agen 1debt kolletorH bukanlah suatu solusi yang sederhana. 0ebih baik mengerahkan beberapa tenaga penjualan untuk mengunjungi pembayar yang telat, mendiskusikan ara pembayarannya. @ara lain untu menegah terjadinya utng ini misalnya adalah dengan kredit asuransi. 7. Pinjaman yang +erlebihan Pinjaman yang berlebihan dapat disebabkan oleh 6 !aktor utama yaitu: a. etergesaan manajemen, seperti: In8estasi yang berlebihan pada pabrik baru. Di8ersifkasi yang lemah. In8estasi pada saat yang tidak tepat. b. etidakakti!an manjemen, seperti: egagalan dalam merespons periode jatuhnya penjualan. egagalan menegah jatuhnya penjualan pada lokasi pasar yang ditentukan. 2arga barang terlalu tinggi arau harga di ba(ah harga pokok produksi. . enaikan nilai bunga.
pinjamannya. khirnya, para pemegang saham mungkin akan menjual saham-saham mereka, sedangkan bank mungkin menuntut pembayaran. . 3ika perusahaan sudah tidak dapat Gagi mendapatkan pinjaman dari bank oleh karena nilai pinjamannya sudah maksimal, dan jika perusahaan tidak mampu lagi membayar utang-utangnya, perusahaan dapat dilikuidasi.. Entuk ketiga alasan di atas, hendaknya perusahaan yang mempunyai utang berlebihan harus menoba menguranginya.hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pnjualan aset. @. "ISI PD SP/ P/MS"< +agian ini memaparkan bagaimana masalah-masalah di bidang pemasaran dapat mengakibatkan turunnya penjualan serta rusaknya itra perusahaan. Sales yang menurun, market share yang mengeil, kurangnya distribusi barang merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran. egagalam pemasaran tidak lepas dari banyak permasalahan yang ada. +agian ini akan memaparkan $; maam permasalahan pokok pemasaran, seperti tertera berikut ini:
ebijakan pemerintah. Perubahan permintaan di pasar. Perang harga. Pemalsuan. Per!ormane produk yang rendah Promosi yang kurang baik. esalahan dalam merek. egagalan dalam mengembangkan produk baru. Masalah distribusi.
Penjelasannya dipaparkan berikut ini: $. Masalah kebijakan pemerintah +eberapa !ator ekonomi makro yang dapt berisiko pada perusahaan antara lain:
enaikan pajak akan mengakibatkan naiknya pajak kekayaan atau akan terjadi inAasi yang menyebabkan turunnya permintaan. Peraturan pemerintah yang berdampak pada meningkatnya biaya perusahaan #seperti pelanggaran memproduksi suatu produk, kenijakan limbah, dan program keselamatan serrta kesehatan kerja'.
). Masalah Perubahan Permintaan di Pasar Permintaan akan produk yang mempunyai daur hidup produk yang pendek #a short life cycle' seperti produk-produk teknologi in!ormasi, sangat sulit untuk dapat bertahan lama. Pada pasar produk demikian, perusahaan-perusahaan akan mendapatkan masalah dengan pendapatan yang bergelombang, yaitu epat untung akan tetapi epat pula buntung. Dengan demikian, hendaknya perusahaan dapat mengubah nasibnya dengan memprediksi masa depan, serta mengubah strategi perusahaan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasar dari produk tersebut. 6. Masalah Perang 2arga Perang harga dapat terjadi antarprodusen suatu produk sejenis oleh bebreapa sebab, seperti:
Dampak dari kapasitas produksi. egiatan ino8asi yang rendah di pasar. Satu perusahaan melakukan kampanye pamasaran yang agresi!. Pasar berbentuk oligopoly.
7. Pemalsuan Pemalsuan atas merek suatu produk merupakan anaman bagi perusahaan. Merek adalah satu darisekian sasaran pemalsuan, apalagi jika merek tersebut terkenal. Pemalsuan merek, selain akan mengurangi pendapatan, juga akan mengurangi reputasi perusahaan karena biasanya kualitasnya dari barang yang menggunakan merek palsu tidaksebaik yang asli. =. Performance Produk yang "endah 2ambatan mempromosikan suatu produk justru dapt munul dari kinerja produk yang ternyata rendah. Ini sangat berbahaya karena konsumen hanya kana membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhannya, sehingga hanya priduk dengan kinerja terbaik saja yang akan menjadi pemimpin pasar. inerja produk di sini termasuk di dalamnya mengenai preihal kekuatan, kemudahan operasional, dan dapat diperaya, termasuk dengan bagaimana layanan purna jualnya. >. Promosi yang urang +aik
Promosi hendaknya dilakukan seara berenana dan kontinyu agar e!ekti! sesuai dengan sasaran yang ingin diapai. Perlu diingat bah(a konsumen potensial agr mau melakukan ation pembelian perlu mendapat in!ormasi, sedangkan konsumen yang telah melakukan pembelian perlu terus dibina agar melakukna pembelian ulang atau bahkan mereka dapat menjadi pemasar tidak langsung oleh karena kepuasan yang mereka terima diin!ormasikan kepada orang lain. &. Masalah Merek Perusahaan yang mempromosikan merek produk yang tidak sesuai dengan kenyataan akan merugikan produk itu sendiri.
sebenarnya banyak ara bagi perusahaan untuk mengetahui kemanakah produk mereka dapat dijual. D. "ISI PD SP/ P"DESI4P/"SI Di dalam proses produksi4operasi produk barang dan jasa ukup banyak risiko yang perlu diantisipasi. "isiko-risiko tersebut antara lain adalah mengenai:
Masalah pemasok. "isiko terjadi apabila perusahaan menggunakan pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang sudah mereka buat, misalnya komponen-komponen yang dibutuhkan ternyata terlambat dikirim ataupun rusak. erusakan kualitas. "isiko karena penarikan kembali barang-barang yang dita(arkan di pasar yang disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai, misalnya ada barang yang hilang dan mutu produk yang rendah. edua, karena barang yang dita(arkan di pasar adalah produk-produk yang tidak aman dikonsumsi. +erkurangnya daya saing. "isiko karena berkurangnya daya saing produk dengan produk sejenis di pasar, misalnya karena desain yang dibuat dengan teknologi yang sudah tertinggal.
Penjelasan dari ketiga masalah di atas dipaparkan berikut ini. $. Masalah Pemasok ita sering mendengar para pemasok ingkar janji untuk mengirimkanbarang pada (aktunya yang telah ditentukan dengan berbagai maam alas an. Salah satu alasannya adalah pemasok ingin melakukan efsiensi biaya pengiriman barang dengan ara menoba mengirimkan barang seara serentak kepada perusahaan-perusahaan yang memesan produk mereka disesuaikan dengan area di mana perusahaan-perusahaan tersebut berada. Masalah lain adalah tentang harga-harga bahan baku yang membumbung tinggi karena terjadinya musibah kebakaran atau terjadinya masalah dalam proses produksi oleh pemasok sehingga barang-barang yang dipesan tidak lanar, misalnya terjadi ketidaksesuaian antara jumlah barang dan (aktu pengiriman yang disepakati dengan realisasinya. kibatnya, persediaan barang di gudang perusahaan menjadi terganggu. Masalah perusahaan akan lebih kopmpleks jika pemasok yang menjdai partner usaha perusahaan dukup banyak. Entuk memperkeil persoalan ini, menari pemasok yang berkualifkasi tinggi sudah tentu banyak man!aatnya. Di masa sekarang
ini, pola 1partnershipH antara perusahaan dan para pemasok lebih banyak dipakai. Dengan teriptanya hubungan yang lebih dekat dengan pemasok, berarti kualitas barang yang dipasok dapat meningkat serta masalahmasalah pengiriman barang pun dapat dikurangi. /fsiensi persediaan barang di gudang dapat dilakukan dengan menggunakn prinsip "ust #n $ime #3I*'. Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi bertambahnya gudang-gudang karena bertambahnya stock barang ehingga dapat memperkeil risiko terhadap barang maupun biaya yang diakibatkannya. kan tetapi, bagaimanapun bagusnya suatu ide, ternyata ada kelemahan-kelemahannya, antar lain: emaetan lalulintas akan berakibat pada gagalnya pasokan barang sesuai dengan (aktu yang trelah ditentukan sehingga proses produksi menjadi ra(an dan berisiko tinggi untuk gagal. Meningkatnya !rekuensi transportasi dsri pemasok ke perusahaan sudah tentu meningkatkan polusi. 3ika pesanan dikurangi maka akan timbul masalah pada sisi pemasok yaitu biaya persediaan barang dipemasok.
Selain 3I*, ada yang disebut /letroni Data Interhange #/DI'. /DI adalah suatu metode yang berguan untuk memberikan pesan-pesan kepada para pemasok melalui jaringan omputer. Siste /DI yang anggih dapat menilai proses produksi di pabrik pemasok tanpa banyak melibatkan unsur manusia. Dengan mempereopat komunikasi antara konsumen dan pemasok dan dengan menghimdari risiko hilangnya kertaskertas kerja, maka konsumen dapat mengurangi risiko-risikonya. /DI juga dapat digunakan seara proakti! dsebagai alat pemasaran oleh pemasok agar produknya dapat diterima oleh pelanggan.
). erusakan ualiatas Produk Produsen harus sadar bah(a akan munul resiko yang disebabkan oleh barang-barangnya. 3adi ia harus sanggup mengidentifkasikan produkproduk yang rusak atau yang tidak aman dan juga sanggup untuk menarik kembali barang-barang tersebut dari pasar jika diperlukan. gar risiko ini dapan ditekan seara maksimal maka ia harus senantiasa melakukan halhal berikut ini.
Menge8aluasi para pemasok, Memeriksa proses produksi, Menindaklanjuti keluhan-keluhan pelanggan,
3ika perlu membuat bath member terhadap barang-barang agar dapat diindetifkasikan, dan *etap mengin!ormasikan gal-hal penting untuk distributor mereka.
Entuk melakukan hal-hal di atas diperlukan pengukuranpengukuran yang jelas.
/. "ISI PD SP/ SIS*/M I
Kalaupun aspek sistem in!ormasi tidak dibahas khusus dalam studi kelayakan bisnin, hendaknya perlu dipahami bah(a sistem in!ormasi akan tetap dalam aspek-aspek yang lain. leh karena itu kiranya perlu pembahasan mengenai risiko yang mungkin munul. ini, sistem in!ormasi sulit dilepaskan dari komputerisasi. Pada bagian ini dipaparkan risiko yang berkaitan dengan penggunaan omputer. 2al-hal yang akan di paparkan adalah:
+erapa nilai data di dalam omputer. "isiko omputerisasi. Minimalisiasi "isiko omputerisasi. Menetapkan ebijakan omputerisasi.
Penjelasannya dipaparkan berikut ini. $. +erapa
Penurian komputer. ehilangan perangkat keras komputer sudah tentu membuat pengolahan data tidak dilaksanakan. Demikian pula dengan kehilangan data. Perusahaan akan kehilangan data apa saja yang dibutuhkan, seperti perusahaan tidak tahu lagi siapa yang berutang uang padanya, atau pesan-pesanan apa saja yang telah diterima, atau produk-produk apa yang diharapkan untuk dibuat. Pemakai yang tidak diiLinkan mengakses koputer. 2al ini dapan diontohkan berikut ini. Seorang karya(an mungkin menoba mengakses data rahasia baik karena keingintahuan atau karena kejahatannya. Seorang haker bias juga menoba mengutak-atik omputer perusahaan yang menimbulkan kerugian seperti
terbongkarnya data yang seharusnya bersi!at rahasia atau data yang menjadi kaau. Penggunaan disket yang tidak diperiksa. irus yang terdapat dari disket atau media lain dapat ter-opy kedalam komputer sehingga mengin!eksi komputer perusahaan. erusakan perangkat keras atau perangkat lunak. Sur8ei menunjukkan bah(a komputer sering mengalami kesalahan, terutama pada saat install. esalahan pemakai. arya(an sering menghapus fle seara tidak sengaja atau menghilangkan data karena ara penghapusan data komputer yang salah.
6. Minimalisasi "isiko omputerisasi "isiko pemakaian komputerisasi hendaknya diperkeil. 2al-hal ini dapat ditinjau dari aspek hard(are, so!t(are, dan brai(are. Perusahaan hendaknya memiliki asuransi di mana biayanya dimasukkan sebagai bagian dari biaya-biaya sistem I*-nya. Mereka juga perlu mengembangkan keahlian para karya(annya dalam manajemen data atau kemampuan untuk membenahi data yang rusak 4hilang serta melatih karya(an untuk menghindari masalah . seara sederhana kary(an diajari bagaimana meng-opy fle, ara keluar dari program dengan melakukan prosedurnya dan diberitahu risiko jika meninggalkan komputer pada saat mereka bekerja, dan lain-lain. Perusahaan seharusnya mempunyai opu data yang lain dilakukan seara rutin dan otomatis. Seluruh fle harus di-opy seata otomatis, buat salinanya pada tiap akhir jam kerja pada media yang terpisah, sehingga kerusakan dari harddri8e atau main !rame tidak akan mempengaruhi data. 7. Menetapkan ebijakan 2endaknya manajemen perusahaan mempunyai kebijakan yang jelas terhadap sistem komputersasi mereka. ebijakan tersebut menakup:
Faris tanggung ja(ab terhadap sistem I*. Penjagaan data dan sistem bak up. Penggunaan disket yang benar, dan kses terhadap data
ebijakan ini harus didukung oleh prosedur tertulis, terutama yang perlu lebih spesifk adalah dalam hal produksi data. Entuk memastikan ba(ha prosedur-prosedurnya dilaksanakan perlu dilakukan pemeriksaan seara teratur.
I+M peraya bah(a banyak perusahaan tidak memberikan perhatian yang ukup terhadap perenanaan untuk hal-hal yang tek terduga terhadap komputer-komputernya. Penelitian ini memperlihatkan bah(a empat dari lima perusahaan tidak memiliki renana itu. Dari perusahaan yang memiliki, hanya &= yang mempunyai renana tertulis, tetapi seluruh perusahaan sadar akan pentingnya renana itu. Seharusnya perusahaan berasumsi bah(a sistem komputer suatu saat akan rusak, program-programnya menjadi salah, datanya hilang, atau komputernya diuri. Dengan kondisi seperti itu bagaimana dampaknya bagi perusahaan
<*ISIPSI "ISI 0E* SI
sebesar "p. $$.=;;,- per satu ES. lelh karena nilai tukar dapat berAuktuasi dan diperkirakan pada tiga bulan mendatang nilai rupiah akan melemah terhadap ES maka perusahaan melakukan transaksi kontrak !or(ard dengan bank, misalkan dihasilkan perjanjian bah(a nilai kurs "p.$).=;;,- per satu ES selama kurun (aktu 6 bulan. Mengendalikan risiko 8alas adalah terutama pada bagaimana memperoleh dana dan bagaimana dana itu dialokasikan dalam in8estasi. Dana dalam bentu mata uang mendominasi dalam in8estasi ini nilainya dapat berAuktuasi. Ini bias menguntukan atau merugikan perusahaan dalam hal, misalnya, naik atau turunya nilai penjualan dan meningkat atau menurunya baiya. Perubahan kurs 8alas ini dapat dilihat dari tga sisi, yaitu:
$. /ksposur *ransaksi, untuk mengetahui seberapa jauh Auktuasi kurs akan mengganggu aliran kas perusahaan di masa dating. ). /ksposur kutansi, untuk mengetahui seberapa jauh Auktuasi kurs 8alas mempengaruhi laporan keuangan konsolidasi dan neraa perusahaan, misalnya pada saat laporan keuangan perusahaan abang dikonsolidasikan pada suatu mata uang yang kursnya berbeda dengan kurs saat terjadi transaksi. 6. /ksposur /konomi, untuk mengetahui seberapa jauh nilai perusahaan akan berubah bila kurs 8alas berubah kea rah yang tidak diharapkan. 3adi jelas bah(a transaksi dengan pengguna 8aluta asing selain memiliki peluang yang menguntungkan juga mengandung risiko. Entuk menghindari risiko ini hendaknya sebelum mengambil keputusan untuk menerima atau menolak risiko perlu analisis yang ukup mendalam. $. Penipta urs. Pada umumnya dikenal tiga maam sistem penetapan kurs 8alas. Penjelasan dari maam-maam penetapan kurs itu dipaparkan berikut ini. a. Sistem Kurs Tetap ( i!et E!"#an$e Rate%. *ujuan utamanya adalah agar nilai tukar uang terjamin kepastiannya untuk kegiatan perdagangan, in8estasi atau bisnis lainnya dalam skala internasional. Sistem ini menyatakan bah(a setiap mata uang anggota IMJ harus dikaitkan dan dapat ditukar dengan emas dengan nilai tertentu. @ontohnya $ ES %)9,67%>'46= gram emas atau $ troy one emas ES 6=,-. Demikian pula dengan mata uang utama lain. Entuk mata uang yang bukan utama, misalnya
"upiah, umumnya diakitkan dengan mata uang utama, tapi pada prinsipnya sama saja. Sistem ini sejak tahun $%&$ tidak berlaku lagi. #. Sistem Kurs Men$am#an$ (&oatin$ E!"#an$e Rate%. Sistem ini menyatakan bah(a nilai tukar suatu mata uang atau 8alas ditentukan oleh kekuatan permintaan dan pena(aran di pasar 8alas. pabila nilai tukar ini terjadi tanpa ampur tangan pemerintah, maka sistem ini disebut lean Aoat atau !reely Aoat atau sistem kurs mengambang murni. 3ika sebaliknya, yaitu pemerintah turut ampur tangan, maka sisitem ini disebut dirty Aoat atau managed Aoat atau sistem kurs mengambang terkendali. ". Pe$$e' E!"#an$e Rate Sstem. Sistem nilai tukar ini dilakukan dengan mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya atau sejumlah mata uang tertentu. Sebagai ontoh, beberapa negara /ropa menjalankan juga pagged system seperti apa yang dikenal dengan /uropean Monitary System dimana setiap mata uang anggota //@ dikaitkan dengan /uropean @urrneny Enit #/@E' yang dapat berAuktuasi hanya dalam batas ),)= dari kurs tengah. Penetapan-penetapan kurs di atas tidak terlepas dari kenyataan saat ini bah(a telah terjadi aliran 8als yang besar dan epat dari suatu tempat di suatu negara dengan tempat di negara lain yang mengakibatkan perbedaan kurs 8alas di tempattempat tersebut, perbedaan ini dapat terjadi oleh banyak !ator serti: pena(aran dan permintaan !oreign urreny, posisi neraa pembayaran internasional #balane o! payment', tingkat inAasi, tingkat bunga, pertumbuhan tingkat pendapatan, penga(asan pemerintah seperti kebijakan fsal dan moneter serta spekulasi. ). Risiko Utan$. Pinjaman atau utang oleh pihak-pihak s(asta Indonesia kepada in8estor asing yang sampai k(artal pertama tahun $%%9 hampir mendekati angka >% milyar dolar merika membuat mereka tidak mampu membayar utang mereka yang jatuh tempo sehingga mereka meminta penangguhan atas pengembalian utang. kibat dari ketidak mampuan membayar, sudah tentu berdampak pula kepada pihak peminjam. Salah satu sebab mengapa mereka tidak mampu membayar kembali utang-utang mereka yang jatuh tempo adalah karena kurs "upiah terhadap dolar merika telah turun tajam dari sekitar "p. ).>;;,-4ES $,- kesekitar "p. $;.;;;,-4ES $,-. 3adi nilai rupiah terhadap dolar merika turun tinggal sekitar )=. Dari ilustrasi di atas kiranya pembaa dapat memahami bah(a pinjaman internasional memiliki kompleksitas yang besar sehingga memiliki risiko yang besar pula untuk terjadinya kemaetan dalam membayar utang. "isiko ini dapat terjadi karena adanya risiko komersial
yang lebih berkaitan dengan gagalnya pembayaran utang oleh karena alasan bisnis di dalam negri pengutang dan risiko negara yang lebih berkaitan dengan politik dan perubahan kurs 8alas yang tidak diharapkan di dalam negeri pengutang. 3ika perusahaan transnasional menerbitkan utang yang didominasi dalam 8alas, biaya e!ekti!nya sama dengan baiaya pembayar bunga dan pokok pinjaman setelah pajak yang dinyatakan dalam mata uang negara asal. Ini termasuk biaya bunga dan pokok pinjaman dalam 8alas yang disesuaikan dengan keuntungan4kerugian akibat Auktuasi 8alas. Sebagai ontoh, perusahaan transnasional di merika meminjam Deutshe Mark selama $ tahun dengan bunga > di mana dalam satu tahun itu DM mengalami apresiasi sebesar 9 terhadap dolar, maka biaya utang sebelum pajak dapat dihitung dengan rumus: d I Q
ai R ap
tau d
{( p x a )− p } i
i
Q $;;
Di mana: d biaya utang I suku bunga pinjaman 8alas ai tambahan bunga karena pinjeman kurs ap tambahan pokok pinjaman karena perubahan kurs pi pokok pinjaman dan bunga P pokok pinjaman 3adi hasil hitungannya adalah : kd > Q $,;9 R 9 $7,79 tau kd
{ ( 1,6
x
1,08 ) −1,00 }
Q $;; $7,79
tampak bah(a telah terjadi tambahan biaya sebesar 9,79 yaitu dari pengurangan $7,79-> merupakan kerugian transaksi 8alas, oleh karenanya perlu dimasukkan dalam perhitungan pajak. +agi perusahaan yang sudah go internasional, pasar s(ap dapat digunakan untuk membiayai in8estasi internasionalnya karena dengan pasar ini pengendalian terhadap risiko suku bunga dan Auktuasi 8alas dapat ditingkatkan. Pasar s(ap ada tiga jenis, yaitu:
a. Interest "ate S(aps, merupakan pembayaran suku bunga dalam ES, misalnya selama jatuh tempo (aktu tertentu pada suatu jumlah angsuran pokok pinjaman yang disepakati baik dalam bentuk oupon s(aps maupun basi s(aps. b. @urreny S(aps, yaitu mata uang asing yang dipinjam pada suku bunga tetap #fQed rate' di mana ia akan menerima mata uang asing tersebut sebagai ganti mata uang asing lain baik dengan suku bunga tetap ataupun dengan suku bunga mengambang sehingga risiko suku bunga dan 8alas menjadi hilang. Dalam urreny s(aps selalu ada pertukaran jumlah pokok pinjaman pada saat jatuh tempo pada kurs yang telah ditetapkan sebelumnya. Ia dapat bertindak seperti kontrak !or(ard di mana kurs !or(ard adalah kurs spot saat ini. . Debt-/uity S(aps, yaitu in8estor dari suatu negara membeli utang luar negri dari suatu negara lain guna memperoleh saham atau mata uang domesti di negara tersebut. d. Debt Peso S(aps, yaitu penduduk di negara pengutang membeli utang luar negeri negaranya debgab potongan harga dan mengkon8ersikan utang ini ke dalam mata uang domestik. Entuk membiayai pembelian utang ini penduduk dapat menggunakan dana dari luar negeri atau de8isa hasil pendagangan internasional mereka atau dari pasar 8alas.