ORGANISASI INTERNASIONAL ILO (INTERNASIONAL LABOUR ORGANIZATION) MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari Bapak Pepen Supendi, S.Pd., M.M., Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI
Disusun oleh: Kelompok 4 Kelas XI.IPA.1 Aditya Febryantama Eef Saeful Milah Merryana Marhanah Oktavianry Riko Mohammad Sidik Siti Maemunah Tiara Sukmaningsih
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG Alamat : Jalan Siliwangi No. 119 Bantarujeg, Majalengka 45464 2017
LEMBAR PERSEMBAHAN
Manisnya keberhasilan akan menghapus pahitnya kesabaran. Nikmatnya memperoleh kemenangan akan menghilangkan letihnya perjuangan.
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG
Sesungguhnya kebenaran hanya milik Allah dan segala kekurangan berasal dari manusia
Segala sesuatu hanya milik Allah dan akan kembali kepada-Nya
Karya ilmiah ini dipersembahkan untuk: kedua orang tua, guru pembimbing, dan teman-teman kelas XI IPA 1
2
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini disahkan dan disetujui oleh:
Pembimbing,
Pepen Supendi, S.Pd., M.M. NIP 19670514 200701 1 011
Disetujui oleh;
Kepala Sekolah,
Wali Kelas,
Drs. Ridwanullah, M.Pd.I. NIP 19620316 198412 1 001
Anneu Meillina Restu, S.Pd. NIP -
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Organisasi Internasional ILO (International Labour Organization)”. Penulis menyusun karya tulis ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penyusunan karya tulis ini penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan. Akan tetapi, karena berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat. 1. Bapak Pepen Supendi, S.Pd., M.M., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini; 2. Ibu Anneu Meilina Restu, S.Pd., selaku wali kelas XI IPA 1; 3. Bapak Drs. Ridwanullah, M.Pd.I., selaku kepala SMAN 1 Bantarujeg; 4. orang tua yang telah banyak memberikan doa sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan lancar; dan 5. teman-teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis sadari bahwa pembuatan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena masih banyak kekurangan, kesalahan, dan kekeliruan, baik
4
dalam penulisan maupun dalam penyajian. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat, terutama bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukan karya tulis ini.
Bantarujeg, Mei 2017 Penulis,
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i LEMBAR PERSEMBAHAN ...............................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................iii KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv DAFTAR ISI .........................................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah.........................................................................................3 C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3 D. Defenisi Operasional.....................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................5 A. Sejarah Terbentuknya Organisasi Internasional ILO....................................5 B. Prinsip dan Tujuan Berdirinya ILO...............................................................6 C. Tugas- Tugas ILO.........................................................................................6 D. Struktur Organisasi ILO................................................................................8 E. Kebijakan ILO...............................................................................................8 F.
Negara-Negara Anggota ILO........................................................................9
BAB III PENUTUP .............................................................................................11 A. Kesimpulan.................................................................................................11 B. Saran............................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13
6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Organisasi Internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. Selain itu, organisasi internasional juga merupakan organisasi yang dibentuk secara permanen yang didirikan atas dasar sebuah traktat (kesepakatan) yang lebih bersifat multilateral daripada bilateral dengan tujuan-tujuan tertentu. Dari sini kita bisa pahami bahwa organisasi internasional itu lebih cenderung kepada kerjasama antara lebih dari dua negara. Adapun tujuan dari adanya organisasi internasional yaitu untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, serta keamanan internasional dengan berbagai variasi cara yang dipilih oleh organisasi internasional yang bersangkutan di antara cara dan upaya yang disediakan hukum internasional. Selain itu, organisasi internasional juga bertujuan untuk mengatur serta meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara anggota, melalui berbagai cara yang dipilih dan sesuai dengan organisasi internasional yang bersangkutan. Organisasi perburuhan internasional atau kerap disebut dengan ILO (International Labour Organization) merupakan badan Perserikatan BangsaBangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi seseorang yang ingin memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara
1
2
bebas, adil, aman, dan bermartabat. ILO dalah satu-satunya badan “triparit” PBB yang mengundang perwakilan pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk bersamasama menyusun suatu program dan kebijakan. ILO juga merupakan sebuah badan global yang bertanggung jawab untuk menyusun dan mengawasi standar-standar ketenagakerjaan internasional. ILO berupaya memastikan bahwa standar-standar ketenagakerjaan ini dihormati baik secara prinsip maupun praktiknya. Tujuan utama ILO adalah untuk mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, serta memperkuat kontak sosial untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang terkait dengan dunia kerja. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang, misalnya perubahan teknologi, internasionalisasi ekonomi, serta perubahan dalam struktur sosial. Globalisasi ekonomi dan terbukanya pasar negara di berbagai belahan dunia berlangsung dengan pesat. Dampak dari perubahan global ini dirasakan dalam sektor ketenagakerjaan, kondisi pabrik atau tempat bekerja, sistem pengupahan, hingga struktur serikat buruh/pekerja. Perubahan-perubahan yang berlangsung saat ini memperjelas tantangan yang harus dihadapi oleh serikat buruh/pekerja. Berdasarkan uraian di atas kelompok kami akan menyusun makalah mengenai lembaga yang berkaitan dengan ketenagakerjaan yaitu “Organisasi Internasional ILO (International Labour Organization)”.
3
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat penulis rincikan adalah sebagai berikut. 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Bagaimana sejarah terbentuknya organisasi internasional ILO? Bagaimana prinsip dan tujuan didirikannya ILO? Bagaimana tugas-tugas ILO dalam menghadapi ketenagakerjaan? Bagaimana struktur organisasi internasional ILO? Bagaimana aturan/kebijakan yang diterapkan ILO? Seberapa banyak anggota-anggota yang turut serta dalam ILO?
C. Tujuan Penulisan Adapun tujan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya organisasi internasional ILO. Untuk mengetahui prinsip dan tujuan didirikannya ILO. Untuk mengetahui tugas-tugas ILO dalam menghadapi ketenagakerjaan. Untuk mengetahui struktur organisasi internasional ILO. Untuk mengetahui aturan/kebijakan yang diterapkan ILO. Untuk mengetahui banyaknya anggota-anggota yang turut serta dalam ILO.
D. Defenisi Operasional Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1) Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang didirikan atas dasar suatu traktat yang lebih bersifat multilateral daripada bilateral dan dengan criteria tujuan tertentu. 2) ILO (International Labour Organization) adalah salah satu badan di bawah naungan PBB yang bertujuan untuk memberikan pedoman dalam menciptakan undang-undang perburuhan yang berkaiatan dengan hak-hak juga kewajiban buruh/pekerja.
4
BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Terbentuknya Organisasi Internasional ILO Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) dibentuk berdasarkan Traktat Versailles pada tahun 1919 bersamaan dengan berdirinya Liga BangsaBangsa (LBB). Dalam perkembangannya, pada tahun 1945 ILO menjadi Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sampai dengan tahun 2001, anggota ILO berjumlah 174 negara. ILO dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan keadilan sosial bagi masyarakat diseluruh dunia, khususnya kaum pekerja. Dalam Mukadimah Konstitusi ILO dinyatakan bahwa perdamaian abadi hanya mungkin tercipta ata dasar keadilan sosial. Syarat-syarat kerja masih mencerminkan ketidakadilan dan selama hal tersebut masih terjadi, maka berbagai goncangan yang terjadi akan mengancam keserasian dan ketentraman hidup masih akan terus terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan syarat-syarat kerja dan norma kerja serta upaya mengatasi masalah pengangguran. Untuk melaksanakan gagasan tersebut, maka ILO mempunyai tugas utama yaitu merumuskan kebijaksanaan dan program internasional untuk memperbaiki lapangan pekerjaan dan kehidupan para pekerja; menyusun standar ketenagakerjaan internasional untuk dijadikan pedoman bagi Negara anggota dalam membuat dan melaksanakan kebijakan ketenagakerjaan khususnya dalam membuat peraturan perundangan ketenagakerjaan.
5
6
ILO merupakan organisasi internasional satu-satunya yang beranggotakan tiga unsur yaitu unsur Pemerintah, unsur Pengusaha, unsur Pekerja. Seluruh kebijakan dan program ILO dirumuskan dan ditetapkan oleh ketiga unsur tersebut. B. Prinsip dan Tujuan Berdirinya ILO Organisasi ini berdiri atas prinsip filosofi bahwa perdamaian menyeluruh dan abadi hanya dapat dicapai bila didasarkan pada keadilan sosial. Unsur penting dalam keadilan sosial antara lain penghargaan atas HAM, standar hidup yang layak, kondidi kerja yang manusiawi, kesempatan kerja dan keamanan ekonomi. Tujuan berdirinya ILO menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat diseluruh dunia, khususnya kaum pekerja/buruh. Fungsi ILO disamping sebagai pembuat standar perburuhan internasional, juga melaksanakan program operasional dan pelatihan-pelatihan perburuhan. Untuk itu tugas utama ILO adalah: 1) Terciptanya perlindungan hak-hak pekerja/buruh; 2) Memperluas lapangan pekerjaan; dan 3) Meningkatkan taraf hidup para pekerja/buruh. C. Tugas- Tugas ILO Konferensi Perburuhan Internasional (International Labor Conference) yang digelar setiap tahun merupakan forum internasional untuk mendiskusikan problem sosial dan perburuhan di seluruh dunia, merumuskan peraturan standar perburuhan dan garis kebijakan umum ILO. Tiap dua tahun, Konferensi Perburuhan Internasional mengadopsi
7
anggaran dan program kerja ILO yang dibiayai oleh iuran negara-negara anggota ILO. Setiap negara anggota ILO diwajibkan mengirim delegasi ke Konferensi (dua wakil pemerintah, dua wakil pengusaha, dan seorang wakil pekerja). Semua wakil memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam diskusi maupun dalam pengambilan keputusan melalui pemungutan suara. ILO adalah satu-satunya organisasi di mana pengusaha dan buruh/pekerja –dua pihak yang menjadi “partner sosial” dalam proses ekonomi- duduk sejajar dan berpartisipasi dengan pihak pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program. ILO mendorong pemberlakuan metode tripartite di setiap negara anggota dan mendorong terjalinnnya “dialog sosial”, di mana serikat buruh/pekerja dan asosiasi pengusaha sama-sama berperan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam lingkup sosial dan ekonomi. Selama periode antara satu Konferensi ke Konferensi berikutnya, ILO dipimpin oleh sebuah badan bernama Governing Body yang memiliki 56 anggota (terdiri dari 28 wakil pemerintah, 14 wakil pengusaha, dan 14 wakil buruh/pekerja). Markas ILO atau International Labor Office berlokasi di Jenewa, Swiss. Meski demikian, sistem administrasi dan manajemen ILO dijalankan secara terdesentralisasi melalui kantor regional dan kantor cabang di lebih dari 40 negara. Pengembangan sektor perburuhan dan sosial yang terkait dengan isu-isu ekonomi khusus dibahas dalam
8
pertemuan sektoral bipartit dan tripartite. Sebuah komite pakar menyiapkan rancangan panduan/materi pelatihan keahlian, pelatihan peningkatan manajerial, keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan perburuhan, dan isu-isu pekerja anak dan perempuan. Pertemuan regional juga digelar untuk mendiskusikan hal-hal yang berkembang di wilayah tersebut. ILO memiliki hubungan konsultatif tetap dengan empat organisasi serikat perburuhan internasional yang terlibat aktif dalam kegiatankegiatan ILO. Organisasi tersebut adalah; 1) 2) 3) 4)
International Confederation of Free Trade Unions (ICFTU), World Confederation of Labor (WCL) World Federation of Trade Union (WFTU) Organization of African Trade Union Unity (OATUU)
D. Struktur Organisasi ILO Struktur organisasi ILO terdir 3 (tiga) badan, yaitu: 1) Sidang Umum atau Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference atau ILC), merupakan forum pleno ILO yang mempunyai kekuasan tertinggi dalam memutuskan semua aktivitas ILO. 2) Badan Pengurus atau Governing Body, merupakan badan pengambil keputusan. 3) Kantor Perburuhan Internasional, merupakan sekretariat permanen ILO.
E. Kebijakan ILO Kebijakan ILO mengenai kemitraan aktif (active partnership) pertama kali diperkenalkan tahun 1994. Tujuannya untuk makin mendekatkan ILO dengan unsur-unsur tripartit di negara anggota dan terus
9
meningkatkan pelayanan teknis yang diprogramkan. Unsur penting dalam konsep kemitraan aktif ini adalah dibentuknya 16 tim multidisiplin regional yang memungkinkan ILO merespon kebutuhankebutuhan akan bantuan teknis secara lebih cepat. Bantuan khusus diberikan kepada serikat buruh/pekerja dalam kerangka kebijakan kemitraan aktif. Prioritas dari kemitraan aktif adalah pemberian bantuan dan nasinat teknis dalam penerapan standar perburuhan internasional, khususnya konvensi dasar ILO tentang pokok-pokok hak asasi manusia. Tim multidispiliner ini berisi pakar-pakar kegiatan pekerja/buruh. Tim ini bertanggungjawab mendorong partisipasi serikat buruh/pekerja dalam kegiatan-kegiatan ILO dan memastikan bahwa program dan proyek yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan serikat buruh/pekerja secara efektif. F. Negara-Negara Anggota ILO Austria, Azerbaijan, Bahama, Bahrain, Bangladesh, Barbados, Belarus, Belgia, Belize, Benin, Bolivia, Bosnia dan Herzegovina, Botswana, Brazil, Bulgaria, Burkina, Faso, Burundi, Kamboja, Kamerun, Kanada, Cape Verde, Chad, Chile, Cina, Kolumbia, Komoro, Kongo, Kosta Rika, Côte d'Ivoire, Kroasia, Kuba, Siprus, Republik Ceko, Kongo, Denmark, Djibouti, Dominika, Ekuador, Mesir, El Salvador, Equatorial Guinea, Eritrea, Estonia, Etiopia, Fiji, Finlandia, Perancis, Gabon, Gambia, Georgia, Jerman, Ghana, Yunani, Grenada, Guatemala, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana, Haiti, Honduras, Hongaria, Islandia, India, Indonesia, Iran (Republik Islam), Irak, Irlandia, Israel, Italia, Jamaika, Jepang, Jordan,
10
Kazakhstan, Kenya, Kiribati, Kuwait, Kyrgyz Stan, Latvia, Libanon, Lesotho, Liberia, Jamahiriya Arab Libya, Lithuania, Luxembourg, Madagaskar, Malawi, Malaysia, Mali, Malta, Mauritania, Mauritius, Meksiko, Mongolia, Montenegro, Mozambik, Myanmar, Namibia, Nepal, Belanda, Selandia Baru, Nikaragua, Niger, Nigeria, Norwegia, Oman, Pakistan, Panama, Papua Nugini, Paraguai, Peru, Pilipina, Polandia, Portugal, Qatar, Rumania, Federasi Rusia, Rwanda, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Samoa, San Marino, Sao Tome dan Principe, Arab Saudi, Senegal, Serbia, Seychelles, Sierra Leone, Singapura, Slowakia, Slovenia, Kepulauan Solomon, Somalia, Afrika Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Sudan, Suriname, Swaziland, Swedia, Switzerland, Tajikistan, Tanzania, Thailand, Timor-Leste, Togo, Trinidad dan Tobago, Tunisia, Turki, Turkmenistan, Uganda, Ukraina, Uni Emirat Arab, United Kingdom, Amerika Serikat, Uruguay, Uzbekistan, Vanuatu, Venezuela, Vietnam, Yaman, Zambia, Zimbabwe. Sumber: https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110308012459AASX762
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO adalah bagian dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibawah dewan ekonomi dan sosial yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. ILO sendiri mempunyai tujuan yaitu mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial serta memperkuat dialog untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang terkait dengan dunia kerja. Masalah yang dihadapi oleh dunia saat ini adalah masalah pemutusan hubungan kerja akibat dari dampak krisis global. Peran ILO dalam menghadapi dampak dari krisis tersebut adalah dengan mengadakan berbagai konvensikonvesi sehingga dapat memberikan solusi dalam masalah tersebut.
B. Saran Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini dunia telah memasuki era global dimana peran ILO sangat penting dalam mendorong terciptanya keadilan bagi semua orang untuk hidup yang layak. Namun demikian diperlukan kerjasama yang baik antara ILO dengan negara itu sendiri sehingga tujuan-tujuan ILO dapat
11
12
tercapai. Jadi pemerintah mempunyai peranan yang cukup besar dalam masalah ketenagakerjaan dan perburuhan. Khusus untuk Indonesia, peran ILO masih sangat diperlukan dalam perbaikan sistem ketenagakerjaan di Indonesia. Mengingat negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai tenaga kerja yang cukup besar baik yang ada didalam negeri maupun diluar negeri. Isu yang berkembang saat ini ialah masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kekeurangan yang dapat dikoreksi oleh pemerintah mengenai masalah Tenaga Kerja Indonesia yaitu : 1. Membantu para TKI yang mengalami masalah keuangan dengan memberikan modal dan pinjaman. 2. Menjamin keamanan para TKI. 3. Meningkatkan pengawasan pemerintah dan menegakkan hukum terhadap perekrut yang legal maupun illegal. 4. Menjamin kontrak kerja. 5. Perbaikan sistem kontak kerja yang memiliki kekuatan hokum. 6. Serius dalam penanganan TKI yang ditahan dipusat-pusat penahanan. 7. Penyebaran informasi yang memadai dan sistem penyelesaian resolusi yang formal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com http://www.wikipedia.com http://www.un.org http://www.ilo.org https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110308012459AASX762
13