ANALISIS DAN PENJELASAN ETIKA BISNIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMANGKU KEPENTINGAN SAMSUNG UNTUK KASUS GALAXY NOTE 7 1. Umum Persaingan ketat semakin dirasakan beberapa tahun belakangan sejak teknologi berkembang semakin cepat. Beberapa perusahaan besar memonopoli pasar dengan kelebihan-kelebihan produknya berbekal dari teknologi terbaru yang mereka miliki. Pasar dunia masih memiliki nama-nama besar seperti Apple dan Samsung sebagai contoh perusahaan elektronik terdepan dalam hal pembaruan teknologi. Kedua perusahaan tersebut memiliki reputasinya sendiri dalam memikat konsumen untuk membeli produknya. Reputasi perusahaan dan tingkat dukungan yang dikumpulkan dari para pemangku kepentingan akan bergantung pada pemahaman dan kemampuan perusahaan untuk mengelola risiko yang dihadapi perusahaan secara langsung maupun risiko yang berdampak pada pemangku kepentingan. Oleh karena itu para direktur, eksekutif, manajer dan karyawan lainnya harus memahami sifat dari interes pemangku kepentingan dan nilai-nilai yang mendukungnya untuk menggabungkan interes pemangku kepentingan ke dalam kebijakan, strategi dan operasional perusahaan. Identifikasi risiko dan penilaian telah menjadi bagian penting dari proses manajemen strategis dan operasional, dan pengawasan manajemen risiko menjadi bagian penting dari kegiatan “due diligence” direktur. Meski kebanyakan perusahaan besar telah menempatkan beberapa bentuk poses manajemen risiko, paling tidak secara spesifik mempertimbangkan risiko etika – risiko kegagalan memenuhi harapan para pemangku kepentingan dengan cara yang luas dan komprehensif. Bagaimanapun semenjak risiko etika telah terbukti sangat penting bagi reputasi dan keberlangsungan perusahaan, perusahaan akan melakukan sebuah kesalahan yang serius dengan tidak menyertakan risiko etika dalam proses manajemen risiko. Seiring etika lingkungan bisnis berubah, banyak orang lain selain pemegang saham memiliki interes dalam perusahaan atau kegiatan-kegiatannya. Contoh kelompok pemangku kepentingan mencakup karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, peminjam, komunitas tuan rumah, pemerintah, ahli lingkungan, dan tentu saja pemegang saham. Hubungan antara perusahaan dan para pemangku kepentingan secara perlahan berkembang selama bertahun-tahun. Keuntungan harus dihasilkan, tetapi tidak merugikan masyarakat dan sebaiknya dengan cara yang mendukung komunitas masyarakat. Hubungan antara perusahaan dan masyarakat telah dikennal dalam suatu konsep sebagai kontrak social perusahaan. Secara garis besar, peristiwa banyaknya korban atas meledaknya ponsel galaxy note 7 menjadi sorotan utama sepanjang tahun 2016. Sebuah produk yang saat itu ditengarai sebagai ponsel pintar pintar terbaik keluaran SAMSUNG, SAMSUNG, tidak disangka-sangka disangka-sangka dapat membahayakan nyawa penggunanya. Berulang kali pihak SAMSUNG mencoba untuk mengatasi masalah tersebut dimulai dari mengganti kerugian yang disebabkan oleh ledakan ponsel itu. Lalu disaat jumlah peristiwa ledakan bertambah, SAMSUNG bergegas menyelidiki dan menyatakan sebab dari ledakan tersebut adalah karena komponen baterai, sehingga SAMSUNG mengeluarkan kebijakan untuk mengganti setiap baterai ponsel yang akan dan sudah beredar dengan baterai yang baru. Dan begitu kebijakan tersebut juga tidak menghentikan peristiwa ledakan, Direksi SAMSUNG menyatakan permintaan maafnya dibarengi dengan penarikan produk yang sudah beredar dan penghentian produksi galaxy note 7.
2. Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis. Pendekatan pemangku kepentingan yang terlihat dari respon yang diberikan SAMSUNG atas peristiwa ledakan Galaxy Note 7 masuk ke kategori pendekatan perusahaan tercerahkan (enlighted company). Berikut ini adalah penjabaran dari pendekatan pengambilan keputusan yang diambil oleh SAMSUNG, yaitu: 2.1. Etika prinsip pendekatan filosofis dasar. Pendekatan filosofis dasar terdiri atas konsekuensialisme, deontology dan etika kebajikan. SAMSUNG disetiap kebijakan yang diambilnya untuk permasalahan ledakan ponsel galaxy note 7 selalu mengupayakan dampak yang baik, menutupi setiap kerugian yang diderita konsumen yang disebabkan oleh produk tersebut. SAMSUNG juga dengan cukup adil dan berani mengakui kesalahannya atas ketidaksempurnaan produk tersebut untuk kemudian memberikan hak para konsumen yang menjadi korban dan menunaikan setiap tugasnya mengganti rugi. Permintaan maaf yang dilakukan oleh direksi SAMSUNG, penarikan kembali produk yang dipasarkan serta menghentikan produksi untuk unit galaxy note dapat diklasifikasikan sebagai suatu tindakan yang bijak yang meski mengejutkan tapi sesuai dengan harapan pemangku kepentingan. 2.2. Pendekatan Analisis Praktis Pertama (Modified Five Question Approach) Pendekatan ini dirancang pada skala profitabilitas, legalitas, kejujuran, dampak pada hak masing-masing pemangku kepentingan dan demonstrasi kebajikan yang diharapkan oleh pemangku kepentingan. Setiap tindakan/ reaksi SAMSUNG atas peristiwa ledakan produk galaxy note 7 cukup menggambarkan tingginya budaya patuh aturan, jujur dan demonstrasi kebajikan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut beserta seluruh karyawannya. Meski tidak dipungkiri dampak yang diterima perusahaan tidak cukup baik dari segi profitabilitas dan hak pemegang saham dikarenakan harga saham SAMSUNG mengalami penurunan dimasa itu. Tapi setidaknya tindakan yang sudah diambil SAMSUNG patut diberikan penilaian positif oleh para konsumennya. 2.3. Pendekatan Modified Moral Standards Approach Pendekatan yang dikembangkan oleh Profesor Manuel velasquez ini menitikberatkan pada empat dimensi dampak dari tindakan yang diusulkan, yaitu : a. Apakah tindakan tersebut memberi manfaat bersih bagi masyarakat? Pertanyaan ini terjawab karena SAMSUNG sudah berusaha maksimal dalam hal mengganti kerugian yang disebabkan oleh ledakan maupun rugi atas setiap produk yang sudah terjual (meski belum meledak). Penghentian produksi produk itupun membuat kecemasan masyarakat untuk kemungkinan terjadinya peristiwa ledakan lagi jadi berkurang.. b. Apakah adil bagi semua pemangku kepentingan? Jika melihat dari kacamata pemangku kepentingan tertentu seperti konsumen dan ahli lingkungan, sudah pasti tindakan yang diambil oleh pihak SAMSUNG sudah adil. Tapi jika melihat dari kacamata pemegang saham, karyawan, dan direksi, kebajikan yang diperoleh dari tindakan tersebut tentu tidak adil karena hal itu mengakibatkan penurunan laba dan harga saham.
c. Apakah tindakan yang benar? Secara umum, tentu tindakan yang dilakukan oleh SAMSUNG adalah sebuah tindakan yang benar. Perusahaan bersedia untuk mengambil tanggung jawab penuh atas kegagalan produk yang telah dijual. d. Apakah hal ini menunjukan kebajikan yang diharapkan oleh pemangku kepentingan? Menilik dari betapa bahayanya dampak yang disebabkan oleh ledakan produk tersebut, sudah pasti keputusan ini menunjukkan kebajikan yang diharapkan oleh pemangku kepentingan. SAMSUNG berhasil menahan jumlah ledakan pada titik tertentu berkat keputusan berani yang mereka ambil. SAMSUNG juga berhasil mempertahankan reputasinya sebagai perusahaan dengan etika yang baik dengan bertindak cepat dalam mengatasi masalah yang timbul di unit produksinya. 2.4. Pendekatan Modified Pastin Appproach Pendekatan yang diciptakan oleh Profesor Mark Pastin ini menyarankan agar setiap keputusan yang diusulkan dievaluasi dalam hal sebagai berikut : a. Aturan-aturan dasar perusahaan. SAMSUNG sendiri memiliki prinsip menghadirkan produk dengan kualitas dan keamanan terbaik bagi pelanggannya. Peristiwa ledakan yang sering terjadi pada produk galaxy note 7 ini tentunya tidak sesuai dengan moto/ prinsip utama perusahaan tersebut, sehingga penarikan kembali produk yang telah beredar dan penghentian produksi produk tersebut sesuai dengan aturan-aturan dasar perusahaan. b. Manfaat bersih yang dihasilkan. Setiap kerusakan bahkan keputusan terakhir yang diambil oleh SAMSUNG pasti tidak membawa nilai positif bagi keuangan perusahaan. Tetapi setidaknya SAMSUNG masih dapat menyelamatkan sisa reputasi perusahaan tersebut sebelum benar-benar jatuh dan tidak bersisa. c. Apakah menyinggung hak-hak pemangku kepentingan manapun dan memerlukan aturan untuk menyelesaikan konflik. Keputusan penarikan produk yang beredar dan penghentian produksi tentunya tidak berakibat baik bagi pemangku kepentingan seperti karyawan dan pemegang saham. Tapi tindakan yang sudah diambil SAMSUNG tentunya sudah sesuai dengan aturan perlindungan konsumen yang berlaku. d. Apakah melanggar yang tampaknya merupakan hak milik s emua orang. Keputusan yang diambil SAMSUNG dengan menarik dan menghentikan produksi produknya itu bagai pedang bermata dua. Disatu sisi keputusan itu adalah yang terbaik untuk menunjukan bahwa perusahaan masih berpegang teguh pada prinsip utama mereka dan menomorsatukan kepentingan konsumen. Hanya saja beberapa pihak pemangku kepentingan tentunya tidak akan mendapat dampak yang baik atas keputusan tersebut. 3. Kesimpulan Dan Saran SAMSUNG sebagai salah satu perusahaan teknologi komunikasi terbesar yang saat ini masih bertahan cukup menunjukkan sikap baiknya saat dihadapkan pada masalah pelik yang berpengaruh besar ke reputasi perusahaan. Tingginya etika yang dipegang teguh oleh segenap karyawan, direksi dan pemegang saham mampu membuat perusahaan bertahan dengan kepercayaan pelanggan yang tersisa. Tindakan yang telah diambil SAMSUNG menunjukkan masih ada perusahaan yang berjalan sesuai dengan etika umum ditengah ketatnya persaingan perdagangan global.
Berbekal kasus dilemma etika perusahaan SAMSUNG, diharapkan masih ada perusahaan lain yang mampu berjalan dikoridor yang sama. Berpegang teguh pada setiap aturan yang telah diciptakan oleh perusahaan maupun pemerintah sepantasnya tidak dikalahkan oleh niat mencari keuntungan semata.