Internal Use Only
SEROQUEL FAST TRACK MODULE NeuroScience Team 31 January 2008
Daftar Modul 1. Pe Peng ngan anta tarr Ps Psik ikia iatri tri da dan n Ga Gang nggu guan an Ji Jiwa wa 2. Pe Peng ngan anta tarr Sist Sistem em Sa Sara raff dan dan Ne Neur urot otra rans nsmi mitt tter er 3. Sk Skiz izop opre reni nia a dan dan Mana Manaje jeme men n tera terapi piny nya a 4. Ga Gang nggu guan ang g Bip Bipol olar ar da dan n Man Manaj ajem emen en te tera rapi piny nya a 5. Gangguan Ji Jiwa lainnya 6. Peng ngan anta tarr Psiko koffar arma mak kol olo ogi 7. Pera ran nan An Anti tip psikot otiik Ati Atipik 8. SE SERO ROQU QUEL EL se seba baga gaii pil pilih ihan an te tera rapi pi 9. SE SERO ROQU QUEL EL un untu tuk k ter terap apii Ski Skizo zofr fren enia ia 10. SER SEROQUE OQUEL L untuk untuk terapi terapi Bipola Bipolarr Mania Mania
Daftar Modul 1. Pe Peng ngan anta tarr Ps Psik ikia iatri tri da dan n Ga Gang nggu guan an Ji Jiwa wa 2. Pe Peng ngan anta tarr Sist Sistem em Sa Sara raff dan dan Ne Neur urot otra rans nsmi mitt tter er 3. Sk Skiz izop opre reni nia a dan dan Mana Manaje jeme men n tera terapi piny nya a 4. Ga Gang nggu guan ang g Bip Bipol olar ar da dan n Man Manaj ajem emen en te tera rapi piny nya a 5. Gangguan Ji Jiwa lainnya 6. Peng ngan anta tarr Psiko koffar arma mak kol olo ogi 7. Pera ran nan An Anti tip psikot otiik Ati Atipik 8. SE SERO ROQU QUEL EL se seba baga gaii pil pilih ihan an te tera rapi pi 9. SE SERO ROQU QUEL EL un untu tuk k ter terap apii Ski Skizo zofr fren enia ia 10. SER SEROQUE OQUEL L untuk untuk terapi terapi Bipola Bipolarr Mania Mania
Internal Use Only
SEROQUEL FAST TRACK MODULE Pengantar Psikiatri NeuroScience NeuroSci ence Team 31 January 2008
Pengantar
Latar belakang 1. Menurut UU Kesehatan No. 23 tahun 1992, Sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial serta produktif secara ekonomis. Jadi kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan 2. Gangguan kesehatan jiwa walaupun tidak langsung menyebabkan kematian, namun akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarganya, baik mental maupun materi
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Pengertian Kesehatan 1. Kesehatan terdiri dari 3 aspek penting yang saling tergantung satu sama lain, yaitu fisik, mental dan sosial 2. Sebagaimana definisi sehat menurut WHO: Keadaan sehat/sejahtera, terbebas dari penyakit & kecacatan secara jasmani, rohani, spiritual dan sosial yang memungkinkan seseorang bekerja secara produktif 3. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, dan emosional dari seseorang secara optimal
Source: 1) Bahan Kuliah Pengantar Blok Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran UII, Tahun Ajaran 2006/2007 2) Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan M asyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Memahami fakta kesehatan jiwa di Indonesia 1. Insidensi dan prevalensi gangguan jiwa semakin meningkat baik di Indonesia maupun dunia 2. Menurut seorang psikiater ahli di RS Sardjito menyatakan hanya sekitar 20% penduduk Indonesia yang sehat jiwanya, 20% di antaranya memerlukan pertolongan psikiater, 60% sisanya mengalami depresi 3. Gangguan jiwa menjadikan beban biaya kesehatan meningkat/beban bagi masyarakat 4. Gangguan jiwa menurunkan produktivitas 5. Masih banyak stigma yang buruk bagi penderita gangguan jiwa Source: Bahan Kuliah Pengantar Blok Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran UII, Tahun Ajaran 2006/2007
Jiwa yang sehat 1. Perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain, sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain 2. Orang yang sehat jiwa dapat mempercayai orang lain dan senang menjadi bagian dari suatu kelompok. Bagi mereka kehidupan ini penuh arti. 3. Jadi kesehatan jiwa meliputi: 1. Bagaimana perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri 2. Bagaimana perasaan seseorang terhadap orang lain 3. Bagaimana caranya ia mengatasi stres yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Gangguan jiwa 1. Berbagai kondisi kejiwaan yang menyebabkan kendala dalam berbagai taraf menjalankan fungsi sosial (Wibisono, 1998)1 2. Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability ) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. 2 3. Sebagai tambahan, disimpulkan bahwa disfungsi merupakan disfungsi dalam segi perilaku, psikologik, atau biologik, dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakat.2 Source: 1) Bahan Kuliah Pengantar Blok Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran UII, Tahun Ajaran 2006/2007; 2) Buku Saku Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ III, editor Dr. Rusdi Maslim, SpKJ
Tahukah Anda Bahwa: 1. Kesehatan jiwa mempengaruhi semua orang; individu, keluarga dan masyarakat, dan dapat mencegah adanya kenakalan remaja, perceraian rumah tangga, tindak kriminal, penyalahgunaan NARKOBA dan lainnya. 2. Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat 3. Gangguan jiwa membutuhkan dana yang sangat besar 4. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat dan mencegah gangguan jiwa
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Derajat Kesehatan Jiwa 1. Tidak ada batasan yang tegas antara orang yang sehat jiwa dengan orang yang terganggu jiwanya. Terdapat suatu kesinambungan yang disebut derajat kesehatan jiwa (sangat sehat, sehat, cukup sehat, kurang sehat, sakit) 2. Tak semua orang selalu mempunyai ciri jiwa yang sehat sepanjang hidupnya 3. Setiap orang dapat mengalami berbagai ragam derajat kesehatan jiwa 4. Derajat kesehatan jiwa (sebagaimana juga kesehatan fisik) dapat ditingkatkan dengan cara membina kebiasaan, membina lingkungan dan hubungan baik Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Stress 1.
Stres adalah reaksi seseorang baik secara jasmani maupun secara kejiwaan atau perilaku apabila ada tuntutan terhadap dirinya. Tuntutan tersebut dapat berasal dari: 1. Dirinya sendiri, misalnya rasa iri hati, cemas, takut, dan lainnya 2. Lingkungan, misalnya perubahan dari lingkungan yang menuntut seseorang harus menyesuaikan diri, antara lain: lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja dan lingkungan sosial lainnya
2.
Reaksi seseorang terhadap stres tidak selalu negatif, tergantung dari bagaimana anda memandang stres tersebut: 1. Reaksi positif dari stres dapat merupakan energi penggerak dan memotivasi orang untuk berusaha. Jadi stres dapat mendorong anda untuk berusaha lebih baik lagi. 2. Reaksi negatif akan merugika, bahkan dapat menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Faktor penyebab stres (stresor) Ada beberapa macam stresor , yaitu:
Stresor fisik/jasmani, antara lain: suhu dingin/panas, suara bising, rasa nyeri/sakit, kelelahan fisik, lingkungan yang tak memadai, pencemaran (polusi) udara, pencemaran zat kimia, dll.
Stresor kejiwaan, antara lain: adanya konflik, tekanan, krisis, kegagalan
Stresor sosial budaya, antara lain: kesulitan hubungan sosial, masalah pekerjaan, pengangguran, pensiun, PHK, perpisahan, perceraian, konflik rumah tangga
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Dampak Stres Stres berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan kejiwaan. Reaksi seseorang terhadap stres berbeda-beda.
Reaksi yang bersifat jasmani: jantung berdebar-debar, otot-otot tegang, sakit kepala, migren, sakit perut (kembung, perih, mencret), letih, kelelahan, gangguan makan (tak nafsu makan atau makan berlebihan) dan keluhan fisik lainnya
Reaksi yang bersifat kejiwaan: cemas, kuatir berlebihan, takut, mudah tersinggung, sulit memusatkan pikiran atau perhatian, bersifat ragu-ragu atau merasa rendah diri, merasa kecewa, pemarah dan agresif (menyerang)
Pada tahap yang lebih berat dan berlangsung lama, stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, asma, serangan jantung, stroke dan gangguan jiwa berat
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Mengenali gangguan jiwa Apa yang disebut dengan gangguan jiwa?
Seperti gangguan fisik, maka gangguan jiwa juga terdiri dari berbagai macam dengan penyebab, gejala dan pengobatan yang berbeda pula
Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau gangguan tingkah laku sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi pekerjaan dan fungsi sosial) dari orang tersebut
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Gangguan pikiran 1. Pikiran yang berulang-ulang 2. Pikiran tentang sakit dan penyakit yang berlebihan 3. Pikiran tentang ketakutan yang tidak masuk akal (irrational ) 4. Keyakinan yang tidak sesuai dengan realitas/kenyataan (curiga, merasa dikejar-kejar, merasa mau dibunuh, dan sebagainya) 5. Gangguan persepsi, misalnya mendengar suara bisikan atau melihat bayang-bayang yang tidak ada obyeknya (tidak ada stimulan)
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Gangguan perasaan 1. Perasaan cemas berlebihan dan tidak masuk akal 2. Sedih yang berlarut-larut 3. Gembira yang berlebihan 4. Marah yang tidak beralasan
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Gangguan tingkah laku 1. Gaduh gelisah, mengamuk 2. Perilaku yang terus diulang 3. Perilaku yang kacau (tanpa busana, menarik diri dll.) 4. Gangguan perkembangan pada anak (kesulitan belajar, gangguan berbahasa, tidak bisa diam, tidak dapat bergaul dan lain-lain)
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Penderitaan atau keluhan 1. Gangguan tidur: sulit tidur atau terlalu banyak tidur 2. Gangguan makan: tak nafsu makan atau makan berlebihan 3. Sulit berkonsentrasi 4. Pusing, tegang, sakit kepala, berdebar-debar, keringat dingin 5. Sakit ulu hati, diare, mual, muntah, dan lain-lain 6. Berkurangnya gairah kerja dan gairah seksual
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Gangguan fungsi pekerjaan dan fungsi sosial Tidak mampu bekerja seperti biasanya dan tidak mampu bergaul sebagaimana lazimnya
Sering melakukan kesalahan pada pekerjaan
Sering bolos sekolah, prestasi sangat turun
Pekerjaan tidak selesai-selesai, merasa hasil kerja harus sempurna
Sering ditegur atasan, sering bentrok dengan rekan sekerja
Tidak ingin bertemu dengan orang lain, menarik diri dari pergaulan
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Definisi & Klasifikasi
Psikiatri/ Ilmu Kedokteran Jiwa: Merupakan salah satu cabang spesialistik ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit yang berhubungan dengan proses pikir, emosi, perilaku dan interaksi dengan orang lain 1-2
Source: (1) Tomb, DA. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004; (2) Maslim R (editor). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: rujukan singkat dari PPDGJ-III, 2003
Klasifikasi Psikiatri1,2 Panduan yang digunakan oleh Psikiater dalam mendiagnosa adalah: 1. 2.
3.
*)
Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorders, edisi IV (DSM-IV)* DSM-V (masih dalam review & penyusunan) akan diterbitkan pada 2012 Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia, edisi III (PPDGJ-III)** DSM IV merupakan sistem klasifikasi multiaksial untuk menangkap informasi penting pasien. Diagnosis dibuat berdasarkan kenyataan dari riwayat pasien yang khas dan tampilan klinis yang cocok dan memenuhi sejumlah kriteria diagnostik yang ditentukan.
**) PPDGJ-III diterbitkan oleh Direktorat Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI
Source: (1) Tomb, DA. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004; (2) Maslim R (editor). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: rujukan singkat dari PPDGJ-III, 2003
Klasifikasi Multiaksial1
Aksis I: Diagnosis klinis, misalnya adanya waham, halusinasi, dll.
Aksis II: Ciri/Gangguan kepribadian atau retardasi mental (bisa tidak ada satupun).
Aksis III: Penyakit fisik yang berhubungan dengan gangguan mental.
Aksis IV: Stressor psikososial dan lingkungan, biasanya selama setahun sebelumnya, tidak selalu, misalnya: tidak punya pekerjaan, perceraian, problem keuangan, korban penelantaran anak, dll.
Aksis V: Fungsi penyesuaian; skala pengkajian fungsi global yang merupakan pengukuran fungsi umum dan digunakan dalam merencanakan penatalaksanaan serta meramalkan hasil.
Source: (1) Tomb, DA. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004
Definisi Psikosis
Psikosis adalah terminologi umum untuk setiap penyakit jiwa atas dasar kelainan organik atau gangguan emosi yang ditandai dengan pengerusakan kepribadian dan kehilangan kontak dengan realitas 1
Psikosis adalah istilah psikiatrik yang menggambarkan kondisi mental terganggunya persepsi tentang kenyataan (realitas).
Seseorang yang menderita psikosis dapat mengalami halusinasi, mempunyai keyakinan paranoid atau waham lainnya, menunjukkan perubahan kepribadian dan pikirannya kacau.
Hal ini ditambah dengan tidak adanya kesadaran (tilikan atau insight) bahwa perilakunya tidak lazim atau aneh, kesulitan dalam interaksi sosial dan hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Source: (1) Kamus Kedokteran. Penerbit Djmabatan. 2002; (2) (1) Tomb, DA. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004
Penyebab gangguan jiwa 1.
Penyebab yang pasti masih belum diketahui, namun ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa, yaitu faktor keturunan (genetik), faktor lingkungan dan situasi kehidupan sosial, dan faktor fisik
2.
Gangguan jiwa merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor di atas. Misalnya orang yang dilahirkan dengan kecenderungan gangguan jiwa, tidak selalu mengalami gangguan jiwa apabila ia hidup dalam lingkungan, kondisi sosial, keadaan atau lingkungan kejiwaan (psikologis) yang baik
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Faktor lingkungan dan situasi kehidupan sosial 1.
Pengalaman dengan anggota keluarga, tetangga, sekolah, tempat kerja dan lainnya dapat menciptakan situasi yang menegangkan atau menyenangkan. Melalui pergaulan seseorang akan belajar bagaimana cara berbagi dan mengerti perasaan serta sikap orang lain
2.
Kritik yang negatif dari orang sekitar dapat menurunkan harga diri. Harga diri yang positif merupakan kunci untuk mencapai derajat kesehatan jiwa, sebaiknya orang yang mempunyai harga diri yang negatif akan menganggap orang lain memandang diri secara negatif pula
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Faktor fisik 1. Adanya gangguan fisik yang langsung mengenai otak: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Trauma (cedera) otak Penyakit infeksi pada otak Gangguan peredaran darah otak, stroke Tumor otak Gizi buruk Pengaruh zat psikoaktif seperti narkotika, ganja, ekstasi, shabu, alkohol dan lainnya
2.
Gangguan fisik yang tidak langsung yaitu penyakit yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme otak misalnya sakit tifus, malaria, penyakit hati, keracunan, dan lain-lain.
3.
Semua gangguan tersebut dapat menyebabkan perubahan cara berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku.
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, 2003
Faktor keturunan (genetik) 1.
2. 3.
Beberapa jenis gangguan jiwa cenderung berhubungan dengan faktor keturunan, namun diperkirakan tidak sebanyak faktor lingkungan dan fisik Semakin dekat hubungan kekerabatan semakin tinggi risiko. Tabel berikut risiko kaitannya dgn genetika:
Source: http://ethesis.helsinki.fi/julkaisut/laa/kansa/vk/suvisaari/incidenc.pdf
Source: Neuroprotection schizophrenia: where we stand and where we are going, Prof. Hannelore Ehrenreich, MD, DVM, http://www.neuroprotection-schizophrenia.de/
Penggolongan Gangguan Kesehatan Jiwa
Pembagian gangguan kesehatan jiwa secara umum
1. Gangguan jiwa dikarenakan faktor organik 2. Gangguan perasaan (mood) dan kecemasan (anxiety) 3. Gangguan kepribadian, dan 4. Gangguan Psikotik
Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html
Gangguan jiwa dikarenakan faktor organik Gangguan jiwa organik dikelompokkan menjadi: 1. Penyakit degeneratif:
Penyakit Huntington
Multiple Sclerosis
Senile dementia- Alzheimer’s type
Parkinson’s Disease-Nerve disorder: tremor & paralysis
2. Gangguan kardiovaskular : stroke, TIA, hypertension 3. Trauma: kerusakan jaringan otak, perdarahan, & concussions 4. Efek yang ditimbulkan oleh obat dan alkohol; efek putus zat Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html
Gangguan perasaan (m o o d ) dan kecemasan (anxiety ) Beberapa gangguan yang utama dikategorikan dalam: 1. Depresi (Major Depressive Disorder ) 2. Rasa ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi (Phobia) 3. OCD (Obsessive-Compulsive Disorders) 4. Gangguan Bipolar 5. PTSD (Post Traumatic Stress Disorder ) 6. Gangguan Panic
Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html
Gangguan kepribadian Terdapat 3 kelompok gangguan kepribadian, yaitu: 1. Perilaku aneh yang tidak biasa (Odd Unusual Behavior ), termasuk: kepribadian paranoid dan kepribadian skizoid 2. Perilaku dramatis, emosional dan erratic, termasuk: kepribadian antisosial, kepribadian ambang, kepribadian Histrionic (manipulator) dan kepribadian narsistik 3. Anxious Fearful, termasuk: a) Avoidant personality disorder b) Dependent personality disorder c) Obsessive-compulsive personality-anxiety disorder Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html
Gangguan psikotik 1. Kelompok ini termasuk dalam gangguan mental/jiwa yang berat, dimana mempengaruhi proses berpikir dan fungsi otak. 2. Penderita biasanya memiliki kesulitan dalam berpikir secara rasional dan pertimbangan mereka seringkali kacau. 3. Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi proses berpikirnya saja, tetapi juga berdampak pada kondisi fisik, mental, emosional dan sosial dari penderita. 4. Gejala umum dari gangguan psikotik ini adalah waham dan halusinasi Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html
Gangguan psikotik (lanjutan) Kelompok besar gangguan psikotik adalah: 1. Skizofrenia 2. Skizofreniform 3. Gangguan Skizoafektif 4. Gangguan waham 5. Gangguan psikotik yang muncul akibat penyalahgunaan zat
Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html