LAPORAN VERIFIKASI RUMOR KASUS KLB DIARE DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH DESA GERNING, KEC. TEGINENENG, PUSKESMAS TRIMULYO Kronologis Kejadian Pada Tanggal 14 September 2016, petugas surveilans puskesmas Trimulyo menerima rumor dari masyarakat dan laporan peningkatan kasus diare dari Bidan Desa Gerning dimana ada beberapa penghuni asrama pondok pesantren yang berobat ke Bidan Desa Gerning (Bidan Tria dan Bidan Lidya) pada tanggal 13 September 2016 sampai dengan 14 September 2016 dengan keluhan demam, muntah, dan mules, dan buang air besar dengan konsistensi cair lebih dari 3 kali sehari. Menurut pengakuan beberapa korban tersebut, dirinya mengalami gejala tersebut setelah mengkonsumsi daging olahan yang dibawa dari kampung halaman masing-masing setelah peringatan hari Idul Adha pada tanggal 12 September 2016. Seteleh mendapatkan rumor masyarakat dan laporan dari Bidan Desa tersebut, selanjutnya petugas surveilans puskesmas Trimulyo dan tim (Pengelola Diare dan Promkes) turun ke Pondok Pesantren Al Hidayah untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi dan Investigasi Kasus Diare. Dari hasil Penyelidikan Epidemiologi, Investigasi dan Wawancara dengan korban keluarga dan beberapa masyarakat didapatkan data sebanyak 50 orang yang mengalami gejala diare, diare encer, demam, mintah, dan mules (daftar terlampir). Oleh bidan desa tersebut, semua penderita telah diberi pengobatan simptomatik berupa oralit, zink, metronidazole, antasida dan paracetamol. Tidak ada penderita yang dirawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan. Dari hasil wawancara, korban mengatakan mengatakan mengalami gejala diare, mual dan muntah setelah mengkonsumsi Daging dalam berbagai olahan meliputii daging ayam, daging kambing, daging sapi, yang kesemuanya dibawa dari kampung halaman masing-masing penghuni asrama setelah peringatan Hari Idul Adha pada tanggal 12 September 2016. Makanan lain yang juga dikonsumsi bersamaan dengan daging olahan ialah sambel tongkol dan gorengan. Hasil observasi selama PE menyatakan makanan tersebut disimpan dalam kondisi yang hygiene sehingga diduga terkontaminasi oleh lingkungan sekitar. Pengambilan sampel makanan (olahan daging dan gorengan) yang diduga merupakan penyebab diare tersebut tidak dapat diambil dan dikirim sampelnya ke Laboratorium, dikarenakan makanan yang diduga sebagai sumber keracunan dan diare sudah langsung dibuang dan dibakar oleh Ibu Pemilik Asrama Pondok Pesantren. Tindakan yang telah dilakukan : 1. Penyelidikan epidemiologi dan pemantaua bila terjadi penambahan kasus 2. Penyuluhan Kesehatan 3. Surveilans ketat
4. Promosi kesehatan terutama terkait hygiene dan sanitasi makanan. Demikian laporan ini dibuat dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Gedongtataan, 16 September 2016 Petugas Surveilans
Helda Y.M Sibagariang NIP. 19860711 201101 2010 No.HP: 082176228516