1
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Latar Be Bela lakan kang g
Keseha Kesehatan tan dan keseja kesejahte hteraan raan ibu merupa merupakan kan kriter kriteria ia utama utama dalam menentukan kualitas sumber daya manusia yang akan datang. Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan (Depkes, 2011) Data W! menyebutkan dari sekitar lima milyard penduduk dunia menderita menderita anemia anemia diperkirak diperkirakan an pre"alensiny pre"alensinyaa #0$. %nak&anak dan 'anita hamil paling banyak mengalami anemia dengan perkiraan pre"alensi global sekitar #$ dan 1$ (%risman, 201). Wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah sampai #0$, sel darah 1*$ dan hemoglobin hemoglobin 1+$. ertambahny ertambahnyaa darah dalam kehamilan kehamilan sudahdimula sudahdimulaii sejak kehamilan kehamilan 10 minggu dan men-apai men-apai pun-aknya dalam kehamilan antara #2 dan # minggu (Pra'iroharjo dan Winkjoastro, Winkjoastro, 2010). Derajat kesehatan yang optimal di-apai dengan pemeliharaan kese keseha hata tan n sedi sedini ni mung mungki kin n mula mulaii dari dari jani janin n (ibu (ibu hami hamil) l) hing hingga ga melahirkan (Wasnidar, 2012). Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dilakukan dengan pemeriksaan pemeriksaan haemoglobin (b). /ilai hemoglobin hemoglobin yang yang renda rendah h berh berhub ubung ungan an denga dengan n masa masala lah h klin klinis is sepe sepert rtii anem anemia ia..
2
%nemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 12gr$. edangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin diba'ah 11gr$ pada trimester dan trimester atau atau kada kadarr 10, 10,g gr$ r$ pada pada trim trimes este terr (Pra (Pra'i 'iro roha harj rjo o dan dan Winkjoastro, Winkjoastro, 2010). 3enurut penelitian erlina (200*) mengatakan bah'a 'anita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari # tahun mempunyai resiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan kesela keselamat matan an ibu hamil hamil maupun maupun janinny janinnya. a. erisi erisiko ko mengala mengalami mi pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia. 3aka diharapkan bagi ibu hamil untuk memeriksakan kesehatannya pada saat hamil seperti memeriksa haemoglobin. 3enur 3enurut ut kat katan an ida idan n ndo ndone nesi siaa (201 (201) ) untuk untuk mend mendet eteks eksii anemia pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar b ibu hamil. Peme Pemeri riks ksaa aan n dila dilaku kuka kan n pert pertam amaa sebe sebelu lum m ming minggu gu ke 12 dala dalam m kehamilan dan minggu ke 2*. ila kadar b 11gr$ pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet 4at besi se-ara teratur 1 tablet5hari selama +0 hari. Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dianju dianjurka rkan n dilaku dilakukan kan pada pada trimes trimester ter pertam pertamaa dan ketiga ketiga kehamil kehamilan, an, seri sering ng hany hanyaa dapa dapatt dila dilaks ksan anak akan an pada pada trim trimes este terr keti ketiga ga kare karena na kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan kehamilannya pada trimester
2
%nemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 12gr$. edangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin diba'ah 11gr$ pada trimester dan trimester atau atau kada kadarr 10, 10,g gr$ r$ pada pada trim trimes este terr (Pra (Pra'i 'iro roha harj rjo o dan dan Winkjoastro, Winkjoastro, 2010). 3enurut penelitian erlina (200*) mengatakan bah'a 'anita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari # tahun mempunyai resiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan kesela keselamat matan an ibu hamil hamil maupun maupun janinny janinnya. a. erisi erisiko ko mengala mengalami mi pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia. 3aka diharapkan bagi ibu hamil untuk memeriksakan kesehatannya pada saat hamil seperti memeriksa haemoglobin. 3enur 3enurut ut kat katan an ida idan n ndo ndone nesi siaa (201 (201) ) untuk untuk mend mendet eteks eksii anemia pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar b ibu hamil. Peme Pemeri riks ksaa aan n dila dilaku kuka kan n pert pertam amaa sebe sebelu lum m ming minggu gu ke 12 dala dalam m kehamilan dan minggu ke 2*. ila kadar b 11gr$ pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet 4at besi se-ara teratur 1 tablet5hari selama +0 hari. Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dianju dianjurka rkan n dilaku dilakukan kan pada pada trimes trimester ter pertam pertamaa dan ketiga ketiga kehamil kehamilan, an, seri sering ng hany hanyaa dapa dapatt dila dilaks ksan anak akan an pada pada trim trimes este terr keti ketiga ga kare karena na kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan kehamilannya pada trimester
3
kedua kedua kehamil kehamilan. an. ehingga ehingga pemeri pemeriksa ksaan an b pada pada kehamil kehamilan an tidak tidak berjalan dengan seharusnya (katan idan ndonesia, 201). Pro6il Kesehatan Kabupaten ogor tahun 201&201 ditunjukan oleh %ngka -akupan -akupan pemerik pemeriksaa saan n b
di Kab.ogo Kab.ogorr yaitu tahun tahun 201 sebany sebanyak ak
*$, tahun 201 sebanyak +0$ (Dinkes Kab. ogor, 201). ement ementara ara di Puskesm Puskesmas as Pamija Pamijahan han tahun tahun 201 berdas berdasark arkan an sur"ey sur"ey a'al -akupan -akupan pemerik pemeriksaa saan n b
. bu hamil hamil yang melakuk melakukan an
pemeriksaan hemoglobin se'aktu hamil pada tahun 201 sebanyak seban yak 210 (2.#2$) (2.#2$) dan pada tahun tahun 201 sebanyak sebanyak 2# orang orang (1,$) (1,$) dengan tiga kriteria yaitu b *gr$ sebanyak orang (1,#2$), b *&10gr$ seba sebany nyak ak 101 101 oran orang g (22, (22,1 1$) $),, b 10&1 10&12gr 2gr$ $ seba sebany nyak ak 12* oran orang g (2*,07$). 8paya&upaya yang sudah dilakukan oleh puskesmas pamijahan yaitu mendata ibu hamil 9rimester # yang ada di 'ilayah puskesmas untu untuk k
dila dilaku kuka kan n
peme pemeri riks ksaa aan n
haem haemog oglo lobi bin n
seba sebaga gaii
-ara -ara untu untuk k
mende mendete teks ksii dini dini anemi anemiaa pada pada ibu ibu hamli hamlil, l, mela melakuk kukan an peny penyul uluh uhan& an& penyuluhan
melalui
kelas
ibu
tentang
pentingnya
pemeriksaan
aemoglobin. erd erdas asar arka kan n
rend rendah ahny nyaa
ibu ibu
ham hamil
yang ang
ber berkunj kunjun ung g
ke
Puskesmas Pamijahan untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin, maka dilakukan penelitian tentang ubungan karakteristik, pengetahuan, dan
4
sikap sikap ibu hamil hamil dengan dengan pemeri pemeriksa ksaan an hemogl hemoglobi obin n se'akt se'aktu u hamil hamil di Puskesmas Pamijahan tahun 201.
B. Perum Perumus usan an Masala Masalah h
erd erdas asar arka kan n
rend rendah ahny nyaa
ibu ibu
ham hamil
yang ang
ber berkunj kunjun ung g
ke
Puskes Puskesmas mas Pamija Pamijahan han untuk untuk melakuk melakukan an pemeri pemeriksa ksaan an hemogl hemoglobi obin n se'aktu hamil pada tahun 201 sebanyak 210 (2.#2$) dan pada tahun 201 sebanyak 2# orang (1,$) dengan tiga kriteria yaitu b *gr$ sebanyak orang (1,#2$), b *&10gr$ sebanyak 101 orang (22,1$), b 10&12gr$ sebanyak 12* orang (2*,07$), maka dilakukan penelitian tenta tentang ng :akt :aktor or&6 &6ak akto torr yang yang berh berhub ubung ungan an deng dengan an sikap sikap ibu ibu hami hamill 9rime 9rimeste sterr # terhada terhadap p pemeri pemeriksa ksaan an b di Wilaya ilayah h kerja kerja Puskesm Puskesmas as Pamijahan 9ahun 201.
C. Tujuan Peneli Penelitian tian 1. Tujuan juan Umum mum
8ntuk mengetahui tentang :aktor&6aktor yang berhubungan dengan sikap ibu hamil 9rimester # terhadap pemeriksaan b di Wilayah Wilayah kerja Puskesmas Pamijahan 9ahun 201.
5
2. Tujuan Khusus
a. 8ntuk mengetahui distribusi 6rekuensi ibu hamil 9rimester # yang melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan umur di 'ilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 201. b. 8ntuk mengetahui distribusi 6rekuensi ibu hamil 9rimester # yang melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Pendidikan di 'ilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 201. -. 8ntuk mengetahui distribusi 6rekuensi ibu hamil 9rimester # yang melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Pengetahuan di 'ilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 201. d. 8ntuk mengetahui distribusi 6rekuensi ibu hamil 9rimester # yang melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan so-ial budaya (adat) di 'ilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 2 01. e. 8ntuk mengetahui distribusi 6rekuensi ibu hamil 9rimester # yang melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Paritas di 'ilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 201. 6. 8ntuk mengetahui distribusi 6rekuensi ibu hamil 9rimester # yang melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Peran tenaga kesehatan di 'ilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 201.
6
g. 8ntuk mengetahui distribusi 6rekuensi hubungan sikap ibu hamil 9rimester # terhadap pemeriksaan haemoglobin di 'ilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 201.
D. Manaat Penelitian 1. Bagi Puskesmas asil penelitian ini diharapkan dapat berman6aat dalam memberikan
masukan dalam upaya pengembangan dan perbaikan dalam pemeriksaan b pada ibu hamil 9r #. 2. Bagi !nstitusi Pen"i"ikan asil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai pentingnya pemeriksaan b pada ibu hamil 9r #. #. Bagi Penulis Penelitian ini
berguna
untuk
menambah
pengalaman
dan
pengetahuan serta bahan untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat.
E. $UAN% L!N%KUP PENEL!T!AN
7
;uang
lingkup
penelitian
meneliti
:aktor&6aktor
yang
berhubungan dengan sikap ibu hamil 9rimester # terhadap pemeriksaan b di Wilayah kerja Puskesmas Pamijahan 9ahun 201 Pengumpulan data penelitian di lakukan pada bulan %pril tahun 201. 3enggunakan data primer yakni menggunkan kueisioner dan sebagai objek penelitian adalah ibu hamil 9rimester # di 'ilayah kerja Puskesmas Pamijahan Ke-amatan
Pamijahan
Kabupaten
ogor.
Penelitian ini merupakan penelitian Deskripti6 dengan menggunakan ran-angan penelitian potong lintang (Cross Sectional ) , 9ekhnik pengambilan data 9otal sampel. &. KEA'L!AN PENEL!T!AN epengetahuan penulis, penelitian tentang :aktor&6aktor yang
berhubungan dengan sikap ibu hamil 9rimester # terhadap pemeriksaan b di Wilayah kerja Puskesmas Pamijahan 9ahun 201. Penelitian ini adalah penelitian Deskripti6 yang di6okuskan pada mengapa ibu hamil trimester # tidak melakukan pemeriksaan b di Puskesmas, dengan desain -ross se-tional. Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah < =9abel % Keaslian Penelitian N
Penelit
( 1.
i 8lina (201)
)u"ul
Desain
Penelitian Penelitian :aktor& Kuantitat6 6aktor yang Dbser6asiona l %nalitik berhubunga
*aria+el
Hasil Penelitian
1. :aktor&6aktor 1.9erdapat pemeriksaan hubungan antara b. 6aktor&6aktor
8
n ?ross pemeriksaan se-tional b di Puskesmas >atirogo Kabupaten 9uban
2. ikap bu hamil dlam pemeriksaan b.
1. ubungan 1. pemeriksaan b dengan sikap ibu 2. hamil 2. ubungn karakteristik dengan sikap ibu hamil 1. @ambara n pemeriks aan hb. 2. @ambara n karakteri stik ibu hamil
2
>anah (201#
ubungan pemeriksaan b dengan sikap ibu hamil di Puskesmas ?iranjang Kabupaten ?ianjur
Kuantitat6 %nalitik ?ross se-tional
#
ari ndah (201#)
@ambaran Deskripti6 pemeriksaan analitik b pada ibu hamli 9r# di Puskesmas >ati asih kabupaten 9asikmalaya
usi eryan i (2012)
:aktor& 6aktor yang berhubunga n
Kuantitat6 Dbser6asiona l %nalitik ?ross
terhadap pemeriksaan b pada bu hamil 2. 9erdapat hubungan sikap terhadap pemeriksaan b pada ibu hamil 9erdapat hubungan antara sikap dengan pemerik saan hb 9erdapat hubungan karakteristik dengan pemeriksaan hb.
1. 9erdapat gambaran yang sigini6ika n baik dalam pemeriks an hb 2. 9erdapat hubungan karakteris tik dengan pemeriks aan hb. 1. :aktor&6aktor 1.9erdapat pemeriksaan hubungan antara b. 6aktor&6aktor 2. ikap bu terhadap
9
pemeriksaan se-tional b di Puskesmas ?iomas ogor
BAB 2 T!N)AUAN PU'TAKA
hamil dlam pemeriksaan b pemeriksaan pada bu hamil 2. 9erdapat b. hubungan sikap terhadap pemeriksaan b pada ibu hamil
10
A. Haem(gl(+in 1.
Deenisi Haem(gl(+in
Pusat molekul terdapat -in-in heterosiklik yang dikenal dengan por6irin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan situs ikatan oksigen. Por6irin yang mengandung besi disebut haem. /ama haemoglobin merupakan gabungan dari haem dan globin, globin sebagai istilah generik untuk protein globular. aemoglobin adalah suatu bahan dalam sitoplasma sel darah merah merupakan senya'a protein yang terdiri dari hema dan globin. ema terdiri dari struktur pyrole dengan atom 6e ditengahnya. edangkan globin terdiri dari 2 pasang polypeptide (3uraya, dkk., 201#). 3enurut 3anuaba (2011), aemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang ber6ungsi sebagai media transport oksigen dari paru&paru ke seluruh tubuh dan memba'a karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru&paru. Kandungan 4at besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah ber'arna merah. :ungsi dari haemoglobin adalah pengangkutan !2 dari organ respirasi kejaringan peri6er dan pengangkutan ?!2, berbagai proton dari jaringan peri6er ke organ respirasi untuk
11
selanjutnya diekresikan keluar. aemoglobin dibentuk didalam sel darah merah ketika sel darah merah berada pada sumsum tulang belakang. Kegagalan pembentukan hemoglobin dapat disebabkan kekurangan protein dalam makanan. %nak&anak dan 'anita hamil paling banyak mengalami anemia dengan perkiraan pre"alensi global sekitar #$ dan 1$ (%risman, 201). Wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah sampai #0$, sel darah 1*$ dan hemoglobin 1+$. ertambahnya
darah
dalam
kehamilan
sudahdimulai
sejak
kehamilan 10 minggu dan men-apai pun-aknya dalam kehamilan antara #2 dan # minggu (Pra'iroharjo dan Winkjoastro, 2010). %nemia pada saat kehamilan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada saat kehamilan atau saat persalinan. @angguan yang serius dapat menyebabkankematian pada ibu. Kematian ibu berhubungaan dengan kehamilan, persalinan dan masa ni6as. ;esiko komplikasi kehamilan pada ibu hamil diperkirakan 1& 20$, belum semuanya terdeteksi se-ara dini sedangkan yang terdeteksi belum semuanya ditangani se-ara tepat 'aktu dan memadai (Wulandari, 1++*). %ngka Kematian bu (%K) di ndonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan AikerA& negara tetangga %B%/ yaitu pada tahun 1++ %K di Cietnam
12
120, runei 0, 3alaysia +, 9hailand 0 dan ingapura hanya 10 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2011). 3enurut K;9 tahun 201# %K di ndonesia adalah sebesar ## per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan menirut ur"ei Demogra6i dan Kesehatan ndonesia (DK) tahun 20125201# %K turun menjadi #07, tahun 200 %K turun menjadi 22 dan tahun 201 %K turun menjadi 2# per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 201). erdasarkan Pro6il Kesehatan Propinsi ja'a barat tahun 201 angka kematian ibu di >a'a arat (empat) tahun terakhir se-ara berturut&turut adalah tahun 2011 terdapat #0 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2012 terdapat # per 100.000 kelahiran hidup, tahun 201# terdapat ##0 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 201 terdapat ## per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Propinsi >a'a arat, 201). 2. Manaat Pemeriksaan Haem(gl(+in 'e,aktu Hamil
3enurut
Wasnidar
(201),
man6aat
dilakukan
pemeriksaan haemoglobin pada ibu hamil yaitu< a. 3en-egah terjadinya anemia dalam kehamilan. b. 3en-egah terjadinya berat badan lahir rendah (;). -. 3emenuhi -adangan 4at besi yang kurang. #.
Aki+at Kurangn-a Ka"ar Haem(gl(+in Pa"a !+u Hamil
13
3enurut kurangnya
Pra'irohardjo
kadar
haemoglobin
dan
Winkjosastro
dalam
kehamilan
(201), dapat
menyebabkan terjadinya< a. %bortus. b. Partus imatur5 prematur. -. Kelainan kongenital. d. Pendarahan antepartum. e. @angguan pertumbuhan janin dalam rahim. 6. 3enurunnya ke-erdasan setelah bayi dilahirkan. g. Kematian perinatal .
)enis Haem(gl(+in
%da tiga jenis haemoglobin yaitu< a. b % merupakan kebanyakan dari haemoglobin orang de'asa mempunyai rantai globi 2E dan 2F b.
b %2 merupakan minoritas haemoglobin pada orang de'asa, mempunyai rantai globin 2E dan 2G
-. b : merupakan hemoglobin 6etal yang mempunyai rantai globin 2H dan 2G saat bayi lahir 25#nya adalah jenis haemoglobinnya adalah b : dan 15#nya adalah b%. 3enjelang usia tahun menjadi b % I+$, b %2 #,$ dan b : 1,$ (Wasnidar, 201).
14
/.
0aktu Pemeriksaan Haem(gl(+in Pa"a !+u Hamil
Pemeriksaan
haemoglobin
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan -ara sahli dan sianmethemoglobin, dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu trimester (umur kehamilan sebelum 12 minggu) dan trimester (umur kehamilan 2* sampai # minggu). asil pemeriksaan hemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut< (1) b 11gr$< 9idak anemiaJ (2) b +&10gr$< %nemia ringanJ (#) b 7&*gr$< %nemia sedangJ () b 7 gr$< %nemia berat (3anuaba, 2011). .
Bahan "an Cara emeriksaan Haem(gl(+in
Di laboratorium kadar haemoglobin dapat ditentukan dalam berbagai -ara diantaranya dengan -ara kalorimetrik seperti -ara sianmethemoglobin dan sahli. Prosedur pemeriksaan dengan sahli sebagai berikut < a. ahan yang dibutuhkan adalah ?l (0,1 /), %uades,pipet hemoglobin, alat sahli, pipet pastur, pengaduk. Dengan prosedur kerja pertama masukkan ? 0,1 / kedalam tabung sahli sampai angka 2. b. ersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan disin6ektan (alkohol 70$, betadin dan sebagainya), kemudian tusuk dengan lanset atau alat lain, isap dengan
15
pipet b sampai mele'ati batas, bersihkan ujung pipet kemudian teteskan darah sampai ketanda batas dengan -ara menggeserkan ujung pipet kekertas saring5 kertas tisu. -. 3asukkan
pipet
yang
berisi
darah
kedalam
tabung
hemoglobin sampai ujung pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup pelan&pelan. elanjutnya -ampurkan sampai rata dan diamkan selama kurang lebih 10 menit. Dan terakhir masukkan kedalam alat pembanding, en-erkan dengan -airan auades tetes demi tetes sampai 'arna larutan ( setelah diaduk sampai homogen) sama dengan 'arna gelas dari alat pembanding. ila sudah sama, ba-a kadar b pada skala tabung (@andasoebrata, ;., 201#).
B.
Anemia 1. Deenisi Anemia
%nemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin menurun
sehingga akan
mengalami
hipoksia sebagai
akibat
kemampuan kapasitas pengangkutan oksigen dari dalam darah berkurang
( Dorlan, 201). %nemia adalah
kondisi dimana
berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau
16
massa hemoglobin tidak mampu memenuhi 6ungsinya sebagai pemba'a oksigen keseluruh jaringan (Wasnidar, 201). %nemia
adalah
istilah
yang
digunakan
pada
keadaan
menurunnya kadar hemoglobin kurang dari 12 gr$ darah pada 'anita tidak hamil dan hemoglobin kurang dari 10 gr$ darah pada 'anita hamil. emoglobin merupakan 4at ber'arna yang terdapat dalam bentuk larutan dalam sel yang terdapat dalam bentuk larutan dalam sel darah merah yang 6ungsi utamanya adalah mengangkut oksigen ke semua bagian tubuh. (/uritjojo, .K., 201). 2. Kriteria Anemia
3enurut W! (2012), %nemia 'anita hamil ditetapkan dalam # kategori yaitu< /ormal lebih dari 11 gr$ , anemia ringan *& 11 gr$, anemia berat kurang dari * gr$.
#. Klasiiikasi anemia
e-ara mor6ologis anemia dapat diklisi6ikasikan menurut ukuran sel dalam hemoglobin sebagai berikut< a. %nemia 3ikrositik %nemia karena menge-ilnya bentuk atau ukuran sel darah merah, termasuk< 1) anemia de6isiensi 4at besiJ 2) penyakit
17
talasemia dan penyakit si-kle -ell deseaseJ #) metabolisme 4at besi tidak normalJ ) akibat kera-unanJ ) penyakit menahun. b. %nemia /ormositik entuk dari sel darah merah tiadak berubah, termasuk 1) perdarahan akutJ 2) penyakit pembekuan darahJ #) anemia aplastikJ ) penyakit kronik. -. %nemia makrositik %nemia karena bertambahnya bentuk atau ukuran sel darah merah dan jumlah hemoglobin juga bertambah, termasuk 1) de6isiensi asam 6olatJ 2) de6isiensi "itamin 12 (3ansjoer, ., 201#). .
Mekanisme Terja"in-a Anemia
Pada kehamilan "olume darah bertambah banyak pada 'aktu kehamilan yang la4im disebut hydremia atau hiper"olemia. Colume darah ibu bertambah lebih kurang 0$ yang menyebabkan konsentrasi sel darah merah mengalami penurunan. Keadaan ini tidak
normal
bila
konsentrasi
turun
terlalu
rendah
yang
menyebabkan hemoglobin sampai 11 gr$. 3eningkatnya "olume darah berarti meningkat pula jumlah 4at besi yang dibutuhkan untuk memproduksi menormalkan
sel&sel
darah
konsentrasi
merah
sehingga
hemoglobin
tubuh
(Pra'iroharjo
dapat dan
18
Winkjoastro, 201). Pada kehamilan 6etus menggunakan sel darah ibu untuk pertumbuhan dan perkembangan terutama pada tiga bulan terakhir kehamilan. ila ibu telah mempunyai -adangan 4at besi dalam sumsum tulang belakang sebelum hamil maka pada 'aktu kehamilan dapat dipergunakan untuk kebutuhan bayinya. %kan tetapi bila pembentukan sel&sel darah kurang dibandingkan dengan bertumbuhnya plasma sehingga terjadi pengen-eran darah yang menyebabkan konsentrasi atau kadar hemoglobin tidak men-apai normal dan akan terjadi anemia (%risman, 3. ., 201). /. Tan"a3Tan"a Anemia
9anda dan gejala anemia pada umumnya seperti< a. /a6su makan turun atau anoreksia. b.
emah, mengantuk.
-. Pusing, lelah. d. akit kepala. e. 3ual dan muntah. 6. Konsentrasi hilang. g. /a6as pendek. h. 3ata berkunang kunang ( Carney, 2012). . &akt(r3&akt(r 4ang Memengaruhi Anemia Pa"a !+u Hamil
a. 8mur
19
8mur reproduksi yang optimal bagi ibu hamil adalah antara umur 20 L # tahun. %pabila di ba'ah 20 tahun, maka meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan karena pada usia muda organ&organ reproduksi 'anita belum sempurna se-ara keseluruhan dan perkembangan keji'aannya pun belum siap dalam menerima kehamilan.
bu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian lainnya belum siap untuk terjadi kehamilan dan adanya ke-endrungan kurang perhatian terhadap kehamilannya. bu berumur I # tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap menerima kehamilan dan diharapkan lebih memperhatikan kehamilannya
karena
lebih
banyak
pengetahuan
dan
pengalaman yang telah diperoleh tentang kehamilan serta lebih de'asa dimana lebih besar rasa tanggung ja'ab dan per-aya dirinya. 3enurut all dan Dornan, mengatakan bah'a ada hubungan antara umur dengan pemilihan pelayanan kesehatan. emakin de'asa maka lebih mengerti akan pilihan peman6aatan pelayanan kesehatan karena berhubungan dengan p ola pikir.
20
b. Pendidikan Wanita
yang
berpendidikan
berpendidikan biasanya
lebih
mempunyai
rendah anak
atau
lebih
tidak banyak
dibandingkan yang berpendidikan lebih tinggi. 3ereka yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat atau sulit diajak memahami dampak negati6 dari mempunyai banyak anak.
3enurut %man (201) mengatakan bah'a tingkat pendidikan merupakan 6aktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kesehatan yang selanjutnya akan berdampak pada derajat kesehatan. Demikian juga pendapat 3u4aham (201) mengemukakan bah'a orang yang tidak berpendidikan atau golongan rendah kurang meman6aatkan pelayanan kesehatan yang tersedia.
-. Pendapatan 3enurut masyarakat
apau,
mengatakan
seperti
bah'a
pendapatan
status
ekonomi
mempengaruhi
pola
peman6aatan pelayanan kesehatan. Demikian juga dengan pendapat %lkatiri (2011) mengemukakan bah'a golongan menengah dengan pendapatan yang lebih memadai akan
21
-enderung berprilaku sebagai pengguna yang lebih selekti6 sedangkan
golongan
ekonomi
lemah
dengan
kondisi
kehidupan yang kurang memadai akan bersikap sebagai pengguna yang pasi6.
%dersen yang dikutip oleh /otoatmojo (201#) mengatakan bah'a
komponen
pendapatan
masuk
dalam
komponen
predisposing. Komponen ini digunakan untuk menggambarkan 6akta, bah'a indi"idu mempunyai ke-enderungan yang berbeda&beda untuk menggunakan pelayanan keseha tan.
3enurut 8lina (201) dalam penelitiannya di Kelurahan 9anjung >ati Ke-amatan injai hasil -akupan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan antenatal yaitu K1 (*1$) dan K (,7$) Dari hasil -akupan tersebut terlihat relati6 tinggi drop out antara K1 dan K yaitu sebesar 1,#$. ;endahnya pen-apaian -akupan K ini disebabkan oleh beberapa 6aktor seperti ibu hamil merasa kurang membutuhkan pelayanan antenatal karena beranggapan dirinya sehat, pendidikan ibu yang
rendah, kurangnya
pengetahuan
ibu
hamil akan
22
pentingnya pera'atan dan pemerikasaan b pada masa kehamilan se-ara berkala.
Pendapatan keluarga adalah seluruh penghasilan keluarga termasuk penghasilan pokok dan sampingan dibagi jumlah tanggungan
keluarga
(pendapatan5perkapita).
Pendapatan
sesuai dengan 8pah 3inimum ;ata&;ata di 3edan tahun 201 adalah ;p.+1*.000,& ('''.regionalin"esment.-om).
d.
Pekerjaan Wanita hamil yang bekerja kurang memiliki 'aktu untuk memeriksakan kehamilannya seperti melakukan pemeriksaan aemoglobin. mengatakan
erdasarkan bah'a
ibu
penelitian hamil
hram
yang
(201)
bekerja
tidak
meman6aatkan %ntenatal ?are sebesar +7,2$ (+ orang). 5. Pen6egahan "an Peng(+atan 1. Pen6egahan
Bmpat pendekatan dasar untuk men-egah anemia adalah< a. Pemberian suplemen tablet 4at besi. b. Pendidikan
dan
langkah&langkah
yang
berhubungan
dengan peningkatan masukan 4at besi melalui makanan.
23
-. Pen-egahan in6eksi. d. 3emperkaya makanan pokok dengan 4at besi. Pada ibu hamil dengan 6rek'ensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap 'anita hamil diberi ul6as :erosus 1 tablet sehari selain itu 'anita hamil perlu diberi nasehat untuk< 1) 3engkonsumsi makanan yang banyak mengandung 4at besi yang berasal dari nabati< ka-ang&ka-angan, sayuran hijau, buah&buahan segar dan nasi. edangkan 4at besi yang bersumber dari he'ani yaitu hati, daging sapi, ikan, susu sapi. 2) 3engkonsumsi makanan yang mengandung asam 6olat seperti ar-is, brokoli, daging dan susu. Karena pada 'anita hamil anemia sering disebabkan oleh de6isiensi kedua 4at gi4i tersebut. #) 3engkonsumsi makanan yang tinggi kadar "itamin ? nya seperti
buah&bahan yang segar
dapat
mempermudah
penyerapan 4at besi. ) 3enghindari minum teh atau kopi sebelum dan selesai makan terutama makan maknan utama 4at besi karena teh dan
kopi
mengandung
senya'a
menghambat penyerapan 4at besi.
9ania
yang
dapat
24
) 3enghindari senya'a Bdta (yang biasanya digunakan sebagai penga'et makanan) dengan memeriksa label makanan. ) 3engkonsumsi beragam makanan untuk meningkatkan ketersediaan 4at besi (Wasnidar, 201). 2.
Peng(+atan
!leh karena pada trimester dan trimester 'anita hamil memerlukan 4at besi dalam jumlah banyak yang tidak didapat dari makanan saja untuk itu perlu mendapat suplemen besi men-apai 1000 mg selama kehamilan (Pra'iroharjo dan Winkjoastro, 201#) . %pabila 'anita hamil menderita anemia de6isiensi besi dengan kadar hemoglobin kurang 10 gr$ dapat ditambah 00&1000 mg5hari 4at besi seperti ul6as :erosus atau @lukonas :erosus. 9erapi oral diberikan terus&menerus selama # bulan (Pra'iroharjo dan Winkjoastro, 201#). 9ran6usi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan jarang diberikan 'alaupun bnya kurang dari gr $. Pada 'anita hamil pemberian asam 6olat (00ug) dan 4at besi (120mg) akan berman6aat karena anemia pada kehamilan biasanya diakibatkan oleh de6isiensi 4at besi tersebut. 9ablet kombinasi yang -o-ok mengandung 20 6olat dan 0 mg 4at
25
besi dimakan 2 kali sehari (Pra'iroharjo dan Winkjoastro, 201#).
C. Pr(ta Kesehatan !+u "an Anak 7K!A8 Puskesmas Pamijahan
1. Pasien datang ambil kar-is diloket 2. 3asuk ruang K% dan dilakukan< a. %namnesa b. Pemeriksaan :isik5 pen-atatan seperti timbang berat badan, ukur berat badan, palpasi dan penyuluhan yang meliputi pemeriksaan laboratorium -. Pemeriksaan bidan d. %mbil obat e. Pasien pulang
D. Pengetahuan9 'ika "an karakteristik 1. Pengetahuan
3enurut /otoatmodjo (201#), pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai
26
insentitas atau tingkat yang berbeda&beda. e-ara garis besarnya dibagi dalam tingkat pengetahuan yaitu< 1. 9ahu (know) 9ahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. 2. 3emahami (comprehension) 3emahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan tetapi orang tersebut harus dapat menginterprestasikan se-ara benar tentang objek yang diketahuinya tersebut. #. %plikasi (application) %plikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain . %nalisis (analysis) %nalisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan, kemudian men-ari hubungan antara komponen& komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. . intesis (Synthesis)
27
intesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dati komponen&komponen pengetahuan yang dimiliki. . B"aluasi (evaluation) B"aluasi
berkaitan
dengan
kemampuan
seseorang
untuk
melakukan justi6ikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan&pertanyaan
se-ara
langsung
('a'an-ara) atau melalui pertanyaan&pertanyaan tertulis atau angket (/otoatmodjo, 201#). 2. 'ika
3enurut 9hurstone, sikap adalah suatu tingkat, baik yang bersi6at positi6 maupun negati"e dalam hubungannya dengan objek&objek psikologis (udaniah, 201#)
%4'ar (2010) menyatakan bah'a sikap merupakan suatu pola prilaku, tendensi atau kesiapan antisipati6, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial. edangkan e-ord dan a-kman (200+) yang dikutip %4'ar (2010) menyatakan bah'a sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (a6eksi),
28
pemikiran
(kognisi)
dan
predisposisi
tindakan
(konasi)
seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan baha sikap merupakan reaksi atau respon tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. ikap bukan hanya terbatas pada segi a6ek saja, melainkan juga men-akup kognisi dan konasi meskipun tertutup (predisposisi). /otoatmodjo (201#), menjelaskan bah'a sikap terdiri dari # komponen pokok yaitu< 1. Keper-ayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau e"aluasi emosional terhadap suatu objek. #. Ke-enderungan untuk bertindak (trend to behave).
Ketiga komponen ini se-ara bersama&sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan ber6ikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting (/otoatmodjo, 201#). %dapun 6ungsi sikap, yaitu< a. ebagai alat untuk menyesuaikan diri. ikap merupakan sesuatu yang dapat diadopsi oleh semua orang.
29
b.
%lat ukur mengukur tingkah laku. Pada orang de'asa hingga lanjut usia, terdapat adanya pertimbangan antara adanya stimulus dan reaksi. e-ara sadar akan ada proses untuk menilai stimulus&stimulus tersebut. al ini erat kaitanya dengan -ita&-ita seseorang, tujuan hidup, peraturan&peraturan
kesusilaan
yang
ada
dalam
masyarakat, keinginan&keinginan yang ada pada diri orang tersebut. -. ebagai alat pengatur pengalaman. Pengalaman yang berasal dari luar diri seseorang akan diterima se-ara akti6 oleh orang tersebut artinya, seseorang akan memilih mana yang perlu atau yang tidak perlu untuk dilayani. >adi semua pengalaman akan diberi penilaian, lalu dipilih. d. %lat ukur untuk menyatakan kepribadian. ikap dan pribadi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. !leh karena itu, dengan melihat sikap&sikap pada
seseorang,
sedikit
banyaknya
mengetahui pribadi orang tersebut.
orang
bias
30
Perubahan sikap dipengaruhi oleh dua 6aktor, yaitu< 1. :aktor internal, yaitu 6aktor yang terdapat dalam pribadi manusiaitu sendiri. :aktor ini
berupa daya pilih
seseorang untuk menerima atau menolak pengaruh& pengaruh yang datang dari luar. 2.
:aktor eksternal, yaitu 6a-tor yang terdapat dari luar pribadi manusia. :aktor ini berupa interaksi sosial di luar kelompok. 3isalnya< interaksi antara manusia dalam bentuk kebudayaan yang sampai kepada indi"idu melalui surat kabar, radio, tele"isi, majalah, dan lain sebagainya.
Pengukuran
sikap
dapat
dilakukan
dengan
menanyakan
bagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu objek (/otoatmodjo, 201#).
a. 838; 3enurut 3uhilal dkk (1++) dalam ihadi (200+), ibu hamil yang berusia di atas #0 tahun memiliki ke-endrungan pre"alensi anemia lebih tinggi, yaitu ,*$ dibandingkan dengan kelompok ibu hamil yang berusia di ba'ah 20 tahun,yaitu ,*$ arima'ar dkk (200) dalam penelitiannya
31
melaporkan bah'a terdapat hubungan antara umur ibu dengan kejadian anemia,pre"alensi anemia ibu hamil pada kelompok umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari #0 tahun lebih tinggi (77, $) dan (7*, $) dibandingkan dengan kelompok umur 20 tahun (72,# $). b. P%;9% Paritas merupakan salah satu 6aktor penting dalam kejadian anemia 4at besi pada ibu hamil. 3enurut 3anuaba (200*),
'anita
yang
sering
mengalami
kehamilan
dan
melahirkan makin anemia karena banyak kehilangan 4at besi,hal ini disebabkan selama kehamilan 'anita menggunakan -adangan 4at besi yang ada di dalam tubuhnya. asil penelitian yang dilakukan oleh >umirah M Nulhaida,(2011) di Ke-amatan 3edan 9untungan kota 3edan,anemia ringan banyak ditemukan pada kelompok ibu hamil paritas # (*1,*$) dan pada kelompok paritas 1&2 dan O ditemukan 7,+ $ ibu hamil yang menderita anemia berat. -. K8/>8/@%/ %/? D%/ PB;%/ 9B/%@% KBB%9%/ Kunjungan %/? adalah kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pro6esional selama masa kehamilan,pelayanan yang ibu hamil dapatkan pada saat kunjungan %/? adalah penimbangan berat badan, pengukuran
32
tinggi
badan,
pengukuran
tekanan
darah,imunisasi
99,
pengukuran tinggi 6undus uteri dan mendapatkan tablet besi miinimal +0 tablet selama kehamilan (Depkes,2011). Depkes menetapkan bah'a standar pelayanan %/? adalah minimal empat kali kunjungan selama kehamilan yaitu satu kali pada tri'ulan (K) satu kali pada tri'ulan dan dua kali kunjungan pada tri'ulan ketiga (K) (Depkes,2011). d. !% 8D%% (%D%9) Pengertian perubahan sosial budaya menurut pendapat 3aQ Weber bah'a perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur& unsur di dalamnya (3aQ Weber,201)
Kerangka Te(ri :aktor Predisposisi -
Pengetahuan ikap Paritas 8mur osial udaya Pendidikan
:aktor Pemungkin -
umber n6ormsi 9rans6ortasi Pendapatan Keluarga Pendidikan
:aktor&6aktor yang berhubungan dengan sikap ibu hamil tm # terhadap pemeriksan b
33
:aktor Penguat -
Perilaku Petugas kesehatan Dukungan Keluarga
%am+ar A Kerangka Te(ri •
umber modi6ikasi teori e'ren-e @reen (1+*0) dalam notoatmodjo (2012)
•
De6inisi so-ial budaya (adat) menurut 3aQ Weber, 201)
BAB # KE$AN%KA K:N'EP9 DE&!N!'! :PE$A'!:NAL DAN H!P:TE'!' A. Kerangka K(nse
*aria+el !n"een"en
:aktor Predisposisi -
Pengetahuan ikap Paritas 8mur osial udaya Pendidikan
*aria+el Deen"en
34
Kunjungan !+u hamil Tr # Pemeriksaan H+
%am+ar B Kerangka K(nse B. Deinisi :erasi(nal
De6inisi operasional adalah mende6inisikan "ariabel se-ara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan obser"asi atau pengukuran se-ara -ermat terhadap suatu objek atau 6enomena (%lmul, 200+) 9abel #.1 De6inisi !perasional /o
1
Cariabel
De6inisi
Dependen < Kunjunagn
bu hamil 9r
bu hamil 9r #
#yang
Pemeriksaan
berkunjung ke
b
puskesmas untuk melakukan
%lat
?ara 8kur
8kur Kuesi
3enggunakan
oner
kuesioner
asil 8kur
kala 8kur
1. !rdinal
1. 3elakukan Pemeriksaan b. 2. 9idak
3elakukan Pemeriksaan b
35
pemeriksaan b. 7 Menurut Dekes 72;18
2.
ndependen Karakteristik <
Pernyataan
Kuesi
3enggunakan
8mur
responden
oner
kuesioner
mengenai
1. 20 th (Wanita usia muda) 2. #1&0 th ('anita
lama hidup usia de'asa)R1 dari lahir hingga penelitian dilakukan
!rdinal
36
Pendidikan
Pernyataan
Kuesi
3enggunakan
1. 9idak ekolah 2. 9idak ekolah
responden
oner
kuesioner
Pernyataan
Kuesi
3enggunakan
0R3ean
responden
oner
kuesioner
1R3edin
Kuesio ner
3enggunakan kuesioner
1. Primipara
!rdinal
tentang jenjang pendidikan terakhir yang pernah diperoleh
Pengetahuan
!rdinal
mengenai pemahaman De6inisi b, pemeriksaan b san lain& lain
Paritas
>umlah anak yang pernah dilahirkan baik lahir hidup
2. 3ultipara (9haha,dkk,2012)
!rdinal
37
osbud( %dat)
Peranan /akes
maupun lahir mati Pengertian perubahan sosial budaya menurut pendapat 3aQ Weber bah'a perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur&unsur di dalamnya Pemberian bantuan dan in6ormasi mengenaipemer iksn b pada ibu hamil.
Kuesio ner
3enggunakan kuesioner
1.etuju
!rdinal
2.9idak setuju (3aQ Weber, 201)
Kuesio ner
3enggunakan kuesioner
1. Pernah 2. 9idak pernah
C. Hi(tesis Penelitian
erdasarkan kerangka konsep penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut< 1. %da hubungan karakteristik ibu hamil 9m # (umur, pendidikan,
pengetahuan, so-ial budaya (adat) , peritas dan Peran 9enaga Kesehatan) di Wilayah kerja Puskesmas Pamijahan 9ahun 201 2. %da hubungan ikap ibu hamil 9m # dengan pemeriksaan b di
Wilayah kerja Puskesmas Pamijahan 9ahun 201
!rdinal
38
BAB
39
MET:DE PENEL!T!AN
A. )enis Penelitian >enis penelitian ini adalah penelitian sur"ey yang bersi6at deskripti6
analitik. . L(kasi "an 0aktu Penelitian 1. okasi Penelitian okasi penelitian ini adalah di Puskesmas Pamijahan Ke-amatan Pamijahan kab.ogor . 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan %pril 201. ?. P(ulasi "an 'amel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah eluruh ibu hamil 9m # yang datang berkunjung ke Puskesmas Pamijahan tahun 201. 2. ampel Pengambilan sampel dilakukan se-ara Accidental Sampling . Dimana sampel adalah ibu hamil 9m # yang datang berkunjung ke Puskesmas Pamijahan
pada saat penelitian dilakukan yang
berjumlah 2 orang. D. Met("e Pengumulan Data 1. Data Primer Data primer yang digunakan merupakan hasil pemberian kuesioner dari responden yang diperoleh dengan mengunakan kuesioner. 2. Data ekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari Puskesmas Pamijahan berupa data demogra6i dan data jumlah ibu hamil yang
40
memeriksakan haemoglobin serta data&data yang mendukung pelaksanaan penelitian. E. Asek Pengukuran 1. Pengetahuan
9ingkat pengetahuan responden diukur dengan metode pemberian nilai terhadap pertanyaan kuesioner tentang pengetahuan dari nomor 1&10. Pertanyaan nomor 1&10 jika responden menja'ab a maka di beri nilai 2, menja'ab b diberi nilai 1 dan menja'ab - di beri nilai 0. /ilai tertinggi dari 10 pertanyaan adalah 20, maka tingkat pengetahuan responden tentang pemeriksaan hemoglobin (b) dikategorikan dalam tiga kategori yaitu< (Pratomo dan udarti, 2011) a. aik, apabila responden mendapat nilai I 7$ dari nilai tertinggi dari total pertanyaan tentang pengetahuan yaitu nilai 1. b. ?ukup, apabila responden mendapat nilai 0&7$ dari nilai tertinggi dari total pertanyaan pengetahuan yaitu nilai *&1. -. Kurang, apabila responden mendapat nilai 0$ dari nilai tertinggi dari total pertanyaan tentang pengetahuan yaitu nilai * .
41
#.
ikap ikap responden diukur dengan memberikan nilai pertanyaan kuesioner tentang sikap yang diukur melalui * pertanyaan. Pemberian nilai dilakukan berdasarkan pertanyaan nomor 1& dan 7&* jika responden menja'ab setuju diberi nilai 2, menja'ab kurang setuju diberi nilai 1 dan menja'ab tidak setuju diberi nilai 0. Pertanyaan nomor dan jika responden menja'ab setuju diberi nilai 0, kurang setuju diberi nilai 1 dan tidak setuju diberi nilai 2. kor tertinggi adalah 1 dan skor terendah adalah 0. erdasarkan jumlah nilai yang diperoleh responden, maka sikap responden tentang pemeriksaan hemoglobin dikategorikan dalam # kategori yaitu< a. etuju, apabila responden mendapat nilai I 7$ dari nilai tertinggi dari total pertanyaan tentang sikap yaitu nilai 12. b. Kurang setuju, apabila responden mendapat nilai 0&7$ dari nilai tertinggi dari total pertanyaan sikap yaitu nilai & 12.