PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.X UMUR..... TAHUN DI...............................
Disusun Oleh: IKA FEBRI PUJI ASTUTIK P1337424115036
PRODI D.III KEBIDANAN SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG TAHUN 2017
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.X UMUR..... TAHUN DI...............................
Disusun Oleh: IKA FEBRI PUJI ASTUTIK P1337424115036
PRODI D.III KEBIDANAN SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG TAHUN 2017
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.X UMUR..... TAHUN DI...............................
Disusun Oleh: IKA FEBRI PUJI ASTUTIK P1337424115036
PRODI D.III KEBIDANAN SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG TAHUN 2017
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Laporan Tugas Akhir dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. X Umur....Tahun di......... ” telah disetujui dan dinyatakan memenuhi
syarat untuk diseminarkan dan dipertahankan di depan Tim Penguji Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Semarang, pada : Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing
Rizky Amelia, SSiT,M.Kes
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal Laporan Tugas Akhir dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. X Umur....Tahun di.........” telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal .................................. dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima. Semarang.............. Penguji I
Penguji II
Penguji III
Mengetahui Ketua Program Studi D.III Kebidanan Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang
Sri Sumarni, M.Mid NIP. 197307291998032001
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Laporan Tugas Akhir yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. X Umur....Tahun di.........
”
yang diajukan guna memenuhi salah satu tugas pada
Program Studi Diploma III Kebidanan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan bayak terima kasih kepada: 1. Bapak Sugiyanto, S.Pd,M.App.Sc. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di Poltekkes ini. 2. Ibu Runjati,M.Mid, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang. 3. Ibu Sri Sumarni, M.Mid, selaku Ketua Program Studi Diploma II Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang. 4. Ibu Rizky Amelia, S.SiT,M.Kes selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Proposal Laporan Tugas Akhir ini. 5. Seluruh Dosen Diploma III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah membekali ilmu kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Laporan Tugas Akhir ini.
6. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan semua kasih sayangnya dan dukungannya baik moril maupun materil untuk penulis yang tiada batasnya dan tanpa pamrih dalam menyelesaikan Proposal Laporan Tugas Akhir ini. 7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa DIII Kebidanan Semarang angkatan 2017/2018 yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam menyusun Laporan Studi Kasus ini. Penulis menyadari studi kasus ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, pnulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan studi kasus selanjutnya. Semoga Laporan Studi Kasus ini dapat bermanfaat dbagi pembaca dan penulis pada khususnya. Semarang,
Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL........... ......................................................................... i HALAMAN JUDUL........... ............................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........... ................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv KATA PENGANTAR........... .......................................................................... viii DAFTAR ISI.......... .......................................................................................... x DAFTAR TABEL........... ................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN........... ......................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......... .................................................................. 1 B. Tujuan.......... ............................................................................... C. Ruang Lingkup............................................................................ D. Manfaat.......... ............................................................................. E. Sistematika Penulisan.......... ....................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis..................................................................
1.Teori Kehamilan....................................................................... 2. Teori Persalinan.......... ............................................................ 3. Teori Nifas.......... .................................................................... 4. Teori BBL.......... ..................................................................... 5. Teori Keluarga Berencana....................................................... B. Tinjauan Teori Manajemen Asuhan Kebidanan.......... ...............
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian.......... ........................................................ B. Subyek Penelitian........................................................................ C. Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data.......... .................. D. Masalah Etika .......... ................................................................... DAFTAR PUSTAKA.......... ............................................................................ LAMPIRAN........... ..........................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program kesehatan yang dicanangkan Kementrian Kesehatan RI tentang kesehatan ibu dan anak merupakan sesuatu hal yang fundamental guna meningkatkan kualitas penerus bangsa indonesia selanjutnya. Hal ini dikarenakan kualitas penerus bangsa harus dipersiapkan kualitasnya dari masa konsepsi. Hal ini juga diwujudkan dalam program SDG’S dimana kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu fokus dalam program tersebut. Program SDG’S yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak dikembangkan dengan penerapan standar asuhan terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan program keluarga berencana. Program tersebut terfokuskan dalam upaya penurunan resiko komplikasi terhadap kehamilan, persalinan dan nifas
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Mahasiswa ampu memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan secara Komprehensif sesuai standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan dari pengkajian sampai evaluasi dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan meliputi : a. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil secara komprehensif b. Memberikan
Asuhan
Kebidanan
Pada
Ibu
Bersalin
secara
komprehensif c. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dan KB secara komprehensif d. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir secara komprehensif C. Ruang Lingkup
1. Sasaran Subjek yang akan diberikan asuhan kebidanan adalah ibu hamil TM III usia kehamilan minimal 36 minggu yang tidak mengalami komplikasi dan atau penyulit dalam kehamilan diikuti asuhan ibu bersalin, asuhan ibu nifas, KB, dan asuhan bayi baru lahir. 2. Tempat Lokasi pengambilan kasus menyesuaikan tempat praktik di PK III 3. Waktu Waktu dimulainya pengambilan kasus dari mulai hamil, bersalin dan nifas D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan KB. Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan serta mampu memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan yang bermutu dan berkualitas. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis Dapat mempraktekkan teori yang didapat secara langsung dilapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. b. Bagi Lahan Pratik Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan secara komprehensif. Dan untuk tenaga kesehatan dapat memberikan ilmu yang dimiliki serta mau membimbing kepada mahasiswi tentang cara memberikan asuhan yang berkualitas. c. Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan yang diterimanya. E. Metode Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan melalui asuhan yang diberikan kepada Klien pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan BBL, meliputi : anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi kasus dan telaah dokumen. F. Sistematika Penulisan
Bab I (Pendahuluan) Pada Bab I menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode pengambilan data serta sistematika penulisan. Bab II (Tinjauan Pustaka) Pada Bab II menjelasan tentang tinjauan teori medis serta tinjauan teori asuhan kebidanan. Bab III (Metode Penelitian) Pada Bab III menjelaskan tentang rancangan penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data dan analisa data, masalah etika. BAB IV (Tinjauan Kasus dan Pembahasan) Pada Bab IV menjelaskan tentang studi kasus yang terdiri dari pengkajian subyektif, pengkajian obyektif, analisa kasus, penatalaksanaan kasus, serta menjelaskan tentang pembahasan berupa melakukan asuhan kehamilan
secara komprehensif, melakukan asuhan persalinan secara komprehensif, melakukan asuhan nifas pada secara komprehensif, melakukan asuhan bayu baru lahir secara komprehensif, melakukan asuhan KB pada secara komprehensif. BAB V (Penutup) Pada Bab V menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Medis 1. Kehamilan Trimester III a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu hal yang fisiologis yang akan dialami oleh wanita pada umumnya dari masa konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Kehamilan trimester III dimulai sejak kehamilan triwulan ketiga yaitu pada bulan ketujuh kehamilan sampai dengan bulan kesembilan. b. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Trimester III 1) Perubahan Pada Sistem Reproduksi
a) Uterus Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Posisi rahim dalam kehamilan
memasuki
rongga
perut
yang
dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati (Sulistyawati, 2011). b) Serviks
Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konstraksi kolagen. Kelenjarkelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang
hamil
mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginan lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologis, karena peningkatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada mingguminggu akhir kehamilan. Servik menjadi lunak dan lebih mudah berdelatasi pada waktu persalinan (Prawirohardjo, 2009). c) Vagina dan vulva Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami perenggangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos (Prawijohardjo, 2008). d) Payudara Pembentukan lobules dan areola mulai memproduksi dan mensekresi cairan yang kental kekuningan yang disebut kolustrum (Prawirohardjo, 2009). 2) Psikologi Ibu hamil Trimester III
Menurut Sulistyawati (2011) perubahan Psikologi trimester III (periode penantian dengan penuh kewaspadaan) meliputi: a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu. c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya. d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatiran. e) Merasa kehilangan perhatian. f) Perasaan mudah terluka (sensitif) g) Libido menurun c. Masalah Pada Kehamilan Trimester III
Ketidaknyamanan yang sering dialami ibu hamil pada trimester III Menurut Sulistyawati (2011) adalah sebagai berikut: 1) Konstipasi atau Sembelit
Peningkatan
hormon
progesteron
yang
menyebabkan
relaksasi otot sehingga usus kurang efisien untuk bekerja. Cara mengatasi hal ini dengan minum air putih yang banyak minimal 6-8 gelas/hari, makan makanan yang tinggi akan serat seperti
makan sayuran dan buah-buahan dan melakukan olah raga ringan seperti jalan-jalan. 2) Oedema atau Pembekakan
Gangguan siklus vena dan peningkatan tekanan vena pada ektremitas bagian bawah. Pada ibu hamil yang terjadi pembengkakan hindari memakai pakaian yang terlalu ketat yang menghambat aliran balik bawah vena ke ekstremitas. Cara penanganan ini dengan cara menghindari penggunaan pakaian ketat, menggantung kaki lebih tinggi dari kepala. 3) Insomia (Susah Tidur)
Susah tidur pada ibu hamil di akibatkan karena ibu sering kencing pada malam hari rasa tidak nyaman yang di rasakan ibu ini bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu gerak ibu. Cara mengatasi hal ini dengan cara menghindari kafein, hindari aktifitas fisik seperti jalan-jalan setidaknya 3-4 jam sebelum tidur 4) Nyeri Punggung
Hal ini terjadi karena kehamilan ibu semakin besar. Cara menangani masalah ini dengan cara minum banyak cairan untuk menjaga saluran kemih bebas dari bakteri. Jangan membungkuk untuk
menggambil
berjongkoklah. 5) Kegerahan
sesuatu
dari
lantai
tapi
dengan
Meningkatnya metabolisme mengakibatkan meningkatnya aliran darah untuk menyalurkan gizi-gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dapat berjalan lancar. Peningkatan kadar hormon progesteron yang membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah meningkat. Cara mengatasi hal ini dengan cara memakai pakaian yang longgar dan nyaman, pilih baju yang dapat menyerap keringat dari bahan katun. 6) Sering Kencing
Sering kencing pada ibu hamil trimester III adalah kejadian yang wajar jika itu terjadi tidak terus menerus. Sering kencing terjadi karena adanya penekanan pada kandung kemih oleh kepala janin yang semakin turun untuk memasuki pintu atas panggul (PAP). 7) Gangguan Pernafasan
Gangguan pernafasan pada ibu hamil trimester III sangat wajar dialami dikarenakan adanya ekspansi diafragma terbatas karena pembesaran uterus akibat dari desakan janin yang makin membesar. Cara penanganan ini adalah dengan cara latihan nafas di senam hamil, tidur dengan bantal yang lebih tinggi dan makan tidak terlalu banyak.
d. Kebutuhan Dasar Pada Kehamilan Trimester III
Menurut Rustam Mochtar (2011), kebutuhan dasar ibu hamil trimester III adalah sebaga berikut: 1) Nutrisi bagi ibu hamil trimester III
Makan harus di sesuaikan dengan keadaan badan ibu, bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayuran, minum air putih 8 gelas per hari dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit. Bila terjadi eklamsi, odema (bengkak pada kaki) maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari. 2) Gerak badan
Dianjurkan jalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar. Bisa juga dengan mengikuti kelas senam ibu hamil. 3) Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Bra ibu hamil harus yang menyokong payudara seiring membesarnya payudara. Pemakaian sepatu hak tinggi sebaiknya dihindari selama kehamilan.
4) Mandi
Mandi diperlukan untuk membersihkan/hygiene terutama untuk
daerah
kewanitaan
harus
dijaga
kebersihannya.
Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut dan ringan.
5) Koitus
Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila: Terdapat tanda infeksi dengan mengeluarkan cairan disertai nyeri atau panas, terjadi perdarahan saat hubungan seksual, terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak, hentikan hubungan seksual pada mereka yang mengalami keguguran, persalinan sebelum waktunya. 6) Kesehatan jiwa
Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien penolong dan berikan penerangan selagi hamil dengan tujuan: menghilangkan ketidaktahuan, latihan-latihan fisik dan kejiwaan, mendidik cara-cara perawatan
bayi, berdiskusi
tentang peristiwa kelahiran normal. 7) Perawatan Payudara
Perawatan payudara bisa dimulai dengan menggunakan bra yang dapat menyokong payudara karena pembesaran payudara terjadi selama kehamilan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah bisa dirawat dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun ataupun Cream payudara. 8) Senam Hamil 9) Genetal Hygiene
Berdasarkan data epidemiologi pre-valensi Vaginosis bakterial lebih tinggi dibandingkan dengan infeksi lainnya yang
terjadi saat kehamilan. Hal ini disebabkan karena mukosa genitalia menjadi lebih tipis dan melebar dan selama kehamilan jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Genetal Hygiene merupakan usaha ibu untuk mencegah adanya infeksi pada vagina dengan menjaga kebersihan daerah genetalia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di wilayah Kota Semarang pada tahun 2015 Praktik menjaga kebersihan genitalia (genital hygiene) pada ibu hamil di Kota Semarang, diketahui ≥ 50% responden termasuk dalam kategori baik (60,4%) sedangkan yang termasuk kategori kurang baik (39,6%). Variabel yang berhubungan dengan praktik menjaga kebersihan genitalia (genital hygiene) pada ibu hamil adalah pendidikan
dan
dukungan
Shaluhiyah and Purnami, 2015)
2. Persalinan a. Pengertian
b. Fisiologi Persalinan
c. Masalah Persalinan
tenaga
kesehatan.
(Amelia,
d. Kebutuhan Persalinan
3. Nifas a. Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah persalinanselesai sampai dengan 6 minggu atau 42 hari. Pada masa ini, organ reproduksi secara perlahan akan mulai berubah seperti keadaan sebelum hamil atau biasa disebut dengan involusi. b. Tahapan Masa Nifas
Ada tiga tahapan pada masa nifas, yaitu : 1) Puerperium dini Masa peralihan awal dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan. Mobilisasi segera sangat dianjurkan untuk ibu yang melahirkan pervaginam tanpa komplikasi. 2) Puerperium intermedial Masa dimana organ reproduksi berangsur-angsur akan kembali seperti sebelum kehamilan. Masa ini berlangsung kurag lebih 6 minggu atau 42 hari. 3) Remote puerperium Waktu yang diperlukan untuk sehat sempurna setelah persalinan. Rentang waktu remote puerperium satu ibu dengan yang lainnya berbeda hal ini bergantung pada berat atau
ringannya komplikasi yang dialami selama hamil atau persalinan. ( Maritalia, 2012) c. Perubahan Fisiologi Masa Nifas
Pada masa nifas organ reproduksi interna dan eksterna akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Berikut adalah perubahan fisiologi yang terjadi pada masa nifas : 1) Uterus Uterus merupakan tempat berkembangnya janin selama masa kehamilan. Pada keadaan tidak hamil berat uterus hanya 30 gram sedangkan pada akhir kehamilan berat uterus mencapai 1000 gram. Hal ini disebabkan karena kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat selama kehamilan yang menyebabkan terjadinya hipertropi otot polos uterus. Satu minggu setelah persalinan berat uterus menjadi 500 gram, dua minggu setelahnya menjadi 300 gram dan menjadi 40-60 gram setelah 6 minggu persalinan. Perubahan yang terjadi pada dinding uterus adalah timbulnya thrombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta. Tidak ada pembentukan jaringan parut pada tempat bekas implantasi plasenta. Tinggi fundus uterus setelah janin lahir yaitu setinggi pusat, sekitar 2 jari dibawah pusat setelha plasenta lahir, pertengahan
antara pusat dengan simpisis pada hari kelima postpartum dan setelah 12 hari tinggi fundus uterus tidak dapat diraba lagi. 2) Serviks Serviks masih dapat dilewati tangan pemeriksa segera setelah janin dilahirkan. Setelah 2 jam persalinan se rviks hanya dapat dilewati 2-3 jari dan setelah satu minggu hanya dapat dilewati 1 jari saja. 3) Vagina Selama persalinan vagina mendapat tekanan serta peregangan yang sangat besa menyebabkan beberapa hari setelah persalinan vagina dalam keadaan kendur. Pada 3 minggu setelah persalinan vagina akan kembali seperti sebelum kehamilan dan rugae dalam vagina berangsurangsur akan muncul kembali. 4) Vulva Beberapa hari setelah persalinan vulva tetap berada pada keadaan kendur. Setelah 3 hari vulva akan mulai kembali kepada keadaan tidak hamil dan labia menjadi menonjol. 5) Payudara Pada masa nifas payudara akan memproduksi asi sebagai nutrisi bayi yang sudah dipersiapkan sejak kehamilan trimester pertama. 6) Tanda-tanda Vital
a) Suhu Suhu tubuh akan meningkat dan akan turun setelah 12 jam persalinan. Bila suhu tubuh tidak kembali dalam 12 jam maka patut dicurigai adanya kemungkinan infeksi. b) Nadi Setelah proses persalinan sedikit akan melambat dan akan normal kembali pada masa nifas. c) Tekanan darah Tekanan darah setelah proses persalinan biasanya akan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pada saat hamil. d) Pernafasan Pernafasan ketika persalinan akan meningkat dan akan kembali normal setelah persalinan hal ini dipengaruhi oleh suhu dan denyut nadi. e) Hormon Pada masa nifas hormon prolaktin akan meningkat sampai sekitar 6 minggu. Kadar prolaktin dalam darah dipengaruhi oleh frekuensi menyusui dan nutrisi yang dikonsumsi. f) Sistem peredaran darah Sekitar 1 sampai dengan 2 minggu akan terjadi kompensasi berupa timbulnya hemokonsentrasi oleh sistem
homeostatis akibat dari meningkatnya volume darah ibu yang mengakibatkan kerja jantung sedikit meningkat. g) Sistem pencernaan Buang air besar pada 1-3 hari setelah postpartum mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan penurunan tonus otot selama proses persalinan. h) Sistem perkemihan Setelah persalinan akan terjadi distensi kandung kemih yang dapat mengakibatkan perdarahan karena menghambat uterus berkontraksi. Dengan mengosongkon kandung kemih secara adekuat, tonus kandung kemih akan pulih dalam lima sampai dnegan tujuh hari setelah bayi lahir. i) Sistem integumen Pada sistem ntegumen terjadi hiperpigmentasi pada wajah, leher, mammae, dinding perut dan beberapa lipatan sendi karena pengaruh hormon yang akan menghilang selama masa nifas. j) Sistem Musculoskeletal Setelah proses persalinan selesai, dinding perut akan menjadi longgar, kendur dan melebar selama beberapa minggu atau bahkan sampai beberapa bulan akibat peregangan yang begitu lama selama hamil. ( Maritalia, 2012)
d. Perubahan Psikologi Masa Nifas
e. Masalah pada Masa Nifas
f.
Kebutuhan pada Masa Nifas
4. Bayi Baru Lahir a. Pengertian
b. Fisiologi
c. Masalah
d. Kebutuhan
B. Tinjauan Teori Asuhan
BAB III METODE
A. Rancangan
Penyusunan studi kasus ini menggunakan jenis pendekatan mela lui metode manajemen kebidanan yang meliputi pengumpulan data, interpretasi data, masalah potensial, mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan, merencakan tindakan, pelaksanaan evaluasi dan pendokumentasian dengan berdasarkan SOAP. B. Subyek
Populasi yang dijadikan subyek penelitian yaitu seluruh ibu hamil trimester III mulai dari umur kehamilan minimal 36 minggu pada wilayah tempat praktik di PK III. Subyek yang dijadikan sample penelitian yaitu salah satu ibu hamil trimester III mulai dari umur kehamilan minimal 36 minggu pada wilayah tempat praktik di PK III. C. Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data
1. Sumber Data Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer kami peroleh dari hasil anamnesa, observasi dan pemeriksaan fisik Ny. X. Sedangkan data sekunder kami peroleh dari dokumentasi kegiatan ANC melalui buku KIA Ny. X. 2. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data dimulai dengan perijinan terhadap Puskesmas tempat praktik PK III dilanjutkan perijinan terhadap BPM atau bidan yang ditunjuk oleh puskesmas dimana terdapat ibu hamil trimester III dengan minimal usia kehamilan 36 minggu. Setelah mendapatkan perijinan untuk melakukan penelitian kami mulai mengumpulkan data 3. Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan peneliti 4. Analisa Data Analisa yang dilakukan peneliti D. Masalah Etika
Etika dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir meliputi : 1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden) Informed consent yaitu surat persetujuan sebagai responden yang diberikan kepada pasien dan keluarga sebelum dilakukan penelitian. 2. Anonymity (tanpa nama) Pada masalah etika tanpa nama yaitu peneliti tidak mencantumkan nama responden pada laporan, hanya menuliskan inisial nama responden. 3. Confidentially (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi dari responden yang tidak untuk dipaparkan dalam laporan dijamin oleh peneliti, terutama kerahasiaan pada alamat
responden yang tidak dicantumkan secara detail, hanya menggunakan nama desa.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, R., Shaluhiyah, Z. and Purnami, C. T. (2015) ‘Karakteristik dan dukungan tenaga kesehatan terhadap praktik genital hygiene ibu hamil di kota semarang 2015’, 4(9), pp. 37– 50. Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.