Klasifikasi Museum
Menurut Penyelenggaranya Penyelenggaranya Museum Swasta, yaitu museum yang diselenggarakan dan dikelola oleh swasta Museum Pemerintah, yaitu museum yang diselenggarakan dan dikelola oleh Pemerintah. Museum Pemerintah dibagi menjadi 2 yaitu museum yang dikelola pemerintah daerah dan museum yang dikelola pemerintah pusat. Menurut Kedudukannya Kedudukannya Museum Nasional, yang menjadi urusan Pemerintah yang menggambarkan warisan sejarah dan kebudayaan nasional. Museum Lokal, terbagi menjadi museum dengan ruang lingkup ti ngkat propinsi, kabupaten dan kotamadya. Museum Lapangan Terbuka, yang dapat berarti open air museum (museum di lapangan terbuka) dapat merupakan suatu kompleks yang luas, seperti Taman Mini, terdiri dari model rumah adat, baik yang asli, yang telah berpindah tempat dari asal daerahnya semula maupun tiruan sebagai koleksi pelengkap. Menurut jenis Koleksi Museum Khusus, museum yang memiliki koleksi penunjang satu ilmu pengetahuan saja, misalnya Museum Ilmu Hayati, Museum Ilmu dan Teknologi, Museum Antropologi, Museum Etnografi, Museum Seni Rupa. Museum Umum, museum jenis ini memiliki koleksi penunjang cabang-cabang ilmu pengetahuan alam, teknologi dan ilmu pengetahuan social.
Sebuah benda dapat dikatakan koleksi apabila memnuhi persyaratan sebagai berikut:
Benda itu memiliki nilai sejarah dan nilai ilmiah. ilmiah. Termasuk nilai keindahan, keindahan, termasuk objek-objek koleksi umum seni rupa atau museum sejarah kesenian. Benda harus dapat diidentifikasi, baik mengenai bentuk atau wujudnya (morfologis), tipenya (tipologis), gaya, fungsi, asalnya secara historical, geografikal, jenisnya dalam orde biologi bi ologi atau periodesasinya dalam geologi (untuk benda sejarah alam). Benda harus dapat dijadikan dokumen dalam arti sebagai sebagai bukti kenyataan dan bukti kehadiran (realitas dan eksistensinya) suatu penelitian ilmiah. Benda harus dapat dijadikan monument atau bakal jadi monument dalam sejarah alam dan budaya. Reproduksi atau replica yang sah menurut persyaratan permuseuman.
Pengadaan koleksi museum diperoleh dengan cara:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pembelian Sumbangan dari donator atau kolektor Pertukaran dengan museum lain Warisan dari seseorang Titpan dari seseorang atau lembaga Penemuan melalui riset di lapangan sewaktu melakukan ekspedisi atau eksplorasi 7. Membuat miniature dari kebudayaan asli Perkiraan ruang (contoh) Entrance Loket R. informasi R. P3K R. Kontrol Museum R. Security R. Pameran Kasual Toilet R. AHU Gudang Alat Gudang Koleksi Loading Dock Restoran Dapur Gudang Konsumsi Gudang Elektrikal R. House Keeping R. Pompa R. Filtrasi R. Genset R. Panel R. Trafo R. Chiller Gudang Alat Penelitian Retail Shopping Hall Lobby Konvension Hall Smoking Room R. Audio Visual R. Workshop R. Baca Perpustakaan
R. Koleksi Convention Hall Ruang Istirahat Laboratorium Kantor Fasilitas Penelitian Kantor Pengelola R. Rapat R. Karantina R. Visitor R. Istirahat Karyawan R. Loker Karyawan R. Istirahat Sopir Mushola R. Kontrol STP STP Parkir Area Rekreasi Pantai
Studi Aktivitas a. Pengunjung Datang > parkir > masuk > mencari informasi + ticketing > eksplorasi koleksi > ruang pameran tetap / temporer > toilet / istirahat / makan / membeli souvenir / workshop / seminar / play work building > parkir > pulang b. Pengelola Datang > parkir > bekerja [ruang kerja / ruang pameran / laboratorium / workshop ] > parkir > pulang c. Arsitek / Tamu Datang > parkir > melihat koleksi / menghadiri seminar / member seminar / workshop > parkir > pulang Permasalahan desain Bagaimana membuat bangunan yang dapat mewadahi setiap aktivitas yang ada di dalamnya baik untuk rekreasi, eksplorasi maupun edukasi. Memiliki bentuk yang unik dan menarik sehingga dapat dijadikan salah satu bangunan ikonik kota Semarang Merancang museum yang dapat menarik minat pengunjung untuk datang dan belajar mengenai arsitektur Jawa.
Penekanan desain lebih kepada pemanfaatan dan penataan pencahayaan baik pencahayaan alami maupun buatan pada bangunan. Menciptakan bangunan museum yang tidak hanya nyaman namun pengunjung juga dapat merasakan cerita yang disampaikan oleh museum itu sendiri.
Persyaratan Bangunan Museum Memiliki Sistem Pengamanan terhadap bahaya alam, kebakaran, kriminalitas, tanpa mengurangi identifikasi local Ketentuan suhu dan kelembaban untuk benda-benda koleksi di dalam tempat penyimpanan maupun ruang pamer. o Suhu udara ideal untuk benda koleksi dari bahan organic dan non organic adalah 20-24oC o Kelembaban udara yang ideal untuk benda koleksi dari bahan organic maupun non organic adalah 40-60% Ketentuan cahaya untuk benda-benda koleksi Benda organic seperti kain, lukisan memerlukan intensitas maksimal o 50 lux dan raidasi UV maksimal 30 mikrowatt / cm2 Benda seperti kayu, tulang, gading, tanduk, daun lontar memerlukan o intensias tertinggi 150 lux dan menerima radiasi UV maksimal 80. Sumber : Depdikbud 1997, halaman 12-13
Persyaratan Arsitektural Museum
Bentuk bangunan yang simbolis untuk mewujudkan karakter museum sebagai landmark Ruang pamer sebagai media komunikasi yang memberikan informasi yang edukatif pada pengunjung. Agar berhasil ada 5 faktor, yaitu: o Story line yang diangkat Benda koleksi museum yang menunjang jalannya story line o o Mengenali kebiasaan pengunjung dari tiap ruang di museum o Menguasai pengetahuan tentang, vitrin, panel, materi bangunan, teknik dan metode pameran.
Berbicara mengenai sejarah dan tradisi, seorang arsitek dari Jepang bernama Kurokawa (1988) mengatakan, bahwa ada dua jalan pemikiran mengenai sejarah dan tradisi. Pertama, adalah sejarah yang dapat kita lihat seperti, bentuk arsitektur, elemen dekorasi, dan simbol-simbol yang telah ada pada kita. Kemudian yang kedua, adalah sejarah yang tidak dapat kita lihat seperti, sikap, ide-ide, filosofi, kepercayaan, keindahan, dan pola kehidupan. Melihat hal tersebut, jelaslah bahwa masa lalu tradisi budaya situs Trowulan telah diungkapkan dengan keberadaan fisik peninggalan
Perkembangan Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu. Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif ( E.B. Harlock ). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif ( dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut. Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23), menandung arti bahwa perkembangan merupakan peubahan sifat indiviu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifatsifat sebelumnya. Museum awalnya diciptakan oleh raja dan para bangsawan Perancis pada zaman pemerintahan Louis XIV yang ingin mengoleksi seni mereka dalam suatu bangunan khusus. Lambat laun benda koleksi menjadi beragam dan luas cakupannya. Museum di Indonesia dibangun pertama kali oleh bangsawan Belanda pada abad XVIII di Jakarta dan Surabaya. Oleh ICOM (International Council of Museum), museum ditetapkan sebagai lembaga yang bersifat tetap, nirlaba, melayani masyarakat, terbuka untuk umum; yang memperoleh, merawat dan memamerkan koleksi untuk tujuan studi, penelitian, dan rekreasi.
Dari G Lewis – The history of museums Secara etimologis kata museum dalam bahasa Yunani berasal dari kata mouseion, yang berarti “seat of the Muses” and designated a philosophical institution or a place of contemplation. >> intine sebagai tempat perenungan atau pengingat. Kemunculan museum dilarang pada saat jaman Romawi.
Museum Alexandria ditemukan oleh Ptomely I Soter di awal abad ke 3 sebelum masehi. Museum ini lebih mirip universitas dibandingkan dengan lembaga yang memelihara dan merawat benda-benda hasil kebudayaan [museum] karena bangunan ini dilengkapi dengan kampus dan perpustakaan. Kata museum baru muncul di Eropa pada abad ke 15, untuk menjelaskan koleksi dari Lorenzo de’ Medici de Florence, tetapi istilah museum disini lebih menyampaikan suatu konsep yang luas dibandingkan menunjukan sebuah bangunan. Di abad ke 17, di Eropa, museum digunakan untuk menjelaskan koleksi yang aneh. Contohnya Ole Worm’s Collection di Copenhagen. Di Inggris, John Tradescant’s collection Pada abad ke 19 sampai awal abad 20an, museum diartikan sebagai bangunan yang memelihara benda-benda kebudayaan dimana masyarakat umum mempunyai akses ke bangunan. Open air museum, yang menjadikan bangunan sebagai object. Sedangkan ecomuseum, memasukan semua aspek dari lingkungan luar
Dengan lokasi yang strategis serta banyaknya potensi wisata yang dapat ditawarkan (seperti Kawasan Kota Lama, Kawasan Kampung Melayu, Kawasan Pecinan, dll), Kota Semarang tidak hanya dapat dijadikan lokasi transit namun juga sebagai tujuan wisata. Peningkatan sektor pariwisata juga dapat dilihat dari meningkatnya kunjungan wisata dari tahun ke tahun karena banyaknya event pariwisata maupun bisnis yang ada di kota Semarang. Selain sebagai lokasi transit, yang memungkinkan banyak orang datang ke Kota Semarang, banyaknya event pariwisata serta obyek wisata yang ditawarkan di Kota Semarang juga menjadi potensi sendiri di sektor pariwisata. Seperti halnya tujuan dari Pemerintah Kota Semarang untuk menjadikan Kota Semarang sebagai salah satu tujuan wisata, selain perlu adanya penyempurnaan baik dari sarana maupun obyek wisata yang ada juga
diperlukan obyek wisata baru yang dikemas secara menarik dan inovatif, yaitu Museum Perkembangan Arsitektur Jawa.
PELAKU Pengelola
AKTIVITAS
Datang / Pulang dan
RUANG
Area parkir
Kantor kepala museum
memarkirkan kendaraan
Memimpin dan bertanggung jawab atas pengelolaan museum
Rapat dan diskusi dengan staff
Ruang rapat
Mengatur administrasi public
Ruang Tata Usaha
Ruang Keuangan dan
dan non public
Mengatur dan mengawasi administrasi, keuangan dan
Kepegawaian
kinerja pegawai.
Penelitian koleksi, penerbitan
dan publikasi hasil penelitian
Kegiatan layanan pada
Preparasi
masyarakat
Mengawasi dan mengawasi
Ruang Konservasi dan
Ruang Karyawan Edukatif
Ruang Sentral
kinerja komunikasi, mekanikal,
Komunikasi, ME,
elektrikal, genset, plumbing, dll
Genset, plumbing
Kegiatan konservasi / koleksi
Lab. Konservasi
Mini studio dan Ruang
perawatan
Penyediaan data untuk mengkomunikasikan koleksi
audio visual
bagi kepentingan studi
Kegiatan mengawasi dan pengadaan buku
Makan . minum, duduk, mengobrol
Perpustakaan
BAB / BAK
Cafetaria / Kantin
Beribadah
Lavatory
Mushola
Pengunjung
Datang / pulang dan
Area parkir
memarkirkan kendaraan
Melihat- lihat dan menunggu
Lobby
Menitipkan barang
Membeli tiket masuk
Menikmati koleksi yang
Ruang Penitipan
Loket
dipamerkan
Ruang Pameran (Tetap / Temporer)
Bermain
Play work building area
Istirahat
Rest Area
Berdiskusi dan workshop
Ruang Workshop
tentang arsitektur
Mengikuti seminar atau
Ruang Auditorium
menonton film
Membaca buku, artikel, dll
Perpustakaan
Membeli souvenir
Museum shop
Mengobrol, duduk, makan,
Cafeteria
minum
BAB / BAK
Beribadah
Tamu
Lavatory
Mushola
Mencari informasi
Ruang Infromasi
Datang / Pulang dan memarkir
Area Parkir
Ruang Tamu
kendaraan
Keperluan dengan kepala atau pengelola museum
Memberi / mengikuti seminar
Auditorium
Mengobrol, duduk, makan,
Cafetaria / Kantin
minum BAB/BAK
Beribadah
Karyawan
Datang / Pulang dan memarkir
Lavatory Mushola
Area parkir
Penunjang
kendaraan
Membersihkan ruangan
R. Cleaning Service
Bertanggung jawab atas
R. Keamanan
keamanan
Melayani jual beli souvenir
Museum Shop
Melayani jual beli makanan dan
Cafeteria / Kantin
minuman
Bongkar muat dan
Gudang
penyimpanan barang
Mempersiapkan minuman dan
Dapur Umum
snack bagi seluruh pegawai
BAB / BAK
Lavatory
Beribadah
Mushola
PELAKU
AKTIVITAS
Kepala Museum
Datang / Pulang
RUANG
Area parkir
SIFAT Public
dan memarkirkan kendaraan
Memimpin dan
Kantor
bertanggung
Kepala
jawab atas
Museum
Privat
pengelolaan museum
Rapat dan diskusi
Ruang Rapat
Privat
Ruang Tamu
dengan staff
Bertemu dengan tamu
Duduk, makan,
Semi public
Cafetaria
Publik
minum Istirahat
Beribadah
Mushola
Servis
Lavatory
BAB / BAK
Servis
Datang / Pulang
Area Parkir
Kantor Tata
Public
dan memarkir kendaraan Mengatur
administrasi Bagian Tata Usaha
(umum, keuangan,
dan Pelayanan
kepegawaian,
masyarakat
rumah tangga)
Privat
Usaha
Pengadaan perpustakaan
Rapat dan diskusi
Duduk, makan,
Ruang Rapat
Privat
Cafetaria
Public
Lavatory
minum Istirahat
BAB / BAK
Mushola
Beribadah
Datang / Pulang
Bagian Konservasi
dan memarkir
dan Preservasi
kendaraan
Mendata dan
Servis
Area Parkir
Kantor
Servis Public
Privat
mendokmentasi
Konservasi
informasi koleksi
dan
Penelitian Koleksi
Preservasi
Penerbitan dan
Laboratorium
Ruang Rapat
Privat Public
publikasi hasil
penelitian
Perawatan dan
Cafetaria
pemeliharaan Koleksi
Rapat dan diskusi
Duduk, makan,
Servis
Servis
Lavatory
Mushola
minum Istirahat
BAB / BAK
Beribadah
Datang / Pulang
Area Parkir
Bagian Pelayanan dan Memarkirkan dan Tata Pameran kendaraan Merencanakan
pelayanan
bagian
informasi
Pelayanan
Merencanakan
program kegiatan
Kantor
Membuat promosi
dan Tata Pameran
dan publikasi
Mengelola gedung pameran
Merancang tata pameran
Pemandu museum
Front office
Melayani
pembelian tiket
BAB / BAK
Istirahat
Lavatory
Rapat dan diskusi
Duduk, makan dan
Ruang Rapat
Cafetaria
Mushola
minum Beribadah
Bagian Kelompok Edukatif