PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KELONG Jalan Kesehatan Desa Kelong Kode Pos 29151 – Email :
[email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PEMERIKSAAN HB PADA REMAJA PUTRI UPTD PUSKESMAS KELONG
I.
Pendahuluan Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Menurut Manuaba (2001), haemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Pemeriksaan hemoglobin adalah suatu prosedur pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah dalam 1 desi liter. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/dl darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia. Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada remaja dapat di bagi menjadi 4 kategoriyaitu : 1) Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal). 2) Hb 9-10 gr% Anemia ringan. 3) Hb 7-8 gr% Anemia sedang. 4) Hb <7 gr% Anemia berat (Manuaba, 2001).
II.
Latar Belakang Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh ke arah kematangan.
Kematangan yang di maksud adalah bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan psikologi. Menurut WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, di mana pada masa itu terjadi
pertumbuhan
yang
pesat
termasuk
fungsi
reproduksi
sehingga
mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan baik fisik, mental, maupun peran sosial (Kumalasari, 2013; p 13). Menstruasi terjadi sebagai akibat terlepasnya endometrium yang iskemia akibat pengaruh hormonal. Pelepasan endometrium disertai perdarahan yang di sebut menstruasi yang berlangsung antara 2-8 hari (Fairus, 2010; p 20). Mengingat pada proses menstruasi terjadi pengelupasan endometrium disertai perdarahan, maka sudah barang tentu gizi pada saat menstruasi harus mendapat perhatian. Gizi pada saat menstruasi diperlukan untuk mengganti komponen darah yang hilang seperti zat besi dan juga diperlukan untuk proliferasi jaringan endometrium (Fairus, 2010; p 21). Pada masa remaja kebutuhan zat besi juga meningkat karena terjadinya pertumbuhan cepat. Pada wanita kebutuhan zat besi tinggi, karena kehilangan zat besi selama masa menstruasi. Kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi belajar dan prestasi kerja selain turunnya ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi (Badriyah, 2011; P 102-105). Setiap bulan seorang wanita mengalami kehilangan darah haid yang berarti merupakan kehilangan zat besi harian lebih kurang 1,0 mg atau kehilangan zat besi 28 mg setiap bulannya (Fairus, 2010; P 21). AKG besi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 19-26 mg setiap hari (Proverawati, 2009; P 144).
III.
Tujuan A. Tujuan Umum Untuk mengetahui kadar hemoglobin dan mengetahui berapa jumlah eritosit seseorang dalam 1mm3 darah.
B. Tujuan Khusus 1) Mencegah terjadinya anemia pada remaja 2) Memenuhi cadangan zat besi kurang.
IV. No 1
Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan Kegiatan Pokok Pemeriksaan Hb pada remaja
Rincian Kegiatan a.Dilakukan setiap 6 bulan sekali b.Memeriksa Hb dengan Hb meter (digital) c. Mencatat hasil pemeriksaan
V. No 1
Cara Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
Pelaksanan
Lintas Program
Lintas Sektor
Pokok
Program KRR
Terkait
Terkait
Pemeriksaan
a. Melakukan
Upaya PTM
Analis
Ket Sumber
Hb pada
pemeriksaan hb
pebiaya
remaja
pada remaja putri
an BOK
setia 6 bulan
KRR
sekali b. Memeriksa Hb dengan Hb meter (digital) c. Mencatat hasil pemeriksaan
VI.
Sasaran Remaja Putri
VII. Jadwal Kegiatan NO 1
KEGIATAN
JAN FEB
Pemeriksaan Hb
MAR APR
MEI JUN JUL AGS SEP OKT
x
NOV DES
x
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi merupakan salah satu fungsi menejemen untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi jika ada masalah dalam pelaksanaan program. Evaluasi dilaksanakan setiap sebulan atau tiga bulan sekali oleh pemegang program.
IX.
Pencatatan, Pelaporan Dan Hasil Evaluasi Kegiatan Kegiatan monitoring di catat dalam form monitoring oleh P.J program laboratorium dan di laporkan kepada kepala puskesmas dan penanggung jawab UKM. Hasil kegiatan di susun dan di laporkan ke dinas kesehatan setelah kegiatan.