CACING DEWASA
LUMEN PBLH LIMFE 7-10 THN
BERTELUR RIBUAN
L1 (20-40µm) (MIKROFILARIA)
LARVA INFEKTIF L3 RAMPING PANJANG (1,4-2mm)
NYAMUK GIGIT MANUSIA
L4
CACING DEWASA
PEMBULUH DARAH
DIHISAP NYAMUK
TEMbUS USUS OTOT DADA NYAMUK
METAMORFOSIS L2 (240-250µm)
PROGNOSIS
Anak yang hidup di daerah endemis filariasis mempunyai kemungkinan menderita filariasis limfatik
Terdapat bukti bahwa infeksi terkena sejak masa anak
Bila terdapat limfedema maka ireversibel walaupun dengan pengobatan
Limfedema merupakan awal terjadinya sumbatan aliran pembuluh limfe dan infeksi sekunder bakteri yang dapat menimbulkan serangan akut SDL
Penderita sering bolos sekolah karena esrangan akut ADL dan kadang tidak melanjutkan seolah yang berakibat buruk untuk kehidupan sosioekonomi masa depan
Penyebab kecacatan kedua tertinggi menurut WHO setelah kusta
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Deteksi mikrofilaria
Menemukan parasite dalam tubuh manusia
Ambil darah berdasarkan periodisitas mikrofilaria di daerah tersbut. Misal antara pukul 22.00 – 02.00
Dua cara deteksi: apus darah tebal dan filtrasi membrane nucleopore
Ctt: apus darah tebal kurang sensitive disbanding imunokromatografi (ICT) karena pada tahap awal cacing filarial dewasa belum menghasilkan mikrofilaria atau jumlah mikrofilaria yang dihasilkan sedikit
Jumlah mikrofilaria cenderung lebih sedikit pada anak yang lebih muda (<10 th) dibanding anak yang lebih tua
Lanjutan…
Remaja dan dewasa muda dapat mengalami gejala mikrofilaremia selama beberapa hari dan dapat berulang 5 – 8 kali per tahun
Pajanan berulang oleh larva infektif pada daerah endemis penyakit limfatik obsturksi kronik pada usia 30-40 tahun atau lebih
4. Amikrofilaremia asimtomatik
Penderita sindrom eosinophilia tropis
Berhubungan dengan eosinophilia, kadar IgE tinggi dan antigen filarial positif
Manifestasi W. bancrofti, B. malayi, banyak di India Selatan
Gejala sesak napas, mengi, crackles kedua lapang paru, limfadenopati, dan hepatomegali
Lanjutan…
Gejalanya Mikrofilaria simtomatik
1. akut: adenolimfangitis
Demam episodic akut
Peradangan kgb inguinal, testis, saluran sperma, dan atau limfedema
Kulit di daerah yang terkena akan mengalami ekfoliasi dan membaik bila gejala akutnya hilang
2. Peradangan limfedema berulang akan mengakibatkan:
kerusakan saluran limfe
Pembengkakan kronik dan elephantiasis tungkai, lengan, skrotum, vulva, dan payudara
3. Hidrokel
Manifestasi tersering di daerah endemis akibat W. bancrofti
4. Infeksi kronik
siluria
Lanjutan…
1. Amikrofilaria simtomatis
Pajanan larva infektif dalam jumlah dan frekuensi yang sama dengan penduduk lain di daerah endemis tersebut
2.Mikrofilaremia asimtomatik
Memiliki limfosit T yang tidak berespon terhadap antigen filaria
3. Mikrofilaria simtomatik
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi akut dan kronik sering kali muncul setelah bertahun-tahun mengalami infeksi berulang dan intensif
Gejala sangat beragam: asimptomatis filariasis limfatik
Diawali mikrofilaria asimtomatik
Cacing infektif dalam umlah kecil tidak memberikan manifestasi klinis
Manifestasi klinis infeksi cacing memerlukan pajanan berulangatau pajanan bentuk infektifcacing dalamjumlah besar sehingga MENIMBULKAN RESPON IMUN HOST (REAKSI LIMFOSIT T)
VEKTOR
23 Spesies nyamuk dari genus
Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia, Armigeres
Lanjutan…
2. USG
Deteksi lokasi dan pergerakan cacing dewasa W. bancrofti (Filaria dance sign: FDS) di pembuluh limfe skrotum anak laki-laki usia pubertas yang mikrofilaremia namun asimtomatik di daerah endemis
Pelebaran pembuluh limfe yang terkena dantidak bias kembali normal meskipun cacing sudah mati\
Ctt: USG tidak berguna pada penderita yangsudah mengalami limfedema karena biasanya cacing dewasa sudah tidak terlihat
Lanjutan…
3. Limfoskintigrafi
Perubahan structural dan fungsional yang terjadi pada pembuluh limfe
Menggunakan radioaktif yang dilabel dengan albumin atau dekstran dan disuntik secara intravena
Setelah penyuntikan,kameragama akan mengambil gambar
Pelebaran atau obstruksi pembuluh limfedapat diketahui langsung
Berguna untuk mendeteksi abnormalitas pembuluflimfe sedini-dininya sebelum terjadi gejala klinis ketika terdapat sedikit mikrofilaria pada penderita
Lanjutan…
4. Tes Imunokromatografi (ICT)
Sangat sensitive dan spesifik untuk deteksi antigen filaria W. bancrofti
Dua cara tes: kartu dan ELISA
Positif pada awal penyakit ketika cacing dewasa hidup
Negatif setelah cacing dewasa mati
Belum terdapat tes untuk deteksi Brugia spp
Tes baru Brugia rapid untuk deteksi antibody IgG4 pada infeksi spesies Brugia
5. Histopatologi
Pelebaran kelenjar limfe
Biopsi dan histopatologi menunjukkan cacing dewasa
SUMBER
Buku Ajar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Dep. Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung
Diethylcarbamazine (DEC)
Efek samping
rasa mual, nafsu makan menurun, muntah, nyeri kepala. Tetapi efek jarang berat
Respon host akibat destruksi parasite, esp mikrofilaria: kemerahandikulit, gatal, kgb membengkak
Albendazol
Dosis tunggal efek samping
Nyeri ulu hati, diare, mual muntah, nyeri kepala, alergi
Minum obat setelah makan, makan sedikit-sedikit tapi sering,beri obat antimual, analgetik (Pct), bila perlu antialergi
The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis by The Year 2020
Strageti WHO
1. Pemutusan rantai penularan dengan pengobatan masal padapenduduk di kecamatan endemis
Diethylcarbamazine (DEC) 6 mg/kgBB dan
Albendazool 400 mg
Setahun sekaliselama5 tahun
99% efektif mengeliminasi mikrofilaria dalam darah selama setahun penuh setelah pengobatan
Kombinasi DEC dan albendazol merupakan obat aman dikonsumsi pada pada orang sehat usia 2-65 tahun dan tidak hamil
2. Penatalaksanaan kasus klinisuntuk mencegah kecatatan
2. Ivermektin
Sodis tunggal setahun sekali
Dosis 200-400 µg/kgBB
ESO seperti DEC,namun lebih ringan karena pembersihan parasitemia secara perlahan
Tidak berpengaruh pada cacing dewasa atau sindrom eosinophilia tropis
3. Albendazol
Obat anticacing yang mematikan cacing dewasa
Dosis 2 x 400 mg selama 2 minggu
Kematian cacing dewasa bacroftian memicu reaksi skrotum berat
Tidak berguna menurunkan jumlah mikrofilaria
Terapi pemberian dosis tunggal 400 mg kombinasi DEC atau ivermektin menurunkan mikrofilaria darah
PENGOBATAN MEDIKAMENTOSA
1.Dietilkarbamazin (DEC)
Obat pilihan pada infeksi W. bancrofti dan Brugia spp.
Menurunkan jumlah mikrofilaria sampai 90% dalam darah
Dosis tunggal setahun sekali 6 mg/kgBB
DEC juga mematikan cacing dewasa pada lebih dari 50%penderita
ESO: dari destruksi cepat mikrofilaria
Demam
Sakit kepala
Mialgia
Nyeri menelan
Batuk 24-48 jam
Obat pilihan sindom eosinophilia tropis dan diberikan selama 3-4 minggu
Lanjutan…
6. CT-scan, MRI, MR angiopati
Membedakan limfedema filariasis dan penyebab lain
PENATALAKSANAAN OPERATIF
Bila setelah 6 bulan pengobatan konservatif belum terdapat perbaikan
Pengobatan operatif terbatas pada dua derajat limfedema yaitu derajat 2dan 3
Pembagian derajat:
1. Edema pitting yang reversible dengan mengelevasikan ekstremitas yang bersangkutan
2. Edema pitting atau nonpitting yang tidak reversible dengan elevasi ekstremitas yang bersangkutan dan belum terdapat perubahan kulit
3. Edema nonpitting yang tidak reversible disertai penebalankulit
4. Edema nonpitting yang tidak reversible disertai penebalan kulit dan nodul-nodul
KLASIFIKASI MIKROFILARIA
Kelompok periodic nocturnal
Kelompok subperiodik nocturnal
Kelompok nonperiodik/subperiodik diurnal
Tidak terdeteksi / sedikit dalam darah perifer saat siang hari
Wuchereria bancrofti
Mengeluarkan parasite (parasitemia)banyak pada malamhari
40-60% parasittetap berada dalamdarah perifer saat siang hari
Brugia malayi
Kejadian parasitemiatidak terikat oleh waktu
ETIOLOGI
Nematoda jaringan
8 spesies filaria yang menyebabkan infeksi padamanusia berdasarkan habitat cacing dewasanya:
Grup Kutaneus:
Loa-loa
Onchocerca volvulus
Mansonella perstans
Dipetalonema streptocerca
Grup Limfatik:
5. Wuchereria bancrofti
6. Brugia malayi
7. Brugia timori
Grup rongga tubuh:
8. Mansonella perstans
9. Mansonella ozzardi
FILARIASIS LIMFATIK
Irine Karen Oktaviani
1310211074
Fk upnvj 2016
SIKLUS HIDUP
L1 L2 = 10-20 HARI
3-12 BULAN
EPIDEMIOLOGI
Di Jawa Barat hingga November 2008: 875 positif filariasis, 420 orang diantaranya penderita kronik
Di Indonesia:
Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Morbiditas akibat reaksi host terhadap
Mikrofilaria
Cacing dewasa
DEFINISI
Filaria adalah cacing yang menyebabkan penyakit yang menyerang system limfatik dan ditularkan melalui nyamuk
Filariasis limfatik adalah penyakitnya
Disebut juga kaki gajah
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/09/2016
#
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
11/09/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/09/2016
#
LARVA INFEKTIF L3 RAMPING PANJANG (1,4-2mm)
NYAMUK GIGIT MANUSIA
L4
CACING DEWASA
CACING DEWASA
LUMEN PBLH LIMFE 7-10 THN
BERTELUR RIBUAN
L1 (20-40µm) (MIKROFILARIA)
PEMBULUH DARAH
DIHISAP NYAMUK
TEMbUS USUS OTOT DADA NYAMUK
METAMORFOSIS L2 (240-250µm)