LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN
PEMOTONGAN (CUTTING)
Disusun Oleh: Yana Maulana NIM. A1C016008
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2018
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia perbengkelan kita mengenal bahan-bahan seperti logam, almunium, tembaga, besi dan lain sebagainya. Bahan – bahan tersebut di dalam perbengkelan merupakan bahan baku yang digunakan untuk membuat mesin- mesin terutama mesin pertanian. Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat sebagai konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya setiap alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi sebagai penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan besi terlebih dahulu diukur sesuai kebutuhan akan alat maupun mesin pertanian tersebut. Pada umumnya proses pemotongan besi besi merupakan salah satu bagian dari dari proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Proses pemotongan besi selalu disesuaikan dengan macam bentuk pesanan dengan aneka ragaman bentuk dapat dilakukan disini, ketebalan 2mm - 150 mm bahkan lebih dan dapat produksi dalam jumlah masal. Proses pemotongan besi biasa dilakukan dalam perbengkelan, hal ini dilakukan sebagai proses pembelajaran untuk semua praktikan yang mengambil mata kuliah perbengkelan, pemotongan besi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi, seperti gerinda, gergaji besi, dan lain-lain. Bahan baku besi sangatlah diperlukan di kehidupan sehari – sehari – hari terutama di bidang pertanian itu sendiri. Macam – Macam – macam macam alat pertanian seperti garu , bajak dan
lainnya menggunakan bahan baku besi untuk setiap sisinya. Maka dari itu, untuk praktikum kami kali ini, kita akan melakukan pemotongan besi guna membuat suatu alat atau mesin pertani.
B. Tujuan
1.
Mahasiswa dapat mengetahui proses pemotongan logam (cutting).
2.
Mahasiswa dapat melakukan pengerjaan pemotongan sesuai dengan dimensi dalam gambar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam proses pemotongan logam.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Besi adalah elemen pertama di kolom kedelapan tabel periodik. Besi diklasifikasikan sebagai logam transisi. Atom besi memiliki 26 elektron dan 26 proton dengan 30 neutron yang terjadi di kelimpahan isotopnya. Ini adalah elemen keenam yang paling melimpah di alam semesta. Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Oleh karena itu besi banyak digunakan untuk keperluan membuat alat dan mesin pertanian. Contoh alat dan mesin yang terbuat dari besi yaitu alat pengering, mesin perontok padi, dan lain-lain. Namu besi memiliki kelemahan yaitu mudah berkarat. Oleh karena itu besi akan dilapisi cat maupung penangkal atau penghambat korosi. A. Macam – macam alat pemotong besi 1. Gerinda Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin gerinda digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda
untuk benda kerja bukan logam umumnya
memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, 2009). Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan dan menopang kepala rumah spindel. Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepat an tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencangkan pada meja. Berikut ini merupakan cara mengoperasikan sebuah mesin gerinda, yaitu sebagai berikut: a)
Posisi benda kerja bebas, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan.
b)
Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal, aman, tidak melilit dan tidak ketarik.
c)
Hidupkan mesin dengan memindahkan saklar ke posisi ON .
d)
Arahkan mesin secara perlahan-lahan dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat kesulitan) secara teratur dan aman, sampai ben da kerja terlihat rata dan halus. Biasanya pengerjaan ini setelah proses pengelasan selesai.
e)
Untuk mematikan mesin, pindahkan saklar ke posisi OFF. Macam – macam batu gerinda: Jenis-jenis batu gerinda memilki berbagai macam, seperti shaped grinding wheels, cylindrical grinding wheels. Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda.
a) Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya. b)
Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
c) Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter d)
Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e)
Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalamsuatu jenis produk. Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umunya terdapat warna merah muda, putih dan hijau (Sudaryanto, 2001).
B. Gergaji Tangan Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan k ekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan. Gergaji tangan digunakan untuk memotong benda kerja yang sederhana.Pahat gergaji berbentuk pisau fleksibel tipis dengan panjangnya 200 mm sampai 300 mm,jarak bagi gigi atau jarak antara puncak gigi 0,8 sampai1,8 mm,dan dilengkapi dengan penggangan berupa rangka tangkai yang nyaman bila dipegang (Wiyosumarto, 1982). Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda yang dipotong gergaji dapat terbang tanpa disadari dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit. Gergajit tangan adalah alat potong yang banyak digunakan pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena fungsi alat ini adalah untuk menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja. Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan sedangkan langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong.
Dengan menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan pekerjaan seperti memendekkan benda kerja, membuat alur/celah dan melakukan pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum benda kerja dikerjakan oleh peralatan lain (Wiyosumarto, 1982) Adapun bagian-bagian dari gergaji tangan adalah: 1.
Bingkai/rangka, bingkai gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata gergaji ketika dipasang dalam berbagai bentuk untuk melakukan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis bingkai, yaitu bingkai tetap dan bingkai tidak tetap. Bingkai tetap hanya dapat memegang mata gergaji yang sama panjangnya dengan bingkai. Sementara bingkai tidak tetap dapat digunakan untuk memasang mata gergaji yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda. tersebut.
2.
Pemegang, pemegang gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti pemegang yang berbentuk lurus atau benbentul pistol. Pemilihan pemegang gergaji tergantung pada keinginan pemakai pada saat melakukan pekerjaan tertentu.
3.
Peregang/pengikat, peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai gergaji yang berfungsi untuk mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada saat dipasang pada bingkai.
4.
Daun mata gergaji, pemilihan mata gergaji sangat penting untuk mengergaji sesuatu jenis logam dengan baik.
C. Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses produksi metalworking. Mesin gerinda tangan akan sangat bermanfaat bila digunakan sesuai dengan prosedur yang aman. Bila cara aman menggunakannya tidak dipenuhi, risiko yang akan muncul sangat besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin yang tinggi. Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja saat mengoperasikan mesin gerinda tangan, ada baiknya mengikuti standar prosedur pemakaian mesin gerinda tangan (Triyanto, Ant. 2009). Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, Ant. 2009).
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1.
Kapur Tulis
2.
Penggaris Siku
3.
Meteran
4.
Gerinda Duduk
5.
Gerinda Tangan
6.
Mata Gerinda Potong
7.
Besi Siku 4x4
8.
Plat
B. Prosedur Kerja
1.
Gambar yang tertera pada modul praktikum diamati dan diidentifikasi.
2.
Logam yang akan dipotong diukur sesuai dimensi yang telah ditentukan digambar.
3.
Pola dibuat pada logam yang akan dipotong dengan menggunakan kapur tulis.
4.
Logam dipotong dengan mesin perkakas sesuai petunjuk asisten.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemotongan adalah proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih, melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil. Benda yang umum digunakan untuk memotong adaah pisau, gergaji dan gunting, dan untuk aplikasi ilmiah dan kedokteran digunakan scalpel dan microtome. Dunia perbengkelan tidak akan lepas dari kata pemotongan. D alam bengkel yang dimaksud dengan pemotongan adalah tahap pekerjaan pemotongan bahan baku profil dan pelat baja sesuai dengan tanda potong yang telah ditetapkan pada proses penandaan. Sedangkan pengertian pemotongan secara luas yaitu proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih, melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil. Adapun alat-alat yang digunakan saat proses pemotongan dalam praktikum kali ini yaitu : 1.
Alat ukur panjang a.
Mistar (penggaris) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar
atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Dalam proses pemotongan alat ukur sangatlah diperlukan agar hasil pemotongan sesuai yang telah dirancang.
Gambar 1. Penggaris b.
Meteran Meteran disebut juga sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai rol meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut sikusiku, dan juga dapat digunakan untuk membuat lingkaran. Satuan yang digunakan dalam meteran adalah mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau meteran tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur biasanya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.
Gambar 2. Meteran
2.
Kapur tulis Kapur tulis merupakan alat bantu tulis yang terbuat dari batu kapur yang dicetak dan biasa digunakan di papan tulis. Kapur tulis biasanya berwana putih, adapula yang berbagai macam warna. Dalam proses pemotongan kapur tulis digunakan untuk menandai bahan yang akan di potong, agar proses pemotongan sesuai dengan yang telah didesain.
Gambar 3. Kapur Tulis 3.
Alat potong a.
Gerinda duduk atau gerinda potong Pemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda sebagai alat potong. Proses kerja pemotongan dilakukan dengan menjepit material pada ragum mesin gerinda. Selanjutnya batu gerinda dengan putaran tinggi digesekan ke material. Kapasitas pemotongan yang dapat dilakukan pada mesin gerinda ini hanya terbatas pada pemotongan profil-profil. Profil profil ini diantaranya pipa, pelat strip, besi siku, pipa stalbush dan sebagainya.
Gambar 4. Gerinda potong b.
Gerinda tangan Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Gambar 5. Gerinda tangan
Proses pemotongan merupakan suatu proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih, melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil. Adapun macam-macam proses pemotongan logam dalam bengkel sebagai berikut : 1.
Pengguntingan Pengguntingan yaitu menggunting logam dengan alat gunting mengikuti pola guntingan tertentu. Logam yang digunting biasanya berbentuk lembaran.
Gambar 6. Pengguntingan 2.
Pembubutan Pembubutan yaitu memutar benda kerja yang bersentuhan dengan mata pahat mesin bubut, sehingga terjadi pengikisan logam/ benda kerja oleh pahat yang kekerasannya lebih besar daripada benda kerja.
Gambar 7. Pembubutan 3.
Frais ( Milling ) Milling yaitu mata pahat berbentuk roda gigi diputar oleh mesin-mesin dan dikenakan pada benda kerja sehingga dihasilkan bentuk sesuai rancangan. Benda kerja digeser sementara pahat berputar dan tetap ditempat atau bisa juga pahat bergeser sambil berputar dan benda kerja diam.
Gambar 8. Milling
4. Broachin Broachin yaitu pahat bergerigi digesekkan pada benda kerja yang diam. Disini pemotongan oleh gigi-gigi pahat bukan dengan diputar tetapi digeser atu digesekkan saja.
Gambar 9. Broachin 5.
Penggergajian Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan.
Gambar 10. Penggergajian 6.
Penggerindaan Penggerindaan yaitu penggesekkan benda kerja ke pahat yang berbentuk lempengan bulat dan abrasif (permukaan kasar). Penggesekkan ini terjadi dengan berputarnya pahat sementara benda kerja dipegang oleh operator.
Gambar 11. Penggerindaan Hasil pemotongan dikatakan baik dan sesuai dengan yang diharapkan maka pemotongan harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut: 1.
Alur potong harus cukup kecil.
2.
Permukaan potong harus halus.
3.
Terak harus mudah terkelupas.
4.
Sisi atas pemotongan membulat. Pelaksanaan praktikum yang pertama ini tentang pemotongan (cutting )
mengalami kendala yaitu praktikan yang datang kurang tepat waktu, sehingga mengakibatkan penguluran waktu praktikum. Selain itu juga yang menjadi kendala pada saat praktikum yaitu kurangnya saling percaya dan pengertian antar praktikan sehingga praktikan yang melakukan praktikum hanya beberapa orang saja, sedangkan praktikan yang lain tidak diberi kesempatan untuk melakukan praktikum pemotongan kali ini.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Pemotongan Logam adalah suatu proses pemotongan atau lebih tepat disebut dengan proses “perautan” logam dengan menggunakan sebuah pahat potong (cutting tool ), yang bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu, toleransi, ataupun derajat kehalusan permukaan ( surface finished ) dari benda kerja.
2.
Alat-alat yang digunakan dalam pemotongan logam yaitu: alat ukur seperti mistar atau penggaris dan meteran, kapur tulis, alat potong seperti gerinda tangan dan gerinda duduk.
3.
Cara pemotongan ada beberapa macam diantaranya yaitu: pengguntingan, penggergajian, penggerindaan, pembubutan, milling dan broachin.
B. Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik, namun akan lebih baik lagi jika semua praktikan bisa melakukan pemotongan. Supaya semua dapat merasakan proses pemotongan dengan menggunakan gerinda.
DAFTAR PUSTAKA