Pengertian dan Devinisi K3 K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi. Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik. Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja. Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut :
HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif. RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Alat Pelindung Diri Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua perusahaan berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja sesuai dengan resiko pekerjaannya. Berikut ini adalah beberapa contoh Alat Pelindung Diri Standart yang biasanya dipakai oleh para pekerja :
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruhpengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terusmeerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag. 5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.
6. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai penganman ini dalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower.
7. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.
8. Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas, mengerut kayu.
Alat-Alat Kerja (Jenis, Fungsi dan Cara Penggunaan) Perkakas Tangan Pengenalan dan pengertian cara menggunakan alat pertukangan listrik merupakan dasar pengetahuan dalam bidang teknik listrik. Salah memilih atau salah menggunakan alat kerja selain dapat dapat merusak bahan yang dikerjakan dapat juga membahayakan keselamatan pemakainya. Oleh karena itu pengenalan alat kerja instalasi listrik mutlak dikuasai, oleh orang yg akan memasang instalasi listrik.
1. Tang. Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras. Jenis-jenis Tang :
a. Tang kombinasi. Tang kombinasi digunakan untuk memegang,memuntir dan memotong benda kerja, misal kawat penghantar ( kabel ). Penggunaan tang kombinasi tidak boleh memotong kabel dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan merusak palu
b. Tang potong Tang potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.
c. Tang lancip Tang lancip digunakan untuk memegang benda kerja yag kecil, bisa juga digunakan untuk membuat mata sambungan. Biasanya tang lancip juga dilengkapi dengan pemotong kabel
d. Tang bulat . Tang bulat khusus digunakan untuk membuat mata sambungan ( mata itik ) pada ujung kabel . Kepala tang berbentuk silinder ( bulat )
e.
f. Tang pemegang. Tang ini dirancang khusus untuk memegang benda kerja. Tidak dilengkapi dengan bagian pemotong
g. Tang Kakaktua Tang kakaktua khusus digunakan untuk memegang atau mencabut paku.
2. Obeng Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng dibuat dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti kayu,plastik,atau karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu obeng pipih ( minus ) dan obeng bintang ( plus ).
3. Test Pen Test Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen hanya sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar listrik, tidak untuk mengetahui besar teganganlistrik.
4. Palu Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja, misalnya paku. Palu terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastik, karet, kayu, tembaga. Tangkai umumnya dibuat dari kayu. Macam palu :
a. Palu paku ( Nail Hammer ) Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk memukul paku, sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.
b. Palu bulat . Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan untuk memukul benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk membuat cekungan pada benda kerja.
c. Palu keling. Palu ini digunakan untuk pekerjaan pengelingan.
d. Palu puncak lurus dan puncak melintang. Salah satu sisi kepala palu berbentuk pisau yg tajam, berguna untuk memotong atau membuat sudut. Pekerjaan ini khusus untuk pekerjaan plat.
e. Palu karet. Palu ini digunakan untuk pekerjaan plat, misalnya untuk meratakan permukaanplat tanpa meninggalkan goresan.
f. Palu Plastik Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yg lunak agar bendatau benda-benda tuangan. Tujuan penggunaan palu ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores.
g. Palu tembaga. Palu ini digunakan untuk pekerjaan perbaikan, misalnya .mengeluarkan bagian-bagian mesin listrik tanpa harus merusaknya. Tembaga mempunyai sifat lebih lunak dibanding dengan besi. Setelah sering dipakai palu ini akan menjadi keras, untuk memperlunak kembali kepala palu harus dipijarkan.
5. Pengupas Kabel Pekerjaan mengupas isolasi ujung kabel dapat dilakukan menggunakan tang pengupas kabel atau pisau.
6. Gergaji Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yg terbuat dari kayu atau logam. Logam dan kayu mempunyai sifat yg sangat berbeda sehingga alat potongnya juga berbeda.
a. Gergaji kayu. Gergaji ini dibedakan menjadi 2 macam,yaitu gergaji belah dan gergaji potong. Gergaji belah digunakan untuk menggergaji searah dengan serat kayu. Susunan mata gergaji mempunyai 5 sampai 6 gigi/inci. Giginya secara berselang seling dibengkokan kakiri dan kekanan sehingga pada waktu menggergaji tidak terjepit. Gergaji potong digunakan untuk memotong kayu yaitu menggergaji dengan memotong arah serat kayu. Susunan mata gergaji mempunyai 7 gigi/inci.
b. Gerjaji besi Gergaji besi digunakan untuk memotong logam . Jumlah gigi setiap inci berkisar antara 14 sampai 18 ( gergaji kasar ) atau 20 sampai 32 ( gergaji halus )
7. Kunci Kunci adalah alat untuk membuka dan memasang mur-baut.
8. Bor Bor digunakan untuk melubangi benda kerja. Pada pekerjaan instalasi bor digunakan untuk membuat lubang bantu guna memasang paku sekrup pada kayu atau tembok.
9. Solder Listrik Pada pekerjaan instalasi, solder listrik digunakan untuk menyolder sambungan kawat dan mata itik,agar sambungannya sempurna.
Alat-Alat Kerja (Jenis, Fungsi dan Cara Penggunaan) Bangku Mesin
1. Kikir
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya. Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacammacam sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya : 1. Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya menirus kikir.
Fungsinya : untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak lurus. Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas: a. Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.
b.Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang benda kerja. c. Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan Kikir segi empat (square)
Fungsinya : membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya. e. mengecil.
Kikir segitiga (Triangle) bentuknya segi tiga,segitiga kikir pada bagian ujungnya
Fungsinya: untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar. f. Kikir setengah bulat (half round)
Fungsinya : untuk menghaluskan, meratakan dan membuat bidang cekung. g. Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil.
Fungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat. Posisi kaki
Selama mengikir, posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya. Kedua lutut harus dibentangkan, dan jarak antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih 75° untuk kaki kanan
Posisi Badan
Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung. Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam. Pandangan mata selalu tertuju pada benda kerja
Cara memegang kikir
Cara memegang kikir yang benar adalah tangkai kikir harus dipegang dengan tangan kanan denganibu jari berada di atas tangkai kikir, sedangkan jari telunjuk mengikuti panjang tangkai kikir
2. Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja.Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arahjarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam). Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu, teknik pengaturan tinggi ragum yang sesuai dapat dilakukan dengan aturan tersendiri. Tinggi ragum harus disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang menggunakan. Untuk pengikiran yang menggunakan tenaga yang besar, ragum harus di pasang lebih rendah. Untuk orang yang tinggi, biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata, sedangkan untuk orang yang pendek, tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu/jeruji di atas lantai. Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu, teknik pengaturan tinggi ragum yang sesuai dapat dilakukan dengan aturan tersendiri.
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Biasa digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan mengikir, memahat dan yang lainnya. Umumnya terbuat dari besi tuang atau baja tempa.
Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam produksi di bengkelbengkel kecil dimana umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa.
Bagian- bagian pada ragum Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain: 1.Rahang gerak 2.Rahang tetap 3.Tangkai
Jenis-Jenis Ragum Secara umum Ragum dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Ragum catok Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu : a) Ragum biasa Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
b) Ragum berputar Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.
c) Ragum universal Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak
Cara penggunaan Ragum yang benar, yaitu:
A. Memilih tinggi ragum yang sesuai Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda : berdiri tegak di ragum tempelkan kepalan tangan pada dagu sukut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.
B. Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit. Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
C. Posisi badan dan kaki
Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan tekanan dari tangan kiri yang seimbang,sedangkan pada waktu kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan namum tidak berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja. Kedudukan kaki pada membentuk sudut kurang 45°.
pada
saat
mengikir
kedua
telapak
kaki
seolah-olah
3. Jangka 1. JANGKA KAKI
Jangka kaki Merupakan alat ukur untuk mengukur lebar lubang atau diameter lubang, jangka kaki terbuat dari baja terpilih. Macam-macam jangka kaki: 1. Jangka kaki dengan engsel 2. Jangka kaki dengan baut dan penyetel dan pegas 3. jangka kaki dengan skala ukuran
Cara menggunakan jangka kaki Setel kedudukan kedua kaki jangka rapat pada suatu bidang. Geser jangka sepanjang bidang yang akan diperiksa kesejajarannya. Bila ada longgar atau tekanan merapat pada kaki, berarti bidang belum sejajar Jangka kaki (inside calipers)
Fungsi jangka kaki adalah untuk mengukur diameter dalam (diameter lubang) atau lebar suatu celah. Kakinya berbentuk lurus dengan ujung menonjol ke luar. Hasil pengukuran harus dikonversikan dengan alat ukur mistar, meteran atau siku-siku. Jangka kaki Mengukur Benda Kerja dengan Jangka Luar dan Dalam.
2.JANGKA TUSUK Dengan memutar mur penyetel maka jarak bukaan kaki jangka dapat diatur sedemikian rupa menurut ukuran yang dikehendaki. Untuk menentukan ukuran bukaan kaki pada jangka itu digunakan mistar ukur. Tempatkan ujung kaki – kaki pada alur guratan. Pindahkan ukuran itu kebidang yang akan dilukis.
Cara menggunakan jangka tusuk : a
1. Bentangkan kedua kaki jangka tusuk sesuai keinginan
b 2. Tancapkan salah satu kaki jangka yang berfungsi sebagi tumpuan pada saat proses pengerjaan c 3. Bila kita akan membuat lingkaran, maka aturlah kedua kaki jangka sesuai lebar lingkaran yang d iinginkan d 4. Bila sudah pegang bagian ujung jangka atau kepala jangka kemudian ditekan dan diputar kaki jangka yang satunya bisa menggores benda kerja, seperti pada gambar berikut
3. JANGKA BENGKOK Merupakan alat mekanik yang digunakan untuk mengukur ketebalan atau diameter suatu benda kerja yang terbuat dari baja pilihan. Macam-macam jangka bengkok terdiri atas: 1. Jangka bengkok dengan engsel 2. Jangka bengkok dengan pegas dan baut penyetel 3. Jangka bengkok dilengkapi dengan skala ukuran angka
Cara menggunakan jangka bengkok
Setel kedudukan kedua kaki jangka rapat pada suatu bidang. Geser jangka sepanjang bidang yang akan diperiksa kesejajarannya. Bila ada longgar atau tekanan merapat pada kaki, berarti bidang belum sejajar
4. Meja Perata Meja rata terbuat dari besi dari besi tuang halus atau marmer. Dipergunakan untuk tempat melukis atau menggambar atau juga menguji kerataan bidang. Permukaan dijaga agar selalu dalam keadaan baik
PENITIK Penitik dibuat dari baja karbon tinggi yang dikeraskan dan ditemper. Badan diberi guratan atau sisi segi enam. Penitik terbagi menjadi dua macam :
Penitik pusat Penyenter dengan sudut 90° dipergunakan untuk pusat lingkaran apabila benda kerja akan dilakukan pengeboran
Penitik garis Dan sudut 60° untuk penitik garis lukisan, Untuk penitik garis dipergunakan pena tusuk apabila benda kerja akan dilakukan pengeboran
lukisan
juga
Cara menggunakan penitik: Penitik harus tegak pada saat dipegang, tempatkan dengan hati – hati diatas benda kerja atau gambar, ketok pelan – pelan dengan menggunakan palu pada setiap titik
5. Pahat Pahat adalah perkakas pertukangan berupa bilah besi yang tajam pada ujungnya untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Pegangannya dibuat dari kayu atau logam. Dalam penggunaannya, pahat ditekan pada bahan untuk memotong bahan
tersebut. Dorongan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan tukul atau palu. Dalam industri, pelantak hidraulik atau palu penempa digunakan untuk membantu pahat dalam memotong bahan.
6. Penggores
Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
Penggores tangan sedukan. Penggores dengan satu ujung bengkok. Penggores dengan satu ujung dirobah
Cara menggunakan penggores :
Ambil penggaris lalu letakan pada benda kerja yang akan diberi garis Letakan penggores pada benda kerja dengan membentuk sudut 30° Lalu penggores digeser dan ditekan hingga membentuk garis yang di inginkan
7. Stamping
Stamping adalah suatu proses dimana material plat dirubah menjadi bentuk profil tertentu sesuai dengan design atau keinginan dengan menggunakan tool / alat sehingga plat yang berbentuk tersebut dapat digunakan dan difungsikan sesuai design. Proses yang biasa / umum ada di proses stamping antara lain ;
Drawing adalah proses pembentukan dari material plat menjadi bentuk basic dari part yang akan dibentuk, jadi ini merupakan proses awal dari semua proses didepannya. Pierching adalah proses pelubangan dari part yang sudah terbentuk, dimana proses ini membutuhkan tool / alat punch yang terpasang pada upper dies (alat stamping bagian atas) dan bottom punch yang terpasang pada lower dies (alat stamping bagian bawah), diameter dan bentuk dari punch dan bottom punch tergantung dari dimensi lubang pada part yang akan dibuat. Trimming adalah proses dimana part dipotong profil kelilingnya, proses ini dilakukan biasa setelah pembentukan profil sempurna sehingga tidak ada lagi tarikan untuk pembentukan part. Flange adalah suatu proses pembentukan profil yang dimana pada proses drawing tidak dapat dilakukan karena profil part yang rumit dan mempunyai sudut tekukan yang besar, sehingga jika profil tersebut dilakukan langsung dengan proses drawing part yang diproses akan pecah. Blank ini adalah proses pemotongan keliling dari material part sehingga menjadi plat dengan keliling yang sudah berbentuk sesuai dengan profil akhir yang akan dibuat, proses ini biasanya untuk membuat part yang tidak begitu sulit sehingga pembentukan keliling part dilakukan pada awal. Bending ini adalah proses pembuatan profil dengan cara ditekuk, proses ini hanya untuk membuat sudut dari bentuk awal part. Cam pierching. Proses ini seperti proses prerching yaitu membuat lubang yang membuat beda adalah proses cam pierching ini posisi punch miring dari posisi normal, pembuatan profil yang rumit dan accuracy yang tepat menjadikan proses ini harus ada karena
pembuatan lubang juga dituntut ketepatan dimensi dan letak yang benar pada part. Jika ada pertanyaan yang lebih detail tinggalkan.
8. High Gauge
Height gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Jenis yang pertama sering digunakan pada dokter operasi untuk menemukan tinggi seseorang. Height gauge memiliki dua buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan oleh pengukur. Alat pengukur ini digunakan pada pekerjaan logam atau metrologi untuk menetapkan maupun mengukur jarak tegak. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan mengurangi defleksi pada benda kerja, height gauge sering dipasangkan dengan dual probe dial indicator. Selain itu dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam posisi horisontal.
9. Mistar Baja Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter. Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain: - mengukur lebar - mengukur tebal serta, memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja. Di samping itu mistar baja (steelrule) dapat
dipergunakan untuk mengukur dan menentukan batas-batas ukuran juga biasa dipergunakan sebagal pertolongan menarik garis pada waktu menggambar pada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya dilakukan satu kali.
Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara kasar. Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki.
10. Penyiku
Penyiku termasuk alat ukur dan juga alat gambar ini dapat di gunakan untuk : * Memeriksa / mengukur sudut * Menarik garis * Memeriksa kerataan suatu bidang Siku Kombinasi
Siku kombinasi digunakan untuk mengukur atau memeriksa kesikuan apabila mistar baja di pasang pada blok siku. Dial indicator di gunakan DIAL INDICATOR : untuk mengukur atau memeriksa kerataan,kelurusan, ketirusan atau kesikuan suatu benda kerja.alat ini dapat mengukur ketelitian sampai 0,0005 mm.
11. Gergaji
Gergaji adalah perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untuk memotong atau pembelah kayu atau benda lainnya.
Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot, namun ada juga gergaji mesin yang digerakkan dengan motor seperti yang biasa digunakan menggergaji pohon. Gergaji biasa menimbulkan suara ribut. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan berbahaya karena tepinya yang tajam dan dan jangan sampai menyenuh kulit ketika menggunakannya. Bagian suatu benda yang dipotong gergaji bisa terbang kabur dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit.
Daftar Pustaka https://tuloe.wordpress.com/2009/07/12/dasar-dasar-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/ http://kslamatan.blogspot.com/2012/08/pengertian-dari-keselamatan-kerja.html http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html http://www.produksielektronik.com/pengertian-alat-pelindung-diri-apd-k3-jenis-apd/ http://muhammadmuzakii.blogspot.co.id/p/blog-page_18.html