BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG BELAKANG MASALAH MASALAH
Melalui pertumbuhan pertumbuhan ekonomi, standar hidup membaik. membaik. Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi membawa perubahan. Barang-barang baru diproduksi, sementara yang lain menjadi ketingga ketinggalan lan mode. mode. Ada yang yang yang yang percaya percaya pertumb pertumbuhan uhan merupak merupakan an tujuan tujuan dasar dasar masy masyar araka akat, t, karen karenaa pertum pertumbuh buhan an menga mengangk ngkat at orang orang kelua keluarr dari dari kemisk kemiskin inan an dan dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka.Yang lain mengatakan pertumbuhan ekonomi mengikis nilai-nilai tradisional dan menyebabkan eksploitasi, kerusakan lingkungan, dan korupsi. Krisis nilai tukar telah menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nil Nilai ai tuka tukarr rupi rupiah ah yang yang mero meroso sott taja tajam m seja sejak k bula bulan n Juli Juli 1997 1997 meny menyeb ebab abka kan n pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam triwulan ketiga dan triwulan keempat menurun menjadi 2,45 persen dan 1,37 persen. Pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 1997 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8,46 persen dan 6,77 persen. Pada triwulan I tahun 1998 tercatat pertumbuhan negatif sebesar -6,21 persen. Merosotnya Merosotnya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari masalah kondisi usaha sektor swasta yang makin melambat kinerjanya. Kelambatan ini terjadi antara lain lain karena karena sulit sulitny nyaa memp mempero eroleh leh bahan bahan baku baku impor impor yang yang terka terkait it dengan dengan tida tidak k diterimanya LC Indonesia dan beban pembayaran hutang luar negeri yang semakin membengkak sejalan dengan melemahnya rupiah serta semakin tingginya tingkat bunga bank. Kerusuhan yang melanda beberapa kota dalam bulan Mei 1998 diperkirakan akan semakin melambatkan kinerja swasta yang pada giliran selanjutnya menurunkan lebih lanjut pertumbuhan ekonomi, khususnya pada triwulan kedua tahun 1998. Sementa Sementara ra itu perkemb perkembanga angan n ekspor ekspor pada bulan bulan Maret Maret 1998 menunju menunjukkan kkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang menggembirakan yaitu sekitar 16 persen. Laju pertumbuhan ini dicapai berkat harga komoditi ekspor yang makin kompetitif dengan merosot merosotnya nya nilai nilai rupiah. rupiah. Peningka Peningkatan tan ini turut turut menyebab menyebabkan kan surplus surplus perdagan perdagangan gan melonjak menjadi 1,97 miliar dollar AS dibandingkan dengan 206,1 juta dollar AS pada pada bulan bulan Maret Maret tahun tahun 1997. 1997. Impor Impor yang yang menurun menurun tajam merupak merupakan an faktor faktor lain lain
terciptanya surplus tersebut. Impor pada bulan Maret 1998 turun sebesar 38 persen sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi. Dan kemudian berbeda lagi yang terjadi pasca krisis asia di tahun 1998-1999, Indonesia mengalami guncangan yang kuat berikut terlihat pada table dibawah ini:
TABEL 1 INDONESIA SELECTED MACROECONOMIC INDICATORS
Dari table atas terlihat kondisi perekonomian Indonesia antara tahun 2001-2007 mengalami fluktuasi yang cukup besar dan sering hal ini sering kali membuat Indonesia kewalahan dan terguncang seperti kita lihat exchange rate Dollar USA atas Rupiah mengalami fluktuatif yang amat tajam pada awal tahun yang membuat harga nilai tukar dallor sangat tinggi dan kemudian di tahun 2003 dan 2008 Indonesia bisa menurunkan rate hingga pada posisi 8.941 akan tetapi kembali melonjak pada kisaran 9.000 hingga sekarang sekarang.. Sesungg Sesungguhny uhnyaa hal ini kurang kurang sehat sehat bagi perekono perekonomia mian n Indonesi Indonesiaa karena karena deng dengan an sema semaki kin n ting tinggi gi nila nilaii doll dollar ar USA USA yang yang mana mana seba sebaga gaii alat alat pemb pembay ayar aran an perdagangan internasional membuat Indonesia semakin dipersulit untuk meraih angka pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.
1.2 Permasal Permasalahan ahan Berkaitan Berkaitan dengan permasalahan distribusi dan pemertaan pemertaan pembangunan pembangunan yang telah di jelaskan sebelumnya, ada beberapa pertanyaan yang diajukan sebagai perumusan masalah dengan dengan tujuan agar agar pembahasan dapat dapat terfokus pada pada masalah yang telah di jabarkan diatas. Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut : Agar masalah yang dibahas tidak melebar maka penulis membatasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagaim Bagaimana ana Gambar Gambaran an Pertum Pertumbuha buhan n Ekonomi Ekonomi itu sendir sendirii 2. Bagaim Bagaimana ana Gambar Gambaran an Pertum Pertumbuha buhan n Ekonomi Ekonomi di Indones Indonesia ia 3. Bagaim Bagaimana ana Gambara Gambaran n Distribus Distribusii Pendapata Pendapatan n itu sendiri sendiri 4. Bagaim Bagaimana ana Gambara Gambaran n Distribus Distribusii Pendapata Pendapatan n di Indonesia Indonesia
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERTUMBUHAN EKONOMI 2.1.1 Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pengertian pertumbuhan ekonomi
harus
dibedakan
dengan pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari dari
pemb pemban angu guna nan n
ekon ekonom omii
yang yang lebi lebih h menek menekank ankan an pada pada pen penin ingk gkat atan an
outp output ut
agre agrega gatt
khususny khususnyaa output output agregat agregat per kapita. kapita. Menurut Menurut Boediono Boediono : Pertum Pertumbuha buhan n ekonomi ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Pertum Pertumbuha buhan n ekonomi ekonomi dalam dalam bahasa bahasa inggris inggris diistila diistilahkan hkan dengan dengan economi economicc growth growth mengandung pengertian proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang atau perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi Dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan Ekonomi
Pemerataan Pendapatan
Stabilisasi
GAMBAR TRIANGLE PEMBANGUNAN Model Mod el pembangu pembangunan nan yang yang dilakuka dilakukan n Indones Indonesia ia pada masa awal awal orde baru diprioritaskan diprioritaskan pada pertumbuhan pertumbuhan ekonomi. Tujuannya Tujuannya adalah untuk mengatrol kondisi ekonomi yang sedang jatuh pada masa itu. Cara yang paling cepat adalah dengan cara konglomerasi yaitu mendorong peningkatan investasi dan pembangunan dengan padat modal modal.. Seda Sedangk ngkan an priori priorita tass kedua kedua adala adalah h pada pada stabi stabili lisas sasi, i, karena karena tanpa tanpa adany adanyaa stabilisasi maka pembangunan tidak akan berlangsung dengan baik. Itulah sebabnya mengapa pemerintah Indonesia pada masa itu menetapkan stabilisasi sebagai salah pri prior orit itas as
utam utamaa
dala dalam m
pela pelaks ksan anaa aan n
pemb pemban angu guna nan. n.
Seda Sedang ngka kan n
peme pemera rata taan an
pembangunan dan hasil – hasilnya justru menjadi prioritas ketiga. Pola pembangunan seperti ini mulai menuai kritik, sehingga pada awal tahun 1990 pemerintah mulai mengembangkan pola pemerataan pembangunan dan hasil – hasilnya. Salah satunya dengan mengembangkan Inpres desa tertinggal dan pola pengembangan Katimin (Kawasan Timur Indonesia ).
2.1.1.1 Kontrovesi Pertumbuhan
Dekade 1970-an merupakan periode yang menjadi saksi utama berlangsungnya perubahan-perubaha perubahan-perubahan n drastis atas presepsi pemerintah pemerintah dan lembaga-lembaga swasta tentang tentang hakekat hakekat kegiatan kegiatan ekonomi ekonomi.. Banyak Banyak pihak pihak di negara-n negara-negar egaraa kaya kaya maupun maupun negara-negara negara-negara miskin yang tidak lagi menyakini pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan pembang pembangunan unan nomor nomor satu yang yang harus harus selaludi selaludikeja kejar-kej r-kejar ar dan diutama diutamakan. kan. NegaraNegaranegara maju tampaknya kini mulai lebih menekankan pada “kualitas hidup”, dan hal itu antara lain dinyatakan dalm bentuk kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup, selama selama ini, ini, pertumb pertumbuhan uhan undustri undustri memang memang banyak banyak menimb menimbulka ulkan n dampak-d dampak-dampa ampak k
negative terhadap lingkungan hidup, seperti pencemaran udara dan air, terkurasnya sumb sumber er daya daya alam alam,, sert sertaa leny lenyap apny nyaa kein keinda daha han n alam alam.. Sebu Sebuah ah buku buku yang yang amat amat b berp erpeng engar aruh, uh, yakni yakni Th Thee limi limits ts to growt growth, h, yang yang terbi terbitt pada pada tahun tahun 1972 1972 di bawa bawah h naungan Club of Rome menguraikan secara rinci peringatan-peringatan penting yang dikemuka dikemukakan kan oleh oleh ilmuwan ilmuwan abad kesembi kesembilan lan belas belas David David Ricardo Ricardo,, dan terutam terutamaa Pendeta Pendeta Thomas Malthus Malthus,, bahwasan bahwasanya ya daya daya dukung dukung bumi bumi yang yang terbata terbatass ini pada akhirnya akhirnya tidak akan mampu menyangga tingkat pertumbuhan yang tinggi secara terusmene menerus rus tanpa tanpa meni menimb mbul ulkan kan mala malapet petak akaa ekonom ekonomii dan socia social. l. Isi buk buku u terseb tersebut ut merupakan cerminan perasaan yang ada pada saat ini, sehingga meskipun buku tersebut kurang baik menurut ukuran logika, dan asumsi-asumsinya asumsi-asumsinya pun kurang jelas, sambutan terhadapnya sangat semarak. Dinegar Dinegara-ne a-negara gara miskin, miskin, perhati perhatian an utama utama terfokus terfokus pada dilemm dilemmaa komplek komplekss antara antara pertumb pertumbuhan uhan versus versus distrib distribusi usi pendapat pendapatan. an. Keduany Keduanyaa sama-sam sama-samaa penting, penting, namun hamper selalu sangat sulit diwujudkan secara bersamaan. Pengutamaan yang satu akan menuntut dikorbankannya yang lain. Pembanguan ekonomi mensyaratkan GNP yang lebih tinggi, dan untuk itu tingkat pertumbuhan lebih tinggi merupakan piliha pilihan n yang yang harus harus diambil. diambil. Namun Namun menjadi menjadi masala masalah h bukan bukan hanya hanya soal bagaima bagaiman n caranya caranya memacu memacu pertumb pertumbuhan uhan,, tetapi tetapi juga siap melakuk melakukan an dan berhak berhak menikm menikmati ati caranya memacu pertumbuhan, tetapi juga siap melakukan dan berhak menikmati hasilhasilny hasilnya, a, kalanga kalangan n elit kaya kaya raya raya yang yang minorit minoritas, as, ataukah ataukah mayorit mayoritas as rakyat rakyat yang yang miskin. Seandainya yang diserahi wewenang itu adalah kelas elit yang kaya, maka meraka meraka akan mampu memacu memacu pertumbu pertumbuhan han dengan dengan baik; baik; hanya hanya saja ketimpanga ketimpangan n pendapatan dan kemiskinan absolute akan semakin parah. Tetapi jika yang dipilih adalah mayoritas miskin, segenap hasilnya harus dipilih secara merata, dan hal ini kurang memungkinkanterpacunya GNP secara agregat atau nasional. Terlepas dari soal itu, sekarang banyak negara-negara dunia ketiga yang cukup berhasil mencapai tingkat pertum pertumbuha buhan n ekonomi ekonomi relati relative ve tinggi tinggi mulai mulai menyad menyadari ari bahwa bahwa pertumb pertumbuhan uhan yang yang relative tinggi mulai menyadari bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut ternyata belum membuahkan manfaat yang berarti bagi para anggota masyarakatnya yang paling miskin dan paling membutuhkan perbaikan taraf hidup. Standard hidup ratus ratusan an pendu penduduk duk di Afri Afrika, ka, Asia Asia dan dan Amer Amerika ika lati latin n mema memang ng belum belum menga mengalam lamii perbaikan secara berarti, dan bahkan dibanyak tempat, jika dihitung secara riil, standard
hidup mereka justru mengalami kemerosotan yang cukup tajam. Tingkat penganguran dan Semi pengangguran diberbagi daerah pedesaan dan perkotaan meningkat, dan ini bahk bahkan an terj terjadi adi di daera daerah-d h-daer aerah ah yang yang tingk tingkat at pertu pertumb mbuha uhan n ekonom ekonomin inya ya cukup cukup mengesankan. mengesankan. Dalam kenyataannya kenyataannya ternyata distribusi distribusi pendapatan pendapatan semakin terabaikan sela selama ma tahu tahunn-ta tahu hun n bela belaka kang ng ini. ini. Bany Banyak ak oran orang g yang ang mula mulaii mera merasa sa bahw bahwaa pertum pertumbuha buhan n ekonomi ekonomi yang yang tinggi tinggi telah telah gagal gagal membera memberantas ntas,, atau atau bahkan bahkan sekedar sekedar mengurangi kemiskinan absolute yang dalam prakteknya cenderung semakin parah. Kini di negar-negara maju maupun negara-negara berkembang mulai muncul himbauan dan tuntutan dari masyarakat luas yang semakin lama semakin kuat bagi dilakuk dilakukanny annyaa peninjau peninjauan an kembali kembali atas tradisi tradisi “pengut “pengutama amaan an GNP” GNP” sebagai sebagai sasaran sasaran kegiatan ekonomi yang utama. Kecenderungan ini mulai berlangsung sejak decade 1970-an. 1970-an. Upaya Upaya pengenta pengentasan san kemiskin kemiskinan an dan pemera pemerataan taan pun mulai mulai dikedepa dikedepankan nkan sebagai sebagai focus utama pembanguna pembangunan. n. Meskipu Meskipun n kebangki kebangkitan tan kembali kembali
ilmu ilmu ekonomi ekonomi
neoklasik neoklasik dan munculnya teori-teori teori-teori pertumbuhan yang baru pada decade 1980-an dan decade decade 1990-an 1990-an sempat sempat mengem mengembali balikan kan keduduka kedudukan n pertumb pertumbuhan uhan sebagai sebagai priorit prioritas as utama, namun itu tidak berarti bahwa masalah kemiskinan dan pemerataan pendapatan mulai dapat diatasi. Justru sebaliknya, di banyak negara, terutama sekali dikawasan Amer Amerik ikaa Lati Latin n dan dan kawa kawasa san n Afri Afrika ka-S -Sub ub Saha Sahara ra,, masa masala lahh-ma masa sala lah h itu itu bahk bahkan an ber berta tamb mbah ah para parah. h. Kesu Kesuli lita tan n
yang yang diha dihada dapi pi oole ooleh h
nega negara ra-n -neg egar araa berk berkem emba bang ng
dikaw dikawasa asan-k n-kawa awasan san terse tersebut but dita ditamb mbah ah lagi lagi denga dengan n himp himpit itan an utang utang luar luar neger negeri, i, kelap kelapara aran n yang yang meraj merajale alela la,, dan gagal gagalny nyaa progra program-p m-prog rogram ram “peng “pengenc encang angan an ikat ikat pinggang” oleh pemerintah (program tersebut justru menimpakan beben terberat bagi orang-or orang-orang ang yang paling miskin) miskin).. Pda bulan bulan Septem September ber 1994, 1994, program program aksi pada konferensi konferensi Intenasional Intenasional tentang kependudukan dan pembangunan pembangunan telah berlangsung selama beberapa dasawarsa, kesenjangan antara negara-negara negara-negara kaya dan negara-negara miskin, serta ketimpangan pendapatan di kalangan pendudukan di berbagai negara justru terus melebar….kemiskinan di mana-mana masih merupakan tantangan utama bagi usaha-usaha pembangunan”, pembangunan”, Pandangan ini dikumandangan dikumandangan lagi pada KTT Dunia tentang Pembangunan Pembangunan Sosial yang disponsori PBB di Kompenhagen Kompenhagen pada bulan Maret 1995 yang diikuti oleh 134 kepala negara. Kare Karena na pena penang nggu gual alng ngan an kemi kemisk skin inan an dan dan keti ketimp mpan anga gan n pend pendap apat atan an kini kini meru merupa paka kan n masa masala lah h poko pokok k dala dalam m pemb pemban angu guna nan n dan dan sasa sasara ran n utam utamaa kebi kebija jaka kan n
pembanguanan di banyak negara, maka kita awali Bagian kedua sadi buku ini dengan memusatkan perhatian kepada hakekat kemiskinan serta ketimpangan pendapatan di berbagai negara-negara dunia ketiga. Meskipun focus utamanya adalah ketimpangan distribusi ekonomis atas pendapatan dan asset, namun perlu siiingat bahwa keduannya hanya merupakan atas pendapatan danaset, namun perlu diingat bahwa keduanya hanya meru merupa paka kan n bagi bagian an keci kecill dari dariss elur eluruh uh masa masala lah h keti ketimp mpan anga gan n di nega negara ra-n -neg egar araa berkembang. Selain ketimpangan ekonomis tersebut, masih ada ketimpangan di negaranegara berkembangan. berkembangan. Selain ketimpangan ketimpangan ekonomis ekonomis tersebut, tersebut, masih ada ketimpangan kekuasaa kekuasaan, n, prestise prestise,, status, status, jenis jenis kelamin kelamin,, kepuasan kepuasan kerja, kerja, kondisi kondisi kerja, kerja, tingkat tingkat partisipasi, kebebasan memilih atau ketimpangan hak politik, dan sebagainya, yang kesemuannya erat kaitannya dengan komponen fundamentalyang kedua dan ketiga dari hakekatnya konsep pembangunan, yakni upaya untuk menegakkan harga diri dan upaya untuk untuk memilih memilih.. Meskipun Meskipun demiki demikian, an, dalam dalam kenyata kenyataanny annyaa kita sulit sulit membeda membedakan kan ketimpangan ketimpangan ekonomis dari ketimpangan-keti ketimpangan-ketimpangan mpangan nonekonomis tersebut. Masingmasing masing saling saling berkait berkaitan an dalam dalam suatu suatu proses proses yang yang sangat sangat komplek kompleks, s, yang yang acapkali acapkali menjelma sebagai suatu hubungan sebab akibat yang rumit. Pend Pendek ekat atan an yang yang kita kita guna gunaka kan n untu untuk k memp mempel elaj ajar arii masa masala lah h poko pokok k dan dan pem pemec ecah ahan anny nya, a,
perl perlu u
diur diurai aika kan n
terl terleb ebih ih
dahu dahulu lu..
Pert Pertam amaa-ta tama ma,,
kita kita
kan kan
mengungkapkan dahulu hakekat dari masalah kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan pendapatan serta menelaah menelaah arti pentingnya secara kuantitatif di berbagai negara-negara negara-negara Dunia Dunia ketiga. ketiga. Selanju Selanjutny tnya, a, kita akan menyoroti menyoroti sejumla sejumlah h tujuan tujuan dan sasaran sasaran yang yang mungkin/ bisa dicapai, serta mempelajari jauh mana dan hal apa saja analisis ekonomi yang yang dapat dapat membant membantu u masalah masalah-mas -masah ah tersebut tersebut.. Yang Yang terakhi terakhir, r, kita kita akan mencoba mencoba merumu merumuskan skan alterna alternative tive-alt -alterna ernatif tif kebijak kebijakan an yang kiranya kiranya cukup cukup berpoten berpotensi si untuk untuk menangg menanggula ulangi ngi kemiskin kemiskinan an dan mengura mengurangi ngi ketimpa ketimpangan ngan distribu distribusi si pendapat pendapatan an di negara-n negara-negar egaraa duni ketiga ketiga telah telah sedemik sedemikian ian parah. parah. Dengan Dengan berbekal berbekal pemaham pemahaman an mendalam atas kedua manifestasi ekonomi dari keterbelakangan tersebut, maka kita akan lebih mudah melakukan analisis atas berbagai macam masalah. Indeks Pembangunan Manusia yang termasuk dalam Laporan Pembangunan Manusia Badan Program Pembangunan Pembangunan Perserikatan Perserikatan Bangsa-Bangsa Bangsa-Bangsa yang dirilis pada tang tangga gall 5 Okto Oktobe berr 2009 2009.. Inde Indeks ks ini ini dida didasa sark rkan an pada pada data data-d -dat ataa tahu tahun n 2007 2007.. Ia merangkumi 180 anggota PBB (dari 192 negara) bersama dengan: Hongkong dan
Wilayah Palestina. Dua belas negara PBB tidak dimasukkan karena data-data yang tidak mencukupi. Rata-rata IPM seluruh bagian Dunia dan kelompok-kelompo kelompok-kelompok k negara juga dimasukkan sebagai perbandingan. 2.1.1.2 Proses Pertumbuhan
Rostow mengemukakan tahap-tahap pertumbuhan yang dilalui negara modern, hingga mencapai keadaan yang sekarang, yaitu: 1. Masyarakat Tradisional 2. Prakondisi tinggal landas 3. Tinggal landas (take off) 4. Masa menjelang kedewasaan 5. Abad konsumsi massa yang tinggi Transis Transisii kependud kependudukan ukan Yang Yang mencerm mencerminka inkan n kenaikan kenaikan taraf taraf hidup hidup rakyat rakyat di suatu negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan pen pendu dudu dukn knya ya.. Laju Laju pert pertum umbu buha han n yang yang sang sangat at cepa cepatt di bany banyak ak nega negara ra seda sedang ng berkem berkembang bang nampakn nampaknya ya disebabk disebabkan an oleh fase atau atau tahap tahap transis transisii demograf demografii yang yang dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah menurun. Kedua hal ini diseba disebabka bkan n karena karena kemaj kemajua uan n pelay pelayan anan an keseh kesehata atan n yang yang menur menurun un angka angka kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu: pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian kematian Tahap 1: Masyarakat pra-industri, tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah; pelayanan kesehatan yang Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik. Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita,
urbanisa urbanisasi, si, dan kemajuan kemajuan pendidik pendidikan an mendoro mendorong ng banyak banyak pasangan pasangan muda berumah berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun; Kemant ntapa apan n dan stabi stabil, l, di mana mana pasan pasangan gan-pa -pasan sanga gan n berum berumah ah tangg tanggaa Taha Tahap p 4: Kema melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah.
Bany Banyak akny nyaa anak anak cende cenderun rung g hany hanyaa 2 atau atau 3 saja saja hingga hingga angka angka perta pertamb mbaha ahan n neto neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol.
1. Dari Pertanian ke Industri
Cara Cara termudah termudah untuk untuk memaham memahamii proses proses pertumb pertumbuhan uhan dan mengide mengidentif ntifikas ikasii sebab-sebabnya adalah dengan berpikir tentang perekonomian yang sederhana. Pada b bab ab ini, ini, kita kita mend mendef efin inis isik ikan an batas batas kemun kemungki gkinan nan produk produkti tiff
(ppf= (ppf=Pro Produc ducti tion on
yang dihadapi dihadapi oleh masyar masyarakat akat,, yang yang menunju menunjukkan kkan semua semua Possibilities Possibilities Frontier) yang kombinasi yang mungkin dari keluaran yang dapat diproduksi dengan teknologi yang ada sekarang ini dan jika semua sumber daya yang tersedia sudah dimanfaatkan dimanfaatkan secara penuh dan efisien. 2. Dari Pertanian ke Industri: Revolusi Industri
Sebel Sebelum um Revol Revolusi usi Indust Industri ri di Inggri Inggris, s, setiap setiap masy masyara arakat kat di dun dunia ia adala adalah h petan petani. i. Berawa Berawall dari Inggris Inggris sekitar sekitar tahun tahun 1750, 1750, perubaha perubahan n teknik teknik dan akumulas akumulasii modal modal meningk meningkatk atkan an produkti produktivita vitass secara secara besar-be besar-besara saran n dalam dalam dua industri industri penting, penting,yai yaitu tu pertanian dan tekstil. Metode pertanian yang baru dan lebih efisien dikembangkan, penemuan-penemu penemuan-penemuan an baru dan mesin baru dalam pemintalan, tenun, dan produksi baja berarti bahwa lebih banyak yang dapat diproduksi dengan lebih sedikit sumber daya.
3. Pertumbuhan dalam Masyarakat Industri
Sela Selama ma lima lima belas belas tahun tahun terak terakhir hir,, pertum pertumbuh buhan an tekno teknolog logii penghi penghitun tun yang yang telah telah mengubah cara kita hidup dan melakukan bisnis. Akses ke World Wibe Web menjadi lebih lebih murah murah dan mudah. mudah. Perubah Perubahan an teknolog teknologi, i, inovasi, inovasi, dan produksi produksi modal telah telah meningkatkan produktivitas. 2.1.1.3 Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi terjadi bila: 1. Masyarak Masyarakat at mendapa mendapatkan tkan lebih lebih banyak banyak sumbe sumberr daya, daya, atau 2. Masyarak Masyarakat at menemukan menemukan cara pengguna penggunaan an sumber sumber daya yang tersedia tersedia secara secara lebih efisien
Agar Agar pertumb pertumbuhan uhan ekonomi ekonomi menaik menaikkan kan standar standar hidup, hidup, tingkat tingkat petumbu petumbuhan han harus harus melebihi tingkat kenaikan penduduk. Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Fung Fungsi si produk produksi si peru perusah sahaa aan n indiv individu idual al merup merupaka akan n gamb gambara aran n mate matemat matis is tenta tentang ng hubungan antara masukan perusahaan dan keluarannya. keluarannya. Keluaran bagi fungsi produksi agregat adalah keluaran nasional, atau produksi domestik bruto (Y) yang tergantung pad padaa juml jumlah ah tena tenaga ga kerj kerja( a(L) L) dan dan juml jumlah ah moda modall (K) (K) yang yang ters tersed edia ia di dala dalam m perekonomian dengan asumsi jumah tanahnya tetap sehinggan kenaikan GDP dapat muncul melalui: 1. kenaik kenaikan an penaw penawar aran an tenag tenagaa kerja kerja 2. kenaika kenaikan n modal modal fisik fisik atau atau SDM, SDM, atau atau 3. kenaikan produktivitas (jumlah barang yang diproduksi oleh masing-masing unit modal atau tenaga kerja) Ciri-Ciri Terjadinya Pertumbuhan Ekonomi 1. Ken Kenaik aikan an pena penawar waran an tenag tenaga a kerja kerja
Penawar Penawaran an tenaga tenaga kerja kerja yang yang meningk meningkat at dapat dapat menghas menghasilka ilkan n keluaran keluaran yang yang lebih lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama. Penurunan produktivitas itu disebut hasil (per unit masukan) yang menurun (diminshing returns). Hasil (per unit masukan) yang berkurang dapat terjadi jika stok modal suatu bangsa bertumbuh lebih lamban dari angkatan kerjanya. 2. Ke Kena naik ikan an moda modall fis fisik ik
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan kenaikan angkata angkatan n kerja. kerja. Modal Modal fisik fisik menaikk menaikkan an baik baik produkti produktivita vitass tenaga tenaga kerja kerja maupun menyediakan menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Adalah mudah untuk melihat bagaimana modal menyediakan jasa secara langsung.
3. Ke Kena naik ikan an moda modall sdm sdm
Perusahaan dapat melakukan investasi dalam modal SDM melalui pelatihan d tempat kerja (on the job training ). ). Pemerintah melakukan investasi dalam modal SDM dengan melakukan melakukan program-program program-program untuk menyediakan menyediakan kesehatan dan memberikan memberikan pelatihan pelatihan kerja dan pendidikan sekolah.
4. Ke Kena naik ikan an prod produk ukti tivi vita tass
Pertum Pertumbuha buhan n yang yang tidak tidak dapat dapat dijelask dijelaskan an oleh kenaikan kenaikan kuantit kuantitas as masukan masukan dapat dapat dijel dijelask askan an hanya hanya dengan dengan kenaik kenaikan an produ produkt ktivi ivita tass masuk masukan an terse tersebut but – seti setiap ap unit unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor temasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.
2.1.2 Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2 : 1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich list (1789 - 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga). Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut : 1) Masa berburu dan mengembara Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri. 2) Masa berternak dan bertanam Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam. 3) Masa Bertani dan kerajinan Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara memelihara tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan. 4) Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan. Pada masa ini kerajinan kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industry kerajinan menjadi industri besar. b. Karu Bucher (1847 - 1930)
Tahap Perekonomian dapat dibagi menjadi 4: 1) Rumah tangga tertutup 2) Rumah tangga kota 3) Rumah tangga bangsa
4) Rumah tangga dunia c. Werner sombart (1863 - 1947)
1) Prakapitalisme (Varkapitalisme) 2) Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme) 3) Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus) 4) Zaman kapitalis akhir (spetkapitalismus) d. Walt Whitmen Rosfow (1916 - 1979)
1) Masyakart tradisional (Teh Traditional Society) 2) Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off) 3) Lepas landas cake off) 4) Perekonomian yang matang / dewasa (Matarty of economic) 5) Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption) 2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neoklasik Teori pertumbuhan ekonomi klasik a. Teori pertumbuhan menurut Adam Smith
An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibuat dengan teori the invisib Pertumbuhan ekonomi invisible le hands hands (Teori tangan-tangan gaib) Pertumbuhan ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan : 1) Pertumbuhan penduduk 2) Pertumbuhan output total o
Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1) sumber-sumber alam 2) tenaga kerja (pertumbuhan penduduk 3) jumlah persediaan b. David Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menj menjadi adi dua kali kali lipa lipatt pada pada suatu suatu saat saat akan akan meny menyeba ebabka bkan n jumla jumlah h tenaga tenaga kerja kerja melimpah. Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas RobertMalthus, RobertMalthus, menyatakan menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik c. Robert Sollow
Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja. d. Harrod dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan doma domarr akan akan terj terjad adii apab apabil ilaa ada ada peni pening ngka kata tan n prod produk ukti tivi vita tass moda modall (MEC (MEC)) dan dan produktivitas tenaga kerja. e. Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilak dilakuka ukan n oleh oleh para para pengus pengusaha aha.. Tanpa Tanpa adany adanyaa inova inovasi, si, tida tidak k ada pertum pertumbuh buhan an ekonomi.
2.1.3 Ukuran Pertumbuhan Ekonomi
Apakah yang menjadi alat yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu negara? Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu : 1. Produk Domestik Bruto
PDB PDB adala adalah h juml jumlah ah baran barang g dan jasa jasa akhir akhir yang yang dihasi dihasilk lkan an dalam dalam harga harga pasar. pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk. 2. PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan ukuran yang lebih tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk. 3. Pendapatan Per jam Kerja
Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama.
2.1.4 Model – Model Pertumbuhan Ekonomi Harrord Domar Keadaan “ Steady – State Growth
Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar adalah model pertumbuhan yang mengacu mengacu pada pertumbu pertumbuhan han ekonomi ekonomi negara-n negara-negar egaraa maju, maju, model model itu merupak merupakan an perkembangan langsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek pendek yang yang menjadi menjadi teori teori jangka jangka panjang. panjang. Pada Pada model model HarrodHarrod-Dom Domar ar investas investasii diberikan peranan yang sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai pengaruh kembar. Di satu sisi investasi mempengaruhi permintaan agregat di sisi lain investasi mempengaruhi kapasitas produksi nasional dengan menambah stok modal yang yang tersedia tersedia.. Harrod Harrod menyim menyimpulk pulkan an agar suatu suatu ekonomi ekonomi nasional nasional selalu selalu tumbuh tumbuh dengan kapasitas produksi penuh (kesempatan kerja penuh) yang disebutnya sebagai“ Pertumbuhan ekonomi yang mantap ( steady-state growth) “ efek permintaan yang
ditimbulkan dari penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa tanpa terke terkecu cuali ali.. Teta Tetapi pi invest investasi asi dilaku dilakukan kan oleh oleh pengu pengusah sahaa yang yang memp mempuny unyai ai pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu, karena itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap hanya dapat dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusaha stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, seperti yang dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age). Di samp sampin ing g itu itu Harr Harrod od meng mengem emuk ukak akan an bahw bahwaa seka sekali li kese keseim imba bang ngan an itu itu terganggu, maka gangguan itu akan mendorong ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau inflasi sekular. Karena itu Harrod melambangkan keseimbangan ekonomi terse tersebut but sebaga sebagaii keseim keseimban bangan gan mata mata pisau pisau,, mudah mudah sekal sekalii terge tergeli linc ncir ir dan dan sekal sekalii tergeli tergelincir ncir semuany semuanyaa akan menjadi menjadi hancur hancur (jadi (jadi keseimb keseimbanga angan n yang yang tidak tidak stabil) stabil).. Model pertumbuhan ekonomi Domar hampir mirip dengan model Harrod walaupun ada bebe beberap rapaa perbe perbedaa daan n yang yang esens esensia iall pula pula antar antaraa kedua kedua mode modell itu. itu. Perbe Perbeda daan an itu itu khusus khu susny nyaa meny menyan angku gkutt menge mengenai nai tiada tiadany nyaa fungsi fungsi inves investa tasi si pada pada mode modell Doma Domar, r, sehingga investasi yang sebenarnya tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena itu kesulitan pencapaian keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan oleh sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan dengan laju laju pertumbu pertumbuhan han natural natural,, sedang sedang bagi Domar kesulit kesulitan an itu timbul timbul karena karena
adanya adanya kecende kecenderung rungan an masyar masyarakat akat untuk untuk melakuk melakukan an investas investasii yang yang relatif relatif terlalu terlalu rendah (underinvestment). Model Neo-Klasik sebagaimana dikemukakan oleh Solow (juga Swan) mencoba memperbaiki kelemahan model Harrod-Domar dengan mengolah asumsi yang mengenai fungsi produksi yang digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi tetap, menjadi fungsi produksi dengan proporsi yang variabel. Berbeda dengan visi Harrod-Domar Harrod-Domar yang suram dan menakutkan menakutkan visi teori Neo-Klasik Neo-Klasik adalah visi yang menggembirakan dan serasi dengan proses ekonomi yang otomatik dan mekanistik. Kelemahan pokok teori Neo-Klasik adalah dihilangkannya peranan pengharapan para pengusaha yang dalam teori Keynes menduduki peranan sentral
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi 1. Akumulasi Modal
Akumul Akumulasi asi modal modal (capital accumulation) terjadi apabila apabila sebagian sebagian dari pendapat pendapatan an accumulation) terjadi dita ditabu bung ng dan dan diin diinve vest stas asik ikan an kemb kembal alii deng dengan an tuju tujuan an memp memper erbe besa sarr outp output ut dan dan pendapa pendapatan tan di kemudian kemudian hari. hari. Pengadaa Pengadaan n pabrik pabrik baru, baru, mesin-m mesin-mesi esin, n, peralat peralatan, an, dan bahan baku meningkatkan stock modal (capital stock) fisik suatu negara (yakni, total nilai riil “neto” atas seluruh barangmodal produktif secara fisik) dan hal itu jelas memungkinkan terjadinya peningkatan output di masa-masa mendatang. Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunja penunjang ng yang yang disebut disebut investas investasii “infra “infrastuk stuktur” tur” ekonomi ekonomi dan social. social. Di samping samping inves investa tasi si yang yang bersi bersifat fat langs langsung ung bany banyak ak cara cara yang yang bersif bersifat at tidak tidak langsu langsung ng untuk untuk menginvestasikan dana dalam berbagai jenis sumber daya. Di samping itu ada juga Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas modal manusia, sehingga pada akhirnya akan membawa dampak posiyif yang sama terhadap manusia. manusia. Segenap kegiatan yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk investasi yang menjurus ke akumulasi modal. 2. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja (yang terjadi beberapa tahun kemudian kemudian setelah pertumbuhan pertumbuhan pendududuk) secara tradisional dianggap sebagai salah satu factor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih b besa esarr berart berartii akan akan mena menamb mbah ah juml jumlah ah tenag tenagaa produk produkti tif, f, seda sedangk ngkan an pertu pertumb mbuha uhan n penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan meningkatkan ukuran pasar domesticnya. Meskipun
demi demiki kian an,, kita kita masi masih h memp memper erta tany nyak akan an apak apakah ah begi begitu tu cepa cepatn tnya ya pert pertum umbu buha han n penawaran angkatan kerja di Negara-negara berkembang (sehingga banyak diantara mereka yang mengalami kelebihan tenaga kerja) benarbenar akan memberikan dampak positi positif, f, atau justru justru negatif negatif,, terhadap terhadap pembang pembangunan unan ekonomi ekonominya nya.. Sebenar Sebenarnya nya,, hal tersebut (positif atau negativenya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonom ekonomi) i) sepen sepenuhn uhnya ya tergan tergantun tung g pada pada kema kemamp mpuan uan siste sistem m pereko perekonim nimian ian yang yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut. Adapun kemampuan itu sendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat jenis jenis akumula akumulasi si modal modal dan tersedi tersediany anyaa input input atau atau factor_ factor_fak faktor tor penunjan penunjang, g, seperti seperti kecakapan manajerial dan administrasi. 3. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi (technological progress) bagi kebanyakan ekonom merupakan
sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Dalam pengertiannya yang paling sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas cara-cara lamadalam menangani pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatan menanam menanam jagung, jagung, membuat membuat pakaian pakaian,, atau atau membang membangun un rumah. rumah. Kita Kita mengena mengenall tiga klasifikasi klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu: kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral neutral technological progress ), kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (laborsaving technological technological progress), dan kemajuan teknologi yang hemat modal (capitalsaving Kemajuan teknologi teknologi yang netral (neutral technolohical technological technological progress). Kemajuan
terjadi apabila apabila teknolog teknologii tersebut tersebut memungk memungkinka inkan n kita mencapa mencapaii tingkat tingkat progress) progress) terjadi produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang yang sama sama.. Inova Inovasi si yang yang sederh sederhana ana,, seper seperti ti pembag pembagian ian tenag tenagaa kerja kerja (sema (semaca cam m spesi spesial alisa isasi) si) yang yang dapat dapat mendo mendoron rong g penin peningka gkata tan n output output dan kenai kenaikan kan kon konsum sumsi si masyarakat adalah contohnya. Sementara itu, kemajuan teknologi dapat berlangsung sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya, penggunaan penggunaan teknologi tersebut tersebut memungk memungkinka inkan n kita kita mempero memperoleh leh output output yang yang lebih lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama). Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak tana tanah, h, dan dan bany banyak ak lagi lagi jen jenio ioss mesi mesin n sert sertaa pera perala lata tan n mode modern rn lain lainny nya, a, dapa dapatt diklasifikasikan diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological progress). Sedangkan kemajuan kemajuan teknolog teknologii hemat hemat modal modal (capital-
saving technological progress) technological progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan
hamper semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di Negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal. modal. Di Negara Negara-neg -negara ara dunia dunia ketiga ketiga yang yang berlimp berlimpah ah tenaga tenaga kerja kerja tetapi tetapi langka langka modal, kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan. Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajaun teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological progress)
terj terjadi adi apabi apabila la penera penerapan pan tekno teknolog logii terse tersebut but mamp mampu u meni meningk ngkat atkan kan mutu mutu atau atau ketrampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan videotape, televise, dan media komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses belajar bias lebih lancar sehingga tingkat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik. Demiki Demikian an pula halnya halnya dengan dengan kemajuan kemajuan teknologi teknologi yang meningkat meningkatkan kan modal jenis is kem kemajua ajuan n (capital-a (capital-augme ugmenting nting technolog technological ical progress progress). ). jen
ini ini terj terjad adii jika jika
penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif. produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak bajadalam baja dalam produksi pertanian. Selain itu juga faktor penggerak pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak tak boleh boleh ada ada sumber sumber-su -sumb mber er menga mengangg nggur ur dan alokas alokasii penggu pengguna naann annya ya kurang kurang efisien efisien.Ya .Yang ng kedua, kedua, penawara penawaran n atau atau jumlah jumlah sumbersumber-sumb sumber er atau elemen-el elemen-eleme emen n pertum pertumbuha buhan n tersebu tersebutt harusla haruslah h diusahak diusahakan an pertamb pertambahan ahannya nya.El .Eleme emen-el n-eleme emen n yang yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sumb Sumber er-s -sum umbe berr Ala Alam m Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lainlain. lain. Beberapa Beberapa negara negara sedang sedang berkemb berkembang ang sangat sangat miskin miskin akan akan sumbersumber-sum sumber ber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki meruoakan kendala cukup serius. serius. Dibandin Dibandingkan gkan dengan dengan sedikitn sedikitnya ya kuantit kuantitas as serta serta rendahny rendahnyaa persedi persediaan aan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius. 2. Sumb Sumberer-sum sumbe berr Tenag Tenagaa Kerj Kerjaa
Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara negara-negara sedang b ber erka kamb mban ang g pada pada umum umumny nyaa adal adalah ah terl terlal alu u bany banyak akny nyaa juml jumlah ah pend pendud uduk uk,, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah. 3. Kual Kualit itas as Ten Tenag agaa Kerj Kerjaa Kualitas tenaga kerja yang rendah negara-negara sedang berkembang tak mampu mengada mengadakan kan investa investasi si yang yang memadai memadai untuk untuk menaikk menaikkan an kualita kualitass sumber sumber daya daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja. 4. Akum Akumul ulas asii Kap Kapit ital al Untuk Untuk mengada mengadakan kan akumula akumulasi si kapital kapital diperlu diperlukan kan pengorba pengorbanan nan atau atau penyisih penyisihan an konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, berkembang, tingkat pendapa pendapatan tan rendah rendah pada tingkat tingkat batas batas hidup hidup mengaki mengakibatk batkan an usaha usaha menyis menyisihka ihkan n tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik plastik dan sebagain sebagainya; ya; tetapi tetapi juga meliput meliputii proyek-p proyek-proy royek ek infrastr infrastruktu ukturr yang merupak merupakan an prasyar prasyarat at bagi industri industrialis alisasi asi dan pengemb pengembanga angan n serta serta pemasar pemasaran an produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan memusatkan pada akumulasi akumulasi kapital. kapital. Hal ini karena, karena, pertama pertama,, hampir hampir semua semua negara-n negara-negar egaraa berkemb berkembang ang mengal mengalami ami kelangka kelangkaan an barang-b barang-bara arang ng kapital kapital berupa berupa mesi-me mesi-mesin sin dan peralat peralatan an produksi produksi,, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tersedianya tanah yang bisa ditanami.
2.1.6
Hal-Hal Yang Dapat Merangsang Pertumbuhan Ekonomi
Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi 1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidakstabilan ketidakstabilan sosial, politik, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat
diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi. 2. Keti Ketida dakm kmam ampu puan an atau atau kele kelema maha han n
seto setorr
swas swasta ta mela melaks ksan anak akan an fung fungsi si
entrepre entreprenuri nurial al yang yang bersedia bersedia dan mampu mampu mengadak mengadakan an akumulas akumulasii kapital kapital dan mengam mengambil bil inisiat inisiatif if mengada mengadakan kan investas investasii yang yang diperlu diperlukan kan untuk untuk memonit memonitori ori proses pertumbuhan. 3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilak dilakuka ukan n terut terutam amaa oleh oleh sekto sektorr swas swasta ta yang yang dapat dapat mena menaikk ikkan an produk produkti tivi vita tass perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya adanya barang-b barang-baran arang g dan pelayan pelayanan an jasa sosial sosial seperti seperti sanitasi sanitasi dan program program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat. 4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung. 5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pem pemeri erint ntahl ahlah ah yang yang mamp mampu u secara secara intens intensif if menur menurunk unkan an laju laju perta pertamb mbaha ahan n pend pendudu uduk k yang yang cepat cepat lewa lewatt progr program am kelua keluarga rga beren berencan canaa dan dan mela melaksa ksana nakan kan prog progra ramm-pro progra gram m pemb pembang anguna unan n perta pertania nian n atau atau daera daerah h pedes pedesaan aan yang yang bisa bisa mengere mengerem m atau atau memperl memperlamba ambatt arus urbanisa urbanisasi si penduduk penduduk pedesaan pedesaan menuju menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi. 6. Peme Pemeri rint ntah ah dapa dapatt menc mencip ipta taka kan n sema semang ngat at atau atau spir spirit it untu untuk k mend mendor oron ong g penc pencapa apaia ian n pertum pertumbuh buhan an ekono ekonomi mi yang yang cepat cepat dan tidak tidak hany hanyaa meme memerl rluka ukan n p peng engem emban bangan gan fakto faktorr penawa penawara ran n saja, saja, yang yang menai menaikka kkan n kapas kapasit itas as produk produksi si masyarakat, masyarakat, yaitu sumber-sumber sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.
2.1.7 2.1 .7
Pertu Pe rtumbu mbuha han n Ekon Ekonomi omi Di Ind Indone onesia sia
GRAFIK 1 THE LARGE PART OF REAL INCOME DIFFERENCES COME FROM LABOUR PRODUCTIVITY GAPS
Grafi Grafik k diat diatas as menu menunju njukka kkan n respo respon n posit positif if Indon Indonesi esiaa yang yang akan akan menca mencapai pai pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang cukup memuaskan memuaskan grafik ini dikeluarkan dikeluarkan oleh (OECD OECD Organisation for Economic Co-operation and Development ) yang menanggapi bahwa
Indonesia akan mengalami kenaikan baik income perkapita, perkapita, labour productivity productivity dalam masa krisis saat ini. Menurut (OECD - Organisation Organisation for Economic Co-operation and Development Development ) Kinerja petumbuhan Indonesia membaik. PDB Indonesia tumbuh lebih dari 5,5% per tahun sejak tahun 2005, yang merupakan merupakan tingkat tertinggi sejak krisis Asia terjadi. Hal ini merupakan pencapaian yang besar. Namun, layaknya yang sering kami dapati pada Negara-negara Negara-negara Anggota kami, Indonesia malah dapat memiliki kinerja yang lebih baik. Laporan kami memperlihatkan bahwa tantangan kebijakan utama negara adalah untuk meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi dan untuk membuatnya tetap berlangsung dalam jangka panjang, yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan (saat ini mencapai 16%) dan pengangguran (di atas 10%) secara cepat. Untuk memenuhi tantangan ini, upaya-upaya kebijakan dibutuhkan di beberapa domain. Laporan ini fokus pada dua
dari upaya-upaya tersebut yaitu: lingkungan usaha dan pasar tenaga kerja. Berikut ini adalah Gross Domestic Product Indonesia pada tahun 1985-2007:
GRAFIK 2 GDP GROWTH AND CONTRIBUTIONS, 1985-2007 1985-2007
Dari grafik diatas terlihat sekali GDP Indonesia yang sering kali berfluktuatif pada masa awal keemasan Indonesia ditahun 1990-an mengalami pertumbuhan yang positi positiff yaitu yaitu melaju melaju ke atas dan mengala mengalami mi kejatuha kejatuhan n di era akhir tahun tahun 1990-an 1990-an tepat tepatny nyaa saat saat krisi krisiss asia asia mela melanda nda yang yang terja terjatu tuh h begit begitu u tajam tajam seiri seiring ng dengan dengan itu itu pertumbuhan ekonomi pun ikut turun hingga menembus angka minus. Pasca krisis 1998 Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat rendah dan pada tahun-tahun berikutnya mengalami kemajuan sedikit demi sedikit tetapi angka konsumsi Indonesia cukup tinggi dengan tidak diimbangi dengan Net Ekspor yang yang tinggi, hal ini sesun sesunggu gguhny hnyaa menj menjadi adi tamb tambaha ahan n kendal kendalaa bagi bagi Indone Indonesia sia untuk untuk menca mencapa paii targe targett pertumbuhan ekonomi yang di inginkan. Dan grafik dibawah ini adalah menunjukan supply Indonesia selama kurun waktu 1986 hingga 2007.
GRAFIK 3 STRUCTUR OF SUPPLY, 1985-2007
Supply Supply Indones Indonesia ia sangat sangat tinggi tinggi pada sector sector servic services es (jasa(jasa-jas jasa) a) dengan dengan menyentuh angka 40 ini menjadi kekuatan Indonesia dalam meningkatkan GDP dan Pendapatan Perkapita pada sektor ini kemudian disusul industry manucafturing yang berjalan dibawah industry jasa kemudian 2 industri lainnya yaitu agriculture dan nonmanufacturing yang berada diangaka kisaran 20, Sebetulnya hal ini sangat rendah jika dibandingakan dengan sumber daya alam Indonesia yang sangat banyak khususnya dalam agriculture akan tetapi sangat rendah untuk negara bersumber daya alam tinggi seperti Indonesia. Pert Pertum umbu buha han n
Ekon Ek onom omii
Di Indo Indone nesi siaa
Dian Dianta tara ra para para peng penger erit itik ik pola pola
pembangunan ekonomi yang telah ditempuh oleh kebanyakan negara berkembang, termasuk Indonesia, terdapat banyak orang yang beranggapan bahwa pertumbuhan ekonom ekonomii yang yang pesat pesat selalu selalu dibare dibarengi ngi kenaika kenaikan n dalam dalam ketimp ketimpang angan an pembagi pembagian an pendapatan pendapatan atau ketimpangan ketimpangan relatif. Dengan perkataan perkataan lain, para pengeritik pengeritik ini, termasuk banyak ekonom, beranggapan bahwa antara pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pembagian pendapatan terdapat suatu Trade-Off, yang membawa implikasi bahwa bahwa pemera pemerataa taan n dalam dalam pembag pembagian ian pendapa pendapatan tan hanya hanya dapat dapat dicapai dicapai jika jika laju laju pertumbuhan ekonomi diturunkan. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang semakin
24
tinggi tinggi selalu selalu akan disertai kemerosotan kemerosotan dalam pembagian pendapatan atau kenaikan kenaikan dalam ketimpangan relatif. Sebenarnya Kondisi ini semakin diperparah dengan angka popul populasi asi yang yang tinggi tinggi yang yang tidak tidak dibare dibarengi ngi dengan dengan distri distribus busii pendapa pendapatan tan yang yang menyeluruh menyeluruh,, hal ini terjadi terjadi karena pembangunan pembangunan di Indonesia Indonesia tidak merata merata sehingga sehingga lapan lapanga gan n peker pekerja jaan an yang yang sehar seharus usny nyaa ada ada untuk untuk meme memenuh nuhii juml jumlah ah pendu pendudu duk k Indonesia tidak seimbang. Berikut ini adalah negara dengan populasi tertinggi didunia menurut (OECD - Organisation for Economic Co-operation and Development ). ).
OECD total
1 183 167
China
1 328 630
India
1 169 016
Indonesia
231 627
Brazil
189 335
Russian Federation
142 499
South Africa Other countries
48 577 2 378 376
GAMBAR 1 NEGARA-NEGARA BERPOPULASI TINGGI DI DUNIA
25
Total Population
Tahun Brazil India Indonesia
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
171280
173822
176391
178985
181586
184184
186771
189335
191870
194370
5
1046235
1046235
1046235
1046235
1046235
1046235
1046235
1046235
1046235
211693
211693
211693
211693
211693
211693
211693
211693
211693
211693
104623
TABEL 1 NEGARA-NEGARA BERKEMBANG YANG BERPOPULASI TINGGI
Disamping ketimpangan dalam pembagian pendapatan (ketimpangan relatif), perlu juga diperhatikan masalah lain yang tidak kurang pentingnya, yaitu sampai seberapa jauh pertumbuhan ekonomi dapat berhasil dalam menghilangkan, sedikitdikitnya mengurangi kemiskinan absolut. Penelitian Penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Adelman dan Morris Morris (1973) mengungkapkan mengungkapkan bahwa bahwa negara negara-ne -negar garaa berkem berkemban bang g buk bukan an saja saja menghad menghadapi api kemero kemerosot sotan an dalam dalam ketim ketimpang pangan an relati relatif, f, tetapi tetapi juga juga masala masalah h kenaik kenaikan an dalam dalam kemisk kemiskina inan n absolu absolut. t. Dalam hubungan ini kemiskinan absolut diartikan sebagai suatu keadaan dimana tingka tingkatt pendapa pendapatan tan absolu absolutt dari dari suatu suatu orang orang tidak tidak mencuk mencukupi upi untuk untuk memenu memenuhi hi kebut kebutuh uhan an pok pokokn oknya ya,, sepe sepert rtii panga pangan, n, sand sandang ang,, pemu pemuki kima man, n, keseh kesehat atan an dan dan pendi pendidik dikan. an. Besarn Besarnya ya kemisk kemiskina inan n absolu absolutt tercer tercermin min dari dari jumlah jumlah pendudu penduduk k yang yang tingkat pendapatan atau tingkat konsumsinya berada di bawah “tingkat minimum” yang telah ditetapkan di atas. Ciri-Ciri Negara Sedang Berkembang
1. Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun. 2. Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya. 3. Tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi.
26
4.
Seb Sebagian
rakya kyatnya
pro produ dukt ktiif,s f,semen ementa tara ra
bek bekerja
hany hanyaa
disektor
sebag ebagiian
pertania nian
keci kecill
pangan gan
raky rakyat atny nyaa
seca ecara
beke bekerrja
tak
dise disekt ktor or
industri.Produktifitas kerjanya rendah. 5. Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta serta kualit kualitasn asnya ya rendah rendah.Kal .Kalau au mempuny mempunyai ai sumber sumber-su -sumbe mberr alam alam yang yang memada memadaii namun belum diolah atau belum dimanfaatkan. 6. Mesin-mesin produksi serta barang-barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil atau sedikit jumlahnya.
Neg Negar araa-ne negar garaa berk berkem emban bang g ini ini dapat dapat diba dibagi gi dala dalam m tiga tiga subsub-kel kelom ompo pok, k, yait yaitu: u:
1. Negara-negar Negara-negaraa berkembang berkembang yang yang berpendapa berpendapatan tan rendah rendah dengan dengan Gnp per kapita kapita di bawah US$ 350 (hargaUS$ tahun 1970) pada tahun 1975.; 2. Nega Negara ra-n -neg egar araa berk berkem emba bang ng yang yang berpe berpenda ndapa pata tan n mene meneng ngah ah denga dengan n GNP GNP per per kapita anatara US$350-US$750 (harga US$ tahun 1970). 3. Negara Negara-ne -negar garaa berkem berkemban bang g yang yang berpend berpendapat apatan an tinggi tinggi yang yang pada pada tahun tahun 1975 sudah mempunyai tingkat GNP per Kapita di atas US$750 (harga US$ tahun 1970). Jika Jika negaranegara-neg negara ara berkem berkembang bang dibedak dibedakan an lebih lebih lanjut lanjut menuru menurutt ketiga ketiga subsubkelo kelom mpok pok
ini, ni,
terny ernyat ataa
bahw bahwaa
secar ecaraa
relat elativ ivee
ket ketiga
subsub-ke kelo lom mpok pok
ini
memperlihatkan penurunan dan persentase golongan penduduk yang miskin selama kurun waktu 1960-1975, yaitu untuk sub-kelompok negara-negara berkembang yang berpendapat berpendapatan an rendah dari 61,7 persen sampai sampai 50,7 persen; untuk sub-kelompok sub-kelompok negara yang berpendapatan menengah dari 49,2 persen sampai 31 persen; dan subkelompok negara yang berpendapatan tinggi dari 24,9 persen sampai 12,6 persen. Deng Dengan an demi demiki kian an angk angkaa-an angk gkaa di atas atas memp memper erli liha hatk tkan an bahw bahwaa masa masala lah h kemiskinan absolut justru paling parah di negara-negara berkembang yang paling miskin miskin.. Hal ini memang memang tidak tidak begitu begitu menghe mengheran rankan kan,, karena karena besarn besarnya ya masala masalah h kemisk kemiskina inan n absolu absolutt di sesuat sesuatu u negara negara tergan tergantun tung g pada pada dua faktor faktor,, yaitu yaitu tingka tingkatt pen pendap dapat atan an rata rata-r -rat ataa (per (per kapi kapita ta)) dan tingk tingkat at ketim ketimpa panga ngan n dala dalam m pemb pembag agia ian n 27
pendap pendapata atan n nasion nasional al terseb tersebut. ut. Dengan Dengan demiki demikian an masala masalah h kemisk kemiskina inan n absolu absolutt di negara-negara berkembang hanya dapat ditanggulangi secara tuntas melelui suatu kombinasi kombinasi kebijaksana kebijaksanaan, an, yang meliputi meliputi peningkatan peningkatan laju pertumbuhan pertumbuhan ekonomi, usaha pemerataan yang lebih besar dalam pembagian pendapatan, dan penurunan dalam laju pertumbuhan penduduk. Negara-negara terbagi dalam empat kategori berdasarkan IPM-nya: sangat tinggi (kategori (kategori baru yang ditambahkan ditambahkan pada laporan untuk tahun 2007), tinggi, menengah dan rendah. rendah. Mulai Mulai dari dari lapora laporan n untuk untuk tahun tahun 200 2007, 7, katego kategori ri pembang pembanguan uan manusi manusiaa yang sangat tinggi dirujuk sebagai negara maju, sedangkan sisanya dikelompokkan sebagai negara berkembang . Keterangan: • • •
= Naik. = Tetap. = Menurun. 1. Negara Negara yang yang bernilai bernilai IPM IPM sama tidak tidak menandaka menandakan n bahwa keduany keduanyaa berperingk berperingkat at sama karena peringkat peringkat IPM ditentukan ditentukan menggunakan nilai enam angka di belakang koma.. 2. Indeks ini dirili diriliss pada tanggal tanggal 5 Oktober Oktober 2009 dan mencakup mencakupii periode periode tahun 2007 3. Angka dalam dalam kurung kurung mewakil mewakilii seberapa seberapa besar besar naik naik turunnya turunnya peringka peringkatt suatu negara dibandingkan dengan perkiraaan revisi nilai IPM untuk tahun 2006 yang diterbitkan pada tanggal 5 Oktober 2009.
1. Pemb Pembang anguna unan n manus manusia ia Ting Tinggi gi ( negara berkembang) berkembang ) Peringkat Negara IPM Data 2007
39 40 41 42 43 44
Perubahan dibandingkan dengan data 2006 (1)
(1) (2) (2) (1)
Data 2007
Bahrain Estonia Poland Slovakia Hungary Chile
0.895 0.883 0.880 0.880 0.879 0.878
Perubahan dibandingkan dengan data 2006
0.001 0.005 0.004 0.007 0.001 0.004
28
45 46 47
(1)
(2) 48 (2) 49 (1) 50 51 52 (1) 53 (1) 54 (1) 55 (1) 56 57 (4) 58 (1) 59 (1) 60 (2) 61 Peringkat Data 2007
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Perubahan dibandingkan dengan data 2006 (2)
(1) (1)
(1) (1) (2) (2)
(5) (5)
Croatia Lithuania Antigua and Barbuda Latvia Argentina Uruguay Cuba Bahamas Mexico Costa Rica Libya Oman Seychelles Venezuela Saudi Arabia Panama Bulgaria Negara
0.871 0.870 0.868
0.004 0.005 0.008
0.866 0.866 0.865 0.863 0.856 0.854 0.854 0.847 0.846 0.845 0.844 0.843 0.840 0.840 IPM
0.007 0.005 0.005 0.007 0.002 0.005 0.005 0.005 0.003 0.004 0.011 0.003 0.007 0.005
Data 2007
Saint Kitts and Nevis Romania Trinidad and Tobago Montenegro Malaysia Serbia Belarus Saint Lucia Albania Russia Macedonia Dominica Grenada Brazil Bosnia and Herzegovina Colombia Peru
Perubahan dibandingkan dengan data 2006
0.838
0.003
0.837 0.837
0.005 0.005
0.834 0.829 0.826 0.826 0.821 0.818 0.817 0.817 0.814 0.813 0.813 0.812
0.006 0.004 0.005 0.007
0.807 0.806
0.007 0.007
0.004 0.011 0.004 0.003 0.005 0.005
29
79 80 81 82 83
(1)
Turkey 0.806 0.004 (3) Ecuador 0.806 0.001 (2) Mauritius 0.804 0.003 (1) Kazakhstan 0.804 0.003 (3) Lebanon 0.803 0.003 2. Pemb Pembang anguna unan n manus manusia ia mene meneng ngah ah ( negara berkembang) berkembang ) Peringkat Negara IPM Data 2007
84 85 86 87 88 89 90
Perubahan dibandingkan dengan data 2006 (1)
(1) (2) (1) (1) (2) (1)
91
(2)
92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113
(7) (3) (2) (2) (1) (1) (2) (5) (8)
(2) (1) (1)
Data 2007
Armenia Ukraine Azerbaijan Thailand Iran Georgia Dominican Republic Saint Vincent and the Grenadines China[nb 2] Belize Samoa Maldives Jordan Suriname Tunisia Tonga Jamaica Paraguay Sri Lanka Gabon Algeria Philippines El Salvador Syria Fiji Turkmenistan Palestine Indonesia Honduras Bolivia
Perubahan dibandingkan dengan data 2006
0.798 0.796 0.787 0.783 0.782 0.778 0.777
0.011 0.007 0.014 0.003 0.005 0.010 0.006
0.772
0.005
0.772 0.772 0.771 0.771 0.770 0.769 0.769 0.768 0.766 0.761 0.759 0.755 0.754 0.751 0.747 0.742 0.741 0.739 0.737 0.734 0.732 0.729
0.009 0.002 0.005 0.006 0.003 0.004 0.006 0.001 0.002 0.004 0.004 0.005 0.005 0.004 0.001 0.004 0.003
0.005 0.019 0.003 30
114 (1) 115 (1) 116 117 118 119 120 121 Peringkat Data 2007
122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
Perubahan dibandingkan dengan data 2006 (1)
(1) (1) (1) (1) (1)
(1) (1)
136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148
(1) (1) (2)
(2) (2)
Guyana 0.729 Mongolia 0.727 Vietnam 0.725 Moldova 0.720 Equatorial Guinea 0.719 Uzbekistan 0.710 Kyrgyzstan 0.710 Cape Verde 0.708 Negara IPM Data 2007
Guatemala Egypt Nicaragua Botswana Vanuatu Tajikistan Namibia South Africa Morocco São Tomé and Príncipe Bhutan Laos India Solomon Islands Republic of the Congo Cambodia Myanmar Comoros Yemen Pakistan Swaziland Angola Nepal Madagascar Bangladesh Kenya Papua New
0.008 0.007 0.005 0.002 0.007 0.004 0.005 0.004 Perubahan dibandingkan dengan data 2006
0.704 0.703 0.699 0.694 0.693 0.688 0.686 0.683 0.654 0.651
0 .008 0 .003 0 .003 0 .011 0 .005 0 .005 0 .008 0 .003 0 .006 0 .006
0.619 0.619 0.612 0.610
0 .011 0 .006 0 .008 0 .006
0.601
0 .002
0.593 0.586 0.576 0.575 0.572 0.572 0.564 0.553 0.543 0.543 0.541 0.541
0 .009 0 .002 0 .003 0 .007 0 .004 0 .003 0 .012 0 .006 0 .006 0 .008 0 .006 0 .005
31
149 150 151 152 153 154 155 156 157 158
(2) (1) (1)
(1) (1)
Guinea Haiti Sudan Tanzania Ghana Cameroon Mauritania Djibouti Lesotho Uganda Nigeria
0.532 0.531 0.530 0.526 0.523 0.520 0.520 0.514 0.514 0.511
0 .006 0 .005 0 .011 0 .008 0 .004 0 .001 0 .003 0 .003 0 .009 0 .00
2.2 DIST DISTRIB RIBUSI USI PEND PENDAP APATA ATAN N 2.2.1 Definisis Distribusi Pendapatan Konsep Dasar Distribusi Pendapatan
Pada umumnya ada 3 macam indikator distribusi pendapatan yang sering digunakan dalam penelitian. Pertama, indikator distribusi pendapatan perorangan. Kedua, kurva Lorenz. Ketiga, koefisien gini. Masing-masing indikator tersebut mempunyai relasi satu sama lainnya. Semakin jauh kurva Lorenz dari garis diagonal maka semakin besar besar ketimp ketimpanga angan n distri distribus busii pendapa pendapatan tannya nya.. Begit Begitu u juga juga sebali sebalikny knya, a, semaki semakin n berimpit kurva Lorenz dengan garis diagonal, semakin merata distribusi pendapatan. Sedangkan untuk koefisien gini, semakin kecil nilainya, menunjukkan distribusi yang lebih merata. Demikian juga sebaliknya. 1. Distribusi Ukuran 2. Kurva Lorenz 3. Koefisien Gini Stud Studii empi empiri riss menu menunj njuk ukka kan n bahwa bahwa bent bentuk uk kurv kurvaa Lo Lore renz nz untuk untuk kasus kasus negar negaraa berkembang pada umumnya semakin menjauhi dibandingkan dengan negara maju. Apabil Apabilaa diliha dilihatt koefisi koefisien en gini, gini, negara negara maju maju mempuny mempunyai ai nilai nilai yang yang lebih lebih kecil kecil dibandingkan dengan negara berkembang.
32
Konsep Pendapatan Pendapatan (Income) (Income) Pendapatan Pendapatan adalah total penerimaan penerimaan (uang atau bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Ada tiga sumber penerimaan rumah tangga, yaitu: 1. Pendapatan dari gaji dan upah Gaji dan upah adalah balas jasa atas kesediaan seseorang menghasilkan barang/ jasa. 2.Pendapatan dari aset produktif Aset Aset prod produk ukti tiff
adal adalah ah
aset aset yang ang
mebe meberi rika kan n
pema pemasu suka kan n
atas atas
bal balas
jas jasa
penggunaannya. Ada dua asset produktif. Pertama, aset finansial, seperti tabungan/ depositoyang menghasilkan pendapatan bunga; saham yang menghasilkan deviden dan keuntun keuntungan gan atas atas modal modal bila bila diperj diperjual ualbeli belikan. kan. Kedua, Kedua, asset asset bukan bukan finans finansial ial,, seperti rumah/ tanah yang memberikan sewa. 3. Pendapatan dari pemerintah (transferpayment) Pendapatan dari pemerintah adalah pendapatan yang diterima bukan karena balas jasa atas atas input input yang yang dibe diberi rika kan, n, misa misaln lnya ya dala dalam m bent bentuk uk tunj tunjan angan gan soci social al bagi bagi para para penganggur, jaminan social bagi orang – orang miskin dan berpendapatan rendah. Trend dalam distribusi pendapatan: 1. Kesenjangan Kota dan Desa 2. Kesenjangan Regional 3. Kesenjangan Interpersonal 4. Kesenjangan Antara Kelompok social Kuznets Kuznets (1995) (1995) dalam dalam peneli penelitia tianny nnyaa di negara negara-neg -negara ara maju maju berpen berpendapa dapatt bah bahwa wa pada pada tahap tahap-t -taha ahap p pertu pertumb mbuha uhan n awal, awal, dist distri ribu busi si pend pendapa apata tan n cend cender erun ung g memburuk, namun pada tahap-tahap berikutnya hal itu akan membaik. Penelitian inilah yang kemudian dikenal secara luas sebagai konsep kurva Kuznets U terbalik. Sement Sementara ara itu itu menuru menurutt Oshima Oshima (1992) (1992) bahwa bahwa negaranegara-neg negara ara Asia Asia nampakn nampaknya ya meng mengik ikut utii
kurv kurvaa
meng mengem emuk ukak akan an
Kuzn Kuznet etss bahw bahwaa
dala dalam m
kese keseja jaht hter eraa aan n
kese kesenj njan anga gan/ n/ke keti timp mpan anga gan n
pend pendap apat atan an.. anta antarr
Arda Ardani ni (199 (1992) 2)
daer daerah ah
meru merupa paka kan n
33
konsekue konsekuensi nsi logis logis pembang pembangunan unan dan merupak merupakan an suatu suatu tahap tahap perubah perubahan an dalam dalam pembangunan itu sendiri.
2.2.2 Distribusi Ukuran Distri Distribus busii ukuran ukuran adalah adalah besar besar atau atau kecilny kecilnyaa pendapa pendapatan tan yang yang diteri diterima ma masing masing-masing orang. o
Distribusi Distribusi pendapatan perseoranga perseorangan n ( personal distribution of income) atau dist distri ribus busii uku ukura ran n penda pendapa pata tan n ( siz merupa paka kan n sizee dist distri ribut butio ion n of incom incomee) meru indikator yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga.
o
Yang diperhatikan di sini adalah seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang, seseorang, tidak peduli dari mana sumbernya, sumbernya, entah itu bunga simpanan atau tabungan, laba usaha, utang, hadiah ataupun warisan.
o
Lokasi Lokasi sumber sumber penghas penghasila ilan n (desa (desa atau atau kota) kota) maupun maupun sektor sektor atau atau bidang bidang kegiatan yang menjadi sumber penghasilan (pertanian, industri, perdagangan, dan jasa) juga diabaikan.
o
Bila si X dan si Y masing-masing menerima pendapatan yang sama per tahunnya, maka kedua orang tersebut langsung dimasukkan ke dalam satu kelompok atau satu kategori penghasilan yang sama, tanpa mempersoalkan bahwa si X memperoleh uangnya dari membanting tulang selama 15 jam sehari, sedangkan si Y hanya ongkang-ongkang kaki.
o
Berdasarkan pendapatan tersebut, lalu dikelompokkan menjadi lima kelompok, biasa disebut kuintil ( quintiles ) atau sepuluh kelompok yang disebut desil ( decile ) sesuai dengan tingkat pendapatan mereka, kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok.
o
Selanjut Selanjutnya nya dihitun dihitung g berapa berapa % dari pendapatan pendapatan nasional nasional yang diterima diterima oleh masing-masing kelompok, dan bertolak dari perhitungan ini mereka langsung
34
memperkirakan
ting tingka katt
peme pemera rata taan an atau atau ting tingka katt
keti ketimp mpan anga gan n
dist distri ribu busi si
pendapatan di masyarakat atau negara yang bersangkutan.
TABEL 1
35
(TYPICAL SIZE DISTRIBUTION OF PERSONAL INCOME IN A DEVELOPING COUNTRY BY INCOME SHARES-QUINTALES AND DICILES) o
Indikator yang memperlihatkan tingkat ketimpangan atau pemerataan distribusi pendapatan diperoleh dari kolom 3, yaitu perbandingan antara pendapatan yang diterima oleh 40 persen anggota kelompok bawah (mewakili lapisan penduduk termiskin) dan 20 persen anggota kelompok atas (lapisan penduduk terkaya).
o
Rasio inilah yang sering dipakai sebagai ukuran tingkat ketidakmerataan antara dua kelompok ekstrem, yaitu kelompok yang sangat miskin dan kelompok yang sangat kaya di dalam suatu negara. Rasio ketidakmerataan dalam contoh di atas adalah 14 dibagi dengan 51, atau sekitar 1 berbanding 3,7 atau 0,28.
o
Peta pendapatan jika total populasi populasi dibagi menjadi sepuluh kelompok (desil) yang masing-masing menguasai pangsa 10 persen pada kolom
o
10 persen populasi terbawah (dua individu atau rumah tangga yang paling miskin miskin)) hanya hanya meneri menerima ma 1,8 persen persen dari dari total total pendapa pendapatan tan,, sedangk sedangkan an 10 persen kelompok teratas (dua individu atau rumah tangga terkaya) menerima 28,5 persen dari pendapatan nasional.
o
Bila ingin diketahui berapa yang diterima oleh 5 persen kelompok teratas, maka jumlah penduduknya harus dibagi menjadi menjadi 20 kelompok yang masingmasingmasing anggotanya sama (masing-masing kelompok terdiri dari satu individu) dan kemudian dihitung persentase total pendapatan yang diterima oleh lima kelom kelompo pok k tera terata tass dari dari penda pendapa pata tan n nasi nasiona onall atau atau tota totall penda pendapat patan an yang yang diterima oleh kedua puluh kelompok tersebut.
o
Dari Tabel 5-1, kita bisa mengetahui bahwa pendapatan 5 persen penduduk terkay terkayaa (20 indivi individu) du) meneri menerima ma 15 persen persen dari dari pendapa pendapatan tan,, lebih lebih tinggi tinggi dibandingkan dengan total pendapatan dari 40 persen kelompok terendah (40 persen rumah tangga yang paling miskin).
36
2.2.3 Kurva Lorenz o
Sumbu horisontal menyatakan jumlah penerimaan pendapatan dalam persentase kumulatif. Misaln Misalnya, ya, pada pada titik titik 20 kita kita menda mendapat patii pop popul ulasi asi atau atau kelomp kelompok ok
terendah (penduduk yang paling miskin) yang jumlahnya meliputi 20 persen dari jumlah total penduduk. o
Pada titik 60 terdapat 60 persen kelompok bawah, demikian seterusnya sampai pada sumbu yang paling ujung yang meliputi 100 persen atau seluruh populasi atau jumlah penduduk.
o
Sumbu Sumbu vertikal vertikal menyatakan menyatakan bagian bagian dari total pendapat pendapatan an yang diterima diterima oleh masing-masing persentase jumlah (kelompok) penduduk tersebut.
o
Sumbu Sumbu tersebut tersebut juga berakhir berakhir pada titik 100 persen, persen, sehingga kedua sumbu sumbu (vertikal dan horisontal) sama panjangnya.
GAMBAR 1 KURVA LORENZ o
Setiap Setiap titik titik yang yang terdapa terdapatt pada garis garis diagon diagonal al melamb melambang angkan kan persen persentas tasee jumlah jumlah penerimanya penerimanya (persentase (persentase penduduk penduduk yang menerima pendapatan pendapatan itu terdapat total
37
o
pend pendud uduk uk atau atau pop popul ulas asi) i).. Sebag Sebagai ai cont contoh oh,, titi titik k teng tengah ah garis garis diag diagon onal al melamba melambangk ngkan an 50 persen persen pendapat pendapatan an yang yang tepat tepat didist didistrib ribusi usikan kan untuk untuk 50 persen dari jumlah penduduk.
o
Titik yang terletak pada posisi tiga perempat garis diagonal melambangkan 75 persen pendapatan nasional yang didistribusikan kepada 75 persen dari jumlah penduduk.
o
Garis diagonal merupakan merupakan garis "pemerataan "pemerataan sempurna" sempurna" (perfect (perfect equality) equality) dalam distribusi ukuran pendapatan.
o
Persentase pendapatan yang ditunjukkan oleh titik-titik di sepanjang garis persis sama dengan persentase diagonal diagonal tersebut tersebut persis persentase penduduk penduduk penerimanya penerimanya
terhadap total penduduk. o
Kurva Kurva Lorenz Lorenz memperl memperlihat ihatkan kan hubungan hubungan kuantitat kuantitatif if actual actual antara antara persenta persentase se jumlah jumlah pendudu penduduk k penerim penerimaa pendapat pendapatan an tertentu tertentu dari total total penduduk penduduk dengan dengan persentase pendapatan yang benar-benar mereka peroleh dari total pendapatan selama, misalnya, satu tahun.
o
Sumbu horisontal dan sumbu vertikal dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama; sumbu vertikal mewakili kelompok atau kategori (jumlah-jumlah) pendapatan, sedangkan sumbu yang horisontal melambangkan melambangkan kelompok-kelompok kelompok-kelompok penduduk atau rumah rumah tangga tangga yang menerim menerimaa masingmasing-masi masing ng dari kesepulu kesepuluh h kelompo kelompok k pendapatan tersebut.
o
Titik A menunjukkan bahwa 10 persen kelompok terbawah (termiskin) dari total penduduk hanya menerima 1,8 persen total pendapatan (pendapatan nasional).
o
Titik B menunjukkan bahwa 20 persen kelompok terbawah yang hanya menerima 5 persen persen dari dari total total penda pendapat patan, an, demiki demikian an seter seterusn usnya ya bagi bagi masin masing-m g-masi asing ng 8 kelompok lainnya. Perhatikanlah bahwa titik tengah, menunjukkan 50 persen penduduk hanya menerima 19,8 persen dari total pendapatan.
38
Figur 5-2b: Distribusi pendapatan yang relatif tidak merata (ketimpangannya parah).
Figur 5-2a: Distribusi pendapatan yang relatif merata (ketimpangannya tidak parah).
GAMBAR 2 THE GREATER THE CURVATURE OF THE LORENZ LINE, THE GREATER THE RELATIVE DEGREE OF INEQUALITY
39
3.2.4
Koefisien Gini dan Ukuran Ketimpangan Agregat
Koefisien gini adalah ukuran statistik pertebaran paling menonjol digunakan sebagai ukur ukurab ab keti ketida dase sera rata taan an
dist distri ribu busi si penda pendapat patan an
atau atau keti ketida dakm kmer erat ataa aan n
dist distri ribus busii
kekayaan. Hal ini ditetapkan sebagai rasio dengan nilai antara 0 dan 1, koefisien Gini yang yang rend rendah ah menun menunju jukk kkan an lebi lebih h sama sama dist distri ribus busii pend pendapa apata tan n atau atau keka kekaya yaan an,, sedangkan sedangkan koefisien koefisien Gini yang tinggi menunjukkan menunjukkan ketidakmerataan ketidakmerataan distribusi distribusi.. 0 berkaitan dengan kesetaraan sempurna (setiap orang memiliki pendapatan yang sama persi persis) s) dan 1 berkai berkaitan tan dengan dengan ketida ketidakse ksetar taraan aan sempur sempurna na (di mana mana satu satu orang orang memiliki semua pendapatan, sementara orang lain memiliki pendapatan nol). Keuntu Keuntungan ngan dengan dengan menggu menggunaka nakan n indeks indeks gini gini sebaga sebagaii ukuran ukuran ketida ketidakme kmerat rataan aan adalah : • Koefisien Gini menunjukkan ukuran ketidaksetaraan melalui sebuah alat analisi analisiss rasio, rasio, daripa daripada da variab variabel el tidak tidak repres represent entati atiff dari dari sebagi sebagian an besar besar masyarakat, seperti pendapatan per kapita atau produk domestik bruto. • Dapat digunakan untuk membandingka membandingkan n distribus distribusii pendapatan pendapatan penduduk di ber berba bagai gai sekt sektor or maupu maupun n negar negara, a, misa misaln lnya ya koef koefis isie ien n Gini Gini untuk untuk daer daerah ah perkotaan perkotaan yang berbeda dari daerah pedesaan di banyak negara (walaupun di negar negaraa Amer Amerik ikaa Seri Serika katt nila nilaii koef koefis isie ien n gini gini di wila wilaya yah h perk perkot otaa aan n dan dan pedesaan hampir sama). • Indeks Indeks gini gini dapat dapat memban membandin dingkan gkan lintas lintas daerah atau atau lintas lintas negara dan mudah diinterpre diinterpretasika tasikan. n. PDB statisti statistik k sering sering dikritik dikritik karena tidak mewakili mewakili perubahan bagi seluruh penduduk. Indeks gina akan menunjukkan seberapa besar pendapatan perkapita ternyata ternyata mengalami mengalami ketimpangan. ketimpangan. Jadi meskipun meskipun pendapatan perkapita naik, namun apabila indeks gini masih tinggi artinya kemiskinan bisa jadi masih ada dalam masyarakat • Koefi Koefisie sien n Gini Gini yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk menunj menunjukka ukkan n bagaim bagaimana ana distribusi pendapatan telah berubah dalam suatu negara selama periode waktu
40
tertentu, tertentu, sehingga sehingga sangat mungkin untuk melihat apakah ketidakmerataan ketidakmerataan meningkat atau menurun.
n KG= 1 –
fii (Yi + Yi + t)
i =1 =1
KG X fi Yi
o
= Angka Koefisien Gini = Pro Propo pors rsii jum jumla lah h rum rumah ah tang tangga ga kumu kumula lati tiff dal dalam am kela kelass i = Pr Propor porsi jum jumlah ru rumah ta tangga gga da dalam ke kelas las I = Prop Propor orsi si jum jumla lah h pend pendap apat atan an rum rumah ah tan tangg gga a kumu kumula lati tiff kela kelass I
Pengukur Pengukuran an tingkat tingkat ketimp ketimpanga angan n atau atau ketida ketidakme kmerat rataan aan pendapa pendapatan tan yang yang relatif sangat sederhana pada suatu negara dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang di mana kurva Lorenz itu berada.
o
Pada Figur 5-6, rasio yang dimaksud adalah rasio atau perbandingan bidang A terhada terhadap p total total segiti segitiga ga BCD. Rasi Rasio o inil inilah ah yang yang diken dikenal al seba sebagai gai rasi rasio o konsentrasi konsentrasi Gini (Gini concentration concentration ratio) ratio) yang seringkali seringkali disingkat dengan istilah koefisien Gini (Gini coefficient).
o
Istilah tersebut diambil dari nama seorang ahli statistic Italia yang pertama kali merumuskannya pada tahun 1912.
41
GAMBAR 3 ESTIMATING THE GINI COEFOCIENT CURVE o
Koefisien Gini adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan (pendapatan/ kesejahteraan) agregat (secara keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna).
o
Angka Angka ketimpan ketimpangan gan untuk untuk negara-n negara-negar egaraa yang ketimpan ketimpangan gan pendapat pendapatan an di kalangan penduduknya dikenal tajam berkisar antara 0,50 hingga 0,70.
o
Untuk negara-negara yang distribusi pendapatannya dikenal relatif paling baik (paling merata), berkisar antara 0,20 sampai 0,35.
42
3.2. 3. 2.5 5
Hip ipot otes esis is Kuz Kuzne nets ts
Data data ekonomi periode 1970 – 1980, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi ekonomi dan distribusi distribusi pendapatan pendapatan terutama terutama di LDS Less (Less Developing Developing Countries Countries), teruta terutama ma di negara negara negara negara yang yang mempun mempunyai yai tingka tingkatt pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomii yang yang cukup pesat, seperti Indonesia, menunjukan seakan akan korelasi positif antara laju per pertu tumb mbuh uhan an
ekon ekonom omii
dan dan
ting tingka katt
kese kesenj njan anga gan n
ekon ekonom omi. i.
Sema Semaki kin n
ting tinggi gi
pertumbuhan produk domestik bruto, atau semakin tinggi tingkat pendapatan per kapita, maka semakin besar perbedaan antara kaum miskin miskin dan kaum kaya. Bahkan stud studii yang yang dila dilaku kuka kan n di nega negara ra nega negara ra Erop Eropaa Bara Barat, t, menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa pertumbuha pertumbuhan n ekonomi tidak atau justru membuat ketimpangan ketimpangan antara kaum miskin miskin dan kaum kaya kaya semaki semakin n melebar melebar.. Jantti Jantti (1997) (1997) dalam dalam Tulus Tulus Tambun Tambunan an (2003) (2003) mengemukakan bahwa fenomea tersebut timbul karena adanya perubahan suplly of labor (masuknya buruh murah dari Turki, atau negara Eropa Timur kedalam pasar
buruh di Eropa Barat).
Berdasarkan
fakta
tersebut,
muncul
pertanyaan:
mengapa terjadi trade-off antara pertumbuhan dan kesenjangan ekonomi dan untuk berapa berapa lama? Kerangka Kerangka pemikiran pemikiran ini yang melandasi melandasi Hipotesis Kuznets . Yaitu, dalam jangka pendek ada korelasi positip antara pertumbuhan pendapatan perkapita dengan kesenjangan pendapatan. Namun dalam jangka panjang hubungan keduanya menj menjad adii kore korela lasi si yang yang negat negatif if.. Arti Artiny nya, a, dalam dalam jangk jangkaa pend pendek ek meni meningk ngkat atny nyaa pendap pendapata atan n akan diikut diikutii dengan dengan mening meningkat katnya nya kesenj kesenjanga angan n pendapa pendapatan tan,, namun namun dalam dalam jangka jangka panjang panjang
pening peningkat katan an pendapat pendapatan an
akan akan diikuti diikuti dengan dengan penuru penurunan nan
kesenjangan pendapatan. Fenomena ini dikenal dengan nama “Kurva U terbalik dari Hipotesis Kuznets”.
Namun, hipotesis hipotesis Kuznets Kuznets ini mulai dipertanyakan dipertanyakan.. Beberapa Beberapa studi yang mengambil data time series membuktikan bahwa dalam beberapa negara yang masih bertumpu bertumpu pada sektor pertanian pertanian (rural economy) menunjukan hubungan negatif. Ini economy) menunjukan berarti bertolak belakang dari hipotesis Kuznets.
43
Pemahaman atas variabel variable tersebut akan membuktikan bahwa negara perta pertania nian n tidak tidak identi identik k dengan dengan kemisk kemiskina inan n atau atau mungki mungkin n lebih lebih tepatn tepatnya ya adalah adalah kesejahteraan pun bisa meningkat di negara-negara yang berbasis pertanian. Proc Procov ovit itch ch pern pernah ah meny menyam ampa paik ikan an beber beberapa apa dug dugaa aanny nnyaa tent tentan ang g
sebab sebab-s -seb ebab ab
terj terjad adin inya ya kepi kepinc ncan angan gan pemba pembagi gian an penda pendapat patan an yakn yaknii pert pertum umbuh buhan an ekon ekonom omi, i, pertumbuhan penduduk, perkembangan kota desa, dan sistem pemerintahan yang bersifat plutokratis. Beberapa aspek yang telah diduga oleh Procovits pada tahun 1955 dikembangkan oleh Kuznets, yang sampai dewasa ini masih dikenal dengan hipotesa hipotesa Kuznets, Kuznets, yang menimbulkan menimbulkan kontroversi kontroversi di kalangan kalangan peneliti peneliti distribus distribusii pendapatan di berbagai negara. Hipotesa ini menyatakan bahwa hubungan tingkat pertu pertumbu mbuhan han ekonom ekonomii dengan dengan tingka tingkatt kepincan kepincangan gan pembagi pembagian an pendapa pendapatan tan pada tahap tahap ini ini menj menjad adii nega negati tif. f. Jadi Jadi,, tahap tahap pert pertam amaa pemb pemban angu gunan nan ekono ekonomi mi akan akan mengalami tingkat kepincangan pembagian pendapatan yang semakin memburuk, stabil dan akhirnya menurun. Pola perkembangan ini menurut Kuznets tidak terlepas dari kondisi sosial dan ekonomi suatu masyarakat. Penyebabnya adalah terjadinya konsentrasi kekayaan pada kelompok atas, kurang efektifnya pajak yang progresif, dan terjadinya akumulasi pemilikan modal. Chis Chiswi wick ck meny menyat atak akan an bahwa bahwa denga dengan n meni mening ngkat katny nyaa pemb pemban angun gunan an ekono ekonomi mi,, kesenjangan kesenjangan pembagian pembagian penghasilan penghasilan masyarakat masyarakat juga meningkat, meningkat, karena semakin cepat ekonomi berkembang, maka orang mengharapkan hasil yang semakin tinggi dari pendidikannya pendidikannya ; sementara, sementara, kesempatan kesempatan pendidikan sangat terbatas. terbatas. Tingkat Tingkat partisipasi penduduk dalam lapangan pekerjaan berkaitan dengan jumlah penduduk muda yang sedang sekolah atau sedang bekerja. Pekerja-pekerja muda yang tingkat pendidikan dan keterampilannya relatif rendah akan memperoleh upah yang rendah pula, dan hal ini akan membuat pembagian pendapatan semakin senjang. Sebaliknya, jika penduduk muda ini masih tetap menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, berakibat berkurangnya kelompok penduduk yang
44
berpe berpenda ndapat patan an rendah rendah sehing sehingga ga akibat akibat selanj selanjutn utnya ya adalah adalah tingka tingkatt kesenj kesenjanga angan n distribusi pendapatan pun akan menurun. 2.2.6
Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Indonesia
Masalah ketimpangan dalam distribusi pendapatan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu : 1. Distribusi pendapatan antar golongan pendapatan (size distribution of income) atau ketimpangan relatif. 2. Distribusi pendapatan antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan (urban-rural income disparities). 3. Distribusi pendapatan antar daerah (regional income disparities). 1. Distribusi Pendapatan Antar Golongan Pendapatan Jika dilihat dari hasil penelitian SUSENAS dengan menggunakan koefisien Gini, maka akan terlihat bahwa distribusi pendapatan di daerah perkotaan di Jawa Jawa lebi lebih h buru buruk k dari daripa pada da daer daerah ah di luar luar Jawa Jawa,, begi begitu tu pula pula deng dengan an daer daerah ah pedesaannya daerah Jawa memiliki tingkat kesenjangan distribusi pendapatan yang rendah bila dibandingkan dengan daerah di luar Jawa. 2. Distribusi Pendapatan Antara Daerah Perkotaan dan Pedesaan Menurut Gupta dari World Bank, pola pembangunan Indonesia memperlihatkan suatu urban bias, yaitu pembangunan yang berorientasi ke daerah perkotaan, dengan tekanan yang berat pada sektor industri yang terorganisir, yang merupakan sebab terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan yang lebih parah lagi di kemudian hari. Menurut Micahel Lipton, seorang ekonom Inggris, urban bias seringkali terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia di mana alokasi sumber-sumber daya lebih banyak diprioritaskan di daerah perkotaan daripada pertimbangan pemerataan
45
atau atau efisie efisiensi nsi.. Kembal Kembalii kita kita perhat perhatika ikan n penjel penjelasa asan n teori teori ekonom ekonomii yang yang dualist dualistik ik tent tentan ang g terj terjad adii kesenj kesenjan angan gan pembag pembagia ian n pend pendapa apata tan n di negar negara-n a-neg egar araa seda sedang ng berkembang, maka pertama-tama relavansinya terlihat dalam pola kesenjangan yang berbeda antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Oshima menjelaskan keadaan ini (kesenjangan di desa lebih tinggi dari pada di kota), sebagai hal yang unik. Dia mera merama malk lkan an kese kesenj njang angan an ters tersebu ebutt akan akan lebi lebih h lebar lebar jika jika pros proses es pemb pemban angu gunan nan pedesaan masih akan berlanjut. 3. Distribusi Pendapatan Antar Daerah Ketimpangan dalam perkembangan ekonomi antar berbagai daerah di Indonesia serta serta penyeba penyebaran ran sumber sumber daya daya alam alam yang yang tidak tidak merata merata menjad menjadii penyeba penyebab b tidak tidak meratanya distribusi pendapatan antar daerah di Indonesia Indon esia khususnya. Ketimp Ketimpang angan an yang yang besar besar dalam dalam distri distribus busii pendapa pendapatan tan atau atau kesenj kesenjang angan an ekonomi dan tingkat kemiskinan merupakan dua masalah besar di banyak negara berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Berawal dari distribusi pendapatan yang tidak merata yang kemudian memicu terjadinya ketimpangan pendapatan sebagai dampak dari kemiskinan. Hal ini akan menjadi sangat serius apabila kedua masalah ters terseb ebut ut berl berlar arut ut-l -lar arut ut dan dan
dibi dibiar arka kan n
sema semaki kin n
para parah, h, pada pada akhi akhirn rnya ya akan akan
menimbulkan konsekuensi politik dan sosial yang dampaknya cukup negatif. Neg Negar araa Indon Indones esia ia seca secara ra geogr geograf afis is dan dan klim klimat atal alogi ogiss meru merupa paka kan n negar negaraa yang yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi. Dengan garis pantai yang terluas di dunia, iklim yang memungkinkan untuk pendayagunaan lahan sepanjang tahun, hutan dan kandungan kandungan bumi Indonesia Indonesia yang yang sangat sangat kaya, merupaka merupakan n bahan (ingredient) yang utama untuk membuat negara menjadi negara yang kaya. Suatu perencanaan yang bagus yang mampu memanfaatkan semua bahan baku tersebut secara secara optimal, akan akan mampu mampu mengan mengantar tarkan kan negara negara Indones Indonesia ia menjad menjadii negara negara yang yang makmur makmur.. Ini terlihat pada hasil hasil Pelita III sampai dengan Pelita V yang dengan pertumbuhan
46
ekonomi rata rata 7% - 8% membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan penduduk yang tinggi. Dan Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat julukan “Macan Asia”. Namun Namun ternya ternyata ta semua semua pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomii dan pendapa pendapatan tan terseb tersebut ut ternya ternyata ta tidak tidak member memberika ikan n dampak dampak yang yang cukup cukup berart berartii pada pada usaha usaha pengent pengentasa asan n kemiskinan. kemiskinan. Indonesia Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. paradoks. Negara ini subur dan kekayaa kekayaan n alamny alamnyaa melimp melimpah, ah, namun namun sebagi sebagian an cukup cukup besar besar rakyat rakyat tergol tergolong ong miskin. Pada puncak krisis ekonomi tahun 1998-1999 penduduk miskin Indonesia mencapai mencapai sekitar 24% dari jumlah jumlah penduduk atau hampir 40 juta orang. Tahun 2002 angka tersebut sudah turun menjadi 18%, dan pada menjadi 14% pada tahun 2004. Situasi Situasi terbaik terbaik terjadi terjadi antara antara tahun 1987-1996 ketika angka rata-rata kemiskinan kemiskinan berada di bawah 20%, dan yang paling baik adalah pada tahun 1996 ketika angka kemiskinan hanya mencapai 11,3%. Di Indonesia pada awal orde baru para pembuat kebijaksanaan dan perencana pembangunan di Jakarta masih sangat percaya bahwa proses pembangunan ekonomi yang pada awalnya terpusatkan hanya di Jawa, Khususnya Jakarta dan sekitarnya, dan hanya di sector-sektor tertentu saja, pada akhirnya akan menghasilkan “Trickle Down Effects”. Didasarkan pada pemikiran tersebut, pada awal orde baru hingga akhir
tahun 1970-an, strategi pembangunan pembangunan ekonomi yang dianut oleh pemerintaha pemerintahan n Orde Baru Baru lebi lebih h
bero berori rien enta tasi si kepa kepada da
pert pertum umbu buha han n
ekon ekonom omii
yang yang ting tinggi gi tanp tanpaa
memperhatikan pemerataan pembangunan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pusat pembangunan ekonomi nasional di mula mulaii di Pula Pulau u Jawa Jawa denga dengan n alas alasan an bahwa bahwa semu semuaa fasi fasili lita tass-fa fasi sili lita tass yang yang dibutu dibutuhkan hkan,, sepert sepertii transp transport ortasi asi,, telekom telekomuni unikas kasi, i, dan infras infrastru truktu kturr lainny lainnyaa lebih lebih tersedia di pulau jawa, khususnya Jakarta, dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Indonesia. Pembangunan saat itu juga hanya terpusatkan terpusatkan pada sektor-sekto sektor-sektorr tertentu tertentu saja saja yang yang secara secara potens potensial ial memil memiliki iki kemamp kemampuan uan besar besar untuk untuk menyum menyumban bang g nilai nilai pendapatan nasional yang tinggi. Pemerintah saat itu percaya bahwa nantinya hasil dari pembangunan itu akan menetes ke sektor-sektor dan wilayah Indonesia lainnya. 47
Ada berbaga berbagaii cara cara untuk untuk menget mengetahui ahui presta prestasi si pembang pembangunan unan suatu suatu negara negara yaitu yaitu dengan dengan pendekat pendekatan an ekonom ekonomii dan pendeka pendekatan tan non-ekon non-ekonomi omi.. Dalam Dalam pendeka pendekatan tan ekonomi ekonomi dapat dilakukan dilakukan berdasarkan berdasarkan tinjauan tinjauan aspek pendapatan pendapatan maupun aspek non pendap pendapata atan. n. Dalam Dalam aspek aspek pendapa pendapatan tan diguna digunakan kan kon konsep sep pendapa pendapatan tan perkapi perkapita, ta, namun hal tersebut belum cukup untuk menilai prestasi pembangunan karena tidak mencerminkan bagaimana pendapatan nasional sebuah negara terbagi di kalangan penduduknya, sehingga tidak memantau unsur keadilan atau kemerataan. Untuk itu diperlukan diperlukan data mengenai mengenai kemerataan kemerataan distribus distribusii pendapatan pendapatan dimana dimana perhatianny perhatiannyaa bukan hanya pada distribusi distribusi pendapatan pendapatan nasional nasional tapi juga distribusi distribusi proses atau pelaksanaan pembangunan itu sendiri. Krisis yang terjadi secara mendadak dan diluar perkiraan pada akhir dekade 1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Bagi kebany kebanyaka akan n orang, orang, dampak dampak dari dari krisis krisis yang yang terpar terparah ah dan langsu langsung ng dirasa dirasakan kan,, diakibatkan oleh inflasi. Antara tahun 1997 dan 1998 inflasi meningkat dari 6% menjadi 78%, sementara upah riil turun menjadi hanya sekitar sepertiga dari nilai sebelumnya. Akibatnya, kemiskinan meningkat tajam. Antara tahun 1996 dan 1999 proporsi orang yang hidup di bawah garis kemiskinan bertambah dari 18% menjadi 24% dari dari jumlah jumlah penduduk penduduk.. Pada saat saat yang yang sama, sama, kondisi kondisi kemisk kemiskina inan n menjad menjadii semakin parah, karena pendapatan kaum miskin secara keseluruhan menurun jauh di bawah garis kemiskinan. Indikator Indikator yang sering digunakan digunakan untuk mengetahui kesenjangan distribusi distribusi pendapatan adalah rasio gini dan criteria Bank Dunia (BPS, 1994). Nilai rasio gini
48
(gini ratio) berkisar antara nol dan satu. Bila rasio gini sama dengan nol berarti distribusi pendapatan amat merata sekali karena setiap golongan penduduk menerima bagian pendapatan yang sama. Secara grafis, ini ditunjukkan oleh berimpitnya kurva lorens dengan garis kemerataan sempurna. Namun, bila rasio gini sama dengan satu menunjukan bahwa terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang sempurna karena seluruh pendapatan hanya dinikmati oleh satu orang saja. Singkatnya, semakin tinggi nila nilaii rasi rasio o gini gini maka maka sema semaki kin n timp timpan ang g dist distri ribu busi si penda pendapa pata tan n suat suatu u negar negara. a. Sebali Sebalikny knya, a, semaki semakin n rendah rendah nilai nilai rasio rasio gini gini berart berartii semaki semakin n merata merata distr distribu ibusi si pendapatan. Berikut ini adalah Relative Income Trends, 1975-2007 yang dikeluarkan OECD. GRAFIK 1 RELATIVE INCOME TRENDS, 1975-2007
Kriter Kriteria ia Bank Dunia Dunia mendas mendasark arkan an penilai penilaian an distri distribus busii pendapa pendapatan tan atas atas pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk berpendapatan terendah. Kesenjangan distribusi pendapatan dikategorikan: 1. Tinggi Tinggi,, bila bila 40% penduduk penduduk berpengh berpenghasi asilan lan terenda terendah h meneri menerima ma kurang dari 12% bagian pendapatan. 2. Sedang, Sedang, bila bila 40% pendudu penduduk k berpenghas berpenghasil ilan an terendah terendah menerim menerimaa 12 hingga hingga 17% bagian pendapatan 3. Rendah, Rendah, bila bila 40%, 40%, pendudu penduduk k berpen berpenghas ghasila ilan n terend terendah ah menerima menerima lebih lebih dari dari 17% bagian pendapatan. Ketimpangan Ketimpangan distribusi distribusi pendapatan diukur dengan menghitung menghitung persentase persentase jumla jumlah h pendapa pendapatan tan pendudu penduduk k dari dari kelomp kelompok ok yang yang berpend berpendapat apatan an rendah rendah 40% tere terend ndah ah diban dibandi dingk ngkan an denga dengan n tota totall penda pendapa pata tan n selu seluru ruh h pend pendudu uduk. k. Perse Persent ntas asee pendapatan pendapatan nasional nasional yang diterima diterima oleh masing-mas masing-masing ing kelompok kelompok masyarakat masyarakat yang ting tingga gall di 15 negar negaraa berke berkemb mban ang g , memp memper erli lihat hatka kan n kada kadarr para parahn hnya ya masa masala lah h
49
ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan di negara-negara Dunia Ketiga. Pembagian Pembagian pendapatan pendapatan untuk masing-masing masing-masing kelompok masyarakat masyarakat di 15 negara tersebut masih relatif sangat timpang. Porsi pendapatan yang diterima oleh 20% penduduk yang paling miskin hanya berkisar 5,2 % dari total pendapatan, sedangkan 10% serta 20% kelompok penduduk yang paling kaya masing-masing menerima 36,0% dan 51,8% dari pendapatan nasional. Bandingkanlah dengan negara-negara industri maju. Jepang, 20% penduduknya yang paling miskin menerima 8,7% dari keseluruhan pendapatan nasional, sedangkan 10% dan 20% penduduk terkaya hanya mene meneri rima ma 22,4 22,4% % dan dan 37,5 37,5% % dari dari pend pendap apat atan an nasi nasion onal al.. Di berb berbag agai ai nega negara ra berkembang berkembang tidak terdapat hubungan yang jelas dan baku antara tingkat tingkat pendapatan per kapita dengan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Sebagai contoh, pendapatan per kapita Sri Lanka hanya 1/6 pendapatan per kapita Brasil, akan tetapi ketimpangan pendapatan di Brasil (berdasarkan ketiga cara tersebut di atas) ternyata lebih buruk atau lebih parah daripada yang ada di Sri Lanka. Angka Angka koefisie koefisien n
ini Sri Lanka adalah adalah 0,30 sedangkan sedangkan Brasil Brasil sebesar sebesar 0,60 yang
menunjukkan ketimpangan pendapatan yang sangat besar jika diukur dari koefisien Gini normal. Paraguay dengan pendapatan pendapatan 70 kali pendapatan Bangladesh Bangladesh memiliki memiliki ketida ketidakmer kmerata ataan an yang yang lebih lebih besar. besar. Sebali Sebalikny knya, a, Malays Malaysia ia dengan dengan pendapa pendapatan tan per kapita tahun 1996 sebesar 65% lebih tinggi dari pendapatan per kapita Kosta Rika, memili memiliki ki ketimp ketimpanga angan n pendapat pendapatan an yang yang tidak tidak begitu begitu besar. besar. Akan Akan tetapi tetapi,, tingka tingkatt ketim ketimpang pangan an distri distribus busii pendapa pendapatan tan di ketiga ketiga negara negara terseb tersebut ut kurang kurang lebih lebih sama. sama. Antara 1960 dan 1980 tingkat ketimpangan pendapatan melonjak, dan hal ini ternyata terjadi di semua negara-negara Dunia Ketiga nonkomunis. Koefisien Gini meningkat dari 0,544 menjadi 0,602 (kecenderungan ini adalah kecenderungan keseluruhan, artinya penjumlahan seluruh koefisien Gini dari setiap negara-negara berkembang tersebut).
50
•
Meskipun Meskipun demikian, demikian, peningkatan peningkatan pemerataan pemerataan pendapatan pendapatan terjadi terjadi di sejumlah sejumlah negar negaraa berk berkem emba bang ng berp berpen engha ghasi sila lan n menen menenga gah h yang yang buka bukan n meru merupak pakan an pengekspor minyak.
•
Sedangka Sedangkan n distri distribus busii pendapa pendapatan tan di negara negara berkem berkembang bang berpen berpenghas ghasila ilan n rendah dan kelompok pengekspor minyak semakin timpang. Memburuknya (peningkatan angka) koefisien Gini pada dua kelompok negara
ini mencer mencermin minkan kan telah telah membur memburukn uknya ya distri distribus busii pendapa pendapatan tan antara antara satu satu negara negara dibandingkan dibandingkan dengan negara-negar negara-negaraa lain dan, tentu saja, memburuknya memburuknya distribusi distribusi pendapatan di masing-masing negara berkembang itu sendiri. Mengingat besar atau keciln kecilnya ya porsi porsi atau atau bagian bagian pendapa pendapatan tan yang yang diteri diterima ma oleh oleh kelomp kelompokok-kel kelomp ompok ok pendud penduduk uk yang yang paling paling miskin miskin tidak tidak sama sama untuk untuk masing masing-ma -masin sing g negara negara,, maka maka mungkin saja suatu negara dengan GNP atau pendapatan per kapita yang tinggi justru memp mempun unya yaii pers persen enta tase se pend pendud uduk uk yang yang bera berada da di bawa bawah h gari gariss kemi kemisk skin inan an internasional yang lebih besar dibandingkan dengan suatu negara yang pendapatan per kapitanya lebih rendah. Masalah-masalah kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan tersebut sesungguhnya tidak semata-mata disebabkan oleh proses-proses pertumbuhan ekonomi yang alamiah. Ada faktor-faktor lain yang bermain serta turut mempengaruhinya, yakni seperti jenis pertumbuhan ekonomi yang berlangsung di negara yang bersangkutan, berbagai pengaturan politik dan kelembagaan yang dalam prakteknya prakteknya ikut menentukan pola-pola distribus distribusii pendapatan pendapatan nasional, nasional, yang harus sengaja diciptakan sedemikian rupa dalam rangka lebih menyebarluaskan kue atau buah hasil pertumbuhan ekonomi kepada. Terdapat dua pendekatan : kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif 1. Kemiskinan absolut ( melihat jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan). 2. Kemiskinan relatif (hubungan populasi terhadap distribusi pendapatan).
51
Beban Kemiskinan Global Terjadi pada negara yang memiliki populasi yang besar pada kelompok-kelompok tertentu (kaum wanita), Anak –anak (sisi pendidikan dan kesehatan). Beban tersebut dapat dilihat dari extreme poverty line dan poverty line. Perbedaan Kemiskinan dengan Ketimpangan Pendapatan.
- Kemiskinan berkaitan dengan standar hidup yang absolut. - Sedangkan Ketimpangan pada pad a standar hidup relatif dari seluruh masyarakat. Kategori ketimpangan ditentukan dengan menggunakan kriteria seperti berikut: •
ketimpangan pendapatan tinggi
•
ketimpangan pendapatan sedang
•
ketimpangan pendapatan rendah Sesuai Sesuai pern pernya yata taan an yang yang kami kami utar utarak akan an pada pada bab satu satu di penda pendahul hulua uan, n,
bah bahwas wasany anyaa masa masala lah h keti ketimp mpang angan an suda sudah h terj terjad adii dan dan dial dialam amii oleh oleh bang bangsa sa ini ini semenj semenjak ak jaman jaman penjaj penjajaha ahan. n. Seiri Seiring ng berjal berjalann annya ya waktu, waktu, ketimp ketimpanga angan n distri distribus busii pendapatan seperti sudah menjadi tradisi dalam kehidupan bangsa ini. Hal tersebut dilanjutkan mulai dari pemerintahan pertama yaitu orde lama sampai sekarang, dan yang yang pali paling ng para parah h adal adalah ah saat saat orde orde baru baru.. Peme Pemeri rint ntah ahan an orde orde baru baru mema memang ng mewariskan pembangunan fisik yang bernilai positif bagi bangsa, namun pada saat rezim Soeharto tersebut juga mewariskan kelemahan mentalitas bangsa, seperti tradisi korup serta hidup mewah di kalangan elite. Untuk bisa hidup mewah, elite penguasa mempraktekkan KKN dengan penguasa besar, melupakan kepentingan rakyat yang berakibat melebarnya jurang antara kaya dengan rakyat jelata yang semakin hari kian ber berta tamb mbah ah
misk miskin in..
Sela Selama ma
32
tahu tahun n
berk berkua uasa sa,,
Soeh Soehar arto to
memp mempri rior orit itas aska kan n
pertumbuhan ekonomi nasional, economic growth, yang mengacu pada percepatan kenaikan GNP. Soeharto menelantarkan perkembangan ekonomi nasional, economic develo developme pment, nt, yang yang mengem mengemban bangkan gkan potens potensii ekonom ekonomii masyar masyarakat akat dalam dalam rangka rangka pemerataan pendapatan nasional.
52
Di bawah bawah kepemim kepemimpina pinan n Presid Presiden en Soehart Soeharto o sebelu sebelum m krisis krisis monete moneter, r, para para konglomerat konglomerat Indonesia membanggakan membanggakan diri sebagai motor pembangunan ekonomi nasional,
tetapi
ternyata
pondasi
ekonomi
itu
ternyata
keropos.
Data Data ekonomi ekonomi makro makro Indones Indonesia ia akhir akhir 199 1995 5 menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa walaupu walaupun n GNP Indone Indonesia sia masih masih lebih lebih baik baik dari dari Cina Cina dan Vietna Vietnam, m, tetapi tetapi potens potensii konflik konflik sudah sudah terakumulasi karena kesenjangan ekonomi di berbagai komponen bangsa teramat bes besar ar,,
just justru ru karen karenaa
peme pemeri rint ntah ah meng mengana anake kema mask skan an kong konglo lome mera ratt
dan tida tidak k
memberdaya memberdayakan kan ekonomi ekonomi rakyat. rakyat. Kesenjangan Kesenjangan itu terjadi terjadi antara antara pelaku ekonomi nasion nasional al dengan dengan pelaku pelaku ekonom ekonomii asing. asing. Antara Antara golong golongan an kaya kaya dengan dengan golong golongan an miskin, teristimewa antara pribumi dengan nonpribumi. Walaupun hasil produksi domestik domestik kita (GDP, gross domestic domestic product) product) rata-rata mencapai 3.500 dolar per orang setahunnya, tetapi yang bisa dihitung sebagai pendapatan nasional (GNP, gross nation national al product product)) cuma cuma 960 dolar dolar per orang orang setahu setahunny nnya. a. Ini berart berartii 2.540 2.540 dolar dolar dinikmati investor dan kreditor asing (bandingkan Jepang yang GDP-nya 'hanya' 14.000 dolar tetapi GNP-nya mencapai 20.000 dolar berkat hasil investasinya di luar negeri). Pendapatan nasional yang cuma 960 dolar itu ternyata tidak terbagi secara harmonis di antara kelompok warga negara. Karena 80 persen nilai aktivitas ekonomi nasional dilakukan 300 grup konglomerat saja, sedangkan selebihnya hampir dua ratus juta rakyat cuma kebagian 20 persen porsi ekonomi nasional. Dari 300 grup bisnis konglomerat itu, yang dimiliki nonpribumi ada 224 grup, sedangkan pribumi cuma diwakili 76 grup bisnis yang asetnya tidak sampai 10 persen aset konglomerat nonpribumi. Ketimpangan makro-ekonomi ini berdampak pada hampir seluruh sektor ekonomi nasional yang melahirkan kemiskinan struktural rakyat pribumi, akibat terbatasnya akses di sektor ekonomi dan keuangan. Andaikan pendapatan nasional terbagi merata dan berkeadilan, seorang pejabat setidaknya bisa memperoleh gaji (penghasilan sah) yang mencukupi, sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu melayani
53
dan melindungi masyarakat. Tapi sayang sekali, sebagian besar pendapatan nasional (GNP) masuk ke kantong konglomerat, sedangkan negara hanya mendapat porsi kecil GNP, sehingga negara tidak mampu menggaji pegawainya secara pantas, sehingga pada pada kenyat kenyataan aannya nya penghas penghasila ilan n resmi resmi Lurah Lurah kita kita jauh jauh di bawah bawah rata-r rata-rata ata GNP. GNP. Akibat ketimbangan distribusi pendapatan nasional, maka pada umumnya pejabat negara berpenghasilan di bawah rata-rata pendapatan nasional. 2.2.7 Ketimpangan Menyebabkan Ketertinggalan
Di negara yang tingkat GNP dan pendapatan perkapitanya perkapitanya rendah, semakin semakin timpang timpang distri distribus busii pendapa pendapatan tan maka maka permi perminta ntaan an agregat agregat akan akan semaki semakin n dipenha dipenharuh ruhii oleh oleh p per eril ilak aku u kons konsum umsi si oran orang g – oran orang g kaya kaya.. Seca Secara ra umum umum yang yang meny menyeb ebab abka kan n ketidakmerataan distribusi pendapatan di NSB menurut Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris dalam Arsyad 1999, mengemukakan 8 sebab yaitu : 1. Pert Pertam amba baha han n pendu penduduk duk yang yang ting tinggi gi yang yang menga mengaki kibat batkan kan menu menuru runn nnya ya pendapatan per kapita. 2. Infl Inflas asii di mana mana penda pendapa pata tan n uang uang bert bertam ambah bah teta tetapi pi tida tidak k diik diikut utii seca secara ra proporsional dengan pertambahan produksi barang – barang. 3. Ketidakmerataan pembangunan antar daerah 4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek – proyek yang padat modal (kapital intensif), sehingga persentasi pendapatan modal dari harta tambahan besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja sehingga pengangguran bertambahn 5. Rendahnya mobilitas sosial. 6. Pelaks Pelaksana anaan an kebijak kebijaksan sanaan aan indust industri ri substi substitut tutii impor impor yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n kenaikan harga – harga barang hasil industri untuk melindungi usaha – usaha golongan kapitalis.
54
7. Memburuknya nilai tukar ( term of trade ) bagi NSB dalam perdagangan dengan dengan negara negara – negara negara maju, maju, sebaga sebagaii akibat akibat ketida ketidakel kelast astisa isan n permin permintaan taan negara – negara terhadap barang – barang ekspor NSB. 8. Hancurnya industri – industri kerajinan rakyat seperti pertukangan, industri rumah tangga, dan lain – lain.
Seperti yang dikemukakan diatas tergambar pada data Poverty Gaps berikut ini:
Peraga distribusi pendapatan fungsional didalam sebuah perekonomian pasar. Indonesia memiliki satu kementerian negara yang memiliki tugas untuk mempercepat pemba pembangun ngunan an daerah daerah tertin tertinggal ggal yakni yakni Kement Kementeri erian an Negara Negara Percepa Percepatan tan Daerah Daerah Tert Tertig iggal gal (PDT (PDT). ). Tu Tuga gass keme kement nter eria ian n ini ini memi memili liki ki pera peran n yang yang stra strate tegi giss dala dalam m mengentaskan daerah-daerah di Indonesia baik di kawasan barat maupun timur dan kawasan terluar yang masih banyak tertinggal dibanding daerah lain. Meskipun sudah ada Kementerian PDT, masalah ketimpangan yang pada gilirannya membawa kepada ketertinggalan dalam hal pembangunan, semakin nyata terjadi di depan mata kita. Sejatinya, masalah ini adalah masalah besar bangsa kita yang sedang kita hadapi. Ini bukan hanya masalah parsial parsial dan hanya menjadi menjadi tugas Kementerian Kementerian PDT. Berbicara Berbicara mengenai masalah ketertinggalan, negara ini sesungguhnya sedang mengalami proses ketertinggalan yang pelan tapi pasti. Hal ini antara lain disebabkan oleh maraknya
55
ketimpangan, baik itu ketimpangan pendapatan, pendidikan, maupun ketimpangan kualitas institusi birokrasi di negara ini. Salah satu hasil studi William Easterly (2006) mengungkapkan bahwa tingkat keti ketimp mpan angan gan (ineq (inequa uali lity ty))
yang yang tingg tinggii meru merupa pakan kan pengh pengham amba batt
kema kemakm kmur uran, an,
tumbuhnya institusi yang berkualitas, dan berkembangnya pendidikan yang bermutu ting tinggi gi.. Lapo Lapora ran n Bank Bank Duni Duniaa (200 (2005) 5) bert bertaj ajuk uk Worl World d Deve Develo lopm pmen entt Repo Report rt menyebutkan dalam pengantarnya bahwa keadilan (equity) adalah salah satu aspek fundamental dalam mencapai kemakmuran jangka panjang bagi masyarakat secara keseluruhan. Meskipun ada klaim ini, perdebatan mengenai pengaruh ketimpangan terhadap pembangunan ekonomi masih berlanjut dengan serius. Perlu ditegaskan di sini, ketimpangan berkaitan dengan distribusi hasil (outcomes) seperti pendapatan, kemakmuran, kemakmuran, konsumsi, dan dimensi-dim dimensi-dimensi ensi lain dari apa yang disebut sebagai keseja kesejahte hteraa raan n (well (well being) being).. Sedangka Sedangkan n ketida ketidakad kadila ilan n (inequa (inequali lity) ty) meruju merujuk k pada distribusi kesempatan (opportunities) yang mencakup aspek-aspek ekonomi, politik, dan sosial. Gelombang pertama (first wave) literatur mengenai pembangunan berargumentasi bahwa tingkat ketim ketimpang pangan an yang yang tinggi tinggi dapat dapat memper mempercepa cepatt pertum pertumbuh buhan an dengan dengan mengar mengarahka ahkan n pendapatan lebih banyak lagi kepada para pemodal bertabungan tinggi (high saving capitalists) (Lewis, 1954, Kaldor, 1956, 1961). Argumen ini berangkat dari standar hipot hipotes esis is di mana mana tingk tingkat at tabu tabunga ngan n indi indivi vidu du akan akan meni meningk ngkat at seir seirin ing g denga dengan n meningkatnya pendapatan.
Ketika redistribusi sumberdaya dari kaum kaya ke kaum miskin cenderung menurunkan tingkat tabungan agregat dalam suatu perekonomian, akumulasi kapital akan akan
menu menuru run n
seir seirin ing g
deng dengan an
laju laju
pert pertum umbu buha han n
ekon ekonom omi. i.
Meni Mening ngka katn tnya ya
ketidaksamaan cenderung meningkatkan investasi dan Sementara itu, literaturliteratur baru mengenai pertumbuhan membalikkan prediksi tersebut. Dengan seperangkat model teoritik dan studi-studi empiris mereka berargumentasi bahwa ketimpangan berdampak buruk terhadap pertumbuhan melalui saluran-saluran 56
ekonomi politik atau kendala akumulasi modal insani (human capital accumulation) (Galor and Zeira, 1993; Banerjee and Newman, 1993; Alesina and Rodrik, 1994; Persso Persson n and Tabell Tabellini ini,, 199 1994). 4). Hal yang yang sangat sangat dekat dekat dengan dengan kemisk kemiskina inan n adalah adalah ketim ketimpang pangan an (inequ (inequali ality ty)) atau atau gap antara antara si miskin miskin dan si kaya. kaya. Ketimp Ketimpanga angan n berkaitan dengan distribusi hasil seperti pendapatan, kemakmuran, konsumsi, dan dimensi-dimensi lain dari apa yang disebut sebagai kesejahteraan. Konsep inequality terseb tersebut ut harus harus dibeda dibedakan kan dengan dengan kon konsep sep equity equity yang yang meruju merujuk k pada pada distr distribu ibusi si kesempatan (opportunities) yang mencakup aspek-aspek ekonomi, politik, dan sosial. Dalam World Development Report 2006, World Bank (2006) berargumentasi bahwa keti ketimp mpan anga gan n
dala dalam m
kese kesemp mpat atan an dan dan
akse aksess
ekon ekonom omii
berp berpen enga garu ruh h
terh terhad adap ap
pembangunan ekonomi.
57
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimp Kesimpulan ulan
1. Penge Pengert rtia ian n pert pertum umbu buhan han ekono ekonomi mi haru haruss dibe dibedak dakan an deng dengan an pemb pemban angu gunan nan ekonomi, pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agr agregat egat..
Mel Melalui alui
per pertum tumbuha buhan n
ekon ekonom omii,
stan standa darr
hidu hidup p
memba embaiik.
Pertumbuhan ekonomi membawa perubahan. Barang-barang baru diproduksi, sement sementara ara yang yang lain lain menjad menjadii keting ketinggal galan an mode. mode. Ada yang yang yang yang percay percayaa pertum pertumbuha buhan n merupa merupakan kan tujuan tujuan dasar dasar masyar masyaraka akat, t, karena karena pertum pertumbuha buhan n meng mengang angka katt orang orang kelua keluarr dari dari kemi kemisk skin inan an dan dan meni meningk ngkat atkan kan kual kualit itas as kehidupan kehidupan mereka.Yang mereka.Yang lain mengatakan mengatakan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi mengikis mengikis nilai-nilai nilai-nilai tradisiona tradisionall dan menyebabkan menyebabkan eksploitas eksploitasi, i, kerusakan kerusakan lingkungan, lingkungan, dan korups korupsi. i. Krisis Krisis nilai nilai tukar tukar telah telah menuru menurunka nkan n pertum pertumbuh buhan an ekonomi ekonomi Indonesia. 2. Krisis Krisis nilai nilai tukar tukar telah menurunk menurunkan an pertum pertumbuha buhan n ekonom ekonomii Indone Indonesia sia.. Nilai Nilai tuka tukarr rupi rupiah ah yang yang mero meroso sott taja tajam m seja sejak k bula bulan n Juli Juli 1997 1997 meny menyeb ebab abkan kan pertum pertumbuha buhan n ekonom ekonomii Indone Indonesia sia menuru menurun n tajam. tajam. Namun, Namun, layakny layaknyaa yang yang terjadi dan di dapati pada Negara-negara lain, Indonesia salah satu negara yang dapat memiliki kinerja yang lebih baik pada masa sekarang yaitu pasca kris krisis is 1997 1997 dan dan kris krisis is glob global al.. kebi kebija jaka kan n utam utamaa nega negara ra adal adalah ah untu untuk k meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi dan untuk membuatnya tetap ber berla langs ngsung ung dala dalam m jang jangka ka panja panjang, ng, yang yang bert bertuj ujua uan n untuk untuk mengu mengura rang ngii kemiskinan (saat ini mencapai 16%) dan pengangguran (di atas 10%) secara cepat cepat akan tetapi tetapi disamp disamping ing itu itu masih masih banyak banyak hal yang yang dapat dapat dilakuk dilakukan an Indones Indonesia ia untuk untuk mening meningkat katkan kan pertum pertumbuha buhan n ekonom ekonomii melalu melaluii berbaga berbagaii
58
sector sector-se -sekto ktorr dan regula regulasi si yang yang mempro memprotec tec perekon perekonomi omian an Indone Indonesia sia agar agar tidak gampang terfluktuatif oleh pengaruh ekonomi luar. 3. Nega Negara ra-n -neg egar araa
maju maju
pada pada
taha tahapp-ta taha hap p
pert pertum umbu buha han n
awal awal,,
dist distri ribu busi si
pendapatan cenderung memburuk, namun pada tahap-tahap berikutnya hal itu akan akan memb membai aik. k. Begi Begitu tu juga juga yang yang terj terjadi adi di nega negara ra-n -nega egara ra berke berkemb mban ang g sehing sehingga ga untuk untuk melaks melaksana anakan kan pemera pemerataa taan n distri distribus busii pendapa pendapatan tan secara secara optimal dan terhindar dari penyimpangan dapat di lakukan dengan konsep sebagai berikut Pertama, Pertama, indikator indikator distribusi distribusi pendapatan pendapatan perorangan. perorangan. Kedua, kurva kurva Lorenz. Lorenz. Ketiga Ketiga,, koefisi koefisien en gini. gini. Masing Masing-ma -masin sing g indika indikator tor terseb tersebut ut mempunyai relasi satu sama lainnya. Semakin jauh kurva Lorenz dari garis diagonal diagonal maka semakin semakin besar ketimpangan ketimpangan distribusi distribusi pendapatannya. pendapatannya. Begitu Begitu juga juga sebali sebalikny knya, a, semaki semakin n berimp berimpit it kurva kurva Lorenz Lorenz dengan dengan garis garis diagona diagonal, l, semaki semakin n merata merata distri distribus busii pendapat pendapatan. an. Sedangk Sedangkan an untuk untuk koefis koefisien ien gini, gini, semakin kecil nilainya, menunjukkan distribusi yang lebih merata. 4. Tidak Tidak diragukan diragukan lagi bahwa bahwa perekon perekonomi omian an makro yang stabil stabil adalah adalah penting penting bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang terbilang lamban dan sangat mudah terfluktuatif dan dengan kebijakankebijakan pemerintah dalam sector perekonomian dan sector-sektor lainnya yang yang kurang kurang berjal berjalan an dengan dengan optima optimall sangat sangat membeka membekap p Indones Indonesia ia pada pada kondisi yang tak sehat. Ketimpangan yang besar dalam distribusi pendapatan atau kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan merupakan dua masalah besar di banyak negara berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Berawal dari distribusi pendapatan yang tidak merata yang kemudian memicu terjadinya ketimp ketimpanga angan n pendapa pendapatan tan sebaga sebagaii dampak dampak dari dari kemisk kemiskina inan. n. Hal ini akan menjad menjadii sangat sangat serius serius apabil apabilaa kedua kedua masala masalah h terseb tersebut ut berlar berlarutut-lar larut ut dan dibiar dibiarkan kan semaki semakin n parah, parah, pada akhirny akhirnyaa akan akan menimb menimbulk ulkan an konsekue konsekuensi nsi politik dan sosial yang dampaknya cukup negatif.
59
3.2 Rekome Rekomenda ndasi si
Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi 1. Bebera Beberapa pa negara negara sedang berkemba berkembang ng mengal mengalami ami ketidak ketidak stabil stabilan an sosial sosial,, polit politik, ik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi. 2.
Ket Ketidakm dakmam ampu puan an
atau atau
kel kelemah emahan an
set setor
swast wastaa
melak elaksa sana naka kan n
fung fungsi si
entrep entrepren renuri urial al yang yang bersed bersedia ia dan mampu mampu mengad mengadakan akan akumul akumulasi asi kapital kapital dan mengambil mengambil inisiati inisiatiff mengadakan mengadakan investasi investasi yang diperlukan diperlukan untuk memonitori memonitori proses pertumbuhan. 3. Pertum Pertumbuh buhan an ekonomi ekonomi merupa merupakan kan hasil akumula akumulasi si kapital kapital dan invest investasi asi yang dilakuk dilakukan an teruta terutama ma oleh oleh sektor sektor swasta swasta yang yang dapat dapat menaik menaikkan kan produkt produktivi ivitas tas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat. 4. Rendah Rendahnya nya tabunga tabungan-i n-inve nvesta stasi si masyar masyaraka akatt (sekor (sekor swasta) swasta) merupa merupakan kan pusat pusat atau atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung. 5. Hambat Hambatan an sosial sosial utama dalam menaik menaikkan kan taraf taraf hidup hidup masyarak masyarakat at adalah adalah jumlah jumlah pen pendud duduk uk yang yang sang sangat at besa besarr dan dan laju laju pert pertum umbuh buhan anny nyaa yang yang sang sangat at cepa cepat. t. Prog Progra ram m
peme pemeri rint ntah ahla lah h
yang yang
mamp mampu u
seca secara ra inte intens nsif if menu menuru runk nkan an
laju laju
perta pertamba mbahan han pendudu penduduk k yang yang cepat cepat lewat lewat progra program m keluar keluarga ga berenca berencana na dan melaksanaka melaksanakan n program-pr program-program ogram pembangunan pembangunan pertanian pertanian atau daerah pedesaan 60
yang yang bisa bisa menger mengerem em atau atau memper memperlam lambat bat arus arus urbani urbanisas sasii pendudu penduduk k pedesaa pedesaan n menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi. 6. Pemerintah Pemerintah dapat dapat menciptak menciptakan an semangat semangat atau spiri spiritt untuk mendoro mendorong ng pencapaian pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor faktor penawaran penawaran saja, saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, masyarakat, yaitu yaitu sumber sumber-su -sumbe mberr alam alam dan manusi manusia, a, kapital kapital,, dan teknol teknologi ogi;t ;teta etapi pi juga juga faktor faktor p per ermi mint ntaa aan n luar luar nege negeri ri.. Tanp Tanpaa kena kenaik ikka kan n pote potens nsii prod produk uksi si tida tidak k dapa dapatt direalisasikan
61
KEPUSTAKAAN
Mark Skousen.2006. Teori-Teori Ekonomi Modern. Jakarta: Prenada Media Sadono Sukirno.2006.Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sadono Sukirno.2006.Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada www.aw.com/todaro www.imf.com www.wapedia.com www.worldbank.com
62