Laporan kegiatan kunjungan Monumen Pancasila Sakti6 Desember 20166Laporan kegiatan kunjungan Monumen Pancasila Sakti6 Desember 20166
Laporan kegiatan kunjungan Monumen Pancasila Sakti
6 Desember 2016
6
Laporan kegiatan kunjungan Monumen Pancasila Sakti
6 Desember 2016
6
Disusun oleh:Nama: DavinaKls/no: 7.4/14Disusun oleh:Nama: DavinaKls/no: 7.4/14
Disusun oleh:
Nama: Davina
Kls/no: 7.4/14
Disusun oleh:
Nama: Davina
Kls/no: 7.4/14
Tempat: Jl. D.I Panjaitan, Napitupulu Bagasan, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
Tanggal: Selasa, 6 Desember 2016
Isi laporan:
Monumen Pancasila
Sejarah berdirinya:
Monumen Pancasila Sakti mulai dibangun pada tahun 1967, sedangkan penyelesaian pembangunan dan peresmiannya pada tahun 1972. Selain pembangunan Monumen Pancasila Sakti, setiap tanggal 1 Oktober ditetapkan dan dilaksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila atau Mengenang Tragedi Nasional akibat pengkhianatan terhadap pancasila. Disana terdapat sumur maut tempat pembuangan jenazah para pahlawan dengan kedalaman 12 meter dan diameter 75 cm.
Peran bagi Indonesia sampai saat ini:
Untuk mengenang dan menghargai jasa pahlawan yang gugur dalam membela negara, bangsa dan pancasila sampai titik darah penghabisan. Sehingga tidak dilupakan oleh generasi muda.
Membina semangat Korsa dikalangan prajurit TNI.
Monumen peringatan bagi perjuangan Nasional.
Cermin perjuangan Bangsa Indonesia kepada dunia internasional. Sehingga membuktikan perjuangan luar biasa Bangsa Indonesia.
Tempat rekreasi sambil belajar sejarah.
Gerakan 30 September 1965 PKI (G-30-S/PKI)
Tujuan:
Ingin menguasai dan menggulingkan pancasila dan merubah Indonesia menjadi negara komunis.
Pemimpin:
Dipa Nusantara Aidit, yaitu pemimpin senior PKI (G30S PKI di Jakarta).
Musso & Amir Syarifuddin (G30S PKI di Madiun, Jawa Tengah) tanggal 18 Sept 1948.
Cara yang ditempuh:
Rapat persiapan di Rumah Sueb
Pembagian tugas (memasak dan menculik)
Latihan sukarelawan PKI di Lubang Buaya pada tanggal 5 Juli - 30 September di lapangan Sapta Marga. Berjumlah 3.700 orang yang dibagi menjadi 7 gelombang. Mereka terdiri dari pemuda pemudi PKI, buruh dan tani, serta kelompok lain dari PKI. Mereka diajarkan baris berbaris, bongkar pasang senjata, dan teknik bertempur.
Pelaksanaan (penculikan, penyiksaan, pembunuhan, pembuangan ke sumur)
Walaupun begitu, PKI tidak berhasil karena walaupun banyak pahlawan yang terbunuh, Indonesia tidak runtuh dan menjadi negara komunis.
Pahlawan revolusi
BIOGRAFI
Nama: Jend. Ahmad Yani
TTL: Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni 1922
Jabatan/peran : Jenderal TNI Anumerta
Nama : R. Soeprapto
TTL : Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920
Jabatan/peran : Letnan Jenderal TNI Anumerta
Nama : Mas Tirtodarmo Haryono
TTL : Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924
Jabatan/peran : Letnan Jenderal TNI Anumerta
Nama : Siswondo Parman
TTL : Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918
Jabatan/peran : Letnan Jenderal TNI Anumerta
Nama : Donald Isaac Pandjaitan
TTL : Balige, Sumatera Utara, 19 Juni 1925
Jabatan/peran : Mayor Jenderal TNI Anumerta
Nama : Sutoyo Siswomiharjo
TTL : Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922
Jabatan/peran : Mayor Jenderal TNI Anumerta
Nama : Pierre Andreas Tendean
TTL : Jakarta, 21 Februari 1939
Jabatan/peran : Kapten
Nama : Karel Satsuitubun
TTL : Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928
Jabatan/peran : Polisi
Nama : Katamso Darmokusumo
TTL : Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923
Jabatan/peran : Brigadir Jenderal TNI Anumerta
Nama : R. Sugiyono Mangunwiyoto
TTL : Gedaren, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul, 12 Agustus 1926
Jabatan/peran : Kolonel Inf. Anumerta
TOKOH YANG DIKAGUMI : Ahmad Yani
Saya sangat mengagumi beliau karena keberaniannya menampar salah satu prajurit penculik. Itu menunjukkan keberaniannya melawan meskipun dia tahu dia akan meninggal.
SIKAP – SIKAP YANG DAPAT DITELADANI
Semangat nasionalisme dan patriotism yang tinggi
Rela berkorban
Pemberani
Bangga dan Cinta pada Bangsa
Setia dan pantang menyerah
Bekerja keras
Lubang Buaya dipilih menjadi tempat eksekusi karena tempatnya dianggap enak dan strategis. Terpencil dan tidak terlalu mudah diketahui banyak orang. Disekitarnya juga dikelilingi tempat-tempat yang strategis.
Komunisme adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Ciri-Ciri ideologi komunisme:
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya
Komunisme juga disebut anti liberalisme.
Komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
Ciri-ciri ideologi pancasila:
Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius yaitu nilai yang terkait dengan keterikatan individu dengan suatu hal yang dianggapnya mempunyai kemampuan sakral, suci, agung dan mulia.
Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu pembentukan satu kesadaran perihal kedisiplinan, jadi asas kehidupan, karena tiap-tiap manusia memiliki potensi untuk jadi manusia prima, yakni manusia yang beradab.
Persatuan (Kebangsaan) indonesia
Persatuan yaitu paduan yang terdiri atas bagian-bagian, kehadiran indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan hanya untuk bersengketa.
Permusyawaratan dan Perwakilan
Jadi makhluk sosial, manusia memerlukan hidup berdampingan dengan orang lain, didalam interaksi itu umumnya terjadi kesepakatan, dan saling menghormati satu sama lain atas basic tujuan dan keperluan berbarengan.
Keadilan Sosial
Nilai keadilan yaitu nilai yang menjunjung norma menurut ketidak berpihakkan, keseimbangan, dan pemerataan terhadap satu perihal.