Pada sebagian besar pemeriksaan, posisi berbaring miring merupakan posisi yang memberikan pandangan yang jelas pada daerah perianal serta sakrokoksigeal.
PALPASI GINJAL
(Ginjal kiri). Beralih ke sisi kiri pasien. Tempatkan tangan kanan di belakang tubuh pasien tepat di bawah iga ke 12 dan sejajar dengan tulang iga ini sampai ujung jari-jari tangan kanan anda menjangkau angulus kostovertebralis. Angkat tubuh pasien untuk mencoba mendorong ginjalnya ke arah anterior. Tempatkan tangan kiri anda dengan hati-hati pada kuadran kiri atas, di sebelah lateral muskulus rektus dan sejajar dengan otot ini.
(Ginjal kanan). Kembali ke sisi sebelah kanan pasien gunakan tangan kiri anda untuk mengangkat tubuhnya dari belakang, dan kemudian dengan tangan kanan, lakukan palpasi sampai dalam pada kuadran kiri ataas.
PALPASI KANDUNG KEMIH
Normalnya tidak dapat diperiksa kecuali jika terjadi distensi kandung kemih hingga di atas simmfisis pubis. Pada palpasi, kubah kandung kemih yang mengalami distensi akan teraba licin dan bulat. Periksa adanya nyeri tekan.
PALPASI AORTA
Lakukan penekanan dengan cukup kuat pada abdomen bagian atas, yaitu sedikit disebelah kiri garis tengah, dan kenali pulsasi aorta. Aorta yang normal memiliki lebar tidak lebih dari 3 cm (rata-rata 2.5cm)
Teknik
khusus
MEMERIKSA KEMUNGKINAN ASITES (shifting dullness)
Cari pola dengan melakukan perkusi ke arah luar mengikuti beberapa arah yang dimulai dari daerah sentral bunyi timpani. Buat peta yang memperlihatkan batas antara bunyi timpani dan redup. Setelah membuat peta yang memperlihatkan batas antara bunyi timpani dan redup,, minta pasien untuk memutar tubuhnya ke salah satu sisi. Lakukan perkusi dan tandai batas tersebut sekali lagi. Pada pasien yang tidak mengalami asites, biasanya batas antara bunyi timpani dan redup relatif tidak berubah.
MEMERIKSA KEMUNGKINAN ASITES (Tes untuk gelombang cairan)
Minta pasien atau asisten untuk menekan dengan kuat ke arah bawah pada garis tengah abdomen menggunakan permukaan ulnar kedua tangan mereka. Tekanan ini membantu menghentikan transmisi gelombang melalui jaringan lemak. Sementara itu, anda menggunakan ujung jari-jari tangan untuk mengetuk dengan cepat pada salah satu pinggang pasien, raba sisi pinggang yang lain untuk merasakan impuls yang ditransmisikan melalui cairan asites
PALPASI LIMPA
Dengan tangan kiri, jangkau dan lingkari tubuh pasien untuk menyangga serta mengangkat dinding iga kiri bawah dan jaringan lunak di dekatnya ke atas. Dengan tangan kanan diletakkan di bawah margo kosta, lakukan penekanan ke dalam ke arah limpa.
PALPASI HEPAR :
Letakkan tangan kiri di belakang tubuh pasien dalam posisi sejajar dengan dan menyangga iga ke 11 dan ke 12 kanan serta jaringan lunak di bawahnya. Dengan menggunakan tangan kiri untuk mengangkat bagian tubuh tersebut ke atas, hati pasien dapat diraba dengan lebih mudah oleh tangan yang lain. Tepi hati yang normal akan terasa lunak, tajam, serta teratur dengan permukaan hati yang licin.
Palpasi ringan : dipakai untuk menemukan nyeri tekan dan daerah spasme otot atau rigiditas. Rigiditas mungkin difus, seperti pada peritonitis difus, atau setempat, seperti di atas apendiks atau kandung empedu yang meradang. Pasien dengan peritonitis umum memperlihatkan abdomen yang digambarkan seperti papan.
Palpasi dalam : dipakai untuk menentukan ukuran organ dan juga adanya massa abdomen abdonrmal. Kenali setiap massa dan perhatikan lokasi massa tersebut, ukuran, besar, konsistensi, nyeri tekan, pulsasi, dan setiap mobilitas yang berhubungan dengan respirasi atau dengan tangan pemeriksa.
Perkusi membantu untuk menilai jumlah serta distribusi gas di dalam abdomen dan mengenali kemungkinan adanya massa yang padat ataupun berisi cairan. Lakukan perkusi secara ringan pada keempat kuadran abdomen untuk menilai distribusi bunyi timpani atau redup
Abdomen yang buncit (protuberan) dan mengeluarkan bunyi timpanik pada perkusi keseluruhan kuadrannya menunjukkan obstruksi intestinal.
Setiap daerah bunyi redup yang luas yang mungkin menunjukkan adanya massa atau pembesaran organ di balik daerah tersebut uterus yang hamil, tumor ovarium, distensi kandung kemih, hepar atau lien yang membesar.
Bunyi redup pada perkusi kedua pinggang menunjukkan
perlunya pemeriksaan lebih lanjut terhadap kemungkinan
asites.
PERKUSI HEPAR
Ukur rentang vertikal pekak hati pada linea midklavikularis kanan. Dimulai pada ketinggian di bawah umbilikus, lakukan perkusi ringan ke arah atas menuju daerah hati, pastikan lokasi bunyi redup yang menunjukkan tepi bawah hati pada linea midklavikularis tersebut.
Selanjutnya, kenali tepi atas daerah pekak hati pada linea midklavikularis. Lakukan perkusi ringan mulai dari daerah sonor paru ke bawah menuju daerah pekak hati.
PERKUSI LIMPA
Lakukan perkusi pada ruang sela iga paling bawah pada linea aksilari anterior kiri. Biasanya daerah ini akan menghasilkan bunyi timpani. Kemudian minta pasien untuk menarik napas yang dalam, dan sekali lagi lakukan perkusi. Jika ukuran limpanya normal, biasanya bunyi perkusi tetap timpani.
PERKUSI GINJAL
Memeriksa nyeri tekan pada ginjal. Tempatkan permukaan ventral salah satu tangan pada sudut kostovertebralis dan pukul tangan ini dengan permukaan ulnar tangan lain yang di kepalkan
palpasi
MEMERIKSA KEMUNGKINAN APENDISITIS
Mc Burney sign
Rovsing sign
Psoas sign
Obturator sign
MEMERIKSA KEMUNGKINAN KOLESISTITIS AKUT
Jika rasa nyeri dan nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas menunjukkan kemungkinan kolesistitis akut, cari tanda Murphy. Kaitkan ibu jari kiri atau jari-jari tangan kanan anda di bawah margo kostalis pada titik tempat tepi lateral muskulus rektus bersilangan dengan margo kostalis. Minta pasien untuk menarik napas yang dalam. Amati pernapasan pasien dan perhatikan derajat nyeri tekannya.
Pemeriksaan
urogenital
pria
Lakukan perkusi dinding dada bagian anterior bawah yang berada di antara bunyi sonor paru disebelah atas dan margo kostalis (ruang Traube). Ketika melakukan perkusi di sepanjang lintasan yang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar di bawah, perhatikan bentangan bunyi timpani ke lateral.
terimakasih
(Pada Pria) Kemudian, rotasikan tangan anda lebih lanjut berlawanan arah jarum jam sehingga jari tangan anda dapat memeriksa permukaan posterior kelenjar prostat. Perhatikan ukuran, bentuk serta konsistensi prostat, dan kenali setiap nodulus atau nyeri tekan. Prostat normal akan teraba seperti karet dan tidak ada nyeri tekan.
Dengan perlahan, tarik keluar jari tangan anda. Perhatikan setiap material feses pada sarung tangan.
Nyeri tekan jika ada
Indurasi (inflamasi, sikatriks, malignansi)
Iregularitas atau noduli
Sisipkan jari tangan anda ke dalam rektum sejauh-jauhnya. Lakukan rotasi jari tersebut searah jarum jam untuk mempalpasi permukaan rektum seluas mungkin pada sisi kanan tubuh pasien; kemudian rotasikan jari tangan berlawanan arah jarum jam untuk mempalpasi permukaan rektum di sebelah posterior dan pada sisi kiri tubuh pasien.
Pemeriksaan dilakukan pada pasien yang berbaring terlentang dengan paha di fleksikan pada pelvis, atau penderita berdiri dan membungkuk ke depan dengan kedua tangan pada tempat tidur atau kursi.
Pemeriksaan
anorektal
Perhatikan penyebaran, tekstur dan warna rambut pubis. Pada wanita normal berbentuk segitiga terbalik dengan dasar di mons pubis. Warna lebih gelap dan lebih kasar dibandingkan rambut di bagian tubuh lain.
Selanjutnya inspeksi pada labia mayora, kemungkinan adanya ulserasi, perubahan warna, furunkel atau pertumbuhan papilamatosa. Perhatikan juga pada klitoris, labia minora dan pintu masuk vagina, apakah terdapat ulserasi, sikatrik, leukoplakia atau kondiloma.
Perhatikan labia mayora apakah terdapat pembengkakan pada satu atau kedua labia mayora sebagai tanda hernia inguinalis, lipoma, atau kista sebasea.
Oedem vulva dapat terjadi pada penyakit jantung, ginjal.
Pada vulva dapat ditemukan : melanoma (wanita pubertas), herpes vulva, pruritus vulva, pedukulosis pubis atau skabies
PENIS
INSPEKSI
Kulit
Prepusium. Jika terdapat prepusium, tarik lipatan kulit ini ke belakang atau minta pasien untuk menariknya sendiri. Langkah ini penting untuk mendeteksi banyak keadaan syanker (Chancre) dan karsinoma. Smegma, bahan berwarna keputih-putihan menyerupai keju, dapat berkumpul secara normal di bawah prepusium
Glans cari setiap ulkus, sikatriks, nodulus, ataupun tanda inflmasi
Periksa kulit di sekitar pangkal penis untuk menemukan ekskoriasi atau inflamasi. Cari telur kutu atau kutu yang melekat pada pangkal rambut atau bulu kemaluan.
Perhatikan lokasi meatus uretra, dan inspeksi untuk menemukan ada atau tidaknya sekret.
PENIS
PALPASI
Lakukan palpasi pada setiap abnormalitas penis dengan memperhatikan gejala nyeri tekan atau indurasi. Raba bulbus penis di antara ibu jari dan dua jari tangan yang pertama dengan memperhatikan setiap indurasi.
Lakukan palpasi pada tiap-tiap funikulus spermatikus. Perhatikan setiap nodulus atau pembengkakan
SKROTUM DAN ISINYA
INSPEKSI
Kulit : angkat skrotum agar dapat melihat permukaan posteriornya. Lihat adanya ruam, kista epidermoid, dan kadang-kadang kanker kulit.
Kontur skrotum. Perhatikan setiap pembengkakan, benjolan, atau vena.
PALPASI
Lakukan palpasi pada setiap testis dan epididimis di antara ibu jari dan dua jari tangan pertama. Perhatikan ukuran, bentuk, konsistensi, dan nyeri tekan; raba setiap nodulus.
Pemeriksaan
Urogenital
wanita
PEMERIKSAAN PELVIS
Sebelum diperiksa sebaiknya penderita mengosongkan kandung kemih dan rektumnya terlebih dahulu
Penderita berbaring telentang dengan pantat tepat pada pinggir meja, letakkan kedua kaki penderita pada injakka meja pemeriksaan dengan kedua lutut dalam keadaan fleksi dan terpisah, letakkan selembar kain di atas perut dan dilipat di atas kedua tungkainya (posisi litotomi)
perkusi
Dilakukan untuk menilai fungsi usus (peristaltik) frekuensi, lamanya bunyi, tingginya nada
Beratambah seperti pada diare atau obstruksi dini intestinal
Berkurang, dan kemudian tidak terdengar seperti pada ileus paralitik dan peritonitis.
Terdengar hepatic bruit karsinoma hati, hepatitis alkoholik, oklusi parsial pada aorta
auskultasi
PEMERIKSAAN
FISIK
ABDOMEN
BRIANTONO INDROPRASTO W.
REGIO ABDOMEN
Kw kanan atas
Kw kanan bawah
Kw kiri atas
Kw Kiri bawah
Hipokondrium dextra
Epigastrium
Hipkondrium sinistra
Lumbal dextra
Umbilical
Lumbal sinistra
Iliaca dextra
Hipogastrium
Iliaca sinistra
Lakukan inspeksi daerah sakrokoksigeal dan perianal untuk menemukan benjolan, ulkus, inflamasi, ruam, atau ekskoriasi.
Lakukan palpasi pada setiap daerah yang abnormal dengan memperhatikan ada atau tidaknya benjolan dan nyeri tekan.
Lakukan pemeriksaan anus dan rektum. Lumasi jari telunjuk yang bersarung tangan. Minta pasien untuk mengejan. Lakukan inspeksi daerah anus dengan memperhatikan setiap lesi yang ada.
Ketika pasien mengejan, letakkan permukaan ventral jari telunjuk yang berpelumas itu di daerah sekitar anus. Ketika otot sfingternya melemas, masukkan ujung jari dengan hati-hati ke dalam kanalis ani dengan arah yang menuju umbilikus. Cari lesi yang ada, seperti fisura ani yang mungkin menyebabkan nyeri tekan.
Perhatikan tonus otot sfingter pada anus. Normalnya otot-otot sfingter ani akan mengatup dengan erat di sekeliling jari tangan.
INSPEKSI
Pemeriksaan fisik pada gangguan sistim pencernaan
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Perhatikan:
Kulit yang meliputi :
Sikatriks, striae berwarna perak merupakan keadaan normal striae berwarna merah muda-ungu terlihat pada sindrom Cushing.
Vena yang berdilatasi ditemukan pada sirosis hepatis atau obstruksi vena cava inferior.
Ruam dan lesi.
Umbilikus. Amati kontur serta lokasinya, dan setiap tanda-tanda inflamasi atau hernia umbilikus yang tereversi sering menjadi tanda peningkatan tekanan abdominal, biasanya karena asites atau massa yang besar.
Kontur abdomen. Apakah rata, bulat, buncit (protuberan), atau skafoid (sangat cekung atau konkaf).
Apakah abdomen simetris? ketikdaksimetrisan abdomen disebabkan oleh organ yang membesar atau massa.
Peristalsis. Amati gerakan peristalsis selama beberapa menit jika curiga kemungkinan obstruksi intestinal. Peristaltis dapat terlihat pada orang yang sangat kurus.
Pulsasi. Pulsasi aorta yang normal sering terlihat di daerah epigastrium.
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
8/26/2016
#
8/26/2016
#
Click icon to add picture
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
8/26/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
8/26/2016
#