MAKALAH INTERNAL AUDIT PROGRAM AUDIT Program Studi Akuntansi S1
Di Susun Oleh: Abdul Rauf Ahmad Andy Adinegara Mahardika Dwi M Rifki Wibowo Nurul Ismail Hasan Livia Lopes dos Santos
C10110004 C10110028 C10110003 C10110009 C10110013 C10100000
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) EKUITAS Jln. PHH Mustopa No.31 Bandung 2014
Kata pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Program Audit Internal”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Bapak Ramson Sinaga yang telah memberikan dukungan, yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG MASALAH
Auditor sangat dituntut akan kemampuannya memberikan jasa yang terbaik dalam setiap pengauditan, dan sesuai dengan yang dibutuhkan serta diperintahkan oleh pimpinan tertinggi instansi atau badan. Agar audit dapat bermanfaat bagi para pemakainya, auditor independen memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan pendapat yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki obyektivitas yang tinggi. Oleh karena itu sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncakan te rlebih dahulu. Prosedur Audit ini kemudian digabungkan untuk membentuk suatu program audit. Setelah bukti gabungan disetujui, auditor yang bertugas menyiapkan program audit atau memodifikasi program yang sudah ada untuk memenuhi semua tujuan audit. Auditor tersebut harus mempertimbangkan hal-hal seperti materialitas, bukti gabungan, risiko bawaaan, risiko pengendalian, dan risiko-risiko kecurangan lainnya. Sehingga penyusunan program audit untuk penyelesaian pekerjaan lapangan yang lebih mendalam merupakan tahap penting agar pemeriksaan manajemen dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Tahap penyusunan program audit dilaksanakan setelah tahap persiapan pendahuluan dan penelitian mendalam. Tahap audit mendalam disebut pula dengan istilah penyelesaian pekerjaan lapangan. Tahap penalitian lapangan sifatnya kurang terinci dibandingkan dengan tahap audit mendalam. Tahap audit mendalam merupakan tahap yang sangat penting dan biasanya mengkonsumsi waktu audit manajemen yang paling banyak. Karena pentingnya program kerja audit dan audit mendalam maka perlu dilakukan pembelajaran lebih lanjut mengenai dua hal tersebut.
1.2.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian program audit ? 2. Bagaimana ruang lingkup program audit ? 3. Bagaimana prosedur audit ?
1.3.
Tujuan Penulisan Makalah 1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian program audit 2. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup program audit 3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur audit
BAB II PEMBAHASAN Pengertian Internal Audit
Program internal audit merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Langkah-langkah audit dirancang untuk mengumpulkan bahan bukti audit dan untuk memungkinkan audit internal mengemukakan pendapat mengenai efisiensi, keekonomisan dan efektifitas aktivitas yang akan diperiksa. Program tersebut berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan audit. Program audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai :
Apa yang akan dilakukan.
Kapan akan dilakukan.
Bagaimana melakukannya.
Siapa yang akan melakukannya.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Program audit merupakan alat yang menghubungkan survei pendahuluan dengan pekerjaan lapangan. Dalam survei pendahuluan, audit internal mengidentifikasi tujuan operasi,risiko,kondisi-kondisi operasi dan kontrol yang diterapkan. Dalam pekerjaan lapangan mereka mengumpulkan bahan bukti tentang efektifitas sistem kontrol, efisiensi operasi, pencapaian tujuan, dan dampak risiko terhadap perusahaan. Manfaat
Program audit yang disusun dengan baik bisa memberikan banyak manfaat yaitu :
Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang merupakan suatu rencana yang ddapat dikomunikasikan baik kepada supervisor audit maupun kepada staf audit
Menjadi dasar penugasan audit.
Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena memuat waktu audit yang dianggarkan.
Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan dengan apa yang direncanakan.
Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dlam tahap-tahap pelaksanaan audit.
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis jenis pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan.
Persiapan program audit
Audit internal harus menyiapkan program audit segera setelah survei pndahuluan. Program yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai serta tidak bisa menetapkan prioritas yang tepat. Namun program audit yang disiapkan dengan baik pun bisa saja tidak memuat hal-hal penting yang tidak disadari auditor sampai mereka kemudian melakukan pekerjaan lapangan. Jadi semua program audit harus dianggap tentatif sampai audit diselesaikan dan semua perubahan atas draf program audit membutuhkan pengesahan seperti halnya program audit awal. Program Pro forma, yang digunakan pada audit berulang atas operasi yang sama, kadang-kadang berkembang selama periode beberapa tahun dan lambat laun diakomodasikan ke masalah yang dihadapi dalam pekerjaan lapangan.Program tersebut harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan atau situasi-situasi tidak biasa. Program Pro forma baru yang dimaksudkan untuk digunakan di banyak lokasi harus disiapkan terlebih dahulu sehingga tersedia waktu untuk menghaapus kesalahan, tuntutan yang tidak wajar, dan langkah-langkah yang tidak perlu. Oleh karena itu, program pro forma harus diuji coba untuk menghindari kebingungan. Uji coba tersebut memungkinkan terdeteksinya kekurangan yang ada sejak awal dan bisa diperbaiki sebelum program digunakan secara luas. Tanggung jawab Audit
Audit internal harus bertanggung jawab untuk merencanakan penugasan audit. Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup :
1. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaaan. 2. Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit. 3. Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit. 4. Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan. 5. Penulisan program audit. 6. Penentuan
bagaimana,
kapan
dan
kepada
siapa
hasil
audit
akan
dikomunikasikan. 7. Perolehan pengesahan rencana kerja audit. Standar Audit 2201, “Pertimbangan- pertimbangan dalam Perencanaan”, menyatakan : Dalam merencanakan penugasan, auditor internal harus mempertimbangkan :
Tujuan aktivitas yang sedang diperiksa dan sarana yang dimiliki aktivitas tersebut untuk mengontrol kinerjanya.
Risiko-risiko signifikan terhadap aktivitas, tujuannya, sumber daya, dan operasi serta sarana untuk mempertahankan dampak potensial risiko pada tingkat yang dapat diterima.
Kecukupan dan efektivitas manajemen risiko dan sistem kontrol yang dimiliki aktivitas dibandingkan kerangka atau model kontrol yang relevan.
Peluang untuk melakukan perbaikan signifikan terhadap manajemen risiko dan sistem kontrol aktivitas.
Lingkup Audit
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus memperjelas hal-hal apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak. Tujuan audit seharusnya menuntun lingkup pekerjaan. Menurut Standar auditor internal yang profesional bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi efektivitas sistem kontrol internal organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggung jawab yang diemban. Tujuan-tujuan utama dari sistem kontrol internal ini adalah untuk memastikan : 1. Keandalan dan integritas informasi. 2. Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan regulasi.
3. Pengamanan aktiva. 4. Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. 5. Pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk operasi dan program. Audit internal yang komprehensif dan tidak dibatasi bisa memiliki semua tujuan ini, yang pasti auditor internal harus menyiapkan program audit mereka dengan tanggung jawabnya. Mendefinisikan Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas Ekonomis sering digunakan untuk mengartikan penghematan, tetapi sebenarnya artinya
lebih dari itu. Implikasi utamanya adalah adanya manajemen yangberhati-hati atau gunakan hingga mendapatkan keuntungan terbaik tanpa sisa. Istilah tersebut lebih luas diterapkan dibandingkan istilah berhemat, yang hanya mengacu pada seseorag atau pengeluarannya. Efisiensi berarti
meminimalkan
kerugian
atau
penghamburan
tenaga
ketika
memberikan dampak, menghasilkan, atau memfungsikan. Bila mengacu ke seseorang, istilah efisien berarti menggunakan keahlian, tahan menderita, dan tetap waspada, dan kadang kala menjadi sinonim dengan istilah cakap dan kompeten. Efektivitas menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan
dampak tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif tetapi tidak efisien atau ekonomis. Program untuk membuat sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis juga bisa menjadi lebih efektif. Tujuan dan Prosedur
Tujuan adalah apa yang ingin dicapai seseorang. Prosedur adalah teknik-teknik yang diterapkan untuk mencapai tujuan. Auditor internal memiliki seperangkat tujuan dan prosedur yang berbeda dalam pekerjaan mereka. Tercakup di dalamnya tujuan dan prosedur operasi serta tujuan dan prosedur audit . Tujuan dan Prosedur Operasi
Tujuan operasi adalah akhir yang akan dicapai oleh manajer operasi dan karyawankaryawannya. Salah satu tujuan operasi untuk aktivitas pembelian adalah membeli barang dan jasa yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada kualitas yang tepat. Setiap tujuan ini dicapai melalui prosedur-prosedur atau teknik-teknik.
Audit internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi jika mereka tidak sepenuhnya memahami hal yang diharapkan untuk dicapai dari operasi tersebut. Mereka juga tidak bisa menentukan apakah suatu tujuan telah dicapai secara efisien, ekonomis, dan efektif jika mereka tidak memeriksa prosedur-prosedur yang diterapkan oleh karyawan operasi dalam mencapai tujuannya. TUJUAN DAN PROSES AUDIT
Tujuan audit dapat bersipat umum, bisa juga bersipat khusus. Tujuan audit bersipat umum diupayakan tercapainya dalam semua penugasan dan
dituntun oleh lingkup audit yang diberikan manajemen dan dewan komisaris ke kepala bagian audit, misalnya auditor internal mungkin dibatasi hanya pada masalah akuntansi dan keuangan.
tujuan umum audit mereka mungkin diarahkan hanyan untuk menentukan
keandalan dan integritas informasi keuangan ,ketaatan dengan kebijakan,rencana, prosedur, hukum, dan regulasi dan pengamanan aktiva,namun lingkup audit secara komprehensif, maka tujuan umum auditnya akan mencakup juga penelahaan laporan operasi disamping evaluasi penggunaan sumber daya yang ekonomis efisien serta pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk operasi dan program.
Tujuan khusus audit terkait dengan operasi misalnya jika tujuan pembelian adalah
memberi barang yang tepat, tujuan auditnya adalah menentukan apakah system yang dirancang untuk melihat apakah tujuan operasi telah dicapai dan barang yang tepat telah dibeli.
Prosedur – prosedur audit ( audit prosedur )
adalah tehnik – tehnik yang diterapkan auditor untuk menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai.sebagai conto, program audit akan berisi pemeriksaaan auditor atas sample pesanan pembelian dan melihat apakah pesanan tersebut dilengkapi dengan permintaan pembelian. Menentukan tujuan operasi yang membutuhkan pemeriksaan audit ,dan oleh karena itu akan menjadi tujuan audit dan termasuk dalam program audit,merupakan pertimbangan audit berdasarkan studi dan pengalaman,sama halnya dengan pengalaman dan logika akan menentukan prosedur – prosedur audit yang mana yang sesuai untuk tujuan audit.
Setiap aktifitas – aktifitas operasi diberbagai entitas baik publikmaupun swasta, memberikan tantangan bagi auditor internal saat memutuskan apa yang harus dicakup dan tidak dicakupdalam program audit hal serupa juga berlaku untuk tujuan audit dan prosedur audityang diperlukan untuk memenuhi tujuan audit
Periklanan. Periklanan berhubungan dengan agensi periklanan, agensi tersebut normalnya
akan akan menagih biaya yang terjadi ditambah komisi berdasarkan bia ya tersebut.
Pelepasan aktivva, dalam audit control atas aktiva – aktiva yang dilepas,auditor umumnya
tidak bisa menentukan sendiri apakah aktiva telah dilakukan dengan layak.
Kontribusi medis karyawan. Salah satu tujuan audit bisa berupa penentuan validitas
pengurangan gaji karyawan dengan kontribusi opsi asuransi,apakah kontribusi karyawan bisa menutupi biaya opsi merupakan pertanyaan yang bagus,tetapi tidak relevan dengan tujuan audit.
Perlindungan lingkungan dengan dan alat tanda bahaya. seorang auditor internal ingin
menentukan apakah alat tersebut dipasang dan beroperasi dengan layak.
Persediaan . Tujuan auditnya adalah menentukan apakah persediaan dalam jumlah yang
signifikan telah disajikan dengan benar. Beberapa prosedur audit mungkin relevan tetapi tidak efektif.
Pembelian tanah. Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas tanah
yang akan dibeli,pemeriksaan atas akta kepemilikan merupakan prosedur yang menarik dan menyeluruh karena dokumen – dokumen tersebut mungkin sudah diganti.
Aktifitas non profit . Banyak tujuan audit yang bisa diterapkan untuk audit atas organisasi
non profit, auditberorientasi manajemen akan menentukan apakah aktivitas sesuai dengan tujuan menentukan misi organisasi.
Utang. Misalkan sedang dilakukan audit untuk kemungkinkan kelebihan pembayaran
utang,berdasarkan dengan system yang ada,pembayaran dilakukan berdasarkan dengan perbandingan dokumen pembelian,penerimaan,dan penagihan.
Gaji. Tujuan auditnya adalah memverivikasipembebanan biaya gaji ke akun – akun
tertentu,banyak prosedur audit yang bisa digunakan dalam audit gaji,tetapi tidak relevan dengan tujuan yang ditetapkan.
Penetapan harga . Untuk menentukan apakah terjadi ketidaktepatan dalam variasi dalam
variasi tingkat keuntunganyang diterapkan pada produk diantara masing – masing pelanggan,Prosedur yang tepat adalah menentukan bahwa semua harga ditetapkan dengan objektif dan dikuti.
Produksi ..tujuannya adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi efektifitas dan
efisiensi proses produksi.
Pembelian. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah suatu organisasi kelebihan membeli
bahan mentah.
Kualitas. Jika seorang auditor ingin mengetahui apakah dan mengapa terjadi penolakan atas
produk yang dijual, prosedur audit yang tepat adalah mengevaluasi sejauh mana departemen penjualan telah mengkomunikasikan pengembalian produkke departemen produksi.
Aktiva yang disewakan. Tujuan auditnya adalah menentukan kelayakan beban perawatan,
prosedur
audit yang tepat adalah menelusuri jurnal – jurnal tertentu dalam akun beban
pemeliharaan ke pesanan kerja yang berkaitan.
Penelitian dan pengembangan .proyek peneitian dan pengembangan harus direncanakan
seperti halnya proyek – proyek lainnya, rencana tersebut hendaknya mencakup standar pengukuran kinerja,tanpa standar yang tepat dan dapat dikuantifikasi.
Penjualan.salah satu tujuan auditnya untuk penjualan adalah menentukan apakah komisi
penjualan terlalu besar,prosedur terbaik untuk menentukan akurasi beban komisi tercatat untuk setiap tenaga penjualan adalah dengan menghitung ulang sample komisi penjualan.
Pendapatan pajak untuk pemerintah . Tujuan auditnya adalah menentukan apakah para
pembayar pajak sudah tepat dalam melaporkan pajak penjualan mereka,
Program Pro Forma
Program pro forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh auditor-auditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaannya harus diawasi. Program tersebutjuga bermanfaat jika : 1. Jenis audit yang sama akan dilaksanakan di sejumlah lokasi yang berbeda 2. Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi. 3. Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan. 4. Operasi yang diaudit relatif serupa. Ambiguitas