LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI ACARA IV PENGARUH CEKAMAN AIR TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI
Disusun oleh: Nama
Hari ari / Tgl Gol/Kel Asisten
: Taufan Taufan Abioga Abioga Ika Lestari Danarti Purwaningrum Riana Estriani Dwi Hutami A. : Jum Jumat at / 06 06 April pril 201 2012 : A5 / I :
(12268) (12268) (12269) ( ( (12308)
LABORATORIUM MANAJEMEN DAN PRODUKSI TANAMAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012
ACARA IV PENGARUH CEKAMAN AIR TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI
I.
TUJUAN
1.
Mengetahui gaya berkecambah dan kecepatan berkecambah suatu biji.
2.
Mengetahui faktor-faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan suatu biji.
3.
Mengetahui pengaruh khemikalia terhadap perkecambahan biji.
II.
II.
HASIL DAN PEMBAHASAN III.
Tabel 1. JUMLAH BIJI YANG BERKECAMBAH Hari pengamatan kePEG
1
2
3
4
5
6
0
0
0
0
4
2
14
-0.6
0
0
0
1
1
13
-1.2
0
0
0
6
7
5
-1.8
0
0
0
4
3
8
3 1,68 2,33 2,31 3,18
4 1,43 0,89 1,02 0,92
5 0,77 0,38 0,53 0,24
6 0,38 0,9 0,27 0,6
3 0,29 0,36 5,01 0,71
4 5,49 25,32 4,85 12,35
5 3,5 4,96 5,06 9,41
6 13,3 26,6 7,66 28,79
Tabel INDEKS VIGOR PEG 0 -0.6 -1.2 -1.8
2.
Hari pengamatan ke1 2 0 0 0 0,09 0 0 0 0,56
Tabel 3. GAYA BERKECAMBAH (%) Hari pengamatan kePEG 1 2 0 0 0,006 -0.6 0 2,66 -1.2 0 0 0 0 -1.8
Praktikum Pengaruh Cekaman Air terhadap Perkecambahan Biji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gaya berkecambah dan kecepatan berkecambah suatu biji, serta mengetahui faktor-faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan biji dan pengaruh cekaman terhadap perkecambahan. Pada perkecambahan terjadi proses infiltrasi dan imbibisi. Infiltrasi air adalah peristiwa masuknya air menembus kulit biji hingga masuk ke dalam biji. Imbibisi melalui sel-sel aleuron yaitu air yang masuk ke dalam biji diserap oleh zarah-zarah koloid sehingga terjadi pembengkakan. Kulit gabah yang tidak dapat menahan desakan dari dalam akan pecah sehingga calon akar atau radikula dan calon tajuk atau plumula yang terdapat pada ujung benih akan keluar. Akar yang tumbuh memanjang akan diikuti oleh pertumbuhan batang. Suatu biji memerlukan beberapa faktor untuk dapat berkecambah yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor yang berasal dari dalam biji itu sendiri, misalnya biji dalam keadaan peka cahaya atau tidak, bijidalam keadaan dorman atau tidak, dan sebagainya. Faktor luar merupakan faktor yang berasal dari luar biji misalnya air air, udara, temperatur atau suhu sinar matahari dan peranan lingkungan. Air digunakan untuk perkecambahan biji, pengisapan air merupakan kebutuhan biji untuk berlangsungnya kegiatan-kegiatan dalam biji. Pada peristiwa ini pati, protein dan lemak dalam biji diubah menjadi makanan sederhana yang digunakan untuk kepentingan embrio. Agar peristiwa tersebut dapat berlangsung maka air yang masuk dalam biji harus merata. Udara yang di dalamnya terkandung oksigen digunakan untuk pernapasan embrio. Temperatur pada proses perkecambahan biji berkaitan dengan kegiatan di dalam biji. Semakin tinggi temperatur, kegiatan di dalam biji akan meningkat pula. Pada temperatur yamg rendah perkecambahan berlangsung lambat. Pada perkecambahan diperlukan pula sinar matahari yang berhubungan erat dengan temperatur udara, yaitu berperan dalam pertumbuhan kecambah supaya tidak tampak pucat. Keadaan pertumbuhan kecambah yang memanjang dan bibit yang tampak pucat ini disebut etiolasi. Selain itu khemikalia juga turut andil dalam mempengaruhi proses perkecambahan biji. Secara teori biji akan berkecambah setelah hari kedua. Hal ini berarti biji telah mengalami perlakuan yang mendorong perkecambahan (karena biji diletakkan pada tempat yang lembab dan terkena atau mengandung air). Hal ini juga menunjukkan bahwa kelembaban dan ketersediaan air akan mendorong perkecambahan biji.
Gaya berkecambah dan indeks vigor perlu diketahui agar dapat diketahui benih yang ditanam tersebut berkualitas atau tidak. Gaya berkecambah menunjukkan bamyaknya biji yang berkecambah dari jumlah seluruh biji murni yang dikecambahkan. Indeks vigor dapat menunjukkan kecepatan biji berkecambah karena ada korelasi antara kecepatan berkecambah dengan tingi rendahnya produksi tanaman. Pada praktikum ini digunakan larutan osmitik, yaitu PEG ( Polyethylene Glycol ). Penggunaan larutan osmotik ini untuk meniru cekaman air. Molekul PEG dapat mempengaruhi potensial osmotik karena ukurannya yang cukup kecil, tetapi tidak cukup besar untuk diserap tanaman.Biji yang digunakan pada percobaan ini adalah biji pada (Oryza sativa). Konsentrasi PEG setara dengan pontensial air
0;-0,6;-1,2;dan-1,8
Mpa.Pengamatan dilakukan selama 7 hari.
Berikut ini merupakan grafik jumlah biji yang berkecambah.
Berdasarkan grafik di atas, pada penggunaan PEG didapatkan hasil bahwa pemberian PEG 0 MPa pada hari ke-6 mengalami perkecambahan sebanyak 14 biji. Sedangkan untuk pemberiaan PEG -0,6 Mpa biji yang berkecambah sebanyak 13 biji pada hari ke-6. Biji yang mendapat perlakuan PEG -1,2 MPa mengalami perkecambahan sebanyak 7 biji pada hari ke-5 dan PEG -1,8 Mpa sebanyak 8 biji yang berkecambah pada hari ke-6.
Berikut ini merupakan grafik gaya berkecambah.
Berdasarkan grafik di atas, pada penggunaan PEG didapatkan hasil bahwa pemberian PEG 0 MPa pada hari ke-6 mengalami gaya berkecambah 13,3. Sedangkan untuk pemberiaan PEG -0,6 Mpa gaya berkecambah yang didapat yaitu 26,6 pada hari ke-6. Biji yang mendapat perlakuan PEG -1,2 MPa mengalami gaya berkecambah sebesar 12,33 pada hari ke-7 dan PEG
-1,8 Mpa sebesar 28,78 gaya berkecambah pada hari ke-6. Hal ini membuktikan bahwa tanaman padi cocok bila ditanam pada konsentrasi 0 sampai -1,8MPa. Gaya berkecambah dapat dihitung dengan cara :
Jumlah biji yang berkecambah sampai hari ke-nJumlah biji yang dikecambahkan x 100%
Berdasarkan grafik di atas, pada penggunaan PEG didapatkan hasil bahwa pemberian PEG 0 MPa pada hari ke-3 mengalami kecepatan berkecambah sebesar 1,68. Sedangkan untuk pemberiaan PEG -0,6 Mpa kecepatan berkecambah yang didapat yaitu 2,33 pada hari ke-3.Biji yang mendapat perlakuan PEG -1,2 MPa mengalami kecepatan berkecambah sebesar 2,31 pada hari ke-3 dan PEG -1,8 Mpa sebesar 3,18 untuk kecepatan berkecambah pada hari ke-3. Indeks vigor dapat dihitung denga cara :
Jumlah biji yang berkecambah pada hari ke-nHari ke-n Dari grafik diatas dapat dilihat pula bahwa perkecambahan biji sudah dimulai pada hari pengamatan ke-2, kemudian mengalami peningkatan, selanjutnya pada hari-hari berikutnya, jumlah biji yang berkecambah relatif berkurang.Grafik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata indeks vigor biji dari hari ke hari mengalami penurunan.
Hal ini
disebabkan karena biji pada hari pertama telah banyak berkecambah. Selain itu juga,faktor lain disebabkan oleh biji yang dikecambahkan berjamur sehingga mengurangi jumlah biji. Kualitas biji yang rendah juga mempengaruhi gaya berkecambah dari biji.
III.
1.
KESIMPULAN
Perkecambahan biji yang baik dapat diamati dengan gaya berkecambah dan indeks vigor. Semakin tinggi GB dan IV maka kualitas biji semakin baik yaitu lebih dari 80 %.
2.
Faktor – faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan antara lain air, oksigen, suhu, cahaya, dan kelembapan.
3.
Pengaruh cekaman air terhadap perkecambahan biji adalah dapat mempengarui kemampuan berkecambah dan kecepatan berkecambah biji.
DAFTAR PUSTAKA