GAMBARAN HISTEROSALPINGOG HISTEROSALPINGOGRAFI RAFI NORMAL
HSG menunjukkan rahim normal kontras terlihat di ujung tabung kedua tabung sedikit melebar dan cairan diisi.
Gambaran Rahim Normal Tampak posisi PA
HISTEROSALPINGOGRAFI
Perbedaan tuba falopi normal (gambar 1) dengan tuba falopi yang tersumbat (gambar 2) dalam gambaran monitor.
Gambaran HSG dengan penyulit
Menunjukkan pengisian kontras dalam rahim tebatas, ini merupakan polip endrometrium
Jaringan parut ( adhesi ) pada tuba
Gambaran HSG dengan penyulit
Rahim
dengan
fibroid
yang
mendorong ke rongga.Fibroid lain di luar rahim dibatasi oleh pewarna sepanjang garis merah.Fibroid dalam rongga dapat menyebabkan infertilitas, ke u uran uran atau atau kelah kelahira iran n rema rematu ture re..
Tuba mengalami oklusi
HISTEROSALPINGOGRAFI
Pemeriksaan hysterosalpingografi (HSG) adalah : pemeriksaan X-ra y dari tuba fallopi dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksi melalui cervik uteri.
Tujuan pereriksaan : 1. kasus infertilitas pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya
sumbatan pada salah satu atau kedua tuba fallopi yang dapat menghambat penyatuan sperma dan sel telur. 2. memberikan gambaran dari cavum uteri dan mendeteksi adanya abnormalitas uterus
yang juga dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran yang berulang. 3. dilakukan untuk mendiagnosa penyebab nyeri pelvis yang berasal dari dalam uterus. 4.
memberikan informasi keberhasilan operasi tuba beberapa minggu atau bulan pasca operasi.
Kontra Indikasi HSG
Proses inflamasi yang akut pada abdomen.
Hamil muda, karena bahaya terjadinya abortus.
Perdarahan pervaginam yang berat.
Setelah curettage atau dilatasi kanalis servisis.
Penyakit ginjal dan jantung yang lanjut.
Alat dan bahan untuk pemeriksaan HSG set terdiri atas bahan-bahan steril dan -unsterile yang terdiri dari :
Pesawat RO dengan fluoroscopy
Kaset ukuran 18 x 24 cm atau 24 x 30 cm
Peralatan proteksi radiasi.
Lampu sorot
Bengkok
Alas bokong.
Steril yang terdiri dari :
Sonde uterus
Speculum vagina
Tenaculum (portio tang)
Conus dengan ukuran S,M,L.
Sarung tangan steril (Hand scoon).
Kain kassa steril.
Kanula injection dan syring.
TEKNIK PEMOTRETAN
Proyeksi AP Posisi pasien
:supine di atas meja pemeriksaan dengan kedua tungkai lurus,
pelvis rapat pada meja pemeriksaan, kedua tangan di atas kepala, meja pemeriksaan diposisikan trendelen berg. AP Post Kontras : 5 cc
Ukuran kaset
:18x24 cm dipasang melintang
Bahan kontras
: disuntikan 2-5 cc
Control ray
: pada symphisis pubis
Kriteria gambar
: gambar yang tampak adalah pengisian bahan kontras ke
dalam tuba fallopi, tampak gambaran corpus uteri dan spill pada peritoneal cavit y (rongga peritoneal).
Proyeksi Oblique Kanan Posisi pasien
:supine, tungkai kanan lurus, panggul bagian kiri diankat kira-
kira 45º, panggul bagian kanan merapat ke meja pemeriksaan, kedua tangan diatas kepala, meja dalam keadaan tendenberg.
(RPO Post Kontras : 3-5 cc) Ukuran kaset
: 18 x 24 cm dipasang melintang
Central ray
:diarahkan pada pertengahan antara SIAS dan sympisis pubis
bagian kanan, lalu di eksposi Kriteria gambar
:gambar yang tampak adalah gambar pada pengisian bahan
kontras pada cavum uteri, tube uterine, dan spill pada rongga peritoneum.
Proyeksi Oblique Kiri Posisi Pasien
: supine, tungkai bawah kiri lurus, panggul bagian kanan
diangkat kira-kira 45º, panggul bagian kiri merapat ke meja pemeriksaan, kedua tangan di atas kepala, posisi meja trenderlenberg.
(LPO Post Kontras : 3-5 cc)
Ukuran kaset
: 18 x 24 cm diletakan melintang
Central ray
: diarahkan pada pertengahan antara SIAS dengan sympisis
pubis. Kriteria gambar
: gambar yang tampak adalah pengisian bahan kontras pada
cavum uteri, tube uterus bagian kanan dan kiri serta spill di sekitar fimbrae.
Post Void
Pembersihan bahan kontras, posisi sama dengan plan foto, setelah pasien loncatloncat di toilet. kriteria gambar :
Daerah pelvis mencakup vesica urinaria
Daerah uterus (pintu panggul atas terlihat di pertengahan film)
Tampak sisa kontras, sebagian telah kosong