TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SMP NEGERI 1 TANJUNG BINTANG JALAN CENDANA NO.10
HALAMAN PENGESAHAN
Nama Kelompok :
1. Ari Rama Dina 2. Ahmat Toyibi 3. Andi Agus Rianto 4. Cikal Rosana Dewi 5. Dinda Ratno Oktavia 6. Putri Amanda 7. Priska Aulia Pratiwi 8. Saddam Jordy 9. Ragil Pratiwi 10. Bagas Adita 11. Bagas Dwi Utomo 12. Rama Kurnia 13. Renal Gelfin 14. Reno Adi Bagas Kara 15. Rian Doni 16. Menas Minata 17. Raditia Danu D. 18. Redi Asehono 19. Ian decky F. 20. Fadila Alditya
Kelas : VIII C
Menyetujui Kepala Sekolah SMPN 1 Tanjung Bintang
Guru Pendamping
Dra. Mariani, M.Pd.I
Nurjanah, S.Pd
i
Nelda, S.Pd
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah saya selaku penyusun mengucapkan syukur nikmat kepada Allah SWT karena dengan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Karya tulis ini berjudul “MUSEUM LAMPUNG” LAMPUNG” Dalam karya tulis ini, tidak terlepas dari kerja sama semua pihak yang telah membantu penyusun dalam rangka menyelesaikan karya tulis ini, sehingga dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Mariani, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Tanjung Tanjung Bintang, Bintang, Lampung Selatan. 2. Ibu Nurjanah, Nurjanah, S.Pd dan Ibu Nelda, S.Pd selaku guru pembimbing 3. Bapak/Ibu dewan Guru, serta staf pengajar 4. Bapak/Ibu tercinta yang yang telah mengasuhku mengasuhku dan dan membesarkanku sehingga aku bisa terus bersekolah 5. Teman-teman yang yang telah membantu terselesaikannya karya tulis ini.
Tanjung Bintang
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
................................................................ ....................................... ................. HALAMAN JUDUL .......................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................... .................................................................. .........................
i
.................................................................. ................................... ............. KATA PENGANTAR ............................................
ii
................................................................. ............................................ ............................ ...... DAFTAR ISI ...........................................
iii
BABI PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1
Latar Belakang ......................................... ............................................................... ................................ ..........
1
1.2
Penegasan istilah dalam judul ............................................ .................................................. ......
1
1.3
Tujuan Karya Tulis .......................................... ................................................................. .........................
1
1.4
Kegunaan Karya Tulis ......................................... .............................................................. .....................
2
BAB II METODE PENELITIAN ...........................................................
3
2.1
Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ .................................................. ......
3
2.2
Metode Pengumpulan Informasi dan Data ............................... ...............................
3
2.3
Hasil Observasi ............................................ ................................................................... ............................ .....
3
2.3.1 Keadaan Obyek Overvasi/Sejarah Obyek/Deskripsi ......
3
2.3.2 Manfaat Obyek ........................................... ................................................................ .....................
5
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................
7
BAB IV PENUTUP ..................................................................................
12
4.1
Kesimpulan ........................................... ................................................................. ................................... .............
12
4.2
Saran .......................................... ................................................................. ............................................. ........................ ..
12
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Museum merupakan salah satu jenis tempat cagar budaya yang menyimpan benda-benda yang bersejarah dari zaman purbakala. Dilihat dari segi pemanfaatan Museum Lampung dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana untuk objek wisata sekaligus tempat untuk para masyarakat Lampung, khususnya bagi para pelajar untuk mengetahui benda benda peninggalan pra-sejarah yang tersimpan dan yang terdapat di Propinsi Lampung ini. Selain itu Museum Lampung jugs dapat dijadikan para pelajar untuk lebih dapat mengkaji potensi pengetahuan tentang adapt istiadat Lampung.
1.2 Penegasan Istilah Dalam Judul
Untuk menghindari kesimpangan siuran tentang manfaat Museum Lampung, maka penulis membuat suatu penegasan terhadap judul di atas. Adapun penegasan tersebut : 1. Museum Lampung sebagai objek wisata 2. Pemanfaatan Museum Lampung yang bermanfaat bagi para pelajar untuk lebih dapat mengetahui peninggalan purbakala yang ada di propinsi Lampung. 1.3 Tujuan Karya Tulis
Dalam penulisan karya tulis ini sudah tentu mempunyai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut 1. Usaha mengetahui letak dan alamat Museum Lampung 2. Membantu masyarakat Lampung dan para pelajar dalam menyediakan informasi yang dapat bermanfaat guna menambah pengetahuan tentang peninggalan bersejarah
1
3. Melatih para pelajar untuk lebih kreatif dalam menambah ilmu pengetahuan 4. Ikut membantu para pengajar untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalaam meyampaikan materi pelajaran terhadap para siswa khususnya tentang pelajaran lokal (bahasa Lampung).
1.4 Kegunaan Karya Tulis
Adapun kegunaan karya tulis ini adalah penyusun berharap karya tulis ini sebagai salah satu syarat dalam penempuh Ujian Akhir Nasional (UAN) di SMPN 1 Tanjung Bintang tahun pelajaraan 2017/2018. Saya berharap kepada Bapak/Ibu Guru dapat membantu saya dalam halhal yang saya tidak mengerti.
2
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
2.1Waktu dan Tempat Penelitian
Kami melakukan study tour atau penelitian ini bertempat di kawasan Museum Lampung, pada hari Minggu tanggal 11 Februari 2018.
2.2 Metode Pengumpulan Informasi dan Data
1. Metode Wawancara Kami memperoleh penjelasan dari pemandu tentang objek wisata yang kami kunjungi dan kami mewawancarai pemandu wisata tersebut. 2. Metode observasi / pengamatan Metode pengamatan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. 3. Metode kaji pustaka Kami juga memanfaatkan brosur-brosur, buku panduan, dan membuka situs-situs tentang Museum Lampung Lampung
yang ada di internet internet
sebagai pelengkap bahan. 4. Metode dokumentasi Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami kunjungi. 2.3 Hasil Observasi 2.3.1 Keadaan Obyek Overvasi/Sejarah Overvasi/Sejarah Obyek/Deskripsi 1. Keadaan Museum Lampung
Museum Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan,penelitian dan rekreasi. Terletak dijalan Z.A Pagaralam 5 Kilometer disebelah utara pusat kota Tanjungkarang dan hanya 400 meter dari terminal bus Rajabasa. Koleksi yang dapat dijumpai adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari negeri Siam dan China pada zaman Dinasti Ming, stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan Belanda dll. Koleksi-koleksi tersebut berjumlah 2.893 buah meliputi benda-benda Geologi, Belanda, 3
Etnografi, Arkeologis, dan lainnya.Museum Ruwa Jurai dibuka setiap hari kecuali Senin dan Hari-hari Besar.
2. Sejarah Singkat Museum Lampung
Museum lampung telah dirintis sejak tahun 1975 oleh kepala kantor pembinaan
permuseuman
perwakilan
Departemen
pendidikan
dan
kebudayaan provinsi lampung di tanjung karang. Wujud pembangunan fasilitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan pada tahun anggaran 1978/1979 didasarkan pada keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 064/P/1978 tanggal 30 maret 1978 tentang pengangkatan pemimpin dan bendaharawan proyek pehabilitasi dan perluasan museum lampung. Peletakan batu pertama pembangunan museum lampung dilakukan oleh kepala bidang permuseuman sejarah dan kepurbakalan kanwil Depdikbud Provinsi Lampung Drs. Supangat pada tanggal 13 juni 1978 di lokasi jalan Tenku Umar No 64 Gedung Meneng, sekarang menjadi Jln. H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung. Selanjutnya, berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No. 0754/0/1987 museum lampung mendapat status Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Direktorat Oedral kebudayaan pada tanggal 24 september 1988 bersama dengan peringatan hari Aksa Internasional yang dipusatkan di DKOR Way Halim museum lampung diresmikan oleh menteri pendidikan oleh kebudayaan Rebublik Indonesia Prof. Dr. Fuad Hasan. Sementara itu, penambahan nama “Ruwai Jurai” untuk museum lampung ditetapkan melalui surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No 0233/0/1990. tanggal 1 april 1990. Penambahan itu disesuaikan dengan logo provinsi lam pung lam pung “Sang Bumi Ruwai Jurai”. Pada erat ekonomi daerah berdasarkan keputusan Gubernur Lampung nomor 03 tahun 2001 tanggal 09 februari 2001 status museum lampung beralih menjadi Unit Pelaksana Taknis Dinas (UPTA)dibawah dinas pendidikan provinsi sejak bulan februari 2008 UPTD museum
4
lampung beralih menjadi UPTA Dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi lampung. 3. Pengumpulan
dan
Perawatan
Benda-Benda
Koleksi
Museum
Lampung
Sebagai museum yang bersifat umum koleksi yang dikumpulkan museum lampung meliputi kebudayaan manusia dan benda-benda tinggalan sejarah alam, untuk mengumpulkan koleksi museum lampung melakukan beberapa cara yaitu: a. Evakuasi b. Sitaan c. Imbal jasa atau pembelian d. Pertukaran dengan museum lain e. Sumbangan atau hibah f.
Replika Adapula perawatan yang dilakukan oleh petugas museum yaitu berupa
perbaikan koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini dilakukan pada koleksi yang memiliki data banding. Sedangkan koleksi dalam keadaan baik diberi perawatan preventif yaitu dibersihkan atau dijauhkan dari segala kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerusakan dengan menggunakan bahan dari alam maupun dengan zat-zat imia.
2.3.2 Manfaat Obyek
Secara teoritis penelitian ini berguna sebagai sumbangsih pemikiran atau input yang dapat memperkaya informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberadaan museum di tengah-tengah zaman globalisasi. Secara
praktis
penelitian
ini
berguna
sebagai
paparan
yang
mendiskripsikan betapa besar dan kuatnya pengaruh museum Lampung bagi masyarakat untuk mengetahui benda-benda bersejarah yang pernah ada di muka bumi ini, khususnya di Lampung itu sendiri. Manfaat museum dirasa betul oleh masyarkat, pelajar, terlebih oleh mereka yang mencintai peradaban alam dan memiliki minat untuk menggalinya 5
sebagai sumber pengetahuan. Agar kebudayaan Lampung dapat berkembang sehingga mampu meningkatkan perannya dalam pembangunan sesuai dengan perubahan sosial dan budaya, dilakukan upaya-upaya yang terencana, terpadu dan terarah. Sehingga diperlukannya perbaikan dari dalam maupun luar museum Lampung itu tersebut, agar masyarakat dapat mengetahui betapa pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan dari masyarakat Lampung terdahulu melalui museum Lampung. Dikarenakan di dalam museum Lampung tersebut terdapat berbagai cerminan kebudayaan Lampung asli terdahulu melalui benda-benda peninggalan yang ada di dalam museum Lampung. Kebudayaan adalah way of life atau pedoman bagi masyarakat. Sebagai unsur vital, kebudayaan mengambil unsur-unsur pembentuknya dari segala ilmu pengetahuan yang dianggap vital dan sangat diperlukan dalam menginterpretasi semua yang ada dalam kehidupannya. Hal ini diperlukan sebagai
modal
dasar
untuk
dapat
beradaptasi
dan
mempertahankan
kelangsungan hidup (survive). Dalam kaitan ini kebudayaan dipandang sebagai nilai-nilai yang diyakini bersama dan terinternalisasi dalam diri individu sehingga terhayati dalam setiap perilaku. Nilai-nilai yang dihayati ataupun ide yang diyakini tersebut itu diperoleh melalui proses belajar. Proses belajar merupakan cara untuk mewariskan nilai-nilai tersebut dari generasi ke generasi. Proses pewarisan tersebut
dikenal
dengan
proses
sosialisasi
atau
enkulturasi
(proses
pembudayaan). Dan melalui museum itulah kita sebagai masyarakat yang hidup dimasa sekarang haruslah sangat berterimakasih kepada museum yang memang sangat memberikan peranan penting dalam menjaga atau memberi tahu tentang kebudayaan asli yang mencerminkan jati diri masyarakat tertentu disuatu daerah. Termasuk Lampung sendiri. Salah satu fungsi dan tugas museum Lampung yaitu memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian. Petugas museum memiliki beberapa cara untuk memperkenalkan hasil penelitian, salah satunya yaitu dengan diadakan pameran, pemasangan iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan sebagainya.
6
BAB III PEMBAHASAN
Jenis-jenis koleksi ilmu pengetahuan, maka berkembang pula tuntunan masyarakat akan meningkatkan fungsi dan tata kerja museum. Berdasarkan jenis koleksi yang dimilikinya museum dapat dibagi dalam kategori museum umum dan museum khusus. Museum umum merupakan museum yang mengumpulkan dan memamerkan koleksi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan demikian museum umum mempuyai lebih dari satu jenis koleksi sedangkan museum yang hanya mengumpulkan dan memamerkan koleksi berdasarkan pada salah satu disiplin ilmu disebut museum khusus. Di Indonesia contoh museum khusus antara lain : Museum perangko, museum wayang, museum tekstil museum batik, daan masih banyak lagi yang lainya. Untuk museum Negeri diseluruh Indonesia termasuk museum Negeri Lampung “Ruwa Jurai” merupakan museum yang mempunyai lebih dari satu jenis koleksi koleksi museum lampung sampai akhir anggaran 2007 berjumlah 4.588 buah. Yang terdiri dari 10 jenis koleksi a. Geologika yaitu koleksi yang yang terdiri dari benda-benda bukti bukti sejarah alam dan lingkungan serta berkaitan dengan disipilin geologi. b. Etnografika yaitu benda-benda hasil karya manusia yang cara pembuatan dan pemakaianya merupakan identitas atau mempuyai ciri khas suku bangsa setempat. c. Biologika yaitu yaitu koleksi yang berkaitan dengan alam dan lingkungan serta berkaitan dengan disiplin biologi. d. Arkeologika yaitu benda-benda yang merupkan bukti peninggalan pra sejarah Hindu Budha dan masuknya Islam. e. Historika yaitu benda benda yang mempunyai mempunyai sejarah yang pernah digunakan untuk hal-hal yang perlawanaan kepada penjajah.
7
f. Numismatika dan heradika, numismatika berupa ,mata uang atau alat tukar yang sah yang yang pernah beredar di masyarakat terdiri dari mata uang uang Indonesia dan mata uang asing, sedangkan heradika adalah kumpulan tanda jasa peralatan pemerintah. g. Fiologika yaitu kumpulan kumpulan tulisan atau naskah ditulis dengan tangan diatas kulit kayu bambu daun lontar dan sebagainya. seba gainya. h. Keramologika yaitu benda yang terbuat dari tanah liat atau porselein yang dibakar dengan suhu tertentu koleksi keramologika terdiri atas keramik asing yang ditemukan di daerah Lampung dan gerabah lokal yang dibuat oleh masyarakat Lampung. i.
Seni rupa yaitu benda hasil daya cipta karsa dan rsa manusia yang diungkapkan secara konkrit dalam bentuk dan atau tiga dimensi yang memiliki keragaman dalam tema ide konseptual dan media tekhnik. tekhnik.
j.
Teknologika yaitu peralatan
yang dibuat dengan teknologi tradisional pada
umumnya berupa peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Koleksi Museum Negeri Lampung “Ruwa Jurai”. a. Koleksi Manik-manik
1. Toala Berasal dari desa Batu Biak. Kecamatan Belalau Lampung Barat. Alas nampan berbentuk bulat dibuat dengan teknik jahit, sulam, aplikasi. 2. Bakul hiasan Manik-manik Berasal dari desa Sukaraja Bandar Lampung. Bakul persegi empat bertali pegangan terbuat dari anyaman bambu yang dibuat tipis dilapisi kain. 3. Tudung saji Ditemukan di desa Sukadana Lampung Selatan. Merupakan alat penutup hidung bermotif geografis. 4. Tingkong Bahan manik-manik bambu, kerang, tali, berasal dari teluk betung selatan, Kodya Bandar Lampung digunakan untuk hiasan gantung sewaktu upacara adat.
8
b. Koleksi kuningan
1. Bakor Ditemukan di desa Gedung aji Lampung Utara Terdiri dari 2 bagian yaitu wadah dan tutup 2. Lampu segi enam Ditemukan di Tanjung Karang Bandar Lampung bentuk tegak bertiang tinggi berkaki segi enam bahan bakar minyak kelapa dan kapas sebagai bambu. 3. Siger Pepadun Bentuk menyerupai Kepala Kerbau bagian bawah latar dan atas beruji 9 buah. 4. Sisir pengantin Bentuk menyerupai Kepala Kerbau yang digoyakan. Digunakan di atas sanggul pengantin wanita. 5. Ceret Ditemukan di Tanjung Karang, Bandar Lampung. Berbentuk udang, berkaki tinggi, bagian tutup ditempel dengan dengan hiasan bentuk naga. 6. Kupiah Emas Berbentuk bulat silinder bagian depan beruji-ruji meninggi. Bagian tengah dipakai untuk pengantin laki-laki penari pada saat upacara adat. 7. Pending Bentuk ikat pinggang, bentuk persegi panjang. 8. Gelang Buning Berbentuk pipih ,bagian atas agak lebar ditempel burung garuda . 9. Lesung dan Alu Ditemukan di desa Penanggahan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung berbentuk bulat silinder berkaki. 10. Peludahan Ditemukan ditemukan di Kodya Bandar Lampung berbentuk bulat tinggi, mulut lebar keatas.
9
c.
Koleksi Kain Khas Lampung
1. Selendang Lima Sekebar Desain motif hias penuh dengan motif lambing manggis belahan belimbing. 2. Kain hampasi Berasal dari Labuhan Maringgai Lampung tengah, desa motif objek sepasang gunung, manusia dan kapal. 3. Kain Inuh Dibuat dengan teknik tenun pakai lungsi dan dipakai dalam upacara adat berasal ke-101 M 4. Kain tatibin Berasal dari Lampung barat, memiliki desain motif objak kavas berukuran besar warna putih. 5. Selendang Pelangi Dibuat dengan system tenun ikat atau suputan desain motif diperoleh dengan preoses mengikat bagian-bagian tertentu sesuai motif hias yang dikehendaki. 6. Kain Nampan Berasal dari labuhan maringgai Lampung tengah desain motif obyek sepasang burung manusia dan kapal.
d. Koleksi Instrumen Musik Tradisional Lampung
1. Terbang/ Rebana Merupakan alat music tabuh yang terbuat dari kayubulat, bagian bawah mengecil. 2. Bende Merupakan Alat musik pukul yang terbuat dari logam campuran kuningan, tembaga dan besi bentuk seperti gong hanya ukurannya lebih kecil dengan intonasi suara berlainan. 3. Terompet Alat musik tiup yang terbuat dari kayu dan kubingan bagian tangkainya terbuat dari temurung kelapa.
10
4. Petuk dan Canang Merupakan alat music pukul yang terbuat dari logam,tembaga dan besi. Bentuksepertikulintang. 5. Gendang Merupakan alat music pukul terbuat dari bahan bulat yang mempunyai bentuk dari besi kecil, di lubang bagian tengahnya tengahnya kemu ke2 sisi berlubang ditutup dengan kulit binatang dikait dengan rotan. 6. Kulintang Bambu Ditemukan didesa pekon balak, kec. Belalau Lampung barat. 7. Rujih Merupakan Alat music pukul yang terbuat dari bahan perunggu, bentuk bulat bagian tengah luar menonjol keluar, ditengahnya terdapat lubang tempat mengaitkan tali untuk peganga. Terdiri dari 2 buah yang dimainkan dengan mmeukul kan yang satu dengan yang lain.
Tata Pameran Museum
Dalam upaya lebih memperkenalkan kekayaan peniggalan warisan budaya bangsa kepada masyaraakat luas museum Negeri Propinsi Lampung Negeri Ruwa jurai melaksanaan mel aksanaan penataan pameran digedung lantai I dan II. Penataan Penata an pameran merupkan realisasi dari bentuk informasi sesuai dengan tugas dan fungsi museum sebagai lembaga tempat menghubungkan dan memamerkan benda-benda koleksi museum. Sehingga diketahui fungsi fungsi benda benda
tersebut di masa lalu maknanya
dimasa kini dan di masa yang akan datang. Dalam perkembangannya perkembangannya museum tidak hanya memamerkan benda warisan budaya saja tetapi juga mengumpulkan konsep-konsep yang bertujuan menampilkan kehidupan dengan cara yang lebih utuh. Dengan demikian pengunjung tidak hanya mendapat pengetahuan secara kognitif tetapi juga evokatif. Fungsi utama museum adalah berkomunikasi melelaui tata pameran. Setiap komunikasi merupakan usaha untuk menyampaikan pesan yang bermakna jika informasi yang akan disampaikan diterima dengan baik dan kesan yang baru pada penerima pesan yaitu pengunjung. pengunjung.
11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan observasi, pengumpulan data dan interview tentang bagaimanaperanan museum Lampungbagi siswa tentang ilmu pengetahuan social, maka penulis menyimpulkan bahwa Museum Lampung memiliki beberapa bagi siswa yaitu : 1. Dapat meningkatkan minat siswa, karena museum Lampung memilki kelengkapan koleksi berupa benda-benda peninggalan dari jaman prasejarah hingga jaman sejarah sehingga siswa tidak merasa jenuh dengasn ilmu pengetahuan social karena dapat mengamati langsung jenis peninggalan peninggalan tersebut tidak hanya sebatas mengamati di dalam buku. 2. Dapat menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan bagi siswa, karena didalam Museum Lampung siswa dapat mengetahui berbagai jenis koleksi peninggalan dan sejarahnya, dapat melihat bentuk sesungguhnya dan lainlain sehingga pengetahuan siswa akan bertambah dan meningkat.
4.2 Saran
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menyarankan kepada para pembaca supaya pembaca mendalami dan mempelajari ilmu pengetahuan social karena sangat menarik untuk dipelajari dan memberi pengetahuan kepada kita bagaimana sebenarnya isi alam semesta ini yang beraneka ragam dan menarik ciptaan Allah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Departeman Pendidikan Dan Kebudayaan, Kebudayaan , 1990 kamus besar bahasa “Jakarta” Balai Pustaka. Buku panduan UPTD, Brosur Museum Negeri Provinsi Lampung Ruwai Jurai. Buku
panduan UPTD Museum Negeri lampung Ruwa Jurai dan observasi dengan melakukan kunjungan keMuseum Negeri Lampung Ruwa Jurai.
13
LAMPIRAN GAMBAR
14
15