LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN ALAT LABORATORIUM
MAKALAH
Oleh : Nama NRP Kelompok No.Meja Tanggal Percobaan Asisten
: Nurul Ratna Galih : 113020155 :F : 7 (tujuh) : 15 Oktober 2011 : Rika Ayustika
LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2011
I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Pengenalan Pengenalan alat-alat praktikum merupakan tahap yang sangat penting. Karena dengan permulaan per mulaan atau pengenalan secara secar a lebih mendalam men dalam terhadap terhad ap alat-alat yang yang ada ada didalam didalam laboratorium laboratorium kimia dasar dapat praktikan
untuk
kecelakaan
yang
melakukan bisa
praktikum,
berakibat
fatal
meminimalisir
maupun
mempermudah kesalahan
kecelakaan
ringan
dan saat
praktikum. Karena banyaknya macam alat yang ada di laboratorium dan perbedaan fungsi menuntut praktikan agar lebih teliti dan memahami fungsi maupun cara kerja setiap alat. Semoga dengan percobaan ini praktikan mendapatkan informasi lebih mendalam juga dapat berhati-hati dalam menggunakan alat-alat dan bahan kimia di laboratorium kimia dasar. 1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk memperkenalkan nama, fungsi, prinsip kerja juga jenis-jenis alat laboratorium kimia dasar dengan baik dan benar.
Dan
selanjutnya
agar
para
praktikan
dapat
melakukan
setiap
percobaan
dengan lancar lancar dan tanpa hambatan hambatan dari kesalahan-kesalahan kesalahan-kesalahan
yang bisa terjadi.
1.2 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum
serta fungsi dari masing-masing alat tersebut
penggunaan atau cara tepat untuk menggunakannya.
dan
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai:(1) Gelas Kimia, (2) Labu Erlenmeyer, (3) Gelas Ukur, (4) Pembakar Spirtus, (5) Tabung Reaksi, (6) Batang Pengaduk, (7) (11)
Pipet
Tetes, (8) Kaca Arloji, (9) Botol Semprot, (10) Mortal dan Alu,
Lup, (12) Kaki Tiga, (13) Klem Universal, (14) Neraca, (15)
Buret,
(16) Cawan Penguapan, (17) Corong, (18) Kawat Kasa, (19) Pipa U, (20) Pipet Tetes, (21) Pipet Gondok, (22) Spatula Plastik, (23) Spatula Logam, (24) Termometer. 2.1. Gelas Kimia
Alat ini berskala teratur dan permanen berwarna putih, terbuat dari bahan gelas Boroksilat. Terdapat beberapa ukuran berbeda dalam gelas kimia, 50ml, 100ml dan 1000ml. Fungsi alat ini untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi, menampung zat kimia dan memanaskan cairan. 2.2. Labu Erlenmeyer
Terbuat dari bahan gelas boroksilat berukuran 100ml dan bermulut sempit, berfungsi Untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan dan menampung titran (larutan hasil titrasi) pada proses titrasi. 2.3. Gelas Ukur
Alat ini berbentuk gelas dengan penutup, berbentuk dasar bulat dan
lonjong yang terbuat dari bahan dasar plastik atau kaca yang tidak tahan panas dan kapasitas 100ml. berfungsi untuk mengukur larutan dalam skala tertentu dan dalam jumlah terbatas. 2.4. Pembakar Spirtus
Kapasitas 100 ml, terbuat dari kaca dan bertutup kepala botol agar mencegah penguapan. Berfungsi sebagai pembakar atau penghasil api untuk proses pembakaran dalam praktikum. 2.5. Tabung Reaksi
Alat ini terbuat dari kaca broroksilat yang tidak tahan panas, memiliki berbagai macam ukuran dan berfungsi sebagai tempat pencampuran larutan kimia atau meneliti reasi kimia dalam jumlah kecil. 2.6. Batang Pengaduk
Merupakan batang gelas yang ujungnya bulat dan ujung lain pipih yang memiliki panjang 15 cm,
bahan pembuatnya tahan panas dan
berfungsi
untuk mengaduk bahan-bahan atau larutan kimia. 2.7. Pipet Tetes
Terbuat dari kaca dan memiliki panjang 150mm yang dilengkapi dengan karet terbaik, berfungsi untuk mengambil atau meneteskan dalam jumlah kecil. 2.11. Lup (Kaca Pembesar)
Berdiameter 50mm, bertangkai, berkaca dan berbigkai logam.
larutan
Berfungsi sebagai pembesar penglihatan saat melakukan pengamatan zat suspense, gerak brown dan lain sebagainya. 2.12. Kaki Tiga
Alat ini satu ring diameter 80mm, dengan tiga kaki panjang 8cm, diameter luar 8mm, berfungsi untuk menyangga saat akan melakukan pemanasan zat kimia dengan menggunakan spirtus.
2.13. Klem Universal
Merupakan alat yang memiliki satu baud pengencang jepitan, ukuran panjangnya sekita 15 cm, bukaan rangan dapat menggenggam beker 50ml. Berfungsi sebagai penjepit Erlenmeyer dan lain-lain. 2.14. Neraca
Merupakan alat yang berguna untuk menimbang atau mengukur larutan maupun zat-zat kimia, contohnya: neraca triple bim, neraca ayun dan neraca digital. 2.15. Buret
Alat ini merupakan tabung kaca bergaris yang memiliki kran pada ujungnya. Ukurannya mulai dari 5ml hingga 10ml (mikroburet), dengan skala 0,01ml dan 50ml dengan skala 0,05ml. alat ini digunakan untuk titrasi, dan untuk mengeluarkan larutan dalam volume tertentu. 2.16. Cawan Penguapan
Terbuat dari porselen yang tahan terhadap suhu dan tidak tembus
sinar, alat ini digunakan untuk proses penguapan dengan pemanasan. 2.17. Corong
Terbuat dari plastic atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas
bertangkai,
terdiri
dari
corong
dengan tangkai
panjang
ataupun
pendek.. berfungsi sebagai penyaring campura kimia dengan gravitasi. 2.18. Kawat Kasa
Merupakan kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alat penyebar panas dalam suatu pembakaran. 2.19. Pipa U
Alat ini berbentuk U dengan bahan berwarna putih bening, dan sebagai tempat percobaan redoks, juga untuk mengetes atau menyalurkan gas hasil reaksi zat kimia yang ada dalam dua tabung reaksi. 2.20. Plat Tetes
Terbuat dari porselen yang terdapat lubang-lubang pada tubuhnya, berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlat tetesan berskala kecil. 2.21. Pipet Gondok
Alat ini memiliki bentuk tengah yang membundar dan berujung runcing, berfungsi untuk mengambil larutan tertentu dengan jumlah yang tepat. 2.22. Spatula Plastik
Alat ini terbuat dari bahan plastik dan setiap ujung benbentuk bundar
yang memiliki
panjang 150mm. berfungsi
sebagai pengambil
zat
yang
berbentuk Kristal. 2.23. Spatula Logam
Alat ini terbuat dari bahan stainless stail dengan ujung berbentuk bibir lonjong dan memiliki panjang 150mm dan berfungsi sebagai pengambil alat yang tidak bereaksi dengan logam. 2.24. Termometer
Terbuat
dari
kaca,
terdapat
garis-garis
atau
angka-angka
ukuran.
Digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur ataupun perubahan suhu larutan.
III ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat-alat yang digunakan, dan (2) Metode percobaan 3.1. Alat-alat Yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium Kimia Dasar adalah Kimia, Labu Erlenmeyer, Gelas Ukur, Pembakar Spirtus,
Gelas
Tabung Reaksi,
Batang Pengaduk, Pipet Tetes, Kaca Arloji, Botol Semprot, Mortar dan pastel, Lup, Kaki Tiga, Klem Universal, Neraca, Buret, Cawan Penguapan, Corong, Kawat Kasa, Pipa U, Pipet Tetes, Pipet Gondok, Spatula Plastik, Spatula Logam, dan Termometer. 3.2. Metode Percobaan
3.2.1. Gelas Kimia Bersihkan
gelas
dengan
aquadest
sebanyak
tiga
kali,
kemudian
masukkan larutan percobaan dan simpan gelas diatas kasa asbes diatas kaki tiga untuk melakukan pembakaran. 3.2.2. Labu Erlenmeyer Siram Labu Erlenmeyer dengan aquadest sebanyak tiga kali lalu masukkan larutan dengan pipet seukuran kedalam labu Erlenmeyer. 3.2.3. Gelas Ukur Bersihkan gelas ukur dengan aquadest sebanyak tiga kali lalu masukkan larutan kimia kedalamnya dengan pipet sebanyak 10ml.
3.2.4. Pembakar Spirtus Buka tutup botolnya dan nyalakan sumbu spirtus dengan api lalu simpan dibagian dalam kaki tiga yang sudah menampung gelas berisi cairan yang akan dipanaskan. 3.2.5. Tabung Reaksi Bersihkan tabung reaksi terlebih dahulu kemudian siramkan aquadest sebanyak tiga kali lalu masukkan larutan yang akan di reaksi kan kedalam tabung tersebut. 3.2.6. Batang Pengaduk Batang dibersihkan dengan aquadest kemudian keringkan dengan tisu lalu masukkan kedalam cairan yang harus diaduk hingga cairan teraduk merata. 3.2.7. Pipet Tetes Pipet dibersihkan terlebih dahulu dengan air yang mengalir dari kran, kemudian
pipet
tersebut
dibilas
dengan
aquadest
sebanyak
tiga
kali.
Setelahnya masukkan ujung batang pipet kedalam cairan guna menyedot cairan dengan cara memencet karet pipen hingga cairan masuk, lalu angkat pipet keatas dan masukkan larutan perlahan-lahan kedalam tabung reaksi sesuai kebutuhan. 3.2.8. Kaca Arloji Kaca Arloji dibersihkan terlebih dahulu dengan aquadest sebanyak tiga kali kemudian. Gunakan alat tersebut untuk menutupi gelas saat
memanaskan sampel, alat inipun bisa digunakan sebagai piring penyimpan zat yang akan dilakukan penimbangan dengan cara tidak menyentuh kaca secara
langsung,
melainkan
menggunakan
tisu,
keatas
neraca
digital,
kemudian timbang degan teliti dan hati-hati. 3.2.9. Botol Semprot Buka
penutup
botol
tersebut
dan
masukkan
aquadest,
alat
ini
digunakan untukmembersihkan alat-alat yang ada di laboratorium. 3.2.10. Mortar dan Alu (pastel) Masukkan zat-zat kimia yang akan ditumbuk, kemudian haluskan perlahan hingga zat tersebut menjadi homogen. 3.2.11. Lup (kaca pembesar) Kaca pembesar atau lup didekatkan dengan mata praktikan sehingga praktikan dapat melihat dan memperhatikan gerak brown, zat suspensi dan lain sebagainya. 3.2.12. Kaki Tiga Kaki tiga disimpan diatas pembakar spirtus dan letakkan kawat kasa diatasnya. 3.2.13. Klem Universal Tangkai alat tersebut ditarik hingga mulutnya terbuka dan jepitkan pada tabung Erlenmeyer atau yang lainnya.
3.2.14. Neraca Bahan dan materi yang akan ditimbang simpan diatas piring neraca sebelah kiri, atur batu timbangnya, perhatikan dengan seksama hingga hasil bisa dipastikan. 3.2.15. Buret Masukan zat yang akan dititrasi kemudian tempelkan buret pada statip, buka kran yang ada pada buret dengan perlahan. 3.2.16. Cawan Penguapan Siramkan cawan dengan aquadest sebanyak tiga kali. Alat ini diletakan diatas gelas yang berisi larutan yang akan di uapkan. 3.2.17. Corong Corong dimasukkan kedalam gelas lalu alirkan cairan perlahan dengan gaya gravitasi. 3.2.18. Kawat Kasa Kawat Kasa di letakkan diatas
kaki tiga kemudian dipanaskan
dengan spirtus hingga gelas dan larutan yang diletakkan diatasnya memanas. 3.2.19. Pipa U Ambil 2 buah tabung reaksi. Masukan zat kimia ke dalamnya lalu reaksikan dan tutup dengan pipa U sambil dihubungkan dengan tabung reaksi kedua. 3.2.20. Plat Tetes Larutan dituangkan ke plat tetes menggunakan pipet tetes perlahanlahan.
3.2.21. Pipet Gondok Pipet digunakan dengan
cara menyedot cairan
yang ada dalam
tabung atau gelas dengan takaran tertentu, tekan bagian karet untuk menyedot cairan. 3.2.22. Spatula Plastik Spatula disendokkan ke kristal yang akan tumbuk dengan alu. 3.2.23. Spatula Logam Spatula disendokkan pada zat, perbedaan spatula ini dengan spatula plastik adalah spatula logam bisa bisa mengambil zat yang tidak bereaksi dengan logam. 3.2.24. Termometer Termometer dimasukkan kedalam larutan, lalu amatilah suhu yang ditunjukkan oleh alat ini.
IV HASIL PENGAMATAN
Bab ini menguraikan : (1) Hasil Pengamatan 4.1 Hasil Pengamatan
No.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat Laboratorium Gambar Alat Fungsi
1
Alat untuk menitrasi
Buret
Untuk menyimpan zat kimia, dan Sebagai
tempat
pemanasan
2 kimia
Tabung Erlenmeyer
Untuk menyimpan zat, 3
Mereaksikan zat, dan Tabung Reaksi
Memanaskan larutan
zat
Penyangga dan penyebar panas pada 4
gelas kimia atau tabung Erlenmeyer saat akan melakukan pemanas Kawat Kasa
Penyimpan larutan kimia dan 5
Tempat
larutan
yang
akan
di
panaskan Gelas Kimia
Untuk menyimpan aquadest dan 6
untuk
membersihkan
alat-alat
laboratorium Botol semprot Untuk Meneliti Redoks, dan Untuk Menggabungkan Uap Zat dari 7 dua tabung reaksi Pipa U
Untuk mengukur larutan yang akan 8 direaksikan Gelas Ukur
Untuk menyangga Kawat Kasa saat 9 akan dilakukan pemanasan Kaki tiga
Sebagai tempat zat ataupun larutan 10 saat akan ditimbang di neraca Botol Timbang Untuk menganalisis suatu zat
11 Cawan Penguapan
Untuk menentukan titik leleh dalam proses kapilaritas 12
Pipa Kapiler
Sebagai pengait antara statif dan 13
buret
Klem universal
Sebagai penyaring cairan 14
Corong Untuk memisahkan endapan dan 15
larutan berdasarkan perbedaan Sentripugal
massa jenis
Untuk 16
dari
memindahkan satu
larutan
tabung ke
tabung
menghaluskan
Kristal
yang lain Pipet Tetes Untuk 17
atau Mortar dan pastel
padatan
dilakukan
saat
percobaan
Untuk 18
atau
mengaduk larutan
yang
campuran sedang
dipanaskan Batang pengaduk
Sebagai penyangga buret saat 19 akan melakukan titrasi Statif dan Klem
Sebagai tempat destilasi larutan 20 dengan konsentrasi tertentu Labu Destilasi (Sumber : Meja 7, kelompok F, 2011)
V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan pengenalan alat-alat praktikum kimia dasar ini praktikan bisa lebih mudah dalam mengenali jenis, bentuk dan fungsinya, juga mempermudah dalam melakukan praktiku-praktikum selanjutnya. 5.2. Saran
Pada kenyataannya dalam percobaan dan penelitian perlu banyaknya alat-alat praktikum yang lebih menunjang untuk kedepannya agar para praktikan
tidak
laboratorium.
terganggu
dengan kekurangan yang terdapat didalam
DAFTAR PUSTAKA
Saskia, Mia, (2011), Alat-alat Kimia, http://www.scribd.com/doc/29012378/PENGENALAN-ALAT%E2%80%93-ALAT-LABORATORIUM-KIMIA, diakses: 13 Oktober 2011. Achmad. H. 2005. Penentuan Dasar Praktikan Kimia . Depdikbud : ITB, Bandung. Brady, J.E. 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Binarupa Aksara: Jakarta. Sutrisno, E.T. dan I.S. Nurminabari. 2011 Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Jurusan Teknologi Pangan FT.UNPAS : Bandung. Underwood. A. L, 1983, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi IV, Erlangga: Jakarta.
LAMPIRAN
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki 3
akurasi sampai dengan ± 0,05 cm .
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852 – 1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Corong Büchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum Ia biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kaca dan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori. Corong Hirsch juga memiliki struktur dan kegunaan yang sama, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari kaca.