Kompleksometri
INTISARI Kompleksometri menggunakan larutan standar EDTA dan indikator EBT selain itu digunakan untuk menganalisa kadar CaO dalam semen dan kesadahan air. Kesadahan air dibagi menjadi 2, kesadahan sementara disebabkan larutan garam Ca dan Mg dalam bentuk karbonat. Sedangkan kesadahan tetap disebabkan larutan garam Ca2+ dan Mg2+ dalam bentuk SO42- dan Cl-. Dalam percobaan dilakukan3 analisa, yaitu analisa kesadahan adem sari dicampur aquadest, larutan penyegar cap kaki tiga dan analisa kadar CaO dalam semen. Pertama, dilakukan analisa kesadahan total dengan menitrasi sampel dengan Na2EDTA yang sebelumnya ditambahkan KOH, larutan buffer, KCN dan EBT. Kedua, menentukan keadahan tetapi langkah yang dilakukan sama seperti pada percobaan kesadahan total tetapi dilakukan pemanasan, penyaringan, dan pengenceran. Ketiga, menentukan kadar CaO dengan melarutkan sampel dalam HCl(p) dan dipanasi dan diencerkan setelah pH diatur 10, ditambah buffer, KCN, MgEDTA, EBT, dan larutan dititrasi dengan Na 2EDTA. Pada percobaan ini ditemukan kesadahn total adem sari yang di campur aquadest sebesar 2600 ppm, dan kesadahn sementara sebesar 1100 ppm (mutlak). Kesadahan totallarutan penyegar cap kaki tiga, mempunyai kesadahan total sebesar 4400 ppm, kesadahan tetap sebesar 1300 ppm dan kesadahan sementara sebesar 3100 ppm, sedangkian kadar CaO dalam semen yang ditemukan sebesar 2310 mg lebih tinggi dari kadar aslinya 1579,2 mg dengan % error 24,36 %. Pada percobaan ini, kesadahan adem sari yang di campur dengan aquadest ketika mengalami perubahan warna merah anggur menjadi biru disebabkan karena dalam sampel terdapat Ca 2+ dan Mg2+. Walau terjadi perubahan warna tersebut, kesadahan yang diperoleh melebihi batas standar kesadahan air layak minum. Dimana standar kualitas air layak minum sebesar 500 mg/lt . Begini pula dengan kesadahn larutan cap kaki tiga. Di tinjau dengan kandungan Ca2+ didalam komposisinya. Selain itu kadar CaO yang diperoleh lebih tinggi dari kadar aslinya, karena kandungan EBT berlebih menyebabkan TAT menjadi lambat, pengaruh pH dan hidrolisis juga mempengaruhi kadar CaO yang kami temukan. Dapat kami simpulkan, kesadahan adem sari yang dicampur aquadest lebih tinggi dari kesadahan air layal minum, kesadahan larutan penyegar cap kaki tiga lebih tinggi dari kesadahan air minum dan kesadahan CaO yang ditemukan lebih tinggi dari kadar aslinya. Disarankan berhati-hati dalam titrasi,
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 1
Kompleksometri
cermat dan teliti dalam mengukur pH serta berhati-hati dalam menentukan EBT dan Na2EDTA
Sarjana Teknik Kimia memiliki peranan penting untuk menganalisa kandungan logam berat, kesadahan dan CaO di dalam suatu bahan sampel dengan menggunakan metode analisa kompleksometri. Analisa diperlukan untuk mempersiapkan suatu bahan sebelum bahan tersebut diproses lebih lanjut. Banyak industri yang menggunakan metode analisa kompleksometri seperti industri semen, industri yang menggunakan steam (uap), industri air minum kemasan, dan lain sebagainya. Analisa kompleksometri merupakan salah satu analisa titrasi volumetrik melibatkan pembentukan kompleks dengan menggunakan indikator EBT (Erhiocrom Black T). Titik akhir titrasi ditandai oleh perubahan warna sampel dari warna biru menjadi warna merah. Terjadi substitusi antara logam berat dengan titran NaEDTA sehingga akan diketahui berapa kandungan logam tersebut dalam sampel.
1. Menganalisa kesadahan sementara, kesadahan tetap, dan kesadahan total 2. Menganalisa kandungan CaO didalam batu kapur
1. Mahasiswa mampu untuk menganalisa kesadahan sementara, tetap dan total dalam suatu sampel 2. Mahasiswa mampu menganalisa kandungan CaO dalam batu kapur
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 2
Kompleksometri
cermat dan teliti dalam mengukur pH serta berhati-hati dalam menentukan EBT dan Na2EDTA
Sarjana Teknik Kimia memiliki peranan penting untuk menganalisa kandungan logam berat, kesadahan dan CaO di dalam suatu bahan sampel dengan menggunakan metode analisa kompleksometri. Analisa diperlukan untuk mempersiapkan suatu bahan sebelum bahan tersebut diproses lebih lanjut. Banyak industri yang menggunakan metode analisa kompleksometri seperti industri semen, industri yang menggunakan steam (uap), industri air minum kemasan, dan lain sebagainya. Analisa kompleksometri merupakan salah satu analisa titrasi volumetrik melibatkan pembentukan kompleks dengan menggunakan indikator EBT (Erhiocrom Black T). Titik akhir titrasi ditandai oleh perubahan warna sampel dari warna biru menjadi warna merah. Terjadi substitusi antara logam berat dengan titran NaEDTA sehingga akan diketahui berapa kandungan logam tersebut dalam sampel.
1. Menganalisa kesadahan sementara, kesadahan tetap, dan kesadahan total 2. Menganalisa kandungan CaO didalam batu kapur
1. Mahasiswa mampu untuk menganalisa kesadahan sementara, tetap dan total dalam suatu sampel 2. Mahasiswa mampu menganalisa kandungan CaO dalam batu kapur
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 2
Kompleksometri
Kompleksometri adalah salah satu jenis analisa kimia kuantitatif yang digunakan sebagai penentuan titrimetri yang melibatkan pembentukan suatu kompleks atau ion kompleks yang dapat larut tapi sedikit terionisasi. Larutan standart yang digunakan adalah EDTA dan indikator yang digunakan adalah EBT. Senyawa kompleks terbentuk dari suatu reaksi ion logam sebagai kation dengan suatu anion atau molekul netral. Ion logam dalam molekul kompleks disebut atom pusat sedangkan ion atau gugus atom yang memberikan pasangan electron disebut ligan. Reaksi yang membentuk kompleks ini dapat disebut sebagai reaksi asam basa Lewis, yang mana ligan bertindak sebagai basa dan kation dari logam sebagai asam.
EDTA merupakan ligan seksidentat yang berpotensi dapat berkoordinasi dengan ion logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus EDTA bebas sering disingkat H 2Y2-. EDTA merupakan larutan penetrasi pembentuk khelat yang dapat digunkan untuk analisa kimia dari berbagai logam. Titrasi ion logam dengan pembentukan khelat ini disebut titrasi khelometrik
EBT ( Eriochrom Black T ) adalah salah satu indikator ion logam yang Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 3
Kompleksometri
dipakai dalam analisa kompleksometri dengan rumus bagan dapat dinyatakan sebagai H2ln. OH
N=N O3S
NO2
Perubahan EBT pada macam-macam pH : H2ln-
Hln2+
merah
biru
pH 5,3-7,3 (H2ln-)
ln3+ orange
pH 10,5-12,5 (Hln2+)
Larutan buffer adalah suatu campuran asam / basa lemah dari garamnya. Sifat larutan buffer : 1. pH dianggap tidak berubah jika larutan diencerkan. 2. pH dianggap tidak berubah jika ditambah sedikit asam / basa.
Air sadah adalah air yang mengandung Ca 2+ atau Mg2+. Kesadahan dibagi 2: 1.
Kesadahan sementara
Berisi garam bikarbonat Ca dan Mg. Dapat dihilangkan dengan pemanasan. Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 4
Kompleksometri
2.
Kesadahan tetap
Berisi garam Ca2+ dan Mg2+ dalam bentuk SO42- dan Cl-. Dapat dihilangkan dengan menambah soda atau proses zeolit. Cara melunakkan air sadah : a.
Kesadahan sementara dengan pendidihan Ca(HCO3)2
b.
CaCO3
putih + H2O
Kesadahan tetap dengan soda CaCl2 + Na2CO3 MgSO4 + Na2CO3
CaCO3 + 2NaCl MgCO3 + Na2SO4
Air sadah yang mengandung garam ini disaring dengan saringan zeolitan, sehingga anion SO42- yang terdapat dalam air akan terserap akhirnya menjadi lunak. c.
Dengan resin damar sintesis 2R
SO3H + Ca2+
R(SO3)2Ca + 2H+
Resin ada 2 macam : - Resin karionik untuk penukar kation Damar yang mengandung gugus COOH / SO 3H Rumus : RCOOH / R(SO3H) - Resin amoniak untuk penukar kation Damar yang mengandung gugus NH 2 Rumus : R NH2 d.
Ion Exchanger Dilakukan setengah umpan untuk mecegah kesalahan dengan pertukaran
ion lain. Air yang akan diionisasi dilewatkan melalui resin penukar sampai resin menjadi jenuh. Contoh : kapur menurunkan kesadahan karbonat, mengaktifkan garam Ca dan Mg. Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 5
Kompleksometri
1.
menentukan kadar CaO dalam semen
2.
menentukan kadar CaO dalam baja
3.
menentukan kadar logam Al, Ca, Mg, Zn, Pb, Cu, Co, Fe, Ni, Pb
4.
menentukan kesadahan air untuk menentukan apakah air dapat digunakan dalam industri
5.
dipakai dalam industri air minum untuk mengetahui air yang memenuhi syarat air minum
1. HCl = melarutkan kapur agar kotoran juga larut 2. KOH = membuat larutan basa (pH=10) agar indikator berjalan baik 3. KCN = membuat kompleks dengan bahan pengganggu sebab kation dapat bereaksi dengan EDTA 4. EDTA = larutan standard titrasi 5. Buffer = mempertahankan pH 6. EBT = indikator untk menunjukkan perubahan TAT pada titrasi 7. Na2 MgEDTA = mencegah TAT timbul lebih awal dalam campuran Mg dan Ca sehingga meningkatkan selektivitas terhadap pembentukan kompleks Ca dan EDTA
II.7 Fisis danChemist Reagen 1. HCl Fisis : -
BM = 36,47
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 6
Kompleksometri
-
TD = -85,50C
-
TL = -1110C
-
BJ = 1,268 gram/cc
-
tidak berwarna
-
kelarutan dalam 100 bagian air : - panas = 82,3
-
dingin = 56,1
Chemist - dalam keadaan pekat mereduksi kromat bila dipanaskan dan dihasilkan ion
chrom,reaksi: 2Cr3+ + 8Cl2 + 2K+ + 8H2O
2KcrO4 + 10HCl
- dalam keadaan encer mengendapkan mercuri sebagai kallome
Hg2+ + 2Cl-
Hg2Cl2
2. KOH Fisis : -
BM = 50,1
-
TD = 15200C
-
TL = 3800C
-
Warna putih
-
kelarutan dalam 100 bagian air : - panas = 126
-
dingin = 97
Chemist : -
merupakan basa kuat yang dalam air terionisasi sebagai berikut : KOH
-
K+ + OH-
menyerap CO2 dengan reaksi = CO 2 + 2K+ + 2OH-
K2CO3 + H2O
3. KCN Fisis : -
BM = -65,11
-
BJ = 1,529 gram/cc
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 7
Kompleksometri
-
TL = 6,3450C
-
Warna jernih
-
kelarutan dalam 100 bagian air panas = 122,2
-
bentuk kristal kalsite
Chemist : -
merupakan garam
-
dapat membentuk senyawa kompleks dengan logamyang dari golongan transisi misal : 6CN- + Fe2+
[Fe(CN)6]4-
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 8
Kompleksometri
1. HCl (p)
6. Na2EDTA 0,01 N
2. KOH
7. Na2MgEDTA 0,01 N
3. EDTA 4. Indikaor EBT 5. Larutan Buffer
1. Statif
7. Pipet tetes
2. Klem
8. Corong
3. Buret
9. Pipet volume
4. Beaker glass
10. Pengaduk
5. Erlenmeyer 6. Gelas ukur
11. Cawan porselen 12. Labu takar
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 9
Kompleksometri
1,2,3
8
4
9
5
10
6
7
11
12
Ambil 10 ml sampel,atur pH sampai 10 dengan KOH
Tambah 1 ml buffer,11 ml KCN dan sedikit indikator EBT
Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru terang
Catat voume titran yang diperlukan
()
Ambil 100 ml sampel,masukkan dalam beaker glass,didihkan sampai 20-30 menit
Sampel didinginkan ,saring,kertas saring tidak perlu dicuci
Encerkan filtrate sampai 100 ml dalam labu taker
Ambil 10 ml filtrate yang diencerkan ,atur pH sampai 10 dengan KOH
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 10
Kompleksometri
Tambah 1ml buffer ,1 ml KCN dan sedikit indikator EBT
Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru terang
Catat voume titran yang diperlukan
()
Kesadahan sementara= kesadahan total-kesadahan tetap (ppm)
Masukkan sampel dalam beaker glass pyrex 250 ml, larutkan dengan 10ml HCl (p)
Setelah larut ,uapkan sampai kering dengan kompor listrik
Setelah kering,residu dilarutkan dengan HCl pekat secukupnya (25 ml)
Encerkan dengan akuadest 100 ml ,panaskan sampai 15 menit
Larutan dipindahkan ke labu taker 250 ml.Encerkan dengan akuadest sampai tanda batas
Ambil 20 ml dan masukkan dalam labu taker 100 ml .Encerkan dengan akuadest sampai tanda batas
Ambil 10 ml larutan yang telah diencerkan ,atur pH sampai 10 dengan KOH
Tambah 1 ml buffer,1 ml KCN,2-3 tetes MgEDTA dan sedikit indikator EBT
Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru terang
Catat voume titran yang diperlukan
()
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 11
Kompleksometri
Adem sari
Cap Kaki Tiga
Semen putih
1500 ppm
2600 ppm
1100 ppm (mutlak)
4400 ppm
1300 ppm
3100 ppm
2,31 gr
1,579 gr
77 %
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 12
Kompleksometri
1. Kesadahan Air a. Adem Sari Kesadahan Total
: 1500 ppm
Kesadahan Tetap
: 2600 ppm
Kesadahan Sementara
: 1100 ppm
Pada kesadahan sementara, hasil yang kami temukan bernilai minus (-), hal ini di dapatkan dari kesadahan sementaranya lebih besar daripada kesadahan total sehingga kesadahan sementaranya (-1100 ppm) maka di mutlakan agar lenih mudah untuk membuat grafiknya. Kesadahan adem sari dapat dilihat dari Ca2+ dalam komposisi adem sari, yaitu ekstrak Citrus Aurantifolla (jeruk nipis) mempunyai kandungan Ca 2+ sebanyak 40 mg, vitamin C 0,15 % mengandung 3,75 mg Ca 2+. Kandungan Ca 2+ inilah yang mempengaruhi kesadahan adem sari yang dicampur dengan aquadest. (http://) Sehingga pada percobaan yang kami temukan, adem sari tidak layak diminum karena menghasilkan kesadahan total sebesar 1100 ppm. Sementara kesadahan air layak minum menurut Menka RI no. 907/menkes/SU/VI/2002 adalah 500 ppm. Tetapi pada kenyataanya adem sari layak untuk diminum. (http://) b. Larutan Cap Kaki Tiga Kesadahan Total
: 4.400 ppm
Kesadahan Tetap
: 1.300 ppm
Kesadahan Sementara
: 3.100 ppm
Larutan cap kaki tiga sebenarnya layak untuk diminum, akan tetapi pada percobaan kami larutan cap kaki tiga tidak layak diminum. Hal ini disebabkan karena kandungan kesadahan Ca2+ dari komposisi cap kaki tiga itu sendiri. Larutan cap kaki tiga mempunyai komposisi Gypsum fibrosum 3.25 %, bahan ini Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 13
Kompleksometri
mengandung Ca2+ sebanyak 20 mg. Larutan cap kaki tiga juga mengandung Cacareous spar 0,05% yang mempunyai kandungan Ca2+ 5,2 mg sehingga kadar
sementara yang di dapatkan 3100 ppm. Kadar ini melebihi ambang batas yang telah di tetapkan oleh Menka RI No. 907/menkes/SU/VII/2002 sebanyak 500 mg, maka kami menyimpulkan larutan cap kaki tiga yang kami amati tidak layak minum. (http://) 2. Kadar CaO Kadar CaO yang kami temukan lebih tinggi dari kadar aslinya. Hal ini di sebabkan karena: 1. Pengaruh Hidrolisis Hidrolisis ion logam (metal) dapat bersaing dengan proses titrasi kompleksometrik. Dengan menaikkan pH, dampak ini semakinmemburuk
dengan
berpindahnya
kesetimbangan
tekanan pada : M2+ + H2O M(OH)+ + H+ Hidrolisis
yang
eksentif
dapat
mengarah
kepada
pengendapan hidroksida yang lambat bereaksi dengan EDTA bahkan
ketika
pemnbentukan
kondisi
kesetimbangan
mendukung
kesetimbangan kompleks metal. Akibatnya,
sering terjadi kesalahan TAT yang lebih lambat, sehingga volume titran yang digunakan lebih banyak.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 14
Kompleksometri
GRAFIK Hubungan Volume EDTA vs pCa
10 9 8 7 6 5
sampel asli
4
hasil percobaan
3 2 1 0 0
3.76 7.52 11.28 15.04 18.8 22.56
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 15
Kompleksometri
1. Kesadahan tetap Adem Sari (2.600 ppm) lebih besar dari kesadahan totalnya (1.500 ppm). 2. Kesadahan tetap Cap Kaki Tiga (1.300 ppm) lebih kecil dari kesadahan totalnya (4.400 ppm). 3. Kadar CaO dalam semen putih yang kami temukan (2.310 mg) lebih tinggi dari kadar aslinya (1.579,2 mg) dengan % error adalah 24,36 %.
1. Usahakan penambahan EBT secara tepat. 2. pH harus diperhatikan dengan teliti (pH=10). 3. Pengamatan perubahan warna pada TAT harus benar-benar diperhatikan. 4. Lakukan titrasi dengan cermat dan hati-hati.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 16
Kompleksometri
R. Sundaro, 1986,
, edisi ke-4, Erlangga : Jakarta
Vogel, A. I. Diterjemahkan oleh Ir. Sutiono dan Dr. A. Hadyono Pudjaatmadja.Jakarta: Penerbit P.T. Kalman Media Pustaka. (http://www.dechacare.com/adem-sari-7gr-p434.html) (http://www.digilib.itb.ac.id/gdl/php?mod=browse&op=read&ip=jiptummjeruk ) (http://unlastnoel.files.wordpress.com/) (http://www.fzrm.com/plantextract/gypsum.html)
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 17
Kompleksometri
1. Penetapan Kesadahan Total a. Sampel 1 (Adem Sari)
() ( ) ppm = b. Sampel 2 (Cap Kaki Tiga)
() ( ) ppm = 2 . Penetapan kesadahan tetap a. Sampel 1 ( Adem Sari )
() ( ) Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 18
Kompleksometri
b. Sampel 2 ( Cap Kaki Tiga )
() ( ) ppm = 3 . a . Penetapan Kadar CaO didalam semen putih
( ) ( ) = =
= 2310 mgr = 2,31 gr
22,56 ml ( ) = ( ) = b. Kadar CaO asli , dengan volume
= 1579,2 mgr = 1,5792 gr c . % error =
=
= 24,36 %
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 19
Kompleksometri
a . Kadar CaO = 2310 mgr = 2.31 gr Mol CaO =
=
= 0,04125 mol b . Volume CaO = 250 ml = 0,25 lt
=
M CaO
=
= 0,105 M c . Diambil 20 ml , diencerkan menjadi 100 ml V1 = 20 ml M1= 0,164 M V2 = 100 ml M2 = ... ? V1 . M1 = V2 . M2
=
M2=
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 20
Kompleksometri
= 0,033 M d . TAT ( Titik akhir titrasi ) ( V . M ) EDTA = ( V . M ) CaO V EDTA . 0,01 = 10 .0,033 V EDTA =
= 33 ml -
Pada awal titrasi ( CaO ) = 0,033 PCa
= - log 33 x 10-2 = 1,48
-
Penambahan 3 ml EDTA
( )( ) ( ) =
( CaO ) =
= 0,023 Pca
= - log 0,023 = 1,63
-
Penambahan 6 ml EDTA
( )( ) ( ) = ( CaO ) =
= 0,0168 Pca
= - log 0,0168 = 1,77
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 21
Kompleksometri
-
Penambahan 9 ml EDTA
( )( ) ( ) =
( CaO ) =
= 0,01263 Pca
= - log 0,01263 = 1,89
-
Penambahan 12 ml EDTA
( )( ) ( ) =
( CaO ) =
= 9,54 x 10-3 Pca
= - log 9,54 x 10-3 = 2,02
-
Penambahan 15 ml EDTA
( )( ) ( ) =
( CaO ) =
= 7,2 x 10-3 Pca -
= - log 7,2 x 10-3 = 2,14
Penambahan 18 ml EDTA ( CaO ) =
( )( )
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 22
Kompleksometri
=
( )
= 5,357 x 10-3 Pca
= - log 5,357 x 10-3 = 2,27
-
Penambahan 21 ml EDTA
( )( ) ( ) =
( CaO ) =
= 3,87 x 10-3 Pca
= - log 3,87x 10-3 = 2,412
-
Penambahan 24 ml EDTA
( )( ) ( ) =
( CaO ) =
= 2,647 x 10-3 Pca
= - log 2,647 x 10-3 = 2,57
-
Penambahan 27 ml EDTA ( CaO ) =
( )( )
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 23
Kompleksometri
=
( )
= 1,62 x 10-3 Pca
= - log 1,62 x 10-3 = 2,79
-
Penambahan 30 ml EDTA
( )( ) ( ) =
( CaO ) =
= 7,5 x 10-4 Pca
= - log 7,5 x 10-4 = 3,12
-
Penambahan 33 ml EDTA ( Ca 2+ )
= ( Ca Y2- )
( Ca Y2- )
=
=
= 7,67 x 10-3 Koefisien 1,8 x 1010 ( Ca2+)
( ) ( ) = ( ) = √
=
= 6,527 x 10-7 Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 24
Kompleksometri
Pca
= - log ( 6,527 x 10-7 ) = 6, 185
a . Kadar CaO = 1579.2 mgr = 1,5792 gr b . Mol CaO
=
= 0,0282 mol VCaO = 0,25 lt McaO =
= 0,1128 M c . Diambil 20 ml , diencerkan menjadi 100 ml V1 = 20 ml M1= 0,1128 M V2 = 100 ml M2 = ... ? V1 . M1 = V2 . M2
=
M2=
= 0,02256 M d . TAT ( Titik akhir titrasi ) ( V . M ) EDTA = ( V . M ) CaO V EDTA . 0,01 = 10 .0,02256 V EDTA =
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 25
Kompleksometri
= 22,56 ml -
Pada awal titrasi ( CaO ) = 0,02256 PCa
= - log 0,02256 = 1,646
-
Penambahan 3,76 ml EDTA
( )( ) () =
( CaO ) =
= 0,0136 Pca
= - log 0,0136 = 1,864
-
Penambahan 7,52 ml EDTA
( )( ) () = ( CaO ) =
= 8,58 x 10-3 Pca
= - log 8,58 x 10-3 = 2,066
-
Penambahan 11,28 ml EDTA
( )( ) () =
( CaO ) =
= 5,3 x 10-3 Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 26
Kompleksometri
Pca
= - log 5,3 x 10-3 = 2,27
-
Penambahan 15,04 ml EDTA
( )( ) () =
( CaO ) =
= 3 x 10-3 Pca
= - log 3 x 10-3 = 2,52
-
Penambahan 18,8 ml EDTA
( )( ) () =
( CaO ) =
= 1,3 x 10-3 Pca
= - log 1,3 x 10-3 = 2,88
-
Penambahan 22,56 ml EDTA ( Ca 2+ )
= ( Ca Y2- )
( Ca Y2- )
=
= 6,92 x 10-3 Koefisien
) ( = ( )
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 27
Kompleksometri
1,8 x
1010
( Ca2+)
= ( ) = √ = 6,2x 10-7
Pca
= - log ( 6,2 x 10-7 ) = 6,2
Materi : (KOMPLEKSOMETRI)
GROUP ANGGOTA
: IV / Rabu Pagi : Hanif Nur Azhar Alfons Derry
NIM : 21030110141012 NIM :
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 28
Kompleksometri
Ria Desiriani Novrico Eko Yulianto Indra Hutama
NIM : 21030110141082 NIM : NIM :
LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA I TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
1. Menganalisa kesadahan sementara, kesadahan tetap, dan kesadahan total) 2. Menganalisa kandungan CaO didalam batu kapur
1. HCl (p)
6. Na2EDTA 0,01 N
2. KOH
7. Na2MgEDTA 0,01 N
3. EDTA 4. Indikaor EBT 5. Larutan Buffer
1. Statif
7. Pipet tetes
2. Klem
8. Corong
3. Buret
9. Pipet volume
4. Beaker glass
10. Pengaduk
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 29
Kompleksometri
5. Erlenmeyer
11. Cawan porselen
6. Gelas ukur
12. Labu takar
Ambil 10 ml sampel,atur pH sampai 10 dengan KOH
Tambah 1 ml buffer,11 ml KCN dan sedikit indikator EBT
Titrasi dengan Na 2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru terang
Catat voume titran yang diperlukan
()
Ambil 100 ml sampel,masukkan dalam beaker glass,didihkan sampai 20-30 menit
Sampel didinginkan ,saring,kertas saring tidak perlu dicuci
Encerkan filtrate sampai 100 ml dalam labu taker
Ambil 10 ml filtrate yang diencerkan ,atur pH sampai 10 dengan KOH
Tambah 1ml buffer ,1 ml KCN dan sedikit indikator EBT
Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru terang
Catat voume titran yang diperlukan
()
Kesadahan sementara= kesadahan total-kesadahan tetap (ppm)
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I 30