BAB II PEMBAHASAN
A. Defi Defini nissi
Histerektomi adalah mengangkat rahim dengan organ di sekitarnya. (Yatim, 2005) Histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahim yang dilakukan oleh ahli kandungan. (Rasjidi, 2008). Histerektomi adalah pengangkatan uterus melalui pembedahan paling umum dilakukan untuk keganasan dan kondisi bukan keganasan tertentu (on (onto toh h endo endome metri trios osis is tumo tumor), r), untu untuk k meng mengon ontro troll perd perdara araha han n yang yang mnganam ji!a, dan kejadian in"eksi pel#is yang tidak sembuh$sembuh atau rupture uterus yang tidak dapat di perbaiki (%arylin 2008). &adi &adi,,
dapa dapatt
di simp simpul ulka kan n
hist hister erek ekto tomi mi adal adalah ah
suat suatu u
pros prosed edur ur
pembedahan mengangkat rahim yang umum di lakukan untuk keganasan atau bukan keganasan.
B. Indik Indikasi asi dan dan kontrai kontraindi ndikas kasii 1. Indikasi
a. Ruptur ut uteri eri b. 'erdarahan yang tidak dapat dikontrol dengan ara$ara yang ada, misalnya pada ) *ton *tonia ia uteri teri 2) *"ibr *"ibrin inog ogen enem emia ia atau atau hipo hipo"i "ibr brin inog ogen enem emia ia pada pada solu solusio sio plasenta dan lainnya. +) Couvelaire uterus tanpa kontraksi. ) *rter *rterii uteri uterina na terp terput utus us.. 5) 'lasen 'lasenta ta inkr inkreta eta dan perkre perkreta. ta. -) Hemato Hematoma ma yang yang luas luas pada pada rahim rahim.. . n"e n"eks ksii int intrap rapart artal al bera berat. t. d. 'ada 'ada keadaan keadaan ini biasanya biasanya dilakuk dilakukan an operasi operasi 'orro, 'orro, yaitu uterus uterus dengan isinya diangkat sekaligus. e. /ter /terus us miom miomato atosu suss yang yang bes besar ar.. ". em ematia atian n jan janin dala dalam m rahi rahim m dan miss missed ed abo abortio rtion n denga engan n kelainan darah.
g. ank anker er leh leher er rah rahim im.. +
2. Kont Kontra rain indi dika kasi si
a. *telektasis sis b. 1uka in"eksi . n"e n"eks ksii salur saluran an ken kenin ing g d. romo"l mo"leb ebit itis is e. 3mbo 3mboli lism smee paru$ paru$pa paru ru.. ". erdap erdapat at jaringan jaringan parut, parut, in"lam in"lamasi, asi, atau atau perubaha perubahan n endometri endometrial al pada adneksa g. Ri!aya Ri!ayatt laparo laparotom tomii sebelu sebelumny mnyaa (terma (termasuk suk per"orasi per"orasi appendi appendi4) 4) dan dan abses abses pada pada ul$d ul$de$s e$sa a oug ougla lass kare karena nadi didu duga ga terjad terjadii pembentukan perlekatan.
C. Klasif Klasifika ikasi si Hister Histerek ekomi omi
. Histere Histerekto ktomi mi parsial parsial (subtot (subtotal) al) 'ada 'ada hist histere erekt ktom omii jenis jenis ini, ini, rahim rahimn n dian diangk gkat at,, tetap tetapii mulu mulutt rahim rahim (ser#iks) tetap dibiarkan. 6leh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker kanker mulut mulut rahim rahim sehing sehingga ga masih masih perlu perlu pemerik pemeriksaan saan pap smear smear (pemeriksaan leher rahim) seara rutin. 2. Hist Hister erek ekto tomi mi tot total al 'ada 'ada hist hister erek ekto tomi mi ini, ini, rahi rahim m dan dan mulu mulutt rahi rahim m dian diangk gkat at sea seara ra keseluruhan. euntu euntunga ngan n dilaku dilakukan kan histere histerekto ktomi mi total total adalah adalah ikut ikut diangk diangkatny atnyaa ser#iks yang menjadi sumber terjadinya karsinoma dan prekanker. *kan *kan tetapi, histerektomi total lebih sulit daripada histerektomi supraser#ikal karena insiden komplikasinya yang lebih besar. 6perasi dapat dilakukan dengan tetap meninggalkan atau mengeluarkan o#ari o#arium um pada pada satu satu atau atau kedu keduany anya. a. 'ada 'ada peny penyak akit it,, kemu kemung ngki kina nan n dilakukannya oo"orektomi unilateral atau bilateral harus didiskusikan dengan pasien. 7ering kali, pada penyakit ganas, tidak ada pilihan lain, keuali mengeluarkan tuba dan o#arium karena sudah sering terjadi mikrometastase.
2
erbeda dengan histerektomi sebagian, pada histerektomi total seluruh bagian rahim termasuk mulut rahim (ser#iks) diangkat. 7elain itu, terkadang histerektomi total juga disertai dengan pengangkatan beberapa organ reproduksi lainnya seara bersamaan. %isalnya, jika organ yang diangkat itu adalah kedua saluran telur (tuba "alopii) maka tindakan itu disebut salpingo. &ika organ yang diangkat adalah kedua o#arium atau indung telur maka tindakan itu disebut oophor. &adi, yang disebut
histerektomi
bilateral
salpingo$oophorektomi
adalah
pengangkatan rahim bersama kedua saluran telur dan kedua indung telur. 'ada tindakan histerektomi ini, terkadang juga dilakukan tindakan pengangkatan bagian atas #agina dan beberapa simpul (nodus) dari saluran kelenjar getah bening, atau yang disebut sebagai histerektomi radikal (radial hysteretomy). *da banyak gangguan yang dapat menyebabkan diputuskannya tindakan histerektomi. erutama untuk keselamatan nya!a ibu, seperti pendarahan hebat yang disebabkan oleh adanya miom atau persalinan, kanker rahim atau mulut rahim, kanker indung telur, dan kanker saluran telur ("alopi). 7elain itu, beberapa gangguan atau kelainan reproduksi yang sangat mengganggu kualitas hidup !anita, seperti miom atau endometriosis
dapat
menyebabkan
dokter
mengambil
pilihan
dilakukannya histerektomi. +. Histerektomi dan sal"ingo$oo"orektomi bilateral Histerektomi ini mengangkat uterus, mulut rahim, kedua tuba "alopii, dan kedua o#arium. 'engangkatan o#arium menyebabkan keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih muda. 5,-,9 . Histerektomi radikal Histerektomi ini mengangkat bagian atas #agina, jaringan dan kelenjar lim"e disekitar kandungan. 6perasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan nya!a penderita. Histerektomi dapat dilakukan melalui + maam ara, yaitu abdominal, #aginal dan laparoskopik. 'ilihan ini bergantung pada jenis histerektomi yang akan dilakukan, jenis penyakit yang mendasari, dan berbagai pertimbangan lainnya. Histerektomi abdominal tetap merupakan pilihan jika 3
uterus tidak dapat dikeluarkan dengan metode lain. Histerektomi #aginal a!alnya hanya dilakukan untuk prolaps uteri tetapi saat ini juga dikerjakan pada kelainan menstruasi dengan ukuran uterus yang relati" normal. Histerektomi #aginal
memiliki resiko in#asi#e yang
lebih
rendah
dibandingkan histerektomi abdominal. 'ada histerektomi laparoskopik, ada bagian operasi yang dilakukan seara laparoskopi (garry, ::8).
D. Patofisiologi
4
E. Pemeriksaan Diagnostik
. /7; /ntuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometrium dan keadaan adne4a dalam rongg apel#is. %ioma juga dapat dideteksi dengan < san ataupun %R, tetapi kedua pemeriksaan itu lebih mahal dan
tidak
mem#isualisasi
uterus
sebaik
/7;.
/ntungnya
leiomiosarkoma sangat jarang karena /7; tidak dapat membedakannya dengan mioma dan kon"irmasinya membutuhkan diagnose jaringan. 2. =oto >6?@' pemeriksaan ini penting untuk menilai masaa di rongga pel#is serta menilai "ungsi ginjal dan perjalanan ureter +. Histerogra"i dan histeroskopi untuk menilai pasien mioma submukosa disertai dengan in"ertilitas. . 1aparoskopi untuk menge#aluasi massa pada pel#is 5. 1aboratorium, darah lengkap, urine lengkap, gula darah, tes "ungsi hati, ureum, kreatinin darah.
5
-. es kehamilan 9. ? (dilatasi dan kuretase) pada penderita yang disertai perdarahan untuk menyingkirkan kemungkinan patologi pada rahim (hyperplasia atau adenokarsinoma endometrium).
5,-,9
F. eknik !"erasi Histerektomi
'ilihan teknik pembedahan tergantung pada indikasi pengangkatan uterus, ukuran uterus, lebarnya #agina, dan juga kondisi pendukung lainnya. 1esi prekanker dari ser#iks, uterus, dan kanker o#arium biasanya dilakukan histerektomi abdominal, sedangkan pada leimioma uteri, dilakukan histerektomi abdominal jika ukuran tumor tidak memungkinkan diangkat melalui histerektomi #aginal. . Histerektomi abdominal 'engangkatan kandungan dilakukan melalui irisan pada perut, baik irisan #ertikal maupun horisontal ('"anenstiel). euntungan teknik ini adalah dokter yang melakukan operasi dapat melihat dengan leluasa uterus dan jaringan sekitarnya dan mempunyai ukup ruang untuk melakukan pengangkatan uterus.
saja dibantu oleh laparoskop yang dimasukkan melalui irisan keil di perut untuk melihat uterus dan jaringan sekitarnya serta untuk membebaskan uterus dari jaringan sekitarnya. 17H tidak menggunakan irisan pada bagian atas #agina, tetapi hanya irisan pada perut. %elalui irisan tersebut laparoskop dimasukkan. /terus kemudian dipotong$ potong menjadi bagian keil agar dapat keluar melalui lubang laparoskop. edua teknik ini hanya menimbulkan sedikit nyeri, pemulihan yang lebih epat, serta sedikit jaringan parut.
indakan pengangkatan rahim menggunakan laparoskopi dilakukan menggunakan anestesi (pembiusan) umum atau total. Aaktu yang diperlukan ber#ariasi tergantung beratnya penyakit, berkisar antara 0 menit hingga tiga jam. 'ada kasus keganasan stadium a!al, tindakan histerektomi radikal dapat pula dilakukan menggunakan laparoskopi. /ntuk ini diperlukan !aktu operasi yang relati" lebih lama. *pabila dilakukan histerektomi subtotal, maka jaringan rahim dikeluarkan menggunakan alat khusus yang disebut morellator sehingga dapat dikeluarkan melalui llubang 0 mm.*pabila dilakukan histerektomi total, maka jaringan rahim dikeluarkan melalui #agina, kemudian #agina dijahit kembali. 6perasi dilakukan umumnya menggunkan empat lubang keil berukuran 5 ‐ 0 mm, satu di pusar dan tiga di perut bagian ba!ah.
#. Prosed$r Histerektomi a. Persia"an Pre !"erasi 1 %ari se&el$m o"erasi
. 'ersiapan urogenital ilakukan pengosongan kandung kemih dengan kateterisasi nkandung kemih. 2. 6bat$obat 'remedikal Yaitu penyuntikan pengantar pada pendrita yang sudah ditentukan oleh ahli bius +. ahan yang harus diba!a bersama pasien ke kamar operasi a. 7tatus klien b. Hasil$hasil laboratorium 7
. 'ersiapan psikologis a. 'asien dan keluarga perlu diberi kesempatan bertanya mengenai "ungsi reproduksi dan seksnya. b. eri penjelasan tentang operasi histerektomi yang akan dilakukannya. 5. Hal$hal yang perlu diperhatikan a.
&. Persia"an !"erasi
. n"orm
persetujuan
kepada
pasien
dan
keluarga
mengenai
pemeriksaan sebelum operasi, alasan, tujuan, jenis operasi, keuntungan dan kerugian operasi. 2. 'uasa 'ada operasi keil, tidak perlu ada pera!atan khusus. Hanya perlu puasa beberapa jam sebelum operasi dan makan makanan ringan yang mudah dierna malam hari sebelumnya 'ada operasi besar, pada hari akan dilakukan operasi, pasien hanya mendapatkan terapi airan saja. 'ada persiapan praoperati" penderita malnutrisi, juga diberikan hiperalimentasi per oral atau intra#ena. 8
+. 'ersiapan usus, persiapan usus praoperati" berguna untuk hal$hal berikut a. 'engurangan isi gastrntestinal memberi ruang tambahan pada pel#is dan abdomen sehingga memperluas lapangan operasi. b. 'engurangan jumlah "lora patgen pada usus menurunkan resiko in"eksi pasaoperasi
'. Prosed$r Histerektomi
9
Histerektomi dapat dilakukan melalui sayatan di perut bagian ba!ah atau #agina, dengan atau tanpa laparoskopi. Histerektomi le!at perut dilakukan melalui sayatan melintang seperti yang dilakukan pada operasi sesar. Histerektomi le!at #agina dilakukan dengan sayatan pada #agina bagian atas. 7ebuah alat yang disebut laparoskop mungkin dimasukkan melalui sayatan keil di perut untuk membantu pengangkatan rahim le!at #agina. Histerektomi #agina lebih baik dibandingkan histerektomi abdomen karena lebih keil risikonya dan lebih epat pemulihannnya. >amun demikian, keputusan melakukan histerektomi le!at perut atau #agina tidak didasarkan hanya pada indikasi penyakit tetapi juga pada pengalaman dan pre"erensi masing$masing ahli bedah. Histerektomi adalah prosedur operasi yang aman, tetapi seperti halnya bedah besar lainnya, selalu ada risiko komplikasi. eberapa diantaranya adalah pendarahan dan penggumpalan darah (hemorrgage?hematoma) pos operasi, in"eksi dan reaksi abnormal terhadap anestesi.
H. Efek Sam"ing dan Kom"likasi 1. Efek Sam"ing
3"ek samping yang utama dari histerektomi adalah bah!a seorang !anita dapat memasuki masa menopause yang disebabkan oleh suatu operasi, !alaupun o#ariumnya masih tersisa utuh. 7ejak suplai darah ke o#arium berkurang setelah operasi, e"ek samping yang lain dari histerektomi yaitu akan terjadi penurunan "ungsi dari o#arium, termasuk produksi progesterone.
Efek sam"ing Histerektomi (ang terli%at )
a. 'erdarahan intraoperati" iasanya tidak terlalu jelas, dan ahli bedah ginekologis sering kali kurang dalam memperkirakan darah yang hilang (underestimate). Hal tesebut dapat terjadi, misalnya, karena pembuluh darah mengalami retraksi ke luar dari lapangan operasi dan ikatannya lepas 10
b. erusakan pada kandung kemih 'aling sering terjadi karena langkah a!al yang memerlukan diseksi untuk memisahkan kandung kemih dari ser#iks anterior tidak dilakukan pada bidang a#askular yang tepat. . erusakan ureter &arang dikenali selama histerektomi #aginal !alaupun ureter sering kali berada dalam resiko kerusakan. erusakan biasanya dapat dihindari dengan menentukan letak ureter berjalan dan menjauhi tempat tersebut. d. erusakan usus apat terjadi jika loop usus menempel pada ka#um douglas, menempel
pada
uterus
atau
adneksa.
Aalaupun
jarang,
komplikasi yang serius ini dapat diketahui dari teriumnya bau "eses atau melihat material "ekal yang air pada lapangan operasi. 'entalaksanaan memerlukan laparotomi untuk perbaikan atau kolostomi e. 'enyempitan #agina yang luas isebabkan oleh pemotongan mukosa #agina yang berlebihan. 1ebih baik keliru meninggalkan mukosa #agina terlalu banyak daripada terlalu sedikit. omplikasi ini memerlukan insisi lateral dan paking atau stinit #aginal, mirip dengan rekonstruksi #agina. 2. Kom"likasi
a. Hemoragik eadaan hilangnya airan dari pembuluh darah yang biasanya terjadi dengan epat dan dalam jumlah yang banyak. eadaan ini diklasi"ikasikan dalam sejumlah ara yaitu, berdasarkan tipe pembuluh darah arterial, #enus atau kapiler, berdasarkan !aktu sejak dilakukan pembedahan atau terjadi idera primer, dalam !aktu 2 jam ketika tekanan darah naik reaksioner, sekitar 9$0 hari sesudah kejadian dengan disertai sepsis sekunder, perdarahan bisa interna dan eksterna.
b. hrombosis #ena
11
omplikasi hosterektomi radikal yang lebih jarang terjadi tetapi membahayakan ji!a adalah thrombosis #ena dalam dengan emboli paru$paru, insiden emboli paru$paru mungkin dapat dikurangi dengan penggunaan ambulasi dini, bersama$sama dengan heparin subkutan pro"ilaksis dosis rendah pada saat pembedahan dan sebelum mobilisasi sesudah pembedahan yang memadai. . n"eksi n"eksi
oleh
karena
adanya
mikroorganisme
pathogen,
antitoksinnya didalam darah atau jaringan lain membentuk pus. d. 'embentukan "istula 7aluran
abnormal
yang
menghubungkan
2
organ
atau
menghubungkan organ dengan bagian luar. omplikasi yang paling berbahaya dari histerektomi radikal adalah "istula atau striktura ureter. eadaan ini sekarang telah jarang terjadi, karena ahli bedah menghindari pelepasan ureter yang luas dari peritoneum
parietal,
yang
dulu
bisa
dilakukan.
rainase
penyedotan pada ruang retroperineal juga digunakan seara umum yang membantu meminimalkan in"eksi.
I.
Pen'ega%an kom"likasi
a. 'enegahan perlekatan 'erlekatan dapat diegah dengn ara manipulasi jaringan seara lembut dan hemostasis yang seksama. /ntuk mempertahankan integritas serosa usus, pemasangan tampon dgunakan apabila usus mengalami intrusi menghalangi lapangan pandang operasi. /ntuk menegah in"eksi, darah harus die#akuasi dari ka#um peritonei. Hal ini dapat dilakukan dengan menui menggunakan larutan R1 dan melakukan reperitonealisasi de"ek serosa dengan hati$hati b. rainase 'ada luka bersih (asepti), pemasangan drain untuk menge#akuasi airan yang berasal dari sekresi luka dan darah berguna untuk menegah in"eksi. 'ada luka terin"eksi pemasangan drain dapat membantu e#akuasi pus dan sekresi luka dan menjaga luka tetap 12
terbuka. 7ystem drainase ada yang bersiat pasi" (drainase penrose), akti" (drainase sution) da juga ada yang bersiat terbuka atau tertutup. . 'enegahan thrombosis #ena dalam dan emboli ) 7aat
praoperasi,
perlu
diari
"aktor
resiko.
/sahakan
menurunkan berat badan dan memperbaiki keadaan umum pasien sampai optimal. ontrasepsi oral harus dihentikan minimal empat minggu sebelum operasi. %obilisasi pasien dilakukan sedini mungkin dan diberikan terapi "isik dan latihan paru. 2) /paya intraoperasi, dilakukan hemostasis yang teliti san penegahan in"eksi. 7elain itu, egah juga hipoksia dan hipotensi selama pembiusan. Hindari statis #ena sedapat mungkin, terutama dengan memperhatikan posisi kaki. +) 'ada pasaoperasi,
antikoagulasi
"armkologis
dan
"isik
dilanjutkan. /paya "isik meliputi mobilisasi dini pada $- jam pertama
pasaoperasi,
bersamaan
dengan
"isioterapi.
isamping itu bisa juga dnegan pemakaian stoking ketat dan mengankat kaki.
*. Penatalaksanaan
. 'reoperati#e 7etengah bagian abdomen dan region pubis serta perineal diukur dengan sangat ermat dan dibersihkan dengan sabun dan air (beberapa dokter bedah tidak menganjurkan penukuran pasien). raktus intestinal dan kandung kemih harus dikosongkan sebelum pasien diba!a keruang operasi untuk menegah kontaminasi dan idera yang tidak sengaja pada kandung kemih atau traktus intestinal. 3dema dan pengirigasi antisepti biasanya diharuskan pada malam hari sebelum hari pembedahan, pasien mendapat sedati#e. %edikasi praoperasi yang diberikan pada pagi hari pembedahan akan membantu pasien rileks. 2. 'ostoperati#e
13
'rinsip$prinsip umum pera!atan pasa operati" untuk bedah abdomen diterapkan, dengan perhatian khusus diberikan pada sirkulasi peri"er untuk menegah trombo"lebitis dan @' (perhatikan #ariose,
tingkatkan
sirkulasi
dengan
latihan
tungkai
dan
menggunakan stoking.
K.
Aske" Histerektomi a.
'engkajian 'engkajian
adalah
langkah
a!al
dalam
melakukan
asuhan
kepera!atan seara keseluruhan. 'engkajian terdiri dari tiga tahapan yaitu D pengumpulan data, pengelompakan data atau analisa data dan perumusan diagnose kepera!atan (epkes R, :: ). 1.
'engumpulan ata.
2.
'engumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun im"ormasi (data$data) dari klien. ata yang dapat dikumpulkan pada klien sesudah pembedahan otal *bdominal Hysterektomy and ilateral 7alphingo 6ophoretomy (*H$76 ) adalah sebagai berikut
+.
eluhan /tama
,.
eluhan yang timbul pada hampir tiap jenis operasi adalah rasa nyeri karena terjadi torehant tarikan, manipulasi jaringan organ.Rasa nyeri setelah bedah biasanya berlangsung 2$8 jam. *dapun yang perlu dikaji pada rasa nyeri tersebut adalah a. 1okasi nyeri b. ntensitas nyeri . Aaktu dan durasi d. !alitas nyeri.
14
5. Ri!ayat Reproduksi a. Haid ikaji tentang ri!ayat menarhe dan haid terakhir, sebab mioma uteri tidak pernah ditemukan sebelum menarhe dan mengalami atro"i pada masa menopause b. Hamil dan 'ersalinan ) ehamilan mempengaruhi pertubuhan mioma, dimana mioma uteri tumbuh epat pada masa hamil ini dihubungkan dengan hormon estrogen, pada masa ii dihasilkan dalam jumlah yang besar. 2) ¨ah kehamilan dan anak yang hidup mempengaruhi psikologi klien dan keluarga terhadap hilangnya oirgan ke!anitaan. -. ata 'sikologi. 'engangkatan organ
reproduksi dapat
sangat berpengaruh
terhadap emosional klien dan diperlukan !aktu untuk memulai perubahan yang terjadi. 6rgan reproduksi merupakan komponen ke!anitaan, !anita melihat "ungsi menstruasi sebagai lambang "eminitas, sehingga berhentinya menstruasi bias dirasakan sebgai hilangnya perasaan ke!anitaan. 'erasaan
seksualitas
dalam
arti
hubungan
seksual
perlu
ditangani . eberapa !anita merasa emas bah!a hubungan seksualitas terhalangi atau hilangnya kepuasan. 'engetahuan klien tentang dampak yang akan terjadi sangat perlu persiapan psikologi klien. 9. 7tatus Respiratori Respirasi bias meningkat atau menurun . 'erna"asan yang ribut dapat terdengar tanpa stetoskop. unyi perna"asan akibat lidah jatuh kebelakang atau akibat terdapat seret. 7uara paru yang kasar
merupakan gejala terdapat seret pada saluran na"as .
/saha batuk dan berna"as dalam dilaksalanakan segera pada klien yang memakai anaestesi general.
15
8. ingkat esadaran ingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yang harus dija!ab oleh klien atau di suruh untuk melakukan perintah. @ariasi tingkat kesadaran dimulai dari siuman sampai ngantuk , harus di obser#asi dan penurunan tingkat kesadaran merupakan gejala syok. :. 7tatus /rinari Retensi urine paling umum terjadi setelah
pembedahan
ginekologi, klien yang hidrasinya baik biasanya baik biasanya kening setelah - sampai 8 jam setelah pembedahan. ¨ah autput urine yang sedikit akibat kehilangan airan tubuh saat operasi, muntah akibat anestesi. 0. 7tatus ;astrointestinal
16
b. iagnose epera!atan . ;angguan Rasa >yaman (nyeri ) berhubungan dengankerusakan jaringan otot dan system sara" yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi !ajah neyeringai. 2. ;angguan =ungsi ;astrointestinal biasanya pulih pada 2$9 jam setelah pembedahan, tergantung pada kekuatan e"ek narkose pada penekanan intestinal. *mbulatori dan kompres hangat perlu diberikan untuk menghilangkan gas dalam usus. +. ;angguan eleminasi miksi
(retensi urine
) berhubungan
dengantrauma mekanik , manipulasi pembedahan adanya edema pada jaringan sekitar dan hematom, kelemahan pada sara" sensorik dan motorik. . ;angguan konsep diri berhubungan dengankeka!atiran tentang ketidakmampuan
memiliki anak,
perubahan
dalam masalah
ke!anitaan, akibat pada hubungan seksual . 5. urang pengetahuan tentang e"ek pembedahan dan pera!atan selanjutnya
berhubungan
dengansalah
dalam
mena"sirkan
im"ormasi dan sumber im"ormasi yang kurang benar.
17
. Renana indakan . nter#ensi kepera!atan pada diagnose ;angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengankerusakan jaringan otot an system sara". a. aji tingkat rasa tidak nyaman sesuai dengan tingkatan nyeri. b. eri posisi "o!ler atau posisi datar atau miring kesalah satu sisi. . *jarkan teknik releksasi seperti menarik na"as dalam, bimbing untuk membayangkan sesuatu.aji tanda #ital tahiardi,hipertensi, perna"asan epat. d. %oti#asi klien untuk mobilisasi didni setelah pembedahan bila sudah diperbolehkan. e. 1aksanakan pengobatan sesuai indikasi seperti analgesik intra#ena. ". 6bser#asi e"ek analgetik (narkotik ) g. 6ber#asi tanda #ital nadi ,tensi,perna"asan. 2. nter#ensi kepera!atan pada diagnose kepera!atan gangguan eleminasi miksi (retensi urine ) berhubungan dengantrauma mekanis, manipulasipembedahan, oedema jaringan
setempat,
hemaloma, kelemahan sensori dan kelumpuhan sara". a.
e. 'erhatikan kateter urine !arna, kejernihan dan bau. ". olaborasi
dalam
pemberian
dalam
pemberian
airan
perperental dan obat obat untuk melanarkan urine. g. /kur dan atat urine yang keluar dan #olume residual urine 950 perlu pemasangan kateter tetap sampai tonus otot kandung kemih kuat kembali.
+. nter#ensi kepera!atan pada diagnose kepera!atan ;anguan konsep
diri
berhubungan
ketidakmampuan
dengankeka!atiran
memiliki anak,
perubahan
tentang
dalam masalah
ke!anitaan, akibat pada hubungan seksual. ) eritahu klien tentang sispa saja yang bisa dilakukan histerektomi
dan anjurkan klien
untuk
mengekpresikan
perasaannya tentang histerektomi 2) aji apakah klien mempunyai konsep diri yang negati". +) 1ibatkan klien dalam pera!atannya ) ontak dengan klien sesering mungkin dan iptakan suasana yang hangat dan menyenangkan. 5) %emoti#asi
klien
untuk
mengungkapkan
perasaannya
mengenai tindakan pembedahan dan pengaruhnya terhadap diri klien -) erikan
dukungan emosional
dalam
teknik pera!atan,
misalnya pera!atan luka dan mandi. 9)
tentang
pera!atan
luka
operasi,
tanda$tanda
komplikasi, batasan akti#itas, menopause, therapy hormon dan pera!atan selanjutnya berhubungan denganterbatasnya im"ormasi. ) &elaskan bah!a tindakan histerektomi abdominal mempunyi kontraindikasi yang sedikit tapi membutuhkan !aktu yang
19
lama untuk puli, mengguanakan anatesi yang banyak dan memberikan rasa nyeri yang sangat setelah operasi. 2) &elaskan dan ajarkan ara pera!atan luka bekas operasi yang tepat +) %oti#asi klien melakukan akti#itas sesuai kemampuan. ) &elaskan e"ek dari pembedahan terhadap menstruasi dan o#ulasi 5) &elaskan akti#itas yang tidak boleh dilakukan. -) &elaskan bah!a pengangkatan uterus seara total menyebabkan tidak bisa hamil dan menstruasi 9) &ika klien memakai therapy estrogen maka ajari klien •
ah!a estrogen itu biasanya diberikan dengan dosis renda, dengan sirklus penggunaannya adalah selama 5 hari kemudian berhenti selama dua hari begitu seterusnya sampai umur menopause.
•
iskusi
tentang
rasional
penggunaan
therapy
yaitu
memberikan rasa sehatdan mengurangi resiko osteoporosis •
&elaskan resiko penggunaan therapy
•
*jarkan untuk melapor jika terjadi perubahan sikap ( depresi ), tan da troboplebitis, retensi airan berlebihan, kulit
kuning,rasa
mual?muntah,
pusing
dan
sakit
kepala,rambut rontok, gangguan penglihatan,benjolan pada payudara.
*=*R '/7** Rasjidi, mam. 2008. %anual Histerektomi. &akarta 3;< asdu, ini. 2008. 7olusi 'roblem Aanita e!asa. &akarta 'uspa 7!ara %ohtar, Rustam. ::8. 7inopsis 6bstetri. &ilid 2. 3disi 2. &akarta 3;<.
20
1e#eno, enneth & . 200:. 6bstetri !iliam. &akarta 3;<. agian obstetri E gineekologi =. /npad. ::+. Ginekologi. andung 3lstar =riedman, orten, R$'6;.
21