Karya ilmiah tentang rokok
BAB I Pendahuluan A.
Latar Belakang Masalah
Seperti yang telah kita ketahui, remaja saat ini amat lekat dengan rokok dan merokok. Sebagian besar remaja laki- laki indonesia telah mengenal dan mulai merokok semenjak bangku SMA bahkan SMP. Menurut mereka, dengan merokok mereka dapat merasa ketenangan diri dari berbagai masalah yang mereka hadapi sehingga mereka mampu mencari jalan keluar keluar dari masalah masalah mereka mereka tersebut. tersebut. Selain itu, remaja indonesia cenderung menganggap bahwa merokok merupakan suatu tindakan yang mampu membuat mereka terlihat lebih dewasa, hebat, dan kuat, sehingga lama-kelamaan merokok menjadi kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, dapat kita kembangkan permasalahan pokok yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apa keistimewaan rokok sehingga remaja Indonesia menkonsumsi rokok? 2. Apa saja dampak dari merokok? 3. Bagaimana cara agar remaja dapat lepas dari rokok? C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini : 1. Memberikan gambaran tentang bahaya rokok. 2. Mendorong sesama remaja Indonesia untuk hidup bebas rokok. 3. Membantu remaja Indonesia untuk berhenti merokok. D. Batasan Masalah
Karena terbatasnya waktu, tenaga, pengetahuan, serta ketrampilan yang kami miliki, maka penelitian ini dibatasi pada :
1.Penyebab ketertarikan remaja kepada rokok. 2.Dampak-dampak yang timbul dari merokok. 3.Kiat-kiat agar remaja dapat hidup bebas rokok. E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah : 1. Membantu sesama remaja Indonesia untuk tidak dan berusaha berhenti merokok. 2.Menambah wawasan remaja Indonesia mengenai merokok BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Rokok jelas memiliki begitu banyak kandungan yang sesungguhnya berdampak buruk bagi penkonsumsinya. Komposisi rokok yang jelas dapat kita ketahui langsung dari bungkus rokok itu sendiri adalah komposisi nikotin dan tar-nya. Ada beberapa merk rokok yang kandungan nikotin dan tar-nya cukup rendah, contohnya saja rokok SM ( inisial) yaitu 1,0 mg nikotin dan 14 mg tar. Namun bukan berarti rokok tesebut menjadi patut kita konsumsi, karena tetap saja pemakaian rokok yang terus menerus dapat berakibat buruk bagi pemakainya. Sementara itu, ada juga berbagai merk rokok lainnya yang memiliki kandungan nikotin dan tar yang jauh lebih besar, misalnya saja rokok DB ( inisial) dengan kandungan nikotin1,6 mg dan kandungan tar 25 mg. belum lagi merk-merk rokok ekspor yang di jual bebas di indonesia yang berkandungan nikotin dan tar yang `berat`. Pada umumnya, merk-merk rokok terkenal, maha, dan di proses secara modern memiliki kandungan nikotin yang murni dan terjamin keasliannya. Sementara itu, merk-merk rokok yang terbelakang dan hanya di proses secara manual kebanyakan berkandungan nikotin yang kurang murni karena tembakau bagi rokok itu sendiri seringkali di campur oleh daun teh Pembuatan Rokok
Berikut ini merupakan rangkaian pembuatan rokok secara manual, yaitu : 1. Tembakau di jemur untuk dikeringkan. 2. Lalu tembakau yang telah di jemur tersebut di potong dengan alat pemotong.
3. Kemudian hasil potongan-potongan tembakau tersebut di simpan dalam jangka waktu tertentu. 4. Selanjutnya, tembakau tersebut di linting dengan menggunakan sebuah alat manual. 5. Hasil lintingan tembakau tersebut dilapisi oleh kertas rokok dan di beri gabus pada ujungnya untuk kemudian di linting sehingga jadilah rokok tradisional yang lengkap dan sederhana. 6. Terakhir, rokok-rokok hasil manual tersebut dimasukkan ke dalam bungkus-bungkus rokok yang telah di beri merk. BAB III METODOLOGI DAN CARA KERJA A. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kira-kira 10 hari, yaitu di mulai dari 12 Juli hingga 22 Juli 2008. B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku mengenai rokok dan juga 30 lembar angket berisikan 10 pertanyaan mengenai rokok. C. Langkah kerja
1. Mencari buku-buku mengenai rokok. 2. Mengumpulkan data D. Teknik penelitian
Sebagai pendukung data, kami membuat beberapa angket yang kemudian disebarkan kepada beberapa siswa – siswi SMA immanuel untuk kemudian mereka isikan jawaban jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam angket tersebut. Jawaban angket-angket tersebut kami kumpulkan untuk kemudian kami buat perbandingan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pertanyaan dan Jawaban Angket :
Dari beberapa angket yang kami sebarkan, kami memperoleh persentase jawaban dari masing-masing pilihan jawaban sebagai berikut : 1. Apakah Anda seorang perokok? A. Iya (11,5 %) B. Tidak (61,5 %) C. Kadang-kadang (27 %) 2. Menurut Anda perlukah rokok di larang di Indonesia ? A. Perlu, demi perbaikan masa depan anak bangsa (61,5 %) B. Tidak perlu, karena merokok pilihan hidup (23 %) C. Tidak ada pendapat (15,5 %) 3. Mengapa banyak sekali remaja yang menjadi pecandu rokok ? A. Karena menurut mereka merokok itu “keren” (53,8 %) B. Dapat membuat mereka percaya diri (23 %) C. Dengan merokok mereka dapat menunjukan jati dirinya (15,5 %) 4. Apakah menurut Anda merokok itu merupakan simbol gaya hidup modern ? A. Iya, rokok membuktikan pergaulan luas (3,8 %) B. Tidak, rokok membuktikan kebodohan pemakainya (57,7 %) C. Tergantung situasi kondisi (38,5 %) 5. Menururt Anda bagaimana cara mengatasi kecanduan merokok ? A. Dengan motivasi orang-orang terdekat (15,5 %) B. Kesadaran diri sendiri (84,5 %) C. Setelah adanya dampak yang buruk dari merokok (0 %)
6. Bagaimana sikap Anda terhadap orang yang merokok di sekitar Anda ? A. Segera pergi menjauh (23 %) B. Menegur (38,5 %) C. Membiarkan saja (34,6 %) 7. Bagaimana tanggapan Anda terhadap wanita yang merokok ? A. Men‟cap‟ wanita itu bukan wanita baik -baik (61,5 %) B. Biasa saja, wanita itu juga punya hak merokok (30,8 %) C. Mengagumi wanita itu karena berani menampilkan pilihan hidupnya (7,7 %) 8. Apakah merokok itu penting bagi Anda? A. Amat penting (3,8 %) B. Tidak sama sekali (65,4 %) C. Tergantung situasi kondisi (30,8 %) 9. Apakah Anda akan tetap berteman dengan teman Anda yang merokok? A. Langsung menjauhi (0 %) B. Menasehatinya (30,8 %) C. Biasa saja (69,2 %) 10. Menurut Anda apakah remaja perokok saat ini tidak mampu menjadi penerus bangsa yang baik? A. Tentu saja, karena merokok dapat merusak otak (15,5%) B. Tergantung bakat remaja tersebut (34,5 %) C. Tidak, karena kelangsungan bangsa tidak di lihat dari rokok (50 %)
B. Hasil dan Pembahasan :
1. Penyebab ketertarikan remaja kepada rokok : a. Faktor lingkungan sekitar yang sarat dengan perokok, misalnya saja orantua dan tetangga. b. Tontonan televisi dan berbagai iklan rokok. c. Sesama remaja ( teman ) yang merupakan perokok. d. Pola pikir yang masih kurang luas. 2. Dampak-dampak yang ditimbulkan dari merokok adalah : a. Kulit menjadi kusam b. Bibibr menjadi kering dang menghitam c. Warna kuku dan gigi menjadi kuning dan kusam d. Menganggu daya pikir otak e. Menganggu pernapasan f. Kanker rahim pada wanita g. Serangan jantung h. Impotensi pada laki-laki i. Gangguan kehamilan dan janin j. Dan lain sebagainya. 3. Kiat-kiat untuk melepaskan diri dari kecanduan merokok : a. Kesadaran dari diri sendiri b. Motivasi dari orang-orang terdekat c. Memulai dari hal yang paling sederhana, misalnya saja mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi setiap harinya, dan lebih sering mengunyah permen karet mint d. Melakukan kegiatan-kegiatan yang disukai, misalnya berolahraga
e. Membaca berbagai buku kesehatan f. Dan lain sebagainya. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa : 1. Sesungguhnya, rokok memiliki amat banyak dampak buruk dibandingkan dengan dampak positfnya yang hanya sekedar berhubungan dengan penampilan yang modern dan „wah‟/ 2. Remaja Indonesia yang telah terlanjur menjadi penkonsumsi rokok masih bisa berhenti merokok dengan kemauan dan berbagai cara yang mudah ditempuh. 3. Sesungguhnya dengan merokok, remaja justru menonjolkan ketidakmampuannya dalam mengatasi tantangan hidup. 4. Masih ada kesempatan bagi remaja yang pernah merokok untuk memperoleh masa depan yang cerah. B. Saran
Adapun saran kami terhadap penelitian ini : 1. Semoga hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk mendorond sesama remaja Indonesia untuk tidak dan berhenti merokok. 2. Agar penelitian ini dapat diteliti lebih jauh, agar supaya semakin banyak remaja yang berhenti merokok. DAFTAR PUSAKA
Buchanan, Cathy. 2006. Quit Smoking for Chicks. Jakarta: Penerbit kelompok gramedia (BIP) Husaini, Aiman. 2006. Tobat Merokok. Jakarta: Penerbit Pustaka Iman
Karya Ilmiah "Pengaruh rokok terhadap kesehatan dikalangan masyarakat" BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Seperti yang kita ketahui rokok tidak asing lagi kita dengar dan kita lihat, kini setiap toko atau warung sudah memperjual belikan rokok, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat karena rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin. Selain itu hal ini juga dapat merusak kadar – kadar jati diri bangsa. Sekarang bany ak siswa yang mengkomsumsi rokok. Ini semua membuktikan bahwa rokok sudah merajalela dikalangan masyarakat. Mengkomsumsi rokok juga dapat mengakibatkan rusaknya mental masyarakat. B. Rumusan masalah 1. Apakah yang melatarbelakangi masyarakat menggunakan rokok ? 2. Bagaimana pengaruh rokok dikalangan masyarakat ? 3. Bagaimana upaya penanggulangan penggunaan rokok dikalangan masyarakat? C. Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui latar belakang masyarakat menggunakan rokok. 2. Untuk mengetahui pengaruh rokok dikalangan masyarakat. 3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan rokok dikalangan masyarakat. D. Manfaat penelitian Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap rokok dan mengetahui seluk – beluk rokok.
E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan karya tulis ini adala h sebagai berikut. Bab I merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang menguraikan tentang tinjauan pustaka dan kerangka pikir. Bab III merupakan bab metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode pengumpulan data. Bab IV merupakan bab pembahasan yang berisi tentang narkotika di kalangan remaja. Bab V merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Rokok / Tembakau Menurut, Drs. Yayan Suherian di buku sosiologinya halaman 69 mengatakan bahwa tembakau mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin lenyap pada waktu tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIRmerupakan zat yang mengandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru mengapa para remaja harus diselamatkan dari bahaya Narkotika! Orang tua tidak selamanya kuat dan hidup. Orang tua itu bila sudah umur 55 Tahun ke atas, tenaganya tidak kuat lagi untuk bekerja. Umur 55 tahun untuk pegawai negeri sudah mulai pensium dan harus di ganti dengan angkatan mudah . peran remaja haruslah mempersiapkan diri menjadi orang besar berjiwa besar dan tangguh menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasinya. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu k ebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Telah banyak riset yang membuktika n bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok. Rokok berdasarkan bahan pembungkus. • Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung. • Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren. • Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. • Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi. • Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek
rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan a roma tertentu. • Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi
saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok berdasarkan proses pembuatannya. • Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan caradigiling atau dilinting dengan
menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana. • Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material
rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokoksama besar. Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian : 1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam Filter Internasional, Djarum Super, dll. 2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dll. Rokok berdasarkan penggunaan filter. • Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus. • Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
Hidup Bebas Tanpa Rokok Kebanyakan perokok, yang jarang merokok, ataupun yang bisa menghabiskan 2 pack rokok setiap hari, ingin berhenti merokok.Kita tahu bahwa disamping rasa rokok yang enak, energi yang timbul setelah merokok, dan perasaan nyaman setelah menghirup udara, ada keinginan untuk berhenti karena takut akan bahaya merokok atau hal lain. Takut terkena kanker di kemudian hari, kolesterol meningkat, detak jantung tidak beraturan, penyakit maag, hingga masalah penampilan seperti gigi menguning dan nafas bau tembakau serta baju bau asbak.Alasan orang untuk merokok bermacam-macam. Ada yang merokok karena ingin mendapat efek segar, atau karena kebiasaan, misalnya senang, marah, gelisah yang memicu keinginan merokok, atau karena tubuh meminta dosis nikotin yang minimal sama dengan hari sebelumnya. Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berhenti.Tetapi ini bukan perkara gampang.Pemicu keinginan merokok bisa bermacam-macam, dan tiba-tiba datangnya. Pada saat itu, orang yang sudah berhenti merokok selama 3 bulan sekalipun bisa kembali merokok 2. Kesehatan Menurut Drs. Bambang Marhijanto mengatakan di kamus BHS. Indonesianya kesehatan merupakan dari kata yang artinya keadaan badan segera tak terasa apapun.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“.Sedangkan
PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya. Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paruparu. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri.Banyak penyakit telah terbukti
menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara -negara berkembang.Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang. Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang.Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif. ZAT KIMIA Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa a sap (chewing tobacco atau tembakau kunyah). Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol.Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen). NIKOTIN Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan d an ketergantungan pada pemakainya.Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang. TIMAH HITAM (Pb) Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akanmenghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh! GAS KARBONMONOKSIDA (CO) Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang k uat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat! TAR Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg. DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru.Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia).Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru.Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering. DAMPAK TERHADAP JANTUNG Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama). Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut.Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti. Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung ( miokard) sehingga merugikan kerja miokard. Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard.Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah. Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah. Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
B. Kerangka Pikir 1. Kerangka Pikir Penulis Rokok adalah tembakau mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin hanya lenyap pada tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIR merupakan zat yang mengandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru – paru. Kesehatan dalam keadaan badan segar tak terasa apapun. Oleh sebab itu di duga ada pengaruh yang ditimbulkan rokok terhadap tingkat kesehatan siswa. Kesehatan merupakan faktor utama penunjang kebugaran tubuh seorang namun karena adanya rokok mengakibatkan kondisi tubuh melemah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada masyarakat pengguna rokok yang ada di Makassar.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1 Februari 2011. B. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap.Populasi dalam penelitian ini adalah remaja. Sedangkan sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian.Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari masyarakat yang ada di Kota Makassar. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adala h Sampling Sistematis dimana pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data a. Data kuantatif yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau bilangan atau data numerik untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh. b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernyataan atau tulisan yang dijadikan pertimbangan dalam memperoleh suatu kesimpulan untuk memperjelas pemecahan masalah berupa tanggapan responden. 2. Sumber Data a. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan hasil a ngket dari responden. Jawaban responden kemudian diberi skor dan ditabulasikan. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari dokumentasi/tulisan (bukubuku, laporan-laporan, karya ilmiah dan hasil penelitian) dan dari informasi pihak-pihak yang berkaitan dengan
kajian yang diteliti. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas. 2. Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di loka si (objek penelitian) secara langsung yang terdiri dari : a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada masyarakat, khususnya remaja pengguna rokok. b. Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman masyarakat terhadap penggunaan rokok. E. Variabel Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel independen (variabel bebas) yang dilambangkan dengan (x) adalah faktor yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam hal ini adalah rokok. b. Variabel dependen (variabel terikat) yang dilambangkan dengan (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah masyarakat. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang telah dikembangkan oleh D essy Sutianto (2007) yang terdiri dari 10 pertanyaan angket sesuai dengan variabel penelitian yang digunakan.Angket untuk disebarkan kepada responden yang merupakan bagian dari anggota organisasi.Angket ini berisi pertanyaanpertanyaan sehubungan dengan judul karya tulis penulis.Alat ukur yang digun akan untuk angket ini adalah metode skala likert.Metode ini merupakan metode penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan skalanya.Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini responden diminta untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian terhadap isi pertanyaan dalam 4 kategori jawaban yakni dengan skala sebagai berikut. a. Skala 1 = sangat rendah b. Skala 2 = rendah c. Skala 3 = baik d. Skala 4 = sangat baik Untuk mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya pasti atau bukan raguragu, maka penulis meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (Undecided).Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi Sutrisno dalam Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan jawaban ragu-ragu adalah: 1) Kategori Undecided mempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum bias member jawaban, netral atau ragu -ragu.Kategori yang memiliki arti ganda (multi intertable) ini diharapkan dalam instrument. 2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (centraltendesi effect) terutama bagi mereka ya ng ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya info yang sepatutnya dapat diperoleh dari responden.
G. Metode Analisis Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan responden yang tercantum pada angket. Teknik analisis data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis stalitis
infrensional korelasional. Teknik penulis, uji statistik yang dipergunakan adalah produknya momen pearson dengan rumus sebagai berikut : y)x) ( x y – (n Rxy= y)2}y2- (x)2 }{x2 – ({n Keterangan : R = Keofisien Korelasi ∑x = Skor butir item dari variabel x ∑y = Skor butir item dari variabel y ∑ x y = Hasil kali dengan skor butir item
N = Jumlah sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Angket Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y, kuesioner yang telah diberikan kepada responden selanjutnya ditanggapi dengan memberikan tanda cheklist (√) guna memperoleh data untuk kemudian dikelola oleh kami selaku peneliti.
Angketberisi masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan tanggapan yang masing-masing memiliki point berikut pilihan tanggapan : Sangat Setuju (SS) : 4 poin Setuju (S) : 3poin Tidak Setuju (TS) : 2 poin Sangat Tidak setuju (STS) : 1 poin Tabel 4.1 Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan variabel y dengan presentase faktor disrtibusi hubungan penggunaan rokok di kalangan masyarakat No Variabel Jumlah responden Skor 1.
2. X Y 30 orang 30 orang 897 888 Jumlah 60 orang 1785 Dilihat dari jumlah responden 30 orang dengan 2 variabel sehingga berjumlah 30 x 2 = 60. hasil pengolahan data variabel x dengan skor897 dengan variabel y dengan skor 888 maka jumlah 1785. Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk moment yaitu sebagai berikut : y)x) ( x y – (n Rxy= y)2}y2- (x)2 }{nx2 – ({n 30 (28313) – (897) (888) Rxy= {30(29239) - 804609} {30(28128) - 288544¬¬¬¬}
52854 = 69561 × 55296 52854 = 3846445056 = 0,85 Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa koefisien k orelasi dari pengolahan data kuesioner dengan rumus produk momen person adalah 0,81 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel x (rokok) dan variabel y (penggunaan rokok dikalangan masyarakat), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan rokok dikalangan masyarakat. 2. Hasil wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap narasumber dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat telah mengkonsumsi rokok.Kebanyakan dari mereka sulit untuk berhenti merokok karena mereka telah mengalami ketergantungan terhadap rokok.Mereka tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh rokok sangat besar.Salah satu latar belakang mereka menggunakan rokok adalah untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas, dan lain-lain.Adapun kerugian yang mereka alami yaitu kerugian dibidang materi dan kesehatan.Sebagian dari mereka ingin berhenti merokok dan upaya-upaya yang mereka lakukan untuk berhenti merokok adalah tidak bergaul dengan orang-orang yang merokok, berniat dan bertekad untuk berhenti merokok.
B. Pembahasan Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket maupun wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab sebelumnya.Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lain-lain. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan sebagainya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A .Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lain-lain. 2. pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin. 3. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan sebagainya. B. Saran 1. Sebaiknya prilaku mengkonsumsi rokok dihindari 2. Jangan membawa pemantik atau korek, hal ini dapat mengurangi penggunaan rokok di tempat umum. 3. Harga rokok sebaiknya dinaikkan, agar para perokok berpikir panjang untuk membeli rokok yang sangat mahal. 4. Diutamakan bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok. 5. Jika sudah terlanjur menjadi perokok, berusahalah untuk berhenti secara perlahan.
Dampak Penggunaan Blackberry di kalangan Pelajar karya ilmiah ini merupakan buatan saya sendiri untuk menuntaskan pelajaran B.indonesia untuk nilai rapor semester 1.
Bab I Pendahuluan A.
Latar Belakang Di zaman yang semakin maju ini, banyak hal telah berkembang dikarenakan pemikiran manusia yang semakin rumit dan pemenuhan kebutuhan yang tidak pernah cukup. Perubahan yang paling menonjol terlihat pada perkembangan di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Perkembangan yang pesat di bidang-bidang tersebut mempengaruhi gaya hidup manusia, terutama kalangan pelajar. Kehidupan remaja dan tidak lepas dari pergaulan. Para pelajartentunya ingin selalu mengikuti perkembangan zaman agar tidak dijuluki kuno atau ketinggalan zaman. Salah satu contoh yang saat ini telah menjadi kebutuhan pokok para mahasiswa adalah handphone. Perkembangan komunikasi telah memunculkan berbagai macam variasi handphone.Salah satu jenis handphone yang popular di kalangan pelajar saat ini adalah Blackberry Smartphone. Blackberry merupakan salah satu smartphone yang dewasa ini mulai mencuat di kalangan pengguna handphone.
B.
Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana dampak penggunaan BlackBerry di kalangan pelajar?
C.
Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan karya ilmiah ini agar masyarakat mengetahui tentang dampak penggunaan BlackBerry di kalangan pelajar.
Bab II Pembahasan Isi A.
Pengertian BlackBerry
BlackBerry merupakan Perangkat Selular atau handphone pintar (smartphone) yang memiliki kemampuan layanan Push E-Mail, Telepon, Sms, menjelajah internet (browsing), juga berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Belakangan ini penggunaan blackberry yang begitu canggih dan lebih dari handphone sederhana ini begitu fenomenal, sampai-sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion meskipun tidak semua pengguna BlackBerry menggunakan secara maksimal, misalnya hanya digunakan untuk telepon dan SMS saja. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Resear ch In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia. Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi BlackBerry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan BlackBerry Internet Service dan BlackBerry Enterprise Server.
B.
Kegunaan BlackBerry
Yang menjadikan handphone BlackBerry begitu canggih dan berbeda dari handphone pintar lainnya adalah adanya fasilitas push e-mail. Dengan fasilitas push e-mail semua email yang masuk dapat langsung diteruskan ke handphone BlackBerry. Selain itu email juga telah dikompresi dan discan di server blackberry sehingga email yang masuk telah berukuran lebih kecil dan aman dari virus. Sebagai contoh email yang berukuran asli 1 Mb jika diterima dengan fasilitas push e-mail blackberry bisa menjadi 10 kb dengan isi yang tetap. Blackberry juga bisa dengan mudah menampilkan lampiran file yang berformat PDF ataupun microsoft office seperti word, excel. BlackBerry dapat juga digunakan untuk chatting dengan menggunakan aplikasi BlackBerry Messenger. Dengan BlackBerry Messenger bisa digunakan untuk chating dengan akun Yahoo, g-talk dan layanan IM lainnya, namun itu dilakukan menggunakan jaringan BlackBerry dengan memasukan nomor identitas atau Nomor PINBlackBerry. Semua layanan yang ada pada blackberry tersebut terkenal sangat aman baik itu layanan e-mail, chatting ataupun browsing, sebagai tambahan untuk browsing data data dari situs yang dikunjungi juga telah dikompresi sehingga akan tampil lebih cepat.
C. 1.
Dampak dan pengaruh bagi pengguna BlackBerry
Pengaruh negatif Blackberry terhadap kesehatan penggunanya
Memiliki telepon seluler pintar semacam Blackberry memang menyenangkan. Tak hanya menghibur, tapi juga bermanfaat untuk pekerjaan. Tak heran jika jumlah penggunanya terus meningkat di seluruh dunia. Namun, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya.
Membuat ketagihan
Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Mengganggu tidur
Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur. Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk. Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.
Memicu cemas
Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan. Studi yang dilakukan MIT's Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.
Melemahkan otak
Di balik kemudahan yang diberikan, Blackberry berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan
menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain. "Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat," kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore. Untuk itu, ia menyarankan para pengguna Blackberry agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. “Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali," kata Goodman. "Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering Blackberry."
2.
Pengaruh positif bagi pengguna BlackBerry Sebuah teknologi yang diciptakan tentunya memiliki fungsi dan dampak positif. Berikut ini adalah beberapa dampak positif dari BlackBerry :
1.
BlackBerry memiliki mobilitas yang tinggi. Pemilik BlackBerry dapat berkirim E-mail tanpa harus mengunjungi warnet terdekat.
2.
Pemilik BlackBerry dapat mengetahui berita-berita serta informasi penting yang terdapat di belahan dunia manapun.
3.
Dengan adanya BlackBerry, pemakai tidak perlu repot-repot untuk melihat peta, karena BlackBerry dapat digunakan sebagai alat navigator.
4.
Dapat berkomunikasi secara mendunia atau lebih luas
3.
Pengaruh Negatif bagi pengguna BlackBerry Tidak hanya pengaruh positif, BlackBerry juga memiliki dampak yang negatif bagi penggunanya. Beberapa dampak negatif bagi pengguna BlackBerry dan lingkungan di sekitar pengguna :
1.
BlackBerry dapat menyebabkan sang pemakai menjadi ANTI SOSIAL, karena pemakai sudah bisa chatting tanpa harus menemui orang secara langsung.
2.
Tidak jarang BlackBerry menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
3.
BlackBerry dapat menimbulkan sindrom (gila), karena sering tertawa tanpa ada sebab yang jelas.
4.
Dapat memecah konsentrasi saat belajar atau melakukan aktifitas.
5.
Semakin sering kita menggunakan BlackBerry, maka semakin sering kita menghambur-hamburkan uang. Baik uang kita sendiri maupun uang orang tua kita.
6.
BlackBerry dapat membuang waktu sang pengguna dengan fitur BlackBerry Messenger.
7.
Pelajar bisa lupa waktu karena terlalu sering memainkan BlackBerry
4.
Keberadaan dan pengaruh Blackberry di kalangan pelajar Smartphone kini menjadi suatu kebutuhan bagi banyak orang. Tak hanya dari kalangan orang dewasa saja atau para pekerja tingkat menengah ke atas, kini anak muda sekarang pun banyak yang menggunakannya. Beragam golongan menggunakannya. Mulai dari nenek kakek, ayah ibu, orang dewasa, para mahasiswa dan mahasiswi, para siswa-siswi SMP-SMA, bahkan anak SD. Tak hanya kalangan professional, bahkan siswa SMP pun sudah tak asing lagi dengan gadget ini. Di Indonesia, pengembang Smartphone Research In Motion (RIM) asal Kanada ini tidak membutuhkan iklan untuk memikat pelanggan baru. Produsen smartphone ini pun tidak perlu bersusah payah menawarkan kepada Konsumen. Namun justru konsumen lah yang berburu gadget ini. Analis pemasaran mengatakan, hal yang menjadi pendorong penjualan smartphone di Indonesia adalah kata dari mulut ke mulut. Hal ini masih menjadi sebuah misteri. Seiring berjalannya globalisasi, bisa dibilang sebagian besar remaja sudah menggunakan BlackBerry. Mereka mendapatkan banyak manfaat, dapat menghubungi teman lebih mudah, mengakses akun jejaring sosial atau blog mereka langsung ditangan mereka sendiri, mencari bahan pelajaran dari situs-situs diinternet tanpa harus merasa kurang nyaman atau terlihat kecil. Hingga saat ini, Blackberry masih menjadi trend para remaja di Indonesia, tak terkecuali di lingkungan sekitar kita. Bahkan, ada yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan gadget mahal ini, seperti memaksa orang tuanya, mencuri, dll. Trend ponsel pintar ini memang telah menguasai pikiran para pel ajar dan mahasiswa di Indonesia bahwa “No Blackberry, No GAUL”, seperti itulah kira-kira. Namun, sebenarnya para pelajar dan mahasiswa ini tidak perlu mengggunakan Blackberry. Mengapa?
1.
Banyak fitur yang tidak cocok bagi pelajar. Sebenarnya, Blackberry lebih cocok untuk pebisnis dengan aktifitas padat sehingga memerlukan sebuah gadget yang lebih mengutamakan konektifitas online dengan kliennya.
2.
Melatih pelajar untuk boros. Tarif berlangganan yang disediakan provider untuk Blackberry cukup mahal padahal fitur-fitur yang digunakan hanya untuk berkonektifitas dengan teman-temannya saja. Ini sungguh tindakan pemborosan, dan mengajarkan bahwa pemborosan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu.
3.
Filter diri pelajar masih labil untuk perkembangan teknologi sekelas Blackberry. Kemudahan akses online yang disajikan di ponsel ini menyebabkan pergaulan online dan akses online pelajar yang menggunakannya semakin tidak terkendali. Mereka selalu ingin tahu dan mencoba. Salah jalan, para pelajar ini akan terjebak dalam pergaulan bebas, penculikan, dan tindak kejahatan lainnya. Ya, inilah sebuah kehebatan sebuah trend , hal yang sebenarnya tidak perlu seolah-olah menjadi sebuah keperluan yang sangat penting dari hal apapun. Lalu memang apa sebenarnya yang menarik dari ponsel Blackberry ini bagi pelajar? Dari hasil pengamatan, ternyata penggunaan Blackberry di kalangan pelajar hanya sekedar gengsi dan soal PIN BB saja, bukan karena memang mereka membutuhkannya.
Bab III Penutup A.
Kesimpulan
Dari semua data yang saya dapat mulai dari angket, searching di Google, dan lain-lain. Saya bisa menyimpulkan bahwa BlackBerry di Kalangan pelajar bukanlah hal yang Asing lagi, semua sudah mengenal apa itu BlackBerry walaupun tidak semua pelajar bisa memilikinya karena harganya yang cukup mahal. Memang rata-rata BlackBerry digunakan oleh orang dewasa yang sibuk dengan segala urusan dan pekerjaannya dan mereka sangat membutuhkan gadget seperti BlackBerry ini, tapi tidak ada salahnya juga bila para pelajar diberi kepercayaan untuk memegang gadget ini, buat saya itu merupakan sebuah keistimewaan untuk remaja. Jagalah BlackBerry tersebut jangan digunakan untuk hal-hal yang negatif agar orang tua anda mempercayai anda sepenuhnya untuk menggunakan BlackBerry tersebut. B.
Saran
Meskipun perkembangan BlackBerry di Indonesia (terutama di kalangan pelajar yang masih labil) ini sangatlah pesat, dan belum lagi dampak buruk dari BlackBerry itu sendiri, saya menyarankan bahwa kita harus tahu bahwa BlackBerry bukanlah gadget yang digunakan untuk Fantasi dan gaya-gaya-an semata, melainkan sebagai sarana untuk mencari ilmu pengetahuan yang belum kita ketahui. Untuk para pelajar Indonesia pengguna BlackBerry jangan gunakan untuk hal yang negatif ya kawan!
sumber: http://rezaaizen.blogspot.com/2011/10/blackberry-dikalangan-remaja-indonesia.html http://blog.ub.ac.id/adhitiapputra/2011/05/28/pengaruh-penggunaan-blackberry-messanger-terhadap-kelompok-pertemananmahasiswa/ http://innocentfifoy.blogspot.com/2011/04/tugas-penulisan-akademik.html