1
Windyanesha Paradhita / 113130068 / Kelas : C EVALUASI DAN INTERPRETASI WELL LOGGING
Tujuan dari dilakukannya well logging adalah untuk mengetahui dan mengenali batuan reservoir yang mempunyai pori-pori dan permeabilitas serta mengestimasi porositas sehingga nantinya dapat menghasilkan besarnya Volume Bulk (Volume pori; didapatkan parameter A sebagai luas permukaan dan h sebagai ketebalan reservoir) dari reservoir untuk perhitungan OOIP ataupun OGIP. Selain itu digunakan untuk mengetahui kandungan fluida yang ada di reservoir (minyak, gas, atau air) dengan perhitungan kuantitatif Water
Saturation sehingga dapat diketahui letak pasti fluida hidrokarbon di dalam reservoir. Dalam memilih peralatan logging, yang harus diperhatikan yaitu: o Jenis sumur (wildcat, pengembangan) o Kondisi lubang (kedalaman, ukuran lubang, jenis lumpur, deviasi) o Isi fluida formasi (fresh/salt connate water) o Keekonomian (cost pengerjaan suatu lapangan, lama penggunaan rig) Well Logging sendiri terbagi menjadi yaitu Lithology tools, Porosity tools, dan Resistivity tools. a. Lithology tools (mengetahui zona porous dan permeable, mengetahui ketebalan lapisan atau net pay) 1. Spontaneous Potential Log 2. Gamma Ray Log 3. Caliper Log b. Porosity tools (mengestimasi besarnya harga porositas batuan, dari density dan neutron dapat mengetahui kandungan fluida formasi apakah minyak, gas, atau air) 1. Density log 2. Neutron log 3. Sonic log c. Resistivity tools (mengetahui harga Sw, Rt, dan Rxo, memvalidasi kandungan fluida suatu formasi) 1. Induction log 2. Lateral log 3. Laterolog 4. Microlog 5. Microspherical Focused Log (MSFL)
LOGGING TOOLS A. Lithology tools Spontaneous Potential digunakan untuk menentukan zona porous dan permeabel sehingga dapat menentukan reservoir rock, menentukan batas dan ketebalan lapisan, menghitung harga Rw, dan mengetahui harga Vshale. Lapisan permeabel ditandai dengan adanya defleksi SP log dari shale base line sedangkan jika bentuk defleksi lurus dan
2
Windyanesha Paradhita / 113130068 / Kelas : C konstan maka disebut shale base line atau cenderung bukan batuan permeabel karena mengandung shale. Gamma ray digunakan untuk membedakan lapisan shale dan non shale, mengetahui lapisan yang porous dan permeabel, menghitung harga Vshale, dan mendeteksi mineralmineral radioaktif. Jika gamma ray berdefleksi cenderung ke kiri maka batuan tersebut merupakan non shale dan porous permeabel, sedangkan jika cenderung mendekati harga maksimal (defleksi ke kanan) gamma ray maka batuan tersebut adalah shale. Caliper log merupakan log tambahan yang digunakan untuk mengetahui kondisi lubang bor serta untuk mengukur volume annulus dalam rangka sirkulasi untuk cementing process. B. Porosity tools Density log menunjukkan besarnya densitas (bulk density) dari batuan yang ditembus lubang bor berguna untuk menentukan besarnya porositas. Keberadaan minyak tidak memberikan efek yang signifikan pada porositas density tetapi gas memberikan efek yang besar. Kombinasi density-neutron dapat digunakan untuk mengetahui kandungan fluida formasi. Jika terjadi crossplot maka kandungan fluidanya yaitu hidrokarbon. Jika crossplot cenderung besar maka kemungkinna berisi gas dan jika kecil berisi minyak. Dari situ juga akan diketahui dimana GOC dan WOCnya. Neutron log adalah log porositas yang mengukur konsentrasi ion hydrogen dalam formasi. Bila pori-pori terisi oleh gas maka porositas neutronnya akan lebih kecil jika dibandingkan bila terisi oleh minyak atau air. Dengan kombinasi bersama density log dapat mengetahui kandungan fluida formasi. Sonic log adalah log porositas yang mengukur interval transite time dari gelombang suara yang melewati setiap feet dari formasi. Merupakan indicator yang cukup bagus untuk mendeteksi adanya gas karena transite time menjadi lebih besar.
C. Resistivity tools Resistivity tool dibagi menjadi induction log, lateral log, laterolog, microlog, dan microspherical focused log (MSFL). Biasanya microlog dan MSFL digunakan untuk mengetahui harga Rxo. Sedangkan induction dan lateral log sendiri memiliki 3 jenis jangkauan yaitu shallow, medium, dan deep. Dari jangkauan shallow dan medium akan didapatkan harga Rxo sedangkan deep akan didapatkan parameter Rt. Resistivity log dapat
3
Windyanesha Paradhita / 113130068 / Kelas : C digunakan untuk mengetahui kandungan fluida formasi. Biasanya minyak dan gas memiliki harga resisitivitas yang besar, berbanding terbalik dengan air karena air merupakan konduktor yang baik sehingga memiliki resistivitas yang kecil (C =1/R). PEMILIHAN KOMBINASI LOGGING Dalam menentukan kombinasi logging yang akan digunakan perlu memperhatikan beberapa dasar sehingga didapatkan data petrofisik yang diinginkan dengan keakuratan yang tinggi. Hal pertama yang harus diperhatikan yaitu jenis fluida pemboran. Fluida pemboran terdiri dari fresh/salt water based mud, oil based mud, dan gaseous drilling mud. Tidak semua log dapat bekerja optimum dengan fluida tersebut. Semua alat log cocok untuk fresh water, sedangkan pada salt water SP log tidak dapat bekerja. Pada OBM dan gas, log listrik tidak dapat bekerja sehingga dapat digunakan gamma ray, induction, neutron, dan density log. Dasar kedua yaitu jenis batuan reservoir apakah soft formation, medium formation, ataupun hard formation. SP log cocok digunakan pada batuan yang lunak, gamma ray pada lapisan shally dapat memberikan Vclay lebih baik, kombinasi neutron-density dan sonicdensity cocok untuk formasi yang homogen. Dasar ketiga yaitu kondisi lubang bor apakah open hole atau cased hole. Peralatan logging ada yang tidak dapat bekerja secara optimum jika terdapat casing di depan sumur sehingga perlu digunakan peralatan lain. Pada open hole, semua jenis log dapat digunakan. Sedangkan pada cased hole, gamma ray dan neutron log dapat digunakan. Dasar keempat yaitu kedalaman invasi mud filtrate pada zona uninvaded dan zona invaded. SP log optimum pada invasi dangkal, pada induction dan lateral log terbagi menjadi 3 kedalaman invasi yaitu deep, medium, dan shallow. Sedangkan microlog memiliki kedalaman invasi < 3 inci dan kedalaman invasi optimum MSFL > 3 inci. Dasar kelima yaitu ketebalan lapisan produktif. Setiap jenis log akan mengukur karakteristik formasi porous dengan akurat apabila ketebalan lapisan yang diukur lebih besar dari jarak (spasi) antar elektrodanya. Data ketebalan lapisan akan menjadi acuan dalam pemilihan setiap jenis log, khususnya jenis log resistivity. Sebagai contoh, jika ketebalan lapisan porous permeabel yang tipis disarankan menggunakan jenis alat log yang mempunyai sistem difokuskan (microspherical focus log, laterolog, induksi log). Dasar keenam yaitu distribusi porositas dan resistivitas. Setiap log mempunyai kondisi optimum dimana memperhatikan harga porositas dan resistivitasnya. Misalnya SP log dapat digunakan pada formasi berporositas besar, neutron log pada porositas berharga 0-20%, density log pada porositas 20-40%, dan lain lain.
4
Windyanesha Paradhita / 113130068 / Kelas : C Setelah memperhatikan dasar-dasar pemilihan kombinasi log maka dilanjutkan dengan prosedur pemilihan kombinasi log. Yang pertama yaitu mengumpulkan data-data yang mempengaruhi kondisi optimum log. Kemudian mempelajari dan memahami kondisi optimum dari semua alat log dan dilanjutkan memilih alat log yang sesuai dengan keadaan dan kondisi lubang sumur. Lalu menentukan kombinasi optimum peralatan logging yang terpilih terdiri dari lithologi tools, resistivity tools dan porosity tools dan menguji validasi dari kombinasi logging yang terpilih dengan metode statistik dari perbandingan hasil interpretasi log dari alat logging yang dikombinasikan dengan hasil analisa core. ANALISA KUALITATIF LOG Dalam penganalisaan log dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisa secara kualitatif maksudnya log yang dihasilkan dilakukan analisa secara kualitas sedangkan analisa kuantitatif dilakukan perhitungan-perhitungan untuk mendapatkan harga yang pasti. Analisa kualitatif log terbagi menjadi lima analisa yaitu:
Identifikasi lapisan permeabel (reservoir rock) Menentukan ketebalan dan batas lapisan Lithologi dan gas Kandungan minyak dan air Evaluasi shalliness
Identifikasi lapisan permeabel dapat dilakukan dengan melihat bentuk defleksi dari log. Misalnya saja dari SP log jika lumpur pemboran mempunyai perbedaan salinitas dengan air formasi (terutama lumpur air tawar/water base mud), lapisan-lapisan permeabel umumnya ditunjukkan dengan adanya penambahan defleksi negatif dari shale base line. Dari caliper log, dapat dilihat dari ketebalan mud cake. Mud cake menandakan adanya lapisan permeabel pada formasi tersebut. Menentukan ketebalan dan batas lapisan. Ketebalan disini adalah ketebalan bersih atau net pay dari reservoir di mana reservoir tersebut yang sudah dikurangi dari harga Vshale dan hanya mengandung hidrokarbon. Sedangkan batas lapisan meliputi harga Gas oil contact (GOC) dan water oil contact (WOC). Alat log yang bisa digunakan untuk mengetahui ketebalan lapisan misalnya spontaneous potential log dan gamma ray log karena dapat membedakan daerah shale dan bukan shale. Selain itu didapatkan harga Vshale yang dapat berguna untuk menghitung net pay. Dengan kombinasi density-neutron log dapat diketahui letak GOC ataupun WOC dari defleksinya. Semakin besar crossplot maka mengindikasikan
5
Windyanesha Paradhita / 113130068 / Kelas : C daerah gas, jika crossplot mengecil mengindikasikan daerah minyak, dan jika tidak terjadi crossplot biasanya berisi air. Tapi tetap harus divalidasi dengan kurva dari resistivity log. Lithologi dan gas juga bisa didapatkan dari analisa kualitatif. Lithologi berupa shale, sandstone, carbonate (dolomite dan limestone), serta terkadang terdapat sisipan batu bara. Adanya batubara ini, log-log mempunyai karakteristik yaitu pembacaan densitas sangat rendah, pembacaan neutron sangat tinggi, dan biasanya pembacaan sinar gamma rendah. Dari density log pun juga bisa dilihat jenis lithologinya. Formasi tertentu memiliki densitas tertentu, misalnya sandstone biasanya berdensitas 2,65 gr/cc, limestine 2,71 gr/cc, dolomite 2,87 gr/cc. Kandungan minyak dan air. Biasanya pada kurva resistivity, didapatkan pembacaan kandungan minyak dan air. Minyak memiliki resistivitas (Rt) yang tinggi, sedangkan air tawar dan air asin memiliki Rt rendah. Dimana defleksi kurva pada air asin akan berdefleksi negative lebih baik dan air tawar akan berdefleksi positif lebih baik. Evaluasi shalliness. Pada kurva SP log, dengan adanya shale maka defleksi SP akan menurun (ke kanan) mulai dari defleksi SP formasi bersih pada formasi air (air asin) – shale base line. Bisa didapatkan juga harga Vshale dengan rumor Vshale = 1- SPlog/SSP. Sedangkan untuk gamma ray log, reservoir sandstone ataupun carbonate akan memiliki radioaktif yang rendah sehingga harganya mendekati GRmin. Untuk shale, ketika dideteksi adanya radioaktif alam yang tinggi dan harga gamma ray mendekati GRmax. Vshale bisa didapatkan dari log ini dengan rumus Vshale = GRread-GRmin/GRmax-GRmin.
6
Windyanesha Paradhita / 113130068 / Kelas : C CONTOH ANALISA KUALITATIF LOG 001) BONANZA 1 GRC 0 150 SPC -160 MV 40 ACAL 6 16
0.2 0.2 0.2
ILDC SNC MLLCF
200 200
RHOC 1.95 2.95 CNLLC 0.45 -0.15
DT 150 us/f
50
200
10700
10800
10900
On track 1, we can find lithology log. They are gamma ray log, spontaneous potential log, and caliper log. Because there are two kinds of lithology log, SP log and gamma ray log, so better if we use gamma ray log. From gamma ray log, we can find that there is porous and permeable layer at 10715-10990 ft that suitable for being reservoir rock. On track 3, we can find porosity log. They are density log and neutron log. We can find there are crossplot on 10715-10780 ft. On 10715-10780 ft, we can see there are two kinds of hydrocarbon, gas and oil. The biggest crossplot marks gas zone on 10715-10740 ft and the rest from 10741-10780 ft is oil zone. The GOC is in 10740 ft and WOC is in 10780 ft. But to validate the fluid content, we use resistivity log on track 2. There are ILDC for Rt, MSFL and SNC for Rxo. So we use ILDC for estimated the fluid content. From the resistivity, in 1071510780 have big resistivity that believed as the hydrocarbon zone. And for the rest of layer until 10990 the fluid content is water zone.
7
Windyanesha Paradhita / 113130068 / Kelas : C
From this log, there are four tracks, they are lithology log, resistivity log, porosity log, and permeability log. From track one, as we can see there are gamma ray log and spontaneous potential log. On depth 5650-5710 ft and 5732-5748 ft we can find permeable layer. From track two, there are two types of resistivity log that being used they are MSFL for Rxo and ILD for Rt. From that we can see if on the depth 5650-5710 is water zone because RtRxo but to validate it we can use combination neutron-density log. From track 3 on depth 5732-5748 ft, there isn’t any crossplot so it proves that from 5650-5748 the fluid content is water and there isn’t any hydrocarbon zone.