KELOMPOK 2 KEPERAWATAN. B
GASTRITIS
Defenisi Gastritis
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer,2000).
Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal (Price, 2005).
Gastritis adalah inflamasi pada mukosa lambung yang disertai kerusakan atau erosi pada mukosa (Diyono, 2013).
Jadi dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah suatu penyakit yang terjadi di lambung disebabkan terjadinya peradangan pada mukosa lambung.
Klasifikasi Gastritis
Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, sering diakibatkan dari pola diet yang tidak baik(Brunner dan Suddart, 2002).
Gastritis akut dibagi menjadi dua garis besar yaitu :
Gastritis Eksogen akut ( biasanya disebabkan oleh faktorfaktor dari luar, seperti bahan kimia misalnya : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid , mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung) ).
Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan oleh kelainan badan ).
Next...
Gastritis kronik adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2002).
Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B.
Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri.
Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
Epidemologi
Angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritiss disetiah wilayah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan profil kesehatan di Indonesia tahun 2011 gastritis merupakan salah satu penyakit dalam dalam 10 penyakit terbayak pada pasien yang di rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%).
Etiologi
Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain : Infeksi bakteri Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus Penggunaan alkohol secara berlebihan Penggunaan kokain Stress fisik Kelainan autoimmune Crohn’s disease Radiasi and kemoterapi Penyakit bile reflux Faktor-faktor lain
Patofisiologi
Manifestasi Klinis Manifestasi klinik gastritis secara umum antara lain : Nyeri
Next...
Manifestasi klinik yang biasa muncul pada Gastritis Akut lainnya, yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia. Gastritis kronik kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
Komplikasi
Gastritis Akut Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syock hemoragik. Gastritis Kronis Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis Kronis jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan pada lambung.
Penatalaksanaan Medis Gastritis Akut
› › ›
› › ›
›
Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang; ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi. Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor). Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan. Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi. Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan cepat. Penghambat asam : Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.
Next...
Gastritis Kronis › ›
Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi. Cytoprotective agents : Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol. › Penghambat pompa proton : Cara yang lebih efektif untuk mengurangi asam lambung adalah dengan cara menutup “pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil asam. Penghambat pompa proton mengurangi asam dengan cara menutup kerja dari “pompa-pompa” ini. Yang termasuk obat golongan ini adalah omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obat golongan ini juga menghambat kerja H. pylori. › H. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (mis; tetrasiklin atau amoxicillin) dan garam bismuth (pepto bismol) atau terapi H.Phylory. Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H. pylori. Yang paling sering digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan penghambat pompa proton. Terkadang ditambahkan pula bismuth subsalycilate. Antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri, penghambat pompa proton berfungsi untuk meringankan rasa sakit, mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan efektifitas antibiotik.
Pengobatan
Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Gastritis akut akibat konsumsi alkohol dan kopi berlebihan, obat-obat NSAID dan kebiasaan merokok dapat sembuh dengan menghentikan konsumsi bahan tersebut. Gastritis kronis akibat infeksi bakteri H. pylori dapat diobati dengan terapi eradikasi H. pylori. Terapi eradikasi ini terdiri dari pemberian 2 macam antibiotik dan 1 macam penghambat produksi asam lambung, yaitu PPI (proton pump inhibitor).
Next...
Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung, penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya (Mayo Clinic,2007) : Antasid : Obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralkan asam lambung sehingga cepat mengobati gejala obatnya antara lain promag, mylanta, dll. Penghambat asam (acid blocker) : Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan obat penghambat asam antara lain simetidin, ranitidin, atau famotidin. Proton pump inhibitor (penghambat pompa proton) : Obat ini bekerja mengurangi asam lambung dengan cara menghambat pompa kecil dalam sel penghasil asam. Jenis obat yang tergolong dalam kelompok ini adalah omeprazole, lanzoprazole, esomeparazol, rabeprazole, dll. Untuk mengatasi infeksi bakteri H. pylori, biasanya digunakan obat dari golongan penghambat pompa proton, dikombinasikan dengan antibiotika.
Pemeriksaan penunjang
Pencegahan
Pencegahan Primer Mengenali penyakit gastritis dengan berbagai factor resikonya Mengatur jadwal makan yang teratur Olahraga teratur Hindari minum berkafein, alcohol,dan kurangi rokok Hindari makanan berlemak tinggi
Next...
Pencegahan Sekunder Mengkonsultasikan
berbagai
keluhan
dengan dokter Melakukan diet lambung Pengaturan pola hidup Mengkonsumsi obat yang menekan dan
menetralkan asam lambung
Next...
Pencegahan tersier Mengikuti diet khusus untuk penderita penyakit
gastritis
Mengurangi porsi makan, makan dengan
porsi kecil tetapi teratur Istirahat
yang cukup dan melakukan olahraga teratur kemampuannya.
tetap sesuai
Prognosis
Apabila penyebab yang mendasari penyakit gastritis diatasi, maka akan memberikan prognosis yang baik.
Gastritis akut umumnya sembuh dalam waktu beberapa hari .
Insidensi ulkus lambung dan kanker lambung meningkat pada gastritis kronis tipe A.
Gastritis dapat menimbulkan komplikasi pedarahan salurana cerna dan gejala klinis yang berulang.
Kebanyakan penderita sembuh dengan terapi infeksi H.pylori, mengindari OAINS dan meminum obat anti sekretorus pada lambung.
Terapi dengan infeksi H.pylori akan mengubah secara ilmiah riwayat penyakit dengan menurunkan angka kejadian penyakit ini.