1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Gangguan menentang oposisional adalah salah satu grup gangguan perilaku yang
disebut gangguan perilaku disruptif. Gangguan menentang oposisional didefinisikan sebaga sebagaii pola pola dari dari ketida ketidakpa kpatuha tuhan n dan perilak perilaku u suka suka menant menantang ang terhad terhadap ap figur figuree otoritas. Ciri-ciri yang muncul pada anak adalah sangat keras kepala dan sering marah. marah. Ganggua Gangguan n ini ditanda ditandaii dengan dengan anak anak yang terusterus-mene menerus rus marah marah dan sulit sulit dikontrol. Gangguan menentang oposisional diperkenalkan sebagai diagnosis yang terpisah di DSM-III. 1, !stimasi pre"alensi gangguan menetang oposisional ber"ariasi tergantung pada opulasi, kriteria diagnostik, periode, dan yang memberikan informasi. Sur"ei yang terbaru menggunakan kriteria DSM-I# telah memperlihatkan hasil sekitar $% anakanak anak beru berumu murr & hing hingga ga 1' tahu tahun n meme memenu nuhi hi krit kriter eria ia DSMDSM-I# I# untu untuk k gangg ganggua uan n menentang oposisional.( )emampuan anak-anak untuk mengkomunikasikan keinginannya dan menentang kein keingi ginan nan oran orang g lain lain sang sangat at penti penting ng untu untuk k perk perkem emban bangan gan yang yang norm normal al untuk untuk memantapkan autonomi, membentuk identitas, dan mengatur standar serta kontrol. *atologi *atologi dimulai dimulai ketika fase perkembangan perkembangan berkembang secara abnormal, abnormal, figure figure autoritas bereaksi secara berlebihan, atau perilaku oposisional ter+adi lagi beberapa kali daripada kebanyakan anak di usia mental yang sama. 1.2. Tujuan u+ua u+uan n pembuat pembuatan an refara refaratt ini adalah adalah untuk untuk lebih lebih menger mengerti ti dan memaham memahamii tentang gangguan menentang oposisional dan untuk memenuhi persyaratan dalam megikuti kegiatan )epaniteraan )linik Senior ))S/ 0umah Sakit i2a *ro"su, Departemen *sikiatri, 3akultas )edokteran 4ni"ersitas 4ni"ersitas Su matera 4tara.
1.3.
Manfaat 0efarat 0efarat ini diharapkan diharapkan dapat memberikan memberikan manfaat kepada penulis penulis dan pembaca
khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara umum agar dapat
2
lebih mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai gangguan menentang oposisional.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defn!
Gangguan menentang oposisional adalah salah satu grup gangguan perilaku yang disebut gangguan perilaku disruptif. Gangguan menentang oposisional didefinisikan sebagai pola dari ketidakpatuhan dan perilaku suka menantang terhadap figur otoritas. Ciri-ciri yang muncul pada anak adalah sangat keras kepala dan sering marah. Gangguan ini ditandai dengan anak yang terus-menerus marah dan sulit dikontrol.1 2.2. E"#e$%l%g
3
!stimasi pre"alensi gangguan menetang oposisional ber"ariasi tergantung pada opulasi, kriteria diagnostik, periode, dan yang memberikan informasi. Sur"ei yang terbaru menggunakan kriteria DSM-I# telah memperlihatkan hasil sekitar $% anakanak berumur & hingga 1' tahun memenuhi kriteria DSM-I# untuk gangguan menentang oposisional.( 5alaupun gangguan menentang oposisional bisa ter+adi pertama kali pada ( tahun pertama, tipikal usia ter+adinya gangguan menentang oposisional pada usia ' tahun. Gangguan ini lebih sering ter+adi pada anak laki-laki daripada perempuan sebelum pubertas, dan rasio se6 sama setelah pubertas. 2.3. Et%l%g
)emampuan anak-anak untuk mengkomunikasikan keinginannya dan menentang keinginan orang lain sangat penting untuk perkembangan yang normal untuk memantapkan autonomi, membentuk identitas, dan mengatur standar serta kontrol. *atologi dimulai ketika fase perkembangan berkembang secara abnormal, figure autoritas bereaksi secara berlebihan, atau perilaku oposisional ter+adi lagi beberapa kali daripada kebanyakan anak di usia mental yang sama. 7nak-anak menun+ukkan rentang predisposisi tempramen mengenai keinginan yang kuat atau keberanian yang luar biasa. 8rang tua yang memberi contoh secara ekstrem mengekspresikan dan memaksakan kehendaknya mungkin berkontribusi pada perkembangan pemberontakan yang kronik dengan anak-anak mereka. eori psikoanalisis klasik mengimplikasikan konflik yang tidak terselesaikan. Behaviorist berpendapat bah2a oposisionalitas adalah perilaku yang dipela+ari dimana anak kecil memaksakan kontrol kepada figur otoritas9 sebagai contoh, dengan mengeluarkan kemarahan ketika kemauannya tidak diikuti. 2.&. 'a$(aran kln!
4
7nak-anak dengan gangguan menentang oposisional cenderung tidak patuh terhadap figur otoriter, sering mudah terpancing oleh sebayanya. Mereka akan cenderung berdebat, sangat mudah marah, kesal, dan terganggu oleh orang lain. Mereka cenderung menyalahkan orang lain untuk kesalah mereka. 7nak-anak dengan depresi, dan gangguan ansietas serta bipolar menun+ukkan ge+ala yang sama. *erilaku terhadap teman sebaya mungkin lebih baik. Ge+ala muncul lebih a2al saat usia prasekolah dan berhubungan dengan depresi maternal, penurunan tanggung +a2ab maternal, dan pengasuhan orang tua yang negati"e pada a2al masa kanak-kanak.,$ Secara tipikal, ge+ala gangguan ini sangat terlihat pada interaksi dengan orang de2asa atau teman sebaya yang sangat dikenal oleh si anak sehingga si anak akan tidak menun+ukkan tanda saat diperiksa. 2.). Dagn%!!
idak ada tes laboratorium dan penemuan patologis untuk membantu penegakan diagnosis gangguan menentang oposisional.
5
2.*. Dagn%!! Ban#ng
)arena gangguan menentang
oposisional normal dan adaptif terhadap
perkembangan spesifik, periode-periode negati"ism harus dibedakn dengan gangguan menentang oposisional. *erilaku oposisional tahap perkembangan memiliki durasi yang lebih pendek, kurang intens, dan tidak begitu sering ter+adi daripada gangguan menentang oposisional. Gangguan menentang oposisional ter+adi secara temporer sebagai reaksi terhadap stress. )etika hadir bersamaan dengan gangguan tingkah laku, ski:ofrenia, atau gangguan mood, diagnosis gangguan menentang oposisional tidak seharusnya ditegakkan.
2.+. Peng%(atan
6
*engobatan utama dari gangguan menentang oposisional adalah inter"ensi keluarga menggunakan latihan secara langsung orang tua pada kemampuan mana+emen anak-anak dan penilaian secara hati-hati interaksi keluarga. erapis perilaku menekankan penga+aran orang tua bagaimana caranya mengubah perilaku mereka mencegah gangguan menentang oposisional anak dan memberi semangat untuk perilaku yang sesuai. *ada hubungan terapetik, si anak dapat bela+ar mengenai strategi baru untuk mengembangkan rasa mengontrol dan sukses dalam situasi sosial dengan teman sebaya dan keluarga. 0asa dihargai +uga harus dikembalikan sebelum anak-anak dengan gangguan menentang oposisional dapat membuat respons positif untuk kontrol eksternal. 4ntuk kasus gangguan menentang oposisional, tu+uan utama pengobatan adalah meningkatkan kepatuhan dan mengu rangi konflik. ,$ 2.,. Pr%gn%!!
*erkembangan gangguan menentang oposisi tergantung pada keparahan ge+ala dan kemampuan anak untuk mengembangkan respons adaptif terhadap autoritas. Stabilitas gangguan menentang oposisional ber"ariasi dari 2aktu ke 2aktu. ;asil yang positif bisa didapatkan untuk keluarga yang solid dan dapat mengubah ekspresi keinginan mereka dan tidak begitu memperdulikan perilaku argumentati"e anak. *rognosis gangguan menentang oposisional pada anak tergantung pada fungsi keluarga dan perkembangan psikopatologi komorbiditas.
BAB III
7
KESIMPULAN
Gangguan menentang oposisional didefinisikan sebagai pola dari ketidakpatuhan dan perilaku suka menantang terhadap figur otoritas. Ciri-ciri yang muncul pada anak adalah sangat keras kepala dan sering marah. Gangguan ini ditandai dengan anak yang terus-menerus marah dan sulit dikontrol. Mereka akan cenderung berdebat, sangat mudah marah, kesal, dan terganggu oleh orang lain. Mereka cenderung menyalahkan orang lain untuk kesalah mereka. *enegakan diagnosis gangguan menentang oposisional berdasarkan DSM-I# adanya pola negatifistik dan perilaku menentang serta empat atau lebih dari beberapa perilaku lain yang lebih dari & tahun dan frek2ensinya lebih sering dibanding indi"idual lain yang seumur dan setingkat perkembangan mentalnya. *engobatan utama dari gangguan menentang oposisional adalah inter"ensi keluarga menggunakan latihan secara langsung orang tua pada kemampuan mana+emen anakanak dan penilaian secara hati-hati interaksi keluarga, tu+uan utama pengobatan adalah meningkatkan kepatuhan dan mengurangi konflik. *rognosis gangguan menentang oposisional pada anak tergantung pada fungsi keluarga dan perkembangan psikopatologi komorbiditas.
DA-TA PUSTAKA
8
1. 8ppositional Defiant Disorder. 7merican 7cademy of Child and 7dolescent *sychiatry. . 0o2e, 0ichard, Maughan,
>$= 1(>?-1(1& (. Martin, 7ndres, #olkmar, 3red 0. 8ppositional Defiant and Conduct Disorders in @e2isAs Child and 7dolescent *sychiatry= 7 Comprehensi"e e6tbook, th !dition. >>B. . Sadock, th !dition. >>B. $. 3atemi, S. ;ossein, Clayton, *aula . he Medical >'9 (1(.